Modul Ajar Al Asma Al Husna SMP Kelas 7
Modul Ajar Al Asma Al Husna SMP Kelas 7
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Suruh
Tahun pelajaran : 2023/2024
Kelas : VII
Alokasi waktu : 40 Menit
2. Kompetensi Awal
1. Peserta didik mampu membaca al-Qur’an
2. Peserta didik mengenal asmaul husna
6. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan metode diskusi, discovery Learning, Tanya jawab.
B. KOMPENEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran penyingkapan, peserta didik dapat memahami sifat dan makna nama
Allah Swt. yang berkaitan dengan al-Asma’ al-Husna al-‘Alim, al- Khabir, al-Sami’, dan
al-Basir dengan tepat.
2. Pemahaman bermakna
a. Allah Swt memiliki nama-nama indah seperti al-‘Alim, al- Khabir, al-Sami’, dan al-
Basir
b. Setiap muslim berupaya untuk berperilaku pada kebaikan sesuai dengan nilai al-asma
al-husna
3. Pertanyaan pemantik
a. Apakah kalian mengetahui apa itu al-Asma’ al-Husna ?
b. Apa makna al-Asma’ al-Husna: al-‘Alim, al Khabir, al-Sami’, dan al-Basir?
c. Bagaimana menerapkan sikap yang mencerminkan al-‘Alim, al Khabir, al-Sami’, dan
al-Basir dalam kehidupan sehari-hari?
4. Persiapan pembelajaran
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja siswa
5. Materi Pembelajaran
a. al-Asma’ al-Husna adalah nama-nama Allah Swt yang baik dan indah
b. al-’Alim, al-Khabir, Al-Sami’, dan al-Basir merupakan bagian dari al-Asma’ al-
Husna.
c. Al-’Alim berarti Allah Swt. Maha Mengetahui segala sesuatu dengan keadaan yang
sebenarnya.
d. Al-Khabir berarti Allah Swt. Maha Memberitahu mengenai kejadian dan kisah orang-
orang terdahulu.
e. Al-Sami’ bermakna Allah Swt. Maha Mendengar atas segala sesuatu di alam semesta.
f. Al-Basir berarti Allah Swt. Maha Melihat atas segala sesuatu di alam semesta.
g. Cerminan beriman kepada Allah Swt melalui Al-Asma’ al-Husna daat diwujudkan
melalui beberpaa perilaku, antara lain:
1) Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk
menjelaskan kebenaran.
2) Tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama.
3) Berperilaku jujur dalam perkataan, perbuatan dalam sehari-hari.
4) Teliti dalam belajar, mengerjakan soal, dan dalam menjalani aktivitas sehari-hari
5) Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat bapak/ibu guru.
6) Menjadi pendengar yang baik.
5. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Teknik penilaian : tes lissan
Instrumen : soal jawaban singkat (terlampir)
2. Penilaian Sikap
Teknik penilaian : observasi ( terlampir)
Instrumen : Lembar pengamatan (terlampir)
3. Penilaian formatif
Teknik penilaian : tanya jawab lisan
Instrument penilaian : lembar soal (terlampir)
4. Penilaian Sumatif
Teknik penilaian : tes tulis
Instrumen : soal uraian (terlampir)
2. Refleksi Guru :
a. Apakah pembelajaran sudah dapat melibatkan peserta didik dengan aktif?
b. Apakah metode yang digunakan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik?
c. Apakah media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai kemampuan?
d. Apa yang bisa dilakukan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan
berfikir kritis?
8. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik
Bacalah cerita yang diberikan kemudian isilah tabel dibawah ini dengan kelompokmu!
Lembar Asesmen
a. Asesmen awal
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa artinya asmau husna
2 Ada berapa asmaul husna
3 Apa arti dari as sami’ , al alim, al bashir,
al khobir
b. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap Spiritual dan sosial yang berkarakter pancasila
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Semester :……………………………
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang jujur.
c. Asesmen Proses
Kegiatan diskusi:
Tema diskusi : Mengidentifikasi cerita dan menghubungkan dengan materi sifat dan makna
nama Allah Swt yang berkaitan dengan al-Asma’ al-Husna al-‘Alim, al- Khabir, al-Sami’,
dan al-Basir.
Aspek penilaian :
SKOR
1 2 3
NO ASPEK YANG
DINILAI
Keaktifan Jika siswa tidak Jika siswa Jika siswa aktif
aktif dalam Kurang aktif dalam
berdiskusi dalam berdiskusi berdiskusi
Kebenaran jawaban Jika jawaban Jika jawaban Jika jawaban
tidak benar benar sebagian benar
Ketepatan waktu Jika Jika Jika
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
diskusi terlambat diskusi terlambat diskusi tepat
lebih dari 10 antara 5 sampai waktu
menit 10 menit
Pedoman penskoran :
Skor yang diperoleh
NILAI = X 100 =
Skor maksimal
d. Asesmen formatif
No Indikator Soal Instrumen Soal
Peserta didik 1. Sifat-sifat Allah Swt dan al-Asmā’ al-Husnā dalam Al-Qur’an dan sunah
dapat: merupakan kesempurnaan mutlak dari sifat-sifat-Nya dari segala
1.Menyebutkan kekurangan. Al-Asmā’ al-Husnā berarti….
arti Al Asma A. Sifat-sifat Allah Swt
Al Husna B. Nama-nama indah bagi Allah Swt
2. Menjelaskan C. Nama-nama rasul yang baik
pengertian sifat D. Sifat-sifat Rasulullah saw
Allah berkaitan 2. Perhatikan tabel al-Asmā’ al-Husnā berikut:
al-‘Alīm, al- No al- No Arti
Khabīr, al- Asmā’ A Allah Swt. Maha Mendengar
Samī’ , dan al- 1 Al-‘Alîm
Baṣīr. 2 Al-Khabīr B Allah Swt. Maha Mengetahui
3.Menunjukkan
dalil naqli yang 3 Al-Samī’ C Allah Swt. Maha Melihat
terkait dengan 4 Al-Baṣīr D Allah Swt. Maha Memberi Tahu
Pengertian Dari tabel tersebut urutan pasangan yang cocok ditunjukkan pada
al-‘Alīm, al- pilihan …
Khabīr, al- A. 1 - B, 2 - A, 3 - D, 4 - C
Samī’ , dan al- B. 1 - B, 2 - D, 3 - A, 4 - C
Baṣīr. C. 1 - A, 2 - D, 3 - B, 4 - C
4.Menyebutkan D. 1 - B, 2 - D, 3 - C, 4 - A
perilaku- 3. Subhanallah, alam semesta dengan segala isinya sangat indah. Allah Swt.
perilaku yang telah menciptakannya dengan rinci. Semuanya sesuai dengan kehendak- Nya,
mencerminkan dan bekerja sesuai dengan sunah-Nya. Hal ini membuktikan bahwa Allah
meneladani Swt …
sifat-sifat Al A. Maha Mendengar
Asma Al B. Maha Melihat
Husna C. Maha Mengetahui
D. Maha Teliti
4. Setiap suara di alam semesta terdengar oleh Allah Swt. Pendengaran-Nya
tidak terbatas. Tidak ada satu suarapun yang luput dari-Nya. Dalam hal ini,
Allah Swt memiliki sifat ….
A. Al-Samī’
B. Al-Baṣīr
C. C. Al-’Alīm
D. D. Al-Khabīr
5. Farhan menemukan uang sebesar Rp. 100.000,00 di halaman sekolah. Ia
sangat senang sekali karena pada saat itu ia sangat membutuhkan uang. Ia
ingin mengambil dan menggunakannya. Namun, ia sadar bahwa uang itu
bukan miliknya. Ia tidak ingin menggunakan uang yang bukan miliknya.
Peristiwa ini menggambarkan keyakinan bahwa Allah Swt. memiliki
sifat….
A. Al-Samī’
B. Al-Baṣīr
C. Al-’Alīm
D. Al-Khabīr
e. Asesmen Sumatif
Tes tulis bentuk uraian
1. Apakah Alloh Swt memiliki asmaul husna? Apakah asmaul husna itu dan berikan
contohnya!
2. Mengapa kita harus meneladani sifat al-’Alim dalam menjalani kehidupan!
3. Mengapa kita harus meneladani sifatal-Khabir dalam menjalani kehidupan!
4. Tuliskan 3 contoh perilaku meneladani sifat al-Sami’ dalam kehidupan sehari-hari!
5. Tuliskan 3 contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan terhadap meneladani sifat
al-Basir !
Jawaban:
Skor
No. Kunci Jawaban Cara Penilaian
Maks.
Ya, karena asmaul husna - Jika peserta didik dapat 4
adalah nama – nama dan sifat menjawab dengan benar dan
baik bagi Alloh Swt yang lengkap, skor 4.
berhubungan dengan perilaku - Jika peserta didik dapat
manusia. Contohnya ar menjawab dengan benar dan kurang
rohman, ar rohim lengkap, skor 3
- Jika peserta didik menjawab
sebagian salah pertanyaan, skor 2
- Jika peserta didik hanya
menjawab soal pertama, skor 1
Sebab dengan meneladani sifat - Jika peserta didik dapat 4
al-’Alim dalam kehidupan sehari- menuliskan alasan meneladani al-
hari akan tumbuh sifat takwa Asma’ al-Husna, al-’Alim dengan benar
kepada Allah Swt. yaitu takut dan lengkap. Skor 4
untuk berbuat dosa, merasa
- Jika peserta didik dapat
selalu diketahui oleh Allah
Swt, dan sifat rendah hati. menuliskan alasan meneladani al-
Sehebat apapun kita, tidak ada Asma’ al-Husna, al-’Ali m dengan
apa-apanya dibandingkan dengan benar dan kurang lengkap. Skor 3
Allah Swt. Hal ino mendorong - Jika peserta didik dapat
kita utuk selalu berbuat baik
kepada sesama untuk mengharap menuliskan alasan meneladani al-
rida Allah Swt. Asma’ al-Husna, al-’Alim dengan hanya
sebagian yang benar dantidak lengkap.
Skor 2
- Jika peserta didik tidak dapat
menuliskan alasan meneladani al-
Asma’ al-Husna al-’Alim, Skor 1
Sebab dengan kita meneladani - Jika peserta didik dapat 4
al-Asma’ al-Husna, al-Khabir menuliskan alasan meneladani al-
dapat menumbuhkan perilaku Asma’ al-Husna, al-Khabir dengan
ikhlas berbagi ilmu benar dan lengkap. Skor 4
pengetahuan yang dimiliki - Jika peserta didik dapat
kepada orang lain dan menuliskan alasan meneladani al-
menumbuhkan sikap muraqabah Asma’ al-Husna, al-Khabir dengan
yaitu perasaan senantiasa benar dan kurang lengkap. Skor 3
diawasi Allah Swt. Hal itu akan - Jika peserta didik dapat
menumbuhkan mawas diri dan menuliskan alasan meneladani al-
pertimbangan atas segala Asma’ al-Husna, al-Khabir dengan
langkah yang ditempuh dalam hanya sebagian yang benar dantidak
gerak- geriknya. lengkap. Skor 2
- Jika peserta didik tidak dapat
menuliskan alasan meneladani al-
Asma’ al-Husna, al-Khabir, Skor 1
contoh perilaku meneladani - Jika peserta didik dapat 4
sifat al-Sami’ dalam kehidupan menuliskan 3 contoh perilaku
sehari-hari yaitu: meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ, as-
Mendengarkan dengan seksama Samî’ dalam kehidupan sehari-hari,
ketika guru sedang skor 4.
menjelaskan pelajaran di kelas. - Jika peserta didik dapat
mendengarkan dan mematuhi
menuliskan 2 contoh perilaku
nasehat dari orang tua dan
guru menjadi pendengar yang meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ, as-
baik ketika ia sedang Samî’ dalam kehidupan sehari-hari,
membutuhkan teman bicara. skor 3.
(dikembangkan oleh guru) - Jika peserta didik dapat
menuliskan 1 contoh perilaku
meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ, as-
Samî’ dalam kehidupan sehari-hari,
skor 2.
Contoh perilaku meneladani - Jika peserta didik dapat 4
sifat al-Basir dalam menuliskan 3 contoh perilaku
kehidupan sehari-hari yaitu: meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ, al-
Melihat kebesaran Allah Swt. Bashîr dalam kehidupan sehari-hari,
dengan melihat alam dan skor 4.
seisinya. menggunakan mata - Jika peserta didik dapat
untuk melihat hal-hal yang menuliskan 2 contoh perilaku
positif. Membaca, meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ,
menghafal, mentadaburi, serta al-Bashîr dalam kehidupan
mengamalkan ayat-ayat Al- sehari-hari, skor 3.
Qur’an.( dapat dikembangkan - Jika peserta didik dapat
pula oleh guru) menuliskan 1 contoh perilaku
meneladani al-Asmâ’ al-Husnâ, al-
Bashîr dalam kehidupan sehari-hari,
skor 2.
- Jika peserta didik tidak dapat
menuliskan contoh perilaku meneladani
al-Asmâ’ al-Husnâ, al-Bashîr dalam
kehidupan sehari-hari, skor 1
- Jumlah skor maksimal 20
Pedoman penskoran :
Skor yang diperoleh
NILAI = X 100 =
Skor maksimal
f. Asesmen keterampilan
Asesmen ketrampilan presentasi
Kelompok:
NO Nama Peserta Penggunaan Kejelasan Komunik Kebenaran
Didik Bahasa Penyampaian atif Konsep
1
2
3
Keterangan: Isilah dengan kreterian sangat baik, baik, cukup atau kurang pada setiap kolom
Keterangan
BS : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
BG : Perlu Bimbingan Guru
Konversi Nilai Predikat Klasifikasi
(Skala 0-100)
86-100 A SB (Sangat baik)
71-85 B B (Baik)
56-70 C C (Cukup)
>50 D D (Kurang)
Lampiran cerita
2. Guruku hebat
Ibu dan bapak guruku di sekolah hebat, aku selalu mendengarkan penjelasan guru dengan
baik dan enang. Ibu dan Bapak Guru selalu memberikan arahan setiap kali akan memulai
pelajaran. Ibu dan Bapak Guru selalu memberikan arahan setiap kali akan melakukan kegiatan
bersama. Aku menggunakan seragam sekolah yang berbeda-beda setiap harinya.
Aku bersemangat sekali saat bersekolah Bapak dan Ibu Guru mengajarkan kata tolong, maaf,
dan terima kasih. Tiga kata tersebut yang selalu diingatkan terus, sehingga aku selalu ingat.
Mulailah dengan mengatakan “tolong” ketika meminta sesuatu, mengucapkan “terima kasih”
saat menerima sesuatu dan “maaf” ketika melakukan kesalahan. Aku kagum pada Bu Guru
dan Pak Guru yang dengan sabar selalu
mengajarkan hal-hal baik kepada kami, murid-muridnya.
Bapak dan Ibu Guru bukan hanya memberi penjelasan saja, tapi mempraktikkannya juga,
sehingga kami makin jelas dan paham. Aku pun mencoba bicara kepada teman-teman. “Maaf
ya” kataku bila berbuat keliru.
“Minta tolong dong,” kataku kemudian.
“Terima kasih sudah menolongku,” kataku saat ditolong beberapa teman.
Saat mempraktikkannya, kami senang dan gembira sekali. Terima kasih Bapak dan Ibu Guru
karena selalu mengajarkan dan mendidik kami. Aku selalu mendengarkan penjelasan guru dan
selalu mempraktikkannya
3. Kisah 3 santri yang akan menyembelih ayam
Pada suatu waktu, di sebuah pesantren ada seorang kiai yang amat menyayangi seorang
muridnya. Hal ini menyebabkan murid-murid yang lain menjadi iri. Lama kelamaan iri hati
murid-murid ini diketahui oleh sang kiai.
Beliau kemudian minta para santrinya untuk menunjuk 3 orang wakilnya. Setelah masing-
masing
wakil telah siap di halaman pondok, sang kiai berkata, “wahai para santri! Saksikanlah! Ketiga
santri ini aku beri masing-masing satu ekor ayam, aku menginginkan ayam itu agar dipotong di
suatu tempat yang tidak diketahui oleh siapapun.”
Setelah itu para santri dipersilahkan untuk istirahat ke kamarnya masing-masing. Ketiga orang
santri disuruh mencari tempat yang tidak diketahui siapapun. Tidak beberapa lama kemudian
ketiga santri itu pun pergi menjalankan tugas masing-masing. Santri pertama memutuskan
untuk memotong ayam tersebut didalam gua. Setelah dirasa tidak ada yang melihat, ia pun
memotong ayamnya. Ia tersenyum dengan puas. Ia yakin kedua temannya tidak mampu
memenuhi permintaan kiainya.
Santri kedua pergi ke hutan yang lebat. Ia akan memotong ayamnya di sana. Sesampai di tengah
hutan dan dirasa tidak ada siapa pun yang mengetahuinya, ia pun memotong ayamnya. Ia
tersenyum puas. Ia merasa telah berhasil melaksanakan perintah kiainya.
Namun tidak demikian dengan santri yang ketiga, ia bahkan tidak berusaha mencari tempat
yang aman untuk menymbelih ayam tersebut. Pada kesokan harinya, seluruh santri
dikumpulkan lagi seperti kemarin. Pak kiai segera memanggil santri pertama, ia bercerita
bahwa ia telah berhasil menyembelih ayamnya di sebuah gua yang tidak pernah dijangkau oleh
manusia. Mendengar pemaparan tersebut, para santri bertepuk tangan. Mereka kagum dengan
kepandaian santri pertama.
Kemudian sang kiai memanggil santri yang kedua. Santri kedua pun sudah berhasil memotong
ayam tersebut. Ia bercerita bahwa penyembelihan ayam itu disembelih di sebuah hutan yang
sangat lebat. Ia yakin tidak ada yang mengetahuinya. Para santri pun kembali bertepuk tangan.
Mereka kagum dengan kepandaian santri kedua.
Giliran santri yang ketiga. Ia pun maju menghadap sang kiai. Namun ayamnya masih hidup.
Tentu saja santri ketiga ini menjadi bahan olok-olok temannya yang lain. Namun tidak
demikian halnya dengan sang kiai. Ia memerintahkan semua santri tenang dan mendengarkan
alasan santri ketiga yang tidak memotong ayamnya. Santri ketiga pun menjelaskan bahwa ia
tidak bisa menemukan tempat yang paling aman dan tidak bisa dilihat oleh siapa pun. Di
manapun kita berada tentu tidak pernah terlepas dari pengetahuan Allah.