Anda di halaman 1dari 7

Wanaraksa Vol. 13 No.

2 November 2019

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN WISATA ALAM


PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

Trisno1), Ilham Adhya2) Yayan Hendrayana3)


1,2,3
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Kuningan
email: ilham.adhya@uniku.ac.id
email : yayan.hendrayana@uniku.ac.id

Abstrak : Ekowisata Pasir Batang di Taman Nasional Ciremai memiliki keanekaragaman tumbuhan yang belum
diketahui jenis dan manfaatnya, sehingga mendorong penelitian tumbuhan obat. Metodenya adalah analisis
vegetasi dengan memplot 75 sampel penelitian pada areal seluas 30 hektar. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa terdapat 25 jenis tanaman obat yang terdiri dari 18 famili yang diklasifikasikan ke dalam habitus
pohon, herba, dan perdu. Jenis-jenis tersebut mempunyai manfaat untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Hasil ini diharapkan menjadi dasar yang berharga untuk pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan obat.
.
Kata Kunci: Keanekaragaman, Manfaat, Tanaman obat, Analisis vegetasi

1. PENDAHULUAN Meliputi masa penyusunan usulan penelitian,


Hutan tropika Indonesia yang terdiri dari seminar usulan penelitian, pengambilan data
berbagai tipe ekosistem yang merupakan gudang lapangan, pengolahan data, seminar hasil
keanekaragaman hayati, lebih 2039 jenis penelitian, dan sidang skripsi. Lokasi penelitian
tumbuhan obat yang berguna untuk menyehatkan dilaksanakan di Kawasan Wisata Alam Pasir
dan mengobati berbagai macam penyakit manusia Batang Taman Nasional Gunung Ciremai. Alat
maupun hewan ternak (Zuhud 2009). Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Alat
obat adalah tumbuhan atau bagian tumbuhan yang tulis, GPS, golok, kamera, tallysheet, computer,
digunakan sebagai bahan obat tradisional atau printer, tali rapia. Sedangkan bahan yang
jamu, atau sebagai bahan pemula bahan baku obat digunakan dalam penelitian ini adalah Buku
(prokursor), atau tanaman yang diekstraksi dan panduan lapangan dan tumbuhan obat.
ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat Objek penelitian adalah tumbuhan obat yang
(Kartikawati 2004). berada di kawasan wisata alam pasir batang blok
Kawasan Wisata alam pasir batang termasuk Karangsari Resort Darma Taman Nasional
kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Gunung Ciremai.
Ciremai mempunyai keanekaragaman tumbuhan Menurut Boon dan Tideman (1950 yang dikutip
yang beraneka ragam yang belum diketahui jenis oleh Soerianegara dan Indrawan,1978) untuk
dan manfaatnya, Dari hal tersebut maka kelompok hutan yang luasnya 1.000 ha atau lebih
mendorong untuk melakukan penelitian mengenai intensitas sampling yang digunakan sebaiknya 2
keanekaragaman tumbuhan obat di wisata alam %, sementara itu jika kurang dari 1.000 ha maka
pasir batang, diharapkan hasil penelitian dapat intensitas sampling sebaiknya digunakan 5% –10
menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat %. Berdasarkan ketentuan di atas maka
umum dan sebagai data baru bagi pengelola digunakan intensitas sampling 10% dikarenakan
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan luas dari Wisata Alam Pasir batang 30 ha.
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
tumbuhan obat di wisata alam pasir batang. Hal adalah metode garis berpetak yang merupakan
ini juga berguna sebagai dasar dalam pemanfaatan kombinasi antara cara jalur dan petak ganda, yang
dan kelestarian tumbuhan obat diletakkan secara sengaja (purposive sampling).
Dari latar belakang diatas maka penulis Petak-petak pada cara garis berpetak ini dapat
menyusun tujuan dari penelitian untuk berbentuk persegi panjang, bujur sangkar atau
mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan obat lingkaran (Seorienegara dan Indrawan, 1988).
di Wisata Alam Pasir Batang serta mengetahui Dalam penelitian ini yang dipakai adalah petak
manfaat tumbuhan obat yang ada di kawasan bujur sangkar berukuran 20 x 20 meter yang
Wisata Alam Pasir Batang. diletakan sepanjang jalur penelitian. Petak
2. METODOLOGI PENELITIAN pengamatan dibuat di 3 blok pengamatan, yaitu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pada blok restorasi, blok vegetasi pinus dan blok
November 2018 s.d. bulan Februari 2019. hutan alam.
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠


Dalam penelitian ini,untuk menentukan  Dominansi Relatif (DR) = 𝑥 100
𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠
jumlah sampling berupa banyaknya petak contoh
∑ 𝑃𝑙𝑜𝑡 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠
pada analisis vegetasi digunakan rumus sebagai  Frekuensi (F) = ∑ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑃𝑙𝑜𝑡 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
berikut (odum,1998) : 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠
IS x N  Frekuensi Relatif (FR) = 𝑥 100
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠
n=
𝐿𝑝𝑐
Keterangan: Indeks Nilai Penting (INP) = KR + DR +
N = Luas seluruh kawasan penelitian (Ha) FR ( untuk tingkat pohon dan tiang )
n = Banyaknya petak contoh Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR (
IS = Intensitas sampling (ditentukan sebesar untuk tingkat semai dan pancang )
10 % = 0,1)
Lpc = Luas petak contoh (20 x 20 = 400 m2 / Untuk menegetahui index keragaman,yaitu
0,04 ha) menggunakan indeks diversitas Shannon ( ludwig
& Reynolds 1988) dalam soerianegara dan
indrawan (2006) :
𝑠
𝑛𝑖 𝑛𝑖
H’= ∑ ( ) n ( )]
𝑖=1 𝑛 𝑛

Keterangan:
H’ = Indeks diversitas Shannon;
Gambar 1. Desai plot dan jalur penelitian
ni = Jumlah individu jenis ke-i
S = Jumlah jenis ;
Keterangan: n = Total jumlah individu
1. 2 m x 2 m adalah pengukuran plot untuk In = Logaritma natural
tingkat semai, tumbuhan bawah. Dengan kriteria indeks diversitas Shannon
2. 5 m x 5 m adalah pengukuran plot untuk menurut soerianegara dan Indrawan (2006) :
tingkat pancang dan liana. H’≤ 1 = Menunjukan tingkat keanekaragaman
3. 10 m x 10 m adalah pengukuran plot untuk jenis yang rendah.
tingkat tiang. 1 < H’>3 =Menunjukan tingkat keanekaragaman
4. 20 m x 20 m adalah pengukuran plot untuk jenis yang sedang
tingkat pohon. H’ ≥ 3 = Menunjukan tingkat
Semai adalah anak pohon mulai kecambah hingga keanekaragaman jenis yang tinggi
tinggi < 1,5 m.Pancang adalah anak pohon yang
tingginya ≥ 1,5 m dan diameter < 7 cm.Tiang Indeks Dominasi
adalah pohon muda yang diameternya 7 cm Untuk menentukan indeks dominasi
sampai diameter < 20 cm.Pohon adalah pohon dipergunakan rumus Misra (1980) dalam Risky
dewasa yang diameternya ≥ 20 cm. Nurhikmayani (2013) :
𝑛
𝑛𝑖
Data vegetasi yang terkumpul kemudian c=∑ [ ]2
𝑖=1 𝑛
dianalisis untuk mengetahui kerapatan jenis, Keterangan:
kerapatan relatif, dominansi jenis, dominansi C = Indeks dominasi
relatif, frekuensi jenis dan frekuensi relatif serta ni = Nilai penting jenis ke-i
Indeks Nilai Penting. Rumusan indeks nilai n = Total nilai penting
penting berdasarkan (Indriyanto 2005) dalam
(Jamaludin,2015) sebagai berikut Persentase Famili
Persentase family digunakan untuk mengetahui
persentase dari masing-masing famili jenis
tumbuhan obat yang ditemukan.persentase famili
ini menggunakan rumus (Neneng,2011)

∑ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑓𝑎𝑚𝑖𝑙𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


∑ 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 persentase famili = 𝑥100%
 Kerapatan (K) = ∑ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ

𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠


 Kerapatan Relatif (KR) = 𝑥 100 Persentase Habitus
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟


Persentase habitus digunakan untuk mengetahui
 Dominansi (D) = persentase habitus tumbuhan obat yang
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

ditemukan,persentase habitus menggunakan secara liar. Untuk famili Asteracea yang


rumus (Neneng,2011). ditemukan di lokasi penelitian adalah
Babandotan (Ageratum conyzoides), jumlah jenis
∑ 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 yang paling tinggi yaitu famili Moraceae
persentase Habitus = 𝑥100%
∑ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐻𝑎𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠
sebanyak 4 jenis, dapat dilihat pada Tabel 1.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dilihat dari segi habitusnya terdapat 3 macam,
Berdasarkan hasil analisis vegetasi di yaitu habitus Pohon, herba dan Perdu. Dari semua
Kawasan Wisata Alam Pasir Batang Taman habitus tersebut, habitus pohon memiliki jumlah
Nasional Gunung Ciremai dengan luas jenis dan persentase yang tertinggi dibandingkan
pengamatan 30 ha, Ditemukan 25 jenis tumbuhan habitus lainnya, yaitu sebanyak 14 jenis (56%).
obat. Berikut Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Untuk spesies tumbuhan obat dengan habitus
Kawasan Wisata Alam Pasir Batang Taman pohon, herba dan perdu lebih banyak diketahui
Nasional Gunung Ciremai dapat dilihat pada dan dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan
Tabel 1 berikut ini. tradisional (Salsabila, 2014). Hal ini juga
dikuatkan oleh Oktaviana (2008) yang
Tabel 1. Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Kawasan menyebutkan bahwa tumbuhan obat yang sudah
Wisata Alam Pasir Batang banyak diketahui dan dimanfaatkan berasal dari
habitus pohon, herba dan perdu. Habitus liana
No Nama Ilmiah Famili Nama Lokal
Ageratum conyzoides Asteraceae
memiliki tingkat pemanfaatan yang paling sedikit
1 Babadotan
karena pengetahuan masyarakat tentang
Sterculia oblongata Malvaceae
2 Hantap tumbuhan obat dari habitus liana sangat terbatas
Clidemia hirta Melastomataceae
3 Harendong Tabel 2. Jumlah dan Persentase Jenis Tumbuhan Obat
4
Dysoxylum gaudichaudianum Meliaceae
Kedoya
Berdasarkan Habitusnya
Fabaceae
5 Senna siamea Johar Tumbuhan Obat
Fabaceae No Habitus
6 Mimosa pudica Jukut riut Jumlah Jenis Persentase (%)
Lamiaceae
7 Orthosiphon aristatus Kumis Kucing 1 Pohon 14 56%
8 Persea americana Lauraceae Alpukat 2 Herba 4 16%
Malvaceae
9 Melochia umbellata Bintinu 3 Perdu 7 28%
10 Sida rhombifolia Malvaceae Sadagori Jumlah 25 100%
Mahoni
Meliaceae
11 Swietenia mahagoni
Suren
12 Toona sureni Meliaceae Berdasarkan Tabel 3 Indeks Nilai Penting (INP)
13 Ficus septica
Moraceae
Ki Ciyat
tumbuhan obat diatas diketahui bahwa untuk
Moraceae tingkat tumbuhan bawah adalah jenis jukut
14 Ficus ampelas Kiampelas
Moraceae rambet (Lopatherum gracile brogn) mendominasi
15 Ficus variegate Kondang
INP tertinggi sebesar 47.52%,%, tingkat semai
Moraceae
16 Artocarpus heterophyllus Nangka yaitu hantap (Sterculia oblongata) mendominasi
17 Oxalis corniculata Oxalidaceae Calincing INP tertinggi sebesar 8.55%, tingkat pancang
18 Piper aduncum Piperaceae Seuseureuhan yaitu pulus (Laportea stimulans) mendominasi
poaceae
19 Lopatherum gracile brogn Jukut Rambet INP tertinggi sebesar 5.79%, tingkat tiang yaitu
20 Schima wallichii Podocarpaceae Puspa
puspa (Schima wallichii) mendominasi INP
21 Rubus fraxinifolius Rosaceae Beberetean
tertinggi sebesar 26.71%, sedangkan tingkat
pohon yaitu alpukat (Persea americana)
22 Centella asiatica Umbilliferae Antanan
Trema orientalis Ulmaceae
Kuray mendominasi INP tertinggi sebesar 12.06%.%.
23
Data tersebut menunjukkan komposisi dan
24 Pilea melastomoide Urticaceae Pohpohan struktur tumbuhan yang nilainya bervariasi pada
25 Laportea stimulans Urticaceae Pulus setiap jenisnya. dapat disimpulkan bahwa Indeks
Nilai Penting yang tertinggi dari semua tingkatan
terdapat pada tingkat tumbuhan bawah yaitu jukut
Berdasarkan kelompok familinya, jenis-jenis rambet (Lopatherum gracile brogn) karena
tumbuhan obat terdiri dari 25 jenis tumbuhan obat tumbuhan ini sangat mendominasi dari setiap
terdiri dari 18 famili, menurut Salsabila (2014) jenisnya dan persaingan pertumbuhann
Famili Asteraceae banyak digunakan oleh vegetasinya juga sangat tinggi dibanding vegetasi
masyarakat di sekitar kawasan TNGC banyak lainnya,
tumbuhan dari famili Asteracea yang tumbuh
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

Tabel 3. Indeks Nilai Penting Tumbuhan Obat di (H’) H’ ≤ 1 (rendah). Hal itu dikarenakan vegetasi
Kawasan Wisata Alam Pasir Batang pada tingkat Semai, pancang, tiang dan pohon
INP %
No Nama Lokal Nama Ilmiah Tumbuhan
Semai Pancang Tiang Pohon
tidak begitu merata, disebabkan adanya variasi
Bawah
1 Alpukat Persea americana 1.41% 5.99% 12.06% faktor lingkungan yang berbeda. Menurut
2 Antanan Centella asiatica 2.71%
3 Babadotan Ageratum conyzoides 2.46% Kartasapoetra (1992), faktor– faktor lingkungan
4 Beberetean Rubus fraxinifolius 7.44%
5 Bintinu Melochia umbellata 1.30% 4.43% yang sangat berpengaruh terhadap vegetasi
6 Calincing Oxallis barrelieri 4.08%
7 Hantap Sterculia oblongata 8.55% diantaranya adalah ketinggian tempat,
Clidemia hirta
8 Harendong
9 Johar Senna siamea
38.57%
1.30% kelembaban udara, suhu udara serta intensitas
10 Jukut Rambet
11 Jukut riut
Lopatherum gracile brogn
Mimosa pudica
47.52%
0.90%
cahaya matahari. Faktor–faktor lingkungan
12 Kedoya
13 Ki Ciyat
Dysoxylum gaudichaudianum
Ficus septica 1.72%
7.71%
11.26%
1.11%
tersebut berpengaruh terhadap penyebaran jenis–
14 Kiampelas
15 Kondang
Ficus ampelas
Ficus variegate
1.30% 1.41%
1.41%
4.41%
jenis tumbuhan dan pertumbuhannya. Sedangkan
16 Kumis Kucing
17 Kuray
Orthosiphon aristatus
Trema orientalis
34.97%
9.34%
pada tingkat tumbuhan bawah memiliki nilai
18 Mahoni
19 Nangka
Swietenia mahagoni
Artocarpus heterophyllus 5.99%
2.21%
1.11%
indeks diversitas shannon (H’) H’1 < H’>3
20 Pohpohan
21 Pulus
Pilea melastomoide
Laportea stimulans
1.23%
5.79%
(sedang). Hal tersebut menunjukan bahwa pada
22 Puspa
23 Sadagori
Schima wallichii
Sida rhombifolia 1.56%
3.28% 26.71% 5.14%
tingkat tumbuhan bawah memiliki ekosistem
24 Seuseureuhan
25 Suren
Piper aduncum
Toona sureni
2.84%
3.55%
vegetasi yang merata. Tinggi rendahnya nilai
indeks keanekaragaman suatu jenis dipengaruhi
Untuk jenis jukut rambet (Lopatherum gracile oleh banyaknya jenis dan jumlah individu yang
brogn) banyak ditemukan ditempat penelitian ditemukan. Menurut Samingan (1976) makin
dikarenakan jukut rambet merupakan tanaman banyak jenis yang ditemukan maka akan semakin
gulma yang mampu tumbuh liar di berbagai tinggi nilai indeks keanekaragamannya, semakin
tempat. Sedangkan Indeks Nilai Penting terendah tinggi nilai keanekaragaman suatu kawasan
terdapat di tingkat pohon yaitu kedoya menunjukkan semakin stabil komunitas di
(Dysoxylum gaudichaudianum) dan nangka kawasan tersebut.
(Artocarpus heterophyllus). Jenis yang
mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) terbesar Manfaat Tumbuhan Obat
merupakan jenis yang paling dominan atau berarti Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 25
pula jenis tersebut mempunyai tingkat kesesuaian jenis tumbuhan obat di kawasan wisata pasir
terhadap tempat tumbuh yang lebih baik batang Taman Nasional Gunung Ciremai, dengan
dibandingkan dengan jenis lain. Dominannya manfaat sebagai berikut
jenis-jenis yang ada dikarenakan jenis-jenis Tabel diberi nomor sesuai urutan penyajian
tersebut ditemukan dalam jumlah yang banyak (Tabel.1, dst.), tanpa garis batas kanan atau kiri.
dan kerapatannya tinggi, tersebar merata di Judul table ditulis dibagian atas table dengan
seluruh areal penelitian, sedangkan untuk tingkat posisi rata tengah (center justified) seperti contoh
tiang serta pohon memiliki diameter yang besar berikut:
(Komara, 2008).
No Jenis Khasiat
1 Alpukat (Persea Daging buah :
Americana) Mengobati sariawan, melembabkan
kulit.
Daun :
Mengobati kencing batu, darah tinggi,
Sakit kepala, nyeri saraf dan nyeri
lambung, saluran nafas membengkak,
mentruasi tidak teratur.
Biji :
Mengobati sakit gigi, kecing manis
(Arisandi & Andriani, 2011).

2 Antanan/Pegagan Mengobati infectious hepatitis, campak,


Gambar 2. Diagram Indeks Diversitas Shannon (H’) (Centella asiatica) demam, radang amandel, sakit
Tumbuhan Obat Pada setiap Tingkat Pertumbuhan tenggorokan, infeksi/batu saluran
Vegetasi di Kawasan Wisata Alam Pasir Batang kencing, Keracunan Gelsemium elegans,
arsenik, muntah darah, batuk darah,
mimisan, mata merah, wasir, sakit perut,
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa cacingandan menambah nafsu makan.
keragaman jenis vegetasi tingkat semai memiliki (Arisandi & Andriani, 2011).
indeks diversitas shannon H’ ≤ 1 (rendah),
pancang H’ ≤ 1 (rendah), tiang H’ ≤ 1 (rendah),
begitu juga dengan pohon yang memiliki nilai
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

3 Bandotan Mengobati alergi rhinitis dan sinusitis, 14 Kiampelas (Ficus Bagian yang sering digunakan adalah
(Ageratum pendarahan rahim pasca melahirkan, ampelas) daun atau getahnya.
conyzoides) batu ginjal, kudis, rematik, batuk/pilek Daunnya berguna sebagai obat batu
dan mengobati luka. ginjal dan memperlancar air seni,
(Arisandi & Andriani, 2011). getahnya sebagai obat mencret.
(IPBiotics).
4 Beberetean (Rubus Daunya bermanfaat
fraxinifolius) untuk pengobatan disentri (Surya, 2009).
15 Kondang (Ficus Buah dan kulitnya berkhasiat mengobati
variegate) disentri.
5 Bintinu (Melochia Digunakan untuk obat antiinflamasi,
Getahnya digunakan untuk mengobati
umbrellata) hepatitis,
koreng, sedangkan akarnya digunakan
kolestrol, kudis dan anti tumor (Yuk,
sebagai anti racun ikan.
dkk., 1999).
Rimpampangnya digunakan untuk
6 Calingcing (Oxalis Mengobati demam, flu, Hepatitis, diare, melembabkan kulit (Buku pintar
corniculata) infeksi saluran kencing, darah tinggi, tanaman obat).
menghentikan pendarahan/peluruh haid.
16 Kumis Kucing Mengobati infeksi ginjal, infeksi
(Arisandi & Andriani, 2011). Juga
(Orthosiphon kandung kemih, kencing batu, peluruh
sebagai bumbu masak pengganti asam.
aristatus) air seni, encok, menghilangkan panas
dan lembab. (Arisandi & Andriani.
7 Hantap (Sterculia Mengobati panas dalam, Sariawan, 2011).
oblongata) melancarkan persalinan, 17 Kuray (Trema Akar kuray dimanfaatkan sebagai
BAB, batuk, menurunkan panas, perut orientalis) obat penawar racun dengan cara
kembung, sakit gigi, radang tenggorokan meminum air rebusan akar kuray. (Buku
dan keputihan. (Trihendarini, 2010). pintar tanaman obat).
18 Mahoni (Swietenia Mengobati tekanan darah tinggi
8 Harendong Mengatasi gangguan pencernaan mahagoni) (hipertensi), Kurang nafsu makan,
(Melastoma makanan (dispepsi), disentri basiler, demam, kencing manis (diabetes
polyanthum) diare, hepatitis, keputihan (leukorea), mellitus),
sariawan, darah haid berlebihan, masuk angin, eczema, rematik. (Arisandi
pendarahan rahim di luar waktu haid, & Andriani. 2011).
mimisan, berak darah (melena), wasir 19 Nangka Obat anti diabetes karena ekstrak daun
berdarah, radang dinding pembuluh (Arthocarpus nangka memberi efek hipoglikemi
darah disertai pembekuan darah di dalam heterophyllus) (Chandrika, 2006). Selain itu daun
salurannya (tromboangitis), air susu ibu pohon nangka juga dapat digunakan
(ASI) tidak lancar, keracunan singkong, sebagai pelancar ASI, borok (obat luar),
mabuk minuman keras, busung air, obat dan luka (obat luar). Daging buah
kumur, sakit perut, borok (obat luar), nangka muda (tewel) dimanfaatkan
dan bisul (Dalimartha, 1999, Soedibyo, sebagai makanan sayuran yang
1998). mengandung albuminoid dan
9 Johar (Senna Daun johar juga dilaporkan karbohidrat. Sedangkan biji nangka
seamea) banyak digunakan dalam pengobatan dapat digunakan sebagai obat batuk dan
tradisional antara lain sebagai obat tonik (Heyne. 1987).
malaria, gatal, kudis, kencing manis, 20 Pohpohan (Pilea Khasiat daun pohpohan diantaranya
demam, luka dan dimanfaatkan sebagai melastomoide) untuk
tonik karena memiliki kandungan mengatasi sakit pinggang, meredakan
flavonoid dan karotenoid yang cukup nyeri haid, mencegah tekanan darah
tinggi (Heyne,1987). tinggi, mencegah pengeroposan tulang,
10 Jukut Rambet Obat herbal penyebuhan penyakit mengobati penyakit kencing manis, dan
(Lopatherum tertentu, seperti anti-inflamasi maupun menjaga daya tahan tubuh (Buku pintar
gracile brogn) antikanker (Kusumawati, 2003). tanaman obat).
11 Jukut Riut Mengobati susah tidur, Bronkhitis, 21 Pulus (Laportea Daun, tunas muda dan akar
(Mimosa pudica) panas, herpes, cacingan dan rematik. stimulans) keluarga Laportea ternyata dapat
(Arisandi & Andriani, 2011). dimakan (edible). Kandungan vitamin A,
12 Kedoya Mengurangi kejang-kejang, membantu C dan zat besi di dalamnya sangat tinggi.
(Dysoxylum kelahiran, mengatasi keracunan Bagian tumbuhan yang telah dimasak
gaudichaudianum) ciguatera dan obat TBC. (Arisandi & disebutkan memiliki kandungan protein
Andriani, 2011). sebesar 7%, kandungan ini termasuk
tertinggi diantara tanaman pohonan yang
13 Ki ciyat (Ficus Mengobati penyakit kulit, radang usus
lain.Tunas muda yang terdiri dari dua
septica) buntu, mengatasi bisul,
daun juga dapat digunakan sebagai
mengatasi gigitan ular berbisa dan sesak
pengganti resep sayur bayam. Walau
nafas. Sedangkan akar digunakan
pemanenan tunas ini harus dilakukan
sebagai penawar racun (ikan),
dengan sangat hati-hati. Akar dan daun
penanggulangan asma. Getahnya bisa
yang direbus untuk dijadikan sup juga
dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-
merupakan sumber nutrisi yang baik.
bengkak dan kepala pusing. Buahnya
daun Pulus juga memiliki khasiat
biasa digunakan sebagai pencahar
sebagai obat batuk dan pencuci rambut
(Sudarsono & Didik, 2002).
(Buku pintar tanaman obat).
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

22 Puspa (Schima Gelam kayu, daun dan bunganya Arisandi & Andriani. 2011. Khasiat berbagai
wallichii) mengandung glycosida (saponin).
Bunganya dibuat ramuan atau rempah- tanaman untuk pengobatan. Jakarta. Eska
rempah sebagai campuran obat. Media.
Buahnya juga digunakan sebagai obat Gholib, D. (2009) Uji Daya Hambat Ekstrak
dan daunnya untuk mengobati sakit
perut dan diare (Titiek, 2010). Etanol Daun Karuk (Piper sarmentosum
Roxb.) dan Daun Seserehan (Piper aduncum
23 Sadagori (Sida Mengobati reumatik, bisul, kudis, L.) terhadap Trichophyton mentagrophytes.
rhombifolia) bengkak karena tulang patah, eksim, Dalam: Seminar Nasional Teknologi
kulit gatal, kurap pada kepala, asma
(Arief, 2013). Peternakan dan Veteriner. Bogor, Seminar
24 Seuseureuhan Daun seuseureuhan mempunyai khasiat Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
(Piper aduncum) untuk menyembuhkan 2009, pp. 815–819.
luka,menghentikan pendarahan, batuk,
asma, sakit gigi (Gholib 2009), obat Hariana, arief. 2013. 262 Tumbuhan obat dan
bisul dan obat luka baru (Sudrajat et al. khasiatnya. Cibubur, Jakarta timur : Penebar
2011) Swadaya.
25 Suren (Toona Mengobati demam, sakit perut,dan
sureni) disentri dan mengurangi pembengkakan Irpan Fahrurozi.2014.”Keanekaragama tumbuhan
pada limpa (Titiek, 2010). Juga sebagai obat di taman nasional gunung gede pangrango
bahan pestisida alami. dan di hutan terfragmentasi kebun raya
cibodas serta pemanfaatanya oleh masyarakat
lokal”.fakultas sains dan teknologi.universitas
4. SIMPULAN islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta.
Terdapat 25 jenis tumbuhan obat dari 18 Jamaludin.2015.”Keanekaragaman dan
famili dan terdiri dari 3 habitus yaitu: pohon, pemanfaatan jenis tumbuhan obat di kawasan
herba dan perdu, habitus pohon memiliki jumlah hutan lindung gunung tilu blok banjaran desa
jenis dan persentase yang tertinggi dibandingkan Jabranti kecamatan Karangkancana kabupaten
habitus lainnya, yaitu sebanyak 14 jenis (56%). Kuningan”,[skripsi]
Indeks keanekaragaman tingkat Tumbuhan Kartikawati SM. 2004. ”Pemanfaatan
bawah 1.17 (sedang), semai 0,23 (rendah), sumberdaya tumbuhan oleh masyarakat dayak
pancang 0,26 (rendah), tiang 0,74 (rendah) dan meratus di kawasan hutan
tingkat pohon 0,44 (rendah). pegununganmeratus, kabupaten hulu sungai
Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan tengah” [tesis] Bogor (ID) : Institut Pertaninan
mempunyai manfaat untuk mengobati penyakit Bogor.
TBC, penyakit ginjal, usus buntu, lambung, Limbong,J.D.P., Rahmawaty dan Afifuddin,Y.
penyakit kulit, sebagai penawar racun, diabetes, 2015. Kenekaragaman Jenis Tumbuhan Obat
malaria, sebagai obat anti kanker dan tumor, di Hutan Kemasyarakatan Kesatuan
bagian tumbuhan yang digunakan untuk obat Pengelolaan Hutan Unit XIV Toba Samosir.
yaitu berupa daun, akar, batang, biji, buah, bunga, Universitas Sumatera Utara Medan.
kulit, getah maupun seluruh bagian tumbuhan Redaksi Agro Media. 2008. Buku pintar tanaman
bisa dijadikan obat, untuk pengolahan nya yaitu obat. Jakarta Selatan. PT. Agro Media Pustaka.
ada yang diambil air rebusan, di kukus, di tumbuk Soerianegara, I dan Indrawan, A., 1988. Ekologi
maupun di konsumsi langsung Hutan Indonesia. Departemen Manajemen
Hutan Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Soerianegara, I dan Indrawan A.1998.Ekologi
6. REFERENSI hutan Indonesia .IPB. Bogor.
Alfret edward runtunuwu. 2013. “Studi Suwitno, DS. 1989. Jaga Raga (Memanfaatkan
etnoekologi pemanfaatan tumbuhan obat oleh Khasiat Flora). Stella Mars, Jakarta.
masyarakat suku dayak tunjung linggang di Titiek Setyawati. 2010. Pemanfaatan pohon
kabupaten kutai barat provinsi Kalimantan berkhasiat obat di cagar alam gunung picis dan
timur” [skripsi]. Universitas sanata dharma. gunung sigogor, kabupaten ponorogo, jawa
Yogyakarta. timur. Jurnal penelitian hutan dan konservasi
Andreas sudarto. 2007. “Efek anti-inflamasi alam. Vol. VII No.2 : 177-192.
ekstrakpetroleum eter daun senggani Wijayakusuma, M. H. 2000. Tumbuhan
(melastoma polyantum BL.) padamencit putih Berkhasiat Obat Indonesia. Prestasi Insan
betina. [skripsi]. Universitas sanata dharma. Indonesia, Jakarta.
Yogyakarta.
Wanaraksa Vol. 13 No.2 November 2019

Winarto, WP. 2007. Tanaman Obat Indonesia


Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 2. Karyasari
Herba Medika, Jakarta.
Zuhud, E.A.M dan Haryanto. 1994. Pelestarian
Pemanfaatan Keanekaragaman Tanaman Obat
Hutan Tropika Indonesia. Konservasi
Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB,
Bogor.
Zuhud EAM. 2009. Potensi Hutan Tropika
Indonesia sebagai Penyangga Bahan Obat
Alam untuk Kesehatan Bangsa. Jurnal Bahan
Alam Indonesia. 6(6): 227-232

Anda mungkin juga menyukai