Anda di halaman 1dari 8

Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti

tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi Wa Sallam bagaikan seorang musafir


yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya
memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.

(Nasehat Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id)


Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya’. Beramal karena
manusia termasuk kesyirikan . Sedangkan ikhlas adalah engkau
terselamatkan dari dua hal tadi.

(Al Fudhail bin ‘Iyadh)


Bila gula dicampur kopi dan dimasak dengan air namanya “Kopi Manis”, bukan Kopi
Gula. Disitu nama gula tidak disebut.

Bila gula dicampur teh dan dimasak dengan air namanya “Teh Manis”, bukan Teh Gula.
Disitu nama gula juga tidak disebut.

Tetapi jika rasa kopinya pahit, siapa yang disalahkan? Tentu gula-lah yang disalahkan,
karena terlalu sedikit hingga rasanya menjadi pahit.

Dan jika rasa kopi terlalu manis, siapa yang disalahkan? Tentu gula lagi yang disalahkan,
karena terlalu banyak hingga rasanya menjadi kemanisan.

Namun jika takaran kopi & gula imbang, siapa yang dipuji...? Tentu semua akan berkata...
“Kopinya mantaaap.” Gula tidak mendapat pujian.

Begitulah fenomena kehidupan. Kadang kebaikan tak pernah disebut orang, tapi
kesalahan akan dibesar-besarkan.

Kendati begitu tetaplah seperti gula, ia tetap memberi rasa manis meskipun namanya tak
pernah disebut dan tak pernah mendapat pujian. Meski namanya tak pernah disebut
dalam kopi manis atau teh manis namun semua orang tau bahwa peranan gula sangatlah
signifikan. Begitulah hakekat ikhlas, perbuatan yang tak butuh pujian.

Maka tetaplah semangat menebar kebaikan. Karena kebaikan tidak untuk disebut, tapi
untuk dirasakaan.
Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan
tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai)
keikhlasan hatimu”.

(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah SAW bersabda,


"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah
pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya …(dan
disebutkan salah satu dari mereka)… dan laki-laki yang bersedekah
kemudian menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya”

(HR. Bukhari & Muslim).

Banyak sedikitnya sedekah,rasa ikhlas akan membuatnya berkah.


Sedikit demi sedikit aku mulai menerima semua yang telah terjadi.
Sulit bagiku menerima ini semua. Setelah aku merasakan indahnya
cinta , dalam sekejap kau hancurkan mimpiku dengan teganya. Ku tak
ingin mentang aksi-Nya . Kembali kuteringat yang baik akan
bersanding dengan yang baik pula. Bukan kau tidak baik, mungkin
lebih baik kita tidak bersama.

Sekarang aku telah ikhlas. Duniaku bukan lagi segalanya tentangmu .


Kuakui, melupakanmu adalah hal yang paling sulit dalam hidupku.
Setiap hari segala tentangmu masih mengisi pikiranku. Hingga pada
waktu yang entah kapan kau sudah tak lagi kupikirkan. Ku tak bisa
menyalahkan kepergianmu. Meski sulit tapi kuikhlaskan. Ku hanya
bisa berdoa, dan membiarkan Yang Kuasa mentukan jalan ceritanya.

Kita adalah dua insan yang berlainan arah.


By MDP Group
© 2019
Arranged by MDP Team Akhwat
Illustrator by MDP Team Akhwat
Design Layout by Abu Rannan
f redaksi.mdpmedia@gmail.com
g 0896-10000-160
http://mdpmedia.co.id/

Anda mungkin juga menyukai