KESULTANAN JAMBI
S
E
J
A
R
A
H
Disusun:
Muh. Fadil Faturahman
Jumail Alam Syaila
Andi Muhammad Dani R.K.T
Christian Jeremia Chandra
Daftar isi
Kerajaan Jambi didirikan oleh Datuk Paduko Berhalo bersama istrinya, Putri
Selaras Pinang Masak, pada 1460. Pada 1615, kerajaan ini resmi menjadi kesultanan
setelah Pangeran Kedah naik takhta dan menggunakan gelar Sultan Abdul Kahar.
Sejarah Berdirinya
3. Masa Kejayaan
Sejak pertengahan abad ke-16, para penguasa Jambi mengadakan perdagangan
lada yang menguntungkan dengan bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda. Kegiatan
perdagangan itu juga melibatkan bangsa China, Melayu, Makassar, dan Jawa.
Kehidupan ekonomi Kesultanan Jambi yang makmur akibat kegiatan perdagangan
inilah yang mampu membawa kerajaan menuju masa kejayaan di bawah Sultan Abdul
Kahar.
Sultan Kesultanan Jambi yang pertama ini berhasil membawa kerajaannya
menjadi makmur berkat monopoli perdagangan lada dan pengenaan bea ekspor.
Bahkan, pada 1616, ibu kota Jambi sudah dipandang sebagai pelabuhan terkaya kedua
di Sumatera, setelah Aceh. Berdasarkan data VOC, Sultan Jambi meraup keuntungan
30-35 persen dari lada yang terjual. Sultan Abdul Kahar juga dikatakan sebagai
penguasa yang kuat, bahkan tidak takut dengan tuntutan Raja Johor dan tidak pernah
mau bekerja sama dengan VOC.