Anda di halaman 1dari 17

KERAJAAN ISLAM

DI
KALIMANTAN
K E L O M P O K 6 I X - I
▪ Chelvi Avia Reta.M (6)
▪ Na'maul Jazila (24)
▪ Muhammad Khoyim Muhafidin (20)
▪ Muhammad Bilal Ardiansyah (19)

S M P N E G E R I 1 T U M P A N G
Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam terbesar di Kalimantan Selatan. Kerajaan Banjar disebut juga
Kesultanan Banjarmasin. Kata Banjarmasin merupakan paduan dari dua kata, yaitu bandar dan masih.
Nama Bandar Masih diambil dari nama Patih Masih, seorang perdana menteri Kerajaan Banjar yang
cakap dan berwibawa.
Kerajaan ini dapat mempersatukan beberapa kerajaan kecil di wilayah Kalimantan seperti Kerajaan Paser
dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Kotawaringin di Kalimantan Tengah, serta Kerajaan
Qodriah, Kerajaan Landak, dan Kerajaan Mempawah di Kalimantan Barat. Kerajaan Banjar juga mempunyai
sejarah cukup panjang, karena diawali dari masa yang jauh sebelum masuknya pengaruh Islam, yaitu masa
yang ditandai dengan berdirinya Candi Laras dan Candi Agung pada masa Hindu-Budha.
2
Sesuai tutur Candi (Hikayat Banjar versi II), di Kalimantan telah
berdiri suatu pemerintahan dari dinasti kerajaan (keraton) yang terus
menerus berlanjut hingga daerah ini digabungkan ke dalam Hindia
Belanda pada 11 Juni 1860:

1. Keraton awal disebut Kerajaan Kahuripan.


2. Keraton I disebut Kerajaan Negara Jipa.
3. Keraton II disebut Kerajaan Negara Daha.
4. Keraton III disebut Kesultanan Banjar.
5. Keraton IV disebut Kerajaan Martapura
6. Keraton V disebut Pagustian

Kerajaan Islam Banjar merupakan salah satu kerajaan terbesar di


Kalimantan. Hingga saat ini terdapat kontroversi di kalangan ahli sejarah
mengenai kapan islam masuk ke Kalimantan Selatan. Paling tidak ada dua aliran
besar tentang ini: Pertama kalangan yang mengatakan bahwa islam masuk
sebelum pasukan demak tiba di Banjarmasin; kedua, golongan yang mengatakan
bahwa islam masuk ke Kalimantan Selatan setelah Kerajaan Daha berhasil
direbut oleh Pangeran Samudera bersamaan dengan pasukan militer Kerajaan
Islam Demak. (Khairuzzaini,2011)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 3
Berdirinya Kesultanan Banjar

Penghuni pertama Kalimantan Selatan diperkirakan terkonsentrasi di desa-desa besar, di


kawasan pantai kaki Pegunungan Meratus yang lambat laun berkembang menjadi kota-kota
bandar yang memiliki hubungan perdagangan dengan India dan Cina. Dalam
perkembangannya, konsentrasi penduduk juga terjadi di aliran Sungai Tabalong .Pada abad ke
5 M, diperkirakan telah berdiri Kerajaan Tanjungpuri yang berpusat di Tanjung, Tabalong.
Jauh beberapa abad kemudian, orang-orang Melayu dari Sriwijaya banyak yang datang ke
kawasan ini.
Mereka memperkenalkan bahasa dan kebudayaan Melayu sambil berdagang.
Selanjutnya, kemudian terjadi asimilasi dengan penduduk tempatan yang terdiri dari suku
Maanyan, Lawangan dan Bukit. Maka, kemudian berkembang bahasa Melayu yang bercampur
dengan bahasa suku-suku daerah tempatan, yang kemudian membentuk bahasa Banjar
Klasik.

Untuk mengetahui sejarah Banjar lebih lanjut, historiografi tradisional masyarakat


tempatan sangat banyak membantu. Di antara sumber yang paling populer adalah
Hikayat Lambung Mangkurat, atau Hikayat Banjar. Berdasarkan sumber tersebut, di daerah
Banjar telah berdiri Kerajaan Hindu, yaitu Negara Dipa yang berpusat di Amuntai. Kemudian
berdiri Negara Daha yang berpusat di daerah sekitar Negara sekarang.

4
Berdirinya Kesultanan Banjar
- Lanjutan
Menurut Hikayat Banjar tersebut, Negara Dipa adalah kerajaan pertama di Kalimantan
Selatan. Sultan Suriansyah telah membuka era baru di Kerajaan Banjar dengan masuk dan
berkembangnya agama Islam. Kerajaan Banjar yang dimaksud di sini adalah kerajaan pasca
masuknya agama Islam. Sementara era Negara Dipa dan Daha merupakan era tersendiri
yang melatarbelakangi kemunculan Kerajaan Banjar.Diperkirakan, Suriansyah meninggal
dunia sekitar tahun 1550 M.Seiring masuknya kolonial kulit putih Eropa,Kerajaan Banjar
kemudian dihapuskan oleh Belanda pada 11 Jun1860.
Dalam perjalanannya, Kerajaan Banjar telah mengalami berbagai kesulitan dan ancaman baik
dari eksternal maupun internal, terutama masa-masa setelah datangnya bangsa kolonial.
Pusat kerajaan atau Keraton Banjar harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain
tidak kurang dari 5 (lima) kali. Tetapi tak satupun sisa-sisa tinggalan Keraton Banjar tersebut
yang dapat diwariskan kepada generasi sekarang.

Keraton pertama yang disebutkan berada di wilayah Kuin, dan keraton kedua yang
berlokasi di Kayutangi atau Teluk Selong, Martapura, tidak ada seorangpun yang dapat
menjelaskannya. Kenyataan yang sekarang dapat ditemui di Kuin saat ini hanyalah lokasi
Makam Sultan Suriansyah dan para tokoh yang sejaman seperti Khatib Dayan, serta makam
keluarga Sultan Suriansyah sendiri.

5
1. (1520-1546) Sultan Suriansyah.
2. (1546-1570) Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.
3. (1570-1595) Sultan Hidayatullah I bin Rahmatullah.
4. (1595-1641) Sultan Mustain Billah bin Sultan Hidayatullah I.
5. (1641-1646) Sultan Inayatullah bin Sultan Mustain Billah.
6. (1646-1660) Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah.
7. (1660-1663) Sultan Ri'ayatullah bin Sultan Mustain Billah.
8. (1663-1679) Sultan Amrullah Bagus Kasuma bin Sultan Saidullah.
9. (1663-1679) Sultan Agung/Pangeran Suria Nata (ke-2) bin Sultan Inayatullah.
10. (1679-1700) Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Suria Angsa/Saidillah bin
Sultan Saidullah.

KERAJAAN BANJAR
11. (1700-1717) Sultan Tahmidullah I/Panembahan Kuning bin Sultan
Amrullah/Tahlil-lullah.
12. (1717-1730) Panembahan Kasuma Dilaga.
13. (1730-1734) Sultan il-Hamidullah/Sultan Kuning bin Sultan Tahmidullah I.
14. (1734-1759) Sultan Tamjidullah I bin Sultan Tahmidullah I.
15. (1759-1761) Sultan Muhammadillah/Muhammad Aliuddin Aminullah bin
Sultan Il-Hamidullah/Sultan Kuning.
16. (1761-1801) Sunan Nata Alam (Pangeran Mangkubumi) bin Sultan
Tamjidullah I.
17. (1801-1825) Sultan Sulaiman al-Mutamidullah/Sultan Sulaiman Saidullah II
bin Tahmidullah II.

6
POLITIK
Sejak awal didirikan kesultanan kesultanan Banjar telah menjalin ikatan dengan
kesultanan Demak di Jawa.hubungan tersebut salah satu sikap politik untuk
menghindari ancaman dari luar. pemerintah bersifat aristokratis, yang dikuasai oleh
para bangsawan, yang mana raja hanya sebagai simbol pemersatu belaka.

EKONOMI
Pemerintahan Banjar mengatur tentang perdagangan dimana sultan mengangkat
seorang kepala pelabuhan yang mengatur perdagangan di wilayah banjar . peranan

Kehidupan Poleksosbud sosial yang berbentuk segi tiga piramid. Lapisan teratas adalah golongan penguasa
yang merupakan golongan minoritas. Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan,

kerajaan Bajar keluarga raja. Lapisan tengah diisi oleh para pemuka agama yang mengurusi masalah
hukum keagamaan dalam kerajaan. Sementara golongan mayoritas diisi oleh para
petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya. Golongan ini berakhir pada abad ke-
19, seiring dengan dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Belanda.

SOSIAL BUDAYA
Berkaitan dengan kehidupan budaya, telah berkembang beberapa corak seni dan sastra.
Saatitu, Banjar telah memiliki gamelan yang dipukul dengan lemah lembut, seni
sastra ,berkembang dengan menggunakan huruf Arab Melayu (Jawi).Seni ukir berk
emban karena adanya kebiasaan para bangsawan dan orang kaya untuk membuat
rumah secara mewah, yang dipenuhi dengan ukiran indah.

7
Runtuhnya Kerajaan
islam di indonesia
Runtuhnya Kerajaan Banjar
Setelah dikalahkannya Sultan Muhammad Seman oleh Belanda pada tahun 1905, praktis seluruh
wilayah Kerajaan banjar jatuh ke tangan Belanda dan Kerajaan Banjar runtuh. Akan tetapi
semangat yang dikobarkan pejuang perang Banjar melalui sumpah perjuangan "haram manyarah
waja sampai kaputing" benar-benar memberikan semangat untuk mempertahankan Kerajaan
Banjar.

Walaupun akhirnya jatuh ke tangan belanda juga, kita mesti menghargai perjuangan para
pejuang yang telah mengorbankan segalanya untuk mempertahankan Kerajaan Banjar. Kota
Banjarmasin yang sekarang adalah bukti sejarah hasil perjuangan Sultan Suriansyah dan
pengikutnya.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Peninggalan Kerajaan
Kalimantan Banjar

9
SEJARAH
berdirinya kerajaan pontianak
Sejarah awal mula berdirinya kesultanan ini ditandai dengan keinginan Syarif Abdurrahman dan
saudara-saudaranya beserta para pengikutnya untuk mencari tempat tinggal setelah ayahnya
meninggal pada tahun 1184 H di Kerajaan Mempawah. Pada pukul 14.00 Jumat 9 Rajab 1185,
setelah shalat Jumat, Syarif Abdurrahman Al Qadrie berangkat bersama seluruh keluarganya
mencari suatu kawasan untuk dijadikan pemukiman baru bagi mereka. Saat itu kawasan yang
dicari belum diketahui dengan jelas. Rombongan ini terdiri dari dua kapal besar dan 14 kapal
kecil beserta dengan awak kapalnya lengkap dengan berbagai perlengkapannya. Armada besar
ini dinakhodai oleh Juragan Daud.
Empat hari mengarungi sungai sampailah rombongan Abdurrahman ke sebuah pulau kecil yang
belakangan dinamakan Batu Layang yang berada tak seberapa jauh dari muara Sungai Kapuas. Tempat
ini kemudian menjadi tempat pemakaman resmi keluarga Kesultanan Pontianak sekarang. Dari tempat ini
rombongan melanjutkan perjalanannya sampai mendekati persimpangan tiga pertemuan Sungai Kapuas
dan Sungai Landak.

Selanjutnya, pada subuh Rabu 14 Rajab 1185 H atau 23 Oktober 1771 rombongan Abdurrahman
memasuki kawasan perairan pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak dan menembaki
dengan meriam para bajak laut atau perompak yang bersarang di kawasan tersebut. Dikirakan
sekitar pukul 08.00 pagi tanggal tersebut, rombongan mendarat pada salah satu kawasan tepi
Sungai Kapuas yang tidak seberapa jauh dari muara Sungai Landak. Mereka mulai menebang
dan membersihkan pohon-pohon serta mendirikan surau yang sekarang menjadi Masjid Jami
Syarif Abdurrahman Al Qadri. Dan pada saat itu pula dipersiapkan kawasan pemukiman.
Pemukiman inilah yang kemudian menjadi Istana Kesultanan Qadriah Pontianak.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
- Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie (1771-1808)
- Sultan Syarif Kasim Alqadrie (1808-1819)
- Sultan Syarif Usman Alqadrie (1819-1855)
- Sultan Syarif Hamid Alqadrie (1855-1872)
- Sultan Syarif Yusuf Alqadrie (1872-1895)
dipimpin oleh delapan Sultan - Sultan Syarif Muhammad Alqadrie (1895-1944)
- Sultan Syarif Hamid II Alqadrie (1945-1950)
-Sultan Syarif Abubakar Alkadrie (2004 – Sekarang)

11
POLITIK
kesulatan ini berlangsung kurang lebih selama 2 abad. Kesultanan ini berakhir seiring
dengan bergabungnya banyak daerah dengan NKRI, maka sistem pemerintahan juga
berubah menjadi pemerintahan kota pontianak.

EKONOMI
Perdagangan merupakan kegiatan yang menopang kehidupan ekonomi di Kerajaan
Pontianak. Kegiatan perdagangan berkembang pesat karena letak Pontianak yang
berada di persimpangan 3 sungai. Pontianak juga membuka pelabuhan sebagai
tempat interaksi dengan pedagang luar.
Komoditas utamanya antara lain :

Kehidupan Poleksosbud -Garam, berlian, emas, lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, gambir, ,pinang,
sarang burung, kopra, lada, dan kelapa.

kerajaan PONTIANAK .

SOSIAL BUDAYA
Masyarakat Pontianak dikelompokkan secara sosial berdasarkan identitas kesukuan,
agama, dan ras. Pengelompokan berdasarkan suku, yaitu: pertama, komunitas suku
Dayak yang tinggal di daerah pedalaman. Komunitas ini dikenal tertutup, lebih
mengutamakan kesamaan dan kesatuan sosio-kultural. Kedua, komunitas Melayu,
Bugis, dan Arab, yang dikenal sebagai penganut Islam terbesar di daerah ini yang lebih
menekankan aspek sosio-historis sebagai kelas penguasa. Ketiga, imigran Cina yang
tinggal di daerah pesisir, yang dikenal sebagai satu kesatuan sosio-ekonomi. Tradisi
Saprahan (Makan Dalam Kebersamaan) sebuah jamuan makan yang melibatkan
banyak orang yang duduk di dalam satu barisan, saling berhadapan dalam duduk satu
kebersamaan.
. 12
Runtuhnya Kerajaan
islam di indonesia
Runtuhnya Kerajaan Pontianak
karena pada Era kekuasaan Sultan Syarif Muhammad redup ketika kedatangan
Jepang ke Pontianak tahun 1942.karena dianggap memberontak dan bersekutu
dengan Belanda,Jepang menghancurkan kesultanan Pontianak.

13
Peninggalan Kerajaan
pontianak

Keraton Kadriah
14
Peninggalan Kerajaan
keraton amantubillah
pontianak
15
Peninggalan Kerajaan
pontianak

keraton ismahayana
16
Peninggalan Kerajaan
Keraton surya negara pontianak
17

Anda mungkin juga menyukai