Anda di halaman 1dari 26

Kerajaan Kerajaan

Islam di Sumatra
Azahra Jasminta Rachmajulia Handoyo
X-8/09 Kelompok 2
Pokok Materi
01 03
Kerajaan Islam di Kerajaan Islam di
Jambi 02 Sumatra Barat
(Mianangkabau)
Kerajaan Islam di
Sumatra Selatan
(Palembang)
01
Kerajaan Islam di Jambi
Sejarah Islam di Jambi
Menurut berita dari China sejak abad ke-7 dan 8 pedagang dari Persia
sudah melakukan perdagangan di wilayah Jambi, namun saat itu Islam
belum berkembang karena masih dibawah pengaruh Kerajaan Sriwijaya.
Islam baru berkembang pesat di Jambi pada abad ke-13 saat berada
dibawah kekuasaan Kerajaan Melayu.

Kerajaan Jambi didirikan


oleh Datuk Paduko
Bahalo bersama istrinya
yaitu Putri Selaras Pinang
Masak pada tahun 1460.
Raja Raja Kerajaan Jambi
 Datuk Paduka Berhala dan Putri Salaro Pinang Masak ( 1460
– 1480)
 Orang Kayo Pingal (1480 – 1490)
 Orang Kayo Pedataran (1490 – 1500)
 Orang Kayo Hitam (1500 – 1515)
 Panembahan Rantau Kapas (1515 – 1540)
 Panembahan Rengas Pandak (1540 – 1565)
 Panembahan Bawah Sawoh (1565 - !590)
 Panembahan Kota Baru (1590 – 1615)
 Pangeran Keda atau Sultan Abdul Kahar (1615 – 1643)
Kehidupan Politik Kerajaan
Jambi
Pada masa Pemerintahan Sultan Abdul Kahar
Kerajaan Jambi mulai didatangi oleh VOC yang
menawarkan perjanjian dengan tujuan monopoli.
Sultan Abdul Kahar menolak dan menurunkan
tahtanya. Kemudian digantikan oleh Sultan abdul
Djalil yang kooperatif dengan VOC. Sehingga
menimbulkan perlawanan oleh rakyat.
Kehidupan Sosial
Budaya
Kesenian yang dikembangkan
meliputi seni ukir, seni tari, dan seni
kriya. Islamisasi di Jambi juga
dilakuakan dengan damai dan tidak
mengubah kebudayaan lokal yang
telah dikembangkan. .
Masa Kejayaan
Kerajaan Jambi
Masa kejayaan Kerajaan Jambi dipegang
oleh Sultan Abdul Kahar pada abad ke-16.
Sultan Abdul Kahar berhasil mengubah
kehidupan ekonomi Jambi menjadi
makmur akibat kegiatan perdagangan
lada.
Masa Keruntuhan
Kerajaan Jambi
Masa keruntuhan Kerajaan Jambi
diawali dengan Sultan Abdul Kahar
yang memilih untuk turun tahta pada
tahun 1643. Penyebabnya karena VOC
melakukan perjanjian dagang dengan
tujuan untuk monopoli.
Peninggalan Kerajaan Jambi
Makam Rajo Rajo Rumah Batu Olak Kemang

Masjid agung Al-Falah Jambi Istana Abdurrahman Thaha


Saifuddin
02Kerajaan Islam di
Sumatera Selatan
(Kesultanan Palembang)
Sejarah Kesultanan Palembang
Kesultanan Palembang berdiri pada abad ke-17 sampai abad
ke-19 setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Di wilayah
Kesultanan Demak terjadi perselisihan, banyak keluarga
kerajaan yang melarikan diri ke Palembang, salah satunya Ki
Gede Sedo Ing Lautan yang pada abad ke-16 mendirikan
Kerajaan Palembang dan masih menjadi bagian Kerajaan
Jawa. Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Palembang
memutuskan hubungan dengan Kerajaan Jawa dan berganti
menjadi Kerajaan Islam dengan nama Kesultanan Palembang,
yang raja pertamanya adalah Susuhunan Sultan Abdurrahman
(1659-1706 M).
Kehidupan Ekonomi
Kesultanan Palembang
Kesultanan Palembang banyak menghasilkan
komodittas yang sangat laku dipemasaran
yaitu lada dan timah. Sultan dan kaum
bangsawan menjadi pelaku sentral dalam
perekonomian tersebut. Kondisi
menguntungkan ini (penghasil lada dan timah)
membawa Palembang menjadi incaran
Belanda dan Inggris.
Masa Keruntuhan
Kersultanan
Palembang
Pada 1821 Juni Belanda melakukan
serangan dadakan dan berhasil
melumpuhkan Palembang. Kemudian
Palembang pun resmi jatuh ke tangan
Belanda dan Kesultanan Palembang
resmi dihapus pada tanggal 7 Oktober
1823 oleh Belanda.
Peninggalan Kesultanan Palembang
Benteng Kuto Besak Masjid Agung Palembang

Makam Kawah Tengkurep Museum Sultan Badaruddin II


03Islam di
Kerajaan
Sumatra Barat
(Minangkabau)
Sejarah Kerajaan Sumatra Barat
Islam pertama kali memasuki Sumatra Barat pada abad ke-
7, dimana pada tahun 674 telah didapati masyarakat Arab
di pesisir timur pulau Sumatra. Pada abad ke-13, Islam
mulai memasuki Tiku, Pariaman, dan Air Bangis.
Kemudian Islam juga masuk ke pedalaman atau dataran
tinggi yang disebut “Darek”, di kawasan darek inilah
berdiri Kerajaan Pagaruyung yang mulai mendapat
pengaruh Islam pada abad ke-14.
Beberapa Kerajaan Sumatera
Tambo Minangkabau menyebutkan bahwa
Barat
ada beberapa kerajaan di Sumatra Barat, yaitu
ada Kerajaan Pagaruyung, Kerajaan Minanga,
Kerajaan Dharmasraya dan Kerajaan
Inderapura.
Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Pagaruyung didirikan
oleh Adityawarman sekitar tahun
1347 M, dan masih bercorak
Hindu-Buddha. Kerajaan
Pagaruyung kemudian resmi
berubah menjadi Kesultanan Islam
pada abad ke-17. Setelah hampir 5
tahun berdiri Kerajaan Pagaruyung
runtuh dalam peristiwa Perang
Padri.
Perubahan Kerajaan Pagaruyung
Pada abad ke-16, agama Islam mulai berkembang di
Pagauryung yang dibawa oleh para musafir yang singgah
dari Aceh ke Malaka. Salah satu ulama yang
menyebarkan Islam adalah Syaikh Burhanuddin Ulakan.
Memasuki abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung berubah
menjadi Kesultanan dan raja pertamanya adalah Sultan
Alif. Setelah masuknya Islam ke Pagaruyung, banyak
aturan adat Minangkabau yang dihilangkan karena
bertentangan dengan Islam. Hanya sedikit sistem yang
masih dipertahankan, tetapi memunculkan pecahnya
perang persaudaraan atau dikenal dengan Perang Padri.
Masa Keruntuhan Kersultanan
Pagaruyung

Kemunduran Kesultanan Pagaruyung runtuh


disebabkan adanya Perang Padri (1803 – 1838).
Permusuhan antara keluarga kerajaan dengan
kaum padri menimbulkan korban jiwa.
Kerajaaan Pagaruyung runtuh setelah Sultan
Alam Bagagarsyah menandatangani perjanjian
dengan Belanda.
Peninggalan Kesultanan Pagaruyung
Istana Basa Pagaruyung Prasasti Bandar Bapahat

Prasasti Batu Sangkar Prasasti Suruaso


Kerajaan Dharmasraya
Kerajaan Dharmasraya adalah
kerajaan bercorak Buddha di
Sumatra. Munculnya dikarenakan
kelemahan kerajaan Sriwijaya pada
abad ke-11. Salah satu buktinya
yaitu Prasasti Grahi. Didirikan oleh
Dinasti Mauli pada 1183.
Raja Raja Kerajaan
Dharmasraya
 Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
(1183-1286 M)
 Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286-
1316 M)
 Srimat Sri Akarendrawarman (1316-1347 M)
Adityawarman atau Srimat Sri Udayadityawarman
Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
(sejak 1347 M)
Peninggalan Kerajaan Dharmasraya
Prasasti Padang Roco Prasasti Kubu Rajo

Prasasti Grahi Prasasti Suruaso


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai