Anda di halaman 1dari 9

kerajaan islam

Di Nusa Tenggara
Dipresentasikan oleh Kelompok 7
Halo, teman-teman!
Kami Kelompok 7!
perkenalan

1. Aqila
3. Mei Diana
Raihana
Hidayati
Sudrajat

2. Irmadel
Kallista
Lexandra

kehadiran islam di daerah Nusa Tenggara antara lain ke Lombok diperkirakan terjadi
sejak abad ke-16 yang diperkenalkan sunan perapen, putra Sunan Giri. Islam masuk
ke sumbawa kemungkinan datang lewat Sulawesi, melalui dakwah para mubalig dari
makassar antara 1540-1550. kemudian berkembang pula kerajaan islam salah
satunya adalah Kerajaan Selaparang di Lombok.
Kerajaan Islam Di Nusa
Tenggara Barat & Timur

1. Kesultanan Bima.
2. Kesultanan Sumbawa.

3. Kerajaan Dompu.

4. Kerajaan Taliwang.

5. Kerajaan Adonara.
Kesultanan Bima.
Kerajaan Bima adalah salah satu kerajaan di nusantara yang pernah mengalami masa-masa
Hindu dan akhirnya berubah menjadi bercorak Islam.Kerajaan yang terletak di Bima, Nusa
Tenggara Barat, ini pertama kali didirikan pada sekitar abad ke-13.Pendiri Kerajaan Bima
adalah seorang musafir dan bangsawan Jawa bergelar Sang Bima, yang akhirnya
menurunkan raja-raja Bima. Kerajaan Bima kemudian berubah menjadi kesultanan pada abad
ke-17, tepatnya pada tahun 1620. Penguasa pertama yang masuk Islam adalah Ruma Ta Ma
Bata Wadu atau Abdul Kahir, raja Bima ke-27 yang berkuasa antara 1620-1640. Sebelum
berbentuk kerajaan, wilayah Bima terbagi dalam beberapa kekuasaan yang pimpinan
wilayahnya disebut Ncuhi. Para Ncuhi yang awalnya membentuk federasi kemudian sepakat
mengangkat Sang Bima, yang mengajarkan agama Hindu, sebagai pemimpin. Setelah
membentuk kerajaan, Sang Bima justru pergi ke Kerajaan Medang di Jawa Timur. Dalam
perkembangannya, Sang Bima mengirim putranya, Idra Zamrud dan Indra Kumala ke
Kerajaan Bima. Indra Zamrud inilah yang dinobatkan sebagai raja Bima yang pertama.
kesultanan Sumbawa

Kesultanan Sumbawa atau juga dikenal dengan Kerajaan Samawa adalah salah satu dari
tiga kerajaan Islam besar di Pulau Sumbawa. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir 2/3
dari luas pulau Sumbawa. Keberadaan Tana Samawa atau wilayah Sumbawa, mulai dicatat
oleh sejarah sejak zaman Dinasti Dewa Awan Kuning, tetapi tidak banyak sumber tertulis
yang bisa dijadikan bahan acuan untuk mengungkapkan situasi dan kondisi pada waktu
itu. Kesultan Samawa diperkirakan telah berdiri sebelum 1648, meskipun tidak diketahui
siapa rajanya. Kesulatanan Samawa sempat memerintah 18 atau 19 sultan, dimulai dari
Mas Pamayan atau Mas Cini (1648-1668), sebagai raja kedua. Kemudian, Sultan
Muhammad Kaharuddin (1931-1958) sebagai sultan yang ke 19.
Kerajaan Adonara
Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1650. Sejarah lokal Adonara terdokumentasikan
dari abad ke-16, ketika para pedagang dan misionaris Portugis mendirikan pos di
dekat Pulau Solor. Wilayah Adonara milik Paji mencakup tiga kerajaan, yaitu Adonara
(berpusat di pantai utara pulau), Terong dan Lamahala (di pantai selatan).
Bersama dengan dua kerajaan di Pulau Solor, Lohayong dan Lamakera, mereka
membentuk sebuah persekutuan yang disebut Watan Lema (“lima pantai”).Pada
abad ke-19, penguasa Adonara di utara memperkuat posisinya di Kepulauan Solor;
saat itu, ia juga menjadi penguasa bagian timur Flores dan Lembata. Wilayah Demon
berdiri di bawah kekuasaan kerajaan Larantuka, yang berada di bawah kekuasaan
Portugis sampai tahun 1859, ketika wilayah tersebut diserahkan pada Belanda.
Kerajaan Larantuka dan Adonara dihapuskan oleh pemerintah Indonesia pada tahun
1962.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai