Anda di halaman 1dari 6

Tugas Sejarah ,

Tugas Sejarah
Kerajaan – Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kelompok 8

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8 :


1. Putu Liana Prasetya Dewi ( 32 / X Mipa 5 )
2. Putu Wulan Octaviana ( 33 / X Mipa 5 )
3. Rendra Susanto ( 34 / X Mipa 5 )
4. Shavira Vandya Maharani ( 35 / X Mipa 5 )
5. Three Anggano Putra Bakti ( 36 / X Mipa 5 )

Tahun Ajaran
2018/2019
Ni Wayan Deri Suarsini
Kerajaan – Kerajaan Islam di Nusa Tenggara

A. KERAJAAN LOMBOK
Kerajaan Lombok diperkirakan berdiri padda abad XVI Masehi. Berdirinya kerajaan Lombok
tidak lepas dari kegiatan dakwah yang dilakukan Sunan Prapen, Putra Sunan Giri.
1. Keadaan Geografis

Pusat Kerajaan Lombok diperkirakan berada di Selaparang. Saat ini wilyah tersebut
berada di Desa Selaparang, Kecamatan Swela, Kabupaten Lombok Timur. Kondisi
geografisnya, berupa daratan, perbukitan, dan pegunungan.

2. Keadaan Alam
Wilayah tertinggi Kerajaan Lombok adalah Gunung Rinjani yang dikelilingi oleh
hutan yang tersebar di setiap kabupaten. Bagian Selatan Pulau Lombok memiliki tanah subur,
yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Kesuburan tanah ini akibat adanya
material Vulkanik Gunung Rinjani. Tanaman yang dihasilkan di wilayah ini antara lain
jagung, padi, tembakau, kapas, dan kopi.
3. Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Lombok menggantungkan kegiatan perekonomiannya pada sector pertanian.
Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis Lombok yang sangat mendukung kegiatan
pertanian. Komoditas pertanian utama yang dikembangkan masyarakat Lombok adalah padi.
Tanaman padi dikembangkan masyarakat Lombok karena Lombok memiliki tanah yang
subur.

4. Kehidupan Sosial dan Budaya


Menurut prasasti Tong-Tong yang ditemukan di Pujungan, Bali, Suku Sasak sudah
menghuni Pulau Lombok sejak Abad IX sampai XI Masehi. Sementara itu, menurut Gorys
Keraf, jika dirunut dari bahasanya, leluhur Suku Sasak berasal dari Jawa. Pendapat tersebut
didasarkan pada tulisan Jejawan yang digunakan masyarakat Sasak.
Masuknya budaya lain di Lombok, menyebabkan semakin kaya dan beragamnya
Khazanah kebudayaan masyarakat Lombok. Hasil akulturasi kebudayaan Lombok dengan

Gambar : Gamelan Thokol

kebudayaan Bali antara lain, kesenian Cepun, Cupak Gerantang, Tari Janger, dan Gamelan
Thokol. Adapun bentuk akulturasi kebudayaan Lombok dengan kebudayaan islam antara lain,
kesenian Rudad, Cilokaq, Wayang Sasak dan Gamelan Rebana.
5. Kehidupan Politik
Kerajaan Lombok berdiri sejak Abad XIII Masehi. Pada awalnya Kerajaan Lombok
terletak di wilayah Sambelia, Lombok Timur. Akan tetapi pada awal pendiriannya, kerajaan
Lombok masih bercorak kerajaan Hindu. Pengaruh Islam di Kerajaan Lombok dibawa oleh
Sunan Prapen pada abad ke XVI Masehi, setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Pada abad
XVI Masehi, keajaan Lombok diperintah Prabu Rangkesari. Atas ajakan sunan Prapen, Prabu
Rangkesari kemudian memeluk agama Islam.
Prabu Rangkesari kemudian memindahkan pusat kerajaan Lombok ke Desa
Selaparang, atas usul Patih Banda Yuda dan Patih Singa Yuda, karena letak Desa Selaparang
lebih strategis dan tidak mudah diserang musuh, dibandingkan posisi sebelumnya. Setelah itu,
kerajaan Lombok mengalami perkembangan pesat. Buku Mozaik Budaya Mataram
menjelaskan, bahwa kerajaan Lombok berhasil mengembangkan wilayah kekuasaannya
hingga ke Sumbawa Barat.
6. Kehidupan Agama
Sebelum menganut Islam, Kerajaan Lombok menganut kepercayaan animism,
dinamisme, dan agama Hindu. Islam msuk di Lombok dibawa SUnan Prapen setelah
runtuhnya Kerajaan Majapahit. Sunan Prapen tidak menghilangkan kebiasaan masyarakat
Lombok yang masih menganut kepercayaan lama. Sunnan Prapen kemmudian memanfaatkan
adat istiadat setempat untuk mempermudah penyampaian ajaran islam.
B. KERAJAAN SUMBAWA

Perkembangan islam di pulau Sumbawa tidak dapat dilepaskan dari peran Kerajaan
Gowa-tallo. Sebelum Kerajaan Gowa-Tallo Kerajaan Sumbawa merupakan sebuah Kerajaan
bercorak Hindu. Dinasti terkenal yang menguasai Kerajaan Sumbawa adalah Dinasti Dewa
Awan Kuning. Corak Hindu pada Kerajaan Sumbawa berakhir pada masa kepimipinan Raja
Dewa Majaruwa. Pada abad XV Raja Dewa Majaruwa memeluk islam setelah kerajaan
Sumbawa menjalin hubungan dengan Kerajaan Demak.

1. Keadaan Geografis dan Keadaan Alam

Letak Kerajaan Sumbawa berada di Pulau Sumbawa, sebelah timur Pulau Lombok.
Pulau Sumbawa merupakan pulau terbesar pada gugusan Kepulauan Nusa Tenggara.
Kerajaan Sumbawa memiliki letak lebih strategis daripada Kerajaan Lombok, karena
pusatnya terletak di dataran tinggi tepatnya di Kaki Gunung Tambora, yang menyebabkan
Kerajaan Sumbawa dapat mengantisipasi serangan dari luar.
2. Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sumbawa menitikberatkan perekonomiannya pada kegiatan pertanian lahan
kering. Disebut pertanian lahan kering karena sebagain besar wilayah Pulau Sumbawa berupa
tanah kering. Hasil pertanian Kerajaan Sumbawa, Antara lain padi dan umbi-umbian. Dalam
bidang peternakan, Kerajaan Sumbawa merupakan penghasil kuda terbaik. Kenyataaan ini
dibktikan dengan banyak raja di Jawa yang membeli kuda sebagai kendaraan tempur dari
pedagang Sumbawa. Adapun komoditas perdagangan terkenal dari Sumbawa adalah madu.
Madu-madu Sumbawa diambil langsung dari alam seperti di pegunungan dan hutan-hutan.
3. Kehidupan Sosial dan Budaya
Suku Sumbawa merupakan pencampuran Antara penduduk asli Sumbawa, Suku
Jawa, dan Suku Bugis. Pengaruh Jawa dan Bugis ditunjukkan oleh bukti-bukti berikut.
a. Terdapat istilah Jawa dalam struktur pemerintahan Kerajaan Sumbawa
Antara lain : Dewa Maharaja, Rangga, Adipati, Menteri Telu, Memanca lima,
Lelurah pitu, Punggawa, dan Bayangkara.
b. Adanya ritual biso tiyan, yaitu selamatan tujuh bulan kehamilan pertama istri.
c. Adanya gelar Daeng dan Datu bagi anak raja.
d. Hiasan-hiasan yang dikenakan bangsawan Sumbawa mirip hiasan masyarakat
Bugis.
Dalam bidang Bahasa, Bahasa Sumbawa masih berada dalam satu rumpun dengan
Bahasa sasak yang digunakan masyarakat di Pulau Lombok. Dalam Bahasa Sumbawa dikenal
beberapa dialek regional diantaranya dialek Samawa, Baturoto, Labangkar, Lawen, Taliwang,
Jereweh, dan Tongo.
4. Kehidupan Politik
Kerajaan Sumbawa mengadakan hubungan dengan Kerajaan Islam lain seperti
Kerajaan Demak dan Gowa-Tallo. Kerjasama dengan Kerajaan Gowa-Tallo diperkuat dengan
perjanjian perlindungan keamanan. Oleh karena itu Kerajaan Sumbawa berada dibawah
perlindungan Kerajaan Gowa-Tallo. Setelah Raja Dewa Majarua meninggal kedudukan
digantikan oleh Mas Goa yang menganut Agama Hindu. Pergantian takhta krajaan ini
menyebabkan Kerajaan Gowa-Tallo mengingkari perjanjian sebelumya. Oleh karena campur
tangan Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1673 Mas Goa diturunkan paksa sebagai Raja
Sumbawa. Turunnya Mas Goa dari takhta kerajaan sekalgus mengakhiri kekuasaan Dinasti
Dewa Awan Kuning di Kerajaan Sumbawa.
Dalam bidang pemrintahan, Raja Sumbawa dianggap sebagai orang yang dituakan
dan tokoh pemersatu. Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu suatu dewan yang
bernama Majelis Lima Belas Orang. Sementara itu, dalam urusan hokum raja dibatu menteri
telu, memanca lima, dan lelurah pitu. Kombinasi raja dan ketiga pejabat tersebut dinamakan
caturpapat.

C. KERAJAAN BIMA
Salah satu sumber sejarah yang mencertikaan Kerjaan Bima adalah Bo Sangaji Kai
yang ditulis dalam Bahasa arab-melayu. Pada awalnya wilayah Sumbawa terbagi menjadi
lima daerah kekuasaan yang dipimpin oleh Kepala Suku yang disebut Ncuhi, kelima daerah
tersebut berhasil disatukan oleh Indra Zamrud yang kemudian menjadi Raja pertama Kerajaan
Bima.
1. Kondisi Geografis

Kerajaan Bima telah ada sejak abad XIV masehi. Kerjaan Bima terletak di Pulau
Sumbawa sebelah timur. Wilayah dataran rendah hanya berjumlah sekira 14% dari luas
keseluruhan wilayah kerajaan bima. Sebagian besar lahan dikerajaan bima berupa lahan
kering. Wilayah Kerajaan Bima juga dikelilingi 5 gunung yaitu Gunung Tambora, Sangiang,
Maria, Lambutu, dan Soromandi.
2. Keadaan Ekonomi
Pada saat itu kerajaan Bima sangat berkembang pesat disegi pertanian maupun
perternakan dan perikanan.Dibidang perternakan Kerajaan Biima tidak mau kalah dengan
kerajaan lain,Raja Indra Zamrud juga mengembnagkan bidang perternakan yaitu kuda,kerbau
dan sapi.Dalam kitab Negarakertagama, Kerajaan Bima disebut sudah memiliki pelabuhan
besar pada 1356.
3. Kehidupan Politik
Bima merupakan pusat pemerintahan atau kerajaan Islam yang menonjol di Nusa
Tenggara dengan nama rajanya yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ta Ma Bata Wada
yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir. Sejak itu pula terjalin hubungan erat
antara Kerajaan Bima dengan Kerajaan Gowa, lebih-lebih sejak perjuangan Sultan
Hasanuddin kandas akibat perjanjian Bongaya. Setelah Kerajaan Bima terusmenerus
melakukan perlawanan terhadap masuknya politik dan monopoli perdagangan VOC akhirnya
juga tunduk di bawah kekuasaannya.
4. Kehidupan Agama
Raja Bima yang pertama memeluk islam adalah Ruma Ta Ma Bata Wada yang
bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir. Pada masa pemerintahan Sultan Bima I
Kerajaan Bima, membangun hubungan perdagangan dengan kerajaan Gowa-Tallo di
Sulawesi Selatan. Hal itu menyebabkan pengaruh islam di Bima semakin kuat. Meskipun
demikian masyarakat Bima masih memegang teguh kepercayaan asli yang disebut Marapu.
5. Kehidupan Sosial dan Budaya
Selain Bo Sangaji Kai, sumber sejarah mengenai kerajaan Bima adalah syair
Kerajaan Bima. Menurut fisolog Perancis, Henry Cambret Loier, syair tersebut diperkirakan
ditulis pada tahun 1833. Syair tersebut mengisahkan kehidupan social-budaya masyaraat
kerajaan Bima. Didalamnya berisi peristiwa penting yang terjadi di Kerajaan Bima pada
pertengahan abad XIX. Seperti letusan gunung Tambora, pemakama Sultan Abdul Hamid
pada bulan Mei 1819, serangan bajak laut di kerajaan BIma, serta penobatan Sultan Ismail
sebagai raja BIma, pada tanggal 26 November, 1819.

Anda mungkin juga menyukai