• sosial
• mata pencaharian penduduk di wilayah Kesultanan Jambi adalah bertani.
• Perairan yang lebar dengan sungai yang dalam menciptakan daerah pemukiman padat
di sepanjang aliran sungai dan meninggalkan temuan-temuan arkeologis berupa lebih
dari 149 bekas pemukiman kuno maupun 70 situs purbakala (Budihardjo, 2001:39-40).
• budaya
• 1. Seni ukir yang termanifestasi dalam bentuk :
• a. Ukiran bunga tampuk manggis
• b. Ukiran akar Cina
• c. Ukiran tawang
• 2. Seni tari dan lagu, antar lain terdiri dari :
• a. Tari Tauh atau lebih dikenal dengan istilah ”Betauh“
• b. Tari nan Belambai
• 3. Seni kriya, yaitu anyam-anyaman yang terbuat dari bambu, rotan, dan pandan untuk
kebutuhan rumah tangga sendiri
KEHIDUPAN AGAMA
• Agama Islam diyakini telah hadir di Jambi sekitar abad 7 M dan
berkembang menjadi agama kerajaan setelah abad 13 M.
• Proses Simbiosis dan akulturasi Islam dengan masyarakat Jambi
berlangsung cukup lama dalam suasana damai tanpa kekerasan bahkan
ajaran Islam melekat dalam kehidupan masyarakat Melayu .
• Dalam proses Islamisasi di Jambi peran Alawiyin cukup dominan bahkan
memegang tampuk penggerak kerena sejak peralihan kerajaan Melayu
kuno ke Melayu Islam,
• Orang Kayo Hitam selama hidupnya melakukan banyak hal dan berjasa
bagi Islam di Jambi. Salah satu di antaranya adalah mengislamkan
penduduk Jambi seperti tertulis di dalam Pasal 36 Piagam Jambi.
KEHIDUPAN POLITIK
• Kehidupan politik kerajaan islam di Jambi adalah berbentuk kesultanan yang
dipimpin oleh seorang sultan sebagai kekuasaan tertinggi, dan seorang pangeran
ratu sebagai pelaksana pemerintahan sehari-hari.
•
KESULTANAN
• 1687 – 1696 PANGERAN DIPATI CAKRANINGRAT bin SULTAN ABDUL MUHYI
[ SULTAN KYAI GEDE ] Hilir Jambi
• 1690 - 1721 Pangeran Ratu Raden Kholid( Chulit ) / Sultan Abdul Rahman I
bin SULTAN ABDUL MUHYI [ Sultan Sri Maharaja Batu ] Hulu Jambi
• 1770-1790 Sultan Ahmad Zainuddin / Sultan Anom Sri Ingalaga
• 1790 – 1812 Mas’ud Badruddin bin Ahmad / Sultan Ratu Seri Ingalaga
1812 – 1833 Mahmud Muhieddin bin Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
1833 – 1841 Muhammad Fakhruddin bin Mahmud Sultan Keramat
• 1841 – 1855 Abdul Rahman Nazaruddin bin Mahmud 1855 – 1858 Thaha
Safiuddin bin Muhammad (pertama kali)
• 1858 – 1881 Ahmad Nazaruddin bin Mahmud
• 1881 – 1885 Muhammad Muhieddin bin Abdul Rahman
• 1885 – 1899 Ahmad Zainul Abidin bin Muhammad
• 1900 – 1904 Thaha Safiuddin bin Muhammad (kedua kali)
RUNTUHNYA
• Kerajaan jambi berulang kali diserang oleh kerajaan colaman dalala dari india yg
diperintahkan oleh raja rajendracoladewa.
• Kerajaan taklukan jambi ( ligor, tanah genting,kra, kelantan, pahang, dan sunda )
banyak yg melepaskan diri dari jambi .
Kerajaan indragiri
LOKASI DAN BERDIRI
• Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau,
Indonesia.
• Berdiri pada tahun 1298 oleh Raja Kecik Mambang atau Raja Merlang
FAKTOR PERKEMBANGAN
• Kerajaan Keritang sempat menjadi wilayah taklukan Kerajaan
Majapahit dan akhirnya diberikan kepada kesultanan Melaka
sebagai hadiah pernikahan Sultan Mansyur Syah dengan salah
seorang putri Kerajaan Majapahit. Seiring Islam masuk ke
Nusantara, pemerintahan Kerajaan Keritang dikendalikan oleh
Kesultanan Melaka.
KEHIDUPAN EKONOMI
• Inderagiri merupakan penghasil lada terbesar di Nusantara sehingga
banyak kerajaan-kerajaan lain menjalin kerjasama dengan Sultan
Inderagiri.
• Selain penghasil lada, kerajaan Inderagiri juga merupakan penghasil karet
dimasa Sultan Said Mudayatsyah, Sultan ke 21, yang memerintah kan
rakyatnya agar menanam karet karena harga karet di Eropa masa itu
sangat bernilai tinggi.
• kehidupan rakyat Inderagiri sangat memadai dan jaringan perdagangan
semakin kuat dengan pedagang-pedagang Malaka, China ,Arab, Siak,
Minangkabau dan para pedagang perantara dari Riau Lingga dan Jawa.
• Kehidupan perekonomian Kerajaan Indragiri berakhir ketika Jepang
berkuasa di Indonesia tahun 1942-1945 dengan dihapusnya kekuasaan
Sultan oleh Jepang.
• kerajaan Indragiri merupakan penghasil emas, biji-bijian, dan kayu gaharu.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA
• SOSIAL
• kehidupan sosialnya, masyarakat telah mengenal peraturan ( seperti
undang undang ) yg dibuat oleh sultan
• BUDAYA
• peradilan adat
Dabus - (Debus) Seni Tari Bersenjata Tajam Dari Kesultanan Indragiri
• Dabus atau debus merupakan sebuah pertunjukan seni tarian yang
biasanya menggunakan senjata tajam, dipadukan dengan nyanyi-nyanyian
dalam bahasa Arab.
•
KEHIDUPAN POLITIK