Anda di halaman 1dari 39

KERAJAAN JAMBI

LOKASI DAN PENDIRI


• Ibukota Kesultanan Jambi terletak di kota Jambi, yang terletak
di pinggir sungai Batang Hari.
• Orang kayo hitam ( bangsa XII dari bangsa IX) merupakan
pendiri kerajaan jambi
• putra dari datuk paduka berhala .
FAKTOR PERKEMBANGAN

• Hubungan dagang antara kerajaan kerajaan yang beragama hindu dan


mengadakan hubungan dagang baik dengan pedagang india
* mengikuti jejak snouck hurgrongie , islam masuk di indonesia pada abad XII-XIII .
Masuknya islam setelah runtuhnya kerajaan hindu terutama di pantai timur
sumatra.
Kehidupan ekonomi

• Pada pemerintahan sultan Abdul Kahar, di masa pemerintahanya orang


VOC mulai datang dan menjalin hubungan dagang .
• VOC mulai membeli hasil bumi kerajaan jambi terutama lada.
Perdagangan lada merupakan komoditas yang sangat menguntungkan
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

• sosial
• mata pencaharian penduduk di wilayah Kesultanan Jambi adalah bertani.
• Perairan yang lebar dengan sungai yang dalam menciptakan daerah pemukiman padat
di sepanjang aliran sungai dan meninggalkan temuan-temuan arkeologis berupa lebih
dari 149 bekas pemukiman kuno maupun 70 situs purbakala (Budihardjo, 2001:39-40).

• budaya
• 1. Seni ukir yang termanifestasi dalam bentuk :
• a. Ukiran bunga tampuk manggis
• b. Ukiran akar Cina
• c. Ukiran tawang
• 2. Seni tari dan lagu, antar lain terdiri dari :
• a. Tari Tauh atau lebih dikenal dengan istilah ”Betauh“
• b. Tari nan Belambai
• 3. Seni kriya, yaitu anyam-anyaman yang terbuat dari bambu, rotan, dan pandan untuk
kebutuhan rumah tangga sendiri
KEHIDUPAN AGAMA
• Agama Islam diyakini telah hadir di Jambi sekitar abad 7 M dan
berkembang menjadi agama kerajaan setelah abad 13 M.
• Proses Simbiosis dan akulturasi Islam dengan masyarakat Jambi
berlangsung cukup lama dalam suasana damai tanpa kekerasan bahkan
ajaran Islam melekat dalam kehidupan masyarakat Melayu .
• Dalam proses Islamisasi di Jambi peran Alawiyin cukup dominan bahkan
memegang tampuk penggerak kerena sejak peralihan kerajaan Melayu
kuno ke Melayu Islam,
• Orang Kayo Hitam selama hidupnya melakukan banyak hal dan berjasa
bagi Islam di Jambi. Salah satu di antaranya adalah mengislamkan
penduduk Jambi seperti tertulis di dalam Pasal 36 Piagam Jambi.
KEHIDUPAN POLITIK
• Kehidupan politik kerajaan islam di Jambi adalah berbentuk kesultanan yang
dipimpin oleh seorang sultan sebagai kekuasaan tertinggi, dan seorang pangeran
ratu sebagai pelaksana pemerintahan sehari-hari.

KESULTANAN
• 1687 – 1696 PANGERAN DIPATI CAKRANINGRAT bin SULTAN ABDUL MUHYI
[ SULTAN KYAI GEDE ] Hilir Jambi
• 1690 - 1721 Pangeran Ratu Raden Kholid( Chulit ) / Sultan Abdul Rahman I
bin SULTAN ABDUL MUHYI [ Sultan Sri Maharaja Batu ] Hulu Jambi
• 1770-1790 Sultan Ahmad Zainuddin / Sultan Anom Sri Ingalaga
• 1790 – 1812 Mas’ud Badruddin bin Ahmad / Sultan Ratu Seri Ingalaga
1812 – 1833 Mahmud Muhieddin bin Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
1833 – 1841 Muhammad Fakhruddin bin Mahmud Sultan Keramat
• 1841 – 1855 Abdul Rahman Nazaruddin bin Mahmud 1855 – 1858 Thaha
Safiuddin bin Muhammad (pertama kali)
• 1858 – 1881 Ahmad Nazaruddin bin Mahmud
• 1881 – 1885 Muhammad Muhieddin bin Abdul Rahman
• 1885 – 1899 Ahmad Zainul Abidin bin Muhammad
• 1900 – 1904 Thaha Safiuddin bin Muhammad (kedua kali)
RUNTUHNYA
• Kerajaan jambi berulang kali diserang oleh kerajaan colaman dalala dari india yg
diperintahkan oleh raja rajendracoladewa.
• Kerajaan taklukan jambi ( ligor, tanah genting,kra, kelantan, pahang, dan sunda )
banyak yg melepaskan diri dari jambi .
Kerajaan indragiri
LOKASI DAN BERDIRI
• Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau,
Indonesia.
• Berdiri pada tahun 1298 oleh Raja Kecik Mambang atau Raja Merlang
FAKTOR PERKEMBANGAN
• Kerajaan Keritang sempat menjadi wilayah taklukan Kerajaan
Majapahit dan akhirnya diberikan kepada kesultanan Melaka
sebagai hadiah pernikahan Sultan Mansyur Syah dengan salah
seorang putri Kerajaan Majapahit. Seiring Islam masuk ke
Nusantara, pemerintahan Kerajaan Keritang dikendalikan oleh
Kesultanan Melaka.
KEHIDUPAN EKONOMI
• Inderagiri merupakan penghasil lada terbesar di Nusantara sehingga
banyak kerajaan-kerajaan lain menjalin kerjasama dengan Sultan
Inderagiri.
• Selain penghasil lada, kerajaan Inderagiri juga merupakan penghasil karet
dimasa Sultan Said Mudayatsyah, Sultan ke 21, yang memerintah kan
rakyatnya agar menanam karet karena harga karet di Eropa masa itu
sangat bernilai tinggi.
• kehidupan rakyat Inderagiri sangat memadai dan jaringan perdagangan
semakin kuat dengan pedagang-pedagang Malaka, China ,Arab, Siak,
Minangkabau dan para pedagang perantara dari Riau Lingga dan Jawa.
• Kehidupan perekonomian Kerajaan Indragiri berakhir ketika Jepang
berkuasa di Indonesia tahun 1942-1945 dengan dihapusnya kekuasaan
Sultan oleh Jepang.
• kerajaan Indragiri merupakan penghasil emas, biji-bijian, dan kayu gaharu.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA

• SOSIAL
• kehidupan sosialnya, masyarakat telah mengenal peraturan ( seperti
undang undang ) yg dibuat oleh sultan
• BUDAYA
• peradilan adat
Dabus - (Debus) Seni Tari Bersenjata Tajam Dari Kesultanan Indragiri
• Dabus atau debus merupakan sebuah pertunjukan seni tarian yang
biasanya menggunakan senjata tajam, dipadukan dengan nyanyi-nyanyian
dalam bahasa Arab.

KEHIDUPAN POLITIK

• kusultanan indragiri yg mengurusi hukum .



Kehidupan agama
• Kerajaan indragiri merupakan kerajaan yg tumbuh menjadi kerajaan
bercorak islam pada abad ke 15.
RUNTUHNYA
• 1. Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang
lebih besar dan lebih kuat.
2.. Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan
pemerintah pusat dan raja-raja bawahanmembangun sebuah kerajaan
yang merdeka serta tidak terikat lagi oleh pemerintah pusat
• 3.. Kemunduran ekonomi perdagangan. Akibat kelemahan pemerintah
pusat, masalah perekonomian dan perdagangan diambil ailh oleh para
pedagang melayu dan Islam.
KESULTANAN
• 1. Raja Kecik Mambang atau Raja Merlang (1298-1337), Raja Keritang ke-1
2. Raja Nara Singa I (1337-1400), Raja Keritang ke-2
3. Raja Merlang II (1400-1473), Raja Keritang ke-3
4. Raja Nara Singa II (1473-1508)4 yang kemudian mendirikan Kesultanan
Indragiri, Sultan Indragiri ke-1 dengan gelar Sultan Iskandar Alauddin Syah
(1508-1532)
5. Sultan Usuluddin Hasansyah (1532-1557), Sultan Indragiri ke-2
6. Raja Ahmad bergelar Sultan Mohammadsyah (1557-1599), Sultan
Indragiri ke-3
7. Raja Jamaluddin bergelar Sultan Jamaluddin Kramatsyah (1599-1658),
Sultan Indragiri ke-4
8. Sultan Jamaluddin Sulemansyah (1658-1669), Sultan Indragiri ke-5
9. Sultan Jamaluddin Mudoyatsyah (1669-1676), Sultan Indragiri ke-6
10. Sultan Usuludin Ahmadsyah (1676-1687), Sultan Indragiri ke-7
11. Sultan Abdul Jalil Syah (1687-1700), Sultan Indragiri ke-8
12. Sultan Mansursyah (1700-1704), Sultan Indragiri ke-9
13. Sultan Mohammadsyah (1704-1707), Sultan Indragiri ke-10
14. Sultan Musyaffarsyah (1707-1715), Sultan Indragiri ke-11
15. Raja Ali Mangkubumi Indragiri bergelar Sultan Zainal Abidin Indragiri
(1715-1735), Sultan Indragiri ke-12
KERAJAN SIAK
LOKASI DAN PENDIRI
• Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi
Riau, Indonesia.
• Kesultanan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung
bergelar Sultan Abdul Jalil pada tahun 1723, setelah sebelumnya terlibat
dalam perebutan tahta Johor.
PERKEMBANGAN
1. Dengan klaim sebagai pewaris malaka ( 1724-1726) Sultan Abdul Jalil
melakukan perluasan wilayah dimulai dengan membangun pertahanan
armada laut di Bintan.
2. namun pada tahun 1728 , atas perintah raja sulaiman bersama pasukan
bugisnya, Raja Kecil diusir dari kepulauan riau . Raja Sulaiman kemudian
menjadiakan bintan sebagai pusat pemerintahanya.
3. raja kecil kembali bangkit da menaklukan beberapa kawasan di
semenanjung malaya ( 1740-1745) .
KEHIDUPAN EKONOMI
• merupakan wilayah yang cukup ramai dikunjungi oleh pedagang asing.
• Kerajaan Siak penghasil padi, madu, lilin, rotan, obat-obatan, dan
berkembang menjadi kawasan pengumpulan berbagai produk
perdagangan seperti kapur barus, timah, dan emas,
• serta menjadi eksporit kayu utama di Selat Malaka.
SOSIAL BUDAYA
• BUDAYA
• Budaya Riau didominasi oleh budaya Melayu karena mayoritas penduduk Riau
adalah suku Melayu.
• Salah satu upacara adat yang terkenal di Riau adalah Balimau Kasai untuk
menyambut bulan Ramadhan.
• Kerajinan tangan di Riau antara lain tenunan Siak yang mempunyai motif khas dan
kerajinan anyaman yang dibuat dari daun pandan, daun rasau, rumput laut,
batamg rumput resam, rotan, daun kelapa, daun nipah, dan daun rumbia. Hasil
anyaman ini berupa bakul, sumpit, ambung, katang-katang, tikar, kajang, atap,
ketupat, tudung saji, tudung kepala, dan alat penangkap ikan.
• SOSIAL
• Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Assyahidis Syarif Kasim
Abdul Djalil mendirikan Madrasah Taufiqiyah al Hasyimiyah sebagai
pendidikan anak laki-laki.
• Dapun pendidikan anak perempuan yaitu Madrasahtun Nisak
KEHIPAN POLITIK
• Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah
kerajaan bahari yang kuat dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di
pesisir timur
• Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme
Eropa.
• Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan
Barat , sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera dan
Kalimantan.
• Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam
memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka .
• Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , Sultan Siak terakhir, Sultan
Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik
Indonesia .
KEHIDUPAN AGAMA
• Riau menjadi tempat pusat agama islam.
• Setelah itu perkembangan agama Islam di Siak menjadikan kawasan ini
sebagai salah satu pusat penyebaran dakwah Islam, hal ini tidak lepas dari
penggunaan nama Siak secara luas di kawasan Melayu.
• Minangkabau masih mewarnai tradisi masyarakat Siak. Dalam pembagian
warisan, masyarakat Siak mengikut kepada hukum waris sebagaimana
berlaku dalam Islam.

RUNTUHNYA
• Kerajaan Siak runtuh disebabkan oleh Traktat Siak, di mana isi dari traktat
tersebut adalah kerajan Siak tetap diakui Belanda, namun beberapa
daerah kekuasaan Siak harus diserahkan kepada Belanda. Dari situlah
kerajaan Siak berangsur-angsur mengalami kemunduran.

KESULTANAN
• 1 1723-1746 Yang Dipertuan Besar Siak
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah I[58]
Raja Kecik
• Mengklaim tahta Johor
Mendirikan kesultanan Siak di Buantan
• 2 1746-1760 Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah
Sultan Muhammad Putra dari no. 1
Memindahkan pusat pemerintahan ke Mempura**
• 3 1760-1761 Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah
Sultan Ismail[16] Putra dari no. 2
Dipaksa VOC turun tahta, kemudian berkelana selama 18 tahun*
• 4 1761-1766 Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah
Sultan Alam/ Raja Alam Putra no. 1, saudara no. 2
Merebut kekuasaan dari Sultan Ismail dengan bantuan Belanda
Memindahkan ibukota ke Senapelan
• 5 1766-1779 Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah
Sultan Muhammad Ali Putra no. 4
Johor telah menjadi bagian dari Siak Sri Inderapura
Mengizinkan pendirian Kerajaan Negeri Sembilan tahun 1773 1779-1781 Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah II
Sultan Ismail Kembali berkuasa untuk kedua kali setelah menggeser Muhammad Ali
• 6 1781-1791 Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah
Sultan Yahya[59] Putra no. 3
Pada tanggal 1 - 8 - 1782 membuat perjanjian dengan VOC dalam berperang melawan Inggris
Dikudeta oleh no. 7 kemudian menyingkir ke Kampar kemudian Terengganu
Meninggal dunia tahun 1791 dan dimakamkan di Tanjung Pati (Che Lijah, Dungun, Terengganu, Malaysia)
• 7 1791-1811 Sultan Assaidis Syarif Ali Abdul Jalil Saifuddin
Sultan Sayyid Ali Putra dari Sayyid Osman al-Syaikh 'Ali Ba' Alawi, yang menikahi Tengku Embung, yang merupakan putri no. 4 (Sultan Alamuddin) dan
saudari no. 5
Siak memeperluas daerah kekuasaanya hingga meliputi jajahan 12
• 8 1811-1827 Sultan Assaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin
Sultan Sayyid Ibrahim Putra no. 7
Membuat perjanjian kerja sama dengan Inggris tanggal 31 Agustus 1818.
Kemudian dengan Belanda tahun 1822
Pengaruh dari Perjanjian London tahun 1824, beberapa wilayah Siak lepas dan menjadi bagian dari kolonialisasi antara Inggris dan Belanda.
Johor lepas dari Siak, berada dalam pengawasan Inggris.
Pulau Lingga menjadi wilayah pengawasan Belanda.

KERAJAAN KAMPAR
LOKASI DAN PENDIRI
• Terletak di Sumatera, Kab. Pelalawan, Prov. Riau. Berdiri 1505-1675.
• Sultan Abdullah merupakan pendiri kerajaan kampar
FAKTOR PERKEMBANGAN
* Kampar sangat strategis, karena merupakan jalur lalu lintas pengiriman emas
dan lada dari Minangkabau.
*
KEHIDUPAN EKONOMI
sebagaian besar masyarakatnya bertani
SOSIAL BUDAYA
• Masuknya para pedagang sekaligus
menyebarkan ajaran islam dikawasan ini.
KEHIDUPAN POLITIK
• Ekspedisi memindahkan pusat kerajaannya di
pedalaman ke daerah yang strategis di tepi
laut.
RUNTUHNYA
• Peyebab terjadinya keruntuhan ialah lokasinya
yang tidak strategis.
KESULTANAN
1. Munawar Syah (1505-1511)
2. Raja Abdullah (1511-1515)
3. Sultan Mhmud Syah (1526-1528)
4. Raja Ali/Sultan Alauddin Riayat Ayah II (1528-1530)
5. Tun Perkasa/Raja Muda Tun Perkasa (1530-1551)
6. Tun Hitam (1551-1575)
7. Tun Megat (1575-1590)
SOAL SUB A
1. Dimana letak kerajaan jambi...
2. Apa yang menyebabkan kerajaan jambi bisa
runtuh...
3. Dalam sistem perekonomian jambi
menjalankan...
4. Sebutkan hasil budaya dari kerajaan jambi...
5. Siapa pendiri kerajaan jambi...
SOAL SUB B
1. Dimana letak kerajaan indragiri...
2. Apa yang menyebabkan kerajaan indragiri
maju...
3. Apa sistem politik yang dilakukan oleh
kerajaan siak...
4. Sebutkan hasil budaya kerajaan kampar...
5. Siapa pendiri kerajaan kampar...
JAWABAN SUB A
1. Terletak di kota Jambi, yang terletak di
pinggir sungai Batang Hari.
2. Karena diserang oleh kerajaan colaman dalala
dari india yg diperintahkan oleh raja
rajendracoladewa.
3. Hubungan dagang dengan VOC
4. - Seni ukir - Seni kriya
- Seni tari
5. Orang kayo hitam (bangsa XII dari bangsa IX)
JAWABAN SUB B
1. Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten
Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Indonesia.
2. Karena sempat menjadi wilayah taklukan
Kerajaan Majapahit.
3. Sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat
dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di
pesisir timur.
4. Menyebarkan ajaran islam dikawasan
ini.yang berpengaruh terhadap sosial budaya.
5. Sultan Abdullah

Anda mungkin juga menyukai