Anda di halaman 1dari 37

KERAJAAN

ISLAM DI
NUSANTARA
• IGNATIUS ALTAR /11
• MINDITA BRILIANTI /18
• RUTH TYVANIA/29
SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI
SUMATRA
 Berdasarkan catatan Tome Pires dalam
Suma Oriental (1512-1515) dikatakan
bahwa Sumatra, terutama di sepanjang
pesisir Selat Malaka dan pesisir barat
Sumatra terdapat banyak Kerajaan Islam,
baik yang besar ataupun yang kecil.
 Menurut Tome Pires kerajaan-kerajaan
tersebut ada yang sedang mengalami
pertumbuhan, ada pula yang sedang
mengalami perkembangan, dan ada pula
yang sedang mengalami keruntuhannya.
KERAJAAN ISLAM YANG
BERADA DI SUMATRA
1. Samudra Pasai
2. Kesultanan Aceh Darussalam
3. Kerajaan-kerajaan Islam di Riau
4. Kerajaan Islam di Jambi
5. Kerajaan Islam di Sumatra Selatan
6. Kerajaan Islam di Sumatra Barat
Samudra Pasai
• Samudra Pasai diperkirakan tumbuh dan
berkembang antara tahun 1270 hingga
1275 M, atau pertengahan abad ke-13.
Yang dipimpin oleh sultan pertamanya
yang bernama Sultan Malik as-Shaleh.
• Kerajaan ini terletak di pesisir pantai utara
Sumatra, kurang lebih di sekitar kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara,
Nanggroe Aceh Darussalam.
Letak Kerajaan Samudra Pasai
ILUSTRASI
LETAK KERAJAAN
Raja Yang Pernah Memerintah
1. Sultan Malik as-Shaleh(1290- 1297)
2. Sultan Malik az-Zahir I(1297- 1326)
3. Sultan Mahmud Malik az-Zahir(1326- 1345)
4. Sultan Ahmad Malik az-Zahir(1345 – 1383)
5. Sultan Zainal Abidin Malik(1383 – 1405)
6. Sultanah Nahrasiyah(1405 – 1412)
7. Sultan Sallah ad-Din(1405 – 1412)
8. Sultan Abu Zain Malik Zahir(1412 – 1455)
9. Sultan Mahmud Malik az-Zahir II(1455 – 1477)
10. Sultan Zainal Abidin ibn Mahmud Malik az-Zahir II(1477
– 1500 )
11. Sultan Abdullah Malik az-Zahir (1501 – 1513)
12. Sultan Zainal Abidin III(1513 – 1521)
Masa Kejayaan Samudra
Pasai
 Dibawah kepemimpinan Sultan Muhhamad
Malik az-Zahir, tercatat bahwa tanah-tanah
di wilayah Kerajaan Samudra Pasai begitu
subur, aktivitas perdagangan dan bisnis
cukup maju, dibuktikan dengan sudah
digunakannya mata uang yang terbuat
dari emas, sebagai alat transaksi ekonomi
bagi masyarakat Kerajaan Samudra Pasai.
Selain itu hubungan dengan para
pedagang Jawa juga cukup baik,
sehingga mereka mendapat perlakuan
istimewa dengan tidak di pungut pajak
bagi mereka.
KERUNTUHAN KERAJAAN
SAMUDRA PASAI
 Menjelang masa- masa akhir Pemerintahan
Kesultanan Samudra Pasai, terjadi beberapa
pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai yang
mengakibatkan perang saudara. Sulalatus
Salatin menceritakan Sultan Samudra Pasai
meminta bantuan kepada Sultan Malaka
untuk meredam pemberontakan tersebut.
Namun, kesultanan Pasai Sendiri akhirnya
runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal pada
tahun 1521 yang sebelumnya telah
menaklukkan Melaka pada tahun 1511, dan
kemudian pada tahun 1524 wilayah Pasai
telah menjadi wilayah Kesultanan Aceh.
Peninggalan Kerajaan
Cakra Donya

Adalah sebuah lonceng yang


berbentuk stupa buatan negeri
Cina pada tahun 1409 M. Pada
bagian luar Cakra Donya
terdapat beberapa hiasan
serta simbol-simbol kombinasi
aksara Cina dan Arab. Aksara
Cina bertuliskan Sing Fang Niat
Tong Juut Kat Yat Tjo,
sedangkan aksara Arab sudah
tidak terbaca lagi.
Makam Sultan
Malik as-Shaleh
Makam ini terletak di Desa
Beuringin, Kec Samudera
letaknya kurang lebih 17 km
sebelah timur kota
Lhokseumawe.
Stempel Kerajaan
Samudra Pasai

Di temukan Desa Kuta Krueng,


Kecamatan Samudera,
Kabupaten Aceh Utara. Saat
ditemukan stempel dalam
keadaan patah pada bagian
gagangnya.
Naskah Surat Sultan
Zainal Abidin
Adalah surat tulisan Sultan
Zainal Abidin pada tahun 923H
atau 1518M, naskah atau surat
ini ditujukan kepada Kapitan
Moran.
KESULTANAN ACEH
DARUSSALAM
 Kesultanan Aceh Darussalam merupakan
subuah kerajaan Islam yang pernah berdiri
di Utara Pulau Sumatra dengan Ibu Kota
Banda Aceh Darussalam.
 Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas
wilayah Kerajaan Lamuri. Kemudian
menundukkan dan menyatukan beberapa
wilayah kerajaan mencakup Daya, Lidie,
Nakur, serta Pedir. Selanjutnya pada tahun
1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian
dari Kesultanan Aceh disusul dengan Aru.
LETAK KESULTANAN ACEH
DARUSSALAM
ILUSTRASI
LETAK KERAJAAN
RAJA YANG MEMERINTAH DI
KESULTANAN ACEH DARUSSALAM
1. Sultan Ali Munghayat Syah(1514 – 1528)
2. Sultan Salahuddin(1528 – 1537)
3. Sultan Alauddin Riayat Syah al-
Qahhar(1537-1568)
4. Sultan Iskandar Muda(1607 – 1636)
5. Sultan Iskandar Thani(1636 – 1641)
MASA KEJAYAAN KESULTANAN
ACEH DARUSSALAM
 Pada tahun 1586, Kesultanan Aceh
melakukan penyerangan terhadap Portugis
di Malaka dengan armada yang terdiri dari
500 buah kapal perang dan 60.000 tentara
laut. Walaupun Aceh telah berhasil
mengepung Malaka dari segala penjuru,
namun penyerengan ini gagal dikarenakan
adanya persekongkolan antara Portugis
dengan Kesultanan Pahang.
 Kesultanan Aceh mengalami masa
keemasan pada masa kepemimpinan Sultan
Iskandar Muda ( 1607 – 1636). Pada masa
kepemimpinannya, Aceh telah berhasil
memukul mundur kekuatan Portugis dari Selat
Malaka.
KERUNTUHAN KESULTANAN
ACEH DARUSSALAM
 Kemunduran Kesultanan Aceh bermula
sejak kemangkatan Sultan Iskandar Thani
pada tahun 1641. Kemunduran Aceh
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
o Makin menguatnya kekuasaan Belanda
di Pulau Sumatra dan Selat Malaka.
o Perebutan kekuasaan di antara pewaris
tahta Kesultanan
Peninggalan Kerajaan
Masjid
Baiturrahman
Masjid ini terletak di Jalan
Masjid Raya, Kp. Baru,
Baiturrahman, Kota Banda
Aceh, Aceh
Taman Sari
Gunongan
Taman Sari Gunongan
terdapat di Jalan Teuku Umar,
Kelurahan Sukaramai,
Kecamatan Baiturrahman,
Kota Banda Aceh, Aceh.
Masjid Indrapuri

Masjid Indrapuri terletak di


Desa Indrapuri Pasar,
Kecamatan Indrapuri,
Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Pinto Khop

Pinto Khop terletak di


Kelurahan Sukaramai,
Kecamatan Baiturahman, Kota
Banda Aceh, Aceh.
Hikayat Prang
Sabi
Hikayat Prang Sabi merupakan
suatu karya sastra dalam sastra
Aceh yang berbentuk hikayat
yang isinya membicarakan
tentang jihad. Ditulis oleh para
ulama yang berisi nasihat,
ajakan dan seruan untuk terjun
ke medan jihaad fii sabilillaah,
menegakkan agama Allah dari
rongrongan kafir dan meraih
imbalan pahala yang besar.
Kerajaan di Riau
 Kerajaan – kerajaan Islam yang disebut
dalam berita Tome Pires (1512 – 1515) ialah
Siak, Kampar, dan Indragiri yang berada di
Daerah Riau. Pengaruh Islam yang sampai ke
daerah- daerah itu mungkin akibat
perkembangan Kerajaan Islam di Samudra
Pasai dan Malaka.
 Karena terlalu banyak untuk di jelaskan maka
yang akan di jelaskan hanya kerajaan yang
terbesar
 Kerajaan Siak Sri Indrapura berdiri tahun 1723-
1946 M yang didirikan oleh Raja Kecil yang
bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah (
Sultan Mahmud Syah) dan isterinya Encik
Pong, dengan pusat kerajaan berada di
Buantan.
LETAK KERAJAAN SIAK
RAJA YANG MEMERINTAH DI
KERAJAAN SIAK
1. Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah Almarhum
Buantan (1723 – 1744 M)
2. Sultan Mohamad Abdul Jalil Jalaladdin Syah
(1744-1760 M)
3. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah
(1760 – 1761 M)
4. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1761-
1766 M)
5. Sultan Mohamad Ali Abdul Jalil Mu’azam
Syah (1766 – 1779 M)
6. Sultan Ismail Abdul Jalil Rakhmat Syah (1779
– 1781 M)
RAJA YANG MEMERINTAH DI
KERAJAAN SIAK
7. Sultan Yahya Abdul Jalil Muzafar Syah (1782 – 1784
M)
8. Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin (1784
– 1811 M)
9. Sultan Assyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Kholiluddin
(1811-1827 M)
10. Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin
(1827 – 1864 M)
11. Sultan Assyaidis Syarif Kasim I Abdul Jalil Syaifuddin
(1864 – 1889 M)
12. Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin
(1889 – 1908 M)
13. Sultan Assyaidis Syarif Kasim II Abdul Jalil Syaifuddin
(1908 – 1946 M)
MASA KEJAYAAN KERAJAAN
SIAK
 Dengan klaim sebagai pewaris Malaka, pada tahun
1724-1726 Sultan Abdul Jalil melakukan perluasan
wilayah, dimulai dengan memasukan Rokan ke dlm
wilayah Kesultanan Siak, membangun pertahanan
armada laut di Bintan. Namun tahun 1728 atas perintah
Raja Sulaiman, Yang Dipertuan Muda bersama pasukan
Bugisnya, berhasil menekan Raja Kecil keluar dari
kawasan kepulauan. Raja Sulaiman kemudian
menjadikan Bintan sebagai pusat pemerintahannya &
atas keberhasilan itu Yang Dipertuan Muda diberi
kedudukan di Pulau Penyengat. Sementara Raja Kecil
terpaksa melepas hegemoninya pada kawasan
kepulauan & mulai membangun kekuatan baru pada
kawasan sepanjang pesisir timur Sumatera. Antara
tahun 1740-1745, Raja Kecil kembali bangkit &
menaklukan beberapa kawasan di Semenanjung
Malaya.
KERUNTUHAN KERAJAAN SIAK
 Kerajaan Siak tidaklah hancur begitu
saja,kerajaan ini bergabung dengan NKRI
seiring berjalannya waktu
Peninggalan Kerajaan
Istana Siak

Jalan Sultan Syarif Kasim,


Kampung Dalam, Kp. Dalam,
Siak, Kabupaten Siak, Riau
Masjid
Syahabuddin

JL. Sultan Ismail, Buatan I, Siak,


Kabupaten Siak, Riau
Kapal Kato

Kapal kato merupakan sebuah


kapal peninggalan kerajaan
Siak pada abad ke- 17.
Kasultanan Jambi
 Kesultanan Jambi adalah kerajaan Islam
yang berkedudukan di provinsi Jambi
sekarang. Kerajaan ini berbatasan
dengan Kerajaan Indragiri dan kerajaan-
kerajaan Minangkabau seperti Siguntur
dan Lima Kota di utara. Di selatan
kerajaan ini berbatasan dengan
Kesultanan Palembang (kemudian
Keresidenan Palembang)
LETAK KASULTANAN JAMBI
Kasultanan Palembang
 Kesultanan Palembang Darussalam adalah
suatu kerajaan Islam di Indonesia yang berlokasi di
sekitar kota Palembang,Sumatera Selatan sekarang.
Kesultanan ini diproklamirkan oleh Sri Susuhunan
Abdurrahman, seorang bangsawan Palembang
keturunan Jawa pada tahun 1659,dan dihapuskan
keberadaannya oleh pemerintah
kolonial Belanda pada 7 Oktober 1823.
 Malthe Conrad Bruun (1755-1826) seorang petualang
dan ahli geografi dari Perancis mendeskripsikan
keadaan masyarakat dan kota kerajaan waktu itu,
yang telah dihuni oleh masyarakat yang heterogen
terdiri dari Cina, Siam, Melayu dan Jawa serta juga
disebutkan bangunan yang telah dibuat dengan batu
bata hanya sebuah vihara dan istana kerajaan.

Anda mungkin juga menyukai