Anda di halaman 1dari 17

KERAJAAN SAMUDERA

PASAI

AQIL AL AHNAF

DINDYA LUTHFIAH

MANDA NUR INTAN

NABILA OCTAVRIA
KERAJAAN SAMUDERA PASAI

• Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam,


atau Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir
pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.

• Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-
Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum
dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu
Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah ke
negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah
serangan ihsan Portugal pada tahun 1521.
LETAK KERAJAAN SAMUDERA
PASAI
SUMBER & BUKTI SEJARAH
• Berita dari Marco Polo yang singgah di daerah Samudera Pasai pada tahun 1292.
• Berita dari Tome Pires dalam Summer Orienal-nya. Ia menyebutkan bahwa pada
• tahun 1512-1515 M, ia berkunjung ke daerah pesisir utara dan timur daerah
Sumatera.
• Berita dari Ibnu Batutah seorang musafir daro Maroko yang singgah di Samudera
Pasai.
• Nisan kubur Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 696 H/ 1297 M.
• Naskah atau Hikayat raja-raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari abad ke-15 M.
• Nisan kubur ratu Nahrasiyah yang berangka tahun 1428 M.
• Mata uang logam emas yaitu dirham yang mulai dibuat pada masa pemerintahan
Sultan Muhammad (1297-1326 AD)
• Nisan Na’ina Husam al-Din.
KEHIDUPAN POLITIK

Setelah resmi menjadi kerajaan Islam (kerajaan bercorak Islam


pertama di Indonesia), Samudera Pasai berkembang pesat menjadi
pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai. Pedagang dari
India, Benggala, Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya
banyak berdatangan di Samudera Pasai. Menurut Ibnu Batutah
(Seorang utusan dari delhi), Samudra Pasai memiliki armada dagang
yang sangat kuat. Baginda raja yang bermazhab Syafi'i sangat kuat
imannya sehingga berusaha menjadikan Samudra Pasai sebagai
pusat agama Islam yang bermazhab Syafi'i.
KEHIDUPAN EKONOMI
Kehidupan Eknomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan
dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena
letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka
yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu. Samudra Pasai
memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai
– Arab – India – Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-
bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan
untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan,
mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri,
dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa
daerah di Indonesia.
KEHIDUPAN AGAMA

Sesuai dengan berita dari Ibnu Battutah tentang kehadiran ahli-ahli


agama dari Timur Tengah, telah berperan penting dalam proses
perkembangan Islam di Nusantara. Berdasarkan hal itu, Sultan
Samudera Pasai begitu taat dalam menjalankan agama Islam sesuai
dengan Mahzab Syafi'I dan ia selalu di kelilingi oleh ahli-ahli teologi
Islam.
Dengan raja yang telah beragama Islam, maka rakyat pun memeluk
Islam untuk menunjukan kesetiaan dan kepatuhannya kepada sang
raja.Karena wilayah kekuasaan Samudra Pasai yang cukup luas,
sehingga penyebaran agama Islam di wilayah Asia Tenggara menjadi
luas
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara menetap
beberapa lama untuk mengurusi perdagangan mereka. Dengan demikian, para
pedagang dari berbagai bangsa itu bergaul selama beberapa lama dengan
penduduk setempat. Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari
Gujarat, Persia, dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan demikian,
kehidupan sosial masyarakat dapat lebih maju, bidang perdagangan dan
pelayaran juga bertambah maju.
Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam. Hal itu terbukti
terjadinya perubahan aliran Syiah menjadi aliran Syafi’i di Samudera Pasai
ternyata mengikuti perubahan di Mesir. Pada saat itu di Mesir sedang terjadi
pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah yang beraliran Syiah kepada Dinasti
Mameluk yang beraliran Syafi’i. Aliran syafi’i dalam perkembangannya di Pasai
menyesuaikan dengan adatistiadat setempat sehingga kehidupan sosial
masyarakatnya merupakan campuran Islam dengan adat istiadat setempat.
PENINGGALAN KERAJAAN
SAMUDERA PASAI
1. Cakra Donya
Cakra Donya adalah sebuah lonceng yang berbentuk stupa buatan negeri Cina
pada tahun 1409 M. Ukurannya tinggi 125cm sedangkan lebarnya 75cm. Pada
bagian luar Cakra Donya terdapat beberapa hiasan serta simbol-simbol
kombinasi aksara Cina dan Arab.
2. Makam Sultan Malik Al-Shaleh
Makam ini terletak di Desa Beuringin, Kec Samudera letaknya kurang lebih
17km sebelah timur kota Lhokseumawe.
3. Naskah surat Sultan Zainal Abidin
Naskah surat Sultan Zainal Abidin merupakan surat yang ditulis oleh Sultan
Zainal Abidin sebelum meninggal pada tahun 1518 Masehi atau 923 Hijriah.
Surat ini ditujukan kepada Kapitan Moran yang bertindak atas nama wakil Raja
Portugis di India.
4. Stempel Kerajaan Samudra Pasai
Stempel ini diduga milik Sultan Muhamad Malikul Zahir oleh Tim peneliti
Sejarah Kerajaan Islam. Di temukan Desa Kuta Krueng, Kec Samudera,
Kabupaten Aceh Utara. Saat ditemukan stempel dalam keadaan patah pada
bagian gagangnya.
5. Dirham
Dirham yang ada di Kerajaan Samudera Pasai dibuat dari 70% emas murni 18
karat tanpa campuran kimia kertas. Koin ini berukuran mungil, berdiameter 10
mm dengan 0,6 gram setiap koinnya. Pada dua uang koin tersebut terdapat
tulisan Muhammad Malik Al-Zahir. Satunya lagi tertera nama Al-sultan Al-Adil.
No Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting

1 1267 - 1297 Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu) Pendiri Samudra Pasai


Sultan Al-Malik azh-Zhahir I /
2 1297 - 1326 Muhammad I Koin emas mulai diperkenalkan
Penyerangan ke Kerajaan Karang
3 1326 - 133? Sultan Ahmad I Baru, Tamiang
4 133? - 1349 Sultan Al-Malik azh-Zhahir II Dikunjungi Ibnu Batutah
5 1349 - 1406 Sultan Zainal Abidin I Diserang Majapahit
6 1406 - 1428 Ratu Nahrasyiyah Masa kejayaan Samudra Pasai
7 1428 - 1438 Sultan Zainal Abidin II
8 1438 - 1462 Sultan Shalahuddin
9 1462 - 1464 Sultan Ahmad II
10 1464 - 1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III
11 1466 - 1466 Sultan Ahmad IV
12 1466 - 1468 Sultan Mahmud
13 1468 - 1474 Sultan Zainal Abidin III Digulingkan oleh saudaranya
14 1474 - 1495 Sultan Muhammad Syah II
15 1495 - 1495 Sultan Al-Kamil
16 1495 - 1506 Sultan Adlullah
17 1506 - 1507 Sultan Muhammad Syah III Memiliki 2 makam
18 1507 - 1509 Sultan Abdullah
19 1509 - 1514 Sultan Ahmad V Malaka jatuh ke tangan Portugis
20 1514 - 1517 Sultan Zainal Abidin IV
FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN

• Tidak Ada Pengganti  yang mampu memimpin Kerajaan


Samudera Pasai dengan baik setelah Sultan Malikul
Zahir
• Terjadi Perebutan kekuasaan
• Serangan dari Majapahit Tahun 1339
• Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai