Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kemudahan sehingga kami telah menyelesaikan tugas pembuatan makalah sejarah dengan
materi “Kerajaan Islam di Riau dan Kerajaan Islam di Jambi”.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk sebagai nilai pengetahuan dan menambah
wawasan terhadap sejarah. Dalam makalah ini mengulas tahun pendirinya, tahun
runtuhnya, daerah kekuasaan, dan raja-raja yang merintah pada suatu kerajaan

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Cupak, 16 Maret 2020

Penulis

Gilang Sabda Pratama

Heru Sepratindo

Fatihul Fadli Alkhatim

Muhammad Rafiansyah
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam
suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku
bangsa Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika dilihat
dari sudut antropologi budaya, belum banyak mengalami percampuran jenis-jenis
bangsa dan budaya dari luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur
sosial, ekonomi, dan budayanya agak statis dibandingkan dengan suku bangsa yang
mendiami daerah pesisir. Mereka yang berdiam di pesisir, lebih-lebih di kota
pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik dan sosial budaya yang lebih berkembang
akibat percampuran dengan bangsa dan budaya dari luar.

B. Rumusan masalah
1. Kerajan-Kerajan islam di Riau
2. Kerajaan-Kerajaan islam di Jambi
BAB 2

PEMBAHASAN

KERAJAAN ISLAM DI RIAU

a. Daerah kekuasaan

b. Sejarah Kerajaan Islam Riau

Kerajaan Islam pertama di Riau adalah Kerajaan Siak Sri Inderapura, kerajaan ini
merupakan sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi
Riau, Indonesia. Siak Sri Inderapura merupakan kerajaan Islam, yang didirikan oleh
Raja Kecik dari Pagaruyung di Buantan. Raja Kecik memiliki gelar Sultan Abdul Jalil
pada tahun 1723, setelah sebelumnya terlibat dalam perebutan tahta Johor. Dalam
perkembangannya, di tengah tekanan Imperialisme Eropa, Kesultanan Siak muncul
menjadi sebuah kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan
Semenanjung Malaya. Jangkauan pengaruh kerajaan ini cukup jauh,yakni hingga ke
Sambas di Kalimantan Barat. Kerajaan ini juga sekaligus mengendalikan jalur pelayaran
anatara Sumatera dan Kalimantan. Kerajaan Melayu Siak berkembang dan tumbuh dari
zaman berdirinya Kerajaan Gasib yang menganut agama Hindu / Budha. Kerajaan
Gasib merupakan perpecahan Kerajaan Sriwijaya yang pernah berpusat di Muara Takus
pada abad ke XI-XII. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang berkembang dengan
pesat dan gemilang pada zamannya. Kerajaan Sriwijaya yang pernah berpusat di
Muara Takus, runtuh pada abad awal abad XIII, sehingga timbul kerajaan-kerajaan kecil
yang masih menganut agama Hindu / Budha seperti diLubuk Jambi, Keritang, Kandis,
Bintan dan Tumasik. Raja Kecik sebagai pendiri kerajaan siak telah meletakkan Islam
sebagai agama resmi dikerajaan siak. Islam diresmikan semasa beliau dinobatkan
sebagai Sultan siak pertama yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah. Kerajaan
siak adalah keturunan Kerajaan Melaka yang tidak terlepas dari kebudayaan dan
keseniannya yang berasal dari Kerajaan Melayu Melaka. Namum terdapat pengaruh
unsur-unsur adat dan budaya serta kesenian dari suku-suku yang telah lama mendiami
negeri Siak. Selain itu ada juga pengaruh dari budaya dan kesenian dari Cina, Thailand,
Arab, Persi, India serta suku-suku pendatang dari Nusantara Indonesia. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya akulturasi kebudayaan asli Siak dengan mereka sehingga
terbentuk kebudayaan di kerajaan siak.

c. Raja-raja yang memerintah Kerajaan Islam di Riau

1. Kerajaan Siak

- Raja Abdullah (Sultan Khoja Ahmad Syah)


- Raja Hasan Putra Ali Jalla Abdul Jalil
- Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1748)
- Sultan Said Ali (1784-1811)
- Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864)
- Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908)
- Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II (1915-1945)
2. Kerajaan Indragiri
- 1298-1337: Raja Kecik Mambang alias Raja Merlang I.
- 1337-1400: Raja Iskandar alias Nara Singa I.
- 1400-1473: Raja Merlang II bergelar Sultan Jamalluddin Inayatsya.
- 1473-1532: Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga
II bergelar Zirullah Fil Alam.
- 1532-1557: Sultan Usulluddin Hasansyah.
- 1557-1599: Raja Ahmad bergelar Sultan Mohamadsyah.
- 1559-1658: Raja Jamalluddin bergelar Sultan Jammalludin Keramatsyah.
- 1658-1669: Sultan Jamalluddin Suleimansyah.
- 1669-1676: Sultan Jamalluddin Mudoyatsyah.
- 1676-1687: Sultan Usulluddin Ahmadsyah.
- 1687-1700: Sultan Abdul Jalilsyah.
- 1700-1704: Sultan Mansyursyah.
- 1704-1707: Sultan Modamadsyah.
- 1707-1715: Sultan Musafarsyah.
- 1715-1735: Raja Ali bergelar Sultan Zainal Abidin
- 1735-1765: Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah.
- 1765-1784: Raja Kecik Besar bergelar Sultan Sunan.
- 1784-1815: Sultan Ibrahim.
- 1815-1827: Raja Mun bergelar Sultan Mun Bungsu.
- 1827-1838: Raja Umar bergelar Sultan Berjanggut Keramat Gangsal.
- 1838-1876: Raja Said bergelar Sultan Said Modoyatsyah.
- 1876: Raja Ismail bergelar Sultan Ismailsyah.
- 1877-1883: Tengku Husin alias Tengku Bujang bergelar Sultan Husinsyah.
- 1887-1902: Tengku Isa bergelar Sultan Isa Mudoyatsyah.
- 1902-1912: Raja Uwok. Sebagai Raja Muda Indragiri.
- 1912-1963: Tengku Mahmud bergelar Sultan Mahmudsyah.

d. Kehidupan Ekonomi

Time Pires menjelaskan wilayah Riau merupakan wilayah yang cukup ramai dikunjungi
oleh pedagang asing. Barang-barang yang di perdagangkan oleh 3 kerajaan di Riau
bervariasi. Kerajaan Siak penghasil padi, madu, lilin, rotan, obat-obatan, dan
berkembang menjadi kawasan pengumpulan berbagai produk perdagangan seperti
kapur barus, timah, dan emas, serta menjadi eksporit kayu utama di Selat Malaka.
Sementara itu, Kerajaan Kamar dan kerajaan Indragiri merupakan penghasil emas, biji-
bijian, dan kayu gaharu.

e. Kehidupan Sosial Budaya

Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Assyahidis Syarif Kasim Abdul Djalil
mendirikan Madrasah Taufiqiyah al Hasyimiyah sebagai pendidikan anak laki-laki.
Dapun pendidikan anak perempuan yaitu Madrasahtun Nisak. Salah satu warisan
kerajaan Siak adalah Tari Zapin, Istana Siak Sri Indra Pura san Masjid
f. Peninggalan Kerajaan Islam di Riau

1. Mesjid Raya Pekanbaru


Lokasi : Kecamatan Senapelan Kotamadya : Pekanbaru
2. Makam Mahrum Bukit Dan Mahrum Pekan
Lokasi : Kecamatan Senapelan Kotamadya : Pekanbaru
3. Tugu Pahlawan Kerja
Lokasi : Kecamatan Bukit Raya. Kotamadya : Pekanbaru.
4. Balai Adat Riau
Lokasi : Jalan Pangeran Diponegoro Pekanbaru. Kotamadya
Pekanbaru.
5. Bukit Batu, Bekas Tapak Kaki Manusia
Lokasi : Sungai Pakning Kabupaten : Bengkalis.
6. Komplek Istana Kerajaan Siak
Lokasi : Kecamatan Siak Sri Indrapura Kabupaten : Bengkalis.
7. Makam Marhum Buantan
Lokasi : Kecamatan Siak Sri Indrapura Kabupaten : Bengkalis
8. Mesjid Kerajaan
Lokasi : Kecamatan Siak Sri Indrapura Kabupaten : Bengkalis
9. Makam Keluaga Raja
Lokasi : Kecamatan Siak Sri Indrapura Kabupaten : Bengkalis.
10. Balai Kerapatan Tinggi
Lokasi : Kecamatan Siak Sri Indrapura Kabupaten : Bengkalis 

g. Kehidupan Politik Kerajaan Islam di Riau

Kesultanan Siak Sri Inderapura, adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah
berdiri di Kabupaten Siak , Provinsi Riau , Indonesia . Kerajaan ini didirikan di Buantan
oleh Raja Kecil , Pewaris Tahta Kerajaan Johor yang mengasingkan diri ke Pagaruyung
[2] Raja Kecil berdasarkan Hikayat Siak , merupakan Putra Sultan Mahmud Syah, Raja
Kerajaan Johor yang dibunuh. Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul
sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat[3] dan menjadi kekuatan yang
diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan
imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di
Kalimantan Barat , sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera dan
Kalimantan .[2][4][5] Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam
memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka . Setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia , Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan
kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia .
h. Penyebab keruntuhan kerajaan Islam di Riau

Keruntuhan kerajaan islam di riau karena adaya perjanjian dengan VOC pada tahun
1822 di bukit batu yang isinya menekankan kerajaan siak tidak boleh mengadakan
ikatan-ikatan atau perjanjian dengan negara-negara lain kecuali dengan belanda.

KERAJAAN ISLAM DI JAMBI

a. Daerah kekuasaan
b. Sejarah Kerajaan Islam di Jambi

 Bersama dengan berdirinya Kesultanan Aceh,di Jambi berdiri pula Kerajaan Melayu
Jambi. Kerajaan ini berdiri setelah Kerajaan Sriwijaya yang berpusat  di
Palembang  mengalami kemunduran. Pusat kerajaan ini ada di hulu sungai
Batanghari, Jambi. Nama lain Kerajaan Melayu Jambi adalah Kerajaan Dharmasraya.
 Agama Islam yang menyebar di Jambi berasal dari Samudra Pasai. Jambi secara
resmi dinyatakan masuk Islam ketika berada dalam kekuasaan Rangkayo Hitam
(1500-1515). Akan tetapi, pada tahun 1615 Pangeran kedah  mulai menggunakan
gelar sultan Abdul Kahar. Pangeran Kedah saat itu baru saja diangkat sebagai Raja
Melayu Jambi yang pertama. Oleh sebab itu, tahu 1615 selalu dianggap sebagai
tahun berdirinya Kerajaan Melayu Jambi. Sultan Abdul Kahar memerintah sampai
tahun 1643. Pada jamannya, kerajaan melayu Jambi terus mengalami kemajuan. Hal
ini disebabkan karena Portugis menguasai malaka pada tahun 1511. Akhirnya, para
pedagang itu memilih Jambi.          
- Setelah Sultan Abdul Kahar meninggal, ia digantikan oleh Sultan Agung Abdul Jalil
(1643-1665). Pada saat itu sering terjadi peperangan antara Jambi dengan Belanda.

c. Raja-raja yang memerintah Kerajaan Islam di Jambi

1460 Datuk Paduko Berhalo/Putri Selaro Pinang Masak.

2. 1480 Orang Kayo Pingai.


3. 1490 Orang Kayo Pedataran
4. 1500 Orang Kayo Hitam
5. 1515 Pangeran Hilang Diair disebut Panembangan Rantau Kapas.
6. 1540 Panembahan Rengas Pandak.
7. 1565 Panembahan Bawah Sawo.
8. 1590 Panembahan Kota Baru.
9. 1615 Pangeran Kedah gelar Sultan Abdul Kahar.
10. 1643 Pangeran Depati Anom gelar Sultan Abdul Djafri, disebut Sultan Agung.
11. 1665 Raden Penulis gelar Sultan Abdul Mahji disebut Sultan Ingologo.
12. 1690 Raden Tjakra Negara (Pangeran Depati) gelar Sultan Kiyai Gede.
13. 1690 a) Kiyai Singo Patih gelar Abdul Rachman, berkedudukan di Bangun jajo.
14. 1690 b)Raden Tjulip (Djurat) gelar Sunan Ingologo, di Bukit Serpeh Sumai.
15. 1696 Sultan Mochamad Syah.
16. 1740 Sultan Sri Ingologo.
17. 1770 Pangeran Purbo Suto Widjoyo gelar Sultan Anom Seri Ingologo disebut
Sultan Zainuddin.
18. 1790 Pangeran Ratu gelar Sultan RAtu Srin Ingologo disebut Mas’oed
Badaroeddin.
19. 1812 Raden Danting gelar Sultan Agung Sri Ingologo disebut Sultan Mohammad
Mahidin.
20. 1812 Raja Jambi beristri salah seorang Putri Raja Palembang yang disebut Ratu
Ibu (Putri Ayu).
21. 1833 Raden Muhmmad (Pangeran Ratu) gelar Sultan Muhammad Fahruddin
disebut Sultan Keramat. 
22. 1841 R.A. Rachman (Pangeran Ratu) gelar Sultan Abdul Rachman Nasaroedin.
23. 1855 Pangeran Djajaningrat (Pangeran Ratu) gelar Sultan Thaha Saifuddin.
24. 1858 Raden Achmad gelar Sultan Achmad Nasaroedin disebut Sultan Bajang.
25. 1881 Sultan Achmad Mahidin.
26. 1885 Pemerintahan Kerajaan Jambi diserahkan kepada Comissie.
27. 1886 Pangeran Soerio gelar Sultan Achmad Zainuddin.

d. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi kerajaan Jambi dengan melakukan kegiatan perdagangan yang


memanfaatkan Sungai Batanghari yang berlangsung sejak awal abad masehi. Lada
adalah komoditas dagang ytama kerajaan Jambi.

e. Kondisi geografis

Jambi merupakan daerah yang dilalui oleh sungai Batanghari, sungai tersebut
dimanfaatkan sebagai sarana perdagangan baik local, regional maupun internasional

f. Kehidupan politik

Kondisi politik Kerajaan Jambi mulai mengalami ancaman seiring munculnya VOC,
tujuan VOC untuk menawarkan perjanjian monopoli perdagangan. Sultan Abdul
Kahar menolak perjanjian dan mengundurkan diri, sebagai penggantinya adalah
Sultan Abdul Djalil yang lebih koperatif terhadap VOC, akibatnya VOC dapat
memonopolikan perdagangan di Jambi. Pengaruh penyebab munculnya perlawanan
rakyat Jambi dan menuduh keterlibatan kerajaan dalam perlawanan rakyat tersebut.

g. Kehidupan social budaya

Masyarakat Jambi memenuhi kebutuhan hidup melalui perkembangan dua sistem


pertanian, yaitu pertama pertanian sawah yang memanfaatkan sungai Batanghari
sebagai sarana pengairan dan kedua dilakukan dengan membakar hutan lalu
dijadikan lahan pertanian. Dalam kehidupan budaya Jambi mengembangkan
beberapa kesenian yang terdiri atas seni ukir, seni tari, dan seni kriya.
h. Peninggalan Kerajaan Islam di Jambi

- Makam Rajo-Rajo.
- Candi Muaro Jambi.
- Kota Tua Batang Hari.
- Menara Air.
- Kelenteng Hok Tek.
- Rumah Batu Pangeran Wirokusumo.
- Masjid Al-Falah.
- Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin.

i. Penyebab keruntuhan kerajaan Islam di Jambi

Kerajaan jambi berulang kali diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India yang
diperintah oleh Raja Rajendracoladewa. Kerajaan taklukan jambi (Ligor,
Tanah Genting Kra,  Kelantan, Pahang, dan Sunda) banyak yang melepaskan diri dari
jambi.Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan
pengaruhnya ke arah selatan .
Mundurnya perekonomian dan   perdagangan  Kerajaan jambi karena bandar-bandar
pentingnya sudah melepaskan diriAdanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990
M.Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 –
1292.Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.Adanya serangan
kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada,
1477.
BAB 3
PENUTUP

Agama islam muncul di Indonesia karena dibawa oleh pedagang dari Gujarat atau
Cina, kemudian agama islam berkembang di Indonesia melalui berbagai jalur seperti
perdagangan, perkawinan, pendidikan dan lain-lain. Dari sinilah kemudian muncul
berbagai macam kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Setiap kerajaan pasti
mengalami proses pertumbuhan, baik kemunduran maupun kemajuan ( puncak
kejayaan ). Begitu pula kerajaan-kerajaan islam di Indonesia yang mengalami
pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/2065509
https://www.kompasiana.com/hafifulhadi/5ce79daa733c431
8b8792469/belajar-dari-sejarah-belenggu-hutang-dan-awal-
kehancuran-kesultanan-jambi
https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2017/10/pening
galan-sejarah-provinsi-jambi.html
http://www.berkuliah.com/2014/08/8-bangunan-bersejarah-
di-riau.html

Anda mungkin juga menyukai