HASIL
DIAJUKAN OLEH:
MUTIARA FARDHA ASHAR
R1D118119
NIM : R1D118119
Judul Skripsi: Estimasi Kebutuhan Alat Gali Muat dan Alat Angkut Serta Biaya
Pengupasan Overburden Berdasarkan Total Volume Overburden
Pada Pit 4 PT Bosowa Mining Desa Tambakua Kecamatan
Wiwirano Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
iii
ESTIMASI KEBUTUHAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT
ANGKUT SERTA BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN
BERDASARKAN TOTAL VOLUME OVERBURDEN
PADA PIT 4 PT. BOSOWA MINING DESA TAMBAKUA
KECAMATAN WIWIRANO KABUPATEN KONAWE UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Mutiaraasharr11@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Estimasi Kebutuhan Alat Gali Muat dan Angkut, Estimasi Biaya
iv
ESTIMATION OF THE REQUIREMENT OF DRUG AND
TRANSPORTATION EQUIPMENT AND OVERBURDEN
stripping costs BASED ON TOTAL VOLUME OVERBURDEN
AT PIT 4 PT. BOSOWA MINING, TAMBAKUA VILLAGE,
WIWIRANO DISTRICT, KONAWE UTARA REGENCY,
SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE
Mutiaraasharr11@gmail.com
ABSTRACT
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
KATA PENGANTAR iv-vi
ABSTRAK/ABSTARCK vii-viii
DAFTAR ISI ix-x
DAFTAR TABEL xi-xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Batasan Masalah 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
vii
viii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 52
LAMPIRAN 55
DAFTAR TABEL
ix
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
kulit bumi yang meliputi jenis, jumlah, kadar (kualitas) maupun karateristiknya
(Samalangi, 2016).
Proses penambangan sistem terbuka pada prinsipnya dimulai dengan
membersihkan permukaan tanah, kemudian mengupas tanah penutup, menggali
bahan tambang, dan mengangkut bahan tambang ke tempat penampungan
(stockyard) untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Alur
kegiatan penambangan selengkapnya adalah sebagai berikut:
2.6.1 Excavator
Excavator adalah alat dari golongan shovel yang khusus dibuat untuk
menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan
alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk basement,
lahan untuk pekerjaan jalan dan lain-lain. Keuntungan excavator ini dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik, bagi sebagian orang
melihat proyek kontruksi rumah tinggal masih belum cukup efektif menggunakan
excavator sebagai alat gali karena tenaga manusia dianggap cukup dan mahalnya
biaya sewa excavator untuk pekerjaan tersebut, besarnya kubikasi galian tanah
yang akan dikerjakan menjadi landasan yang kuat kenapa alat konstruksi
excavator dibutuhkan untuk proyek (Simanjuntak dan Ferrari, 2013).
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk
menyelesaikan sekali putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan
bersiap siap kembali memulainya. Waktu edar excavator terdiri dari 4 gerakan
dasar yaitu waktu gali, waktu swing bermuatan, waktu buang dan waktu swing
tanpa muatan. Rumus waktu edar excavator dapat dihitung dengan persamaan 2.2
sebagai berikut (Sandeir dan Prabowo, 2018):
Cm=t 1 +t 2+ t 3 +t 4 ( detik) (2.2)
Keterangan :
Cm = Cycle time alat muat (detik)
t1 = Waktu gali (detik)
t2 = Waktu swing bermuatan (detik)
t3 = Waktu buang (detik)
t4 = Waktu swing tanpa muatan (detik)
Produktivitas alat gali muat dapat dihitung dengan rumus 2.3 (Isgianda dkk.,
2018):
3600 3 (2.3)
Q= ×( q1 × K) E × SF m / jam
CTm
Keterangan:
Q = Kapasitas produktivitas alat gali muat (m3 /jam)
q1 = Kapasitas menunjang bucket (m3)
SF = Swell factor (%)
CTm = Waktu edar alat muat (detik)
8
3600 (2.5)
Q=q × ×E
Cm
Keterangan :
Q = Produktivitas perjam (m3/jam)
q = Produksi persiklus (m3)
CT = Cycle time (detik)
E = Efisiensi kerja
We (2.6)
EK = ×100
W tp
Keterangan:
EK = Efisiensi kerja (%)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wtp = Waktu kerja tersedia (menit)
We = Wt p - ( W h d + Wt d ) (2.7)
Keterangan:
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wtp = Waktu kerja tersedia (menit)
Whd = Waktu hambatan yang dapat dihindari (menit)
Wtd = Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari (menit)
Kemiringan atau grade jalan angkut merupakan salah satu factor penting
diamati secara detail dalam suatu kajian terhadap kondisi jalan tambang karena
akan mempengaruhi kinerja alat angkut yang mempengaruhi kinerja alat angkut
yang melaluinya. Kemiringan jalan angkut biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Kemiringan 1 % berarti jalan tersebut naik atau turun 1 meter pada jarak mendatar
sejauh 100 meter. Kemiringan (grade) jalan angkut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus 2.8 sebagai berikut (Inmarlinianto, 2018):
∆h (2.8)
Grade = ×100 %
∆x
Keterangan:
∆h = Beda tinggi antara 2 titik yang diukur (m atau ft)
∆x = Jarak horizontal dari 2 titik yang diukur (m atau ft)
GR = Dt × Grade (2.9)
Keterangan:
GR = Grade resistance (Ib/ton)
Dt = Rimpull yang dibutuhkan tiap % kemiringan (20 Ib/ton)
Grade = Kemiringan (%)
RR = W × r (2.10)
Keterangan:
RR = Tahanan gelinding (kg)
W = Berat kendaraan (kg)
r = Koefisien tahanan gelinding
15
TR = RR ± GR (2.11)
Nilai GR akan berubah berdasarkan keadaan permukaan jalan, pada jalan
naik arah GR sama dengan arah RR dengan rumus 2.12 (Kholil, 2012):
TR = RR + GR (2.12)
Sementara itu, pada jalan menurun arah GR berlawanan dengan arah RR
dengan rumus 2.13 (Kholil, 2012):
TR = RR – GR (2.13)
Keterangan:
TR = Total resistance (Ib/ton)
RR = Rolling resistance (Ib/ton)
GR = Grade resistance (Ib/ton)
Keterangan:
HP = Kekuatan mesin (Horse power)
375 = Angka konversi
S (2.15)
HLT =
V
Keterangan:
HLT = Waktu pergi bermuatan (hauling time) (menit)
S = Jarak angkut (meter)
V = Kecepatan (meter/menit)
Tp (2.18)
N=
p
Keterangan:
N = Jumlah alat (unit)
Tp = Target produksi (ton/bulan)
P = Produktivitas alat (ton/bulan)
20
21
target produksi, waktu kerja efektif, dencity overburden, data spesifikasi alat, data
profil jalan dari pit ke disposal, data sewa alat, data biaya gaji dan data biaya
operasional alat.
Mulai
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Menentukan waktu pengangkutan (hauling time) dan waktu Kembali (return) alat
angkut dengan menggunakan persamaan (2.8), persamaan (2.9), persamaan (2.10),
persamaan (2.11), persamaan (2.12), persamaan (2.13), persamaan (2.14),
persamaan (2.15) dan persamaan (2.16)
Menghitung waktu siklus (cycle time) alat gali muat dan alat angkut
menggunakan persamaan (2.2) dan persamaan (2.4).
Menghitung target produksi perjam berdasarkan volume overburden
Menghitung produktifitas alat gali muat dan angkut menggunakan persamaan (2.3)
dan persamaan (2.5).
.
A
28
Analisis Data
Menganalisis produktivitas alat gali-muat dan angkut
Menganalisis jumlah alat gali muat dan alat angkut
Menganalisis biaya kegiatan pengupasan overburden
Hasil
Jumlah alat gali muat dan alat angkut yang
dibutuhkan dalam kegiatan pengupasan
overburden serta total biaya pengupasan
overburden
Selesai
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
(return time) memiliki beberapa komponen dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut:
Jalan angkut yang direncanakan PT. Bosowa Mining yaitu jarak dari pit ke
disposal memiliki jarak sejauh 402 meter. Dimana, jalan tersebut terbagi menjadi
6 segmen jalan dapat dihitung dan dibagi berdasarkan kondisi jalan yang ada
dilapangan seperti kondisi jalan datar, pendakian, penurunan dan tikungan.
Adapun gambar profil jalan dari pit ke disposal dapat dilihat pada gambar 4.1
(Lampiran 9) masing-masing segmen jalan angkut memiliki elevasi atau
kemiringan yang berbeda-beda dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kemiringan jalan angkut dari pit ke disposal
Beda Grade
Segmen Dari - Ke Jarak Horizontal (m)
Tinggi (m) (%)
1 A-B 2 50,72 0,05
2 B-C 3 69,89 0,05
3 C-D 4 75,32 0,06
4 D-E 6 54,52 0,12
5 E-F 1 60,74 0,02
6 F-G 6 89,77 0,07
Sumber: Lampiran Hasil Penelitian
33
GRAFIK PROFILE
Elevasi (mdpl)
395
PITJALAN
TO DISPOSAL
G
388.982
390
F
E 382.521
385 381.098
90 M
A
380 376.13 B D
373.791 374.797 61 M
C
375
370.43 55 M
ELEVASI (MDPL)
370 51 M
70 M 75 M
365
360
0 51 70 75 55 61 90
JARAK (M)
a) Rolling resistance (RR), grade resistance (GR) dan total resistance (TR)
Perhitungan rimpull dilakukan pada saat perubahan segmen jalan, untuk
perubahan segmen jalan dapat dihitung dan dibagi berdasarkan kondisi jalan yang
ada dilapangan seperti kondisi jalan datar, pendakian, penurunan dan tikungan.
Nilai dari rimpull dalam mengatasi tanahan gelinding (rolling resistance/RR)
diasumsikan berdasarkan nilai tahanan gelinding/rolling resistance yang ada di
tinjauan Pustaka. Untuk mengatasi jalan dengan kondisi menanjak (grade
resistance/GR) nilaiannya dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.8
dan persamaan 2.9. Kemudian, untuk menentukan tahanan kelandaian (total
resistance/TR) dalam mengatasi hambatan jalan pada setiap segmen dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.11. Untuk kondisi segmen jalan
menurun nilai rolling resistance (RR) dikurangi dengan nilai grade resistance
(GR) menggunakan persamaan 2.13. Sebaliknya, pada segmen jalan dengan
34
kondisi menanjak maka nilai rolling resistance (RR) dijumlahkan dengan nilai
grade resistance (GR) menggunakan persamaan 2.12. Adapun hasil perhitungan
Rolling resistance (RR), grade resistance (GR) dan total resistance (TR) dapat
dilihat pada Lampiran 10.
Alat angkut dump truck FAW pada saat berisi material memiliki berat
sebesar 21,72 ton dengan tahanan gulir 65 lb/ton. Grade resistance (GR) pada
segmen pertama memiliki nilai sebesar 0,92 lb/ton dimana jarak segmen
horizontal sepanjang 50,72 meter. Dengan kondisi jalan yang menurun pada
segmen pertama diperoleh nilai dari total resistance (TR) sebesar 64,08 lb/ton.
Adapun perhitungan (RR), (GR) dan (TR) pada segmen-segmen berikutnya dapat
dilihat pada Lampiran 10.
b) Rimpull
Kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh suatu mesin atau sering dikatakan
sebagai rimpull dan kecepatan alat angkut, kekuatan tarik dan kecepatan yang
diberikan oleh mesin sangat bervariasi tergantung dari gear mesin, semakin kecil
gear yang digunakan maka semakin besar tenaga yang tersedia. Efisiensi yang
digunakan pada persamaan ini yaitu efisiensi normal yaitu 0,85 karena
diasumnsikan alat tidak bekerja penuh dalam sahari. Daya mesin yang digunakan
untuk menentukan kecepatan yaitu 280 Hp, dimana nilai tersebut diperoleh
berdasarkan spesifikasi alat angkut yang digunakan. Berdasarkan hasil dari total
rimpull dan kecepatan yang diperoleh dari masing-masing gear dapat dilihat pada
tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 menunjukan hasil dari perhitungan kekuatan tarik yang dapat
diberikan oleh mesin atau sering dikatakan sebagai rimpull dan kecepatan alat
angkut, kekuatan tarik dan kecepatan yang dapat diberikan oleh mesin sangat
bervariasi tergantung dari gear mesin, semakin kecil gear yang digunakan
semakin besar tenaga yang tersedia. Adapun efisiensi yang digunakan adalah
efisiensi normal yaitu 0,85 karena diasumsikan alat tidak bekerja penuh dalam
sehari dan daya mesin yang digunakan untuk menentukan kecepatan di atas yaitu
280 HP dimana nilai ini didapatkan dari spesifikasi alat angkut. Kemudian, dari
total rimpull yang diperoleh pada segmen pertama sebesar 1915 lb. Jadi, untuk
mengatasi hambatan tersebut alat angkut harus menggunakan gear 7, dimana pada
gear 7 memiliki rimpull yang tersedia sebesar 1915 lb dan untuk mengatasi
hambatan jalan dan kecepatan alat angkut 75,00 Km/jam. Adapun hasil
perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10.
Dalam menentukan waktu hauling bermuatan dapat diketahui setelah
diperoleh kecepatan dari rimpull dan jarak tiap segmen yang dihitung berdasarkan
dari hasil analisis data dengan menggunakan microsoft excel. Untuk mendapatkan
waktu yang dibutuhkan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 2.15.
Adapun waktu hauling bermuatan yang dibutuhkan oleh alat angkut untuk sampai
kembali ke disposal dengan jarak angkut sebesar 402 meter adalah 0,32 Menit
Lampiran 10.
Adapun gambar profil jalan angkut dari disposal ke pit dapat dilihat pada gambar
4.5 Lampiran 15:
360
0 90 61 55 75 70 51
JARAK (M)
a) Rolling resitance (RR), grade resistance (GR) dan total resistance (TR)
Perhitungan rimpull dilakukan pada saat perubahan segmen jalan, untuk
perubahan segmen jalan dapat dihitung dan dibagi berdasarkan kondisi jalan yang
ada dilapangan seperti kondisi jalan datar, pendakian, penurunan dan tikungan.
Nilai dari rimpull dalam mengatasi tanahan gelinding (rolling resistance/RR)
diasumsikan berdasarkan nilai tahanan gelinding/rolling resistance yang ada di
tinjauan Pustaka, untuk mengatasi jalan dengan kondisi menanjak (grade
resistance/GR) nilaiannya dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.8
dan persamaan 2.9. Kemudian, untuk menentukan tahanan kelandaian (total
resistance/TR) dalam mengatasi hambatan jalan pada setiap segmen dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.11, untuk kondisi segmen jalan
menurun nilai rolling resistance (RR) dikurangi dengan nilai grade resistance
(GR) menggunakan persamaan 2.13. Sebaliknya, pada segmen jalan dengan
kondisi menanjak maka nilai rolling resistance (RR) dijumlahkan dengan nilai
grade resistance (GR) menggunakan persamaan 2.12. Adapun hasil perhitungan
rolling resistance (RR), grade resistance (GR) dan total resistance (TR) dapat
dilihat pada Lampiran 10.
Alat angkut dump truck FAW Pada kondisi tidak berisi material memiliki
berat sebesr 8,43 ton dengan nilai koefisian rolling resistance (RR) sebesar 65
lb/ton, untuk grade resistance (GR) pada segmen pertama memiliki nilai sebesar
1,44 lb/ton dengan jarak segmen horizontal sepanjang 89,77 meter. Kemudian,
untuk kondisi jalan yang menurun pada segmen pertama diperoleh nilai dari total
resistance (TR) sebesar 63,56 lb/ton. Adapun untuk perhitungan rolling
resistance (RR), Grade resistance (GR) dan total resistace (TR) pada segmen-
segmen jalan berikutnya dapat dilihat pada Lampiran 10.
b) Rimpull
Kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh suatu mesin atau sering dikatakan
sebagai rimpull dan kecepatan alat angkut. Kekuatan tarik dan kecepatan yang
diberikan oleh mesin sangat bervariasi tergantung dari gear mesin, semakin kecil
gear yang digunakan maka semakin besar tenaga yang tersedia. Efisiensi yang
38
digunakan pada persamaan ini yaitu efisiensi normal yaitu 0,85 karena
diasumnsikan alat tidak bekerja penuh dalam sahari. Daya mesin yang digunakan
untuk menentukan kecepatan yaitu 280 Hp, dimana nilai tersebut digunakan
berdasarkan spesifikasi alat angkut. Berdasarkan hasil dari perhitungan rimpull
dan kecepatan yang diperoleh dari masing-masing gear dapat dilihat pada tabel
4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rimpull dan kecepatan alat yang dibutuhkan
Kecepatan Kecepatan
Gear Rimpull (lb) EM HP
(mph) (km/jam)
1 14393 0,85 280 6,20 9,98
2 10037 0,85 280 8,89 14,31
3 7106 0,85 280 12,56 20,21
4 5047 0,85 280 17,68 28,46
5 3710 0,85 280 24,06 38,72
6 2705 0,85 280 32,99 53,10
7 1915 0,85 280 46,61 75,00
8 1360 0,85 280 65,63 105,61
9 1000 0,85 280 89,25 143,63
Sumber: Spesifikasi Alat
Tabel 4.6 menunjukan hasil dari perhitungan kekuatan tarik yang dapat
diberikan oleh mesin atau sering dikatakan sebagai rimpull dan kecepatan alat
angkut yang diperoleh pada segmen pertama sebesar 1000 lb. Jadi, untuk
mengatasi hambatan tersebut alat angkut harus menggunakan gear 9. Dimana
pada gear 9 memiliki rimpull yang tersedia sebesar 1000 lb dan untuk mengatasi
hambatan jalan dan kecepatan alat angkut 143,63 Km/jam. Adapun hasil
perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10
Dalam menentukan waktu return kosong dapat diketahui setelah diperoleh
kecepatan dari rimpull dan jarak tiap segmen yang dihitung berdasarkan dari hasil
analisis data dengan menggunakan microsoft excel. Untuk mendapatkan waktu
yang dibutuhkan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 2.15 Adapun
waktu return kosong yang dibutuhkan oleh alat angkut untuk sampai kembali ke
pit dengan jarak angkut sebesar 402 meter adalah 0,17 Menit Lampiran 10.
4.4
Waktu edar (cycle time) terdiri dari waktu gali (digging), waktu putar
bermuatan (swing time), waktu buang muatan (passing time) dan waktu putar
tidak bermuatan (swing empity time). Waktu edar (cycle time) alat gali
diasumsikan berdasarkan perolehan dari data langsung dilapangan dengan
40
kegiatan yang sama di pit penambangan yang berbeda. Untuk faktor koreksi
terdiri dari beberapa efisiensi yaitu efisiensi waktu, efisiensi kerja dan efisiensi
operator. Faktor koreksi dihitung berdasarkan penggalian dari masing-masing
efisiensi tersebut, dari nilai masing-masing komponen didapatkan produktifitas
dari alat gali muat excavator CAT 330 pada proses menggali (digging) dengan
menggunakan persamaan 2.3 yaitu 201,3 ton/jam. Adapun hasil perhitungannya
dapat dilihat pada Lampiran 8.
Waktu edar (cycle time) terdiri dari waktu gali (digging), waktu putar
bermuatan (swing time), waktu buang muatan (passing time) dan waktu putar
tidak bermuatan (swing empity time). Waktu edar (cycle time) alat gali
diasumsikan berdasarkan perolehan dari data langsung dilapangan dengan
kegiatan yang sama di pit penambangan yang berbeda. Untuk faktor koreksi
terdiri dari beberapa efisiensi yaitu efisiensi waktu, efisiensi kerja dan efisiensi
operator. Faktor koreksi dihitung berdasarkan penggalian dari masing-masing
efisiensi tersebut, dari nilai masing-masing komponen didapatkan produktifitas
dari alat gali muat excavator CAT 330 pada proses menggali (digging) dengan
menggunakan persamaan 2.3 yaitu 213,3 ton/jam. Adapun hasil perhitungannya
dapat dilihat pada Lampiran 8.
tiap bulannya atau perjam. Dimana, besar produktivitas excavator CAT 330 yaitu
201,3 ton/jam dan target produksi perjamnya yaitu 445,455 ton/jam. Untuk
jumlah alat yang dibutuhkan dalam kegiatan penggalian (digging) overburden
yaitu:
Tp
N=
p
Keterangan:
Tp (Target produksi) = 445,455 ton/jam
P (Produktivitas alat) = 201,3 ton/jam
Jadi, jumlah alat yang dibutuhkan pada bulan pertama adalah:
N = Jumlah alat
445,455ton / jam
N=
201,26 ton / jam
N = 2,2 ≈ 2 unit.
Sehingga dengan persamaan dan cara yang sama untuk mengetahui jumlah
alat yang akan digunakan dari masing-masing alat mekanis berdasarkan jenis alat
beserta kegunaannya dapat dilihat pada lampiran 12. Jadi, untuk jumlah alat
mekanis yang dibutuhkan pada proses kegiatan penggalian lapisan overburden
(digging) dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
4.5
4.6
4.7
4.8
4.8.1 Biaya sewa serta gaji operator alat gali muat dan alat angkut
Dalam biaya sewa (rental cost) merupakan biaya yang didapat dari jumlah
alat yang digunakan di PT. Bosowa Mining. Dimana PT. Bosowa Mining
melakukan kegiatan pengupasan overburden dengan menggunakan alat sewa
sehingga biaya yang dikeluarkan merupakan rincian biaya sewa alat perjamnya.
Dalam perhitungan biaya penyewaan sudah termaksud dengan gaji operator dan
untuk biaya alat bervariasi, tergantung dari jenis dan tipe alat yang akan disewa.
Daftar harga sewa alat dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Untuk biaya sewa alat gali muat dan angkut dalam kegiatan penggali
(digging) overburden, pemuatan (loading) overburden dan pengangkutan
(hauling) overburden ditentukan berdasarkan lamanya pengoperasian alat
mekanis yang digunakan. Adapun besar biaya sewa alat gali muat dan angkut
yang dibutuhkan pada proses pengupasan overburden dapat dilihat pada tabel 4.13
berikut:
Tabel 4.13 Biaya sewa alat gali muat dan angkut kegiatan pengupasan
overburden dari bulan ke- 1 sampai ke-4
Jumlah Harga Sewa Jam Biaya
Kegiatan
Alat (unit) Alat/Jam (Rp) Kerja (Rp)
Digging OB 2 Rp 450.000,00 235,71 Rp. 735.323.231
Loading OB 2 Rp 450.000,00 235,71 Rp. 735.323.231
Hauling OB 5 Rp 250.000,00 235,71 Rp. 1.021.282.266
Total biaya (Rp) Rp. 2.491.928.729
Sumber: Hasil penelitian
Berdasarkan tabel 4.13 total biaya sewa alat gali muat dan angkut yang
dibutuhkan dalam kegiatan pengupasa overburden sebesar Rp. 2.491.928.729
adapun perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14.
b) Dump Truck
Berdasarkan dari hasil konsultasi dari pihak kontraktor alat berat,
penggunaan bahan bakar yang dibutuhkan selama pengoperasian alat angkut
dalam kegiatan penambangan bijih nikel dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.18 Biaya operasional yang dibutuhkan alat angkut Dump Truck FAW
Lama
Paramete Harga Penggunaan Jam Kebutuhan Biaya Biaya Total
No Penggunaan
r (Rp) (Liter) Operasi (Per Jam) Perjam Perbulan
(Jam)
1 Solar Rp 20.000 20 1 235,7 20 Rp. 400.000 Rp. 471.428.571
Rp. 471.428.571
Rp. 471.428.571
Total Biaya Operasioanl Keseluruhan Selama 4 Bulan Untuk 5 Unit Rp. 219.765.911
Rp. 1.634.051.625
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini untuk penelitian
selanjutnya yakni dalam menghitung biaya pengupasan overburden harus
memperhatikan penentuan jenis dan jumlah alat mekanis yang akan digunakan
dalam kegiatan pengupasan overburden. Karena dalam hasil penelitian ini, biaya
pengupasan overburden yang akan dikeluarkan sangat dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah alat yang akan digunakan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dari
salah satu alat mekanis sehingga dapat memperlancar kegiatan produksi dan dapat
meminimalkan biaya yang akan dikeluarkan dari jenis dan jumlah alat yang akan
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, D., dan Zakia., (2019), Analisis Durasi Dan Perhitungan Biaya
Penyusutan (Depresiasi) Alat Berat Excavator, Jurnal Teknik Sipil, 8(1),
10–19, ISSN: 2502-2595.
Herlita, P., dan Murad, M., (2018), Analisis Kebutuhan Alat Muat Dan Alat
Angkut Pada Kegiatan Penambangan Soil Di Area 242 Dengan Penerapan
Metoda Antrian Untuk Memenuhi Target Produksi Clay 3000 Ton/Hari,
Bina Tambang, 3(3), ISSN: 2302-3333.
Hustrulid, W., Kuchta, M., dan Martin, R., (2013), Open Pit Mine Planning &
Design 3rd Edition. CRC Press. ISSBN- 13: 975-1-4822-2117-6.
Inmarlinianto., Probowati, D., dan Nugraha, A., (2018), Kajian Teknis Produksi
Alat Muat dan Alat Angkut Pada Penambangan Batu Granit di PT Riau
Alam Anugraha Indonesia Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Teknologi
Pertambangan. 4 (2). Periode September 2018-Februari 2019.
Isgianda, F., Sumarya., dan Prabowo, H., (2018), Evaluasi Biaya Dan Kebutuhan
Alat Angkut Dan Alat Muat Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
(Overburden) Pit B PT. Bina Bara Sejahtera Kecamatan Ulok Kupai,
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Jurnal Bina Tambang, 3(3),
ISSN: 2302-3333.
Istiqamah, D. A., dan Gusman, M., (2020), Kajian Teknis Optimasi Produksi Alat
Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden
Berdasarkan Efisiensi Biaya Operasional Di Pit Barat PT. Allied Indo Coal
Jaya Kota Sawahlunto, Jurnal Bina Tambang, 5(1), 61–73, ISSN: 2302-
3333.
Kholil, A., (2012), Alat Berat, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, ISBN: 978-
979692-080-8.
Komatsu, (2009), Specification and Application Handbook Edition 30, All Rights
Reserved Printed In Japing.
55
Komatsu, (2019), Specification and Application Handbook Edition 31, All Rights
Reserved Printed In Japing.
Kurniadi, A., Rosana, M. F., Yuningsih, E. T., dan Pambudi, H. L., (2018),
Karateristik Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah
Madang Dan Serakan Tengah. Padjadjaran Geoscience Journal, 2(3), 221–
234, ISSN: 2597-4033.
Oggeri, C., Taddeo, M.F., Alberto, G., Raffaele, V., (2019), Overburden
management in Open Pits: Options and Limits in Large Limestone
Quarries. International Journal of Mining Science and Technology 29, Hal
217-228.
Purwono, H., Rasma., dan Nasution, A. Y., (2020), Pembuatan Alat Bantu Untuk
Proses Bleeding Air Pada Brake System Di Unit Dump Truck HD465-7R,
Jurnal Suara Teknik, 11(1), 12–20, ISSN: 2579-4698.
Putra, R.N., dan Kasim, T., (2019), Evaluasi Teknis Geometri Jalan Upaya
Percapaian Target Produksi Tambang Terbuka PT . Allied Angkut
Produksi Sebagai Batubara 20000 ton / bulan di Indo Coal Jaya ( AICJ ),.
Jurnal Bina Tambang, 4(3), Hal.77–88. ISSN: 2302-3333.
Rifa'i, F. A., dan Prabowo, H., (2020), Analisis Investasi Pengadaan Alat Gali
Muat dan Alat Angkut PT. Benal Aiti Bara Perkasa Kecamatan Mandiangin,
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Jurnal Bina Tambang, 6(5), 232–
241, ISSN: 2302-3333.
Salinita, S., dan Nugroho, A., (2014), Pemodelan Bijih Nikel Laterit Untuk
Estimasi Cadangan Pada PT. Anugerah Tompira Nikel Di Daerah Masama,
Kabupaten Banggai, Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 10(2), 54–68,
ISSN: 2527-8789.
Samanlangi, A. I., (2016), Sistem Penambangan, CV. Andi Offset, ISBN: 978-
56
979-29-5584-2.
Sandeir, E., dan Prabowo, H., (2018), Evaluasi Kebutuhan dan Estimasi Biaya
Alat Muat Kobelco 380 dan Hitachi 350 Dengan Alat Angkut Scania P360
dan Mercedez Actroz 4043, Jurnal Bina Tambang, 3(3), ISSN: 2302-3333.
Sepriadi., dan Webison, K., (2017), Evaluasi Geometri Jalan Angkut Terhadap
Produktifitas Overburden Di Pit Mt 4 Penambangan Air Laya PT Bukit
Asam (Persero), Tbk. Tanjung Enim Provinsi Sumatera Selatan, Jurnal
teknik patra akademika, 8(2), P-ISSN:2089-5925 E-ISSN:2621-9328
Sokop, R. M., Arsajad, T. T., dan Malingkas, G., (2018), Analisa Perhitungan
Produktivitas Alat Berat Gali-Muat (Excavator) dan Alat Angkut (Dump
truck) Pada Pekerjaan Pematangan Lahan Perumahan Residence Jordan Sea,
Jurnal Tekno, 16(70), ISSN: 0215-9617.
Waktu kerja tersedia yang ditetapkan oleh PT. Bosowa Mining dengan
tujuan untuk mengetahui waktu kerja yang dibutuhkan secara efektif pada suatu
alat dalam melakukan kegiatan sesuai dengan waktu kerja yang telah ditetapkan
oleh pihak perusahaan. Adapun jadwal kerja yang ditetapkan perusahaan adalah
sebagai berikut:
a.1 tahun = 360 hari
b. 1 bulan= 30 hari (278 jam)
c.1 minggu = 7 hari (69,5 jam)
d. 1 hari = 1 shift
e.1 shift = 8 jam/hari (sabtu-kamis) dan 7 jam (jumat) (waktu
tersedia)
Adapun pembagian jam kerja dalam 1 (satu) shift pada PT. Bosowa Mining
dapat dilihat pada Tabel L1.1
Tabel L1.1 Jam kerja tersedia PT. Bosowa Mining
Hari Shift Jam Kerja Jam Istirahat Jam Kerja Lanjutan
Sabtu - Pagi 7.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13.00 – 16.00
Kamis
Jum`at Pagi 7.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 16.00
Sumber: Hasil penelitian
Berdasarkan tabel diatas untuk jam kerja tersedia pada PT. Bosowa Mining
terdiri 1 shift. Jadi, untuk jumlah keseluruhan jam kerja tersedia untuk seminggu
kecuali hari jum’at yaitu 8 jam/hari, sedangkan untuk hari jum’at yaitu 7 jam/hari.
Jadi total keseluruhan jam kerja tersedia, yaitu:
Wkt = (8 jam/hari x 6) + (7 jam/hari x 1)/7
= 7,86 jam/hari x 60 menit = 471,4 menit
tersebut yaitu: terlambat masuk shift, Istrahat terlalu lama, Keperluan operator dan
Pemeriksaan harian alat. Sedangkan, untuk faktor hambatan tidak dapat dihindari
yaitu: hujan (cuaca) dan perbaikan front kerja. Adapun untuk perhitungan
efisiensi kerja dapat dilihat pada tabel L2.1 sebagai berikut:
A B C D E F
25 11 11 4 7
26 10 9 5 9 60 15
27 10 9 6 9
28 9 9 7 8
29 11 12 6 6
30 11 11 8 9
Rata-rata 10,47 9,17 5,37 7,77 70,0 16,7
Total 32,77 86,7
Sumber: Hasil penelitian
Berikut adalah Hambatan – hambatan pada alat gali muat, yaitu:
A : Terlambat Masuk shiff
B : Istrahat terlalu lama (menit)
C : Keperluan operator (menit)
D : Pemeriksaan harian alat (menit)
E : Hujan (menit)
F : Perbaikan front kerja (menit)
Jadi, dari hasil pengamatan jam kerja efektif dan waktu hambatan yang ada
dilapangan maka nilai effisiensi kerja alat gali muat angkut adalah sebagai
berikut:
Wke
Effisiensi kerja (Ek) = × 100 %
Wkt
352
= × 100%
471
= 75 %
420.000ton
¿
445,455 ton / jam
= 942,857 jam
Lampiran 5. Waktu Edar (Cycle time) Alat gali muat dan alat angkut
A. Alat gali muat dan alat angkut excavator CAT 330
1. Alat gali (Digging) Excavator CAT 330
Tabel L5.1 Cycle time alat gali (digging) excavator CAT 330
Swing Swing
Diging Dumping
No. Loading Empity
Time Time
Time Time
1 8,81 8,79 3,59 7,73
2 9,38 7,63 4,01 6,71
3 10,18 7,54 4,83 6,51
4 8,45 6,41 3,63 6,29
5 9,54 8,43 5,7 7,91
6 6,95 6,25 3,8 5,93
7 9,42 7,56 3,42 6,19
8 8,56 7,56 4,42 6,41
9 8,55 6,24 3,73 5,31
10 7,72 6,27 4,65 6,11
11 9,36 6,96 4,84 6,07
12 9,62 8,24 4,48 7,42
13 8,52 6,73 4,17 5,77
14 10,44 8,42 5,05 7,11
15 7,31 6,83 3,45 4,68
16 8,54 8,3 3,38 7,49
17 7,87 6,54 3,83 5,25
18 9,09 6,61 4,23 5,12
19 7,46 7,23 3,35 6,45
20 8,61 7,82 3,54 7,55
21 8,28 6,11 4,38 5,58
22 9,17 7,05 4,84 4,31
23 8,06 7,93 3,21 7,58
24 10,45 6,45 4,04 5,77
25 7,58 6,12 3,4 6,49
26 8,45 6,47 3,97 6,21
27 7,43 6,55 3,81 7,12
28 8,69 6,87 4,32 4,69
29 8,09 6,19 5,3 5,56
30 9,02 6,31 4,57 5,49
Rata-rata
8,65 7,08 4,13 6,23
(detik)
Sumber: Hasil penelitian
67
Waktu edar (cycle time) terdiri dari waktu gali (digging), waktu putar
bermuatan (swing time), waktu buang muatan (dumping time) dan waktu putar
tidak bermuatan (swing empity time) dan diasumsikan berdasarkan perolehan dari
data langsung dilapangan dengan kegiatan atau pekerjaan yang sama di pit
penambangan yang berbeda. Dalam menentukan hasil data cycle time excavator di
lapangan menggunakan persamaan 2.2 sebagai berikut:
71
Cm = t 1 + t 2 + t 3 + t 4 ( detik )
Cm = 8,65+ 7,08 + 4,13+ 6,23
Cm = 26,09 detik
Waktu edar (cycle time) terdiri dari waktu muat (loading), waktu putar
bermuatan (swing time), waktu buang muatan (dumping time) dan waktu putar
tidak bermuatan (swing empity time) dan diasumsikan berdasarkan perolehan dari
data langsung dilapangan dengan kegiatan atau pekerjaan yang sama di pit
penambangan yang berbeda. Dalam menentukan hasil data cycle time excavator di
lapangan menggunakan persamaan 2.2 sebagai berikut:
Cm = t 1 + t 2 + t 3 + t 4 ( detik )
Cm = 7,68 + 6,73 + 4,13+ 6,08
Cm = 24,62 detik
70 M 75 M
365
360
0 51 70 75 55 61 90
JARAK (M )
75 M 70 M
365
360
0 90 61 55 75 70 51
JARAK (M)
1. Jarak horizontal
a. Dari pit ke disposal
Jarak horizontal=√ AB −h
2 2
¿ √ 50,772−22
75
¿ √ 25,78−4
¿ 50,72
¿ 51 Meter
Dengan cara yang sama seperti di atas didapatkan jarak horizontal dari tiap
tiap segmen jalan dari pit ke disposal seperti pada tabel L10.2 sebagai berikut:
Awal Akhir
(m) (m)
(m) (m)
3 E–D -6 55 381 375 54,52
4 D –C -4 75 375 370 75,32
5 C–B 3 70 370 374 69,89
6 B–A 2 51 374 376 50,72
Sumber: Hasil pelitian
2. Kemiringan jalan
a. Dari pit ke disposal
∆h
Grade = ×100 %
∆x
−2
Grade = × 100 %
51
Grade = -0 %
Jadi, dengan cara yang sama seperti di atas dapat diketahui kemiringan
jalan angkut untuk tiap segmen jalan dari pit ke disposal dapat dilihat pada tabel
L10.4 sebagai berikut:
Jadi, dengan cara yang sama seperti di atas dapat diketahui kemiringan jalan
angkut untuk tiap segmen jalan dari pit ke disposal dapat dilihat pada tabel L10.5
sebagai berikut:
3. Rolling resistance (RR), grade resistance (GR) dan total resistance (TR)
Besarnya rimpull untuk mengatasi rolling resistance (RR) sebagai berikut.
RR = 65 lb/ton
GR = Dt x Grade
GR = 20 lb/ton x (-0,05)
GR = -0,92 lb/ton.
Jadi, total rimpull untuk mengatasi hambatan jalan pada segmen awal yaitu:
TR = RR - GR
TR = 65 - (-0,92)
TR = 65,92 lb/ton
Untuk hasil perhitungan rolling resistance (RR), grade resistance (GR) dan
total resistance (TR) untuk tiap segmen jalan dapat dilihat pada tabel L10.6
sebagai berikut:
4. Rimpull
Rimpull dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.13 berikut:
375 × HP × Efficiecy
Rimpull=
v
Dengan cara yang sama seperti di atas dapat diketahui waktu tempuh
untuk tiap segmen jalan. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel L10.9 sebagai
berikut:
Tabel L10.9 Waktu hauling overburden kondisi bermuatan
Total Berat Tenaga
Tenaga Panja Kece
Resistance Kendar yang dapat Waktu
Segmen dibutuhka ng patan
(TR) aan digunakan (menit)
n (lb) (m) (m/menit)
(lb/ton) (ton) (lb)
A-B 65,92 21,72 1431,56 1915 51 1250 0,04
B-C 65,96 21,72 1432,41 1915 70 1250 0,06
C-D 66,16 21,72 1436,71 1915 75 1250 0,06
D-E 67,31 21,72 1461,72 1915 55 1250 0,04
E-F 65,47 21,72 1421,70 1915 61 1250 0,05
F-G 66,44 21,72 1442,78 1915 90 1250 0,07
Total 0,32
Sumber: Hasil Penelitian
80
Kemudian, untuk waktu kembali kosong dapat dilihat pada tabel L10.10
sebagai berikut:
Berikut adalah hasil data waktu edar (cycle time) di lapangan dan
perhitungan teoritis dengan menggunakan persamaan 2.4 berikut:
Cta=Ta1 +Ta 2+Ta 3 +Ta 4 +Ta 5+Ta 6
Cta=100 + 30,05 + 48,95 + 30,93 + 19,29 +10,07
Cta=239,29 detik = 4,0 menit
Untuk menentukan kapasitas muat alat angkut diperoleh dari hasil perkalian
antara jumlah pengisian, kapasitas bucket dan bucket fill factor.
KM a = n x KBm x Fb (m3)
KM a = 4 x 1,83 x 1,1
= 8,05 m3
Dengan beberapa nilai dari masing-masing komponen diatas, diperoleh
produktivitas alat angkut pada kegiatan pengangkutan material overburden
dengan menggunakan persamaan 2.5 sebagai berikut:
3600
Q=q × ×E
Cm
82
3600
Q=8,05× ×0,52
239,29
Q=62,31m 3/ jam ×1,65 ton /m3( densitas material)
Q=102,8 ton / jam ×5( jumlah alat )=514,06
Q=514,06 × 7 , 86 ×30=121,171 ton /bulan
Lampiran 12. Penentuan jumlah alat gali muat dan alat angkut
A. Jumlah alat gali muat
Dalam kegiatan pengupasan overburden alat yang dibutuhkan berupa
excavator dengan tipe CAT 330 alat ini digunakan untuk menggali (digging) dan
memuat material (loading) serta dump truck FAW untuk mengangkut (hauling)
material menuju ke disposal. Penentuan jumlah alat yang dibutuhkan
menggunakan persamaan 2.17 sebagai berikut:
Tp
N=
p
Keterangan:
N = Jumlah alat (unit)
Tp = Target produksi (ton/bulan)
P = Produktivitas alat (ton/bulan)
Diketahui:
Produktivitas alat = 201,26 ton/jam
Target produksi = 445,455 ton/jam
Sehingga jumlah alat yang dibutuhkan :
445,455ton / jam
N=
201,26 ton / jam
N = 2,2 ≈ 2 unit.
Dengan cara perhitungan yang sama dalam menentukan jumlah alat yang
akan digunakan pada bulan selanjutnya dapat dilihat pada L12.1 berikut:
Diketahui:
Produktivitas alat = 213,29 ton/jam
Target produksi = 445,455 ton/jam
Sehingga jumlah alat yang dibutuhkan :
445,455ton / jam
N=
213,29 ton / jam
N = 2,1 ≈ 2 unit.
Dengan cara perhitungan yang sama dalam menentukan jumlah alat yang
akan digunakan pada bulan selanjutnya dapat dilihat pada L12.2 berikut:
Tp
N=
p
84
Diketahui:
Produktivitas alat = 102,81 ton/jam
Target produksi = 445,455 ton/jam
Sehingga jumlah alat yang dibutuhkan :
445,455ton / jam
N=
102,81 ton / jam
N = 4,3 ≈ 5 unit.
Dengan cara perhitungan yang sama dalam menentukan jumlah alat yang
akan digunakan pada bulan selanjutnya dapat dilihat pada L12.3 berikut:
Lampiran 13. Match Factor alat gali muat dan alat angkut
Untuk mengetahui keserasian alat dalam kegiatan pengupasan overburden
dapat diketahui menggunakan persamaan 2.17 berikut:
Na × n × Ctm
MF =
Nm × Cta
4 x 5 x 329,29
MF=
2 x 24,64
MF = 1,0 %
MF = 1, maksudnya alat muat dan alat angkut bekerja sama sebesar 100%
atau mendekati 100% atau bisa disebut kedua alat itu tidak memiliki waktu
tunggu. Jadi, berdasarkan hasil perhitungan keserasian alat (match factor) gali
muat dan alat angkut dihasilkan 1 yang berarti alat muat (excavator CAT 330 dan
85
alat angkut dump truck FAW bekerja 100%. Sehingga tidak terjadi waktu tunggu
dari kedua jenis alat tersebut.
Lampiran 14. Biaya sewa alat gali muat dan alat angkut
Berikut adalah harga sewa alat gali muat dan alat angkut dapat dilihat pada
tabel L14.1 sebagai berikut:
Untuk menentukan banyak biaya sewa alat yang dibutuhkan selama masa
operasi dapat ditentukan dengan cara:
Biaya sewa alat = Harga sewa alat/jam x jumlah jam operasi x jumlah unit
Excavator CAT 330 = Rp 450.000,00/jam x 235,71 jam x 2
Excavator CAT 330 = Rp. 212.142.857
Dengan cara yang sama untuk biaya sewa alat excavator CAT 330
difungsikan untuk loading dan dump truck dapat dilihat pada tabel L14.2 berikut:
Tabel L14.2 Biaya sewa alat gali muat dan angkut kegiatan pengupasan
overburden dari bulan ke- 1 sampai ke- 4
Jumlah Jam
Harga Sewa Biaya
Kegiatan Alat Kerja
Alat/Jam (Rp) (Rp)
(unit) (jam)
Digging OB 2 Rp 450.000,00 235,71 Rp. 735.323.231
Loading OB 2 Rp 450.000,00 235,71 Rp. 735.323.231
Hauling OB 5 Rp 250.000,00 235,71 Rp. 1.021.282.266
Total biaya (Rp) Rp. 2.491.928.729
Sumber: Hasil penelitian
Berdasarkan tabel biaya sewa alat gali muat dan alat angkut pada proses
kegiatan pengupasan overburden, diperoleh total keseluruhan biaya sewa dengan
cara menjumlahkan total biaya keseluruhan dari masing-masing biaya sewa alat
86
dan biaya tersebut sudah termasuk dengan gaji operator. Sehingga diperoleh total
keseluruhan biaya sewa alat yang akan dikeluarkan yaitu sebesar Rp.
2.491.928.729 (dua miliyar empat ratus sembilan puluh satu sembilan ratus dua
puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh sembilan rupiah).
Lampiran 15. Biaya operasional alat gali muat dan alat angkut
A. Excavator menggali (digging) dan memuat (loading)
Berdasarkan dari hasil konsultasi dari pihak kontraktor alat berat, dimana
biaya operasional yang dibutuhkan selama pengoperasian alat gali muat dalam
kegiatan pengupasan overburden dapat dilihat pada tabel L14.1 berikut ini:
Berdasarkan dari hasil konsultasi dari pihak kontraktor alat berat, dimana
biaya operasional yang dibutuhkan selama pengoperasian alat angkut dalam
kegiatan pengupasan overburden dapat dilihat pada tabel L14.2 berikut ini:
Biaya operasional alat muat dan alat angkut pada kegiatan strippping OB
dan hauling OB berdasarkan perhitungan diatas untuk bulan-bulan selanjutnya
dapat dilihat pada Tabel L15.3, Tabel L15.4 dan Tabel L15.5 sebagai berikut:
88
Ga
mbar L17.1 Lokasi Pit 4
(Sumber: Dokumentasi lapangan)
92
Gambar L17.5 Perhitungan waktu edar exca CAT 330 saat digging overburden
(Sumber: Dokumentasi lapangan)
94
Gambar L17.6 Perhitungan waktu edar excar CAT 330 saat loading overburden
(Sumber: Dokumentasi lapangan)
95