LAPORAN LENGKAP
DIAJUKAN OLEH:
KELOMPOK 20
Diajukan Oleh:
Kelompok 20
ii
PERENCANAAN PENAMBANGAN JANGKA PENDEK (SHORT TERM)
PADA PT. ABADI NIKEL KECAMATAN LANGGIKIMA KABUPATEN
KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Ahmad Rizaldi1, Fardian2, Muh Atharah Rafli3, Mulkhan Qardawi Haziq4,
Sukma Ayu Pratiwi5
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Matematika Dan Ilmi Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
Email: rizaldiardi419@gmail.com1, fardiansmk82@gmail.com2,
muhatharahrafli@gmail.com3, mulkhanhaziq768@gmail.com4,
sukmaayu367@gmail.com5.
ABSTRAK
Perencanaan tambang jangka pendek merupakan salah satu aspek kunci dalam
industry pertambangan yang berperan penting dalam mengoptimalkan produksi dan
efisiensi operasional. Perencanaan tambang mencakup pemilihan peralatan, metode
ekstraksi, serta penjadwalan produksi yang efisien. PT. ABADI NIKEL secara
administrasi terletak pada Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam perencanaan ini perlu dilakukan penelitian
yang meliputi kelayakan teknis, lingkungan dan kelayakan ekonomi yang sesuai
GMP (Good Mining Practice). Berdasarkan hasil estimasi, total cadangan yang
diperoleh sebesar 5,224,183 ton. Cadangan tertambang setelah recovery menjadi
7.731.668 ton dan tonase overburden 3.302.760 ton dengan nilai stripping rasio
sebessar 0.36. Alat yang yang digunakan pada Perusahaan ini sebanyak 25 Dump
Truck jenis Hino 260 JD, 5 Excavator jenis KOMATSU PC 200 dan KOMATSU
PC 300 dan 2 Bulldozer jenis KOMATSU D85. Untuk menunjang kelancaran
kegiatan penambangan, maka dilakukan analisis kelayakan ekonomi. Tingkat
kelayakan ekonomi penambangan (i*=20%) dengan nilai NPV sebesar
Rp.2.225.237.651.721, IRR 799% dan PBP selama tahun dengan perkiraan umur
tambang PT. ABADI NIKEL diperkirakan 4,3 tahun.
iii
SHORT TERM MINING PLANNING AT PT. ABADI NICKEL LANGGIKIMA
DISTRICT NORTH KONAWE REGENCY SOUTHEAST SULAWESI
PROVINCE
Ahmad Rizaldi1, Fardian2, Muh Atharah Rafli3, Mulkhan Qardawi Haziq4,
Sukma Ayu Pratiwi5
Department of Mining Engineering, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences, Halu Oleo University
Email: : rizaldiardi419@gmail.com1, fardiansmk82@gmail.com2,
muhatharahrafli@gmail.com3, mulkhanhaziq768@gmail.com4,
sukmaayu367@gmail.com5.
ABSTRACT
Short-term mine planning is one of the key aspects of the mining industry that plays
an important role in optimizing production and operational efficiency. Mine
planning includes equipment selection, extraction methods, as well as efficient
production scheduling. PT. ABADI NIKEL is administratively located in
Langgikima District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. In this
planning, it is necessary to conduct research which includes technical,
environmental and economic feasibility according to GMP (Good Mining Practice).
Based on the estimated results, the total reserves obtained amounted to 5,224,183
tons. Reserves mined after recovery became 7,731,668 tons and overburden
tonnage 3,302,760 tons with a stripping ratio of 0.36. The tools used in this
company are 25 Hino 260 JD dump trucks, 5 KOMATSU PC 200 and KOMATSU
PC 300 excavators and 2 KOMATSU D85 bulldozers. To support the smooth
running of mining activities, an economic feasibility analysis is carried out. Mining
economic feasibility level (i*=20%) with NPV value of Rp.2.225.237.651.721 , IRR
799% and PBP during the year with estimated mine life of PT. NICKEL
IMMORTAL is estimated at 4.3 years.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, Rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa
menyelesaikan laporan lengkap “Perencanaan Penambangan Jangka Pendek (Short
Term) pada PT. ABADI NIKEL Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara”. Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk melulusi
mata kuliah perencanaan tambang pada jurusan Teknik pertambangan, fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam, universitas halu oleo.
Dalam kesempatan ini atas segala bantuan, bimbingan, fasilitas serta
kesempatan yang telah diberikan, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, nikmat dan karunia yang diberikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan lengkap ini.
2. Bapak Ir.Erwin Anshari, S.Si., M.Eng., Bapak Drs. Firdaus, M.Si., Bapak
Marwan Zam Mili, S.T., M.T. Bapak Irfan Saputra, S.T., M.T. dan Ibu Ika
Sartika Ambarsari, S.T., M.T., selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
perencanaan tambang.
3. Kak Guslan , Kak Ita, Kak Nindi, Kak Yasin, Kak Intan dan Kak Yeyen selaku
asisten praktikum penanggung jawab mata kuliah Perencanaan Tambang.
4. Saudara dan saudari saya Mahasiswa Teknik Pertambangan Angkatan 2020
yang selalu menemani dalam proses penyelesaian laporan ini dari awal dan
sukses untuk kita semua.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pembaca. Semoga
laporan lengkap ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya. Semoga Allah selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Aaamin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I 1
BAB II 4
vii
2.5 Geoteknik 34
2.14 Superelevasi 42
vii
2.20.3.1 Distribusi Normal 48
2.27.3 Grade 62
vii
2.27.4 Rimpull 62
BAB III 68
BAB IV 77
vii
4.3 Pemodelan Geologi 84
4.4.1 Histogram 87
vii
4.11.4 Jari Jari Tikungan 107
4.15.1 Analisis Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Curah Hujan Gumbel
112
4.23 Analisis Kebutuhan Alat Pengangkutan OB/Waste dari Pit ke Disposal 118
vii
4.24 Analisis Kebutuhan Alat Pengangkutan OB/Waste dari Disposal ke
Stockpile 126
vii
4.33.2 JSA 152
BAB V 154
LAMPIRAN 160
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Hubungan Antara Hasil Eksplorasi,Sumberdaya Dan Cadangan 27
Gambar 2. 2 Metode Nearest Neight Point 30
Gambar 2. 3 Lebar Jalan Angkut Lurus 41
Gambar 2. 4 Lebar Jalan Angkut Pada Tikungan 42
vii
Gambar 4. 25 Section Timur - Barat Pit Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 26 Section Utara Selatan Pit Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 27 Overall Slope Bench Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 28 Cadangan Tertambang Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 29 Desain Disposal Tampak Atas Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 30 Desain Disposal Tampak Samping Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 31 Section Timur - Barat Disposal Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 32 Section Utara - Selatan Disposal Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 33 Profil Jalan Angkut Pit ke Disposal Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 34 Profil Jalan Angkut Pit ke Stockpile Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 35 Profil Jalan Angkut Stockpile ke Jetty Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 36 Grafik Metode Polinomial Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 37 Grafik Metode Ex - Smoothing Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 38 Grafik Metode Linear Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 39 Grafik Cumulative Cash Flow Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 40 Grafik Sensitivitas Perubahan Biaya produksiError! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 41 Grafik Sensitivitas Perubahan Harga PenjualanError! Bookmark not
defined.
vii
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Acuan Periode Ulang Hujan Rencana Error! Bookmark not defined.
Batasan masalah pada penelitian ini hanya sebatas pada wilayah PT.ABADI
NIKEL segala hasil dan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan hanya dapat
diterapkan pada PT. ABADI NIKEL.
1
2
4
5
teoritis jumlah air yang meluncur akan lebih banyak dibandingkan jumlah air yang
meresap sehingga dapat menyebabkan pelapukan yang kurang intensify. (Idrus et
al., 2018)
2.1.2 Profil Nikel Laterit
Topografi merupakan hal kritikal yang mengontrol terhadap pembentukan
profil laterit. Umumnya akumulasi endapan nikel berkembang pada topografi yang
relatif landai dan tidak berkembang baik pada topografi terjal. Akibat dari proses
geologi tersebut, produk geokimia endapan laterit tersebut secara vertikal memiliki
karakter kekhasan yang memisahkan sifat fisik zona laterisasi. Sehingga secara
umum terbagi menjadi 3 zona yaitu limonite, saprolite, dan bedrock.
1. Zona Limonit
Zona limonite biasanya berwarna coklat kekuningan hingga coklat kehitaman,
berbutir halus sampai dengan kasar, kekerasan lunak sampai sedang, dijumpai
adanya mineralisasi, dengan tingkat elastisitas yang lebih tinggi dibandingkann
dengan zona lainnya. Pada zona limonit sering dijumpai adanya fragmen batuan
asal dengan mineral utama berupa mineral gutit, mineral lempung magnetit, kromit,
dan hematite. Pada sub zona yellow limonite atau incremental limonite - saprolite
dengan tingkat porositas perlapisan buruk-sedang, sedangkan densitas material
relatif tinggi. Sementara pada bagian bawah sub zona yellow limonite atau
incremental limoniet-saprolite disebut sebagai sub zona intermediate (zona transisi)
atau dikatakan sebagai limonite ore zone. Pada bagian sub zona ini kandungan kadar
besi relative tinggi di bagian atas sedangkan pada bagian bawah relative lebih
rendah. Umumnya alumina ditandai dengan adanya mineral lempung (soft smecite
clays dan silika). Sementara Cr hadir dalam kadar yang relatif tinggi namun bisa
juga kandungannya relative sedikit. Sementara unsur Mn dan Co terlarut dan
diendapkan pada zona limonite bagian bawah (transition zone). Sedangkan
kandungan SiO2 dan MgO kadar rendah terbentuk. Porositas perlapisan pada sub
zona intermediate (zona transisi) atau dikatakan sebagai limonite ore zone relatif
rendah. Sisa tekstur batuan masih dapat teramati yang menunjukkan proses
pelapukan.(Lintjewas et al., 2019).
6
2. Zona Saprolite
Zona ini berada diatas batuan dasar (bedrock), umumnya boulder sebagai
hasil proses oksidasi dan merupakann tanah penutup (overburden). Pada zona iron
capping lapisan permukaan ini memiliki porositas buruk-sedang, sedangkan
densitas material sebagian atau seluruhnya telah mengalami pelapukan, dimana
proses pelapukan tersebut terjadi pada joint dan fracture boulder. Pada batuan
dengan tingkat terserpentinisasi yang tinggi proses pelapukan tidak hanya
berlangsung pada join dan fracture, tetapi terjadi pada masa batuan secara
keseluruhan yang disebabkan lunaknya batuan yang memungkinkan muka air tanah
terlibat sebagai agen pelapukan. Porositas perlapisan pada zona saprolite berada
pada tingkat sedang-baik, sedangkan densitas material relatif rendah. Proses
pelapukan pada boulder terus berlangsung meningkat dimulai dari bagian dalam
hingga batas terluar batuan. Sedangkan MgO, SiO2 Al2O3, Cr, dan Mn, profil
vertikal menunjukkan bahwa kandungan Fe pada bagian atas lebih tinggi
dibandingkan dengan bagian bawah yang cenderung memiliki kadar rata-rata Fe
yang rendah. Pada zona saprolite, Ni merupakan produk residual dan umumnya
merupakan hasil proses pengayaan yang kedua. Hal ini disebabkan oleh alkanitas
muka air tanah yang bersifat asam pada bagian atas tiba-tiba meningkat yang
menyebabkan terpisahnya olivine dan terlepasnya magnesium, sehingga Ni pada
bagian atas terlarutkan dan diendapkan pada zona saprolite. Keterdapatan mineral
garnierite umunya pada zona saprolit yang merupakan zona dimana silika sebagai
bijih vein atau boxwork terdapat. Bijih umumnya terdapat pada zona Saprolit dan
tidak semua profil secara vertikal memiliki kadar Ni yang relatif merata. Hasil
proses pengayaan Ni yang kedua pada bagian bawah zona saprolit bukan
merupakan bagian dari tubuh bijih dimana secara gradual menunjukkan kadar yang
lebih rendah (Deni Hernandi, 2017)
3. Zona Bedrock
Zona batuan dasar atau bedrock berada pada bagian bawah profil, merupakan
batuan ultramafic yang belum mengalami proses pelapukan. Komposisi kimia
batuan memiliki kemiripan terhadap komposisi kimia bedrock yang tidak
teralterasikan. Terdapat struktur joints dan fracture, sering terjadinya 8 tekanan
8
hydrostatik pada batuan. Sementara sirkulasi air permukaan meresap melalui joints
dan fracture.
2.1.3 Faktor Pembentuk Nikel Laterit
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bijih laterit nikel ini adalah
sebagai berikut :
1. Batuan asal, batuan asal untuk terbentuknya endapan nikel laterit adalah batuan
ultra basa. Terdapat elemen Ni pada olivin dan piroksen.
2. Struktur yang umum dijumpai pada zona laterit nikel adalah struktur kekar
(joint).
3. Iklim, pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi
kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan
terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur.
4. Proses pelarutan kimia dan vegetasi, adalah unsur-unsur dan senyawasenyawa
yang membantu mempercepat proses pelapukan batuan menjadi soil. Air tanah
yang mengandung CO2 memegang peranan penting didalam proses pelapukan
kimia.
5. Topografi, yang landai, akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan
penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan.
6. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif
karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi. Waktu lateritisasi tiap ketebalan 1
mm membutuhkan waktu sekitar 100 tahun (Adi Kurniadi, 2017)
adalah turunan fungsi jarak antara titik sampel dan titik yang diinterpolasi. Fungsi
umum pembobotan adalah inverse dari kuadra jarak, dan persamaan ini digunakan
pada metode Inverse Distance Weighted (Azpurua & Dos Ramos, 2010).
2.3.2 Metode Nearest Neighbor Point ( NNP )
Metode Nearest Neighbor Point atau biasa juga disebut dengan metode
polygon contoh terdekat, dimana pengambilan estimasi terhadap titik berdasarkan
pada pengaruh masing-masing titik mengikuti titik terdekat. Metode ini umumnya
digunakan pada endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang
sederhana. Daerah pengaruh dibuat dengan cara membagi dua jarak anatar dua titik
conto dengan satu garis sumbu (Kurnianto et al., 2019)
Menurut Jones dkk. (2019), Mekanisme metode ini dapat didefinisikan
sebagai berikut:
1. Letakkan polygon-polygon dengan menggambar garis-garis tegak lurus dari
garis-garis yang menghubungkan lubang bor. Polygon-polygon luar dibuat
dengan dimensi yang sama di sekeliling lubang bor.
2. Ukur luas setiap polygon dan kalikan dengan ketebalan bijih di lubang bor
untuk mendapatkan volume bijih di dalam polygon. Setelah itu, tonase bijih
dihitung dengan mengalikan volume blok polygonal dengan berat jenis bijih.
3. Total tonase bijih di dalam tubuh bijih diberikan oleh jumlah semua tonase
polygonal.
4. Letakkan polygon-polygon dengan menggambar garis-garis tegak lurus dari
garis-garis yang menghubungkan lubang bor. Polygon-polygon luar dibuat
dengan dimensi yang sama di sekeliling lubang bor.
5. Ukur luas setiap polygon dan kalikan dengan ketebalan bijih di lubang bor
untuk mendapatkan volume bijih di dalam polygon. Setelah itu, tonase bijih
dihitung dengan mengalikan volume blok polygonal dengan berat jenis bijih.
6. Total tonase bijih di dalam tubuh bijih diberikan oleh jumlah semua tonase
polygonal.
13
saling berkaitan, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar atau external (Sari,
2020)
2.4.1 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng
1. Sifat Fisik dan Mekanik Batuan
Berdasarkan Kepmen ESDM 1827/K/30/MEM 2018, pengujian contoh
batuan dalam penyelidikan geoteknik meliputi uji sifat fisik dan sifat mekanik.
Secara khusus untuk analisis stabilitas lereng parameter sifat fisik dan mekanik
batuan yang diperlukan antara lain:
a. Kuat geser
Kuat geser batuan merupakan perlawanan internal batuan terhadap tegangan
yang bekerja sepanjang bidang geser dalam batuan tersebut, yang dipengaruhi oleh
karakteristik massa batuan dan faktor external. Kuat geser batuan sangat berguna
sebagai parameter rancangan kestabilan lereng. Kuat geser batuan dapat dicari
dengan parameter sudut geser dalam dan kohesi pada tegangan normal tertentu yang
didapatkan dari hasil uji kuat geser di laboratorium mekanika batuan. Kohesi adalah
gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan dalam satuan berat per
satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar.
Nilai kohesi diperoleh dari pengujian laboratorium yaitu pengujian kuat geser
langsung (direct shear strength test) dan pengujian triaksial (triaxial test). Sudut
geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antara tegangan normal
dan tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut geser dalam adalah
sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material dikenai tegangan atau gaya
terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam
suatu material maka material tersebut akan lebih tahan menerima tegangan luar
yang dikenakan terhadapnya.
b. Berat isi
Berat isi diperlukan untuk perhitungan beban guna analisis stabilitas lereng.
Berat isi dibedakan menjadi berat isi asli (natural), berat isi jenuh, dan berat isi
kering yang penggunaannya tergantung kondisi lapangan. Berat isi adalah rasio
massa batuan dengan volume total batuan. Batuan umumnya tersusun oleh massa
padat,air dan udara. Massa air dan udara umumnya mengisi ruang kosong yang ada
16
pada batuan yang berupa void dan rekahan. Pada kondisi natural spesimen batuan
yang padat biasanya mengandung air dan udara. Pada kondisi jenuh, udara pada
spesimen batuan dihilangkan dan ruang kosong diisi oleh air, sehingga specimen
batuan yang padat diharapkan hanya mengandung air. Apabila spesimen batuan
jenuh tersebut ditimbang di dalam air dalam keadaan tergantung maka akan didapat
nilai berat gantung dari spesimen batuan.
c. Nisbah Poisson
Nisbah Poisson adalah nilai mutlak dari perbandingan antara regangan lateral
dan regangan aksial. Jika suatu material diregangkan pada satu arah, maka material
tersebut cenderung mengkerut. Sebaliknya, jika suatu material ditekan, maka
material tersebut akan mengembang. Dalam deformasi elastik mekanik,
kecenderungan material untuk mengkerut atau mengembang dalam arah tegak lurus
terhadap arah pembebanan dikenal sebagai efek Poisson.
d. Modulus Young
Modulus young atau modulus elastisitas adalah kemampuan batuan untuk
mempertahankan kondisi elastisnya. Pada uji kuat tekan uniaksial, contoh batuan
yang diberi tekanan akan mengalami beberapa tahap deformasi yakni deformasi
elastik dan deformasi plastik. Nilai Modulus Young diturunkan dari kemiringan
kurva tegangan-regangan pada bagian yang linear karena pada saat inilah contoh
mengalami deformasi elastis.
2. Faktor External
Terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kestabilan
lereng, diantara faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan
gunung api. Getaran gempa yang merambat di permukaan bumi dapat diukur dalam
skala ritcher. Namun pada saat terjadi gempa, dampak gempa yang terjadi disetiap
daerah berbeda-beda. Hal ini disebabkan getaran gempa merambat pada jenis
17
yaitu besarnya gaya geser antar irisan sama dengan nol (X = 0) dan bidang runtuh
berbentuk sebuah busur lingkaran. Kondisi kesetimbangan yang dapat dipenuhi
oleh metode ini adalah kesetimbangan gaya dalam arah vertikal untuk setiap irisan
dan kesetimbangan momen pada pusat lingkaran runtuh untuk semua irisan.
Sedangkan kesetimbangan gaya dalam arah horisontal tidak dapat dipenuh
(Hasibuan & Heriyadi, 2020)
2.6 Desain Pit
Untuk mengetahui bentuk, besaran dan volume dari endapan mineral, langkah
awal yang dilakukan yaitu membuat sebuah desain pit penambangan yang didesain
berdasarkan bentuk dan sebaran dari ore body, serta berdasarkan petunjuk
pembuatan desain pit penambangan dari perusahaan sehingga menghasilkan sebuah
pit yang sesuai dengan standar operasional perusahaan. Luaran yang diharapkan
berupa volume sumberdaya atau cadangan mineral sebelum dilakukan kegiatan
penambangan dan untuk memastikan endapan mineral atau ore body yang akan
ditambang ekonomis atau akan memberikan kerugian bagi perusahaan (Taufik
Hidayat, dkk. 2018)
Desain pit menggambarkan secara teknis bagaimana penambangan
dilaksanakan. Untuk membuat sebuah desain yang baik dibutuhkan beberapa
parameter diantaranya stripping ratio, geoteknik tambang, pit limit, dan cadangan
tertambang (kansha, 2020)
2.7 Stripping Ratio
Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah material penutup
(overburden) yang harus dikupas terhadap jumlah bahan galian yang akan didapat
yang akan dapat ditambang (Martadinata dan Sepriadi. 2020).
Optimasi striping ratio sendiri merupakan usaha untuk menentukan batas
penambangan yanga akan memberikan cadanngan tertambang optimum. konservasi
cadangan pada intinya merupakan upaya mengoptimalkan keuntungan dan
cadangan dengan memilih stripping ratio yang optimum. Dalam pengembangan
piit diperlukan penetapan Break Even Stripping Ratio (BESR). BESR meerupakan
ratio increment tambang terakhir sepanjang pit wal, dapat diartikan bahwa jika
20
Hasil suatu perancangan pit limit akan menentukan volume lapisan tanah
penutup dan tonase yang mengisi pit. Perbandingan antara lapisan penutup dan
material yang ditambang akan memberikan nisbah pengupasan rata-rata suatu pit
(Alkausar,Teguh J. 2019)
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑏𝑢𝑟𝑑𝑒𝑛
𝑆𝑅 = (2.1)
𝑚3
mempertinggi nilai efisiensi kerja alat dan waktu siklus alat angkut lebih cepat serta
mempertinggi tingkat keamanan dari operator sehingga akan meningkatkan
produktivitas (Nanda dkk., 2021).
Pada kegiatan penambangan, terutama dalam pemilihan alat angkut ada
beberapa geometri jalan tambang yang harus diperhatikan dan dipenuhi, hal
tersebut berfungsi untuk mengurangi hambatan dan gangguan yang dapat
mempengaruhi kegiatan operasi pengangkutan. Kondisi jalan angkut yang baik
akan meningkatkan efiensi dan efektifitas kerja alat angkut dalam kondisi aman.
Alat angkut tambang tidak dapat beroperasi secara optimal pada kondisi jalan yang
sempit, tanjakan curam, permukaan jalan rusak (Rochim dkk., 2021).
2.12 Lebar Jalan Angkut
Lebar jalan angkut produksi sangat mempengaruhi kelancaran operasi
pengangkutan. Lebar jalan angkut dari pit menuju disposal memiliki lebar yang
bervariasi. Pengukuran lebar jalan menggunakan meteran yang diukur pada
masing-masing segmen. Perhitungan lebar jalan lurus berbeda dengan lebar jalan
tikungan karena jalan lebar tikungan lebih besar daripada lebar jalan lurus
(Multriwahyuni dkk., 2018).
2.12.1 Lebar Jalan Angkut Pada Kondisi Lurus
Penentuan lebar jalan angkut minimum untuk jalan lurus didasarkan pada
Rule of Thumb yang dikemukakan Aasho Manual Rural High-way Design adalah:
𝐿𝑚𝑖𝑛 = 𝑛 × 𝑊𝑡 + (𝑛 + 1)(0,5 × 𝑊𝑡) (2.2)
Dengan :
𝐿𝑚𝑖𝑛 = Lebar jalan angkut minimum (m)
n = Jumlah alur
Wt = Lebar alat angkut total (m)
Perumusan diatas hanya digunakan untuk lebar jalan dua jalur (n), nilai 0,5
artinya adalah lebar terbesar dari alat angkut yang digunakan dari ukuran aman
masing-masing kendaraan di tepi kiri-kanan jalan (Bargawa W.S, 2018)
24
Dengan:
W = Lebar jalan angkut pada tikungan (m)
n = Jumlah jalur
U = Jarak jejak roda kendaraan (m)
Fa = Lebar juntai depan (m)
Fb = Lebar juntai belakang (m)
C = Jarak antara dua alat angkut yang akan bersimpangan (m)
Z = Jarak sisi luar alat angkut ke tepi jalan (m)
24
Dimana:
Δh = Beda tinggi antara dua titik segmen yang diukur (m)
Δx = Jarak datar antara dua segmen yang diukur (m)
2.14 Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan badan jalan (melintang) pada tikungan.
Superelevasi merupakan perbandingan antara beda tinggi dan jarak mendatar pada
tikungan. Superelevasi berfungsi untuk mengatasi air permukaan yang ada pada
tikungan dan juga bertujuan untuk membantu kendaraan mengatasi tikungan
sehingga alat angkut tidak tergelincir pada saat melewati tikungan dengan
kecepatan maksimum. Untuk mendapatkan nilai superelevasi, kecepatan yang
digunakan adalah kecepatan maksimum dari alat angkut saat melewati tikungan
(Maharani dan Sumarya, 2018).
24
Keterangan:
R = Jari-jari tikungan (m)
V = Kecepatan km/jam)
e = Nilai superelevasi (mm/m)
f = Koefisien gesek samping
26
kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup untuk operasi peralatan kerja
tambang. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu
pushback, seperti faktor geologi, geoteknik, desain jalan angkut, ekonomi,
pemilihan alat berat, hidrologi, target produksi, dan masalah lingkungan (Reza,
2018).
2.17 Sistem Tambang Terbuka
Sistem penambangan terbuka didefinisikan sebagai penggalian yang dimulai
dari seluruh permukaan awal alam dan tidak memerlukan pembangunan
terowongan (tunnel) atau shaft. Kebanyakan, model mineralisasi akan berdampak
pada metode penambangan permukaan, terutama karakter dan ketebalan lapisan
penutup/ overburden. Sistem tambang terbuka akan menyebabkan perubahan rona
atau bentuk topografi suatu daerah menjadi sebuah front penambangan.
Tambang terbuka menghasilkan ekstraksi mineralisasi yang dilakukan pada
dengan metode panambangan di permukaan tanah, dimana dapat dilakukan
ekstraksi mekanis ataupun secara aqueous extraction. Ada juga tipe detail yang
digunakan dalam tambang terbuka, namun hanya dilakukan dengan beberapa teknik
saja dan lebih mudah dipahami. Berdasarkan hal tersebut, ada empat ekstraksi
mekanis utama dalam metode penambangan untuk mendapatkan mineral pada
tambang terbuka:
a. Metode open-pit
b. Metode strip (open cast) mine
c. Metode quarry mine
d. Metode auger mine
Pembagian metode ekstraksi mekanik jelas memiliki keterkaitan dengan
komoditas yang ditambang. Metode open pit digunakan pada penambangan logam
dan intan. Quarry mine difokuskan pada insdutri mineral dan batuan, serta metode
strip mine dan auger mine adalah metode yang sering diterapkan pada endapan batu
bara. Metode open pit dan strip mine adalah dua metode penambangan permukaan
yang paling dominan di dunia, terhitung sekitar 90% dari total tonase mineral di
tambang terbuka. Keuntungan dan kerugian dari satu jenis penambangan
permukaan dibandingkan yang lain, sering terkait dengan peralatan yang digunakan
dan biaya serta manfaat terkait yang berasal dari penggunaannya (pranata).
28
Umur tambang dibuat tidak terlalu cepat ataupun terlalu lama, tergantung dari
kemampuan perusahaan dalam menentukan tingkat produksi. Terlalu rendah tingkat
produksi berarti keuntungan yang diperoleh akan lama (balik modalnya akan
terhitung lama), sedangkan terlalu tinggi tingkat produksinya maka biaya investasi
bisa terlalu besar sehingga kemungkinan kemampuan keuangan perusahaan tidak
akan sanggup mengatasi.
2.19 Sistem Penyaliran
Sistem penyaliran tambang berguna untuk mencegah, mengeringkan, atau
mengalirkan air yang masuk ke bukaan tambang yang mengganggu aktivitas
penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan terutama pada
musim hujan, serta untuk memperlambat kerusakan alat, sehingga alat-alat mekanis
yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur yang lama. Selain itu,
sistem penyaliran tambang dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjaga agar
tidak ada genangan air pada front penambanganan sehingga tidak mengganggu
proses penambangan. Dalam penanganan-penanganan masalah air dalam suatu
tambang terbuka dapat dibedakan menjadi dua yaitu mine drainage dan mine
dewatering.
2.19.1 Mine Drainage System
Mine Drainage System merupakan upaya untuk mencegah masuknya atau
mengalirnya air ke tempat penggalian. Hal ini umumnya dilakukan untuk
menangani air tanah dan air yang berasal dari sumber air permukaan (sungai, danau,
21 rawa, dan lain–lain).
29
Dimana:
Q = Debit pengaliran (m3 /detik)
A = Luas penampang (m2 )
S = Kemiringan dasar saluran (%)
R = Jari-jari hidrolis (meter)
n = Koefisien kekerasan manning
2.25 Sedimen Pond
Settling pond adalah suatu daerah yang dibuat khusus untuk menampung air
limpasan sebelum dibuang langsung menuju daerah pengaliran umum. Sedangan
kolam pengendapan untuk daerah penambangan adalah kolam yang dibuat unutk
menanpung dan mengendapkan air limpasan yang bersal dari daerah penambangan.
Dengan adanya kolam pengendapan diharapkan semua air yang keluar dari daerah
penambangan benar-benar air yang sudah memenuhi ambang bastes yang diijinkan
oleh perusahaan, sehingga nantinya dengan adanya penambangan ini, tidak ada
complain dari masyarakat dan juga mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
(Andrianto dkk., 2019)
Air yang masuk ke dalam settling pond selanjutnya dilakukan treatment secara
khusus agar dapat dialirkan ke sungai atau saluran pembuangan. Setelah diproses
di settling pond diharapkan air yang sudah di treatment yang keluar dari lokasi
penambangan sudah bersih, tidak menyebabkan sungai atau laut menjadi keruh
sebagai tempat pembuangan akhir dan juga tidak menimbulkan pedangkalan pada
sungai karena partikel padatan yang terbawa bersama dengan air. Desain dari
settling pond biasanya digambarkan secara sederhana, yaitu berbentuk segiempat
34
panjang dan juga dapat berbentuk lain nya disesuaikan dengan kondisi lapangan
dan keperluannya, settling pond ini mempunyai 4 zona penting keempat zona
tersebut yaitu: (Setianingrum & Yulianti, 2020).
1. Sedimen Zone
Yaitu suatu tempat awalnya masuk air lumpur kedalam settling pond dan
dianggap campuran padatan dan cairan yang masuk distribusinya seragam pada
zona ini material berat akan mengendap ke bawah.
2. Safety Pond Zone
Pada zona ini akan di cek secara berskala kondisi kandungan air nya apakah
sudah sesuai dengan baku mutu lingkungan atau belum.
3. Treatment Facilities Zona
Pada zona kolam ini akan dilakukan treatment khusus dengan menggunakan
bahan kimia untuk menetralkan pH air sesuai baku mutu lingkungan.
4. Mud Zone
Pada zona ini padatan lumpur akan mengalami sedimentasi yang terkumpul
dibagian dasar kolam.
2.26 Alat Gali-Muat dan Alat Angkut
2.26.1 Alat Berat
Alat-alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Pertambangan
merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan dalam suatu penambangan, Alat berat merupakan faktor penting di dalam
proyek, terutama pada proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari penggunaan alat-alat berat
tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan,
sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu
yang relatif lebih singkat.
Menurut Simangunsong & sumihar. 2022. Ada tiga hal perlu diperhatikan
dalam manajemen alat-alat berat yaitu:
1. Kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu perusahaan baik dengan cara
menyewa atau membeli.
35
Dimana :
P = Produksi alat muat
Ct = Waktu edar (detik)
Cb = Kapasitas bucket (m 3 )
Ff = Fill factor (%)
Ef = Effisiensi kerja (%)
Sf = Swell factor (%)
2. Produktifitas alat angkut
Produktivitas dari truk dipengaruhi oleh waktu siklusnya. Waktu siklus dump
truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran
muatan, dan waktu perjalanan kembali. Untuk perhitungan produksi per siklus alat
angkut dapat menggunakan persamaan dibawah ini:
60
𝑃 = (𝐶𝑇) 𝑥 𝑁𝑎 𝑥 𝐶𝑎 𝑥 𝐸𝑓 𝑥 𝑆𝑓 (2.17)
Dimana :
P = Produksi alat angkut
Ct = Waktu edar,
Na =1
Ca = Kapasitas Bak (m 3 )
Ef = Effisiensi
36
Sf = Swell factor
2.26.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat
1. Pengaruh Cuaca
Dalam keadaan cuaca panas dan berdebu sangat mengganggu kerja operator,
sehingga akan mengurangi gerak operator. Begitu pula pada saat musim hujan,
kondisi tempat kerja dan jalan angkut yang tidak diperkeras akan menjadi licin,
sehingga peralatan mekanis yang digunakan tidak dapat bekerja secara maksimal
2. Volume Material
Dikenal ada tiga bentuk volume material yang mempengaruhi volume tanah
yang dijumpai dalam upaya pemindahannya yaitu :
a. Keadaan asli sebelum diadakan pengerjaan, ukuran tanah demikian biasanya
dinyatakan dalam ukuran, Bank Measure (BM).
b. Keadaan lepas yaitu keadaan tanah setelah diadakan pengerjaan, ukuran
volume dalam keadaan lepas biasanya dinyatakan dalam Loose Measure (LM).
c. Keadaan padat adalah keadaan tanah setelah ditimbun kembali kemudian
dipadatkan.
Volume tanah setelah diadakan pemadatan, mungkin lebih besar mungkin juga
lebih kecil dari volume dalam keadaan bank, hal ini tergantung usaha pemadatan
yang kita lakukan. Perubahan ini terjadi karena adanya perbedaan densitas akibat
penggalian atau pemadatan dari densitas aslinya. BM (Bank Measure) adalah
volume material pada kondisi asli ditempat (insitu) yang belum terganggu. LM
(Loose Measure) adalah volume material yang suda lepas akibat penggalian,
sehingga volumenya akan mengembang dengan berat tetap sama.
2.26.4 Metode Pemuatan
Metode pemuatan didasarkan pada posisi alat muat terhadap alat angkut.
a. Bottom loading
Ketinggian atau letak alat muat dan alat angkut jungkit adalah sama. Cara
ini dipakai pada semua jenis alat muat.
b. Top loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari alat angkut jungkit (alat muat berada
di atas tumpukan material atau berada di atas jenjang). Cara ini dipakai pada semua
37
jenis alat muat. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan
menempatkan material.
2.26.5 Faktor Pengembangan
Swell Factor merupakan perbandingan antara material sebelum digali
(volume insitu) dengan material yang suda digali (volume losse). Material di dalam
keadaanya padat dan terkonsolidasi dengan baik dan hanya sedikit ruangan-ruangan
yang terisi udara diantara butir-butirnya. Bila material digali dari tempat yang asli
maka akan terjadi pengembangan atau pemuaian volume (swell). Faktor
pengembangan tersebut perlu diperhitungkan karena volume material pada waktu
penggalian tersebut “pay yard” atau “Bang Yard” atau volume aslinya didalam.
Sedangkan yang harus anjurkan adalah yang telah mengembang karena digali.
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑖𝑛𝑠𝑖𝑡𝑢
𝑆𝐹 = 𝑥 100% (2.19)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒
Dimana :
SF : Swell factor (%)
VI : Volume material kompak (m3 )
VL : Volume material Lepas (m3)
2.26.6 Waktu Edar
Waktu edar atau cycle time adalah waku yang diperlukan alat mekanis dalam
melakukan aktifitas penambangan, misalnya : penggusuran, pemuata dan
pengangkutan bagian-bagian dari satu siklus kegiatan adalah berbeda-beda hal ini
sangat tergantung dari peralatan mekanis yang digunakan, misalnya kegiatan
penggalian menggunakan excavator, bagian-bagian dari waktu edar adalah waktu
menggali, waktu swing isi, waktu menumpah, waktu swing kosong.
Menurut Razak Karim dan Murdiono Temarwut, 2021. Untuk mengitung
cycle time peralatan yang beroperasi di lapangan, digunakan alat pencatat waktu
Stop Watch. Pengambilan data cycle time setiap peralatan mekanis dilakukan
sebanyak 30 kali pengamatan. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi metode
statistik agar data tersebut mendekati kebenaran untuk kemudian diperhitungkan
terhadap suatu masalah. Pengambilan data cycle time setiap jenis peralatan yang
dioperasikan, dilakukan pada setiap jenis material yang dikerjakan. Rumus
Perhitungan Cycle time sebagai berikut :
39
Dimana :
W = Waktu kerja alat
T = Total waktu yang disediakan
Wh = Waktu hambatan
2.26.7 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Berat
a. Tahanan gelinding ( rolling resistance )
Tahanan gelinding (rolling resistance) adalah daya tahanan yang terjadi
akibat gesekan roda (crawler maupun roda ban) alat yang sedang bergerak dengan
permukaan tanah.
40
𝑅𝑅 = 𝑊 𝑥 𝑟 (2.20)
Dimana:
RR = Tahanan gelinding (kg)
W = Berat kendaraan (kg)
r = Koefisien tahanan gelinding
b. Pengaruh kelandaian medan kerja
Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan dialami oleh setiap alat yg
mendaki. Besarnya tahanan kelandaian ini dapat dihitung dengan persamaan.
𝐺𝑅 = 𝑊 𝑥 % (2.21)
Dimana:
GR = Tahanan kelandaian (grade resistance)
W = Berat kendaraan (kg)
%k = kelandaian (%)
c. Koefisien traksi
Traksi adalah daya cengkram suatu alat akibat adanya adhesi antara roda
penggerak dari alat tersebut dengan permukaan tanah. Batas kritis dari daya
cengkram ini disebut traksi kritis.
𝑇𝐾 = 𝑊 𝑥 𝑐𝑡 (2.22)
Dimana:
TK = Traksi kritis (kg)
W = Berat kendaraan/ alat pada rongga penggeraknya (kg)
ct = Koefisien traksi
d. Pengaruh ketinggian daerah kerja
Ketinggian adalah ketinggian suatu daerah diukur dari permukaan laut.
Perubahan kadar oksigen dalam udara akan berpengaruh terhadap horse power
engine dari alat yang beroperasi pada suatu daerah dengan ketinggian tertentu.
e. Tarikan penggandeng
Draw Bar Pull adalah tenaga tarik tersedia yang dapat digunakan oleh traktor
untuk menarik suatu muatan.
f. Gaya traksi ( rimpull )
Gaya traksi atau rimpull adalah tenaga yang disediakan mesian untuk
menggerakkan roda pada whell traktor. Untuk menghitung besarnya rimpull
digunakan persamaan.
40
375 𝑥 𝐻𝑃 𝑥 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑅𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑙 = 𝑥 0,454 (2.23)
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Dimana:
Q = Produktivitas alat berat gali muat (B m3 /jam).
BC = Bucket capacity (m3 )
BFF = Bucket fill factor
Eff = Efisiensi kerja (%)
SF = Swell factor
Sedangkan untuk menghitung produtivitas alat berat angkut dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan:
3600
𝑄= 𝑥 𝐵𝐶 𝑥 𝐵𝐹𝐹 𝑥 𝑛 𝑥 𝐸𝑓𝑓 𝑥 𝑆𝐹 (2.25)
𝐶𝑇
Dimana:
n = Jumlah passing rata-rata
2. Alat angkut (dumptruck)
Produktivitas dari truck dipengaruhi oleh waktu siklusnya. Waktu siklus dump
truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran
muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri ( Ari Umbara dan Yusup
Yulianto, 2020 )
pekerjaan, atau tugas dari awal hingga akhir. Waktu siklus digunakan untuk
membedakan durasi total suatu proses dari waktu berjalannya. Waktu siklus
ekskavator hidraulik dan biaya unit penggalian terkait untuk data estimasi masukan
yang diberikan, untuk alat berat yang beroperasi di industri konstruksi Inggris, telah
diprediksi. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, tiga variabel
diidentifikasi sebagai prediktor akurat waktu siklus: berat alat berat, kedalaman
penggalian, dan sudut ayunan alat berat.
2.26.10 Produktivitas Alat Pengangkutan Menggunakan Perhitungan Waktu
Siklus
Menurut Abitha Varghese dan Annie Sonia Xavier, 2018. Waktu siklus
tergantung pada waktu untuk menyelesaikan satu siklus operasi yang terdiri dari
waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembuangan, dan waktu kembali ke
titik muat. Waktu siklus ini juga terus berubah seiring kemajuan muka, karena
waktu pengangkutan dan pengembalian akan meningkat.
𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 60𝑥 (2.26)
𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1. Tahap 1 (μ1) merupakan tahap pelayanan alat galimuat untuk memuat material
ke alat angkut hingga terisi penuh.
2. Tahap 2 (μ2) merupakan tahap pelayanan sendiri yaitu tahap dimana alat
angkut dalam perjalanan untuk mengangkut material menuju disposal.
3. Tahap 3 (μ3) merupakan tahap alat angkut menumpahkan material di disposal.
4. Tahap 4 (μ4) merupaksan tahap pelayanan sendiri, yaitu alat angkut tidak
bermuatan kembali ke front loading
Penentuan model antrian :
1. FCFS (First Come, First Served) Merupakan suatu peraturan dimana
pelanggan yang dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang pertama
kali
2. LCFS (Last Come, First Served) Merupakan antrian dimana pelanggan yang
datang terakhirlah yang akan dilayani terlebih dahulu.
3. SIRO (Service in Random Number) Merupakan salah satu disiplin antrian
dimana pelayanan dilakukan dengan urutan acak (Random Order)
4. d. Priority Queue (Antrian Prioritas) Merupakan prioritas pelayanan yang
dilakukan khusus kepada pelanggan utama yang mempunyai prioritas tinggi
dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas rendah
2.27.2 Rata – Rata Waktu Tunggu Dump Truck
Tingkat kesibukan sebuah Komatsu PC 200 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
1 = 1 − 𝑃 (0, 𝑛2, 𝑛3, 𝑛4 ) (2.27)
2.26.4 Total Waktu Edar dan Tingkat Kedatangan Dump Truck
Perhitungan waktu edar alat angkut tanpa waktu antri (tunggu) dapat
diperoleh sebagai berikut :
1 1 1 1
𝐶 = + + + (2.28)
𝜇1 𝜇2 𝜇3 𝜇4
Keterangan:
Α = Kemiringan jalan (%)
Δh = Beda tinggi antara dua titik yang diukur (m)
Δx = Jarak antara dua titik yang diukur (m)
2.27.4 Rimpull
Rimpull yaitu besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan
oleh mesin kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh
permukaan jalur jalan. Bila coefficient of traction cukup tinggi untuk menghindari
terjadinya selip, maka rimpull (RP) maksimum adalah fungsi dari tenaga mesin
(HP) dan gear ratio (versnelling) antara mesin dan roda-rodanya yang akan
menghasilkan kecepatan tertentu. Tetapi jika selip, maka rimpull maksimum akan
sama dengan besarnya tenaga pada roda penggerak dikalikan coefficient of traction.
Rimpul dinyatakan dalam pounds (lbs), dan dihitung dengan rumus
𝐻𝑃𝑥375𝑥𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
𝑅𝑃 = (2.30)
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑝ℎ
43
Keterangan:
Kb = Kapasitas bucket (m3 )
Sf = Swell Factor (%)
BFf = Bucket Fill factor (%)
Eff = Efesiensi kerja (%)
D = Density (ton/m3 )
44
bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Metode exponential smoothing dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. single exponential smoothing
single exponential smoothing juga dikenal sebagai simple exponential
smoothing yang digunakan pada peramalan masa pendek, biasanya hanya 1 bulan
ke depan. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean
yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Rumus untuk simple
exponential smoothing adalah:
𝐹𝑓 + 1 = 𝑎 × 𝑋𝑡 + (1 − 𝑎) × 𝐹𝑡 (2.35)
Dimana:
Ff = Peramalan Untuk Periode t
𝑋𝑡 + (1-a) = Nilai Actual Time Series
Ff +1 = Peramalan Pada Waktu +1
a = Konstanta Perataan Antara 0 dan 1
2. Double exponential smoothing
Metode ini digunakan ketika data menunjukan adanya trend exponential
smoothing dengan adanya trend seperti pemulusan sederhana kecuali dua bahwa
komponen harus diupdate setiap periode level dan trendnya. Level adalah estimasi
yang dimuluskan dari nilai data pada akhir masing-masing periode. Trend adalah
estimasi yang dihaluskan dari pertumbuhan rata-rata dapa akhir masing-masing
periode.
𝑆𝑡 = 𝑎 × 𝑌𝑡 + (1 − 𝑎) × (𝑆𝑡 − 1 + 𝑏𝑡 − 1) (2.36)
𝐵𝑡 = 𝑦 × (𝑆𝑡 − (𝑆𝑡 − 1) + (1 − 𝑦) × 𝑏𝑡 − 1 (2.37)
𝐹𝑡 + 𝑚 = 𝑆𝑡 + 𝑏𝑡𝑚 (2.38)
Dimana:
St = Peramalan Untuk Periode t
Yt+(1-a) = Nilai Aktual Time Series
bt = Trend Pada Periode ke-t
a = Parameter Pertama Perataran Antara 0 dan 1
1 = Untuk Pemulusan Nilai Observasi
Y = Parameter Kedua, Untuk Pemulusan Trend
Ft + m = Hasil Peramalan Ke – m
m = Jumlah Periode Ke Muka Yang Akan Diramalkan
46
perbedaan yang besar. Nilai MSE dapat di hitung dengan menggunakan peramaan
sebagai berikut:
[𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙−𝐹𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡]2
𝑀𝑆𝐸 = ∑ (2.41)
𝑛
2.42
2.30 Harga Patokan Nikel (HPM)
HPM Logam adalah harga batas bawah dalam penghitungan kewajiban
pembayaran iuran produksi oleh pemegang IUP OP Mineral Logam dan IUPK OP
Mineral Logam. HPM Logam untuk masing - masing jenis komoditas mineral
logam secara berkala ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas
nama Menteri ESDM. Penetapan HPM Logam dihitung berdasarkan mata uang
Rupiah (Rp) atau Dolar Amerika (US $). Konversi mata uang Rupiah ke Dolar
Amerika atau sebaliknya menggunakan nilai tengah kurs Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal dan periode yang disepakati bersama antara Pemerintah dan
badan usaha. HPM logam khusus untuk mineral nikel terdiri dari 8 jenis yaitu bijih
nikel, feronikel, mixed hidroxyde presipitate, nikel meral shot, nikel pig iron, ingot
nikel, dan nikel matte. HPM logam inilah yang digunakan dalam perhitungan
besaran royalti untuk komoditas nikel dan turunannya. HPM logam ini dapat
ditinjau secara berkala setiap 6 bulan sekali atau sewaktu - waktu apabila
diperlukan. Untuk menentukan nilai HPM tersebut dapat menggunakan persamaan
di bawah ini (Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral. 2017):
BAB III
METODE STUDI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Lokasi Studi Praktikum
Lokasi penelitian berada di wilayah izin usaha pertambangan PT. ABADI
NIKEL yang terdapat di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara. PT. ABADI NIKEL merupakan salah satu Perusahaan
pertambangan nikel dengan luas IUP ±153 Ha.
Lokasi penelitian yang di maksud dapat dilihat pada Gambar 3.1 akses menuju
Perusahaan dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan sepeda motor atau
mobil berjarak ± 188 Kilometer dari Kota Kendari dengan waktu tempuh ± 4 jam
25 menit.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode atau jenis penelitian
kuantitatif. Penelitian ini lebih mengarah kesuatu penelitian terapan (applied
research), yaitu salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan suatu
solusi atau permasalahan tertentu secara praktis. Dalam pelaksanaan penelitian ini,
penulis menggabungkan teori dengan data-data dilapangan, sehingga keduanya
didapat pendekatan penyelesaian masalah.
50
4. Menentukan alat gali muat angkut yang di akan di gunakan serta menghitung
poduktivitas dan siklus waktu alat gali muat dan alat angkut, kemudian
menganalisis simulasi pengangkutan dengan teori antrian dan sequence talpac.
5. Menentukan data curah hujan, analisi daerah tangkapan hujan, dan merancang
kolam pengendapan.
6. Menganalisis kelayakan ekonomi berupa penentuan modal kerja (gaji, bahan
bakar, maintanece, dan konsumsi), biaya land clearing, biaya pengupasan OB,
biaya penambangan dan pengangkutan. Menghitung pendapatan penjualan,
menghitung cashflow, menghitung IRR (Internal Rate of Return), menghitung
payback periode serta menghitung analisis kepekaan.
3.5 Bahan atau Materi Penelitian
3.5.1 Data Sekunder
Data yang di kumpulkan dari data yang sudah ada baik yang bersumber dari
studi literatur, hasil penelitian sebelumnya ataupun instansi yang memberikan
penjelasan atau gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan informasi-
informasi yang terkait. Data sekunder yang diberikan yaitu database (assay, collar,
geology, dan survey). Data ketentuan harga nikel menurut LME.
3.5.2 Pengolahan dan Analisis Data
Adapun pengolahan data dan analisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data
a. Data Sekunder
1) Data spreed shet logging bor, data topografi lokasi studi, Density Material,
Cut Off Grade (COG)
2) Nilai Kohesi, Nilai Bobot isi, Nilai Sudut geser.
3) Data topografi, Data geoteknik, Data blok model, Data geometri jenjang,
Density material update, Batas IUP.
4) Data spesifikasi Dump Truck Hino FM 260 JD.
5) Data spesifikasi Excavator Komatsu PC 300.
6) Data perhitungan umur tambang, Data perhitungan kemajuan
penambangan.
54
7) Data Curah Hujan, Data Pit Limit, Data Peta Kemiringan Lereng, Data
Peta Geologi, Data Peta Citra Satelit.
8) Spesifikasi alat mekanis, Profil jalan angkut, Target produksi, Fill factor,
Swell factor, Waktu kerja efektif, Waktu edar alat gali muat, Waktu edar
alat angkut.
9) Data ketentuan harga nikel menurut LME.
10) Biaya sewa alat, Harga BBM, Nilai tukar rupiah, HPM nikel perbulan,
Biaya CSR, Royalti Ore, Iuran retribusi daerah.
b. Pengolahan Data
1) Mengestimasi jumlah cadangan menggunakan software surpac.
2) Analisis geoteknik pada lereng penambangan menggunakan software
slide.
3) Merancang desain pit dan disposal penambangan.
4) Penentuan geometri lereng penambangan.
5) Merancang desain sequence penambangan.
6) Perancangan sistem penyaliran tambang.
7) Perhitungan produktivitas alat muat dan alat angkut di Microsoft Excel.
8) Peramalan harga nikel.
9) K3 dan Lingkungan.
10) Perhitungan analisis kelayakan investasi tambang.
c. Hasil
1) Jumlah cadangan.
2) Nilai Faktof Keamanan (FK) lereng penambangan.
3) Desain pit limit, disposal dan stockpile.
4) Nilai geometri lereng penambangan.
5) Sequence penambangan.
6) Rancangan sistem penyaliran tambang.
7) Jumlah alat dan produktivitas alat muat dan alat angkut.
8) Harga Patokan Mineral (HPM) Nikel.
9) Cash Flow, NPV, IRR dan payback period.
54
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder
1. Data spreed sheet logging
bor, data topografi lokasi
studi, density material, cut
off grade (COG).
2. Nilai kohesi, nilai bobot isi,
nilai sudut geser.
3. Data topografi, data
geoteknik, data blok model,
data geometri jenjang,
density material update,
batas IUP.
4. Data spesifikasi dump
truck Hino FM 260 JD.
5. Data spesifikasi excavator
Komatsu PC 300.
A
55
Pengolahan Data
1. Mengestimasi jumlah cadangan menggunakan
software surpac.
2. Analisis geoteknik pada lereng penambangan
menggunakan software slide.
3. Merancang desain pit dan disposal penambangan.
4. Penentuan geometri lereng penambangan.
5. Merancang desain sequence penambangan.
6. Perancangan sistem penyaliran tambang.
7. Perhitungan produktivitas alat muat dan alat angkut
di Microsoft Excel.
8. Peramalan harga nikel.
9. K3 dan Lingkungan.
10. Perhitungan analisis kelayakan investasi tambang.
A
57
Analisis
1. Menganalisis penentuan metode estimasi.
2. Menganalisis desain tambang.
3. Menganalisis sistem penyaliran tambang.
4. Menganalisis produktifitas alat muat dan alat
angkut.
5. Menganalisis kelayakan ekonomi.
6. Menganalisis analisis kepekaan.
Hasil
1. Jumlah cadangan.
2. Nilai Faktof Keamanan (FK)
lereng penambangan.
3. Desain pit limit, disposal dan
stockpile.
4. Nilai geometri lereng
penambangan.
5. Sequence penambangan
6. Rancangan sistem penyaliran
tambang.
7. Jumlah alat dan produktivitas
alat muat dan alat angkut.
8. Harga Patokan Mineral
(HPM) Nikel.
9. Cash Flow, NPV, IRR dan
payback period.
SELESAI
3.7 Jadwal Praktikum
Pengolahan dan analisis data dilakukan pada hari senin sampai dengan minggu
bertempat di Laboratorium dan Ruang Perkuliahan Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo
Tabel 3.2 Jadwal Studi Praktikum
Minggu Ke-
No Kegiatan
1 2 3
1 Pengolahan data estimasi sumberdaya dan cadangan
2 Pengolahan data geoteknik
3 Penyusunan laporan 1 dan 2
4 Pengolahan pit limit penambangan
5 Pengolahan geometri jalan
6 Penyusunan laporan 3 dan 4
7 Pengolahan sequence penambangan
8 Pengolahan penyaliran tambang
9 Penyusunan laporan 5 dan 6
10 Pengolahan peralatan tambang
11 Pengolahan peramalan harga nikel
12 Penyusunan laporan 7 dan 8
13 Pengolahan Kesehatan dan keselamatan kerja
14 Pengolahan rancangan anggaran biaya (RAB)
15 Penyusunan laporan 9 dan 10
58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Lokasi Studi Praktikum
Secara administratif lokasi studi berada dii Kecamatan Langgikima, Kabupaten
Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggaradengan luas IUP 145,3325 Ha. Untuk
menuju lokasi studi dari kota kendarii diperlukan waktu tempuh ±4 jam perjalan
menggunakan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh sejauh 180 km.
Kondisi lahan pada lokasi studi terdapat bukaan lahan dan Sebagian tata guna
lahan masih dikelilingi vegetasi seperti pepohonan dan alang-alang. Pada lokasi
titik bor Sebagian besar belum mengalami bukaan lahan dan masih dikelilingi
vegetasi. Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
Gambaran dari keadaan muka bumi meliputi permukaan tanah, seperti tinggi
rendah permukaan tanah. pembentukan nikel laterit sangat dipengaruhi oleh
keadaan topografi. Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan tinggi
rndahnya bentuk permukaan bumi dengan menggunakan garis kontur elevasi.
Morfologi lokasi studi berada direntang ketinggian 45-60 Mdpl, sedangkan lokasi
titik bor berada pada daerah landai dengan ketinggian 45-55 Mdpl di area
perbukitan. Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Kemiringan lereng (slope) adalah kenampakan permukaan alam yang
disebabkan oleh adanya perbedaan antar dua tempat. Kemiringan lereng
menunjukan besarnya sudut yang terbentuk dari perbedaan ketinggian sebuah
bentang alam, yang biasanya disajikan dalam satuan persentase atau derajat. Pada
lokasi studio berada pada kemiringan lereng landau sampai sangat curam dengan
kemiringan dari 0-45%, dengan lokasi titik bor berada dikemiringan lereng dari
datar sampai landau dengan kemiringan dari 0-25%/. Untuk gambar lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.
Peta geologi merupakan gambaran untuk bentuk ungkapan data dan informasi
geologi yang memuat informasi jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur,
gejala kenampakan panas bumi, dan sumber daya mineral. Kondisi geologi
merupakan faktor lain yang juga menentukan laju pelapukan dan laterisasi pada
58
60
batuan ultrabasa membentuk endapan nikel laterit. Pada lokasi studi memiliki
kondisi geologi regional kompleks ultramafic yang merupakan bantuan pembentuk
endapan nikel laterit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.
65
berdasarkan hasil validasi pada geologi database yang terbagi menjadi dua zona/
layer yaitu zona limonit zona saprolit. Berdasarkan model tiga dimensi untuk tiap
domain, dimana warna hijau menunjukan zona limonit dan warna kuning
menujukan zona saprolit yang memiliki ketebalan yang berbeda-beda antar setiap
lapisan yang dipengaruhi oleh keadaan topografi sekitar lokasi lubang bor.
Geological modeling dapat dilihat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini.
4.4.1 Histogram
4.4.1.1 Histogram Zona Limonit
Dari data komposit kadar Ni dan Fe Limonit yang ada, dibuat histogram
kadar Ni dan Fe Limonit yang dapat di lihat pada Gambar 4.10 dan Gambar 4.11.
sebesar 0,16. Hasil analisis statistik dasar terhadap kadar Ni dan Fe zona limonit
dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Dasar Ni dan Fe Zona Limonit
Variabel Ni Fe
Number of Sampels 900 900
Mean 1,34 42,75
Median 1,55 43,79
Variance 0,14 52,70
Standard Deviation 0,28 7,25
Skewness -0,44 -0,75
Coefficient of Variation 0,28 0,16
4.4.1.2 Histogram Zona Saprolit
Dari data komposit kadar Ni dan Fe Limonit yang ada, dibuat histogram
kadar Ni dan Fe Limonit yang dapat di lihat pada Gambar 4.12 dan Gambar 4.13.
terhitung sebesar 0,10, standar deviasi sebesar 0,32 serta untuk mendapatkan nilai
Koefisien variansi diperoleh dari perbandingan nilai standar deviasi dan mean
sebesar 0,19. Dari analisis terhadap 1451 data komposit kadar Fe zona Saprolit,
didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Fe saprolit. Rata-rata kadar Fei
saprolit adalah sebesar 13,67% dan median sebesar 11,7%. Sebaran data kadar Ni
saprolit terdistribusi normal dengan skewness positif sebesar 1,87 . Varians data
terhitung sebesar 45,83, standar deviasi sebesar 6,77 serta untuk mendapatkan nilai
koefisien variansi diperoleh dari perbandingan nilai standar deviasi dan mean
sebesar 0,49. Hasil analisis statistik dasar terhadap kadar Ni dan Fe zona saprolit
dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Statistik Dasar Ni dan Fe Zona Saporolit
Variabel Ni Fe
Number of Sampels 1451 1451
Mean 1,64 13,67
Median 1,67 11,7
Variance 0,10 45,83
Standard Deviation 0,32 6,77
Skewness -0,44 1,87
Coefficient of Variation 0,19 0,49
4.5 Penentuan Metode Estimasi
Penentuan metode estimasi yang digunakan tergantung dari hasil analisis data
statistik, dimana metode estimasi yang digunakan yaitu Nearest Neighbour point
(NNP), Inverse Distance Weighting (IDW), dan Ordinary Krigging. Metode NNP
digunakan pada saat nilai varians tinggi karena hal ini menunjukan bahwa adanya
ketidakakuratan dalam penaksiran pada metode ini yang cukup besar, oleh karena
itu metode NNP jarang digunakan karena memiliki nilai eror atau ketidakakuratan
data yang tinggi. Metode IDW merupakan suatu cara penaksiran yang
menghitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak), merupakan kombunasi linear
atau harga rata-rata pembobotan dari titik-titik data bor yang sudahh ada
disekitarnya. Metode OK adalah metode yang diasumsikan rata-rata dari populasi
yang tidak diketahui, dan pada data spasial tersebut tidak mengandung tren, data
yang digunakan juga tidak mengandung pencilan. Dimana untuk penentuannya
yaitu CV dibawah 0,25 menggunakan metode NNP, CV antara 0,25-0,75
74
Dari data tersebut estimasi yang digunakan pada PT. ABADI NIKEL adalah
estimasi dengan menggunakan power 2 karena memiliki nilai error yang paling
kecil yaitu 0.003120.
4.7 Hasil Estimasi dan Cadangan
Estimasi sumberdaya adalah estimasi dari bijih endapan mineral yang mana
bagian dari perhitungan cadangan yang merupakan hal yang paling vital sebelum
dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu perhitungan cadangan yang mana akan
dievaluasi apakah endapan mineral tersebut layak untuk dilanjutkan ke tahap
eksplorasi selanjutnya (Widayat, 2005).
Metode Inverse Distance Weighted (IDW) adalah salah satu dari metode
penaksiran dengan pendekatan blok model yang sederhana dengan
mempertimbangkan titik disekitarnya. Asumsi dari metode ini adalah nilai
76
interpolasi akan lebih mirip pada data sampel yang dekat daripada yang lebih jauh.
Bobot (weight) akan berubah secara linier sesuai dengan jaraknya dengan data
sampel. Bobot ini tidak akan dipengaruhi oleh letak dari data sampel. Metode ini
biasanya digunakan dalam industri pertambangan karena mudah untuk digunakan.
Pemilihan nilai pada power sangat mempengaruhi hasil interpolasi. Nilai power
yang tinggi akan memberikan hasil seperti menggunakan interpolasi nearest
neighbor dimana nilai yang didapatkan merupakan nilai dari data point terdekat.
4.7.1 Hasil Estimasi Sumberdaya
Pada penelitian ini estimasi dilakukan menggunakan blok model 5 x 5 x 1
(panjang x lebar x tinggi) dengan menggunakan power 2. Dihasilkan dua model
blok zona laterisasi yaitu zona limonit dan zona saprolit yang telah diestimasi
kadarnya menggunakan metode IDW. Dalam mengestimasi sumberdaya dilakukan
dengan menggunakan bantuan software Surpac dalam bentuk block model tiga
dimensi yang mengikuti bentuk geometri sebaran endapan nikel laterit pada lokasi
studi. Proses estimasi dilakukan berdasarkan parameter dari hasil analisis statistik
yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam perhitungannya, density material
menggunakan nilai density untuk zona limonit sebesar 1,5 ton/m , nilai density
untuk zona saprolit sebesar 1,6 ton/m dan nilai density untuk zona lateri sebesar 1,6
ton/m. Penaksiran kadar bijih nikel pada setiap zona litologi terhadap blok model
yang dibuat menggunakan metode inverse distance weight memiliki keberagaman
kadar setelah dilakukan estimasi. Hasil estimasi untuk zona limonit dapat dilihat
pada Gambar 4.14.
76
Dari hasil estimasi Ni pada zona limonit kadar nikel 0% – 0,5% memiliki
volume sebanyak 825 m3 dengan tonase sebanyak 1.320 ton sedangkan untuk kadar
0,5% - 1% memiliki volume sebanyak 235.257 m3 dengan tonase sebanyak
376.440 ton. Lalu pada kadar 1% - 1,5 % memiliki volume sebanyak 658.000 m3
dengan tonase sebanyak 1.052.800 ton. Kemudian kadar 1,5% - 2% memiliki
volumesebanyak 879.750 m3 dengan tonase sebanyak 1.407.600 ton. Untuk kadar
2% - 2,5% sebarannya memiliki volume sebanyak 3.400 m3 dengan tonase
sebanyak 5.440 ton. Jadi total volume estimasi Ni zona limonit sebanyak 1.777.250
m3 dan total tonase estimasi Ni zona limonit sebanyak 2.843.600 ton.
Dari hasil estimasi Ni pada zona saprolit kadar nikel 0% – 0,5% memiliki
volume sebanyak 12.975 m3 dengan tonase sebanyak 20.111 ton sedangkan untuk
kadar 0,5% - 1% memiliki volume sebanyak 43.750 m3 dengan tonase sebanyak
67.812 ton. Lalu pada kadar 1% - 1,5 % memiliki volume sebanyak 553.600 m3
dengan tonase sebanyak 858.080 ton. Kemudian kadar 1,5% - 2% memiliki volume
sebanyak 2.040.775 m3 dengan tonase sebanyak 3.163.201 ton. Untuk kadar 2% -
2,5% sebarannya memiliki volume sebanyak 63.525 m3 dengan tonase sebanyak
98.463 ton. Jadi total volume estimasi Ni zona saprolit sebanyak 2.714.625 m3 dan
total tonase estimasi Ni zona limonit sebanyak 4.207.669 ton.
Dari hasil estimasi Ni pada zona laterit kadar nikel 0% – 0,5% memiliki
volume sebanyak 350 m3 dengan tonase sebanyak 543 ton sedangkan untuk kadar
0,5% - 1% memiliki volume sebanyak 13.325 m3 dengan tonase sebanyak 21.058
ton. Lalu pada kadar 1% - 1,5 % memiliki volume sebanyak 770.775 m3 dengan
tonase sebanyak 1.213.590 ton. Kemudian kadar 1,5% - 2% memiliki volume
sebanyak 2.894.100 m3 dengan tonase sebanyak 4.529.734 ton. Untuk kadar 2% -
2,5% sebarannya memiliki volume sebanyak 65.800 m3 dengan tonase sebanyak
102.160 ton. Jadi total volume estimasi Ni zona laterit sebanyak 3.744.350 m3 dan
total tonase estimasi Ni zona limonit sebanyak 5.867.084 ton.
4.7.2. Hasil Estimasi Cadangan
Metode estimasi yang digunakan adalah inverse distance weigh (IDW).
Parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan adalah nilai cut of grade
yang sudah ditetapkan oleh PT. ABADI NIKEL yaitu sebesar 1.4 untuk lebih
jelasnya dapat dilihat untuk tiap zona pada gambar berikut.
Dari hasil estimasi cadangan Ni pada zona limonit kadar nikel 1,4% – 1,7%
terdapat sebanyak 895.675 m3 dengan tonase sebanyak 1.433.080 ton, untuk kadar
1,7% - 2,0% memiliki volume sebanyak 143.375 m3 dengan tonase sebanyak
79
229.400 ton. Kemudian kadar 2,0% - 2,3% memiliki volume sebanyak 3.400 m3
dengan tonase sebanyak 5.440 ton. untuk total volume cadangan zona limonit
sebanyak 1.042.450 m3 dan total tonase cadangan zona limonit sebanyak 1.667.920
ton. Hasil Estimasi Cadangan Zona Saprolit dapat dilihat pada Gambar 4.18:
Dari hasil estimasi cadangan Ni pada zona saprolit kadar nikel 1,4% – 1,8%
terdapat sebanyak 1.918.600 m3 dengan tonase sebanyak 2.973.830 ton, untuk
kadar 1,8% - 2,2% memiliki volume sebanyak 417.875 m3 dengan tonase sebanyak
647.706 ton. Kemudian kadar 2,2% - 2,6% memiliki volume sebanyak 4.775 m3
dengan tonase sebanyak 7.401 ton. untuk total volume cadangan zona saprolit
sebanyak 2.341.250 m3 dan total tonase cadangan zona saprolit sebanyak 3.628.938
ton. Hasil Estimasi Cadangan Zona Laterit dapat dilihat pada Gambar 4.19:
83
Dari hasil estimasi cadangan Ni pada zona laterit kadar nikel 1,4% – 1,8%
terdapat sebanyak 2.880.900 m3 dengan tonase sebanyak 4.515.191 ton, untuk
kadar 1,8% - 2,2% memiliki volume sebanyak 451.200 m3 dengan tonase sebanyak
701.350 ton. Kemudian kadar 2,2% - 2,6% memiliki volume sebanyak 4.925 m3
dengan tonase sebanyak 7.641 ton. untuk total volume cadangan zona laterit
sebanyak 3.337.025 m3 dan total tonase cadangan zona saprolit sebanyak 5.224.183
ton.
4.8 Analisis Geoteknik
4.8.1 Penentuan Geometri Jenjang
Analisis geoteknik digunakan untuk melakukan analisis desain pit
penambangan yang optimal dan aman untuk digunakan. Pengambilan data
geoteknik berupa sampel tanah dilakukan pada masing-masing litologi yang
terdapat di area blok B PT. ABADI NIKEL. Data - data yang dibutuhkan dalam
melakukan analisa faktor keamanan lereng acuan untuk analisis kestabilan lereng
menggunakan metode fellenius berupa data bobot isi tanah (ɣ), kohesi (c), dan sudut
geser dalam (Ø).
83
Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengujian Sampel Tanah Pada Setiap Lapisan
Hasil Pengujian
Zona Bobot Isi (g/cm3) Kohesi (kg/cm2) Sudut Geser
Dalam (o)
Limonit 18.07 6.86 58
Saprolit 16.55 6.47 62
Gambar 4.22 Analisis Faktor Keamanan Lereng Pada Overall Slope Angel
83
Parameter Geometri jenjang yang didesain terdiri dari Single Slope, Bench
Width, Bench Height, Ramp Width, dan Max Grade. Pertama Pada Single Slope
84
dengan besar kemiringan yakni 60°. Kemudian pada Bench Width yakni jarak
horizontal lantai tempat di mana seluruh aktifitas penggalian yang memiliki lebar
sebesar 3 m. Jarak Bench Height yakni vertikal diantara level horizontal pada pit
sebesar 6 m. Adapun besar Ramp Width yakni 10 m. Serta untuk max grade
memiliki presentase nilai sebesar 8 %, hal ini mengikut aturan KEPMEN 1827
Tahun 2018 yang menyatakan bahwa Grade Maximum Jalur tambang adalah tidak
lebih dari 12%.
Berdasarkan rancangan desain pit yang dibuat diperoleh jumlah jenjang atau
bench sebanyak 9 dengan total jarak vertikal dan horizontal adalah 42 m dan 35 m
dengan bobot isi pada zona limonit adalah 18.07 kN/m³ dan saprolit 16.55 kN/m³,
nilai kohesi limonit dan saprolit berturut-turut adalah 6.86 kN/m² dan 6.47 kN/m²
dengan kuat geser limonit dan saprolit sebesar 58° dan 62°. Maka dengan
menggunakan metode fellenious serta bantuan trial and error pada software slide,
sehingga hasil analis faktor keamanan lereng maka didapatkan desain bench yang
aman adalah pada sudut 60° dengan nilai Faktor Keamanan (FK) adalah 1.781.
diambil faktor keamanan pada sudut 60° karena pada sudut ini memiliki Faktor
Keamanan (FK) lebih dari 1,1. Menurut Tabel Nilai Faktor Keamanan dan
88
Probabilitas Longsor Lereng Tambang pada KEPMEN ESDM 1827 tahun 2018
menyatakan bahwa nilai faktor keamanan (FK) pada lereng tambang adalah ≥ 1,1.
dari nilai Fk yang didapatkan, maka lereng dinyatakan aman pada sudut 60°.
4.10 Jumlah Cadangan Tertambang
Setelah dilakukan desain pit, selanjutnya adalah mengetahui jumlah material
yang tertambang yang terdiri dari cadangan tertambang dan waste yang akan
dikupas atau digali untuk mengetahui Stripping Ratio atau perbandingan waste dan
cadangan atau ore yang diperoleh. Hasil perhitungan Waste, Ore, dan Stripping
Ratio dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.13 Material Tertambang
Tabel 4. 1 Material Tertambang
sebanyak 6.018.868 BCM. Dimana total volume overburden dan material pengotor
(Waste) adalah 5.388.521 BCM (presentase kadar ≥1,4%).
4.11 Desain Geometri Jalan Pit ke Disaposal
4.11.1 Lebar Jalan Angkut dalam Keadaan Lurus
Tabel 4.14 Geometri Jenjang Desain Pit
n Wt (m) (n+1) 0,5*Wt Lm (m)
2 2.49 3 1.245 9
tersebut di atas adalah 85%. Mining recovery perlu diasumsikan terlebih dahulu
agar target produksi yang ditetapkan perusahaan dapat tercukupi setiap bulannya
atau untuk mencegah overestimate terhadap perhitungan yang dilakukan karena
proses penambangan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat
mengurangi produksi yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut maka total material ore didapatkan volume sebesar
3.337.025 m3 dan tonase 5.224.183 ton. Berdasarkan perolehan material ore dan
waste yang telah didapatkan, selanjutnya dapat dihitung nilai stripping ratio dengan
membagi total material material ore dan material waste yang telah dimasukkan
parameter mining recovery, sehingga didapatkan nilai stripping ratio berdasarkan
cadangan tertambang yang diperoleh yaitu 1.61. Hasil report sebelum dan sesudah
mining recovery dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.19 Report Sebelum dan Sesudah Mining Recovery
Material Volume (m3 ) Tonnase
Ore 3.337.025 5.224.183
Waste 5.388.521 8.352.207
Cadangan Tertambang 5.685.050 9.096.080
Stripping Rasio 1.61
sebaran curah hujan, dapat ditentukan proses analisis penentuan distribusi curah
hujan menggunakan metode gumbel, hal ini disebabkan koefisien skewness data
curah hujan yang diperoleh adalah 0.592 atau tidak melebihi dari 1.90 yang
merupakan batas koefisien kurtois dalam penggunaan metode gumbel. berikut hasil
analisis distibusi dengan metode gumbel.
Tabel 4.22 Distribusi Gumbel
PUH Ytr K Xt
2 0.366513 -0.1355 111.601
5 1.49994 2.057955 144.885
10 2.250367 1.848128 166.923
20 2.970195 2.606081 188.061
50 3.901939 3.587173 215.423
100 4.600149 4.322364 235.927
merupakan daerah yang landau sehingga memungkin air yang terkumpul hanya
masuk kedalam pit.
4.17 Koefisien Air Limpasan (Run Off)
Koefisien Air Limpasan diperlukan untuk menghitung atau menetukan debit
air limpasan. Koefisien limpasan merupakan bilangan yang menunjukkan besarnya
limpasan permukaan dengan besarnya curah hujan. Nilai koefisien limpasan (C)
berkisar antara 0 hingga 1. Nilai 0 berarti semua air hujan terinfiltrasi ke dalam
tanah, sedangkan nilai 1 berarti semua air hujan mengalir di atas permukaan tanah
sebagai air limpasan. Koefisien limpasan (C) tergantung pada kondisi topografi,
kondisi vegetasi, dan kondisi tanah. Perhitungan koefisien limpasan menggunakan
3 stasiun pengamatan sehingga derah tangkapan hujan dibagi menjadi 3 poligon
area penentuan koefisien limpasaan. Hasil penentuan nilai koefisien air limpasan
pada Daerah Tangkapan Hujan sebesar 0.30.
4.18 Debit Air
Debit air permukaan berasal dari air hujan yang masuk ke areal tambagng
melalui Daerah Tangkapan Hujan. Debit Air Tambang merupakan salah satu faktor
penentu dalam perencanaan sistem penyaliran, sebab besar kecilnya debit akan
mempengaruhi penentuan dimensi saluran serta kolam pendapan. Debit air
limpasan dihitung dengan menggunakan rumus Rasional. Parameter untuk
menghitung debit air limpasan maksimum adalah intensitas curah hujan, koefisien
air limpasan dan luas daerah tangkapan hujan. Debit air tambang yang masuk
kedalam DTH adalah 1.10 m³ /detik.
4.19 Saluran Terbuka
Perancangan saluran terbuka pada system penyaliran ini ditujuakan agar air
limpasan atau hujan yang masuk ke area pertambangan dapat dialirkan agar tidak
masuk serta menggenangi area bukaan tambang. Perhitungan dimensi saluran
terbuka berdasarkan atas besarnya debit air tambang. Pada umumnya kemiringan
saluran agar air dapat mengalir secara alamiah adalah 0.25%-0.50% (P. Plfleider,
E.P). Bentuk saluran terbuka yang dipilih adalah bentuk trapesium dengan 60
derajat. Pemilihan bentuk trapesium sebagai bentuk saluran adalah sebagai berikut
:
101
Berdasarkan tabel di atas dengan hari libur 3 hari dalam satu bulan, dengan
mempertimbangkan hujan selama 1 hari dan kehilangan hari kerja yang tidak
direncanakan selama 1 hari maka hari kerja efektif selama 1 bulan yaitu 25 hari.
Untuk jam kerja per hari selama 8 jam dengan dibagi menjadi 2 shift , shift selama
8 jam dimulai dari pukul 07.00-17.00 untuk istirahat selama 1 jam dari pukul 12.00-
13.00. shift kedua selama 8 jam dimulai pukul 17.00 - 24.00.
103
Dalam kegiatan Stripping dan Removal OB menggunakan alat alat gali muat
dan alat gusur BuldozerKomatsu (D85ES). Pada sequence kesatu menggunakan 1
unit alat gali muat dan alat gusur 1 unit. Sequence kedua membutuhkan 1 unit
excavator dan 31alat gusur. Sequence ketiga membutuhkan 1 alat gali muat dan 1
alat gusur. Sequence keempat membutuhkan 1 alat gali muat dan 1 alat gusur.
Sequence kelima membutuhakan 1 alat gali muat dan 1 alat gusur.
4.22 Analisis Kebutuhan Alat Ore Getting
Ore getting atau penggalian ore merupakan rangkaiyan dari proses eksploitasi
bijih ore dari lokasi front penambangan dan diangkut menuju stockfile ETO
(exportable Transit Ore). Tahapannya dimulai dengan pengupasan top soil,
pengupasan overburden, dan selanjutnya penggalian ore. Jenis alat yang digunakan
dalam kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut.
103
a. Komatsu PC 300
Tabel 4.29 Kapasitas Produksi Komatsu PC 300
No Uraian Nilai Satuan
1 kapasitas bucket excavator 1.8 m3
2 sweel faktor 0.85 %
3 Efisiensi 85 %
4 CT EXA 0.33 Menit
5 density 1.6 ton(m³)
6 waktu kerja 15 Jam
7 shift 1 Jam
Kapasitas Produksi 41057280 Ton/Tahun
b. Komatsu PC 200
Tabel 4.30 Kapasitas Produksi Komatsu PC 200
No Uraian Nilai Satuan
1 kapasitas bucket excavator 1.2 m3
2 sweel faktor 0.85 %
3 Efisiensi 85 %
4 CT EXA 0.33 Menit
5 density 1.6 ton(m³)
6 waktu kerja 8 Jam
7 shift 1 Jam
Kapasitas Produksi 21695040 Ton/Tahun
Rimpull (RP) adalah suatu gaya tarik maksimum yang dapat disediakan oleh
mesin. Besar kecilnya rimpull bergantung pada kecepatan dan gear yang dipakai.
Rimpul dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
106
Jarak jalan angkut yang dilalui dari pit Ke Disposal atau dari segmen A
hingga sampai pada segmen K yaitu sepanjang 1308,68 Km. Untuk mengetahui
waktu tempuh yang diperlukan dump truck yaitu 3,07 menit. Waktu tempuh alat
angkut diperoleh dari total kecepatan tempuh masing-masing segmen. Kecepatan
tempuh diperoleh dari gear yang digunakan pada setiap segment. Dari hasil
perhitungan, waktu tempuh alat angkut pada saat hauling (kondisi bermuatan)
diperoleh selama 3,07 menit. Waktu tempuh alat angkut pada saat hauling dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.32 Waktu Tempuh Alat Angkut Pada Saat Hauling
Pit ke Disposal
tenaga yang
RR GR GVW
Segmen dibutuhkan
(lb/ton) (lb/ton) (ton)
(lb)
A-B 160 0 26 4160
B-C 160 -40 26 3120
C-D 160 0 26 4160
D-E 160 -87 26 1897
E-F 160 0 26 4160
F-G 160 36 26 5106
G-H 160 0 26 4160
H-I 160 -32 26 3334
a. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (µ) merupakan jumlah rata-rata dump truck yang dilayani
persatuan waktu. Pada antrian putaran dalam 1 siklus dibagi menjadi 4 tahap yang
masing-masing tahap punya tingkat pelayanan. Adapun hasil perhitungan tingkat
pelayanan dump truck dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.36 Tingkat Pelayanan Dump Truck
dari Pit ke Disposal
Tingkat
No Tahap pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
Berdasarkan tabel diatas, rata- rata tingkat kesibukan alat angkut pada tahap
1, yaitu 0.949557% dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap
1, yaitu 0.487816 unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang
menunggu untuk dimuati, yaitu 0.487816 unit dan rata-rata waktu tunggu masing
masing dump truck, yaitu selama 6.1322 menit.
110
Sedangkan, untuk tahap 3 rata-rata tingkat kesibukan alat angkut pada, yaitu
1.4286 % dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap 3, yaitu
0.341471 unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang
111
menunggu untuk dimuati, yaitu 0.487816 unit dan rata-rata waktu tunggu masing
masing dump truck, yaitu selama 0.327209 menit.
c. Waktu Edar
Hasil perhitungan nilai waktu edar dan tingkat kedatangan dump truck dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.38 Waktu Edar Pit ke Disposal
No Tahap Tingkat pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
Waktu Tunggu
Wq1 6.132986 Menit
Wq3 0.327209 Menit
bucket dari alat muat terisi penuh. Waktu ayun isi yaitu bucket EXA yaitu waktu
dari alat muat mulai menumpahkan muatannya kedalam dump truck. Waktu
penumpahan yaitu waktu saat EXA melakukan penumpaan material ke alat muat
hingga muatannya habis ditumpahkan. Sedangkan waktu ayun kosong yaitu waktu
bucket yang dihitung dalam 20 keadaan posisi bucket dari alat muat kembali dan
siap untuk melakukan pemuatan selanjutnya. Menentukan waktu siklus (cycle time)
alat-gali muat dengan menggunakan data spesifikasi dari excavator komatsu PC
200 yaitu 0,3 menit. Perhitungan kapasitas produksi excavator Komatsu PC 300
dan PC 200 adalah kemampuan untuk mendapatkan produksi dalam satuan waktu
tertentu.
a. Komatsu PC 300
Hasil perhitungan kapasitas produsksi Excavator Komatsu PC 300 dapat dilihat
pada berikut.
b. Komatsu PC 200
Hasil perhitungan kapasitas produsksi Excavator Komatsu PC 200 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.40 Kapasitas Produksi Komatsu PC 200
No Uraian No Uraian Nilai No Uraian No Uraian
Nilai Satuan Satuan Nilai Satuan Nilai Satuan
Tabel 4.42 Waktu Tempuh Alat Angkut Pada Saat Return Stockpile
ke Pit
tenaga yang
RR GR GVW
Segmen dibutuhkan Segmen
(lb/ton) (lb/ton) (ton)
(lb)
R-Q 160 0 7.5 1200 R-Q
Q-P 160 -32 7.5 960 Q-P
P-O 160 0 7.5 1200 P-O
O-N 160 -31 7.5 967.5 O-N
N-M 160 0 7.5 1200 N-M
M-L 160 -32 7.5 960 M-L
L-K 160 0 7.5 1200 L-K
K-J 160 50 7.5 1575 K-J
J-I 160 0 7.5 1200 J-I
I-H 160 65 7.5 1687.5 I-H
H-G 160 0 7.5 1200 H-G
G-F 160 -24 7.5 1020 G-F
F-E 160 0 7.5 1200 F-E
E-D 160 -43 7.5 877.5 E-D
D-C 160 0 7.5 1200 D-C
C-B 160 -36 7.5 930 C-B
B-A 160 0 7.5 1200 B-A
menggunakan program Microsoft Office Excel. Hasil data segmen Jalan dari PIT
menuju stockfile dapat dilihat pada tabel dan tabel berikut.
115
kembali. Pada setiap kegiatan pemindahan tanah mekanis, alat- alat mekanis
bekerja menurut pola tertentu, yang pada prinsipnya terdiri dari beberapa komponen
waktu siklus, gerakan dalam satu siklus waktu siklus. Hasil perhitungan nilai waktu
edar dan tingkat kedatangan dump truck dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.44 Cycle Time Dump Truck
Pit ke Stockpile
Tingkat pelayanan
µ1 0.51372973
µ2 0.205130069
µ3 1.428571429
µ4 0.223819592
Waktu Tunggu
Wq1 3.68824
Wq3 1.45486
CT 13.7831
a. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (µ) merupakan jumlah rata-rata dump truck yang dilayani
persatuan waktu. Pada antrian putaran dalam 1 siklus dibagi menjadi 4 tahap yang
masing-masing tahap punya tingkat pelayanan. Adapun hasil perhitungan tingkat
pelayanan dump truck dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.45 Tingkat Pelayanan
Pit ke Stockpile
Tingkat
No Tahap pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
b. Probabilitas Antrian
Tabel 4.46 Probabilitas Antrian Pit ke Stockpile
Tahap
ⴄ1 q1 Lq1 (unit) Wq1 (menit)
0.885433 0.2857 0.933053 0.014022071
Tahap
ⴄ3 q3 Lq3 (unit) Wq3 (menit)
0.004819 2.0000 0.014022 1.454861111
Berdasarkan tabel diatas, rata- rata tingkat kesibukan alat angkut pada tahap 1, yaitu
0.885433% dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap 1, yaitu 0,2857
unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang menunggu untuk dimuati,
yaitu 0.933053 unit dan rata-rata waktu tunggu masingmasing dump truck, yaitu selama
0.01402 menit.
Sedangkan, untuk tahap 3 rata-rata tingkat kesibukan alat angkut pada, yaitu 0.004819 %
dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani pada tahap 3, yaitu 2,0000 unit/menit
sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump truck yang menunggu untuk dimuati, yaitu
0,014022 unit dan rata-rata waktu tunggu masing masing dump truck, yaitu selama 1,4548
menit.
117
c. Waktu Edar
Hasil perhitungan nilai waktu edar dan tingkat kedatangan dump truck dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.47 Waktu Edar Pit ke Stockpile
No Tahap Tingkat pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
Waktu Tunggu
Wq1 3.68824 menit
Wq3 1.45486 menit
Berdasarkan teori antrian untuk dump truck Hino FM 260 JD dengan kapasitas
bucket excavator, yaitu 1,1 m³ dengan faktor pengisian 85 % dan efisiensi 91%,
berat jenis material 1,45 ton/m³ , jumlah 2 unit, diperoleh kapasitas produksi untuk
seluruh dump truck sebesar 831149.6 ton/Tahun.
118
waktu siklus, gerakan dalam satu siklus waktu siklus. Hasil perhitungan nilai waktu
edar dan tingkat kedatangan dump truck dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.52 Cycle Time Dump Truck
Stockpile ke Jetty
Tingkat pelayanan
µ1 0.51372973
µ2 0.205130069
µ3 1.428571429
µ4 0.223819592
Waktu Tunggu
Wq1 3.68824
Wq3 1.45486
CT 13.7831
a. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (µ) merupakan jumlah rata-rata dump truck yang dilayani
persatuan waktu. Pada antrian putaran dalam 1 siklus dibagi menjadi 4 tahap yang
masing-masing tahap punya tingkat pelayanan. Adapun hasil perhitungan tingkat
pelayanan dump truck dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.53 Tingkat Pelayanan
Stockpile ke Jetty
Tingkat
No Tahap pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
b. Probabilitas Antrian
Tabel 4.54 Probabilitas Antrian Stockpile ke Jetty
Tahap
ⴄ1 q1 Lq1 (unit) Wq1 (menit)
0.885433 0.2857 0.933053 0.014022071
Tahap
ⴄ3 q3 Lq3 (unit) Wq3 (menit)
0.004819 2.0000 0.014022 1.454861111
Berdasarkan tabel diatas, rata- rata tingkat kesibukan alat angkut pada
tahap 1, yaitu 0.885433% dan rata-rata jumlah dump truck yang dapat terlayani
pada tahap 1, yaitu 0,2857 unit/menit sehingga diperoleh rata-rata jumlah dump
123
truck yang menunggu untuk dimuati, yaitu 0.933053 unit dan rata-rata waktu
tunggu masing - masing dump truck, yaitu selama 0.01402 menit.
c. Waktu Edar
Hasil perhitungan nilai waktu edar dan tingkat kedatangan dump truck dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.55 Waktu Edar Stockpile ke Jetty
No Tahap Tingkat pelayanan
1 µ1 0.51372973
2 µ2 0.205130069
3 µ3 1.428571429
4 µ4 0.223819592
Waktu Tunggu
Wq1 3.68824 menit
Wq3 1.45486 menit
Harga
No Tahun Polinomial MAD MSE MAPE
(USD/Ton)
2023. Dapat diramalkan untuk harga nikel 4 tahun kedepan ialah pada tahun 2024
yaitu 29271,88, tahun 2025 yaitu 34583,68, tahun 2026 sebesar 40603,72, dan
untuk tahun 2027 sebesar 47332,00. Selanjutnya menghitung nilai rata-rata
penyimpangan absolut ( Mean Absolute Deviation) didapatkan nilai MAD sebesar
1883498. Nilai Rata-Rata Kuadarat Kesalahan (Mean Square Error) didapatkan
nilai MSE sebesar 6376113. Nilai Rata-Rata Persentase Error (Mean Absolute
Percentace Error) didapatkan nilai MAPE sebesar 10520. Grafik metode
polynomial dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Chart Title
30000 y = 354.12x2 + 175.36x + 11920
R² = 0.847
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6
Harga Ex-
No Tahun MAD MSE MAPE
(USD/Ton) Smothing
Chart Title
y = 10337e0.1461x
30000
R² = 0.8368
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6
Harga
No Tahun Linear MAD MSE MAPE
(USD/Ton)
Chart Title
30000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6
3. Pengangkutan dan
penumpukan bijih
nikel
4.31 Peralatan K3
4.33.2 JSA
JSA (Job Safety Analysis) adalah teknik manajemen keselamatan yang
fokusnya pada identifikasi bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan
atau tugas yang dilakukan. JSA berfokus pada hubungan antar pekerja,
tugas/pekerjaan, lingkungan kerja dan peralatan. Adapun Langkah – Langkah
pembuatan JSA sebagai berikut :
a. Pemilihan pekerjaan
b. Penentuan urutan dan Langkah – Langkah pekerjaaan
c. Mengidentifikasi dan menganalisa bahay auntuk setiap Langkah pekerjaan
d. Menentukan usaha – usaha pencegahan dan pengendalian insiden
Rp
Sub Total 214,672,000
C. Peralatan K3
Helm pengaman Rp Rp
75 65,000 4,875,000
Sepatu pengaman Rp Rp
75 225,000 16,875,000
Kacamata pelindung Rp Rp
75 145,000 10,875,000
Sarung tangan Rp Rp
75 8,500 637,500
Ear Protector Rp Rp
75 30,000 2,250,000
Masker debu Rp Rp
75 25,000 1,875,000
Rompi ( safety vest ) Rp Rp
75 40,000 3,000,000
Jas hujan (rain coat) Rp Rp
75 10,000 750,000
Tabung pemadam kebakaran Rp Rp
5 530,000 2,650,000
Peralatan klinik Rp Rp
1 385,000 385,000
Mobil patrol (safety patrol) Rp Rp
1 426,000,000 426,000,000
Mobil penyiram debu Rp Rp
2 345,000,000 690,000,000
Pengeras suara (megaphone) Rp Rp
2 40,000 80,000
Rambu-rambu jalan Rp Rp
1 1,000,000 1,000,000
Papan Rp Rp
2
pengumuman/informasi 105,000 210,000
Pompa air Rp Rp
1 567,000 567,000
Rp
Sub Total 1,162,029,500
Rp
TOTAL BIAYA 1,539,201,500
Rp Rp
Rak buku 10 2,300,000 23,000,000
Rp Rp
ATK 10 3,000,000 30,000,000
Rp Rp
Komputer 15 6,200,000 93,000,000
Rp Rp
Printer kecil 5 800,000 4,000,000
Rp Rp
Printer besar 3 2,500,000 7,500,000
Rp Rp
Mesin Fotokopi 1 3,500,000 3,500,000
Rp Rp
Dispenser 2 250,000 500,000
Rp Rp
White Board 2 300,000 600,000
Rp Rp
Telephone 6 270,000 1,620,000
Rp Rp
Proyektor 4 2,200,000 8,800,000
Rp Rp
CCTV 7 500,000 3,500,000
Rp Rp
Tempat Sampah 10 25,000 250,000
Rp Rp
WIFI 5 550,000 2,750,000
Rp Rp
AC 5 1,850,000 9,250,000
Rp
sub total 232,070,000
2. Inventaris Kantor Keamanan
Rp Rp
Meja 1 250,000 250,000
Rp Rp
Kursi 2 75,000 150,000
Rp Rp
Telephone 1 270,000 270,000
Rp Rp
Dispenser 1 250,000 250,000
Rp Rp
Tempat Sampah 1 25,000 25,000
Rp Rp
HT 6 470,000 2,820,000
Rp Rp
Televisi 1 500,000 500,000
Rp
subtotal 4,265,000
3. Inventaris Mess Karyawan
Rp Rp
Tempat tidur + kasur 75 2,200,000 165,000,000
Rp Rp
Televisi 5 600,000 3,000,000
Rp Rp
Lemari 20 500,000 10,000,000
136
Rp Rp
Kipas Angin 30 150,000 4,500,000
Rp Rp
Telephone 3 270,000 810,000
Rp Rp
Dispenser 10 250,000 2,500,000
Rp
subtotal 185,810,000
4. Inventaris Kantin
Rp Rp
Meja + Kursi 30 1,500,000 45,000,000
Rp Rp
Meja Prasmanan 2 2,000,000 4,000,000
Rp Rp
Peralatan Masak 1 3,500,000 3,500,000
Rp Rp
Peralatan Makan 7 125,000 875,000
Rp Rp
Dispenser 2 250,000 500,000
Rp Rp
Kulkas 1 1,400,000 1,400,000
Rp Rp
TV 4 500,000 2,000,000
Rp Rp
Tempat Sampah 5 10,000 50,000
Rp
subtotal 57,325,000
Rp
Total Biaya 479,470,000
9 Parkir Rp
1,000,000 150 m²
10 Gudang Rp
15,000,000 60 m²
11 Tangki Bahan Bakar Minyak Rp
20,000,000 1,000 m²
12 Area stockpile Rp
120,000,000 97,000 m²
13 Sedimend Pond Rp
240,000,000 6,000 m²
14 Lahan Pembibitan Rp
30,000,000 150 m²
15 Gudang Bahan / Peralatan Rp
25,000,000 50 m²
Total Biaya Rp
747,000,000 106,688 m²
Bahan Bakar Rp
(Solar) 1 10 8 23850 1,908,000.00 6 10,728,902.71
Rp
Total Biaya Compactor/Bulan
10,728,902.71
Rp Rp
Lapangan 4 25 Hari/Orang Rp 20,000,000.00
200,000.00 5,000,000.00
Rp Rp
Penjaga Camp 2 25 Hari/Orang Rp 5,000,000.00
100,000.00 2,500,000.00
Rp Rp
Penginapan 1 25 Hari Rp 11,250,000.00
450,000.00 11,250,000.00
Rp Rp
Kepala Desa 1 25 Hari Rp 2,500,000.00
100,000.00 2,500,000.00
Rp Rp
Kepala Dusun 2 25 Hari Rp 5,000,000.00
100,000.00 2,500,000.00
II Eksplorasi
Pemetaan Geologi
- - Lintasan - - -
Permukaan
Survey Geofisika - - Lintasan - - -
Rp Rp Rp
Pengeboran 5 793.1 Meter
300,000.00 237,930,000.00 237,930,000.00
III Jasa Pengerjaan
Analisis Sampel Rp Rp Rp
1 793 Sampel
Laboratorium 300,000.00 237,900,000.00 237,900,000.00
Pembuatan Laporan Rp Rp Rp
1 1 Laporan
Eksplorasi 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00
Pembuatan Laporan Rp Rp Rp
1 Laporan
Estimasi Sumberdaya KCMI 1 300,000,000.00 300,000,000.00 300,000,000.00
Rp Rp Rp
IV Konsumsi 21 525 Hari/Orang
50,000.00 26,250,000.00 551,250,000.00
Rp
Total Biaya Ekplorasi Rinci
1,180,930,000.00
144
Volume Kegiatan
Harga Satuan Jumlah/Orang
NO Kegiatan Orang Waktu Total Gaji
Satuan (Rp) (Rp)
Kerja
Rp Rp Rp
Pengeboran 5 793.1 Meter
250,000.00 198,275,000.00 198,275,000.00
III Jasa Pengerjaan
Analisis Sampel Rp Rp Rp
2 793 Sampel
Laboratorium 250,000.00 198,250,000.00 198,250,000.00
Pembuatan Laporan Rp Rp Rp
1 1 Laporan
Eksplorasi 30,000,000.00 30,000,000.00 30,000,000.00
Pembuatan Laporan Rp Rp Rp
1 Laporan
Estimasi Sumberdaya KCMI 1 150,000,000.00 150,000,000.00 150,000,000.00
Rp Rp Rp
IV Konsumsi 23 575 Hari/Orang
50,000.00 28,750,000.00 661,250,000.00
Rp
Total Biaya Ekplorasi Rinci
1,088,525,000.00
Operator Wheel
31 1 Rp 3,000,000 Rp 360,000
Loader
32 Operator Compactor 1 Rp 3,000,000 Rp 360,000
Supervisor
33 1 Rp 8,000,000 Rp 960,000
Maintenance
Foreman
34 1 Rp 6,500,000 Rp 780,000
Maintenance
35 Supervisor Gudang 1 Rp 8,000,000 Rp 960,000
36 Foreman Gudang 2 Rp 6,500,000 Rp 780,000
37 Komandan security 1 Rp 5,000,000 Rp 600,000
Wakil Komandan
38 2 Rp 4,000,000 Rp 480,000
security
39 Tenaga security 4 Rp 3,000,000 Rp 360,000
Superintendent
40 1 Rp 12,000,000 Rp 1,440,000
GA/HR
41 Supervisor Humas 1 Rp 4,500,000 Rp 540,000
42 Tenaga Humas 1 Rp 2,500,000 Rp 300,000
43 Supervisor HR 1 Rp 4,500,000 Rp 540,000
44 Tenaga HR 1 Rp 3,000,000 Rp 360,000
45 Supervisor stockpile 1 Rp 4,500,000 Rp 540,000
46 Foreman stockpile 1 Rp 3,000,000 Rp 360,000
Tenaga stockpile / 1 Rp 2,500,000
47 Rp 300,000
terpaulman
48 Sopir Water truck 1 Rp 2,500,000 Rp 300,000
Jumlah 70 Rp269,800,000 Rp
32,376,000
Rp
Total Gaji & Tunjangan 302,176,000
148
Konsumsi Karyawan
Rp
Rp 1,067,262,049,989.20 Rp 1,337,981,371,355.10 Rp 1,311,739,747,725.30 304,293,143,668.80
Jumlah
Harga Jual Nilai KURS Rupiah
Bulan Produksi Harga Jual (Rp/ton) Pendapatan Per Bulan (Rp)
(US$/Ton) terhadap US $
(Ton/Bulan)
Rp Rp Rp
November (2023) 929662.00 $ 51.24
15,350.00 786,503.30 731,182,230,884.60
Rp Rp Rp
Mei (2024) 1031390.00 $ 58.07
15,350.00 891,374.50 919,354,745,555.00
Rp Rp Rp
November (2024) 939726.00 $ 68.52
15,350.00 1,051,751.30 988,358,042,143.80
Rp Rp Rp
Mei (2025) 997696.00 $ 68.16
15,350.00 1,046,225.30 1,043,814,796,908.80
Rp Rp Rp
November (2025) 974304.00 $ 80.31
15,350.00 1,232,819.90 1,201,141,359,849.60
Rp Rp Rp
Mei (2026) 865708.00 $ 80.31
15,350.00 1,232,819.90 1,067,262,049,989.20
Rp Rp Rp
November (2026) 932654.00 $ 93.46
15,350.00 1,434,595.65 1,337,981,371,355.10
Rp Rp Rp
Mei (2027) 914362.00 $ 93.46
15,350.00 1,434,595.65 1,311,739,747,725.30
Rp Rp Rp
November (2027) 183634.00 $ 107.95
15,350.00 1,657,063.20 304,293,143,668.80
Rp 8,905,127,488,080.20
150
Rp 1,311,739,747,725.30 Rp 304,293,143,668.80
-Rp 26,234,794,954.51 -Rp 6,085,862,873.38
-Rp 131,173,974,772.53 -Rp 30,429,314,366.88
-Rp 288,582,744,499.57 -Rp 66,944,491,607.14
-Rp 43,287,411,674.93 -Rp 299,120,160,226.43
Rp 822,460,821,823.76 -Rp 98,286,685,405.02
Rp 790,809,036,526.70 -Rp 111,732,052,405.02
Rp 5,073,509,935,425.96 Rp 4,961,777,883,020.93
NPV` Rp 2,225,237,651,721
IRR 799%
0.13
PBP
1.00
Rp6,000,000,000,000
CUMULATIVE CASH FLOW
Rp5,000,000,000,000
Rp4,000,000,000,000
Rp3,000,000,000,000
Rp2,000,000,000,000
Rp1,000,000,000,000
Rp-
-Rp1,000,000,000,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Bulan
Gambar 4.39 Grafik Cumulative Cash Flow
4.36 Analisis Sensitivitas
Anaisis sensitivitas merupakan pendekatan ang biasa dilakukan untuk
memilih alternatif dalam mengukur konsistensi dan stabilisasi hasil perhitungan,
seperti perubahan bobot atau urutan prioritas akibat adanya perubahan pengambilan
keputusan. Analisis sensitivitas dalam dilihat pada grafik berikut.
Rp1,000,000,000,000
Rp500,000,000,000
Rp-
-Rp500,000,000,000
720% 900% 1000% 1500%
Perubahan Biaya Produksi
NPV Kumulatif
Rp2,000,000,000,000
Rp1,000,000,000,000
Rp-
-Rp1,000,000,000,000
-10% -80% -90% -95%
Perubahan Harga Penjualan
NPV Kumulatif
153
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
154
154
yang lebih efisien. Maka dari itu, dengan menggunakan data curah hujan 10
tahun terakhir dan metode gumbel.
7. Kebutuhan peralatan tambang PT. ABADI NIKEL berbeda-beda setiap
bulannya, alat yang digunakan adalah dump truck, excavator dan bulldozer.
Optimasi produksi akan tercapai bila kombinasi antara alat gali-muat, alat
angkut, alat support, dan alat dorong serasi baik kapasitas maupun jumlah
masing-masing.
8. Berdasarkan hasil dari ketiga metode yang telah dianalisa, metode dengan hasil
error atau nilai MAD (Mean Absolute Deviation) paling rendah adalah metode
Regresi Linear dengan nilai MAD sebesar -0.10572. MAD (Mean Absolute
Deviation) adalah rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa
memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibanding
kenyataannya. Sehingga dapat disimpulkan metode yang paling efektif
digunakan adalah metode Regresi Linear.
9. Masa pengembalian investasi atau Pay Back Period (PBP), yang dalam analisis
finansial proyek pertambangan ini diperoleh perkiraan masa pengembalian
investasi dari umur tambang yaitu 4,3 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kurniadi, Mega Fatimah Rosana, Euis Tintin Yuningsih, Luhur Pambudi. 2017.
“KARAKTERISTIK BATUAN ASAL PEMBENTUKAN ENDAPAN NIKEL
LATERIT DI DAERAH MADANG DAN SERAKAMAN TENGAH.” Geoscince
Journal 1(2):149–63.
Agung Setiawan, M. Rezky, Sri Widodo, dan Nur Asmiani. 2018. “Analisis Capital
Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Dalam Usaha Penambangan
Batubara Pada Pt. Tuah Globe Mining Provinsi Kalimantan Tengah.” Jurnal
Geomine 6(1):1–5. doi: 10.33536/jg.v6i1.176.
Anonim. 2018. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia Nomor 1827/K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan yang Baik . Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia.
Azlina, Sinta Nur, Juliana Nasution. 2021. “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian
Dalam Rangka Meningkatkan Pengendalian Internal Pada Dinas Perhubungan Kota
Medan.” Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi (MEKA)
2(2):272–77.
Azpurua, M., dan K. Dos Ramos. 2010. A COMPARISON OF SPATIAL
INTERPOLATION METH-ODS FOR ESTIMATION OF AVERAGE
ELECTROMAG-NETIC FIELD MAGNITUDE. Vol. 14.
Bargawa W.S. 2018. Perencanaan Tambang. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Kilau Book.
Budy Santoso dan Subagio. 2018. “The Laterite Nickel Modelling Based On Resistivity
Data, In South Kabaena, Bombana District, Southeast Sulawesi Province l.” J u r
n al G e o l o gi d an S u m b e r d a ya M i n e r a l 19(3):148–61.
Deni Hernandi, Mega Fatimah Rosana, Agus Didit Haryanto. 1017. “DOMAIN
GEOLOGI SEBAGAI DASAR PEMODELAN ESTIMASI SUMBERDAYA
NIKEL LATERIT PERBUKITAN ZAHWAH, SOROWAKO, KABUPATEN
LUWU TIMUR, PROVINSI SULAWESI SELATAN .” Bulletin of Scientific
Contribution 15(2):111–22.
Drs. M. Giatman. 2006. Ir. Aliludin, DEA .
156
157
Education, Alcohol, dan Simple Advice. 2018. “赵敏 1 ,郝伟 2 ,李静 3* (1.”
157
158
158
159
Rochim, Nur, Agus Triantoro, dan Romla Noor Hakim. 2021. EVALUASI KONDISI
JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIFITAS ALAT ANGKUT PADA PT MADHANI TALATAH NUSANTARA.
Vol. 6.
Samosir, Ondo Immanuel, Tommy Trides, dan Farah Dinna. 2019. “Analisis Investasi
dan Kelayakan Ekonomi Pada Kegiatan Penambangan Batubara PT Pinggan
Wahana Pratama Job Site PT Singlurus Pratama, Kecamatan Samboja, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.” Jurnal Teknologi Mineral FT
UNMUL 7(1):39–49.
Saputra, Arip Wibowo, Uyu Saismana, Romla Noor Hakim, dan Christian Londong.
2019. “Evaluasi Jalan Angkut Tambang Berdasarkan Geometri Dan Daya Dukung
Pada Lapisan Tanah Dasar Pit Wara PT. Rahman Abdijaya Jobsite PT. Adaro
Indonesia, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.” Jurnal GEOSAPTA 5(1):13.
doi: 10.20527/jg.v5i1.5673.
Setiyo Utomo. 2019. “Analisis Pengaruh Gaji Dan Tunjangan Kesejahteraan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Operation Department Pt. Export Leaf Indonesia.”
Parameter 4(1):41–56. doi: 10.37751/parameter.v4i1.27.
SNI 4726:2019. 2019. “Pedoman Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumber Daya, dan
Cadangan Mineral.” Badan Standar Nasional.
Valent, Titoe Dhoni, Ir Zaenal, dan Ir Sri Widayati. 2018. “Kajian Analisis Ekonomi
Tambang Menggunakan Metode Discounted Cash Flow pada Pertambangan
Batubara PT Pasir Prima Coal Indonesia, Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku,
Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.” 4(2):411–17.
Village, Pandansari, Kintap District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province,
dan Sri Widayati. t.t. “Menggunakan Analisis Sensitivitas Di PT Wira Bara Sakti ,
Desa Pandansari , Kecamatan Kintap , Kabupaten Tanah Laut , Provinsi Kalimantan
Selatan.” Jurnal Teknik Pertambangan 632–40.
159
LAMPIRAN
160
161
Lampiran 1
HOLE ID FROM TO
AD01 0 1
AD01 1 2
AD01 2 3
AD01 3 4
…. …. ….
AD09 12 13
AD09 13 14
Lampiran 2
HOLE_ID Y X Z MAX_DEPTH PATH
AD01 9632728.359 419351.845 50.331 43 LINEAR
AD02 9632728.359 419401.845 50 35 LINEAR
AD03 9632728.359 419451.845 50.661 30 LINEAR
AD04 9632728.359 419501.845 52.669 21 LINEAR
…. …. …. …. …. ….
AD08 9632778.359 419451.845 46.586 32 LINEAR
AD09 9632778.359 419501.845 52.415 53 LINEAR
Lampiran 3
HOLE_ID MAX_DEPTH DIP AZIMUTH
AD01 43 -90 0
AD02 35 -90 0
AD03 30 -90 0
AD04 21 -90 0
…. …. …. ….
AD11 37 -90 0
AD12 24 -90 0
Lampiran 4
HOLE_ID FROM TO LITOLOGY
AD01 0 1 LIM
AD01 1 2 LIM
AD01 2 3 LIM
AD01 3 4 LIM
…. …. …. ….
AD01 38 39 BRK
AD01 39 40 BRK
Lampiran 5
Number of samples 900 900
Minimum value 0.5 25.06
Maximum value 2.39 55.18
Moment 1 About 0 0
Arithmetic Mean
Moment 2 About 0.148996 52.705448
Arithmetic Mean
Moment 3 About -0.02545 -289.776718
Arithmetic Mean
Moment 4 About 0.045655 8489.706285
Arithmetic Mean
Moment 1 About 0 0
Arithmetic Mean
Moment 2 About 0.103061 45.835146
Arithmetic Mean
Moment 3 About -0.014801 581.625358
Arithmetic Mean
Moment 4 About 0.034095 16512.59563
Arithmetic Mean
Lampiran 7
Number of samples 2342 2342
Minimum value 0.31 3.32
Maximum value 2.48 55.18
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Tahun
Bulan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Januari 56.60 47.50 22.50 19.50 55.70 90.00 80.00 70.00 80.00 36.00
Februari 69.00 48.70 126.00 51.30 81.80 70.00 81.20 29.80 60.00 55.40
Maret 76.70 76.70 143.00 83.00 75.50 30.00 41.20 93.40 70.00 46.40
April 112.00 50.20 165.00 117.00 70.00 43.10 75.90 50.20 32.70 58.00
Mei 90.00 57.60 20.00 104.00 137.10 3.00 27.50 60.00 70.00 80.00
Juni 129.00 80.00 75.00 62.10 97.50 80.30 90.00 90.00 59.00 45.80
Juli 29.00 75.00 112.00 90.20 83.60 66.10 26.00 0.00 93.80 20.00
Agustus 150.00 3.20 30.00 22.60 70.00 14.00 24.00 76.00 80.00 70.00
September 5.00 0.00 40.00 37.10 67.00 16.60 0.00 60.00 70.00 54.00
Oktober 4.00 0.00 20.00 72.00 30.00 0.80 14.00 38.00 21.60 39.00
November 40.00 0.00 26.00 27.00 63.30 111.00 5.00 35.60 37.30 60.00
Desember 118.00 38.00 77.60 13.00 33.50 73.00 15.50 50.00 40.00 116.50
CH Max Harian 150.00 80 165 117 137.1 111 90 93.4 93.8 116.5
Lampiran 16
NO Tahun Bulan CH CH
rata- Maksimu
rata
m
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des (Xrat) (Xi)
1 2013 56.60 69.00 76.70 112.00 90.00 129.00 29.00 150.00 5.00 4.00 40.00 118.00 73.28 150.00
2 2014 47.50 48.70 76.70 50.20 57.60 80.00 75.00 3.20 0.00 0.00 0.00 38.00 39.74 80.00
3 2015 22.50 126.00 143.00 165.00 20.00 75.00 112.00 30.00 40.00 20.00 26.00 77.60 71.43 165.00
4 2016 19.50 51.30 83.00 117.00 104.00 62.10 90.20 22.60 37.10 72.00 27.00 13.00 58.23 117.00
5 2017 55.70 81.80 75.50 70.00 137.10 97.50 83.60 70.00 67.00 30.00 63.30 33.50 72.08 137.10
6 2018 90.00 70.00 30.00 43.10 3.00 80.30 66.10 14.00 16.60 0.80 111.00 73.00 49.83 111.00
7 2019 80.00 81.20 41.20 75.90 27.50 90.00 26.00 24.00 0.00 14.00 5.00 15.50 40.03 90.00
8 2020 70.00 29.80 93.40 502.00 60.00 90.00 0.00 76.00 60.00 38.00 35.60 50.00 92.07 502.00
9 2021 80.00 60.00 70.00 32.70 70.00 59.00 93.80 80.00 70.00 21.60 37.30 40.00 59.53 93.80
10 2022 36.00 55.40 46.40 58.00 80.00 45.80 20.00 70.00 54.00 39.00 60.00 116.50 56.76 116.50
Lampiran 17
CH Maksimum
NO Tahun (Xi-Xrat) 𝑋𝑖−𝑋𝑟𝑎𝑡) 𝑋𝑖−𝑋𝑟𝑎𝑡 𝑋𝑖−𝑋𝑟𝑎𝑡
(Xi)
1 2013 150.00 34.62 1198.54 41493.61 1436508.68
2 2014 80.00 -35.38 1251.74 -44286.72 1566864.04
3 2015 165.00 49.62 2462.14 122171.61 6062155.05
4 2016 117.00 1.62 2.62 4.25 6.89
5 2017 137.10 21.72 471.76 10246.59 222555.99
6 2018 111.00 -4.38 19.18 -84.03 368.04
7 2019 90.00 -25.38 644.14 -16348.38 414922.01
8 2020 93.40 -21.98 483.12 -10618.99 233405.32
9 2021 93.80 -21.58 465.70 -10049.73 216873.14
10 2022 116.50 1.12 1.25 1.40 1.57
Jumlah 1153.80 0.0000000 7000.216 92529.61704 10153660.72
CH Rata Rata 115.38
Standar Deviasi (SD) 27.89
Koefisien Varians (CV) 0.24
Koefisien Skewness (CS) 0.592
Koefisien Kurtois (CK) -0.68
Lampiran 18
Nilai Batas Tiap (Of-
Kelas P TR KTr Xt Kelas Of Ef Of-Ef Ef)^2/Ef
Lampiran 19
(Of-
Of Ef Of-Ef
kelas P TR Ytr KTr Xt Nilai Batas Tiap Kelas Ef)^2/Ef
0 2 -2 2
1 0.2 5 1.4999 1.0580 287.858 > 287.858351
2 0.4 2.5 0.6717 0.1859 179.365 179.3645814 - 287.858351 0 2 -2 2
-
6 2 4 8
3 0.6 1.67 0.0874 0.4294 102.822 102.822076 - 179.3645814
- -
4 2 2 2
4 0.8 1.25 0.4759 1.0225 29.030 29.03036622 - 102.822076
5 1 1 < 29.03036622 0 2 -2 2
JUMLAH 10 10 16
Lampiran 20
(Of-
Kelas P TR KTr Xt Nilai Batas Tiap Kelas Of Ef Of-Ef Ef)^2/Ef
JUMLAH 10 10 2
Lampiran 21
No TAHUN Xi Xi(Urut) Fs Z P' D Max
1 2013 150.00 165.00 0.091 0.399 0.019 0.072
2 2014 80.00 150.00 0.182 0.278 0.087 0.095
3 2015 165.00 137.10 0.273 0.175 0.394 0.121
4 2016 117.00 117.00 0.364 0.013 0.429 0.065
5 2017 137.10 116.50 0.455 0.009 0.394 0.061
6 2018 111.00 111.00 0.545 -0.035 0.541 0.005
7 2019 90.00 93.80 0.636 -0.173 0.674 0.037
8 2020 93.40 93.40 0.727 -0.177 0.674 0.054
9 2021 93.80 90.00 0.818 -0.204 0.791 0.027
10 2022 116.50 80.00 0.909 -0.284 0.881 0.028
Lampiran 22
d Z b (m)
Sin α W h (m)
d^3/8 α Radians Cot α 1,15*d
1.990 0.554 0.80 60 1.047 0.58 0.87 15% 0.12 0.92 1.15 1.06
Dimensi Drainase
Luas Lebar Lebar Panjang
Saluran Kemiringan Kedalaman
Permukaan Dasar Permukaan Sisi Saluran
Terbuka
α m^2 h (m) b (m) B (m) a (m)
1 0.58 1.47 0.92 1.06 2.13 1.06
Lampiran 24
Q total Sampel TSS Residu terlarut Volume padatan % Solid
%Air
(m³/det) (cm³/det) Air mg/l gr/cm³ (gr/det) (Vt) m3/det (padatan)
1 18500 0.0185 20375.3 0.012 1.088% 98.912%
2 17980 0.01798 19802.6 0.012 1.058% 98.942%
1.10 1101366 3 17500 0.0175 19273.9 0.011 1.029% 98.971%
4 18250 0.01825 20099.9 0.012 1.074% 98.926%
5 18300 0.0183 20155.0 0.012 1.076% 98.924%
1.07% 0.98935
0.01065
Lampiran 25
5. MENENTUKAN LUAS SEDIMEN POND
Debit Total (Qtot) 1.101 m3/s
Kecepatan Jatuh Sedimen (Vs) 0.001163698 m/s
Luas Sedimen Pond 1 kolam 946.44 m2
3 kolam 315.48
Lampiran 28
Tabel Frekuensi Reduksi Metode
P Tr KTr
n Yn Sn
8 0.4843 0.9043
9 0.4902 0.9288
10 0.4952 0.9497
11 0.4996 0.9676
12 0.5053 0.9833
13 0.507 0.9972
14 0.51 1.0095
15 0.5128 1.0206
16 0.5157 1.0316
17 0.5181 1.0411
18 0.5202 1.0493
19 0.522 1.0566
20 0.5235 1.0629
21 0.5252 1.0696
22 0.5268 1.0754
23 0.5283 1.0811
24 0.5296 1.0864
25 0.5309 1.0914
26 0.532 1.0961
27 0.5332 1.1004
28 0.5343 1.1047
29 0.5353 1.1086
30 0.5362 1.1124
Lampiran 30
Jarak Grade
No Segmen Ketinggian ∆h ∆x Keterangan Jalur
(m) (%)
1 A-B 45 36 0 45 0 Datar Lurus
2 B-C 50 35 1 50 2 Menurun Tikungan
3 C-D 36 35 0 36 0 Datar Tikungan
4 D-E 23 34 1 23 4 Datar Lurus
5 E-F 55 34 0 55 0 Datar Lurus
6 F-G 55 35 -1 55 -2 Menanjak Lurus
7 G-H 43 35 0 43 0 Datarr Lurus
8 H-I 63 34 1 63 2 Menurun Lurus
Lampiran 31
Lebar Tikungan
No Segmen Jarak (m) Keterangan
(m)
1 B-C 50 25 Tikungan
2 C-D 36 25 Tikungan
Lampiran 32
Jarak Lebar Jalan
No Segmen Keterangan
(m) Lurus (m)
1 A-B 45 9 Lurus
2 D-E 23 9 Lurus
3 E-F 55 9 Lurus
4 F-G 55 9 Lurus
5 G-H 43 9 Lurus
6 H-I 63 9 Lurus
Lampiran 33
Perhitungan Grade
Beda Beda
No Segmen Panjang Jarak(ΔX) Ketinggian Ketinggian Tinggi Tinggi
Jalan (m) awal akhir (Δ)(m) (Δ)(m)
1 A-B 45 45 36 36 0 0
2 B-C 50 50 36 35 1 1
3 C-D 36 36 35 35 0 0
4 D-E 23 23 35 34 1 1
5 E-F 55 55 34 34 0 0
6 F-G 55 55 34 35 1 1
7 G-H 43 43 35 35 0 0
8 H-I 63 63 35 34 1 1
Lampiran 34
JARI - JARI TIKUNGAN
Jari-jari Tikungan Kecepatan Tingkat superelevasi Koefisien Gesek
(m) (km/jam) (m/m) Samping (f)
12.86 20 0.02 0.205
12.86 20 0.02 0.205
Lampiran 35
Superelevasi
Kecepatan Koefisien Superelevasi Jari-jari
Segmen
(km/jam) Gesek (e) tikungan (m)
B-C 20 0.205 0.04 152.52
C-D 20 0.205 0.04 152.52
Lampiran 36
Lebar Panjang Panjang
Jarak
No Segmen Jalan Horizontal Vertikal q (cm)
(m)
Lurus (m) (mm/m) (m)
1 A-B 45 9 4.4 0.174 0.08715
2 D-E 23 9 4.4 0.174 0.08715
3 E-F 55 9 4.4 0.174 0.08715
4 F-G 55 9 4.4 0.174 0.08715
5 G-H 43 9 4.4 0.174 0.08715
6 H-I 63 9 4.4 0.174 0.08715
Lampiran 37
Lampiran 38
SPESIFIKASI KOMATSU PC 300
KAPASITAS
1.8 m³ 2.88 ton
BUCKET
BUCKET FILL
110 %
FACTOR
EFISIENSI
85 %
MESIN
DENSITY 1.6 kg/m³
CT (Cycle Time) 20 detik 0.33
BUCKET
90 % 0.9
FACTOR
FAKTOR
80 % 0.8
KOREKSI
WAKTU GALI 5 detik
WAKTU
5 detik
PUTAR
WAKTU
BUANG KE
5 detik
DALAM DUMP
TRUCK
KP 5702.4 m³/jam
Lampiran 39
SPESIFIKASI KOMATSU PC 200
KAPASITAS
1.2 m³ 1.92 ton
BUCKET
BUCKET FILL
90 %
FACTOR
EFISIENSI
85 %
MESIN
DENSITY 1.55 kg/m³
CT (Cycle Time) 20 detik 0.33
BUCKET
90 % 0.9
FACTOR
FAKTOR
80 % 0.8
KOREKSI
WAKTU GALI 5 detik
WAKTU
5 detik
PUTAR
WAKTU
BUANG KE
5 detik
DALAM DUMP
TRUCK
KP 3110.4 m³/jam
Lampiran 40
SPESIFIKASI HINO 260 JD
KAPASITAS BAK 18.5 ton
HP 315 hp
GMW 7.5 ton
GVW 26 ton
JUMLAH PENGISIAN 6 kali
EFISIENSI 85% %
DENSITY 1.6
LOADING TIME 1.946549
HAULING TIME
DUMPING TIME 0.7
RENTURN TIME
TENAGA MAKSIMUM 2500 RPM
260 PS
DAYA MAKSIMUM 1500 RPM
76 KG.M
TORQUE 1500 RPM
7030.48 IN.LB
DIAMETER BAN 10 MM
Lampiran 41
Kapasitas Produksi Bulldozer Komatsu D85 ES
Transmission Torqflow Satuan
Kec. Maju maks 10 Km/Jam
F/Kec. Maju = 0.75 Kec.
Maju maks 125 m/menit
Kec. Mundur maks 13 Km/Jam
R/Kec. Mundur = 0.75 Kec.
Mundur maks 163 m/menit
Z/Waktu ganti perseneling 0.05 menit
J/Jarak Gusur 90 m
L/Lebar Blade 3.62 m
H/Tinggi Blade 1.295 m
Kapasitas Blade 6.07 m3
Density 1.45 kg/m3
Blade Factor (Mudah
digusur) 1
Faktor koreksi (Normal) 0.95
Jam Kerja Sehari 16 Jam
Cycle Time (CT) 3.24 Menit
Kapasitas Produksi 154.65 Ton/Jam
Lampiran 42
KONDISI JALAN ANGKUT PIT KE DISPOSAL
KETINGGIAN GRADE GR JARAK CRR 20
ΔH (m) ΔX (m) SEGMEN KEADAAN RR(lb/ton)
AWAL AKHIR (%) (lb/ton) (m) (%) lb/ton
36 36 0 45 A-B DATAR 0.0 0 45 8 20 160
36 35 1 50 B-C MENURUN -2.0 -40 50 8 20 160
35 35 0 36 C-D DATAR 0.0 0 36 8 20 160
35 34 1 23 D-E MENURUN -4.4 -87 23 8 20 160
34 34 0 55 E-F DATAR 0.0 0 55 8 20 160
34 35 1 55 F-G MENDAKI 1.8 36 55 8 20 160
35 35 0 43 G-H DATAR 0.0 0 43 8 20 160
35 34 1 63 H-I MENURUN -1.6 -32 63 8 20 160
Lampiran 43
KONDISI JALAN ANGKUT PIT KE STOCKEFILE
KETINGGIAN GRADE GR JARAK CRR 20
ΔH (m) ΔX (m) SEGMEN KEADAAN RR(lb/ton)
AWAL AKHIR (%) (lb/ton) (m) (%) lb/ton
36 36 0 177 A-B DATAR 0 0 177 8 20 160
36 45 9 500 B-C MENDAKI 2 36 500 8 20 160
45 45 0 165 C-D DATAR 0 0 165 8 20 160
45 50 5 230 D-E MENDAKI 2 43 230 8 20 160
50 50 0 100 E-F DATAR 0 0 100 8 20 160
50 54 4 340 F-G MENDAKI 1 24 340 8 20 160
54 54 0 98 G-H DATAR 0 0 98 8 20 160
54 44 10 310 H-I MENURUN 3 -65 310 8 20 160
44 44 0 110 I-J DATAR 0 0 110 8 20 160
44 49 5 200 J-K MENDAKI 3 50 200 8 20 160
49 49 0 99 K-L DATAR 0 0 99 8 20 160
49 54 5 310 L-M MENDAKI 2 32 310 8 20 160
54 54 0 78 M-N DATAR 0 0 78 8 20 160
54 59 5 320 N-O MENDAKI 2 31 320 8 20 160
59 59 0 123 O-P DATAR 0 0 123 8 20 160
59 64 5 310 P-Q MENDAKI 2 32 310 8 20 160
64 64 0 88 Q-R DATAR 0 0 88 8 20 160
Lampiran 44
KONDISI JALAN ANGKUT STOCKFILE KE JETTY
KETINGGIAN GRADE GR JARAK 20
ΔH (m) ΔX (m) SEGMEN KEADAAN CRR (%) RR(lb/ton)
AWAL AKHIR (%) (lb/ton) (m) lb/ton
70 70 0 50 A-B DATAR 0.0 0 50 8 20 160
70 66 4 152 B-C MENURUN -2.6 -53 152 8 20 160
66 66 0 45 C-D DATAR 0.0 0 45 8 20 160
66 60 6 167 D-E MENURUN -3.6 -72 167 8 20 160
60 60 0 52 E-F DATAR 0.0 0 52 8 20 160
60 57 3 135 F-G MENURUN -2.2 -44 135 8 20 160
57 57 0 48 G-H DATAR 0.0 0 48 8 20 160
57 53 4 160 H-I MENURUN -2.5 -50 160 8 20 160
53 53 0 43 I-J DATAR 0.0 0 43 8 20 160
53 49 4 230 J-K MENURUN -1.7 -35 230 8 20 160
49 49 0 33 K-L DATAR 0.0 0 33 8 20 160
49 45 4 220 L-M MENURUN -1.8 -36 220 8 20 160
45 45 0 33 M-N DATAR 0.0 0 33 8 20 160
45 40 5 310 N-O MENURUN -1.6 -32 310 8 20 160
40 40 0 33 O-P DATAR 0.0 0 33 8 20 160
40 36 4 134 P-Q MENURUN -3.0 -60 134 8 20 160
36 36 0 29 Q-R DATAR 0.0 0 29 8 20 160
36 30 6 310 R-S MENURUN -1.9 -39 310 8 20 160
30 30 0 44 S-T DATAR 0.0 0 44 8 20 160
28 28 0 12 T-U DATAR 0.0 0 12 8 20 160
28 24 4 421 U-V MENURUN -1.0 -19 421 8 20 160
24 24 0 40 V-W DATAR 0.0 0 40 8 20 160
24 20 4 210 W-X MENURUN -1.9 -38 210 8 20 160
20 20 0 24 X-Y DATAR 0.0 0 24 8 20 160
Lampiran 45
Lampiran 47
KEADAAN SISTEM probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
1 9 0 0 0 1 0.005560938
2 8 1 0 0 3 0.013926867
3 8 0 1 0 0 0.001999773
4 8 0 0 1 2 0.012763937
5 7 2 0 0 3 0.01743929
6 7 1 1 0 1 0.005008252
7 7 1 0 1 6 0.031966127
8 7 0 2 0 0 0.00071914
9 7 0 1 1 1 0.00459005
10 7 0 0 2 3 0.014648436
11 6 3 0 0 3 0.014558376
12 6 2 1 0 1 0.006271357
13 6 2 0 1 7 0.040028139
14 6 1 2 0 0 0.001801022
15 6 1 1 1 2 0.011495365
16 6 1 0 2 7 0.036685684
17 6 0 3 0 0 0.000258611
18 6 0 2 1 0 0.001650631
19 6 0 1 2 1 0.005267736
20 6 0 0 3 2 0.011207445
21 5 4 0 0 2 0.009115034
22 5 3 1 0 1 0.005235349
23 5 3 0 1 6 0.03341562
24 5 2 2 0 0 0.002255248
25 5 2 1 1 3 0.014394552
26 5 2 0 2 8 0.045937992
27 5 1 3 0 0 0.000647667
28 5 1 2 1 1 0.004133857
29 5 1 1 2 2 0.013192569
30 5 1 0 3 5 0.028068033
31 5 0 4 0 0 9.29992E-05
32 5 0 3 1 0 0.000593585
33 5 0 2 2 0 0.001894335
34 5 0 1 3 1 0.004030318
35 5 0 0 4 1 0.00643107
36 4 5 0 0 1 0.004565556
37 4 4 1 0 1 0.003277865
38 4 4 0 1 4 0.0209216
39 4 3 2 0 0 0.001882688
40 4 3 1 1 2 0.012016618
41 4 3 0 2 7 0.038349184
42 4 2 3 0 0 0.000811012
43 4 2 2 1 1 0.005176436
44 4 2 1 2 3 0.016519798
45 4 2 0 3 6 0.035146926
46 4 1 4 0 0 0.000232908
47 4 1 3 1 0 0.00148658
48 4 1 2 2 1 0.00474419
49 4 1 1 3 2 0.010093568
50 4 1 0 4 3 0.016106033
51 4 0 5 0 0 3.34435E-05
52 4 0 4 1 0 0.00021346
53 4 0 3 2 0 0.000681223
54 4 0 2 3 0 0.001449346
55 4 0 1 4 0 0.002312682
56 4 0 0 5 1 0.002952227
57 3 6 0 0 0 0.00190567
58 3 5 1 0 0 0.001641823
59 3 5 0 1 2 0.010479252
60 3 4 2 0 0 0.001178756
61 3 4 1 1 1 0.007523634
62 3 4 0 2 4 0.024010517
63 3 3 3 0 0 0.000677035
64 3 3 2 1 1 0.004321306
65 3 3 1 2 2 0.013790781
66 3 3 0 3 5 0.029340767
67 3 2 4 0 0 0.000291649
68 3 2 3 1 0 0.001861502
69 3 2 2 2 1 0.005940698
70 3 2 1 3 2 0.012639215
71 3 2 0 4 4 0.020168052
72 3 1 5 0 0 8.37562E-05
73 3 1 4 1 0 0.00053459
74 3 1 3 2 0 0.001706062
75 3 1 2 3 1 0.003629756
76 3 1 1 4 1 0.005791904
77 3 1 0 5 1 0.007393587
78 3 0 6 0 0 1.20266E-05
79 3 0 5 1 0 7.67624E-05
80 3 0 4 2 0 0.000244975
81 3 0 3 3 0 0.0005212
82 3 0 2 4 0 0.000831665
83 3 0 1 5 0 0.001061653
84 3 0 0 6 0 0.001129367
85 2 7 0 0 0 0.000681797
86 2 6 1 0 0 0.0006853
87 2 6 0 1 1 0.004374057
88 2 5 2 0 0 0.000590417
89 2 5 1 1 1 0.003768452
90 2 5 0 2 2 0.012026434
91 2 4 3 0 0 0.000423893
92 2 4 2 1 0 0.00270558
93 2 4 1 2 2 0.008634441
94 2 4 0 3 3 0.018370325
95 2 3 4 0 0 0.000243469
96 2 3 3 1 0 0.001553988
97 2 3 2 2 1 0.004959314
98 2 3 1 3 2 0.010551257
99 2 3 0 4 3 0.016836355
100 2 2 5 0 0 0.00010488
101 2 2 4 1 0 0.000669416
102 2 2 3 2 0 0.002136339
103 2 2 2 3 1 0.004545198
104 2 2 1 4 1 0.00725265
105 2 2 0 5 2 0.009258285
106 2 1 6 0 0 3.01196E-05
107 2 1 5 1 0 0.000192244
108 2 1 4 2 0 0.000613518
109 2 1 3 3 0 0.0013053
110 2 1 2 4 0 0.002082831
111 2 1 1 5 0 0.002658814
112 2 1 0 6 1 0.002828398
113 2 0 7 0 0 4.32491E-06
114 2 0 6 1 0 2.76046E-05
115 2 0 5 2 0 8.80957E-05
116 2 0 4 3 0 0.000187429
117 2 0 3 4 0 0.000299076
118 2 0 2 5 0 0.000381782
119 2 0 1 6 0 0.000406133
120 2 0 0 7 0 0.000370317
121 1 8 0 0 0 0.000213437
122 1 7 1 0 0 0.000245182
123 1 7 0 1 0 0.001564919
124 1 6 2 0 0 0.000246441
125 1 6 1 1 0 0.001572958
126 1 6 0 2 1 0.005019853
127 1 5 3 0 0 0.00021232
128 1 5 2 1 0 0.001355176
129 1 5 1 2 1 0.004324836
130 1 5 0 3 2 0.009201364
131 1 4 4 0 0 0.000152437
132 1 4 3 1 0 0.000972956
133 1 4 2 2 1 0.003105038
134 1 4 1 3 1 0.006606168
135 1 4 0 4 2 0.010541283
136 1 3 5 0 0 8.75541E-05
137 1 3 4 1 0 0.000558831
138 1 3 3 2 0 0.001783423
139 1 3 2 3 1 0.003794346
140 1 3 1 4 1 0.006054535
141 1 3 0 5 1 0.007728846
142 1 2 6 0 0 3.7716E-05
143 1 2 5 1 0 0.000240729
144 1 2 4 2 0 0.000768251
145 1 2 3 3 0 0.001634502
146 1 2 2 4 0 0.002608131
147 1 2 1 5 1 0.003329379
148 1 2 0 6 1 0.003541734
149 1 1 7 0 0 1.08314E-05
150 1 1 6 1 0 6.91332E-05
151 1 1 5 2 0 0.000220628
152 1 1 4 3 0 0.0004694
153 1 1 3 4 0 0.000749009
154 1 1 2 5 0 0.000956138
155 1 1 1 6 0 0.001017123
156 1 1 0 7 0 0.000927426
157 1 0 8 0 0 1.55528E-06
158 1 0 7 1 0 9.9269E-06
159 1 0 6 2 0 3.16802E-05
160 1 0 5 3 0 6.74016E-05
161 1 0 4 4 0 0.000107551
162 1 0 3 5 0 0.000137293
163 1 0 2 6 0 0.00014605
164 1 0 1 7 0 0.00013317
165 1 0 0 8 0 0.000106248
Lampiran 48
Tingkat Pengunaan Truck Pada
Tahap 1
0.949557 94.95575 %
Lampiran 49
Lampiran 50
Waktu Tunggu Antri Pada
Tahap 1
wq1 6.132985582 Menit
Lampiran 51
KEADAAN probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
211 0 0 9 0 0 5.59297E-07
157 1 0 8 0 0 1.55528E-06
202 0 1 8 0 0 3.89507E-06
212 0 0 8 1 0 3.56982E-06
113 2 0 7 0 0 4.32491E-06
149 1 1 7 0 0 1.08314E-05
158 1 0 7 1 0 9.9269E-06
194 0 2 7 0 0 1.35631E-05
203 0 1 7 1 0 2.4861E-05
213 0 0 7 2 0 1.13925E-05
78 3 0 6 0 0 1.20266E-05
106 2 1 6 0 0 3.01196E-05
114 2 0 6 1 0 2.76046E-05
142 1 2 6 0 0 3.7716E-05
150 1 1 6 1 0 6.91332E-05
159 1 0 6 2 0 3.16802E-05
187 0 3 6 0 0 3.14854E-05
195 0 2 6 1 0 8.65689E-05
204 0 1 6 2 0 7.93402E-05
214 0 0 6 3 0 2.42383E-05
51 4 0 5 0 0 3.34435E-05
72 3 1 5 0 0 8.37562E-05
79 3 0 5 1 0 7.67624E-05
100 2 2 5 0 0 0.00010488
107 2 1 5 1 0 0.000192244
115 2 0 5 2 0 8.80957E-05
136 1 3 5 0 0 8.75541E-05
143 1 2 5 1 0 0.000240729
151 1 1 5 2 0 0.000220628
160 1 0 5 3 0 6.74016E-05
181 0 4 5 0 0 5.48179E-05
188 0 3 5 1 0 0.000200962
196 0 2 5 2 0 0.000276271
205 0 1 5 3 0 0.000168801
215 0 0 5 4 0 3.86765E-05
31 5 0 4 0 0 9.29992E-05
46 4 1 4 0 0 0.000232908
52 4 0 4 1 0 0.00021346
67 3 2 4 0 0 0.000291649
73 3 1 4 1 0 0.00053459
80 3 0 4 2 0 0.000244975
95 2 3 4 0 0 0.000243469
101 2 2 4 1 0 0.000669416
108 2 1 4 2 0 0.000613518
116 2 0 4 3 0 0.000187429
131 1 4 4 0 0 0.000152437
137 1 3 4 1 0 0.000558831
144 1 2 4 2 0 0.000768251
152 1 1 4 3 0 0.0004694
161 1 0 4 4 0 0.000107551
176 0 5 4 0 0 7.63527E-05
182 0 4 4 1 0 0.000349885
189 0 3 4 2 0 0.000641338
197 0 2 4 3 0 0.000587785
206 0 1 4 4 0 0.000269352
216 0 0 4 5 0 4.9372E-05
17 6 0 3 0 0 0.000258611
27 5 1 3 0 0 0.000647667
32 5 0 3 1 0 0.000593585
42 4 2 3 0 0 0.000811012
47 4 1 3 1 0 0.00148658
53 4 0 3 2 0 0.000681223
63 3 3 3 0 0 0.000677035
68 3 2 3 1 0 0.001861502
74 3 1 3 2 0 0.001706062
81 3 0 3 3 0 0.0005212
91 2 4 3 0 0 0.000423893
96 2 3 3 1 0 0.001553988
102 2 2 3 2 0 0.002136339
109 2 1 3 3 0 0.0013053
117 2 0 3 4 0 0.000299076
127 1 5 3 0 0 0.00021232
132 1 4 3 1 0 0.000972956
138 1 3 3 2 0 0.001783423
145 1 2 3 3 0 0.001634502
153 1 1 3 4 0 0.000749009
162 1 0 3 5 0 0.000137293
172 0 6 3 0 0 8.86229E-05
177 0 5 3 1 0 0.000487336
183 0 4 3 2 0 0.001116605
190 0 3 3 3 0 0.001364488
198 0 2 3 4 0 0.000937912
207 0 1 3 5 0 0.000343838
217 0 0 3 6 0 5.2521E-05
8 7 0 2 0 0 0.00071914
14 6 1 2 0 0 0.001801022
18 6 0 2 1 0 0.001650631
24 5 2 2 0 0 0.002255248
28 5 1 2 1 1 0.004133857
33 5 0 2 2 0 0.001894335
39 4 3 2 0 0 0.001882688
43 4 2 2 1 1 0.005176436
48 4 1 2 2 1 0.00474419
54 4 0 2 3 0 0.001449346
60 3 4 2 0 0 0.001178756
64 3 3 2 1 1 0.004321306
69 3 2 2 2 1 0.005940698
75 3 1 2 3 1 0.003629756
82 3 0 2 4 0 0.000831665
88 2 5 2 0 0 0.000590417
92 2 4 2 1 0 0.00270558
97 2 3 2 2 1 0.004959314
103 2 2 2 3 1 0.004545198
110 2 1 2 4 0 0.002082831
118 2 0 2 5 0 0.000381782
124 1 6 2 0 0 0.000246441
128 1 5 2 1 0 0.001355176
133 1 4 2 2 1 0.003105038
139 1 3 2 3 1 0.003794346
146 1 2 2 4 0 0.002608131
154 1 1 2 5 0 0.000956138
163 1 0 2 6 0 0.00014605
169 0 7 2 0 0 8.817E-05
173 0 6 2 1 0 0.000565653
178 0 5 2 2 0 0.001555258
184 0 4 2 3 0 0.002375649
191 0 3 2 4 0 0.002177276
199 0 2 2 5 0 0.001197281
208 0 1 2 6 0 0.000365768
218 0 0 2 7 0 4.78894E-05
3 8 0 1 0 0 0.001999773
6 7 1 1 0 1 0.005008252
9 7 0 1 1 1 0.00459005
12 6 2 1 0 1 0.006271357
15 6 1 1 1 2 0.011495365
19 6 0 1 2 1 0.005267736
22 5 3 1 0 1 0.005235349
25 5 2 1 1 3 0.014394552
29 5 1 1 2 2 0.013192569
34 5 0 1 3 1 0.004030318
37 4 4 1 0 1 0.003277865
40 4 3 1 1 2 0.012016618
44 4 2 1 2 3 0.016519798
49 4 1 1 3 2 0.010093568
55 4 0 1 4 0 0.002312682
58 3 5 1 0 0 0.001641823
61 3 4 1 1 1 0.007523634
65 3 3 1 2 2 0.013790781
70 3 2 1 3 2 0.012639215
76 3 1 1 4 1 0.005791904
83 3 0 1 5 0 0.001061653
86 2 6 1 0 0 0.0006853
89 2 5 1 1 1 0.003768452
93 2 4 1 2 2 0.008634441
98 2 3 1 3 2 0.010551257
104 2 2 1 4 1 0.00725265
111 2 1 1 5 0 0.002658814
119 2 0 1 6 0 0.000406133
122 1 7 1 0 0 0.000245182
125 1 6 1 1 0 0.001572958
129 1 5 1 2 1 0.004324836
134 1 4 1 3 1 0.006606168
140 1 3 1 4 1 0.006054535
147 1 2 1 5 1 0.003329379
155 1 1 1 6 0 0.001017123
164 1 0 1 7 0 0.00013317
167 0 8 1 0 0 7.67544E-05
170 0 7 1 1 0 0.000562762
174 0 6 1 2 0 0.001805193
179 0 5 1 3 1 0.00330891
185 0 4 1 4 1 0.003790759
192 0 3 1 5 0 0.002779377
200 0 2 1 6 0 0.001273646
209 0 1 1 7 0 0.000333512
219 0 0 1 8 0 3.82079E-05
Lampiran 52
Tingkat Pengunaan Truck Pada
Tahap 3
0.341471 34.14711 %
Lampiran 53
probabilitas
NO KEADAAN koefisien
keadaan
n1 n2 n3 n4
211 0 0 9 0 0 5.59297E-07
157 1 0 8 0 0 1.55528E-06
202 0 1 8 0 0 3.89507E-06
212 0 0 8 1 0 3.56982E-06
113 2 0 7 0 0 4.32491E-06
149 1 1 7 0 0 1.08314E-05
158 1 0 7 1 0 9.9269E-06
194 0 2 7 0 0 1.35631E-05
203 0 1 7 1 0 2.4861E-05
213 0 0 7 2 0 1.13925E-05
78 3 0 6 0 0 1.20266E-05
106 2 1 6 0 0 3.01196E-05
114 2 0 6 1 0 2.76046E-05
142 1 2 6 0 0 3.7716E-05
150 1 1 6 1 0 6.91332E-05
159 1 0 6 2 0 3.16802E-05
187 0 3 6 0 0 3.14854E-05
195 0 2 6 1 0 8.65689E-05
204 0 1 6 2 0 7.93402E-05
214 0 0 6 3 0 2.42383E-05
51 4 0 5 0 0 3.34435E-05
72 3 1 5 0 0 8.37562E-05
79 3 0 5 1 0 7.67624E-05
100 2 2 5 0 0 0.00010488
107 2 1 5 1 0 0.000192244
115 2 0 5 2 0 8.80957E-05
136 1 3 5 0 0 8.75541E-05
143 1 2 5 1 0 0.000240729
151 1 1 5 2 0 0.000220628
160 1 0 5 3 0 6.74016E-05
181 0 4 5 0 0 5.48179E-05
188 0 3 5 1 0 0.000200962
196 0 2 5 2 0 0.000276271
205 0 1 5 3 0 0.000168801
215 0 0 5 4 0 3.86765E-05
31 5 0 4 0 0 9.29992E-05
46 4 1 4 0 0 0.000232908
52 4 0 4 1 0 0.00021346
67 3 2 4 0 0 0.000291649
73 3 1 4 1 0 0.00053459
80 3 0 4 2 0 0.000244975
95 2 3 4 0 0 0.000243469
101 2 2 4 1 0 0.000669416
108 2 1 4 2 0 0.000613518
116 2 0 4 3 0 0.000187429
131 1 4 4 0 0 0.000152437
137 1 3 4 1 0 0.000558831
144 1 2 4 2 0 0.000768251
152 1 1 4 3 0 0.0004694
161 1 0 4 4 0 0.000107551
176 0 5 4 0 0 7.63527E-05
182 0 4 4 1 0 0.000349885
189 0 3 4 2 0 0.000641338
197 0 2 4 3 0 0.000587785
206 0 1 4 4 0 0.000269352
216 0 0 4 5 0 4.9372E-05
17 6 0 3 0 0 0.000258611
27 5 1 3 0 0 0.000647667
32 5 0 3 1 0 0.000593585
42 4 2 3 0 0 0.000811012
47 4 1 3 1 0 0.00148658
53 4 0 3 2 0 0.000681223
63 3 3 3 0 0 0.000677035
68 3 2 3 1 0 0.001861502
74 3 1 3 2 0 0.001706062
81 3 0 3 3 0 0.0005212
91 2 4 3 0 0 0.000423893
96 2 3 3 1 0 0.001553988
102 2 2 3 2 0 0.002136339
109 2 1 3 3 0 0.0013053
117 2 0 3 4 0 0.000299076
127 1 5 3 0 0 0.00021232
132 1 4 3 1 0 0.000972956
138 1 3 3 2 0 0.001783423
145 1 2 3 3 0 0.001634502
153 1 1 3 4 0 0.000749009
162 1 0 3 5 0 0.000137293
172 0 6 3 0 0 8.86229E-05
177 0 5 3 1 0 0.000487336
183 0 4 3 2 0 0.001116605
190 0 3 3 3 0 0.001364488
198 0 2 3 4 0 0.000937912
207 0 1 3 5 0 0.000343838
217 0 0 3 6 0 5.2521E-05
8 7 0 2 0 0 0.00071914
14 6 1 2 0 0 0.001801022
18 6 0 2 1 0 0.001650631
24 5 2 2 0 0 0.002255248
28 5 1 2 1 1 0.004133857
33 5 0 2 2 0 0.001894335
39 4 3 2 0 0 0.001882688
43 4 2 2 1 1 0.005176436
48 4 1 2 2 1 0.00474419
54 4 0 2 3 0 0.001449346
60 3 4 2 0 0 0.001178756
64 3 3 2 1 1 0.004321306
69 3 2 2 2 1 0.005940698
75 3 1 2 3 1 0.003629756
82 3 0 2 4 0 0.000831665
88 2 5 2 0 0 0.000590417
92 2 4 2 1 0 0.00270558
97 2 3 2 2 1 0.004959314
103 2 2 2 3 1 0.004545198
110 2 1 2 4 0 0.002082831
118 2 0 2 5 0 0.000381782
124 1 6 2 0 0 0.000246441
128 1 5 2 1 0 0.001355176
133 1 4 2 2 1 0.003105038
139 1 3 2 3 1 0.003794346
146 1 2 2 4 0 0.002608131
154 1 1 2 5 0 0.000956138
163 1 0 2 6 0 0.00014605
169 0 7 2 0 0 8.817E-05
173 0 6 2 1 0 0.000565653
178 0 5 2 2 0 0.001555258
184 0 4 2 3 0 0.002375649
191 0 3 2 4 0 0.002177276
199 0 2 2 5 0 0.001197281
208 0 1 2 6 0 0.000365768
218 0 0 2 7 0 4.78894E-05
Lampiran 54
Waktu Tunggu Antri Pada
Tahap 3
wq3 0.327209181 Menit
Lampiran 55
No Uraian Nilai Satuan
1 Kapasitas bucket 1.8 m3
2 Faktor pengisian 110 %
Jumlah pengisian
excavator 6 kali
3 ke dumptruck
4 Efisiensi 85 %
5 Jumlah Truck (K) 9 unit
6 Density 1.6 kg/m3
Produktivitas DT 52.54362545 Ton/jam
472.8926291 Ton/jam
7093.389436 ton/hari
Produktivitas seluruh DT ton/6
1064008.415 bulan
12768100.98 ton/tahun
Lampiran 56
Tingkat Pelayanan
1 0.5137 1.946549
2 0.2051 4.874956
3 1.4286 0.7
4 0.2238 4.467884
Waktu Tunggu
Tahap 1 6.132986
Tahap 3 0.327209
Total CT 18.4496
Lampiran 57
No Uraian Nilai Satuan
1 Kapasitas bucket 1.8 m3
2 Faktor pengisian 90 %
Jumlah pengisian
excavator 6 kali
3 ke dumptruck
4 Efisiensi 85 %
5 Jumlah Truck (K) 3 unit
6 Density 1.6 kg/m3
Produktivitas DT 125.4010548 Ton/jam
376.2031644 Ton/jam
5266.844302 ton/hari
Produktivitas seluruh DT ton/6
758,425.58 bulan
1,516,851.16 ton/tahun
Lampiran 58
Tingkat Pelayanan
1 0.5137 1.946549
2 1.2562 0.796048
3 1.4286 0.7
4 3.7519 0.266532
Waktu Tunggu
Tahap 1 2.37623
Tahap 3 0.239564
Total CT 6.3249
Lampiran 59
No Uraian Nilai Satuan
1 Kapasitas bucket 1.2 m3
2 Faktor pengisian 110 %
Jumlah pengisian
excavator 6 kali
3 ke dumptruck
4 Efisiensi 85 %
5 Jumlah Truck (K) 5 unit
6 Density 1.6 kg/m3
Produktivitas DT 49.54563753 Ton/jam
247.7281877 Ton/jam
3715.922815 ton/hari
Produktivitas seluruh DT
535,092.89 ton/sequens
1,070,185.77 ton/tahun
Lampiran 60
Tingkat Pelayanan
1 0.5137 1.946549
2 0.2353 4.249925
3 1.4286 0.7
4 0.2602 3.84261
Waktu Tunggu
Tahap 1 2.112346
Tahap 3 0.192544
Total CT 13.0440
Lampiran 61
KEADAAN SISTEM probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
1 5 0 0 0 1 0.015063895
2 4 1 0 0 2.183313 0.032889195
3 4 0 1 0 0.359611 0.005417139
4 4 0 0 1 1.974063 0.029737078
5 3 2 0 0 2.383428 0.035903702
6 3 1 1 0 0.785143 0.01182731
7 3 1 0 1 4.309997 0.064925346
8 3 0 2 0 0.12932 0.001948062
9 3 0 1 1 0.709894 0.010693775
10 3 0 0 2 1.948463 0.029351434
11 2 3 0 0 1.734589 0.026129672
12 2 2 1 0 0.857106 0.012911359
13 2 2 0 1 4.705036 0.070876172
14 2 1 2 0 0.282346 0.004253229
15 2 1 1 1 1.549922 0.023347856
16 2 1 0 2 4.254103 0.064083364
17 2 0 3 0 0.046505 0.000700544
18 2 0 2 1 0.255286 0.003845597
19 2 0 1 2 0.700688 0.010555093
20 2 0 0 3 1.282129 0.019313861
21 1 4 0 0 0.946788 0.014262312
22 1 3 1 0 0.623777 0.009396512
23 1 3 0 1 3.424189 0.05158162
24 1 2 2 0 0.308225 0.004643064
25 1 2 1 1 1.691982 0.025487838
26 1 2 0 2 4.644019 0.069957017
27 1 1 3 0 0.101535 0.001529507
28 1 1 2 1 0.557369 0.008396141
29 1 1 1 2 1.529822 0.02304507
30 1 1 0 3 2.799289 0.042168201
31 1 0 4 0 0.016724 0.000251923
32 1 0 3 1 0.091804 0.001382918
33 1 0 2 2 0.251975 0.003795726
34 1 0 1 3 0.461068 0.006945473
35 1 0 0 4 0.632751 0.009531695
36 0 5 0 0 0.413427 0.006227818
37 0 4 1 0 0.340475 0.005128882
38 0 4 0 1 1.869019 0.028154704
39 0 3 2 0 0.224317 0.003379087
40 0 3 1 1 1.231375 0.018549308
41 0 3 0 2 3.379782 0.050912685
42 0 2 3 0 0.110841 0.001669696
43 0 2 2 1 0.608455 0.009165702
44 0 2 1 2 1.67004 0.0251573
45 0 2 0 3 3.055862 0.046033188
46 0 1 4 0 0.036513 0.000550027
47 0 1 3 1 0.200436 0.003019343
48 0 1 2 2 0.55014 0.008287256
49 0 1 1 3 1.006655 0.015164141
50 0 1 0 4 1.381493 0.020810672
51 0 0 5 0 0.006014 9.05943E-05
52 0 0 4 1 0.033014 0.000497312
53 0 0 3 2 0.090613 0.001364984
54 0 0 2 3 0.165805 0.002497667
55 0 0 1 4 0.227544 0.0034277
56 0 0 0 5 0.249818 0.003763233
JUMLAH 66.3839 1
Lampiran 62
KEADAAN SISTEM probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
1 5 0 0 0 1 0.015063895
2 4 1 0 0 2 0.032889195
3 4 0 1 0 0 0.005417139
4 4 0 0 1 2 0.029737078
5 3 2 0 0 2 0.035903702
6 3 1 1 0 1 0.01182731
7 3 1 0 1 4 0.064925346
8 3 0 2 0 0 0.001948062
9 3 0 1 1 1 0.010693775
10 3 0 0 2 2 0.029351434
11 2 3 0 0 2 0.026129672
12 2 2 1 0 1 0.012911359
13 2 2 0 1 5 0.070876172
14 2 1 2 0 0 0.004253229
15 2 1 1 1 2 0.023347856
16 2 1 0 2 4 0.064083364
17 2 0 3 0 0 0.000700544
18 2 0 2 1 0 0.003845597
19 2 0 1 2 1 0.010555093
20 2 0 0 3 1 0.019313861
21 1 4 0 0 1 0.014262312
22 1 3 1 0 1 0.009396512
23 1 3 0 1 3 0.05158162
24 1 2 2 0 0 0.004643064
25 1 2 1 1 2 0.025487838
26 1 2 0 2 5 0.069957017
27 1 1 3 0 0 0.001529507
28 1 1 2 1 1 0.008396141
29 1 1 1 2 2 0.02304507
30 1 1 0 3 3 0.042168201
31 1 0 4 0 0 0.000251923
32 1 0 3 1 0 0.001382918
33 1 0 2 2 0 0.003795726
34 1 0 1 3 0 0.006945473
35 1 0 0 4 1 0.009531695
36 0 5 0 0 0 0.006227818
37 0 4 1 0 0 0.005128882
38 0 4 0 1 2 0.028154704
39 0 3 2 0 0 0.003379087
40 0 3 1 1 1 0.018549308
41 0 3 0 2 3 0.050912685
42 0 2 3 0 0 0.001669696
43 0 2 2 1 1 0.009165702
44 0 2 1 2 2 0.0251573
45 0 2 0 3 3 0.046033188
46 0 1 4 0 0 0.000550027
47 0 1 3 1 0 0.003019343
48 0 1 2 2 1 0.008287256
49 0 1 1 3 1 0.015164141
50 0 1 0 4 1 0.020810672
51 0 0 5 0 0 9.05943E-05
52 0 0 4 1 0 0.000497312
53 0 0 3 2 0 0.001364984
54 0 0 2 3 0 0.002497667
55 0 0 1 4 0 0.0034277
56 0 0 0 5 0 0.003763233
JUMLAH 66 1
Lampiran 63
KEADAAN SISTEM probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
1 5 0 0 0 1 0.015063895
2 4 1 0 0 2 0.032889195
3 4 0 1 0 0 0.005417139
4 4 0 0 1 2 0.029737078
5 3 2 0 0 2 0.035903702
6 3 1 1 0 1 0.01182731
7 3 1 0 1 4 0.064925346
8 3 0 2 0 0 0.001948062
9 3 0 1 1 1 0.010693775
10 3 0 0 2 2 0.029351434
11 2 3 0 0 2 0.026129672
12 2 2 1 0 1 0.012911359
13 2 2 0 1 5 0.070876172
14 2 1 2 0 0 0.004253229
15 2 1 1 1 2 0.023347856
16 2 1 0 2 4 0.064083364
17 2 0 3 0 0 0.000700544
18 2 0 2 1 0 0.003845597
19 2 0 1 2 1 0.010555093
20 2 0 0 3 1 0.019313861
21 1 4 0 0 1 0.014262312
22 1 3 1 0 1 0.009396512
23 1 3 0 1 3 0.05158162
24 1 2 2 0 0 0.004643064
25 1 2 1 1 2 0.025487838
26 1 2 0 2 5 0.069957017
27 1 1 3 0 0 0.001529507
28 1 1 2 1 1 0.008396141
29 1 1 1 2 2 0.02304507
30 1 1 0 3 3 0.042168201
31 1 0 4 0 0 0.000251923
32 1 0 3 1 0 0.001382918
33 1 0 2 2 0 0.003795726
34 1 0 1 3 0 0.006945473
35 1 0 0 4 1 0.009531695
36 0 5 0 0 0 0.006227818
37 0 4 1 0 0 0.005128882
38 0 4 0 1 2 0.028154704
39 0 3 2 0 0 0.003379087
40 0 3 1 1 1 0.018549308
41 0 3 0 2 3 0.050912685
42 0 2 3 0 0 0.001669696
43 0 2 2 1 1 0.009165702
44 0 2 1 2 2 0.0251573
45 0 2 0 3 3 0.046033188
46 0 1 4 0 0 0.000550027
47 0 1 3 1 0 0.003019343
48 0 1 2 2 1 0.008287256
49 0 1 1 3 1 0.015164141
50 0 1 0 4 1 0.020810672
51 0 0 5 0 0 9.05943E-05
52 0 0 4 1 0 0.000497312
53 0 0 3 2 0 0.001364984
54 0 0 2 3 0 0.002497667
55 0 0 1 4 0 0.0034277
56 0 0 0 5 0 0.003763233
66 1
Lampirann 64
Tingkat Pengunaan Truck Pada
Tahap 1
0.746149 74.61487 %
Lampiran 65
Lampiran 67
KEADAAN probabilitas
NO koefisien
n1 n2 n3 n4 keadaan
51 0 0 5 0 0 9.05943E-05
31 1 0 4 0 0 0.000251923
46 0 1 4 0 0 0.000550027
52 0 0 4 1 0 0.000497312
17 2 0 3 0 0 0.000700544
27 1 1 3 0 0 0.001529507
32 1 0 3 1 0 0.001382918
42 0 2 3 0 0 0.001669696
47 0 1 3 1 0 0.003019343
53 0 0 3 2 0 0.001364984
8 3 0 2 0 0 0.001948062
14 2 1 2 0 0 0.004253229
18 2 0 2 1 0 0.003845597
24 1 2 2 0 0 0.004643064
28 1 1 2 1 1 0.008396141
33 1 0 2 2 0 0.003795726
39 0 3 2 0 0 0.003379087
43 0 2 2 1 1 0.009165702
48 0 1 2 2 1 0.008287256
54 0 0 2 3 0 0.002497667
3 4 0 1 0 0 0.005417139
6 3 1 1 0 1 0.01182731
9 3 0 1 1 1 0.010693775
12 2 2 1 0 1 0.012911359
15 2 1 1 1 2 0.023347856
19 2 0 1 2 1 0.010555093
22 1 3 1 0 1 0.009396512
25 1 2 1 1 2 0.025487838
29 1 1 1 2 2 0.02304507
34 1 0 1 3 0 0.006945473
37 0 4 1 0 0 0.005128882
40 0 3 1 1 1 0.018549308
44 0 2 1 2 2 0.0251573
49 0 1 1 3 1 0.015164141
55 0 0 1 4 0 0.0034277
1 5 0 0 0 1 0.015063895
2 4 1 0 0 2 0.032889195
4 4 0 0 1 2 0.029737078
5 3 2 0 0 2 0.035903702
7 3 1 0 1 4 0.064925346
10 3 0 0 2 2 0.029351434
11 2 3 0 0 2 0.026129672
13 2 2 0 1 5 0.070876172
16 2 1 0 2 4 0.064083364
20 2 0 0 3 1 0.019313861
21 1 4 0 0 1 0.014262312
23 1 3 0 1 3 0.05158162
26 1 2 0 2 5 0.069957017
30 1 1 0 3 3 0.042168201
35 1 0 0 4 1 0.009531695
36 0 5 0 0 0 0.006227818
38 0 4 0 1 2 0.028154704
41 0 3 0 2 3 0.050912685
45 0 2 0 3 3 0.046033188
50 0 1 0 4 1 0.020810672
56 0 0 0 5 0 0.003763233
JUMLAH 66 1
Lampiran 68
Tingkat Pengunaan Truck Pada
Tahap 3
0.268323 26.83231 %
Lampiran 69
KEADAAN probabilitas
NO koefisien
keadaan
n1 n2 n3 n4
51 0 0 5 0 0 9.05943E-05
31 1 0 4 0 0 0.000251923
46 0 1 4 0 0 0.000550027
52 0 0 4 1 0 0.000497312
17 2 0 3 0 0 0.000700544
27 1 1 3 0 0 0.001529507
32 1 0 3 1 0 0.001382918
42 0 2 3 0 0 0.001669696
47 0 1 3 1 0 0.003019343
53 0 0 3 2 0 0.001364984
8 3 0 2 0 0 0.001948062
14 2 1 2 0 0 0.004253229
18 2 0 2 1 0 0.003845597
24 1 2 2 0 0 0.004643064
28 1 1 2 1 1 0.008396141
33 1 0 2 2 0 0.003795726
39 0 3 2 0 0 0.003379087
43 0 2 2 1 1 0.009165702
48 0 1 2 2 1 0.008287256
54 0 0 2 3 0 0.002497667
3 4 0 1 0 0 0.005417139
6 3 1 1 0 1 0.01182731
9 3 0 1 1 1 0.010693775
12 2 2 1 0 1 0.012911359
15 2 1 1 1 2 0.023347856
19 2 0 1 2 1 0.010555093
22 1 3 1 0 1 0.009396512
25 1 2 1 1 2 0.025487838
29 1 1 1 2 2 0.02304507
34 1 0 1 3 0 0.006945473
37 0 4 1 0 0 0.005128882
40 0 3 1 1 1 0.018549308
44 0 2 1 2 2 0.0251573
49 0 1 1 3 1 0.015164141
55 0 0 1 4 0 0.0034277
1 5 0 0 0 1 0.015063895
2 4 1 0 0 2 0.032889195
4 4 0 0 1 2 0.029737078
5 3 2 0 0 2 0.035903702
7 3 1 0 1 4 0.064925346
10 3 0 0 2 2 0.029351434
11 2 3 0 0 2 0.026129672
13 2 2 0 1 5 0.070876172
16 2 1 0 2 4 0.064083364
20 2 0 0 3 1 0.019313861
21 1 4 0 0 1 0.014262312
23 1 3 0 1 3 0.05158162
26 1 2 0 2 5 0.069957017
30 1 1 0 3 3 0.042168201
35 1 0 0 4 1 0.009531695
36 0 5 0 0 0 0.006227818
38 0 4 0 1 2 0.028154704
41 0 3 0 2 3 0.050912685
45 0 2 0 3 3 0.046033188
50 0 1 0 4 1 0.020810672
56 0 0 0 5 0 0.003763233
JUMLAH 66 1
Lampiran 70
Waktu Tunggu Antri Pada
Tahap 3
wq3 0.19254388 Menit
Lampiran 71
Linear
Tahun 2024 HMA 30499.4
%Ni CF HMP (USD/Ton)
1.4% 15% 44.834118
1.5% 16% 51.238992
1.6% 17% 58.0708576
1.7% 18% 65.3297148
Rata - Rata 54.868
Lampiran 72
Linear
Tahun 2025 HMA 35986.56
%Ni CF HMP (USD/Ton)
1.4% 15% 52.9002432
1.5% 16% 60.4574208
1.6% 17% 68.51841024
1.7% 18% 77.08321152
Rata - Rata 64.740
Lampiran 73
Linear
Tahun 2026 HMA 42181.96
%Ni CF HMP (USD/Ton)
1.4% 15% 62.0074812
1.5% 16% 70.8656928
1.6% 17% 80.31445184
1.7% 18% 90.35375832
Rata - Rata 75.885
Lampiran 74
Linear
Tahun 2027 HMA 49085.6
%Ni CF HMP (USD/Ton)
1.4% 15% 72.155832
1.5% 16% 82.464
1.6% 17% 93.459
1.7% 18% 105.141
Rata - Rata 88.305
Lampiran 75
Column Labels
155
24.5 1.621146162 190200 0.96512931 23200 1.549826617
23.5 1.641346351 170275 1.122323529 34000 1.554959001
22.5 1.650501031 121250 1.237386731 30900 1.566602037
21.5 1.642801684 106900 1.226879955 44150 1.521233035
20.5 1.635554968 94600 1.053739209 55025 1.421590643
19.5 1.608296314 105800 0.949511905 42000 1.421091001
18.5 1.578998319 104075 0.870907473 42150 1.374888015
17.5 1.644757918 68675 0.872328269 75700 1.239750649
16.5 1.573308675 37175 1.218574695 32800 1.407031083
15.5 1.605417143 21875 1.133828167 45975 1.285869565
14.5 1.639924147 19775 1.066693811 46050 1.238902393
13.5 1.610275545 21775 1.134643705 42100 1.296786693
12.5 1.560175234 21400 1.089523515 40400 1.2525
11.5 1.556824324 18500 1.005788509 40900 1.177407407
10.5 1.544366042 22675 0.945760963 29075 1.208048309
9.5 1.539810997 29100 0.791185819 20450 1.230842583
8.5 1.593954451 24150 0.674245077 22850 1.146819149
7.5 1.609414101 25175 0.596764314 18775 1.17682025
6.5 1.581868812 20200 0.735618932 20600 1.154595588
5.5 1.661008523 17600 1.046607143 7000 1.486178862
4.5 1.706503667 10225 0.941650485 2575 1.552636719
3.5 1.791556064 10925 1.032307692 650 1.748920086
2.5 1.785786517 8900 1.012173913 575 1.73883905
1.5 1.803861386 7575 0 50 1.792032787
0.5 1.762881356 5900 0 25 1.755443038
-0.5 1.534571429 4375 1.534571429
Grand Total 1.654906873 5712600 1.033612978 2064225 1.489995049
Lampiran 76
ni rata rata volume tonage ni rata-rata volume tonage grand
elevasi
ORE WASTE total
156
55.5 0 0.426191904 16675 26680 16675
54.5 0 0.687083825 21175 33880 21175
53.5 0 0.797207345 32675 52280 32675
52.5 1.433265306 3675 5880 0.954868421 34200 54720 37875
51.5 1.514990366 12975 20760 0.884662824 43375 69400 56350
50.5 1.535127021 21650 34640 1.051983696 46000 73600 67650
49.5 1.521827957 34875 55800 0.961576414 62325 99720 97200
48.5 1.562770936 40600 64960 0.97495551 73050 116880 113650
47.5 1.584642526 53850 86160 0.970245859 96600 154560 150450
46.5 1.6092179 59775 95640 1.005764108 103225 165160 163000
45.5 1.629188825 74275 118840 1.030148912 109125 174600 183400
44.5 1.616281772 103275 165240 1.067583448 90625 145000 193900
43.5 1.621565097 126350 202160 1.109010956 82150 131440 208500
42.5 1.636020358 152275 243640 1.115099183 64275 102840 216550
41.5 1.651429416 169125 270600 1.099243802 60500 96800 229625
40.5 1.666419155 185850 297360 1.077798546 48150 77040 234000
39.5 1.670545015 196325 314120 1.11912413 43100 68960 239425
38.5 1.67189907 207075 331320 1.148825155 36175 57880 243250
37.5 1.678973634 220925 353480 1.220357815 26550 42480 247475
36.5 1.686744009 229500 367200 1.244311224 19600 31360 249100
35.5 1.691341717 240550 384880 1.223497758 11150 17840 251700
34.5 1.705768834 242250 387600 1.237661972 8875 14200 251125
33.5 1.699409058 244525 391240 1.232376238 10100 16160 254625
32.5 1.689532057 246825 394920 1.220769231 11375 18200 258200
31.5 1.677286661 241400 386240 1.157733906 29125 46600 270525
30.5 1.669904582 238425 381480 1.163449643 31525 50440 269950
29.5 1.649543485 236575 378520 1.231224178 32675 52280 269250
28.5 1.653987869 210200 336320 1.270936255 37650 60240 247850
27.5 1.665701163 215000 344000 1.224011976 25050 40080 240050
26.5 1.684147149 211350 338160 0.953995068 20275 32440 231625
25.5 1.637134281 204050 326480 0.914206349 18900 30240 222950
24.5 1.621146162 190200 304320 0.96512931 23200 37120 213400
23.5 1.641346351 170275 272440 1.122323529 34000 54400 204275
22.5 1.650501031 121250 194000 1.237386731 30900 49440 152150
21.5 1.642801684 106900 171040 1.226879955 44150 70640 151050
20.5 1.635554968 94600 151360 1.053739209 55025 88040 149625
19.5 1.608296314 105800 169280 0.949511905 42000 67200 147800
18.5 1.578998319 104075 166520 0.870907473 42150 67440 146225
17.5 1.644757918 68675 109880 0.872328269 75700 121120 144375
16.5 1.573308675 37175 59480 1.218574695 32800 52480 69975
15.5 1.605417143 21875 35000 1.133828167 45975 73560 67850
14.5 1.639924147 19775 31640 1.066693811 46050 73680 65825
157
13.5 1.610275545 21775 34840 1.134643705 42100 67360 63875
12.5 1.560175234 21400 34240 1.089523515 40400 64640 61800
11.5 1.556824324 18500 29600 1.005788509 40900 65440 59400
10.5 1.544366042 22675 36280 0.945760963 29075 46520 51750
9.5 1.539810997 29100 46560 0.791185819 20450 32720 49550
8.5 1.593954451 24150 38640 0.674245077 22850 36560 47000
7.5 1.609414101 25175 40280 0.596764314 18775 30040 43950
6.5 1.581868812 20200 32320 0.735618932 20600 32960 40800
5.5 1.661008523 17600 28160 1.046607143 7000 11200 24600
4.5 1.706503667 10225 16360 0.941650485 2575 4120 12800
3.5 1.791556064 10925 17480 1.032307692 650 1040 11575
2.5 1.785786517 8900 14240 1.012173913 575 920 9475
1.5 1.803861386 7575 12120 0 50 80 7625
0.5 1.762881356 5900 9440 0 25 40 5925
-0.5 1.534571429 4375 7000 0 4375
Grand
Total 1.654906873 5712600 9140160 1.033612978 2064225 3302760 7776825
158