Dosen pembimbing:
Arby Haya, ST.,M.Eng
Disusun Oleh:
ARIYANI
NPM: 07382111002
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
ii
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Pemindahan Tanah Mekanis ini
dengan semaksimal mungkin dan yang terbaik sesuai dengan apa yang saya
praktek sebelumnya.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak dosen Arby Haya, ST., M.Eng
yang telah membantu saya baik secara moral maupan bahan. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya
sehingga saya bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik
lagi di masa yang akan mendatang.
Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk para
pembaca dan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan khusunya pada kaitan mata
kuliah ‘Pemindahan Tanah Mekanis”.
Ariyani
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
2.1 Alat Berat 3
2.2 Cycle Time (Waktu Edar) 6
2.3 Efisiensi Kerja 7
2.4 Sweel Factor 8
2.5 Fill Factor 9
2.6 Produktifitas Alat 9
2.7 Match Faktor 11
2.8 Biaya Produksi Alat 12
BAB III DATA LAPANGAN 14
3.1 Jadwal Kerja 14
3.2 Cycle Time 15
3.3 Data Biaya 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19
4.1 Cycle Time (Waktu Edar) 19
4.2 Efisiensi Kerja 20
4.3 Produktifitas Alat 21
4.4 Match Faktor 22
4.5 Sweel Faktor 22
iii
4.6 Biaya Produksi 22
BAB V PENUTUP 25
5.1 Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
LAMPIRAN 27
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penambangan pasir dan batuan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan
non logam yang bertujuan untuk memproduksi mineral ikutannya. Penambangan
pasir dari definisi lain adalah penggalihan di bawah permukaan tanah baik di
lahan ataupun di bawah tanah aliran sungai dengan maksud pengambilan jenis
bahan galian mineral non logam (pasir) yang mem punyai arti ekonomis.
Dalam kegiatan produksi pun memerlukan biaya, biaya produksi adalah total
biaya yang dikeluakan suatu perusahaan dalam melakukan suatu proses produksi
yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang selanjutnya
akan dipasarkan.
Oleh karna itu perhitungan biaya produksi alat merupakan salah satu hal
penting untuk mengetahui apa saja yang membutuhkan pendanaan serta besaran
biaya yang akan dikerluakan, agar perusahaan dapat meminimalisir kerugian dan
dapat merencanakan keuangan dengan baik.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan laporan ini adalah:
1. Mengetahui waktu siklus alat gali-muat dan alat angkut di lokasi
pengambilan data.
2. Mengetahui tingkat keserasaian alat gali-muat dan alat angkut di lokasi
pengambilan data.
3. Mengetahui tingkat produktivitas alat gali-muat dan alat angkut di lokasi
pengambilan data.
4. Mengetahui berapakah biaya produksi di lokasi pengambilan data.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Alat Berat
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan,
konstruksi bangunan, perkebunan, dan pertambangan. Keberadaan alat berat
dalam setiap proyek sangatlah penting guna menunjang pembangunan
infrastruktur maupun dalam mengeksplorasi hasil tambang. Banyak keuntungan
yang didapat dalam menggunakan alat berat yaitu waktu yang sangat cepat, tenaga
yang besar, nilai-nilai ekonomis dan lainnya.
Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini adalah
excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih dikenal
sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan tambang.
Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari excavator bukanlah sekedar untuk menggali
dan mengeruk bahan tambang saja. Excavator ini juga dapat digunakan untuk
pekerjaan kehutanan, pembuatan jalan, konstruksi dan sebagainya. Dalam
aplikasinya yang bermacam-macam itu jugalah ekscavator juga banyak memiliki
additional front attachment seperti breaker untuk memecah batu, harvester untuk
pekerjaan forestry serta attachment yang lainnya. Oleh karena itu, wajar saja jika
alat berat jenis ini termasuk yang menjadi primadona.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi,
tidak tercapainya jadwal/target yang telah direncanakan, atau kerugian biaya
repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu terlebih dahulu kita harus
3
memahami fungsi dan aplikasinya sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan.
Pemilihan alternatif peralatan yang baik merupakan faktor yang sangat penting
dan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya pelaksanaan suatu proyek.
2.1.1 Excavator
4
Cara kerja Excavator pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
1. Boom dan bucket bergerak maju.
2. Bucket digerakkan menuju alat.
3. Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
4. Bucket yang telah penuh diangkat.
5. Struktur atas berputar.
6. Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
2.1.2 Dumptruck
Dump Truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material
pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh
alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini dapat bekerja sendiri. Contoh
material diantaranya batu bara, tanah urug, batu split, dll. Sebuah dump truck
memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang
terpasang dibawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian belakang
berengsel, bagian depan bak yang dapat diangkat memungkinkan isi yang dibawa
5
dalam bak dump truck dengan mudah diturunkan dibagian belakang truk pada
lokasi pengiriman.
Perhitungan waktu edar alat muat dan alat angkut dapat menggunakan metode
statistik dengan rumus sebagai berikut:
Xmax− Xmin
Interval Panjang kelas =
Jumblah kelas
∑ fi . xi
Nilai Rata-Rata =
∑fi
Dimana:
Jumlah Kelas Interval (K) : jumblah pemisah antar kelas
Interval/Panjang Kelas (W) : jarak antara tepi atas dan tepi bawah kelas
Xmax : nilai data tertinggi
Xmin : nilai data terendah
n : jumlah data
Kh : nilai rata-rata
6
Ketika telah diperoleh masing-masing nilai rata-rata kemudian untuk
mengetahui waktu edar dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Excavator:
Keterangan :
DgT : Waktu penggalian (detik)
STL : Waktu ayun bermuatan (detik)
DpT : Waktu penumpahan material (detik)
SET : Waktu ayun kosongan (detik)
Dumptruck:
Keterangan:
CT : Waktu edar (detik)
LT : Waktu pemuatan material (detik)
HLT : Waktu pergi bermuatan (detik)
SDT : Waktu manuver sebelum menumpah (detik)
DT : Waktu menumpahkan material (detik)
RT : Waktu kembali tanpa muatan (detik)
SLM : Waktu manuver sebelum dimuati (detik)
7
tersedia dapat digunakan secara optimal, ada beberapa hambatan yang sering
terjadi dalam bekerja (Martin dkk 2018).
Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang benar–benar digunakan oleh
operator bersama alat untuk operasi produksi. Waktu kerja efektif berpengaruh
terhadap efisiensi kerja. Waktu kerja efektif dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Ek = (We/ Wt ) x 100 %
Keterangan :
We : Waktu kerja efektif, menit.
Wt : Waktu kerja yang tersedia, menit.
Whd : Waktu hambatan yang dapat dihindari, menit.
Wtd : Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari, menit.
Ek : Efisiensi kerja, %.
8
Bijih tembaga 0,74
Tanah biasa, kering 0,85
Tanah biasa basah 0,85
Tanah biasa bercampur kerikil 0,90
Kerikil kering 0,89
Kerikil basah 0,88
Granit 0,57
Hamatit 0,45
Andesit 0,67
Bijih besi 0,45
Batu kapur 0,60
Lumpur 0,83
Lumpur, sudah ditekan 0,83
Pasir kering 0,89
Pasir basah 0,88
Serpih (shale) 0,75
Batu sablak 0,77
FP = Vr/Vs x 100%
Keterangan:
Vr : Volume real
Vs : Volume standard (teoritis)
9
2.6 Produktifitas Alat
2.6.1 Alat Gali-Muat
Alat yang digunakan untuk pekerjaan pemuatan material pada penambangan
overburden (OB) adalah excavator. Produksi perjam excavator dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
q × 3600 × E
Q=
CTm
Keterangan:
Q = Produktivitas excavator perjam(m3 /jam)
q = Kapasitas produksi persiklus (m3)
E = Efisiensi kerja
Ctm= Waktu siklus (s)
q = q1 x K
Keterangan :
q = Produktivitas persiklus (m3)
q1 = Kapasitas bucket (m3)
K = Faktor bucket
C × 60 × E × Sf
Q=
CTa
Keterangan :
10
Q = Produksi alat angkut perjam(m3/jam)
q = Kapasitas produksi persiklus (m3)
E = Efisiensi kerja alat
Ctm = Waktu siklus (menit)
C = q1 x K x n
Keterangan :
C = Kapasitas perduksi persiklus (m3)
q1 = Kapasitas bucket (m3)
n = Jumlah siklus yang diperlukan untukmengisi alat angkut
K = Faktor bucket
Na x n x Ctm
MF=
Nm x Cta
Keterangan :
MF = Match Factor atau faktor keserasian
Na = Jumlah alat angkut dalam kombinasi kerja, unit
Nm = Jumlah alat gali-muat dalam kombinasi kerja, unit
11
N = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
Cta = Waktu edar alat angkut, menit
Ctm = Waktu edar alat gali-muat, menit
Faktor kerja alat gali-muat dan alat angkut akan mencapai 100% bila MF = 1,
sedangkan bila MF < 1 maka faktor kerja alat angkut = 100%dan faktor kerja alat
gali-muat < 100%, sebaliknya bila MF >1 maka faktor kerja alat gali-muat =
100% dan faktor kerja alat angkut < 100%.
Keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat angkut akan terjadi pada saat
harga MF = 1, pada saat itu kemampuan alat gali-muat akan sesuai dengan alat
angkut.
BK + BO
BP =
Q
Keterangan:
BP : biaya produksi (Rp/ton)
BK : Biaya kepemilikan (Rp/ton)
BO : Biaya operasional (Rp/ton)
Q : Total produksi (Rp/ton)
12
2.8.1 Biaya Kepemilikan
Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya setiap jam selama umur ekonomis
alat yang harus diterima kembali oleh pemilik alat karena telah mengeluarkan
biaya untuk pembelian alat, angkutan, pajak, asuransi, dan juga bunga modal.
Karena harga pembelian, bunga modal, pajak, asuransi serta umur ekonomis alat
merupakan bilangan tetap/konstan maka biaya kepemilikan disebut juga biaya
tetap.
Biaya kepemilikan terdiri dari :
1. Biaya penyusutan (depresiasi)
2. Biaya investasi, yang dipengaruhi oleh : bunga modal, pajak, dan asurans
2.8.2 Biaya Operasional
Biaya operasi alat adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pengoperasian alat, yang terdiri dari biaya-biaya untuk :
1) Bahan bakar
2) Pelumas
3) Pemeliharaan dan perbaikan alat
4) Penggantian ban (untuk kendaraan roda ban) atau penggantian
undercarriage (untuk kendaraan roda rantai)
5) Upah operator / mekanik
13
BAB III
DATA LAPANGAN
3.1 Jadwal Kerja
Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan di Cv Adi Karya Mandiri
diperoleh jadwal kerja sebagai berikut:
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumblah waktu normal tersedia pada
CV. Adi Karya Mandiri adalah 9 jam atau 540 menit, sedangkan waktu kerja
tersedia pada CV. Adi Karya Mandiri adalah 8 jam atau 480 menit per hari.
Namun dalam kegiatan yang dilakukan terdapat hambatan-hambatan yang
didapatkan, baik hambatan yang dapat dihindari maupun yang tidak dapat
dihindari, disajikan dalam data berikut:
Alat Gali-Muat
Hambatan Yang Tidak dapat dihindari Hambatan dapat dihindari
(Wtd) (Whd)
Menit Menit
Kerusakan alat 0 Terlambat bekerja 0
Terlambat bekerja
Pemanasan alat 10 5
setelah istirahat
Berhenti bekerja
istirahat 60 10
lebih awal
14
Total 80 Total 15
Alat Angkut
Hambatan Yang Tidak dapat dihindari Hambatan dapat dihindari
(Wtd) (Whd)
Menit Menit
Kerusakan alat 0 Terlambat bekerja 0
Terlambat bekerja
Pemanasan alat 10 0
setelah istirahat
Berhenti bekerja
istirahat 60 5
lebih awal
Total 82 Total 10
Alat Gali-Muat
15
8 8,41 4,33 30,82 6,8 50,36
9 7,65 3,92 5,81 3,45 20,83
10 9,81 6,36 7,9 3,68 27,75
11 5,59 4,72 7,01 2,01 19,33
12 7,15 6,29 7,82 1,98 23,24
13 5,38 3,76 17,14 4,2 30,48
14 5,97 2,85 20,57 3,65 33,04
15 12,25 8,81 13,25 4,11 38,42
16 8,63 3,41 8,5 5,2 25,74
17 8,36 4,65 8,65 3,81 25,47
18 7,91 3,5 9,1 13,21 33,72
19 9,42 5,4 7,02 8,23 30,07
20 6,68 3,82 8,09 9,21 27,8
21 5,67 4,94 7,42 4,5 22,53
22 4,28 3,13 22,34 3,25 33
23 4,16 4,22 8,41 4,5 21,29
24 5,82 6,03 27,08 7,08 46,01
25 6,12 7,67 9,82 5,07 28,68
26 5,51 5,91 10,71 5,15 27,28
27 5,03 4,15 8,36 4,2 21,74
28 7,4 5,9 12,7 6,7 32,7
29 6,04 4,17 14,05 5,2 29,46
30 5,41 7,01 6,72 6,02 25,16
MAX 12,25 8,81 30,82 13,21 50,36
MIN 2,27 2,85 5,15 1,98 19,33
Alat Angkut
16
10 4 5 31 11 27 78
11 3 5 35 12 27 82
12 4 8 31 10 31 84
13 4 7 27 11 29 78
14 3 5 30 12 24 74
15 2 6 31 12 26 77
16 4 5 28 13 29 79
17 5 5 30 11 29 80
18 2 7 34 13 25 81
19 3 7 29 12 30 81
20 3 8 36 11 26 84
21 4 6 35 11 32 88
22 2 7 35 11 31 86
23 4 6 33 10 31 84
24 4 5 30 10 30 79
25 5 6 28 12 27 78
26 4 5 31 10 26 76
27 3 5 34 9 26 77
28 5 7 32 13 27 84
29 5 7 33 11 31 87
30 4 7 34 10 29 84
MAX 5 8 36 13 32 89
MIN 2 5 27 9 24 74
Alat Gali-Muat
Tipe Alat : Excavator Hitachi Zaxis 200
Harga : Rp1.500.000.000 Per Unit
Horse Power :138 Hp
Bea : Rp59.420
Jam Kerja Pertahun : 2670 Jam/Tahun
Lama Pemakaian : 3 Tahun
Harga Bahan Bakar : Rp6.800 Per Liter
Harga Pelumas : Rp28.000 Per Liter
17
Kapasitas Crankcase : 25 Liter
Asuransi : 2,5% Per Tahun
Faktor Operasi : 0,6
Selang Pergantian Pelumas : 100 Jam
Alat Angkut
Tipe Alat : Hino Ditro 136 HDX
Harga : Rp443.000.000
Horse Power : 130 Hp
Bea : Rp59.420
Jam Kerja Pertahun : 2688 Jam/Tahun
Lama Pemakaian : 5 Tahun
Harga Bahan Bakar : Rp14.500 Per Liter
Harga Pelumas : Rp44.000 Per Liter
Kapasitas Crankcase : 25,00 Liter
Asuransi : 2,5% Per Tahun
Faktor Operasi : 0,7
Selang Pergantian Pelumas : 120 Jam
Pergantian Ban : 1.600.000,00 Per Roda
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cycle Time (Waktu Edar)
4.1.1 Alat gali-muat (Excavator Hitachi Zx200)
Adapun nilai rata-rata cycle time Excavator Zx 200 yaitu waktu gali,
waktu swing isi, waktu tumpah, dan waktu swing kosong yang diperoleh
berdasarkan perhitungan statistik adalah sebagai berikut:
Waktu gali/digging = 6,56 detik
Waktu Swing isi = 5,09 detik
Waktu Tumpah = 11,58 detik
Waktu Swing Kosong = 5,05 detik
19
CTa = 82,39 detik atau 1,37 menit
20
Ek = (We/Wtp) x 100%
= (448/540) x 100%
= 83%
Sehingga diketahui efisiensi kerja Hino Ditro 136 HDX adalah 83%
Diketahui:
q1 = 0,8
K = 0,95
CTm = 26,5 detik
SF = 0,89
EK = 0,824 atau 82,4%
Perhitungan:
q = 0,8 x 0,95 = 0,76
q ×3600 × EK × SF 0 ,76 × 3600 ×0,824 × 0 , 89
Q= = =75 , 6 ton/ jam
CTm 26 , 54
Jadi diperoleh produktivitas Excavator Hitachi Zx 200 adalah 75,6 ton/jam
Diketahui:
q1 = 0,8
K = 0,95
n=5
CTa = 26,5 detik
21
SF = 0,89
EK = 0,83 atau 83%
Perhitungan:
C = 0,8 x 5 x 0,95 = 3,8
60 60
Q = C× × EK × SF = 3 , 8 × ×0 , 83 × 0 ,89=46 , 4 ton / jam
CTa 3 ,63
Jadi diperoleh produktivitas Hino Ditro 136 HDX adalah 46,4 ton/jam
Diketahui ;
Na =2 CTa = 0,44
Nm =1 CTm = 3,63
n =5
Perhitungan :
Na x n x Ctm 2 x 5 x 0 , 44
Match Faktor = = = 1,22
Nm x Cta 1 x 3 , 63
Jadi, berdasarkan nilai match factor yang diperoleh dapat diketahui bahwa
alat gali-muat bekerja 100% dan alat angkut bekerja kurang dari 100% sehingga
terjadi antrian
22
Biaya produksi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu biaya kepemilikan dan
biaya operasional alat. Adapun rincian biaya dari biaya kepemilikan dan biaya
operasional yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Jadi, dapat dihitung biaya produksi perton Excavator Hitachi Zx 200 sebagai
berikut:
Diketahui:
BK : Rp 43.748.267
BO : Rp 60.574.956
Q : 54.435 ton/bulan
Perhitungan :
BK + BO Rp 104.323 .223/bulan
BP = = = Rp 1.916 Ton/Bulan
Q 54.435ton /bulan
23
Berikut rincian biaya dari biaya kepemilikan dan biaya operasional alat
angkut yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Diketahui:
BK : Rp 7.936.019
BO : Rp 61.540.334
Q : 33.422 ton/bulan
Perhitungan :
BK + BO Rp 69.476 .353 /bulan
BP = = = Rp 2.079 Ton/Bulan
Q 33.422 ton/bulan
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pembahasan terhadap perhitungan
waktu edar, tingkat keserasian alat, produktifitas alat dan biaya produksi alat gali
muat Excavator Hitachi Zx200 dan alat angkut Mitsubishi Canter FE74 HD dapat
disimpulkan bahwa:
25
DAFTAR PUSTAKA
Susy Fatena Rostiyanti, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi (Jakarta : Rineka
Cipta, 2002), h. 68
26
LAMPIRAN
27