Anda di halaman 1dari 32

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA

PEKERJAAN CUT AND FILL

TUGAS ALAT BERAT DAN PEMINDAHAN TANAH


MEKANIS

OLEH:
AHMAD ALWI
NIM: 1922201020

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
DESEMBER 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas berkat dan
rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Alat Berat dan
Pemindahan Tanah Mekanis yang berjudul Produktivitas Alat Berat Pada
Pekerjaan Cut and Fill.
Penulis menyadari bahwa selesainya laporan tugas ini berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Fadrizal Lubis, S.T., M.T. selaku pengampu mata kuliah Alat Berat
dan Pemindahan Tanah Mekanis
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penyusun namun
penyusun berharap laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca.

Pekanbaru, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA..........................................................i
PEKERJAAN CUT AND FILL..............................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
2.1 Manajemen Proyek Konstruksi.................................................................6
2.2 MetodePelaksanaan Konstruksi................................................................6
2.3 Pekerjaan Tanah........................................................................................7
2.4 Pekerjaan Galian Tanah.............................................................................7
2.5 Sifat-Sifat Tanah........................................................................................8
2.6 Manajemen Alat Berat...............................................................................9
2.7 Komponen Biaya Alat Berat...................................................................17
BAB III. HASIL DAN ANALISIS.....................................................................19
3.1 Tinjauan Umum.......................................................................................19
3.2 Analisis Peritungan Data di Lapangan....................................................19
BAB IV. PENUTUP...........................................................................................29
4.1 Kesimpulan..............................................................................................29
4.2 Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................30

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan konstruksi didunia ini khususnya di Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup signifikan, hal itu dapat dilihat dari
perkembangan alat berat yang saat ini digunakan dalam menunjang
pembangunan yang terjadi. Semakin meningkatnya bangunan gedung
dan infrastruktur menuntut para pelaku konstruksi untuk dapat bekerja
secara efektif dan efisien. Pekerjaan proyek konstruksi dengan skala
besar membutuhkan beberapa alat berat untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan waktu yang terbatas. Sehingga alat berat
merupakan alat bantu bagi manusia untuk menyelesaikan suatu
proyek pembangunan seperti gedung, jembatan, bendungan, jalan dan
lain-lain, pekerjaan galian dan timbunan merupakan kegiatan yang
harus dilaksanakan pada setiap proyek konstruksi, seperti pada proyek
pembangunan Farm Cigeulis juga melaksanakan pekerjaan galian dan
timbunan dengan volume yang cukup besar, sehingga dengan waktu
yang terbatas pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan secara manual.
Pekerjaan galian dan timbunan pada proyek pembangunan Farm
Cigeulis ini menggunakan alat berat berupa unit Kobelco SK 200,
Dozer D85ESS, Dumptruck Hyno JD500. Menurut pakar lapangan
kombinasi yang ada pada existing tidak efesien dan optimal, setelah
melakukan diskusi dengan pakar lapangan pakar lapangan setuju
untuk menambahkan jenis alat whelloader, karna jumlah produktivitas
besar, sehingga perlu melakukan perhitungan ulang untuk mengetahui
produktivitasnya setelah menambahkan whelloader dan mencari
kombinasi yang paling efesien dan optimal. Maka dari itu dibutuhkan
beberapa kombinasi alat berat untuk mengetahui produktivitas alat-
alat tersebut.

4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas pokok identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Klasifikasi alat berat berdasarkan fungsi untuk pekerjaan farm cigeulis
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kombinasi alat berat
3. Kurang otimalnya pemilihan kombinasi alat berat yang efesien pada
pekerjaan cut and fill di proyek farm cigeulis.
4. Dampak kombinasi terhadap produktifitas, sehingga pemilihan yang tidak
tepat berdampak kerugian dari segi biaya dan waktu penyewaan.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa fungsi dari masing masing jenis alat yang digunakan?
2. Faktor apa yang mempengaruhi kombinasi alat berat?
3. Bagaimana kombinasi alat berat yang efesien pada pekerjaan cut and fill?
4. Bagaimana dampak kombinasi alat berat terhadap biaya dan waku
penyewaan?

5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek Konstruksi


Manajemen secara umum dipandang sebagai suatu upaya untuk
mencapai suatu tujuan dengan sumber daya seefisien mungkin.
Sementara itu, proyek diartikan sebagai rencana pekerjaan dengan
suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan dalam rentang
waktu tertentu. Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu
pendekatan atau metode untuk mengelola suatu proyek dengan efektif
dan efisien. Agar suatu proyek bisa berjalan dengan lancar maka harus
menuju tujuan proyek dengan spesifikasi yang telah ditentukan di
awal dan diperlukan manajemen proyek yang baik. Pada proses ini,
banyak hal seperti anggaran, tenggat waktu dan lingkup proyek harus
direncanakan. Pada setiap proyek terdapat risiko. Terlebih lagi pada
proyek-proyek besar, banyaknya keputusan yang harus diambil
membuat banyaknya kemungkinan hambatan dan risiko yang akan
muncul. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Anda bisa mencari
jalan keluar dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang
dapat terjadi.

2.2 MetodePelaksanaan Konstruksi


Metode adalah suatu perosedur atau cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu, pelaksanaan adalah suatu usaha atau
kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau
program dalam kenyataan, konstruksi adalah suatu kegiatan
membangun sarana maupun prasarana. Metode palaksanaan
konstruksi dapat diartikan suatu kegiatan pembangunan sarana
ataupun prasarana dengan cara tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Dalam pelaksanaan pembangunan yang menerapkan metode
konstruksi dengan inivasi teknologi, meliputi rangkaian kegiatan dan
urutan kegiatan pembangunan yang dipadukan dengan persyaratan

6
kontrak (gambar, spesifikasi, jadwal penyelesaian), ketersediaan
sumberdaya (tenaga kerja, material, peralatan) dan kondisi lingkungan
seperti cuaca, kondisi tanah, dan lainnya.

Kondisi Operasi Efisiensi Kerja


Alat Berat Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk Sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
Tabel 2.1 Efisiensi Kerja
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

2.3 Pekerjaan Tanah


Pekerjaan tanah merupakan bagian yang sangat penting,
pengerjaan tanah meliputi pekerjaan galian, timbunan, pengangkutan
dan pemadatan. Umumnya pekerjaan tanah dikerjakan dengan
bantuan alat berat. Penggunaan alat-alat berat tersebut untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga
didapatkan hasil yang diharapkan tercapai dengan waktu yang relatif
lebih singkat. Manajemen alat berat sangat diperlukan, sehingga dapat
menunjang kelancaran dari pekerjaan yang terdiri dari tiga faktor
yaitu faktor waktu, mutu, dan biaya. (Y. Ramadhan, 2018).
Pemilihan alat berat yang akan dipakai haruslah tepat, sehingga
pengerjaan dapat berjalan lancar. Ketidak tepatan dalam pemilihan
alat berat dapat mengakibatkan manajemen pelaksanaan menjadi tidak
efektif dan efisien, sehingga menyebabkan biaya penyewaan akan
membengkak. Produktivitas yang kecil terhadap tenggang waktu
dibutuhkan untuk pengadaan alat berat yang lebih sesuai merupakan
hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

7
2.4 Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah adalah sebuah proses pemindahan suatu bagian
permukaan tanah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dan akhirnya terbentuk sebuah
kondisi fisik permukaan tanah yang baru.
Cut and fill atau pekerjaan galian dan timbunan adalah bagian
yang sangat penting baik pada pekerjaan pembuatan gedung,
bendungan, jalan dan reklamasi, galian dan timbunan. Perhitungan
galian dan timbunan dapat dilakukan dengan menggunakan peta
kontur yang sudah dilakukan perhitungan dengan cara pemetaan tanah
sehingga didapatkan elevasi garis kontur terhadap ketinggian proyek
ditempat perpotongan garis kontur dengan garis proyek. Galian dan
timbunan berdimensi volume (m3) dan perhitungan diperoleh secara
teoritis melalui perkalian luas dengan panjang.

2.5 Sifat-Sifat Tanah


Sebelum melakukan pekerjaan tanah, terlebih dahulu harus
diketahui sifat dari tanah tersebut, sifat-sifat tanah sehubungan dengan
pekerjaan pemindahan, penggusuran dan pemampatan, karena tanah
yang sudah dikerjakan akan mengalami perubahan volume, antara
lain:
1. Keadaan asli (bank), yaitu keadaan material yang masih alami dan belum
mengalami gangguan (dilintasi peralatan, digali, dipindahkan, diangkut dan
dipadatkan).
2. Keadaan gembur (loose), yaitu material tanah yang telah digali dari tempat
asalnya (kondisi asli). Tanah akan mengalami perubahan volume yaitu
mengembang dikarenakan adanya penambahan rongga udara di antara
butiran-butiran material.
3. Keadaan padat (compact), keadaan ini akan dialami oleh material yang
mengalami proses pemadatan (pemampatan), dimana volume akan
menyusut. Perubahan volume terjadi dikarenakan adanya pemadatan rongga
udara diantara butiran-butiran material tersebut.

8
Gambar 2.1 Keadaan Material dalam Earth Moving
(Sumber: Google, 2022)

Selain keadaan tadi, perlu pula diketahui faktor yang


mempengaruhi pekerjaan tanah tanah dan dapat berpengaruh terhadap
produktivitas alat berat seperti:
1. Berat material, biasanya keadaan tanah asli Kekerasan, Jelas bagi kita bahwa
tanah yang lebih keras akan lebih sukar untuk di kerjakan oleh alat,
2. Kekerasan tanah juga berpengaruh terhadap produktivitas alat.
3. Daya ikat, merupakan kemampuan untuk saling mengikat di antara butir
tanah itu sendiri.
4. Bentuk, bentuk material yang dimaksudkan disini didasarkan pada ukuran
butir kecil akan terdapat rongga yang berukuran kecil pula, demikian pula
pada tanah dengan ukuran butir yang besar membentuk rongga yang besar.

2.6 Manajemen Alat Berat


Manajemen alat berat adalah proses merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan alat berat untuk
mencapai target yang telah di tetapkan. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan alat berat, sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam pemilihan alat berat, antara lain
adalah sebagai berikut ini.
1. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti menggali,
mengangkut dan meratakan permukaan.

9
2. Kapasitas peralatan, pemilihan alat berat harus sesuai dengan kapasitas
volume total atau berat material yang akan diangkut atau dikerjakan
sehingga dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi, alat berat yang dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun
vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan.
4. Pembatasan dari metode yang dipakai, pembatasan mempengaruhi
pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya dan
pembongkaran. Selain itu, metode kerja yang dipakai dapat membuat
pemilihan alat berubah.
5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan faktor penting dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek, ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat
berat yaitu proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi dan
pembukaan hutan.
7. Lokasi proyek, lokasi proyek merupakan hal lain yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek berada di dataran
tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran
rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah, pemilihan alat berat yang akan dipakai Tanah
terbagi dalam kondisi padat, lepas, atau lembek.
9. Kondisi lapangan, kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun


rencana kerja alat berat antara lain:
1. Pekerjaan harus diseleseikan sesuai dengan volume dengan batas waktu
yang telah di tentukan.
2. Dengan volume pekerjaan yang ada tersebut dan waktu yang telah
ditentukan harus ditetapkan jenis dan jumlah alat berat yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

10
3. Dengan jenis dan jumlah alat berat yang tersedia, dapat ditentukan berapa
volume yang dapat diselesaikan, serta waktu yang diperlukan.

Adapun jenis alat berat yang di butuhkan pada pekerjaan galian


dan timbunan tanah yaitu:
1. Bulldozer
2. Excavator
3. Dumptruck

11
2.7.1 Bulldozer
Bulldozer adalah alat traktor yang hanya mempunyai
kemampuan untuk mendorong ke depan searah dengan laju dari
pergerakan alat tersebut. Pada dasarnya bulldozer di dalam pekerjaan
konstruksi memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).
2. Penggusuran tanah dalam jarak dekat.
3. Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.
4. Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.
5. Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping).
6. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut
finishing.

Gambar 2.2 Bulldozer


(Sumber: Google, 2022)

Produktivitas bulldozer perjam pada saat penggusuran.


3600
Produktivitas ( Q ) =q x xE
Cm
Keterangan:
Q : Kapasitas produksi alat (m3/ jam)
q : Produksi m3 dalam 1 siklus
E : Efesiensi kerja
Cm : Waktu siklus (menit)

12
Situasi Pekerjaan Kondisi Tanah Faktor Blade
Mudah Berpasir, Lunak, Stock Pile 1,1-0,9
Sedang Batu Pecah, Pasir 0,9-0,7
Agak Sulit Sirtu, Tanah Cadas 0,7-0,6
Sulit Batu Kali, Batu hasil Ledakan 0,6-0,4
Tabel 2.2 Faktor Blade
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

Produksi blade pada saat penggusuran sebagai berikut:


2
Produksi ( q )=L x H x a
Keterangan:
L : Lebar Blade (m)
H : Tinggi Blade (m)
a : Faktor Blade
Waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan saat
menggusur, ganti perseneling, maju dan mundur:
D D
Cm= + +Z
F R
Keterangan:
D : Jarak angkut/gusur (m)
F : Kecepatan maju (km/jam)
R : Kecepatan mundur (km/jam)
Z : Waktu ganti perseneling (menit).
Travel Speed Forward Reverse
1st 0-3.9 km/h 0-2.4 mph 0-5.0 km/h 0-3.1 mph
2nd 0-6.8 km/h 0-4.2 mph 0-8.6 km/h 0-5.3 mph
3rd 0-10.6 km/h 0-6.6 mph 0-13.4 km/h 0-8.3 mph
Tabel 2.3 Kecepatan Maju dan Mundur Bulldozer
(Sumber: Brosur United Tracktor, 2019)

13
2.7.2 Excavator
Excavator adalah penggali, maupun sebagai alat pemuat tanah
tanpa harus banyak berpindah tempat dengan menggunakan tenaga
Power Take-off dari mesin yang dimilikinya. Excavator yang
dikhususkan untuk penggalian tanah. Keuntungan difungsikan sebagai
alat pemuat bagi truck-truck pengangkut hasil galian. Pada dasarnya
excavator di dalam pekerjaan konstruksi memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Pembersihan lapangan atau pembukaan hutan (land clearing).
2. Menggali tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.
3. Pemuat hasil galian ke dumptruck.
4. Mengangkut material ke area yang masih bisa di jangkau oleh excavator.
5. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang miring
disebut finishing.

Gambar 2.3 Excavator


(Sumber: Google, 2022)

Rumus produktivitas Excavator adalah sebagai berikut:


3600
Produktivitas ( Q ) =q x xE
Cm
Keterangan:
Q : Kapasitas produksi alat (m3/ jam)

14
q : Produksi m3 dalam 1 siklus
E : Efesiensi kerja
Cm : Waktu siklus (menit)
Rumus produksi bucket pada saat munjung adalah sebagai berikut:
'
Produksi ( q )=q x K
Keterangan:
q” : kapasitas bucket dalam keadaan munjung (m3)
K : Faktor Bucket
Model Alat Kapaitas Bucket Model Alat Kapaitas Bucket
(m3) (m3)
219 D LC 0,44 - 1,04 224 B 0,35 – 1,20
235 C 1,00 - 2,30 E 70 B 0,14 – 0,34
235 C TA 1,00 - 2,30 E 110 B 0,22 – 0,63
245 B SH 1,90 - 3,30 E 120 B 0,22 – 0,71
205 B 0,28 - 0,79 E 140 B 0,29 – 0,75
211 LC 0,34 - 0,85 E 200 B 0,67 – 1,10
213 LC 0,45 - 0,98 E 240 B 0,58 – 1,44
206 B FT 0,28 - 0,79 E 300 B 0,58 – 1,44
214 B 0,95 - 0,98 E L 300 B 0,76 – 1,82
215 D LC 0,44 - 1,04 E 450 B 1,15 – 2,35
219 D 0,44 - 1,04 E 650 B 1,80 – 3,00
Tabel 2.4 Kapasitas Bucket Excavator
(Sumber: Brosur United Tracktor, 2019)

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan saat putar (swing).


Rumus waktu siklus adalah sebagai berikut:
Cm=waktu gali+ ( waktu putar x 2 )+ waktu buang
Keterangan:
Cm : Waktu Siklus (menit)
Kondisi Galian
Kedalaman
Ringan Rata-rata Agak Sulit Sulit
0-2 m 6 dtk 9 dtk 15 dtk 26 dtk
2-4 m 7 dtk 11 dtk 17 dtk 28 dtk
4m 5 dtk 13 dtk 19 dtk 30 dtk
Tabel 2.5 Waktu Gali
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

15
Tempat Pembungan Waktu Buang (detik)
Dump Truck 6 dtk
Pembuangan 4 dtk
Tabel 2.6 Waktu Buang
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

Sudut Putar Waktu Putar


45° - 90° 4 - 7 dtk
90° - 180° 5 - 8 dtk
Tabel 2.7 Waktu Putar
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

2.7.3 Dump Truck


Dump truck adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan
angkut yang dilalui dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan.
Dump truck juga berfungsi membawa material dari/lokasi.

Gambar 2.4 Dump Truck


(Sumber: Google, 2022)

60
Produktivitas ( Q ) =C x xE
Cm
Keterangan:
Q : Kapasitas produksi alat (m3/ jam)
C : kapasitas rata-rata (m3)

16
E : Efesiensi kerja
Cm : Waktu siklus (menit)
Rumus Produksi untuk mengisi dumptruck:
C
(n)=
q xk
( C )=n x q' x K
Keterangan:
'
q : kapasitas bucket (excavator) dalam memuat (m3)
k : faktor bucket (excavator) pemuat
n : jumlah siklus yang dibutuhkan pemuat untuk memuat truck
Waktu siklus dari Dump Truck adalah penjumlahan dari waktu muat + waktu
angkut + waktu bongkar muat + waktu kembali + waktu tunggu/tunda/ambil.
D1 D2
Cm=n x Cms+ + t 1+ +t 2
V1 V2
Keterangan:
Cms : Waktu siklus loader.
D1 : Jarak angkut.
D2 : Jarak kembali.
V1 : kec. Rata-rata Dump Truck bermuatan.
V2 : kec. Rata-rata Dump Truck kosong.
T1 : Waktu buang + waktu tunggu hingga pembuangan mulai.
T2 : Waktu untuk mengatur posisi pada pengisian s/d loader mulai mengisi.
Kondisi Operasi Kerja Baik Sedang Kurang
Waktu Buang (menit) 0,5 – 0,7 1,0 – 1,3 1,5 – 2,0
Tabel 2.8 Waktu Bongkar Muat T1
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

Kondisi Operasi Kerja Baik Sedang Kurang


Waktu Buang (menit) 0,1 – 0,2 0,25 – 0,35 0,4 – 0,5
Tabel 2.9 Waktu Bongkar Muat T2
(Sumber: Rochmanhadi,1992)

17
2.7 Komponen Biaya Alat Berat
Menurut Permen PUPR 28-2016, Analisis Harga Satuan
Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP adalah perhitungan
kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu. Estimasi
biaya konstruksi adalah prakiraan biaya pekerjaan atau kegiatan yang
berdasarkan pada berbagai komponen konstruksinya, misal biaya
konstruksi merupakan jumlah biaya untuk komponen-komponen:
pekerjaan tanah (pondasi), pekerjaan atas (struktur kolom, balok dan
lantai), pekerjaan finishing (plafond, lantai dan kelengkapan lainnya).
Menganalisa harga satuan pekerjaan harus ditinjau semua biaya yang
menyangkut atau biaya yang mempengaruhi pekerjaan tersebut yaitu:

2.7.1 Biaya Penyewaan Alat


Tidak semua peralatan konstruksi dimiliki oleh kontraktor,
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu, diperlukan
peralatan-peralatan khusus yang diperoleh dengan cara menyewa.
Biaya penyewaan alat berat tersebut dihitung dalam biaya per jam.
Dalam satu bulan biasanya ditentukan batas penyewaan minimum per
alat berat. Biaya penyewaan alat bervariasi, tergantung dari jenis dan
tipe alat yang akan disewa dan juga tergantung dari tempat alat itu
disewa. (David Ngraha, Dkk, 2019). Berikut rincian harga sewa untuk
masing masing alat:
1. Excavator
a. Merek
b. Harga sewa alat/ jam
c. Bahan bakar: liter /jam x (harga solar terbaru)
d. Operator: Upah Harian Operator/ 8 Jam
e. Harga sewa: Harga sewa alat + Bahan bakar + Operator

2. Bulldozer

18
a. Merek
b. Harga sewa alat/ jam
c. Bahan bakar: liter /jam x (harga solar terbaru)
d. Operator: Upah Harian Operator/ 8 Jam
e. Harga sewa: Harga sewa alat + Bahan bakar + Operator

3. Dump Truck
a. Merek
b. Harga sewa alat/ jam
c. Bahan bakar: liter /jam x (harga solar terbaru)
d. Operator: Upah Harian Supir/ 8 Jam
e. Harga sewa: Harga sewa alat + Bahan bakar + Operator

2.7.2 Jam Operasi atau Waktu Kerja


Efisiensi waktu dibutuhkan guna tercapainya hasil kerja yang
tepat sesuai dengan rencana. Untuk mewujudkan disiplin khususnya
waktu, maka dibutuhkan adanya loyalitas tinggi dari semua pihak
yang terlibat. Dalam penentuan tenaga kerja, perlu diperhatikan
beberapa faktor antara lain jam operasional normal dan lembur.
1. Jam Operasional Normal
Lama waktu kerja pada setiap hari kerja (senin-sabtu) ditetapkan selama 8
jam/hari dengan upah kerja sebesar upah kerja normal.
2. Jam operasional lembur
Waktu lembur dihitung dari lama waktu kerja yang melebihi batas waktu
kerja normal (8 jam/hari). Waktu kerja lembur dilaksanakan diluar jam
operasi normal untuk hari kerja atau penambahan jumlah hari kerja
perminggu (hari minggu).

19
BAB III. HASIL DAN ANALISIS

3.1 Tinjauan Umum


Studi kasus pada penelitian ini adalah Proyek Pembangunan
Farm Cigeulis. Data proyek yang diperoleh antara lain:
Lokasi Proyek : Desa Waringin Jaya, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten.
Luas Lahan Utama : 241.024,00 m²
Volume galian : 241.237,02 m³
Volume Timbunan : 224.872,52 m³
Data volume galian dan timbunan ini didapatkan dari hasil peninjauan pada
lapanga proyek. Data volume galian dan Timbunan didapatkan dari kontraktor
yang mengerjakan Proyek Pembangunan Farm Cigeulis. Pelaksanaan pekerjaan
tanah pada proyek pembangunan Farm Cigeulis ini dilakukan secara mekanis
menggunakan alat berat. Kemudian tanah hasil galian diangkut menuju yang
membutuhkan untuk di timbun menggunakan dump truck. Dalam pengangkutan
tanah ke dump truck memerlukan bantuan alat berat berupa excavator, jarak untuk
memindahkan tanah dari tempat galian ke timbunan. Setelah sampai, tanah
dihamparkan dibantu menggunakan bulldozer.

3.2 Analisis Peritungan Data di Lapangan


3.2.1 Jenis Alat Berat yang Digunakan
Berikut ini merupakan jenis alat berat yang akan digunakan pada tugas
akhir ini sebagai perhitungan kombinasi pada Proyek Pembangunan Farm
Cigeulis. Alat yang digunakan dalam tugas akhir ini diharapkan mampu
mengoptimalkan pekerjaan dari segi biaya dan waktu. Berikut alat yang
digunakan antara lain:

20
Kobelco SK200
Boom/Stick Excavator Option
Max Digging Depth 22 ft (7 m)
Max Loading Height 22.7 ft (7 m)
Max Reach Along Ground 32 ft (10 m)
Max Vertical Wall Digging Depth 20.1 ft (6 m)
Shipping Height of Unit 10 ft (3 m)
Shipping Length of Unit 31.1 ft (9 m)
Bucket
Reference Bucket Capacity 1.2 cu yds (1 m³)
Dimensions
Ground Clearance 1.5 ft (0 m)
Length of Track on Ground 11.1 ft (3 m)
Tail Swing Radius 9.1 ft (3 m)
Width to Outside of Tracks 9.2 ft (3 m)
Engine
Displacement 311.3 cu in (0 m)
Engine Model J05E
Power Measured @ 2000 rpm
Operating Specifications
Hydraulic System Relief Valve Pressure 4974.8 psi
Operating Weight 44533.4 lbs (20,200 kg)
Undercarriage
Max Travel Speed 3.8 mph (6 kph)
Shoe Size 23.7 in (60 cm)
Tabel 3.1 Spesifikasi Alat Berat Kobelco SK200
(Sumber: Pt. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia, 2021)

21
Dozer D85ESS-2
Engine
Type 4-stroke cycle
Aspiration Turbocharged
Number of cylinders 6
Bore x strok 1255 x 150 mm
Piston displacement 11.04 L
governor All speed
Horsepower
ISO 9249/SAE J1349 149 kW, 200 HP
Rate rpm 1950 rpm
Net maximum torque 1200 rpm
Travel Speed Forward/Reverse
1 st 0-3.9/0-5.0
2 nd 0-6.8/0-8.6
3 rd 0-10.6/0-13.4
Blade length/height
Angle dozer 4370 mm/1070 mm
Straight tilt 3620 mm/ 1295 mm
Semi-U tilt 3640 mm/ 1565 mm
Maximum drop below ground
Angle dozer 485 mm
Straight tilt 590 mm
Semi-U tilt 590 mm
coolant and lubricant
coolant 52 ltr
fuel tank 406 ltr
Tabel 3.2 Spesifikasi Alat Berat Dozer D85ESS-2
(Sumber: PT. Komatsu Indonesia, 2021)

22
Hyno JD500

23
Engine
Model J08E-UF
Type diesel 4 stroke
Tenaga maks (P/rpm) 260/2500
Momen putir maks (kgm/rpm) 76/1500
Jumlah silinder 6
Diameter x langkah piston (mm) 112 x 130
Isi silinder 7684
Transmisi
Perbanding Gigi
Ke-1 12.728
Ke-2 8.829
Ke-3 6.281
Ke-4 4.644
Ke-5 3.478
Ke-6 2.538
Ke-7 1.806
Ke-8 1.335
Ke-9 1
Mundur 12.040
Performance
Kecepatan maks (km/jam) 86
Daya Tanjak 47.1
Tangki Solar 200 L
Kapasitas Bak
Minimal 0 m3
Maksimal 30 m3
Dimensi
Panjang bak 6420
Total panjang 8480

24
Total lebar 2450
Total lebar 2700
Tabel 3.3 Spesifikasi Alat Berat Hyno JD500
(Sumber: PT. Hino Motors Sales Indonesia, 2021)

3.2.2 Perhitungan Produktivitas Alat


1. Excavator
Tipe = Kobelco SK200
Kapasitas bucket (q’) = 1,0 m3
Efisiensi kerja (E) = 0,75
Faktor bucket (K) = 1,1
Waktu gali = 17 detik
Waktu putar = 8 detik
Waktu buang = 6 detik
produk di persiklus dan waktu siklus didapatkan rumus perhitungan
sebagai berikut:
 Waktu siklus (Cm)
Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang
= 17 + (2 x 8) + 6
= 39 detik
 Produksi per siklus (q)
q = q’ x K
= 1,0 x 1,1
= 1,1 m3
 Produktivitas excavator per jam (m3/ jam)
3600
Q=q x xE
Cm
3600
Q=1,1 x x 0,75
39
Q=76,15 m3/jam

2. Bulldozer

25
Tipe = Dozer D85ESS-2
Jarak Dorong (D) = 20 m
Waktu tetap (Z) = 0,35 menit
Faktor blade (a) = 1,1
Tinggi blade (H) =1,56 m
Lebar blade (L) = 3,64 m
Efisiensi kerja (E) = 0.78
Kecepatan maju (F) = 8 km/jam
Kecepatan mundur (R) = 10 km/jam
produksi persiklus dan waktu siklus didapatkan rumus perhitungan sebagai
berikut:
 Waktu siklus (Cm)
D D
Cm= + +Z
F R
20 20
Cm= + +0,25
133,333 166,66
Cm=¿4,85 menit
 Produksi per siklus (q)
q=L x H 2 x a
q=3,64 x (1,56¿¿ 2)x 1,1¿
q=¿ 12,49 m3
 Produktifitas (Q)
3600
Q=q x xE
Cm
3600
Q=12,49 x x 0,78
4,85
Q=12 0,55 m3/jam

3. Dump Truck
Tipe = Hyno JD500
Kapasitas bak dump truck (c) = 30 m3
Kapasitas pemuat (q1’) = 1,0 m3

26
Factor bucket pemuat (K) = 1,1
Efisiensi kerja (E) = 0,71
Waktu angkut bermuatan (ta1) = 10,5 menit
Waktu angkut kosong (ta2) = 6,8 menit
Waktu buang (t1) = 0,5 menit
Waktu tunggu (t2) = 0,2 menit
Waktu siklus pemuat (Cms) = 0,5 menit
Produk di persiklus dan waktu siklus didapatkan rumus perhitungan
sebagai berikut:
 Jumlah siklus excavator untuk mengisi dump truck (n)
C
(n)=
q xk
30
(n)=
1,0 x 1,1
( n ) =¿27,27 siklus ≈ 28 siklus
 Produksi per siklus (C)
( C )=n x q' x K
( C )=28 x 1,0 x 1,1
( C )=¿ 30,8 m3
 Waktu siklus (Cm)
Cm=n x Cms+ ta 1+t 1+ta 2+ t 2
Cm=28 x 0,5+10,5+0,5+ 6,8+0,2
Cm=¿32 menit
 Produktivitas per jam (m3/ jam)
60
Q=C x xE
Cm
60
Q=30,8 x x 0,71
32
Q=¿41 m3/ jam

27
3.2.3 Perhitungan Biaya Sewa Alat
Dari hasil survei lapangan dan wawancara dengan pakar lapangan. Daftar
harga yang di dapat hanyalah harga sewa alat per jam untuk excavator, bulldozer.
Sedangkan dump truck dengan harga sewa per hari. Kebutuhan yang lain yaitu
bahan bakar berupa solar dan operator ditanggung oleh penyewa, untuk harga
solar diambil harga bahan bakar solar tahun 2022.
Berikut rincian harga sewa untuk masing-masing alat:
1. Excavator
Merek = Kobelco
Tipe/jenis = Sk 200
Jumlah alat berat = 5 unit
Volume galian = 241.237,02 m³
Total waktu kerja = 79,19 hari
Harga sewa alat = Rp. 350.000,00 /jam
Bahan bakar = 20 liter /jam x Rp. 6.800,00
= Rp. 136.000,00 /jam
Operator = Rp. 200.000,00 /hari / 8 jam
= Rp. 29.000,00 /jam
Harga sewa = 350.000,00 + 136.000,00 + 29.000,00
= Rp. 515.000,00
Harga sewa = Rp. 515.000,00 /jam x 8 jam
= Rp. 4.120.000 /hari
Biaya Total = Harga sewa x Waktu kerja total
= Rp. 4.120.000 x 79,19
= Rp. 326.262.800,00-

2. Bulldozer
Merek = Dozer
Tipe/jenis = D85ESS-2
Jumlah alat berat = 2 unit
Volume timbunan = 224. 875,25 m³

28
Total waktu kerja = 116,58 hari
Harga sewa alat = Rp. 400.000,00 /jam
Bahan bakar = 18,17 liter /jam x Rp. 6.800,00
= Rp. 127.160 /jam
Operator = Rp. 200.000,00 /hari / 8 jam
= Rp. 28.571,00 /jam
Harga sewa = 400.000,00 + 127.160,00 + 28.571,00
= Rp. 555.731,00 /jam
Harga sewa =Rp. 555.731,00 x 8 jam
= Rp. 4.445.848,00 /hari
Biaya Total = Harga sewa x Waktu kerja total
= Rp. 4.445.848,00 x 116,58
= Rp. 518.296.959,84-
3. Dump Truck
Merek = Hyno
Tipe/jenis = JD500
Jumlah alat berat = 10 unit
Total waktu kerja = 79,19 hari
Harga sewa alat = Rp. 2.000.000,00 / hari / 24 jam
= Rp. 8.333,00 /jam
Bahan bakar = 8,15 liter /jam x Rp. 6.800,00
= Rp. 55.420,00 /jam
Operator = Rp. 150.000,00 /hari / 8 jam
= Rp. 18.750,00 /jam
Harga sewa = 8.333,00 + 55.420,00 + 18.750,00
= Rp. 82.503,00 /jam
Harga sewa = Rp. 82.503,00 x 8 jam
= Rp. 660.024,00 /hari
Biaya Total = Harga sewa x Waktu kerja total
= Rp. 660.024,00 x 79,19
= Rp. 52.267.300,56-

29
Jumlah Durasi Hari
Jenis Alat Biaya
Alat Pekerjaan
Excavator 5 79,19 Rp. 326.262.800,00-
Bulldozer 2 116,58 Rp. 518.296.959,84-
Dump Truck 10 79,19 Rp. 52.267.300,56-
Rp. 896.827.060,40-
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Biaya Sewa Alat

30
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

31
DAFTAR PUSTAKA

Aoliya, I. (2018). Analisa Produktivitas Alat Berat Pada Pembangunan Jalan


Ruas Lingkar Pulau Marsela Provinsi Maluku Barat Daya. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Sipil, 1(1).
Febrianti, D. (2018). Analisis Produktivitas Dan Waktu Penggunaan Alat Berat
Excavator Pada Pekerjaan Galian Tanah. Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun
2018, 123-127.
Maddeppungeng, A., Suryani, I., & Febriana, D. (2018). Optimalisasi komposisi
alat berat pada proyek pembangunan Pelabuhan PT. Cemindo gemilang.
Konstruksia, 9(1), 59-67.
Nugraha, D., Iriana, R. T., & Djuniati, S. (2018). Analisis Biaya Dan
Produktivitas Pemakaian Alat Berat Pada Kegiatan Pembangunan Jalan
Akses Siak IV Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).
PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
Putra, M. I. H. (2018). Analisis Pemilihan Alat Berat Pada Pekerjaan Galian Dan
Timbunan Proyek Pembangunan Fakultas Hukum Uii (Heavy Equipment
Choice Analysis on Cut and Fill Work Of Uii Law Construction).
United Tractors (http://products.unitedtractors.com/id/Product/Brand/KOMATSU
diakses pada tanggal 24 Januari 2022).

32

Anda mungkin juga menyukai