Januari 2023
Menyetujui,
(………………………….) (…………………………….)
(……………………………) (………………………………)
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan dapat
dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Dian Nusantara. Segala kutipan dalam
bentuk apa pun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Dian
Nusantara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.
Jakarta, ..........................
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
iii
ABSTRAK
Proyek Pembangunan Gedung transhub “simpang temu dukuh atas” ini terletak di
Jl. Ps. Blora Blok A1 No.18, RT.2/RW.6, RT.2/RW.6, Dukuh Atas, Menteng, Kec.
Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310. Proyek milik
PT . MRT Jakarta proyek ini di lengkapi dengan beberapa fasilitas seperti pusat
pembelajaran dan ruangan perkantoran. Gedung ini di bangun untuk memenuhi
kebutuhan jaringan tranpotasi yang aman dan nyaman di tengah tengah kondisi kota
yang sangat padat.gedung ini memiliki luas bangunan ±17.719,00 m2 dan memiliki
12 lantai serta 2 basement. Gedung ini meiliki nilai kontrak Rp 258.250.000.000.
Pembanguan Gedung transhub “simpang temu dukuh atas” ini di mulai sejak
tanggal 10 Oktober 2021 dan direncanakan selesai pada tanggal 09 Januari 2023.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, tingkat keterkaitan
kebutuhan parkir dan variabel-variabel apa saja yang menentukan dalam
pembentukan model penyediaan fasilitas parkir yang optimal, bagaimana model
kebutuhan parkir dan juga mengetahui standar kebutuhan parkir pada Gedung
transhub “simpang temu dukuh atas. Untuk mengetahui karakteristik parkir
diperlukan data primer dan data sekunder. Luas lahan yang ada dan direncanakan
digunakan untuk parkir mobil di B1 dan B2 dengan luas total B1 dan B2 seluas
1879 m2. dengan jumlah kebutuhan parkir 57 kendaraan, dengan demikian dapat di
hitung luasan lahan yang di perlukan sebagi berikut: Ruang kapasitas parkir = N =
! #$
"
= %&$' ×%** Ruang Kapasitas Parkir = 3.034 SRP/100 m2 . Dengan luas lahan
!"
parkir yang tersedia 1879 m2 memenuhi kebutuhan.
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
iv
ABSTRACT
The construction project for the “Dukuh Atas Intersection” building is located on
Jl. Ps. Blora Blok A1 No.18, RT.2/RW.6, RT.2/RW.6, Dukuh Atas, Menteng, Kec.
Menteng, City of Central Jakarta, Special Capital Region of Jakarta 10310. Project
owned by PT . The Jakarta MRT project is equipped with several facilities such as
a shopping center and office space. This building was built to meet the needs of a
safe and comfortable transportation network in the midst of a very dense city. This
building has a building area of ±17,719.00 m2 and has 12 floors and 2 basements.
This building has a contract value of IDR 258,250,000,000. The construction of the
“Dukuh Atas Intersection” transhub building began on October 10, 2021 and is
planned to be completed on January 9, 2023. This research was conducted to
determine the characteristics of parking, the level of interrelatedness of parking
needs and what variables determine the formation of a supply model. optimal
parking facilities, how to model parking needs and also know the standard of
parking needs at the transhub building "intersection dukuh atas. To know the
characteristics of parking required primary data and secondary data. The existing
and planned land area is used for car parking in B1 and B2 with a total area of
1879 m2 in B1 and B2. With a total parking requirement of 57 vehicles, the required
land area can be calculated as follows: Parking capacity space = N = N/A_ef =
57/(1879 ×100) Space Parking Capacity = 3.034 SRP/100 m2 . With an available
parking area of 1879 m2 to meet the needs.
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kepada Tuhan YME atas segala rahmat, nikmat, dan
karunia-Nya, sehingga setelah melalui proses yang panjang akhirnya penulisan
laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
laporan Kerja Praktek ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan akademis
dalam menyelesaikan jenjang pendidikan setara sarjana muda pada jurusan Teknik
Sipil, Universitas Dian Nusantara. Dalam penulisan laporan ini penulis banyak
mendapatkan pelajaran dan dapat memahami lebih mendalam mengenai dunia
Teknik Sipil.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
karena laporan ini dibuat dan disajikan dalam bentuk yang demikian karena adanya
dukungan moril dari berbagai pihak, diantaranya:
1. Bapak Prof. Suharyadi. selaku Rektor Universitas Dian Nusantara.
2. Bapak Ir. Margono Sugeng, Msc., selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik
Universitas Dian Nusantara.
3. Bapak Ir. Margono Sugeng. Msc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas Dian Nusantara.
4. Bapak Ir. Alizar MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Dain
Nusantara.
4. Ibu Era Agita Kabdiyono, ST., MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknik Sipil
Universitas Dian Nusantara.
5. Bapak Ir. Reynold Andika Pratama, ST, MT selaku Dosen Pembimbing kerja
praktek Teknik Sipil Universitas Dian Nusantara yang telah menuntun dan
memberikan arahan pada penyusunan laporan kerja praktek ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Teknik Sipil Universitas Dian Nusantara yang sejak awal
telah memberikan ilmu kepada penulis.
7. Bapak Praditho Januadhistianto selaku Project Manager Proyek pembangauan
Gedung Transhub “Simpang Temu Dukuh atas yang telah memberi penulis
kesempatan untuk melakukan kerja praktek dan membimbing penulis.
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
vi
8. Bapak Buyung Suvenpri. selaku pembimbing di proyek yang selalu memberikan
arahan dan ilmu-ilmu yang bermanfaat.
9. Bapak Nurhadi dan Almarhumah Sumirah selaku Orang Tua penulis yang
senantiasa selalu support dan memberikan dukungan dan doa kepada penulis
dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek.
10. Keluarga Besar Teknik Sipil angkatan 2019 Universitas Dian Nusantara.
.
JAKARTA,
Penulis
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
vii
DAFTAR ISI
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
ix
DAFTAR TABEL
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
x
DAFTAR GAMBAR
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
xi
GAMBAR 4.11 POWER TOWEL ...........................................................................................40
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
xii
GAMBAR 4.28 PINTU KELUAR MASUK PROYEK .................................................................52
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Curua S
Jl. Tanjung
c Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
c
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
1
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
1.2 TUJUAN KERJA PRAKTIK
Berikut tujuan kerja praktik pada Proyek Pembangunan TransHub “ Simpang
Temu “ Duku Atas adalah :
1. Untuk menyelesaikan mata kuliah PKL dan persyaratan kelulusan Program S1
Teknik Sipil.
2. Memberikan gambaran umum dan pengalaman baru bagi mahasiswa mengenai
dunia kerja secara nyata.
3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di dunia kerja salah
satunya yaitu memperkenalkan kerja sama dalam dunia kerja, rasa tanggung
jawab yang harus dimiliki mahasiswa atas dasar prioritas apa yang harus
didahulukan serta solusi dan perbuatan atas pengambilan keputusan pada
permasalahan-permasalahan.
4. Melatih mahasiswa dalam disiplin terhadap waktu, serta integritas yang harus
dimiliki oleh mahasiswa.
5. Mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang didapat di bangku perkuliahan secara
nyata di lapangan.
6. Memberikan wawasan baru dan gambaran mengenai dunia kerja ilmu rekayasa
sipil.
7. Mengetahui struktur organisasi dalam sebuah proyek serta memberikan
pemahaman tentang pembagian tugas (job description) dan manajemen
pelaksanaan di lapangan.
8. Mengetahui berbagai permasalahan yang ada di lapangan beserta solusi
penanganannya berdasarkan pengetahuan teori yang telah didapatkan.
Topik masalah khusus yang akan dibahas pada BAB 5, penulisan akan fokus
membahas Analisa Kebutuhan Parkir Pada Gedung MRT Transhub, tujuan
pembahasan topik ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui kepabilitas dari area parkir.
b. Mengetahui Analisa kebutuhan ruang parkir dari proyek MRT Transhub.
Sumber: www.maps.google.co.id
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bagian bab ini membahas mengenai latar belakang diadakannya kerja
praktik, tujuan diadakannya kerja praktik, batasan masalah pada laporan dan
Sistematika penulisan.
c
11
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
Proses manajemen proyek, yaitu sebuah rangkaian tindakan dan kegiatan yang
berkesinambungan untuk mencapai produk, hasil, atau jasa demi memenuhi
kebutuhan dari stakeholder. Proses tersebut diantaranya:
a) Proses inisiasi. Dimana dalam proses ini dilakukan pengenalan bahwa suatu
proyek/tahapan harus dimulai dan harus dijalankan.
b) Proses perencanaan. Pada proses ini dilakukan pendefinisian tujuan dan
merencanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
lingkup proyek.
c) . Proses pelaksanaan mengintegrasikan orang-orang dan sumber daya lainnya
untuk menjalankan rencana manajemen proyek.
d) Proses monitoring dan pengendalian. Secara regular mengukur dan memonitor
progres yang terlaksana guna mengidentifikasikan penyimpangan dari rencana
manajemen proyek sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan bila diperlukan
dalam mencapai tujuan proyek.
e) Proses penutupan. Secara formal menerima produk, jasa atau hasil dan
membawa tahapan proyek pada penutupan
2. Konsultan Arsitektur
PT. MRT Jakarta selaku pemberi tugas (owner) menunjuk PT. PP (Persero) Tbk
sebagai konsultan arsitektur. Berikut tugas dan tanggung jawab dari PT. PP
(Persero) Tbk selaku konsultan arsitektur, antara lain:
a. Melakukan konsultasi dengan pihak pemberi tugas (owner) mengenai keinginan
pemberi tugas tentang gambar arsitektur dari proyek pembangunan. Gedung
Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
b. Membuat rancangan gambar arsitektur proyek pembangunan Gedung Transhub
“Simpang Temu“ Dukuh Atas.
3. Konsultan M & E
PT MRT Jakarta selaku pemberi tugas (owner) menunjuk PT. PP (Persero) Tbk
sebagai konsultan arsitektur. Berikut tugas dan tanggung jawaban dari PT PP
(Persero) Tbk selaku kosultan arsitektur, antara lain :
a. Membuat rencana spesifikasi teknis pekerjaan Mechanical Engineering sesuai
permintaan owner.
b. Membuat perencanaan ulang apabila terjadi perubahan-perubahan akibat
permintaan harga bangunan.
c. Mengatasi berbagai macam masalah dan juga mampu memperbaiki gedung
mekanikal dan juga elektrikal yang ada dalam sebuah bangunan atau proyek
tertentu.
d. Memelihara bahkan meng upgrade gedung ME atau Mekanikal Engineering.
e. Merekayasa nilai yang ada ruang lingkup mekanika dan juga kelistrikan atau
elektrikal.
f. Membuat gambar 2D yang dibuat dalam CAD Drawing. Tentang proyek yang
sedang ditangani. Dalam hal ini gambar 2D yang dibuat akan menyangkut
gedung pembangunan dan juga gedung kelistrikan yang ada.
3.3.3 Kontraktor
Kontraktor adalah seseorang atau sekelompok individu yang melakukan
kerja sama atau menandatangani kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang
individu lainnya (pemilik/owner) untuk suatu pekerjaan seperti konstruksi.
Renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik
lainnya. Dalam hal ini, PT. PP (persero) merupakan kontraktor utama yang telah
mengadakan kontrak kerja sama dengan pemilik proyek, yaitu PT. MRT Jakarta
untuk melaksanakan pembangunan proyek di bawah persyaratan–persyaratan dan
ketentuan harga kontrak yang telah disepakati sebelumnya, dan dilaksanakan
berdasarkan bukti hukum yang kuat dengan perjanjian tertulis antara kedua belah
pihak. Berikut tugas dan tanggung jawab dari PT. PP (persero) Tbk selaku
kontraktor utama, antara lain:
1. Menyediakan tempat untuk rapat direksi beserta fasilitasnya didalam lingkungan
proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
2. Menyediakan gambar pelaksanaan dan diagram rencana kerja untuk diajukan
kepada PT. MRT Jakarta selaku pihak pemberi tugas (owner) sebelum
pelaksanaan konstruksi di mulai.
3. Melakukan konstruksi fisik proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang
Temu“ Dukuh Atas.
PRADHITO J
AGUNG S FEBRIYANTO
SAK
PPC STAFF SE & METHODE GSP SE MEP
DURACHIM
PAPUNG & BAGUS H CHRISTI KURNIAWAN RAHMAT ADIT W
1. Project Manager
Project manager adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengatur,
merencanakan, dan melaksanakan project dengan berdasarkan anggaran dan
penjadwalan. Project manager juga bertanggung jawab untuk memimpin tim,
menentukan tujuan, berkomunikasi dengan para stakeholder, dan menyelesaikan
project dari awal hingga akhir. Pada proyek Gedung Transhub “Simpang Temu“
Dukuh Atas. Bapak Praditho Januadhistianto selaku Project manager. Berikut tugas
dan tanggung jawab Projeck Manager:
a. Sebagai wakil PT. PP (Persero) Tbk dalam hubungannya dengan PT. MRT
Jakarta, pekerja, subkontraktor, pemasok, dan pihak lain yang terkait dengan
proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
b. Mempertahankan kemajuan proyek pembangunan Gedung Transhub
“Simpang Temu“ Dukuh Atas sesuai dengan perencanaan.
c. Bertanggung jawab untuk semua pekerjaan proyek pembangunan Gedung
Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas (meliputi: K3 untuk tim proyek,
standar prosedur K3 untuk proyek, waktu, tenaga atau peralatan dan biaya
proyek yang di butuhkan) hingga pembangunan proyek selesai.
d. Bertanggung jawab untuk lisensi pabrik, drainase sementara, dan bagian
pengendalian lingkungan di dalam proyek pembanguan Gedung Transhub
“Simpang Temu“ Dukuh Atas.
e. Mengawasi dan tanggung jawab untuk setiap kegiatan yang berlangsung di
dalam proyek pembanguan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
f. Membuat sebuah rencana sederhana pada tindakan pencegahan dan responsif
untuk melindungi lingkungan disekitar proyek pembangunan Gedung
Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
g. Menangani masalah teknis yang terjadi didalam proyek pembangunan Gedung
Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
2. Site Manager
Site Manager merupakan wakil Manager proyek yang mengatur di lokasi.
Berikut tugas dan tanggung jawab dari site manager, di antaranya:
o Tugas
a. Berkoordinasi dengan Manager proyek.
b. Berkoordinasi dengan subkontraktor lainnya.
c. Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada tim untuk melaksanakan
pekerjaan teknis yang akan dikerjakannya lebih maksimal lagi.
d. Mempersiapkan bahan atau materi yang nantinya akan digunakan untuk
membuat rencana proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“
Dukuh Atas sesuai dengan bagiannya dengan mutu yang baik.
e. Menyusun detail materi yang nantinya akan dipakai untuk menyusun biaya
proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
f. Mempersiapkan schedule bulanan dan mingguan pelaksanaan proyek
pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas.
g. Menyusun setiap perencanaan akan kebutuhan sumber daya manusia atau
SDM.
h. Menyusun perencanaan mengenai pemakaian bahan atau material yang
nantinya akan dipakai.
i. Membuat perencanaan mengenai seperti apa metode kerja yang nantinya akan
dipakai bersama dengan setiap divisi yang terlibat.
j. Menyarankan pengembangan karyawan menggunakan program pendidikan
dan pelatihan kerja para staf.
k. Mempersiapkan rekomendasi secara detail dengan tujuan untuk membuat
proses pekerjaan di lapangan semakin maksimal dengan waktu yang sudah
ditentukan oleh PT. MRT Jakarta (Owner).
5. Keamanan (security)
Keamanan (Security) merupakan sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan kegiatan pengamanan di lokasi proyek serta bertugas untuk
menjaga ketertiban dan mencegah segala macam jenis kejahatan yang dapat terjadi
di lokasi proyek seperti kekerasan, pencurian, dan sebagainya. Pada proyek
pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu“ Dukuh Atas Bapak Edi
Purwanto selaku Security. Tugas dan tanggung jawab dari bagian Keamanan
6. SHE Officer
Safety Officer–Safety Health Environment Officer atau SHE Officer adalah
sebuah pekerjaan atau suatu posisi yang diberi nama safety officer. Menjadi seorang
SHE Officer terlebih dulu harus turut mengikuti pembinaan Calon Ahli K3 Umum,
SHE officer ini bekerja untuk pastikan jika semua pekerja dalam keadaan dan situasi
yang aman serta selamat. Untuk itu diperlukan suatu petunjuk pelaksanaan bagi
SHE maupun seluruh komponen yang terlibat dalam proses kontruksi agar resiko
yang mungkin terjadi dapat dicegah ataupun diminimalisir dampaknya sehingga
tidak memberikan efek yang terlalu signifikan. Pada proyek pembangunan Gedung
Transhub “Simpang Temu Dukuh Atas Bapak Agung S selaku SHE Officer. Berikut
tugas dan tanggung jawab dari SHE Officer yang bekerja di dalam proyek
pembanguan Gedung Transhub “Simpang Temu” Dukuh Atas, sebagi berikut:
a. Mengidentifikasi sekaligus juga pemetaan dari kekuatan bahaya yang
berkesempatan terjadi pada lingkungan kerja. Tidak kecuali seorang SHE officer
harus juga membuat tingkatan atau level dari efek bahaya sampai dengan
peluang efek bahaya itu sampai terjadi.
b. Membuat satu ide berkaitan dengan program K3. Program yang dimaksud
sebaiknya meliputi usaha pencegahan dan usaha koreksi. Dimana arah usaha
mencegah ini bertujuan mengurangi adanya efek bahaya atau terjadinya
kecelakan dalam lingkungan kerja. Sementara adanya usaha revisi ditujukan
untuk mengatasi dengan cepat bila berlangsung bahaya atau kecelakaan dalam
lingkungan kerja.
c. Membuat sekaligus memelihara beberapa dokumen yang terkait langsung
7. Paramedis
Tenaga Paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan atau
membantu penyelenggaraan tugas-tugas Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja diperusahaan atas petunjuk dan bimbingan dokter perusahaan.
Pada proyek pembangunan Gedung Transhub “Simpang Temu” Dukuh Atas Bapak
Imam Purnama selaku Paramedis. Berikut tugas dan tanggung jawab dari bagaian
paramedis sebagai berikut :
a. Pemerikasan Kesehatan di dalam proyek pembangauan Gedung Transhub
“Simpang Temu” Dukuh atas.
b. Melakukan Latihan P3K.
c. Melakukan laporan Kesehatan kepada SHE atau Project manager.
10. Drafter
Drafter yaitu seseorang yang menyediakan gambar beserta perubahan
perubahan yang telah disetujui selama pelaksanaan proyek berlangsung guna
mempermudah pekerjaan sesuai kondisi yang diinginkan. Berikut tugas dan
tanggung jawab dari seorang Drafter yaitu :
a. Membuat shop drawing yang dibutuhkan didalam proyek pembangunan
Gedung Transhub “Simpang Temu” Dukuh Atas
b. Melakukan revisi jika terdapat perubahan gambar struktur didalam proyek
Gedung Transhub “Simpang Temu” Dukuh Atas.
3.3.4 Subkontraktor
Subkontraktor seseorang atau sekelompok individu yang melakukan kerja
sama atau menandatangani kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang individu
lainnya (pemilik) untuk suatu pekerjaan seperti konstruksi, renovasi, atau
pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik lainnya. Seorang
kontraktor umum akan dianggap sebagai kontraktor jika ia menjadi penandatangan
yang sekaligus juga menjadi sebagai penanggung jawab dilaksanakannya suatu
kontrak proyek konstruksi utama. Subkontraktor memiliki tugas dan wewenang
untuk pekerjaan yang dilaksanakannya langsung kepada kontraktor pelaksana.
Pengadaan subkontraktor dilakukan apabila dalam suatu pelaksanaan pekerjaan
terdapat keterbatasan alat dan kontraktor utama sendiri kurang memiliki keahlian
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan Selama 7 hari yang disusun
secara tertulis untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan pekerjaan proyek di
lapangan. Laporan ini memuat hal-hal mengenai:
a. Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan.
b. Volume dan persentase kerja selama seminggu
c. Persentase kemajuan dalam satu minggu.
c
35
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
4.1.2 Tower Crane
Tower Crane adalah alat bantu yang ada hubungan dengan akses bahan dan
matrial kontruksi dalam suatu proyek. Apabila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya
lebih dekat terhadap alat mobilitas vertikal-horizontal yang sangat membatu
pelaksanaan pekerjaan struktur di lapangan.
4.1.13 Vibrator
Vibrator di gunakan sebagai alat penggetar mekanik untuk menggetarkan
beton segar dengan tujuan mengeluarkan udara - udara yang terjebak di dalamnya,
sehingga dihasilkan beton yang padat dan memiliki mutu yang sesuai perencanaan.
4.1.15 Waterpass
Waterpass digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya suatu elevasi
suatu titik lokasi serta pembuatan patokan elevasi lantai.
4.2.5 Kayu
Material kayu digunakan untuk bekisting dan juga untuk membangun
bangunan sementara, seperti kantor, gudang, pos keamanan dan sebagainya. Jenis
kayu yang digunakan untuk bekisting adalah plywood jenis fenol film sebagai dasar
pengecoran beton. Kayu ini bersifat licin dan tahan lama yang dapat digunakan
untuk 4-6 kali pakai.
a) Titik Acuan
6. Fabrication
7. Fasilitas Sementara
Fasilitas sementara adalah fasilitas yang digunakan selama pekerjaan konstruksi
bangunan berlangsung. Fasilitas ini merupakan bangunan semi permanen. Berikut
merupakan beberapa fasilitas sementara yang dibangun di Proyek Gedung
Transhub “Simpang Temu” Dukuh Atas sebagai berikut:
a) Site office
Site office berfungsi sebagai pusat koordinasi operasional proyek, sebagai
wadah kegiatan administrasi dan personil proyek.
b) Toilet
Toilet pada suatu proyek harus ada karena di dalam bekerja tentu saja keperluan
untuk buang air sangat di perlukan. Toilet pada proyek ini berada di dalam satu
gedung dengan site office. Selain itu, toilet pekerja berada didekat pitu keluar
masuk pekerja.
c) Pos Jaga
Pos juga harus ditempatkan di depan dekat pintu masuk yaitu untuk keperluan
keamanan dan mobilitas.
3. Pekerjaan Balok
Balok berfungsi sebagai penahan beban vertikal yang ditimbulkan oleh beban
mati dan beban hidup yang berada pada pelat untuk diteruskannya pada kolom.
Pekerjaan yang terdapat pada pekerjaan balok sebagai berikut:
a) Survey dan marking
Sebelum pelaksanaan pekerjaan balok, terlebih dahulu dilakukan pengukuran
dan penandaan pada daerah yang akan dibuat balok sehingga tinggi dan
panjang balok sesuai dengan rencana.
b) Pemasangan scaffolding
Scaffolding digunakan sebagai penyangga beban dari bekisting, tulangan,
beban beton dan beban pekerja.
c) Pemasangan bekisting
Bekisting berfungsi menopang beban dari beton dan sebagai cetakan sehingga
bentuknya sesuai dengan apa yang direncanakan.
d) Pemasangan tulangan
Tulangan dipasang sesuai dengan ukuran dan jarak antar tulangan sesuai
dengan yang direncanakan.
e) Pemasangan beton decking
Beton decking dibuat sesuai dengan ukuran selimut beton yang direncanakan,
Beton decking dipasang agar beton memiliki kulit beton yang berfungsi untuk
melindungi tulangan dari udara bebas dan kondisi air lembab dari luar. Beton
decking berfungsi untuk memberi jarak antara tulangan dengan bekisting.
4. Pekerjaan Tangga
Tangga adalah bagian struktur dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai
alat yang menghubungkan tingkatan satu dengan tingkatan lainnya pada
bangunan tersebut. Metode pelaksanaan pekerjaan tangga adalah sebagai
berikut:
Tangga Konvensional.
1) Sebelum dipasangnya bekisting tangga, perancah dipasang terlebih dahulu
untuk digunakan sebagai tumpuan bekisting tangga. Pemasangan perancah
disesuaikan dengan elevasi tangga. Setelah itu, bekisting tangga dipasang.
Bekisting tangga terdiri dari papan plywood dengan tebal 15 mm.
5.1 PENDAHULUAN
Pentingnya percepatan pembangunan mendorong akan adanya keterbatasan
lahan hal tersebut berbanding lurus dengan lahan yang semakin sedikit dikarena
pertumbuhan yang sangat cepat dan pesat. Seperti data yang dicatatkan bahwa pada
tahun 2021 terlah tercatat ada sekitar 9 Gedung baru di Daerah DKI Jakarta. Untuk
pembanguan Gedung MRT TransHub sendiri menjadi salah satu fasilitas yang
disediakan oleh pihak Pemerintah DKI Jakarta dimana nanti bangunan ini akan
dijadikan sebagai wadah dan rumah untuk beberapa fasilitas publik seperti Kereta
Api, Busway, MRT diera percepatan pemabangunan infrastruktur ini pemerintah
ingin meng kampanye kan untuk warga dapat menggunakan fasilitas publik.
Pembangunan berorientasi Transit Oriented Development (TOD) merupakan
sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi
sehingga menciptakan sebuah kota yang efisien. Konsep Transit Oriented
Development (TOD) memiliki sebuah tujuan yaitu untuk memberikan sebuah
alternatif dan pemecahan masalah bagi pertumbuhan metropolitan yang cenderung
memiliki pola pengembangan yang berorientasi. Konsep Kawasan Transit Oriented
Development (TOD) mengintegrasikan jaringan transit secara regional dan
melengkapi strategi pengembangan lingkungan yang telah ada di sekitar simpul
transit. Kawasan Transit Oriented Development (TOD) menggabungkan guna
lahan residential, perdagangan, jasa, perkantoran, ruang terbuka, dan ruang publik
sehingga memudahkan masyarakat dan pengguna untuk melakukan perjalanan
dengan berjalan kaki, sepeda, maupun moda transportasi umum.
Karena area parkir yang semakin lama semakin sulit jika dibandingkan
dengan jumlah kendaraan yang ada. Parkir atau bisa diartikan berhenti merupakan
suatu keadaan atau posisi dimana kendaraan mengalami posisi diam,kendaraan
yang parkir bisa saja dalam jangka waktu lama ataupun sementara. Parkir sendiri
c
62
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
tidak luput dengan pentingnya mengetahui jumlah dan kapasitas dari area tersebut.
Untuk pembangunan sebuah bangunan biasanya sudah diwajibkan untuk memiliki
area parkir pribadi yang dimana bertujuan untuk menampung kendaraan tersebut.
5.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan Geothec kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kapabilitas dari area parkir tersebut.
2. Mengetahui Analisa kebutuhan ruang parkir dari proyek MRT TransHub.
Vp = Ei + x
Keterangan :
Vp = Volume parkir
Ei = Kendaraan yang masuk ke area parkir
X = Kendaraan yang sudah terparkir sebelum pengamatan
Berdasarkan perhitungan volume parkir maka dapat diketahui
jumlah kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir.
5. Akumulasi Parkir
6. Durasi Parkir
Durasi parkir adalah lamanya sebuah kendaraan yang dipakai mengalami
perhentian pada area parkir. Rata rata lama parkir dinyatakan dalam kendaraan/jam.
Suatu ruang parkir akan mampu melayani lebih banyak kendaraan jika waktu
parkirnya singkat,dibandingkan dengan ruang parkir yang digunakan oleh
kendaraan dalam watu yang lama. Nilai durasi dapat diperoleh dari persamaan.
Durasi = Extime - Entime
Keterangan :
Extime = waktu saat kendaraan keluar dari lokasi parkir
Entime = waktu saat kendaraan masuk ke lokasi parkir.
Keterangan :
KP =Kapasitas Parkir (kend/jam)
S = Jumlah petak parkir yang tersedia di loksi
D = Rata – rata lamanya parkir ( jam / kend)
b. PENYEDIAAN PARKIR
Penyediaan parkir (Parking Supply) atau sebuah kemampuan penyediaan
parkir adalah batasan ukuran banyak dari kendaraan yang ada di tamping selama
satu periode waktu tertentu.
c. INDEKS PARKIR
Indeks parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dengan
sebuah kapasitas parkir. Nilai indeks parkir ini dapat menunjukan adanya beberapa
besaran kapasitas parkir yang telah terisi. Nilai indeks parkir dapat ditentukan
dengan rumus berikut ini:
"4./.-2:5 <23453
𝐼𝑃 = =212:592: <23453
a. IP < 1 artinya fasilitas parkir yang tidak masalah dimana kebutuhan parkir
tidak melebihi adanya kapasitas parkir tersebut;
b. IP = 1 artinya fasilitas parkir yang tertampung seimbang dengan
kapasitasnya;
c. IP > 1 artinya fasilitas parkir bermasalah dimana terjadi kebutuhan parkir
yang melebih daya tamping.
d.
Pusat Perkantoran
1.Pelayanan Non Umum SRP/ 100 m2 luas lantai 1.5 - 3.5
2.Pelayanan Umum SRP/ 100 m2 luas lantai 1.5 - 3.5
#$
N = %&$' ×%**
N = 3.034 SRP/100 m2
Setelah mendapatkan nilai N atau kebutuhan parkir kita memasukan pada data
tabel kebutuhan parkir padabagian Gedung dengan fungsi sebagai pelayanan
umum.
Tabel 5.3 Analisa Kebutuhan Parkir
STANDAR Hasil Kebutuhan Parkir Keterangan
1.5 - 3.5 3.034 Memenuhi
Dari hasil nilai kebutuhan parkir diatas kita bisa melihat bahwa nilai yang
kita dapatkan masih masuk kepada standar yang ada dan hal tersebut bisa menjadi
acuan bahwa lahan parkir masih bisa digunakan pada metode 1.
Pada perhitungan kali ini merupakan salah satu cara untuk menentukan
kebutuhan ruangan parkir pada area perkantoran dengan cara:
#.#
P = 𝐺𝐹𝐿 × %***
#.#
P= 1879 x %***
%*??@.#
P= %***
P = 28 Unit
Berdasarkan diatas kita dapat melihat bahwa dengan adanya kapasistas parkir yang
ada bisa menampung kebutuhan dari parkir yang ada pada pekerjaan Gedung MRT
tersebut.
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses kerja praktek, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal penting yang didapat dari proses kerja praktek dan
pembahasan masalah khusus. Kesimpulan tersebut di antaranya sebagai berikut :
1. Kerja paraktek merupakan hal yang penting dalam proses perkuliahan Teknik
sipil, karena dengan adanya kerja praktek penulisan dapat mengetahui
implentasi teori dari perkuliahan yang diterapkan di lapangan atau tempat
kerja praktek secara jelas.
2. Mendapatakan wawasan atau gambaran secara umum tentang dunia kerja
orang- orang lulusan sarjana Teknik sipil.
3. Manajemen pelaksanaan proyek merupakan hal yang penting dan perlu di
perhatikan lebih mulai dari wewenang, kebijakan, peraturan - peraturan dan
pemberian tugas di dalam suatu struktur organisasi harus benar dan tepat
sasaran agar proses pelaksanaan proyek sesuai dengan apa yang
direncanakan.
4. Keselamatan kerja di proyek sangat diutamakan karena hal ini penting untuk
meminimalisir SDM yang ada di proyek berkurang karena kejadian -
kejadian yang dapat membahayakan keselamatan dari SDM yang ada.
5. Koordinasi yang sangat baik dan cepat di antara elemen – elemen yang ada
diproyek penting untuk memebut solusi atau saran ketika terjadi
permasalahan dalam pelaksaan proyek.
6. Mengetahui kebutuhan parkir yang di sedikan oleh PT MRT JAKARTA
7. a. Cara penentuan Analisa yang ke 1
N = 3.034 SRP/100 m2
b. Cara penentuan Analisa yang ke 2
P = 10.334 atau sama dengan 11 unit
c
75
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
6.2 SARAN
di bawah ini ada beberapa saran yang dapat di berikan dalam penulisan sebagai
berikut :
1. Pada pelaksanaan manajemen proyek koordinasi setiap elemen yang
berwenang di dalam proyek harus diatur sebaik mungkin untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan perencanaan.
2. Keterlambatan suatu proyek yang tidak sesuai dengan perencanaan
merupakan hal yang wajar, tapi dalam hal pelaksansan harus bisa dituntut
lebih cepat dan cermat dalam mengabil solusi untuk mengejar keterlambatan
tersebut.
3. Keselamatan kerja harus lebih ditingkatkan dalam penerapannya, karena
sedikit saja tidak diperhatikan maka dampaknya akan merugikan proses
pelaksanaan.
4. Perlu dipertimbangkan untuk membangun gedung parkir sebagai alternatif
lahan parkir, mengingat permasalahan utama responden adalah sempitnya
lahan parkir. Tetapi saran ini butuh penelitian lebih lanjut sebelum
dilaksanakan.
c
77
Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.
Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
LAMPIRAN
c
82
6. DENAH GAMBAR BESEMENT 2
c
83
7. DENAH GAMBAR BESEMENT 1