STUDI KASUS 1
PT Berani Usaha bergerak di bidang manufaktur memiliki jumlah tenaga kerja 335 orang serta kerja 3
longshoft Perusahaan telah memiliki P2K3 Yang di daftarkan kepada dinas Tenaga setempat akan tetapi
belum pernah mengirimkan laporan triwuln pelaksanaan program k3 ke disnaker setempat. Selai itu
perusahaan saat ini sedang melakukan pemasangan instalasi alamarm kebakaran otomatis, akan tetapi tidk
di lakukan oleh PJK3 bidang instalasi Sarana Proteksi Kebakaran, PJK3 tersebut tidak memiliki SKP PJK3 dari
kementrian Ketenaga kerjaan RI. Penerapan SMK3 belum Optimal di lakukan perusahaan , karena kebijakan
k3 masih dalam pembahasan dan belum di setujui oleh seluruh angguta P2K3. Perusahaan ini memiliki tim
tanggap darurat kebakaran dengan jumlah yang telah di ikut sertakan dalam pembinaan k3 kebakaran
dengan rincian 8 orang , sebagai petugas peran kebakaran dan 1 orang sebagai ahli k3 spesialis kebakaran
yang telah memiliki skp dan lisensi dari kementria ketenaga kerjaan Ri Selain itu sarana proteksi kebakaran
yang di miliki adalah alat pemadam api ringan dengan media pemadam tepung kering yang di letakkan di
lantai setiap 20 meter. Di area produksi di dapatkan adanya roda gigi pada mesin produksi yang tidak
memiliki cover pelindung serta tidak memiliki operator perkakas dan produksi yang bertanggung jawab
pada pengoprasian seluruh mesin produksi. Selain itu , sejak di operasikan tahun 2020, seluruh mesin
produksi belum pernah di lakukan pemeriksaan dan pengujian berkala. Perusahaan ini memiliki kotak P3K
type C sejumlah 1 buah yang di tempatkan pada pos security dan untuk petugas p3k. perusahaan memiliki 1
orang petugas yg telah mendapatkan sertifikat dari kementrian ketenaga kerjaan. Perusahann memiliki
bahan kimia yang mudah terbakar ,akan tetapi tidak terdapat MSDS serta dldaabne lh apnayda
mwaedmaihli kpie n1y oimrnpga pneatnu gbash aKn3 k Kimimiai.a P yearnugsa bheakaenr jma apsaudka
dsahliafmt 1 p soatjeansi bahaya menengah