Anda di halaman 1dari 10

SHINEWATER : SISTEM PINTAR PENYEDIA AIR MINUM

TERINTEGRASI IOT DENGAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA

Rebekka Siswandina Sari

Universitas Sebelas Maret

Eksakta

Abstrak

Pemerintah Indonesia menargetkan 100% akses air minum layak dan 15% akses
air minum aman di tahun 2020-2024 dan target bauran energi baru dan terbarukan
(EBT) sebesar 23% di tahun 2025. Hal ini sebagai motivasi pemerintah dalam
bertahan di tengah percaturan global dalam mewujudkan SDGs. Sayangnya, pada
tahun 2020 masih 40,8% masyarakat Indonesia menggunakan air minum
bersumber dari air tanah yang tidak dapat dipastikan kelayakannya. Sementara
untuk target EBT yang tercapai juga hanya 11,5 % pada tahun 2021. Untuk
memaksimalkan target tersebut dibutuhkan sarana dan branding agar masyarakat
dapat meraskannya yaitu dengan ShineWater sebagai
penyedia air minum pintar dengan sumber EBT.
INTRODUKSI

Air minum dan energi lisrik merupakan dua hal yang tidak pernah terlepas

dari kehidupan seluruh masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan jumlah

penduduk yang kian meningkat mencapai 279,6 juta jiwa, memiliki tantangan besar

dalam menyediakan akses air minum dan energi listrik yang akan meningkat seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk (Worldometer, 2022). Menurut data Badan

Pusat Statistik Jawa Tengah (BPS Jateng) (2022) sebagai wilayah ketiga dengan

penduduk terbesar di Indonesia, kebutuhan energi listrik di Jawa Tengah meningkat

sebesar 24.750,62 GWh, yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (2018)

yang hanya 23.558,02 GWh.

Kebutuhan Energi Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2019

30000,00
Energi Listrik

20000,00
(GWh)

10000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 1. Jumlah Kebutuhan Energi Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2019


Sumber : BPS Jateng, 2022

Padahal, wilayah Jawa Tengah masih bergantung pada PLTU (79,4%) dan

PLTGU (14,4%) untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut sehingga bergantung

pada minyak bumi dan gas alam (BPS Jateng, 2022). Jumlah cadangan minyak

bumi di Indonesia sebesar 2,44 miliar barel yang hanya dapat memenuhi kebutuhan

untuk 9,5 tahun, sementara untuk gas bumi Indonesia sebesar 43,6 triliun cubic feet

1
setara dengan cadangan untuk 19,9 tahun sehingga hal ini dapat menimbulkan krisis

energi (KESDM, 2021).

Permasalahan air minum juga terjadi di wilayah Jawa Tengah sebab

persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum kian menurun. Menurut

data BPS Jateng (2020) terjadi penurunan 24,33% akses air minum pada tahun

2019. Penurunan ini menandakan perlunya tindakan untuk penyediaan akses sebab

air adalah hal sangat vital guna menentukan keberlanjutan kehidupan masyarakat

dan akan berdampak pada citra bangsa apabila tidak ditindak lajuti.

Persentase Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Air Minum Jawa Tengah

100,00
Rumah Tangga (%)
Akses Air Minum

80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Gambar 2. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Minum Jawa
Tengah tahun 2015-2019
Sumber : BPS Jateng, 2022

Krisis energi dan akses air minum dapat ditanggulangi dengan pemanfaatan

teknologi yang tepat. Peluang pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT)

sebagai pengganti minyak dan gas bumi begitu besar karena wilayah geografis

Indonesia, bahkan dengan energi surya mencapai 207.898 MW (KESDM, 2019).

Lalu, penyediaan Kran Air Siap Minum (KASM) oleh Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) sudah dilakukan, tetapi KASM ketersediaannya belum merata,

2
serta banyak masyarakat belum mengetahui atau belum memercayai kualitas

airnya. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih untuk membeli air minum

kemasan (Prakosa, 2017). Untuk itu diperlukan suatu gagasan yang mampu

mensinergikan kedua peluang yang ada sehingga dapat mencegah keterpurukan

citra Indonesia dalam masalah tersebut. Gagasan tersebut harus mampu

diimplementasikan dengan mengikuti perkembangan teknologi.

KONDISI TERKINI

Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan ke-6 dan ke-7 yaitu

memastikan akses air minum dan sanitasi yang aman juga terjangkau dan

mewujudkan transisi energi bersih, menjadi tantangan pemerintah guna bertahan di

percaturan global (Bappenas, 2021). Langkah yang diambil pemerintah adalah

dengan menargetkan menargetkan 100% akses air minum layak dan 15% akses air

minum aman di tahun 2020-2024 dan target EBT sebesar 23% di tahun 2025

(Kemkes, 2022 ; KESDM, 2021). Padahal, pada tahun 2020 masih 40,8%

masyarakat Indonesia menggunakan air minum bersumber dari air tanah yang tidak

dapat dipastikan kelayakannya dan umumnya masyarakat menggunakan air minum

dalam kemasan (AMDK).

Data Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) di tahun 2019

menunjukkan jumlah penjualan produk AMDK di Indonesia mencapai 33 miliar

liter dengan mengalami kenaikan sebesar 10% dari tahun 2018 yaitu sebesar 30

miliar liter (Kemenperin, 2019). Peningkatan ini terjadi karena kepraktisan,

kenyamanan, serta rasa tingkat kepercayaan kualitas air minum yang lebih baik

3
untuk kesehatan dibandingkan penggunaan air ledeng (Rustiawan, 2019). Akan

tetapi, penggunaan AMDK yang tinggi, menyebabkan terjadinya pencemaran

lingkungan. Berdasarkan, data World Economic Forum (2020), jumlah limbah

plastik di Indonesia mencapai 6,8 juta ton per tahun dengan peningkatan sebesar

5% setiap tahunnya,yang didominasi oleh penggunaan botol minum sekali pakai

sehingga menimbulkan masalah baru.

Sementara, untuk target bauran EBT yang dicapai pada tahun 2021 hanya

11,5% sehingga dibutuhkan langkah konkrit untuk mengejar target. Pemanfaatan

potensi energi di Indonesia masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan negara

ASEAN lainnya, Vietnam dan Thailand telah memasang PLTS hingga 16,5 GWp

dan 3 GWp pada 2020, sedangkan Indonesia baru mencapai 171,8 MWp atau

sekitar 0,2 GWp (Vu, 2021). Maka, pemerintah merencanakan pembangunan

PLTS 6,5 GWp dengan PLTS Atap sebesar 3,61 GWp (KESDM, 2019). PLTS

Atap dapat dipasang di industri, perumahan ataupun fasilitas umum sehingga

diperlukan pengenalan agar masyarakat dapat merasakan manfaat EBT.

Teknologi yang dapat ditawarkan untuk menjaga citra Indonesia dalam

mengatasi krisis energi dan menyediakan akses air minum adalah adanya sistem

penyedia air minum yang dapat dipastikan kualitasnya dengan sistem cerdas serta

sumber energi yang berasal dari EBT sehingga masyarakat dapat melihat dan

merasakan manfaatnya. Adanya teknologi dengan pencegahan penggunaan botol

plastik menggunakan botol reusable juga akan menjawab permasalahan

peningkatan sampah botol plastik.

4
URAIAN GAGASAN

ShineWater sebuah Smart Vending Machine System penyedia air minum

dengan tersedianya fasilitas botol minum reusable terintegrasi dalam Internet Of

Things (IoT) dengan sumber energi surya sehingga masyarakat dapat merasakan

manfaat EBT serta memiliki akses air minum yang layak dan terjangkau. Sistem ini

akan mendapat sumber energi listrik melalui PLTS Atap on grid dengan kapasitas

7kWp , artinya sistem ini terdapat grid dari PLN akan tersambung secara

langsung dengan output dari inverter PLTS. Keuntungan dari topologi seperti

ini adalah suplai listrik akan selalu stabil, karena apabila listrik dari PLTS kurang

stabil akan langsung diback up oleh listrik dari grid PLN, dan PLTS hanya sebagai

pendukung dan penghematan energi Perancangan dilakukan dengan simulasi

menggunakan software HelioScope, didapatkan produksi tahunannya mencapai

9,587 MWh menunjukkan potensi yang baik dam mampu berperan baik.

Implementasi PLTS Atap 7kWp

Gambar 3. Implementasi PLTS Atap 7 kWp


Sumber : Sari, 2022

Sumber energi listrik nantinya akan dihubungkan pada sistem ShineWater

yang terdiri dari bagian dalam dan luar. Pada bagian dalam terdapat layout untuk

melihat tumbler dari luar, tempat meletakkan botol untuk dapat mengambil minum,

serta tempat keluarnya tumbler yang ingin dibeli. Tumbler sebagai tempat minum
5
yang dapat digunakan kembali merupakan salah satu bentuk pengurangan sampah

plastik. Kemudian pada bagian dalam terdapat filter untuk menyaring air dari

sumbernya dan akan ditampung pada tandon dimana di dalam pipa tandon

diletakkan rangkaian untuk mendeteksi kekeruhan dan pH air untuk memastikan

filter dapat bekerja dengan baik yang terintegrasi Internet of Things sehingga dapat

dikontrol melalui smarthphone pengingat produsen saat filter sudah kotor dan perlu

dibersihkan.

Desain dan Fitur IoT Shine Water

Gambar 4. Desain dan Fitur IoT ShineWater


Sumber : Sari, 2022

Komponen yang digunakan berupa sensor pH meter dan sensor TCS 230

yang berada pada tangki air akan mengukur kadar air yang masuk setelah terfiltrasi.

Ketika air yang masuk ke tangki sudah tidak layak konsumsi yaitu pH tidak dalam

kisaran 6.8-7, maka sensor akan mengirimkan sinyal pada NodeMCU yang akan

dilanjutkan lagi ke aplikasi Blynk untuk memberitahu produsen bahwa filter

ShineWater perlu dibersihkan. Kemudian sensor ultrasonik akan mendeteksi

adanya objek yang mendekat yaitu tempat minum dan nantinya akan mengirimkan

6
ke mikrkontroller kemudian servo akan bekerja agar dapat mengalirkan air.

ShineWater dapat diimplementasikan sebagai sarana fasilitas publik dengan

keunggulannya yang ramah lingkungan. Alat ini dapat menjadi penyedia fasilitas

air minum gratis dengan pengisian secara otomatis sehingga lebih higienis dan

praktis. Selain itu, dengan adanya fitur pembelian tumbler reusable dengan harga

efisien yaitu Rp. 10.000 bagi yang tidak memiliki tempat minum untuk mengambil

air, maka penggunaan kemasan plastik dapat berkurang.

KESIMPULAN

Citra Indonesia dipengaruhi oleh kemampuan untuk mewujudkan

pembangunan keberlanjutan salah satunya dalam hal akses air minum dan transisi

energi bersih. Penurunan akses air minum sebesar 24,33% tahun 2019 dan target

bauran EBT yang baru mencapai 11,5% tahun 2025 membutuhkan perhatian

dengan adanya gagasan teknologi. ShineWater menjadi gagasan yang ditawarkan

untuk mampu menjawab isu transisi energi dengan pemasangan PLTS Atap ongrid

pada atap sebagai sumber energi dengan produksi energi tahunan mencapai 9,587

MWh serta menyediakan fasilitas air minum yang ramah lingkungan, dilengkapi

sistem filtrasi dengan tambahan fitur penyedia tumbler dengan harga yang

ekonomis sebagai botol minum reusable, sesuai untuk diaplikasikan di berbagai

sektor dan sarana fasilitas masyarakat. Pemantauann yang terintegrasi IoT juga

menjadi wujud nyata sebagai pemanfaatan teknologi pintar terkini sehingga

penyedia jasa cukup melakukan pemantauan melalui aplikasi smartphone.

7
LAMPIRAN

Implementasi ShineWater

Gambar 5. Implementasi ShineWater


Sumber : Sari, 2022

Rangkaian Komponen Sensor ShineWater

Gambar 6. Rangkaian Komponen Sensor ShineWater


Sumber : Sari, 2022

Detailed Engineering Design PLTS 7kWp

Gambar 7. Detailed Engineering Design PLTS 7kWp


Sumber : Sari, 2022
8
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas. (2021). SDGs Dashboard Indonesia.
https://sdgs.bappenas.go.id/dashboard/
BPS Jateng. (2020). Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap
Sumber Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah,
2015 - 2019.
BPS Jateng. (2022). Kebutuhan Energi Provinsi Jawa Tengah 2019. Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Tengah, 20.
https://jateng.bps.go.id/publication/2022/01/06/eb7beef7df0740a110775400/
kebutuhan-energi-provinsi-jawa-tengah-2019.html
Forum, W. E. (2020). Mengurangi Polusi Plastik Secara Radikal di Indonesia
Rencana Aksi Multipemangku Kepentingan.
Kemenperin. (2019). Peluang Industri AMDK Mengalir Deras di Tahun Politik.
Kemkes. (2022). Pemerintah Targetkan 2020-2024 Masyarakat Indonesia Akses
Air Minum Layak 100%. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20220322/5939554/pemerintah-targetkan-2020-2024-masyarakat-
indonesia-akses-air-minum-layak-100/
KESDM. (2019). Peluang Besar Kejar Target EBT Melalui Energi Surya.
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/09/26/2348/peluang.besar.kejar.target.ebt.
melalui.energi.surya
KESDM. (2021a). Cadangan Minyak dan Gas Indonesia.
KESDM. (2021b). Perlu Upaya Konkrit dan Terencana Capai Target Bauran 23%
Di Tahun 2025.
https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/12/15/3038/menteri.esdm.perlu.upaya.kon
krit.dan.terencana.capai.target.bauran.23.di.tahun.2025
Prakosa, G. A. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pengguna Kran Air Siap Minum (KASM),
Studi Kasus: Di PDAM Surabaya Dengan Lokasi KASM di Kebun Binatang
Surabaya.
Suharyati, S. H. Pambudi, J. L. Wibowo, N. I. P. (2019). Outlook Energi indonesia.
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.
Suryani, Dyah & Mufrodi, Zahrul & Rustiawan, A. (2019). Konsumsi Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) Pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
https://doi.org/4. 55-63. 10.31943/afiasi.v4i2.55.
Vu, T. (2021). IEEFA: Vietnam’s extraordinary rooftop solar success deals another
blow to the remaining coal pipeline. https://ieefa.org/ieefa-vietnams-
extraordinaryrooftop-solar-success-deals- another-blow-to-the-remaining-
coal-pipeline/
Worldometer. (2022). Indonesia Population.
https://www.worldometers.info/world-population/indonesia-population/

Anda mungkin juga menyukai