KAK Kusta
KAK Kusta
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit Tropis
yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) NDTs. Namun di Indonesia ada sejumlah
penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan
frambusia.
Penyakit Frambusia, Yaws, atau patek yang selanjutnya disebut frambusia adalah
penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infkesi kronis bakteri
Treponema Pertenua dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat
menyebabkan cacat pada tulang.Penanggulangan frambusia adalah Upaya Kesehatan
yang ditujukan untuk memutus mata rantai penularan serta menghilangkan angka
kesakitan dan kecacatan. Eradikasi Frambusia adalah Upaya pembasmian yang
dilakukan secara berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen
sehingga tidak menjadi masalah Kesehatan masyarakat secara nasional. Surveilans
frambusia adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data
dan informasi tentang kejadian frambusia dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan frambusia untuk memperoleh dan memberikan informasi
guna mengarahkan Tindakan penaggulangan secara efektif dan efisien. Pemberian obat
Pencegahan secara massal Frambusia yang selanjutnya disebut POPM Frambusia
adalah pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan Bakteri Treponema Pertenue
dan memutus rantai penularan secara serentak kepada penduduk sasaran di daerah
endemis Frambusia.
Indikator pencapaian target eliminasi kusta berupa angka prevalensi <1/10.000 penduduk.
Berdasarkan data tahun 2016 – 2022 Provinsi Kalimantan Timur telah eliminasi kusta namun pada
tahun 2018 dan 2022 dari 10 kab/kota di Provinsi Kalimantan Timur hanya Kab. Kutai Barat yang
memiliki angka prevalensi tidak sesuai target yakni 1,06 / 10.000 penduduk. Upaya untuk
mengeliminasi kusta di kabupaten/ kota ini akan mendorong untuk tercapainya eliminasi pada
tingkat provinsi. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2020-2024 tentang Eradikasi Frambusia dan
Sertifikasi
514 kab/kota bebas frambusia tahun 2024. Hingga tahun 2023 masih terdapat 6 (enam)
kab/kota yang belum sertifikasi bebas frambusia yakni Samarinda, Kutai Barat, Kutai Kartanegara,
Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.
Dalam upaya penanggulangan dan mencapai eliminasi kusta dan eradikasi frambusia serta
eliminasi filariasis kabupaten/kota yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh, maka
diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan dan surveilans kesehatan.
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Penemuan kasus aktif penyakit menular
a Intensifikasi penemuan Merupakan Penemuan Kasus Kusta/Frambusia Baru dengan
kasus Kusta Frambusia Melakukan RVS ( Repid Village Survey ) pada 11 lokasi yang
ada di Kecamatan Teluk Pandan usia 9 - ≥15 tahun Yang
menjadi tempat sasaran untuk Meningkatan Penemuan Kasus
Baru atau deteksidini serta Penyembuhan bagi Penderitanya.
b Tatalaksana kontak kasus Merupakan Tatalaksana bagi kontak kusta serumah yang rentan
Kusta frambusia tertular seperti keluarga dan kerabat
B. PENERIMA MANFAAT
Kegiatan program Kusta Frambusia dilaksanakan dari Bulan Februari sampai dengan Bulan Oktober Tahun
2024
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Program Kusta
Frambusia BLUD Puskesmas Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur sebesar Rp. 6.084.000 (Enam juta
delapan Puluh Empat Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut :
Kepala BLUD
Puskesmas Teluk Pandan,