Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS


TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

a. Permenkes RI No 8 Tahun 2017 Eradikasi Frambusia


b. Permenkes RI No 11 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Kusta
c. Kepmenkes RI No HK.01.07 / Menkes / 308 / 2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana Kusta.

2. Gambaran Umum

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit Tropis
yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) NDTs. Namun di Indonesia ada sejumlah
penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan
frambusia.
Penyakit Frambusia, Yaws, atau patek yang selanjutnya disebut frambusia adalah
penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infkesi kronis bakteri
Treponema Pertenua dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat
menyebabkan cacat pada tulang.Penanggulangan frambusia adalah Upaya Kesehatan
yang ditujukan untuk memutus mata rantai penularan serta menghilangkan angka
kesakitan dan kecacatan. Eradikasi Frambusia adalah Upaya pembasmian yang
dilakukan secara berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen
sehingga tidak menjadi masalah Kesehatan masyarakat secara nasional. Surveilans
frambusia adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data
dan informasi tentang kejadian frambusia dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan frambusia untuk memperoleh dan memberikan informasi
guna mengarahkan Tindakan penaggulangan secara efektif dan efisien. Pemberian obat
Pencegahan secara massal Frambusia yang selanjutnya disebut POPM Frambusia
adalah pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan Bakteri Treponema Pertenue
dan memutus rantai penularan secara serentak kepada penduduk sasaran di daerah
endemis Frambusia.

Indikator pencapaian target eliminasi kusta berupa angka prevalensi <1/10.000 penduduk.
Berdasarkan data tahun 2016 – 2022 Provinsi Kalimantan Timur telah eliminasi kusta namun pada
tahun 2018 dan 2022 dari 10 kab/kota di Provinsi Kalimantan Timur hanya Kab. Kutai Barat yang
memiliki angka prevalensi tidak sesuai target yakni 1,06 / 10.000 penduduk. Upaya untuk
mengeliminasi kusta di kabupaten/ kota ini akan mendorong untuk tercapainya eliminasi pada
tingkat provinsi. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2020-2024 tentang Eradikasi Frambusia dan
Sertifikasi

514 kab/kota bebas frambusia tahun 2024. Hingga tahun 2023 masih terdapat 6 (enam)
kab/kota yang belum sertifikasi bebas frambusia yakni Samarinda, Kutai Barat, Kutai Kartanegara,
Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.

Dalam upaya penanggulangan dan mencapai eliminasi kusta dan eradikasi frambusia serta
eliminasi filariasis kabupaten/kota yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh, maka
diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan dan surveilans kesehatan.
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Penemuan kasus aktif penyakit menular
a Intensifikasi penemuan Merupakan Penemuan Kasus Kusta/Frambusia Baru dengan
kasus Kusta Frambusia Melakukan RVS ( Repid Village Survey ) pada 11 lokasi yang
ada di Kecamatan Teluk Pandan usia 9 - ≥15 tahun Yang
menjadi tempat sasaran untuk Meningkatan Penemuan Kasus
Baru atau deteksidini serta Penyembuhan bagi Penderitanya.

b Tatalaksana kontak kasus Merupakan Tatalaksana bagi kontak kusta serumah yang rentan
Kusta frambusia tertular seperti keluarga dan kerabat

B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


C. 1 Intensifikasi penemuan kasus Kusta Frambusia 11 6 desa dan 9 sekolah
dasar usia 9-≥15
tahun
2 Tatalaksana kontak kasus Kusta frambusia 3 3 orang dengan
kasus kusta yang
berobat

STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Output Metode Tahapan Pelaksana


No Rincian
Satu Volume Pelaksanaan
Menu/Komponen
an
1. Upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
a. Intensifikasi Orang 11 Kegiatan 1. Administrasi
Penemuan kasus Lapangan 2. Pelaksanaan kegiatan/waktu :
Kusta Frambusia bulan Februari-Oktober)
3. Pembuatan pertanggung
jawaban

b. Taatalaksana kontak Orang 3 Kegiatan 1. Administrasi


kasus Kusta Lapangan 2. Pelaksanaan kegiatan/waktu :
Frambusia bulan Februari-Oktober)
3. Pembuatan pertanggung
jawaban

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan program Kusta Frambusia dilaksanakan dari Bulan Februari sampai dengan Bulan Oktober Tahun
2024
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Program Kusta
Frambusia BLUD Puskesmas Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur sebesar Rp. 6.084.000 (Enam juta
delapan Puluh Empat Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut :

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

1 Belanja Perjalanan Dinas Biasa Intensifikasi penemuan Rp. 5.148.000


kasus Kusta Frambusia

2 Belanja Perjalanan Dinas Biasa Tatalaksana kontak Rp. 936.000


kasus Kusta frambusia

Total Rp. 6.084.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala BLUD
Puskesmas Teluk Pandan,

drg. Tri Yanti Adha


NIP. 197512172009032005

Anda mungkin juga menyukai