Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGELOLAN BENGKEL SEPEDA


MOTOR

Disusun Oleh:

BOBI REPALDI

SMK TEKNOLGI BALAM


TA 2022/2024
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bengkel berfungsi merawat kendaraan agar tetap nyaman dan


memperbaiki kendaraan yang mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan
sampai kerusakan berat. Semua bisa baik kembali setelah dimasukan dalam
bengkel dan diperbaiki oleh seorang montir bengkel tersebut.

Sedangkan manajemen adalah kemampuan menggerakkan orang lain


untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam manajemen diperlukan seni untuk
menggerakkan orang lain, karena tidak setiap orang yang berada di dalam
organisasi, semua dalam kondisi baik. Bermacam tipe dan sifat orang
kemungkinan ada di dalamnya. Ada yang baik, ada yang kurang baik. Ada yang
aktif, ada yang pasif. Ada yang kreatif, ada yang statis. Ada yang rajin, ada juga
orang yang malas. Ada orang yang dingin, tapi ada juga orang yang mudah
terbakar emosinya. Ada yang mudah dimotivasi, tapi ada juga orang yang sulit
untuk dimotivasi. Ada yang bekerja dengan orientasi yang jelas, tapi ada juga
orang yang malas-malasan sekadar memenuhi kewajiban untuk datang ke kantor.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan makalah ini untuk mengetahui Pengelolan Bengkel Sepeda Motor


BAB II

PEMBAHASAN

Bengkel adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki


mesin-mesin, maupun peralatan (Corder, 1994). Jadi fungsi bengkel adalah
sebagai tempat perawatan, perbaikan, dan penggantian komponen sistem sebuah
mesin maupun peralatan lainnya.

Pengelolan bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin
ataupun peralatan lain.

1) Sertifikasi dan Klasifikasi bengkel

a. Sertifikasi Bengkel

Berdasar UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Raya, pasal 13 ayat 3 dinyatakan bahwa, setiap kendaraan yang akan dioperasikan
di jalan wajib diuji dalam rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan,
dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

PP No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan pengemudi pasal 126, 127,
128, dan 129, dinyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor harus memenuhi
persyaratan teknis dan kelaikan kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor yang diwajibkan memenuhi persyaratan uji berkala


saat ini baru pada kendaraan bermotor komersial (penumpang dan angkutan
barang). Namun untuk waktu mendatang ketentuan ini akan diberlakukan kepada
kendaraan pribadi yang kelaikannya akan diuji pada bengkel swasta. Bengkel-
bengkel yang menjadi tempat uji kelayakan kendaraan pribadi adalah bengkel
yang telah lulus program sertifikasi.

b. Tujuan sertifikasi bengkel:

i. Bagi bengkel, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, optimalisasi fungsi


bengkel, dan mengembangkan bisnis perbengkelan.
ii. Bagi masyarakat, untuk memberikan transfaransi kualitas pelayanan bengkel,
penghematan biaya pemeliharaan kendaraan bermotor, serta menjaga keselamatan
dan kelestarian lingkungan.

iii. Bagi pemerintah, untuk pembinaan bengkel secara berkesinambungan,


menunjang program keselamatan dan kelestarian lingkungan, serta sosialisasi
perawatan kendaraan bermotor secara teratur.

A. KLASIFIKASI BENGKEL

Sesuai dengan SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.


551/MPP/Kep/10/1999 maka dalam program sertifikasi, bengkel diklasifikasikan
berdasarkan Kelas dan Tipe Bengkel. Unsur-unsur yang dinilai dalam penentuan
Kelas dan Tipe bengkel terdiri dari:

1. Unsur Sistem Mutu.

2. Unsur Fasilitas & Peralatan.

3. Unsur Mekanik.

4. Unsur Manajemen Informasi.

Penilaian sistem mutu, yang dilihat adalah apakah dalam melaksanakan


pelayanan terhadap pelanggan, seluruh personil bengkel melakukan kegiatannya
sesuai dengan pedoman yang telah distandarkan. Pedoman tersebut mencakup
seluruh kegiatan operasional bengkel, mulai dari tahap penerimaan hingga
penyerahan kembali kendaraan kepada pelanggan.

Penilaian unsur Fasilitas & Peralatan antara lain apakah bengkel sudah
memiliki fasilitas umum, tempat penyimpanan, fasilitas keselamatan, tempat
pembuangan limbah, stall tempat perbaikan, serta peralatan sesuai dengan tipe
bengkel.

Penilaian unsur Mekanik, yang dilihat adakah keberadaan mekanik, kelas


serta perbandingan jumlahnya.
Penilai unsur manajemen informasi, antara lain mengenai prosedur kerja di
bengkel misalnya SOP (Standar Operasional Prosedur), dokumen-dokumen lain
serta penunjang.

B. PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI BENGKEL YANG


BAIK

a) Mempunyai sistem manajemen informasi atau sistem pengendalian data bengkel


yang akurat dan sesuai,yang bertujuan untuk agar pedoman,catatan,dan data-data
yang direkampun mudah diidentifikasi,diakses, ditelusuri, dianalisis dan
dipergunakan oleh karyawan bengkel.

b) Mempunyai prosedur pemelihraan dan pengendalian/controlling atas


database,agar pengendalian database bisa berjalan dengan kontinyu.

c) Mempunyai sistem aktualisasi data,agar informasi yang ditampilkan


benar,akurat,dan up to date

d) Menyimpan data yang di dokumentasikan minimal untuk 2 tahun,meliputi :

 Data kegiatan operasional bengkel meliputi : pengelolaan suku cadang,proses


perawatan dan perbaikan,data historis kendaraan dan faktur atau invoice

 Data profil / kondisi fasilitas dan sarana bengkel meliputi : catatan dan jumlah
peralatan dan fasilitas,pemeliharaan dan kalibrasi untuk alat yang membutuhkan
kalibrasi ulang. dan data lainnya yang diperlukan

 Pedoman ( Standar Operatimg Sistem ) bengkel

C. MANAJEMEN MODAL

Manajemen modal yang baik adalah tersedianya sistem pelaporan modal


kerja yang teratur baik,rapi, serta terperinci dalam usaha bengkel,jika tidak
pengeluaran di sisi biaya umum akan membengkak.

Sebagai contoh modal investasi peralatan bengkel harus dijaga agar awet
dan tidak rusak.
D. ALUR KERJA BENGKEL

Bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional dalam


sebuah bengkel,contohnya :

1. Proses pelayanan dimulai ketika pelanggan datang ke bengkel dengan membawa


kendaraan yang akan diservis

2. Service advisor akan melayani dan memeriksa keluhan pelanggan,lalu


memperkirakan apakah kerusakannya bisa diperbaiki atau harus ganti baru

3. Apabila pelanggan sudah setuju dengan estimasi biaya yang ditawarkan, SA akan
membuat surat perintah kepada mekanik agar segera dikerjakan.

4. Kemudian setelah surat perintah keluar maka SA akan menyerahkan estimasi


biaya kepada bagian keuangan untuk dimasukkan kedalam database.

5. Apabila kendaraan sudah selesai Kepala mekanik akan menyerahkan kendaraan


yang telah selesai ke SA

6. setelah memeriksa kelengkapan kendaraan SA akan menghubungi pemilik


kendaraan dan mengatakan sudah selesai diperbaiki dan seterusnya.

Ini hanya contoh saja,tergantung tempat anda bengkelnya bagaimana


tinggal menyesuaikan saja.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin
ataupun peralatan lain.

Kendaraan bermotor yang diwajibkan memenuhi persyaratan uji berkala


saat ini baru pada kendaraan bermotor komersial (penumpang dan angkutan
barang). Namun untuk waktu mendatang ketentuan ini akan diberlakukan kepada
kendaraan pribadi yang kelaikannya akan diuji pada bengkel swasta. Bengkel-
bengkel yang menjadi tempat uji kelayakan kendaraan pribadi adalah bengkel
yang telah lulus program sertifikasi.

B. SARAN
Jika tidak ada kelayakan dalam penulisan yang dapat di manfaatkan
mohon di maklumi, dan pabila dalam uraian ada yang kurang, alangkah baiknya
penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
BAB II

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai