Anda di halaman 1dari 5

PAPER

MATA KULIAH
PERBENGKELAN PERTANIAN
(Manajemen dan Keselamatan Kerja Bengkel)

Oleh:
Nama : Rahmad Iqbal
NPM : 240110210086
Kelas : B
Dosen Pengampu : Asep Yusuf, S.TP., M.T.

LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
ISI

A. Identitas Bengkel
1. Nama Bengkel : Bengkel Anugrah Cemerlang
2. Lokasi Bengkel : Jl. Caringin, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
3. Jenis Bengkel : Bengkel Perbaikan Body Mesin
4. Pemilik Bengkel : Pak Dadang

B. Penerapan Proses Dasar Manajemen


1. Planning (Perencanaan)
Planning (perencanaan) merupakan salah satu tahap awal dari penerapan
dasar manajemen pada suatu bengkel. Pada tahap planning, pemilik bengkel
menyusun kerangka perencanaan usaha bengkel mulai dari rencana awal
pembentukan bengkel, lokasi bengkel, pembiayaan, hingga target pelanggan
dari bengkel tersebut. Perencanaan pada suatu bengkel harus dilakukan agar
pemilik bengkel bisa menjalankan bengkel sesuai keinginan dan rencana.
Selain itu, proses perencanaan pada bengkel harus memperhatikan beberapa
hal agar perencanaan yang telah dibuat bisa diterapkan.
Pada bengkel anugrah cemerlang, pak dadang selaku pemilik bengkel
menuturkan bahwa perencanaan pada bengkel anugrah cemerlang dilakukan
secara berkala. Maksud dari berkala adalah melakukan perencanaan dalam
kurun waktu tertentu, kemudian akan mengembangkan rencana selanjutnya
pada kurun waktu tertentu juga. Dalam hal ini, pak slamet awalnya sudah
merencanakan pembentukan bengkel anugrah cemerlang ini dalam bentuk
kecil terlebih dahulu, dengan mengutamakan jasa perbaikan body mobil
dalam skala kecil dan menargetkan pelanggan dari kalangan menengah
kebawah. Adapun lokasi yang direncanakan juga tidak terlalu besar
menyesuaikan kapasitas perencanaan bengkel, namun rencana ini akan
dilakukan selama 10 tahun pertama. Sedangkan itu, pada tahun ke-11 dan
selanjutnya pak dadang mempunyai rencana pengembangan bengkel ke skala
yang lebih besar dan dengan target pelanggan yang sudah merambah ke
kalangan menengah atas serta dengan lokasi yang tetap.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Penyusunan struktur kerja pada suatu bengkel juga sangat penting bagi
pemilik bengkel. Hal tersebut bertujuan agar struktur pelaksanaan manajemen
bengkel bisa berjalan dengan baik. Selain itu, pembentukan struktur kerja
pada bengkel juga mencegah terjadinya berbagai ketimpangan tugas, hingga
paling parahnya munculnya tindak kejahatan pada bengkel tersebut.
Pembentukan struktur kerja tersebut dapat berupa pembagian tugas pada
pemilik dan karyawan bengkel, hingga pelaksanaan perencanaan yang telah
dilakukan pada bengkel tersebut.
Pada bengkel anugrah cemerlang, pembentukan struktur kerja dilakukan
secara sederhana. Hal tersebut dikarenakan jumlah karyawan yang bekerja
pada bengkel anugrah cemerlang tidak terlalu banyak, sehingga pembagian
kerja kebanyakan hanya bersifat teknis saja seperti tukang poles, tukang
amplas, tukang semprot, hingga tukang las. Untuk urusan keuangan dan
manajemen kerja dari bengkel anugrah cemerlang sendiri dipegang langsung
oleh pak dadang sendiri selaku pemilik bengkel. Selain itu, juga terdapat
berbagai SOP yang ditetapkan dalam bengkel, salah satunya yaitu penetapan
jam kerja yaitu mulai dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Hal tersebut
tergantung pada kondisi cuaca yang sangat diharapkan yaitu panas.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan kerja (actuating) merupakan salah satu tahap yang sangat
penting bagi keberlangsungan usaha bengkel. Pelaksanaan kerja pada suatu
bengkel sangat berpengaruh terhadap hasil dari perencanaan yang dilakukan
oleh pemilik bengkel. Jika pelaksanaan kerja pada bengkel sesuai dengan apa
yang telah direncanakan pada awalnya, maka hasil dari usaha bengkel tentu
akan maksimal juga. Pelaksanaan pada bengkel dapat bersifat teknis dan juga
non-teknis.
Pelaksanaan kerja pada bengkel anugrah cemerlang ini tentunya hanya
bersifat teknis. Hal tersebut dikarenakan proses kerja di bengkel ini memang
lebih banyak pada proses perbaikan terhadap body mobil, sehingga semua
karyawan harus dituntut untuk selalu siap mengerjakan perbaikan yang ada.
Namun, di luar itu, ada beberapa kondisi dimana bengkel anugrah melakukan
pengiriman mobil kepada pekerja panggilan ataupun mengantar mobil ke
bengkel las. Hal tersebut dikarenakan bengkel anugrah cemerlang yang hanya
berskala kecil, sehingga untuk perbaikan yang cukup besar biasanya akan
diserahkan kepada ahli yang biasanya dipanggil, selain itu bengkel anugrah
cemerlang juga melakukan mitra dengan bengkel las untuk memperbaiki
mobil yang dinilai sudah rusak berat secara body sehingga tidak bisa diatasi
lagi oleh bengkel anugrah cemerlang.
4. Controlling (Pengawasan)
Selain melakukan proses manajemen kerja pada bengkel, diperlukan pula
pengawasan terhadap kinerja pada bengkel. Pengawasan tersebut bertujuan
agar kinerja karyawan terhadap pelaksanaan perbaikan bisa diperbaiki jika
terdapat kesalahan. Selain itu, pengawasan terhadap kinerja juga dapat
bertujuan sebagai wadah pencapaian yang telah dilakukan pada bengkel,
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Pengawasan biasanya
dapat dilakukan secara pribadi oleh pemilik terhadap karyawannya maupun
dapat membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan kerja.
Pada bengkel anugrah cemerlang sendiri pengawasan dilakukan secara
pribadi oleh pak dadang sebagai pemilik bengkel. Hal tersebut dikarenakan
jumlah karyawan yang sedikit dan keterbatasan biaya, sehingga pak dadang
tidak perlu membentuk tim pengawas khusus karena jauh lebih efisien. Selain
pengawasan pada karyawan, juga terdapat pengawasan dan pemeliharaan
pada alat-alat di bengkel, salah satunya yaitu perawatan dan penggantian alat
kompresor yang dilakukan sebulan sekali.

C. Penggunaan Unsur-Unsur Manajemen


1. Man (Manusia)
Manusia yang dimaksud pada unsur ini yaitu para pekerja dan juga
pemilik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, karena bengkel ini
masih berskala kecil, maka jumlah karyawannya juga tidak banyak, yaitu 4
orang dan 1 orang pemilik yaitu pak dadang. Adapun 4 orang karyawan
tersebut dibagi dalam beberapa tugas yaitu sebagai tukang poles, tukang
amplas, tukang semprot, dan tukang las. Namun pada suatu kondisi, jika
karyawan berhalangan kerja maka akan digantikan oleh pak dadang selaku
pemilik bengkel.
2. Money (Uang)
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan pembiayaan dan keuangan
pada bengkel anugrah cemerlang. Hal yang paling utama adalah mengenai
modal usaha pembangunan usaha bengkel anugrah cemerlang. Berdasarkan
yang telah dituturkan oleh pak dadang, modal yang dibutuhkan untuk
membuat usaha bengkel skala kecil adalah kurang lebih Rp. 20.000.000,-
dengan rincian Rp. 10.000.000,- sebagai uang sewa tempat per tahunnya dan
Rp. 10.000.000,- sebagai modal pembelian alat-alat dan mesin. Adapun
pembiayaan ini berdasarkan rencana yang dibuat oleh pak dadang untuk
jangka waktu 10 tahun.
Hal kedua yang terkait dengan pembiayaan dan keuangan pada bengkel
anugrah cemerlang yaitu mengenai penghasilan bersih per bulannya.
Berdasarkan yang dijelaskan oleh pak dadang, penghasilan yang dihasilkan
ditargetkan dalam waktu satu minggu, yaitu berkisar antara Rp. 1.500.000,-
hingga Rp. 2.000.000,-.
3. Material (Bahan/Alat)
Material yang dimaksud disini merupakan alat-alat yang dibutuhkan dalam
proses perbaikan mobil pada bengkel anugrah cemerlang. Karena bengkel
anugrah cemerlang merupakan bengkel skala kecil, maka alat-alat yang
diperlukan dalam proses perbaikan tidak begitu banyak. Adapun alat-alat
penting yang diperlukan saat proses perbaikan body mobil pada bengkel
anugrah cemerlang yaitu mesin poles, gerinda, mesin bor, mesin las kecil,
kompressor, dan juga mesin penyemprot cat mobil.
4. Method (Metode)
Metode pengerjaan perbaikan body mobil yang dilakukan pada bengkel
anugrah cemerlang bisa dibilang cukup sederhana, tidak sebesar dan
selengkap bengkel besar. Pengerjaan perbaikan pada body mobil hanya
berupa perbaikan pada bagian mobil yang mempunyai kerusakan ringan yang
selanjutnya bisa dipoles, diamplas, dilas, hingga dicat seperti biasa. Jika
terdapat kerusakan besar yang membutuhkan pembongkaran besar, maka
bengkel anugrah cemerlang akan menyerahkan ke bengkel las yang lebih
besar.
5. Machine (Alat)
Machine yang dimaksud disini merupakan alat-alat yang dibutuhkan
dalam proses perbaikan mobil pada bengkel anugrah cemerlang. Karena
bengkel anugrah cemerlang merupakan bengkel skala kecil, maka alat-alat
yang diperlukan dalam proses perbaikan tidak begitu banyak. Adapun
alat-alat penting yang diperlukan saat proses perbaikan body mobil pada
bengkel anugrah cemerlang yaitu mesin poles, gerinda, mesin bor, mesin las
kecil, kompressor, dan juga mesin penyemprot cat mobil.

D. Dokumentasi dengan Pemilik Bengkel Anugrah Cemerlang

Gambar 1. Dokumentasi dengan Pemilik Bengkel


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023)

Anda mungkin juga menyukai