MENGGUNAKAN SUARA
OLEH :
MUHAMMAD RIDHWAN
2002039
Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Tugas Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah
Dalam Penyelesaian Pendidikan Program Studi DIII Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Siteba
Oleh :
MUHAMMAD RIDHWAN
2002039
Karya Tulis Ilmiah Ini telah di uji dan dipertahankan di depan tim penguji KTI
dan dinyatakan teleh memenuhi syarat untuk diterima.
i
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
MUHAMMAD RIDHWAN
NIM : 2002039
Karya Tulis Ilmiah ini telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
KTI dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dinyatakan lulus.
Penguji I Penguji II
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
BIODATA
Muhammad Ridhwan
NIM. 2002039
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur di ucapkan kepada Allah Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya,
laporan ini dapat diselesaikan Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar DIII pada jurusan
Teknik Elekto Medik Poltekes Siteba. Tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Laporan Tugas
Akhir, sangatlah sulit untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena
itu, diucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah, Ibu, Kakak, Adik tercinta yang telah memberikan bantuan dan
dukungan material, yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis serta
yang membuat penulis bisa manjadi seperti sekarang ini.
2. Bapak Basuki Aryo Seno SKM, M.Kes selaku Ketua Perkumpulan
Lembaga Pecinta Pendidikan Kesehatan (PLPPK).
3. Bapak Dr. Ir. Ija Darmana. M.T., IPM selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Siteba Padang dan Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta kemudahan dalam menyelesaikan KTI ini.
4. Bapak Agus Rahmat Timor, M.T dan H.Paisol, S.T selaku penguji KTI
ini.
5. Seluruh staf dan administrasi Poltekes Siteba padang.
6. Rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain yang tidak disebutkan satu
persatu.
Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga Laporan Tugas Akhir ini memebawa
manfaat dan dapat menambah wawasan bagi semua pembaca dan penulis sendiri.
Muhammad Ridhwan
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iii
BIODATA...............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rerumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.5 Manfaat penelitian.....................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II TEORI DASAR..........................................................................................6
2.1 Tekanan Darah..........................................................................................6
2.2 Tabel Tekanan Darah................................................................................7
2.3 Sensor Tekanan MPX5050 GP..................................................................8
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 I2C...................................................8
2.5 Selenoid Valve.........................................................................................10
2.6 Driver L298N..........................................................................................11
2.7 Prinsip Kerja Baterai...............................................................................12
2.8 Prinsip Kerja Power Supply....................................................................12
2.9 Rumus Persentase Kesalahan dan Akurasi..............................................13
BAB III PERANCANGAN ALAT........................................................................14
3.1 Perencanaan Blok Diagram.....................................................................14
3.2 Penjelasan Blog Diagram........................................................................14
3.3 Rangkaian Power Suply..........................................................................15
3.4 Flowchart.................................................................................................17
3.5 Keterangan Flowchart.............................................................................18
vi
3.6 Rangkaian System...................................................................................18
3.7 Rancangan Skema Alat...........................................................................19
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS..............................................................20
4.1 Spesifikasi Alat Tugas Akhir..................................................................20
4.2 SOP Pengoperasian Alat.........................................................................20
4.3 Metode Pendataan...................................................................................21
4.3.1 Pengukuran Tegangan.....................................................................21
4.3.2 Perbandingan Hasil Pengukuran Tekanan darah............................28
BAB V PENUTUP.................................................................................................31
5.1 Kesimpulan..............................................................................................31
5.2 Saran........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
LAMPIRAN...........................................................................................................33
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan jumlah populasi manusia pada suatu daerah berpotensi pada
peningkatan berbagai jenis penyakit terutama diperkotaan dengan kehidupan
yang serba modern dan praktis. Salah satu penyakit yang meningkat tajam
adalah hipertensi. Selain faktor keturunan genetis, Pola hidup yang tidak
sehat misalnya kurangnya aktifitas fisik seperti berolah raga, konsumsi
makanan yang tidak sehat serta faktor lingkungan yang mengandung banyak
polusi turut memengaruhi terjadinya hipertensi. Penyakit hipertensi
melibatkan banyak organ yang memengaruhinya, salah satunya jantung.
Organ tersebut memompa darah keseluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan nutrisi dan dapat melakukan aktivitas.
Darah yang mengalir ditubuh bergantung dengan irama denyut jantung.
Dunia kedokteran menyebutkan bahwa denyut jantung dan tekanan darah
pada setiap individu bervariasi tergantung jenis kelamin, usia, kesehatan dan
aktivitas yang dilakukan. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak
menular yang masih menjadi masalah di bidang kesehatan. Hipertensi dikenal
juga sebagai tekanan darah tinggi, dengan tekanan sistolik yang menetap di
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik yang menetap di atas 90 mmHg.
Tekanan darah yang tidak normal dapat terjadi dimana saja, sehingga
dibutuhkan suatu sistem pendeteksi tekanan darah yang lebih praktis dan
efisien. Parameter kesehatan jantung selain menggunakan (ECG)
electrocardiograph, dapat juga menggunakan pemeriksaan mengukur tekanan
darah (sphygmomanometer atau tensimeter). Alat tersebut terdiri dari sebuah
pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet dan pembaca tekanan
yang bisa berupa jarum atau air raksa sehingga dapat menghitung tekanan
darah manusia, bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi
tekanan pada manset.
Saat ini, telah banyak dijual dipasaran alat ukur tensi (tensimeter) baik
analog maupun digital, namun sistem pengukuran masih bersifat lokal karena
hanya dapat dipantau tensi darah pasien pada lokasi tersebut. Untuk beberapa
1
kasus misalnya pasien koma atau pasien yang tidak dapat dikunjung secara
langsung misalnya pasien terinfeksi virus berbahaya maka dibutuhkan suatu
alat pengukur Tensi yang bisa mengukur tekanan darah tanpa harus tatap
muka dengan Dokter atau perawat. Namun masalahnya adalah orang/pasien
tidak bisa mengukur tekanan darah mereka masing-masing. Oleh karena itu,
di butuhkan alat Tensimeter ini. Orang atau pasien bisa mengukur dan
mengetahui tekanan darahnya secara otomatis.
Kebutuhan akan kecepatan akses data lebih cepat, lebih efisien dan lebih
mempermudah didapatkan Dokter atau Perawat. Pada penelitian ini akan
dilakukan perancangan sebuah tensimeter yang tidak hanya dapat mengukur
tekanan darah dari seseorang, namun hasil dari pembacaan tersebut akan
langsung masuk kedalam sebuah database yang dapat diakses oleh dokter dari
pasien darah tinggi. Sehingga sang dokter dapat memantau tekanan darah dari
sang pasien pada waktu waktu tertentu. Tensimeter ini akan dibuat dengan
menggunakan microcontroller.
Sphygmomanometer atau tensi meter merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual maupun otomatis,
namun dalam laporan ini saya sebagai penulis mengembangkan alat tensi
meter ini menggunakan keluaran saura atau yang lebih dikenal tensi meter
output suara. Dalam memompa atau mengurangi tekanan pada manset dengan
sistem non invasive. Dalam pengukuran darah, terdapat 2 macam tekanan
darah, yaitu systole (batas atas) dan diastolic (batas bawah). Tekanan systolic
sebesar 95 s/d 140 mmHg, sedangkan tekanan diastolic sebesar 60 s/d 90
mmHg (Djoko Soeprijatno,2013).
2
1.3 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian dari permasalahan yang telah
ditentukan maka diperlukan batasan masalah dari sebuah penelitian. Adapun
batasan masalah sebagai berikut:
1. Perancangan Tensimeter Digital menggunakan mikrokontroler node
MCU ESP 8266 sebagai pengendali sistem.
2. Perancangan Tensimeter Digital menggunakan sensor tekanan udara tipe
MPX 5700AP untuk mendeteksi tekanan darah.
3. Pemrograman dibuat dengan bahasa C dengan bantuan Arduino IDE versi
1.8.13.
4. Alat yang di rancang hanya mengukur tekanan darah maksimal 200
mmHg.
5. Alat yang di rancang bisa berfungsi dari tegangan arus listrik Pln dan bias
juga dari Batrai.
3
3. Bagi tenaga medis alat ini saat sangat bisa di andalkan sebab alat ini tidak
hanya bersumber pada tegangan arus listrik pln saja namun juga
bersumber pada batrai yang bisa di gunakan saat kondisi darurat atau mati
lampu.
4. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu alat
sangat bermanfaat untuk tenaga medis atau perawat sehingga dapat
memperoleh hasil yang akurat dan juga keluaran hasil nya berupa suara
agar pasien juga dapat mengetahui hasil dari pemeriksaan tekanan darah
pasien tersebut.
4
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil yang diperoleh berdasarkan pendataan
dan pembahasan secara teori sebagai pelengkap karya tulis ilmiah
ini dilengkapi dengan saran dan rekomendasi mengenai penelitian
terkait.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
TEORI DASAR
6
2.2 Tabel Tekanan Darah
Tabel 2.1 Tabel tekanan darah
7
4 Hipertensi Derajat 2
Hipertensi Derajat 2 adalah ketika tekanan darah secara konsisten
berkisar 160/100 mmHg atau lebih tinggi. Pada tahap tekanan darah
tinggi ini, dokter cenderung meresepkan kombinasi obat tekanan darah
dan perubahan gaya hidup.
5 Hipertensi Derajat 3
Tahap tekanan darah tinggi ini membutuhkan perhatian medis. Jika
pembacaan tekanan darah tiba-tiba melebihi 180/110 mmHg, tunggu lima
menit dan kemudian tes lagi tekanan darah. Jika hasilnya masih sangat
tinggi, segera hubungi dokter, karena dapat mengalami krisis hipertensi.
8
grafik. Dipasaran tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu
tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dan
sebagainya. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur
kontras tampilan.
9
2.5 Selenoid Valve
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik
baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini
merupakan elemen yang paling sering digunakan dalam fluida. Seperti pada
hidrolik ataupun pada mesin yang membutuhkan elemen otomatis.
10
Gambar 2. 4 Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator
dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis
ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian
yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan jangkar. Dua bagian
utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu
diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field
winding (kumparan medan magnet), Commutator (Komutator), Armature
Winding (Kumparan Jangkar) dan Brushes (kuas/sikat arang).
11
2.7 Prinsip Kerja Baterai
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC
Prinsip kerja baterai menggunakan prinsip elektro kimia dengan
memanfaatkan proses reduksi-osidasi dimana elektroda negatif (anoda) akan
mengalami reaksi oksidasi sehingga elektron yang berada pada permukaan
anoda akan terlepas dan dibawa oleh ion elektrolit menuju elektroda positif
(katoda).
Transfer elektron oleh ion elektrolit ini kemudian akan menghasilkan
beda tegangan dan arus listrik jika dihubungkan atau dirangkaikan dengan
komponen elektronika seperti dioda, resistor atau kapasitor. Baterai adalah
perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC (Kartawidjaja et al.,2011)
12
2.9 Rumus Persentase Kesalahan dan Akurasi
Persentase kesalahan bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat
kesempurnaan alat. Semakin tinggi persentase pada suatu alat maka semakin
tidak sempurna pula alat tersebut, dan sebaliknya semakin rendah persentase
kesalahan pada suatu alat maka semakin mendakati kata sempurna pula alat
tersebut. Untuk mencari berapa persentase kesalahan pada suatu alat dapat
dicari menggunakan rumus berikut ini:
( Jumlah hasil pengukuran) %
Nilai rata-rata Persentase = [2.1]
jumlah pengukuran
Jumlah hasil pengukuran
Nilai rata-rata =
jumlah pengukuran
[2.2]
Persentase kesalahan =
13
BAB III
PERANCANGAN ALAT
14
3.3 Rangkaian Power Suply
Gambar 3. 3 Transformator
b. Dioda
Adalah komponen pasif dua kutub yang pada umumnya bersifat yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat
arus dari arah sebaliknya atau sebagai penyearah tegangan AC
menjadi DC
Gambar 3. 4 Dioda
c. Kapasitor
Ialah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan
15
listrik, atau sebagai untuk meratakan gelombang arus DC yang masi
tersisa.
Gambar 3. 5 Kapasitor
d. IC 7812
Berfungsi untuk regulator tegangan 12VDC atau sebagai penstabil
tegangan, bentuk IC memilliki 3 pin bentuknya seperti transistor.
Gambar 3. 6 IC 7812
16
3.4 Flowchart
Gambar 3. 7 Flowchart
17
3.5 Keterangan Flowchart
Penjelasan Flowchart :
1. Pertama inisial pin oleh mikrokontroller Arduino.
2. Selanjutnya tekan tombol ON.
3. Kemudian pompa dan selenoid valve akan hidup untuk mengisi angin ke
manset, Sensor tekanan akan mendeteksi tekanan angin jika tekanan angin
lebih atau sama dengan 150 mmHg maka pompa akan off jika tidak maka
mengulang kembali menekan tombol ON.
4. Selanjutnya denyut nadi pertama akan terdeteksi, jika iya/terdeteksi maka
selanjutnya proses Sistole.
5. Setelah itu denyut nadi tidak terdeteksi jika iya/tidak terdeteksi maka akan
dilanjutkan ke proses diastole kemudian jika tidak akan mengulang proses
Sistole.
6. Selanjutnya jika tekanan turun atau sama dengan 50 mmHg maka
selenoid akan off dan jika tidak makan akan mengulang proses diastole.
Kemudian akan tampil data Sistole dan Diastole pada lcd dan akan
mengeluarkan output berupa suara berapa tekanan darah pada pasien
tersebut.
18
3.7 Rancangan Skema Alat
19
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
20
4.3 Metode Pendataan
4.3.1 Pengukuran Tegangan
Setelah pembuatan modul selesai serta alat ukur yang dibutuhkan telah
lengkap, maka proses pengujian dapat dilaksanakan. Dalam pelaksanaan
pengujian terhadap rangkaian, tindakan yang dilaksanakan terlebuh dahulu
adalah mempersiapkan yang akan diuji telah bekerja dengan baik sesuai
dengan kondisi yang diharapkan, setelah itu penulis menentukan titik
pengukuran (TP) guna pengambilan data-data yang diperlukan. Selain itu
titik pengukuran ini digunakan juga sebagai bahan perbandingan terhadap
nilai ketetapan dan kenyataan praktek. Adapun titik-titik pengukuran yang
penulis tentukan antara lain sebagai berikut:
21
Tabel 4.1 Pengujian TP 1
dicari menggunakan rumus 2.2 dan 2.4 seperti yang tercantum pada
Persentase kesalahan =
= ( )
12−12
12
X 100 %
= ( )
0
12
X 100 %
= 0 x 100%
= 0%
22
Gambar 4.3 Hasil pengukuran TP 1
4.3.1.2 Titik Pengukuran 2 ( TP 2)
Pengukuran tegangan output Step down 12 to 5 VDC. Pada saat
melakukan pengukuran pada TP 2, saya memposisikan skala multimeter
pada posisi 20 VDC untuk mengukur tegangan output pada Step down
12 to 5 VDC. Saya melakukan pengukuran sebanyak 3x pada TP 2.
Tabel 4.2 Pengujian TP 2
dicari menggunakan rumus 2.2 dan 2.4 seperti yang tercantuk pada
23
= ( 5−4,87
5 )
X 100 %
= 0,026 x 100%
= 2,6 %
dicari menggunakan rumus 2.2 dan 2.4 seperti yang tercantum pada
24
BAB II, bentuk rumusnya sebagai berikut;
= (
5 )
0,25
X 100 %
= 0,05 x 100%
= 5%
25
O
1. 3,89 VDC 5 VDC
2. 3,89 VDC 5 VDC
3. 3,89 VDC 5 VDC
dicari menggunakan rumus 2.2 dan 2.4 seperti yang tercantum pada
= ( 5−4,82
5 )
X 100 %
= ( 0,185 ) X 100 %
= 0,036 x 100%
= 3,6 %
26
4.3.1.5. Titik Pengukuran 5 ( TP 5)
Pengukuran tegangan input pada LCD. Pada saat melakukan
pengukuran pada titik pengukuran 5, saya memposisikan skala
multimeter pada posisi 20 VDC untuk mengukur tegangan input pada
LCD. Saya melakukan pengukuran sebanyak 3 x pada TP 5.
Tabel 4. 5 Pengujian TP 5
N Hasil pengukuran Nilai Seharusnya
O
1. 3,96 VDC 5 VDC
2. 3,96 VDC 5 VDC
3. 3,96 VDC 5 VDC
dicari menggunakan rumus 2.2 dan 2.4 seperti yang tercantum pada
= ( 5−3,96
5 )
X 100 %
= ( 1,045 ) X 100 %
= 0,208 x 100% = 20,8 %
27
Gambar 4.7 Hasil pengukuran TP 5
31,2%
=
5
= 6,24%
Nilai Akurasi = 100% − 6,24 %
= 93,76%
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian seluruh Titik Pengukuran
28
Dari hasil pengukuran tegangan pada masing masing titik
pengukuran diatas didapatkan hasil rata rata kesalahan pengukuran
sebesar 6,24% dengan tingkat keakurasian alat dinilai dari tegangan
kerja alat sebesar 93,76%.
29
2.4 seperti yang tercantum pada BAB II, bentuk rumusnya sebagai
berikut:
Persentase kesalahan =
Systolik = ( 120−114
120 )
X 100 % Diastolik = ( 62−76
62 )
X 100 %
=(
120 ) ( 1462 ) X 100 %
6
X 100 % =
= 5% = 22%
4.3.2.1 Percobaan 2
Pada percobaan ke dua Penulis melakukan pengukuran tekanan
darah pada kawan penulis, untuk hasil yang terukur pada Tensi meter
Beuer BM26 sebagai Nilai seharusnya dan Hasil yang terukur pada Tensi
meter yang penulis buat sebagai Nilai terukur.
30
Gambar 4.11 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis ke 2
Untuk mencari nilai presentase kesalahan dapat menggunakan rumus
2.4 seperti yang tercantum pada BAB II, bentuk rumusnya sebagai
berikut:
Persentase kesalahan =
Systolik = ( 134−111
134 )
X 100 % Diastolik = ( 110−73
110 )
X 100 %
=(
134 ) ( 110 ) X 100 %
23 43
X 100 % =
= 17 % = 39 %
( 5+17 ) % ( 22+ 39 ) %
Nilai rata-rata persentase = dan
2 2
22% 61 %
= dan
2 2
31
Akurasi = 100% − 11% dan 100% -30,5%
Akurasi Systolik = 89% dan Diastolik = 69,5%
Tabel 4.7 Data hasil Perbandingan Tachometer
N0 Percobaan Tensimeter Beuer Tensimeter Rata-rata
BM26 (KTI) kesalahan %
Pengujian
1 1 2032 2030 0,098 %
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui beberapa tahapan penelitian, dimulai dari
perancangan alat “Perancangan Alat Tensi Meter Digital Menggunakan
Suara hingga pengujian, yang mana hasil pengujian parameter yang telah
ditampilkan pada Bab IV. Maka dapat disimpulkan bahwa :
32
5.2 Saran
Setelah dilakukan penelitian berupa pengambilan data dan uji fungsi,
alat ini dapat dikembangkan lagi dengan pengembangan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
33
Sugiarto, Yanuasrius Benny, Skiripsi, Pengukur Tekanan Darah (tensimeter)
Digital Berbasis Tekanan Mpx5700, 2010
LAMPIRAN
34
2. Foto pengukuran titik pengukuran 2
35
4. Foto pengukuran titik pengukuran 4
36
LISTING PROGRAM
37
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <DFPlayer_Mini_Mp3.h>
SoftwareSerial mySerial(10, 11); // RX, TX
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
int counter;
int motor1 = 2;
int motor2 = 3;
int solenoid1 = 4;
int solenoid2 = 5;
int dataadc;
int hitung;
float vol;
float mmhg;
float mmhgx;
int sistole;
int diastole;
int sistolex;
int diastolex;
int mark = 0;
int tombol = 6;
int tombolx;
int temp;
void setup() {
lcd.clear();
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.noCursor();
Serial.begin(9600);
mySerial.begin (9600);
mp3_set_serial (mySerial); //set softwareSerial for DFPlayer-mini mp3 module
delay(1); //wait 1ms for mp3 module to set volume
mp3_set_volume (30); //volume 0-30
38
pinMode(motor1,OUTPUT);
pinMode(motor2,OUTPUT);
pinMode(solenoid1,OUTPUT);
pinMode(solenoid2,OUTPUT);
digitalWrite(motor1,LOW);
digitalWrite(motor2,LOW);
digitalWrite(solenoid1,HIGH);
digitalWrite(solenoid2,LOW);
pinMode(tombol,INPUT_PULLUP);
}
void loop() {
dataadc = analogRead(A0);
mmhgx = (dataadc - 23.756) / 2.517;
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("S= ");
lcd.print(sistolex);
lcd.print(" D= ");
lcd.print(diastolex);
lcd.print(" ");
tombolx = digitalRead(tombol);
if(tombolx == LOW){
mark = 0;
lcd.clear();
delay(1000);
digitalWrite(motor1,HIGH);
digitalWrite(motor2,LOW);
digitalWrite(solenoid1,HIGH);
digitalWrite(solenoid2,LOW);
mulai();
}
delay(10);
}
void mulai(){
39
dataadc = analogRead(A0);
mmhg = (dataadc - 23.756) / 2.51;//(dataadc - 3.6) / 2.4158 + 5;
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("S= ");
lcd.print(mmhg);
lcd.print(" ");
mmhgx = mmhg;
//Serial.println(mmhg);
40
digitalWrite(solenoid2,LOW);
suarasistol();
suaradiastol();
return;
}
delay(1);
mulai();
}
void suarasistol(){
temp = sistolex;
int ribuan = temp / 1000;
temp = temp % 1000;
int ratusan = temp / 100;
temp = temp % 100;
int puluhan = temp / 10;
int satuan = temp % 10;
if(ratusan == 1){
mp3_play (13); //play music file 00013.mp3 suara "seratus"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
41
mp3_play (15); //play music file 00015.mp3 suara "sebelas"
delay(3000);
mp3_stop ();
return;
}
//========================================================
=
if(puluhan == 2){
mp3_play (2); //play music file 0002.mp3 suara "dua"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 3){
mp3_play (3); //play music file 0003.mp3 suara "tiga"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 4){
mp3_play (4); //play music file 0004.mp3 suara "empat"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 5){
mp3_play (5); //play music file 0005.mp3 suara "lima"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
42
if(puluhan == 6){
mp3_play (6); //play music file 0006.mp3 suara "enam"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 7){
mp3_play (7); //play music file 0007.mp3 suara "tujuh"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 8){
mp3_play (8); //play music file 0008.mp3 suara "delapan"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 9){
mp3_play (9); //play music file 0009.mp3 suara "sembilan"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
//=========================================================
if(satuan == 1){
mp3_play (1); //play music file 0001.mp3 suara "satu"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 2){
43
mp3_play (2); //play music file 0002.mp3 suara "dua"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 3){
mp3_play (3); //play music file 0003.mp3 suara "tiga"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 4){
mp3_play (4); //play music file 0004.mp3 suara "empat"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 5){
mp3_play (5); //play music file 0005.mp3 suara "lima"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 6){
mp3_play (6); //play music file 0006.mp3 suara "enam"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 7){
mp3_play (7); //play music file 0007.mp3 suara "tujuh"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 8){
mp3_play (8); //play music file 0008.mp3 suara "delapan"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 9){
44
mp3_play (9); //play music file 0009.mp3 suara "sembilan"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
void suaradiastol(){
temp = diastolex;
int ribuan = temp / 1000;
temp = temp % 1000;
int ratusan = temp / 100;
temp = temp % 100;
int puluhan = temp / 10;
int satuan = temp % 10;
if(ratusan == 1){
mp3_play (1); //play music file 0001.mp3 suara "seratus"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
//=========================================================
45
if(puluhan == 2){
mp3_play (2); //play music file 0002.mp3 suara "dua"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 3){
mp3_play (3); //play music file 0003.mp3 suara "tiga"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 4){
mp3_play (4); //play music file 0004.mp3 suara "empat"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 5){
mp3_play (5); //play music file 0005.mp3 suara "lima"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 6){
mp3_play (6); //play music file 0006.mp3 suara "enam"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 7){
mp3_play (7); //play music file 0007.mp3 suara "tujuh"
46
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 8){
mp3_play (8); //play music file 0008.mp3 suara "delapan"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
if(puluhan == 9){
mp3_play (9); //play music file 0009.mp3 suara "sembilan"
delay(2000);
mp3_play (10); //play music file 00010.mp3 suara "puluh"
delay(2000);
mp3_stop ();
}
//=========================================================
if(satuan == 1){
mp3_play (1); //play music file 0001.mp3 suara "satu"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 2){
mp3_play (2); //play music file 0002.mp3 suara "dua"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 3){
mp3_play (3); //play music file 0003.mp3 suara "tiga"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 4){
47
mp3_play (4); //play music file 0004.mp3 suara "empat"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 5){
mp3_play (5); //play music file 0005.mp3 suara "lima"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 6){
mp3_play (6); //play music file 0006.mp3 suara "enam"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 7){
mp3_play (7); //play music file 0007.mp3 suara "tujuh"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 8){
mp3_play (8); //play music file 0008.mp3 suara "delapan"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
if(satuan == 9){
mp3_play (9); //play music file 0009.mp3 suara "sembilan"
delay(3000);
mp3_stop ();
}
48