Anda di halaman 1dari 70

PERANCANGAN ALAT KALIBRASI KECEPATAN CENTRIFUGE

MENGGUNAKAN DIODA LASER DAN MODUL RECEIVER LASER


BERBASIKAN ARDUINO UNO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan ke Program Studi DIII Elektromedik Politeknik Kesehatan Siteba Sebagai


Pemenuhan Tugas Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah dalam Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Politeknik Siteba Padang

Oleh:

ALFI ALQODRI
1802004

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

“PERANCANGAN ALAT KALIBRASI KECEPATAN CENTRIFUGE


MENGGUNAKAN DIODA LASER DAN MODUL RECEIVER LASER
BERBASIS ARDUINO UNO”

Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Tugas Akhir Penelitian Karya Tulis


Ilmiah Dalam Penyelesaian Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan
Siteba Padang

Oleh :
ALFI ALQODRI
NIM. 1802004

Karya Tulis Ilmiah ini telah di uji dan di pertahankan didepan tim
penguji KTI dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima.

Padang,28 Juli 2021


Menyetujui,
Pembimbing

(Aditya Wardhani, S.T, M.T)

Ketua Jurusan Teknik Elektromedik


Politeknik Kesehatan Siteba Padang

(Aditya Wardhani, S.T, M.T)


HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

“PERANCANGAN ALAT KALIBRASI MOTOR CENTRIFUGE


MENGGUNAKAN DIODA LASER DAN MODUL RECEIVER LASER
BERBASIS ARDUINO UNO”

Oleh :
ALFI ALQODRI
NIM. 1802004

Karya Tulis Ilmiah ini telah di uji dan di pertahankan di depan tim
penguji KTI dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima.

Padang, 28 Juli 2021


Penguji,
Ketua Penguji

(Aditya Wardhani, S.T, M.T)

Penguji I Penguji II

(Erliwati,M.T) (Ayu Hendra, M.Pd.T)


Halaman Persembahan

Bacalah dengan menyebut nama allah SWT, dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah Bacalah, dan allah lah yang maha mulia yang maha mengajar
manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya.
(QS: Al-‘Alaq 1-5)

“Dia memberikan hikmah (Ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-
nya. Barang siapa yang mendapat hikmah itu. Sesungguhnya ia telah mendapat
kebaikan yang banyak. Dan tiadaklah yang menerima peringatan melaikan orang-
orang yang berakal”.
(Q.S. Al-Baqarah: 269)

Ungkapan hati sebagai rasa Terimakasihku.


Alhamdulillahirabbil alamin…. Alhamdulillahirabbil alamin….
Alhamdulillahirabbil alamin….
Kubersujud dihadapan mu, Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai di
penghujing awal perjuanganku segala puji bagi mu ya allah, tak henti-hentinya
aku mengucap syukur kepada mu ya Rabbi serta shalawat dan salam kepada idola
ku Rasulullah SAW, dan para sahabat yang mulia semoga sebuah karya mungil
ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku tercinta,
Lantunaan Al- Fatihah beriring shalawat dalam silah ku merintih, menandakan
do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasihku untukmu, Kupersembahkan
sebuah karya kecil ini untuk Ayah dan Ibu tercinta, yang tiada pernah hentinya
selama ini memberiku semangat, Do’a dorongan, nasehat dan kasih sayang serta
pengorbanan yang tak tergantikanhingga aku selalu kuat menjalani setiap
rintangan yang ada didepanku.
BIODATA

Nama : Alfi Alqodri


Tempat tanggal lahir : Batusangkar, 14 Desember 1999
Agama : Islam
Negeri : Indonesia
Nama Ayah : Desman
Nama Ibu : Eliyarti
Alamat rumah : Sumatra Barat, Kabupaten Tanah Datar
Telepon seluler 082285471581
Riwayat Pendidikan :

NO. Riwayat Pendidikan Tahun Lulus


1. TK Tunas Jaya Sungai Jambu 2006
2. SDN 11 Sungai Jambu 2012
3. SMPN 3 Batusangkar 2015
4. SMA 1 Pariangan 2018
5. Politeknik Kesehatan Siteba Padang 2021

Padang, 28 juli 2021

Alfi Alqodri
NIM. 1802004
ABSTRAK

Salah satu alat yang wajib dilakukan kalibrasi adalah Centrifuge. Centrifuge
merupakan alat yang memiliki peranan yang penting di laboratorium. Alat
centrifuge ini diperlukan dalam tahap separasi yaitu tahap pemisahan antara fase
cairan dan padatan yang memanfaatkan gaya sentrifugal dengan kecepatan rotasi
dan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu diperlukan Centrifuge yang baik
dan layak pakai untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan cara dikalibrasi
menggunakan Tachometer digital.
Pada penelitian ini dirancang suatu alat yang bertujuan untuk mengkalibrasi
alat centrifuge. Alat yang dirancang pada penelitian ini berbasiskan Arduino Uno
sebagai mikrokontroler menggunakan laser dioda dan modul laser receiver untuk
menghitung RPM alat centrifuge.Alat kalibrasi centrifuge berbasis arduino uno
menggunakan sudah selesai dibuat dan berfungsi sesuai rancangan dengan
tegangan kerja sebesar 11,1 VDC, Arus sebesar 0,08 Ampere, dan Daya sebesar
0,9 Watt. Keakurasian berdasarkan uji kelistrikan mempunyai rata – rata tingkat
akurasi sebesar 96,58% dan uji fungsi kinerja operasional alat mempunyai rata
rata tingkat akurasi sebesar 99,81%. Hasil uji kelistrikan dan uji fungsi kinerja
operasional alat menunjukkan alat berfungsi dengan baik dan layak digunakan.
Setelah dilakukannya penelitian dan uji fungsi alat ini dapat dikembangkan
dengan pengembangan yaitu, Pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan
modul charger, Pada penelitian berikutnya sebaiknya bisa menyimpan hasil
pengukuran RPM.

Kata Kunci: Tachometer,Arduino Uno, Dioda Laser, Modul Leser Receiver

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T, karena atas
berkat rahmat-Nya kita semua masih diberi kesehatan untuk menjalani kehidupan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini
dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu atas penyelesaian tugas akhir ini, ucapan terima kasih
ini penulis sampaikan kepada:

1. Orang tua yang telah memberi semangat dan biaya sehingga laporan
ini bisa terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Aditya Wardhani, ST,MT selaku pembimbing dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan ketua jurusan Teknik
Elektromedik di Poltekes Siteba Padang.
3. Ibu Erliwati,M.T selaku penguji I.
4. Bapak Ayu Hendra, M.Pd.T selaku penguji II.
5. Bapak Dr. Nazriz Nazarudin, M.Si selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Siteba Padang
6. Bapak Basuki Ario Seno, M.Kes selaku ketua yayasan Persatuan
Lembaga Pecinta Pendidikan Kesehatan (PLPPK).
7. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Kesehatan Siteba Padang.
8. Dan semua pihak yang telah memberi bantuan sehingga laporan ini
bisa penulis selesaikan.

Demikian ucapan terima kasih ini, semoga Allah S.W.T membalas segala
kebaikan dan budi baik dengan berlipat ganda.

Padang, 28 Juli 2021


Penulis,

Alfi Alqodri

i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Batasan Masalah..................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................2
1.5 Manfaat Penulisan...............................................................................2
1.5.1 Manfaat Teoritis...........................................................................2
1.5.2 Manfaat Praktis............................................................................2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Defenisi Motor......................................................................................3
2.2 Liquid Cristal Display...........................................................................4
2.3 Arduino UNO.......................................................................................5
2.4 Modul I2C.............................................................................................6
2.5 Laser Dioda...........................................................................................7
2.6 Saklar....................................................................................................8
2.7 Baterai...................................................................................................8
2.8 IC 7805.................................................................................................9
2.9 Laser Receiver......................................................................................10
2.10 Kapasitor..............................................................................................11
2.11 Analisis Data........................................................................................11

i
BAB III PERANCANGAN ALAT
3.1 Blok Diagram........................................................................................13
3.2 Diagram Alir Sistem Kerja Alat...........................................................14
3.3 Alat dan Bahan......................................................................................14
3.4 Diagram Mekanis..................................................................................15
3.5 Rangkaian.............................................................................................16
3.5.1 Rangkaian Power suplay..............................................................16
3.5.2 Rangkaian Driver LCD 16x2.......................................................17
3.5.3 Rangkaian Keseluruhan...............................................................18
3.6 Pembuatan Program Arduino................................................................18
3.7 Teknik Pengujian dan Penelitian..........................................................19
3.8 Pengambilan Data.................................................................................19
3.9 Analisa Data..........................................................................................19
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1 Spesifikasi Alat Tugas Akhir................................................................20
4.2 SOP Pengoperasian Alat.......................................................................20
4.3 Persiapan Alat dan Bahan.....................................................................21
4.4 Metode Pendataan.................................................................................22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................32
5.2 Saran...........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5

i
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Spesifikasi Laser Dioda................................................................................7
3.1 Daftar Alat.....................................................................................................14
3.2 Daftar Bahan.................................................................................................15
4.1 Daftar Komponen Rangkaian Sistem Minimum...........................................21
4.2 Daftar Komponen Rangkaian Power Supply................................................21
4.3 Daftar Komponen Rangkaian Detektor.........................................................21
4.4 Pengujian Titik Pengukuran..........................................................................22
4.5 Data Hasil Perbandingan Tachometer...........................................................30

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Liquid Crystal Display (LCD)......................................................................4
2.2 IDE Arduino Uno..........................................................................................6
2.3 Arduino Uno.................................................................................................6
2.4 Modul I2C.....................................................................................................6
2.5 Dioda Laser...................................................................................................7
2.6 Saklar............................................................................................................8
2.7 Baterai...........................................................................................................8
2.8 IC 7805..........................................................................................................10
2.9 Laser Receiver...............................................................................................10
2.10 Kapasitor.....................................................................................................11
3.1 Blok Diagram Alat........................................................................................13
3.2 Diagram Alir Sistem Kerja Alat....................................................................14
3.3 Diagram Mekanis Alat..................................................................................16
3.4 Rangkaian Power Suplay..............................................................................16
3.5 Rangkaian LCD dan I2C...............................................................................17
3.6 Rangkaian Keseluruhan................................................................................18
4.1 Bentuk Fisik Alat..........................................................................................20
4.2 Titik Pengukuran...........................................................................................22
4.3 Titik Pengukuran 1........................................................................................23
4.4 Titik Pengukuran 2........................................................................................24
4.5 Titik Pengukuran 3........................................................................................25
4.6 Titik Pengukuran 4........................................................................................25
4.7 Titik Pengukuran 5........................................................................................26
4.8 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+.................................................. 27
4.9 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis.........................................................27
4.10 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+................................................ 28
4.11 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis.......................................................28
4.12 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+................................................ 29
4.13 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis.......................................................30

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat kesehatan merupakan suatu penunjang medis juga merupakan salah satu
faktor yang memegang peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Menurut Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 pasal 4
menyatakan bahwa setiap alat kesehatan yang digunakan di fasilitas kesehatan
lainya harus dilakukan uji atau kalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan [1].

Salah satu alat yang wajib dilakukan kalibrasi adalah Centrifuge. Centrifuge
merupakan alat yang memiliki peranan yang penting di laboratorium. Alat
centrifuge ini diperlukan dalam tahap separasi yaitu tahap pemisahan antara fase
cairan dan padatan yang memanfaatkan gaya sentrifugal dengan kecepatan rotasi
dan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu diperlukan Centrifuge yang baik
dan layak pakai untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan cara dikalibrasi
menggunakan Tachometer digital[2]. Salah satu cara untuk mengetahui kecapatan
motor centrifuge adalah dengan menggunakan alat tachometer, alat kalibrasi
centrifuge yang telah ada adalah menggunakan sensor photodioda yang
mempunyai area yang kecil. [3]

Dari latar belakang diatas maka penulis mempunyai gagasan untuk merancang
satu alat untuk mengetahui kecepatan motor. Pada penelitian ini akan dirancang
suatu alat kalibrasi centrifuge, dimana penelitian ini menggunakan Laser Receiver
Module Sensor berfungsi untuk menerima laser non-termodulasi dan mempunyai
area yang cukup panjang, sensor ini akan mengeluarkan logika tinggi Ketika
menerima sinar laser atau cahaya, sensor ini akan mengeluarkan logika rendah
ketika tidak ada sinar yang masuk atau di deteksi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah, alat kalibrasi centrifuge menggunakan
dioda laser dan Laser Receiver Module Sensor untuk mendeteksi kecepatan
centrifuge.

1
1. Bagaimana membuat alat kalibrasi centrifuge menggunakan Laser dioda
dan Receiver Module Sensor?

2. Bagaimana akurasi hasil menguji kenerja berdasarkan fungsi alat?


1.3 Batasan Masalah
Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam
penyajiannya, penulis membatasi pokok pokok batasan masalah yang akan
dibahas yaitu :
1. Menggunakan Mikrokontroler Arduino uno.
2. LCD 16x2 Sebagai media Tampilan.

3. Laser Receiver Module Sensor untuk pendeteksi kecepatan motor


centrifuge.

4. Menggunakan laser 5 VDC


1.4 Tujuan Penulisan
1. Membuat alat kalibrasi centrifuge berbasis arduino uno menggunakan
laser dioda dan Receiver Module Sensor.
2. Menguji keakurasian kinerja kelistikan dan fungsi alat kalibrasi centrifuge
Berbasis arduino uno menggunakan laser dioda dan Receiver Module
Sensor.

1.5 Manfaat Penulisan


1.5.1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa program
studi D3 Elektromedik Poltekes Siteba pada peralatan kesehatan, khususnya
dibidang alat kalibrasi alat Kesehatan.

1.5.2. Manfaat Praktis


Dengan adanya alat ini dapat membantu instasi kesehatan untuk
mengkalibrasi, kecepatan motor alat centrifuge sesuai dengan yang sudah di setel
dari alat.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Defenisi Motor

Karakteristik motor universal Motor universal mempunyai karakteristik motor


seri karena berputar pada kecepatan rata-rata bila bebannya juga rata-rata, dan
apabila bebannya dikurangi maka kecepatannya akan naik. Motor ini mempunyai
sifat-sifat yang sama seperti motor DC seri. Pada pembebanan ringan motor
berputar dengan cepat dan menghasilkan kopel yang kecil. Tetapi pada keadaan
pembebanan yang berat, maka motornya berputar secara perlahan-lahan dengan
torsi yang besar. Jadi, motor mengatur kecepatannya sesuai dengan beban yang
dihubungkan kepadanya.

Putaran motor universal biasanya tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa beban.
Maka dari itu, biasanya motor universal dihubungkan langsung dengan beban
sehingga putaran motor yang tinggi bisa berkurang dengan pembebanan tersebut.

Karakteristik motor universal AC dan DC cukup berbeda karena dua alasan


(ibid):

a. Pada motor universal dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktansi


akan timbul pada rangkaian AC ketika sebuah magnet dibentuk oleh arus
yang mengalir dalam rangkaian listrik. Tegangan reaktansi ini menyerap
sebagian dari tegangan jala-jala dan akan mengurangi tegangan yang
diaplikasikan ke jangkar sehingga mengurangi kecepatan motor.

b. Dengan sumber tegangan AC, rangkaian magnetis menjadi cukup jenuh


pada puncak gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan sumber tegangan DC. Pada keadaan tanpa beban
dengan nilai rms yang sama, torsi cenderung lebih kecil dan
kecepatannya lebih tinggi dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

Pengaturan kecepatan motor universal adalah dengan cara mengatur besar


tegangan yang diberikan kepada motor. Motor universal merupakan motor yang
dapat bekerja dengan sumber tegangan AC maupun DC, sehingga pengaturan
tegangannya pun dapat dilakukan dengan dua macam yaitu pengaturan dalam
bentuk sumber tegangan AC dan pengaturan dalam bentuk sumber tegangan DC.

3
Semakin besar tegangan yang diberikan kepada motor universal ini, maka
semakin besar pula kecepatan putarnya. Sebaliknya, semakin kecil tegangan yang
diberikan kepadanya, maka semakin kecil pula kecepatannya.

Menurut Theraja (1999) untuk mengatur kecepatan motor universal ada


beberapa metoda yang dapat dilakukan, yaitu:

1) Metoda tahanan depan

Kecepatan motor dikendalikan dengan memasang sebuah tahanan variabel R


seri dengan motor. Dengan metoda ini kita dapat mengurangi suplai arus pada
motor untuk mengatur kecepatannya.

2) Metoda tapping medan

Untuk metode ini, medan kutub di tap pada beberapa titik dan kecepatan
motor dikendalikan dengan merubah-merubah kuat medan. Untuk maksud
tersebut, dapat digunakan susunan sebagai berikut:

a. Kumparan medan dilihat dalam beberapa bagian dengan ukuran kawat


berbeda dan ujung tapping dikeluarkan dari setiap bagian tersebut.

b. Kawat tahanan nichrom dililit pada satu kutub medan dan tap dikeluarkan
dari kawat tersebut [4].

2.2 Liquid Crystal Display (LCD)


LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 Karakter LCD merupakan sebuah alat
yang berfungsi untuk menampilkan suatu ukuran besaran atau angka, sehingga
dapat dilihat dan ketahui melalui tampilan layar kristalnya. Dimana penggunaan
LCD dalam logger suhu ini menggunakan LCD dengan 16x2 karakter (2 baris 16
karakter). LCD 16x2 memiliki 16 nomor pin, dimana masingmasing pin memiliki
tanda simbol dan juga fungsi-fungsinya. LCD 16x2 ini beroperasi pada power
supply +5V, tetapi juga dapat beroperasi pada power supply +3V [5].

Gambar 2.1 Liquid Crystal Display (LCD)

4
2.3 Arduino UNO
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang
bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan,
tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated
Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software
yang sangat berperan untuk menulis program, mengcompile menjadi kode biner
dan mengupload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan alat-
alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan arduino,
selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak
dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untukbisa disambungkan dengan
Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan
dan acuan bagi banyak praktisi[6].
Salah satu yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena
sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun software-nya. Diagram
rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang, sehinga bisa bebas
didownload gambarnya, membeli komponen-komponennya, membuat PCB dan
merangkainya sendiri tanpa harus membayar kepada para pembuat Arduino.Sama
halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-download dan diinstal pada komputer
secara gratis. Struktur perintah dalam arduinno secara garis besar terbagi menjadi
2 (dua) bagian yaitu void loop dan void setup. Void setup berisi perintah yang
akan dieksekusi hanya sekali ketika Arduino dinyalakan sedangkan void loop
berisi perintah yang akan dieksekusi berulangkali selama arduino
dinyalakan.Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:
 Hardware = papan input/output (I/O)
 Software = Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program,
driver untuk koneksi dengan komputer, contoh program dan library
untuk pengembangan program.
Spesifikasi arduino UNO:
Mikrokontroler : ATmega328
Tegangan pengoperasian : 5V
Tegangan input yang disarankan : 7-12V
Batas tegangan input : 6-20V

5
Jumlah pin I/O digital 14
Jumlah pin input analog 6

Gambar 2.2 IDE Arduino Uno

Gambar 2.3 Arduino Uno

2.4 Modul I2C

Modul I2C Backpack LCD I2C/TWI LCD, merupakan modul yang dipakai
untuk mengurangi penggunaan kaki di LCD. Modul ini memiliki 4 pin yang akan
dihubungkan ke Arduino. Arduino uno sudah mendukung komunikasi I2C dengan
module I2C lcd, maka dapat mengkontrol LCD Karakter 16x2 dan 20x4 hanya
menggunakan 2 Pin yaitu Analog Input Pin 4 (SDA) dan Analog Input Pin 5
(SCL) [7].

Gambar 2.4. Modul I2C

6
2.5 Laser Dioda
Laser Diode adalah komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan
radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata ataupun dalam bentuk spektrum infra
merah (Infrared/IR) ketika dialiri arus listrik. Yang dimaksud dengan Radiasi
Koheren adalah radiasi dimana semua gelombang berasal dari satu sumber
yangsama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga. Kata LASER
merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation yang artinya adalah mekanisme dari suatu alat yang memancarkan
radiasi elektromagnetik melalui proces pancaran terstimulasi. Radiasi
Elektromagnetik tersebut ada yang dapat dilihat oleh mata normal, ada juga yang
yang tidak dapat dilihat.

Panjang Gelombang (Wavelenght) terlihat yang terbuat dari Gas Dioda Laser
pertama kali diperkenalkan oleh Nick Holonyak Jr yaitu seorang Ilmuwan yang
bekerja di General Electric pada tahun 1962. Pada dasarnya, Dioda Laser
hanyalah salah satu jenis perangkat ataupun teknologi yang dapat menghasilkan
sinar Laser. Jenis-jenis perangkat ataupun Teknologi lainnya yang dapat
menghasilkan sinar Laser diantaranya adalah Solid-state Laser, Laser Gas, Laser
Excimer dan Dye Laser [8].

Tabel 2.1 Spesifikasi Laser Dioda


Spesifikasi Min Jenis Maks. Satuan

Daya Keluaran 0.4 - 0.9 mW

Arus Listrik - - 5.0 mA

Tegangan Suplai 2.5 - 3.3 V

Gambar 2.5 Dioda Laser

7
2.6 Saklar

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan


listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
pemutus dan penghubung arus listrik. Saklar ini mempunyai ketahanan arus
maksimal sebesar 2 ampere. Saklar terdiri dari dua bilah yang dapat disambung
atau dipisahkan dengan menggunakan tuas. Pada penelitian ini saklar digunakan
sebagai pemutus dan penghubung pada fitur side stand switch [9].

Gambar 2.6 Saklar

2.7 Baterai

Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian
energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia
diubah menjadi energi listrik. Baterai telah menjadi bagian dari kehidupan
modern. Jumlah produk yang mengandalkan baterai sebagai sumber daya saat ini
sangat banyak salah satunya adalah pada alat tachometer ini menggunakan baterai
3,7 sebagai sumber listrik. Perangkat tersebut menggunakan baterai yang biasanya
dapat dilakukan pengengisian kembali [10].

Gambar 2.7 Baterai

8
2.8 IC 7805

Regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan. IC 7805


adalah regulator 5V yang membatasi output tegangan 5V dan menarik 5V diatur
oleh power Supply. Muncul dengan ketentuan untuk menambahkan heatsink.
Nilai maksimum untuk input ke regulator tegangan 35V. Hal ini dapat
memberikan aliaran tegangan stabil konstan 5V untuk input tegangan yang lebih
tinggi sampai batas ambang 35V. Jika tegangan dekat 7.5V maka tidak
menghasilkan panas dan karenanya tidak perlu untuk heatsink. Jika tegangan
lebih, maka kelebihan listrik dibebaskan sebagai panas dari 7805. Ini mengatur
output stabil 5V jika tegangan input adalah dari 7.2V ke 35V.

Oleh karena itu, untuk menghindari kehilangan daya harus mempertahankan


input ke 7.2V. dalam beberapa fluktuasi tegangan sirkuit fatal, untuk situasi
seperti itu maka digunakan regulator IC 7805.

Regulator ini menghasilkan tegangan output stabil 5V dengan syarat tegangan


input yang diberikan minimal 7-8 Volt (lebih besar dari tegangan output)
sedangkan batas maksimal tegangan input yang diperbolehkan dapat dilihat
datasheet IC 7805 karena jika tidak maka tegangan output yang dihasilkan tidak
akan stabil atau kurang dari 5V. Jika dibandingkan dengan regulator lain, seri
7805 ini mempunyai keunggulan yaitu:

1. Untuk regulator tegangan DC, tidak memerlukan komponen


elektronik tambahan.
2. Aplikasi mudah dan hemat ruang
3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas
lebih) dan hubungan singkat

Tetapi demikian regulator ini juga memiliki kekurangan yang berarti diantara
adalah sebagai berikut:

1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangn output
sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan
tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt.

9
2. Seperti halnya regulator lain, arus input sama dengan arus output.
Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output,
maka akan tejadi panas pada IC regulator 7805 sehingga
diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup [11].

Gambar 2.8 IC 7805

2.9 Laser Receiver

Perangkat ini memberikan output digital yang biasanya rendah tetapi ketika
menerima radiasi laser,outputnya tinggi. Receiver ini dapat digunakan untuk
proyek yang melibatkan laser seperti membangun harpa yang terdiri dari laser.
Karena sensor laser menggunakan proses modulasi, penerima hanya dapat
menerima frekuensi cahaya yang dipantulkan yang sama, sehingga secara efektif
dapat mencegah cahaya tampak pada dampak laser. [12].

Specifications
 3pins: 1. GND, 2. Output, 3.VCC
 Voltage: 2.7 V to 5.5 V (recommended 5 V)
 Output Frequency: 200 kHz to 300 kHz
 Current: 3 mA (max)
 Operating Temperature: -25 ˚C to 70 ˚ C

Gambar 2.9. Laser Receiver

1
2.10 Kapasitor

Kapasitor atau juga bisa disebut kondensator dalam rangkaian elektronika


disimbolkan dengan "C". Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi atau muatan listrik didalam medan listrik. Struktur kapasitor terbuat dari 2
buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-
lain. Jika kedua ujung plat metal diberi teangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpulkan pada salah saru kaki (Elektroda) metalnya dan pada
saat yang sama muatan -muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu
lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju keujung kutub positif, karena
terpisah oleh bahan dieletrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif
awan[13].

Gambar 2.10 Kapasitor

2.11 Analisis Data


A. Rata-rata
Nilai rata-rata dapat di peroleh dari hasil pembagian jumlah nilai
data yang diambil dengan banyaknya data. Rumus dari rata-rata
ditunjukkan pada persamaan 2.1 sebagai berikut:
Nilai Rata-rata = Jumlah Nilai.....................................................2.1
Banyak Data
B. Persentase Kesalahan (Koreksi)
Persentase kesalahan adalah manifestasi dari kesalahan relatif
dalam hal persentase. Dengan kata lain, itu adalah kesalahan numerik

1
yang dinyatakan oleh nilai yang melempar kesalahan relatif, yang
kemudian dikalikan dengan 100%. Rumus dari persentase kesalahan
ditunjukkan pada persamaan 2.2 sebagai berikut:
Persentase Kesalahan : [Nilai Ketetapan-Hasil Pengukuran] x 100% 2.2
Nilai Ketetapan
C. Akurasi
Akurasi adalah kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai
sebenarnya pada penelitian yang penulis buat, untuk mencari nilai
akurasi pada alat ini menggunakan persamaan 2.3 sebagai berikut:
Akurasi = 100% - Persentase Kesalahan..........................2.3

1
BAB III

PERANCANGAN ALAT
3.1 Blok Diagram
Perancangan blok diagram merupakan tahap identifikasi perangkat-perangkat
apa saja yang nantinya berfungsi untuk mendukung kerja sistem secara maksimal.
Perancangan blok diagram sistem ada di gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Blok diagram alat

1. Power suplay berfungsi untuk menyuplai tegangan pada alat.


2. Arduino uno berfungsi sebagai pusat pemrosesan untuk menjalankan
rangkaian alat.
3. Laser dioda berfungsi untuk memancarkan sinar laser ke objek putaran
motor.
4. Laser receiver sensor berfungsi untuk penerima sinar yang di pancarkan
oleh dioda laser.
Cara kerja sistem diatas adalah suplay tegangan akan memberikan tegangan
ke arduino uno.ketika arduino mendapatkan suplay tegangan dari rangkaian power
suplay maka arduino uno akan memberikan tegangan ke seluruh rangkaian.
Arduino uno berfungsi sebagai pengontrol seluruh rangkaian termasuk mengolah
input unuk ditampilkan di LCD sebagai output.
Laser receiver sensor melakukan perhitungan RPM pada saat rangkaian di
hidupkan maka laser akan memancarkan sinar dan kemudian dipantulkan dan di
terima oleh laser receiver sensor. Laser receiver akan mengirim data ke arduino
uno lalu di proses dan di tampilkan di LCD.

13
3.2 Diagram Alir Sistem Kerja Alat

Saklar On/Off

Inisialisasi LCD

Dioda laser bekerja

Baca laser receiver sensor

RPM terhitung

selesai

Gambar 3.2 Diagram alir sistem kerja alat

3.3 Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan pada penilitian ini diuraikan pada tabel dibawah :
Tabel 3.1 Daftar Alat
NO Nama Alat Jumlah

1. Solder 1 unit
2. Timah 1 gulung

3. Penyedot Timah 1 buah

4. Multimeter 1 unit

5. Pisau Cater 1 buah

6. Gergaji besi 1 buah

1
2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penilitian ini :


Tabel 3.2 Data Bahan
NO Nama Bahan Jumlah

1. Arduino UNO 1 buah

2. LCD 16 X 2 1 buah

3. Modul I2C 1 buah

4. Leser Receiver sensor 1 buah

5. Kabel jumper 20 buah

6. Saklar 1 buah

7. Kotak rangkaian 1 buah

8. Soket tempat baterai 1 buah

9. Baterai 3,7 v 3 buah

10. IC7805 1 buah

11. Kapasitor 100nf 2 buah

12. Terminal 2 pin 2 buah

13. Lem batang bakar 5 buah

14. Isolasi bakar 2 meter

1
3.4 Diagram Mekanis

Gambar 3.3 diagram mekanis alat

3.5 Rangkaian
3.4.1. Rangkaian Power Suplay
pada alat ini, menggunakan suplay daya sebesar 5 VDC yang digunakan
sebagai sumber tegangan keseluruh rangkaian. Rangkaian power supply 5V ini
merupakan rangkaian penyearah yang mengubah tegangan DC 12V menjadi arus
searah (tegangan DC 5V). Komponen utama untuk rangkaian power supply 5VDC
adalah IC 7805 berfungsi sebagai penurun tegangan penstabil tegangan menjadi
5V dan kapasitor untuk penstabil tegangan. Skematik rangkaian power supply 5V
seperti pada Gambar 3.3.

Gambar 3.4 Rangkaian Power Suplay

1
3.4.2. Rangkaian Driver LCD 2x16
Rangkaian LCD 16x2 memiliki 16 pin yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Pin data LCD 4x16 dihubungkan dengan driver LCD I2C dan
dri driver LCD I2C akan terkoneksi ke Arduino pada pin A4
(SDA) dan pin A5 (SCL).
b. Pin Vcc adalah catudaya positif rangkaian LCD dihubungkanke
+5 Volt.
c. Pin Vss adalah ground rangkaian LCD, dihubungkankeground
power supply.
d. Pin Vee adalah pin yang berfungsi untuk mengatur tingkat
kecerahan LCD dengan menggunakan potensio 5k.
e. Pin E (enable) berfungsi untuk mengontrol aktif tidaknya LCD
yang dihubungkan ke Arduino.
f. Pin RS berfungsi untuk seleksi data bus sebagai ‘data’ atau
sebagai ‘kontrol’, dan dihubungkan ke Arduino.
Rangkaian lcd dapat dilihat pada gambar 3.4

Gambar 3.5 Rangkaian LCD dan I2C

1
3.4.3. Rangkaian Keseluruhan

Berikut ini merupakan bentuk dari rangkaian keseluruhan, Rangkaian


penggabungan dari dari beberapa rangkaian sehingga membentuk rangkaian yang
dapat menggerakan sistem yang dirancang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 3.5.

Gambar 3.6 Rangkaian keseluruhan

3.6 Pembuatan Program Arduino

Program merupakan kumpulan perintah atau instruksi untuk mengatur suatu


alat agar dapat bekerja. Dengan membuat program kita dapat memerintahkan alat
bekerja sesuai yang kita inginkan, program tersebut dimasukkan kedalam sebuah
Integrated Circuit (IC) yang berperan sebagai eksekutor dalam menjalankan
perintah didalam program. Pembuatan progam untuk minimum system Arduino
ATMega328 menggunakan sebuah software komputer bernama Arduino IDE.

1
3.7 Teknik Pengujian dan Penelitian

Pengujian alat bertujuan untuk mengetahui kemampuan alat, apakah dapat


berfungsi sesuai tujuan awal yang diharapkan atau tidak, dengan menganalisis dari
data hasil pengujian.

3.8 Pengambilan Data

Menguji modul laser receiver bekerja di saat mendeteksi adanya pantulan


sinar dioda laser. Berikut adalah cara pengambilan data:

a. Pengambilan data nilai tegangan pada setiap blok rangkaian.


b. Pengambilan data dengan membandingkan dengan alat sebenarnya
tachometer
3.9 Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara teori yang ada dengan
hasil dari pengambilan data yang telah dilakukan. Dilakukan analisis hingga
mendapatkan kesimpulan apakah hasil penelitian sesuai dengan tujuan awal
penelitian ini dilakukan

1
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1 Spesifikasi Alat Tugas Akhir
Bentuk fisik dari alat hasil penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

1
2

(a) Tampak Atas (b)Tampak Depan


Gambar 4.1 Bentuk Fisik Alat
Keterangan
1. Laser dioda
2. Laser receiver
3. LCD
Dengan spesifikasi sebagai berikut:
Tegangan Sumber : 3 x 3,7 VDC
Arus : 0,08 A
Daya : 0,9 Watt
Ukuran : 18 x 11 x 6 CM
Layar Tampilan : Layar LCD 16 x 2
4.2 SOP Pengoperasian Alat
1. Menyalakan alat dengan menekan tombol on
2. Tempelkan stiker skotlet sebagai bidang pantulan pada tempat sampel
putaran motor.
3. Nyalakan alat centrifuge
4. Setting waktu dan kecepatan yang di butuhkan

20
5. Arahkan alat pada putaran centrifuge(pastikan laser mengenai bidang
pantulan)
6. Hasil pengukuran akan tampil di LCD
7. Pengukuran selesai
8. Matikan alat centrifuge
9. Matikan alat tachometer dengan menekan tombol off
4.3 Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum melaksanaan pengujian dan pendataan terhadap alat, maka terlebih
dahulu harus di persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan untuk
melaksanaan perakitan, antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Komponen Rangkaian Sistem Minimum
No. Nama Komponen Arduino Uno Shield Jumlah
1 Pin header Male (1 baris 40 pin) 3
2 Pin Header Doble Male (2baris 80 pin) 1
3 Button (reset Arduino) 1

Tabel 4.2 Daftar Komponen Rangkaian Power Supply


No. Nama Komponen Rangkaian Power Supply Jumlah
1 Saklar 1
2 Terminal screew (2 pin) 2
3 Capasitor 100 µF / 25 V 2
4 IC 7805 1
5 Kabel Jumper Secukupnya

Tabel 4.3 Daftar Komponen Rangkaian Detektor


No. Nama Komponen Rangkaian Sirkulasi Jumlah
1 Dioda laser 1
2 Modul Laser receiver 1
3 Kabel Jumper Secukupnya

2
4.4 Metode Pendataan
4.3.1 Pengukuran Tegangan
Setelah pembuatan modul selesai aerta alat ukur yang dibutuhkan telah
lengkap maka proses pengujian dapat dilaksanakan. Dalam pelaksanaan pengujian
terhadap rangkaian, tindakan yang dilaksanakan terlebuh dahulu adalah
mempersiapkan yang akan diuji telah bekerja dengan baik sesuai dengan kondisi
yang diharapkan, setelsh itu penulis menentukan titik pengukuran (TP) guna
pengambilan data-data yang diperlukan. Selain itu titik pengukuran ini digunakan
juga sebagai bahan perbandingan terhadap nilai ketetapan dan kenyataan praktek.
Adapun titik-titik pengukuran yang penulis tentukan antara lain sebagai berikut:

Gambar 4.2 Titik Pengukuran


1. TP1, yaitu pengukuran tegangan input pada Input Powe Suplay/Baterai
2. TP2, yaitu pengukuran tegangan Output pada power suplay
3. TP3, yaitu pengukuran tegangan input LCD
4. TP4, yaitu pengukuran tegangan input pada modul laser receiver
5. TP5, yaitu pengukuran tegangan input pada dioda laser

2
Tabel 4.4 Pengujian Titik Pengukuran
NO Titik pengukuran Status (VDC) Koreksi
Tegangan terukur Tegangan sebenarnya %
1. TP1 11,16 VDC 11,1 VDC 0,5
2. TP2 4,97 VDC 5 VDC 0,6
3. TP3 4,94 VDC 5 VDC 1,2
4. TP4 4,90 VDC 5 VDC 2
5. TP5 4,36 VDC 5 VDC 12,8
6. Rata-Rata Koreksi 3,42
7. Akurasi 96,58
Jadi keakurasian rata rata keseluruhan alat dihitung dari rumus sebagai
berikut :
 Kesalahn TP1+TP2+TP3+TP4+TP5
Jumlah TP

 0,5 + 0,6 + 1,2 + 2 + 12,8


5 =
 17,1
= 3,42%
5

 Akurasi = 100% − 3,42 % = 96,58%

Dari pengukuran tegangan pada masing masing titik pengukuran diatas


didapatkan hasil rata rata kesalahan pengukuran sebesar 3,42% dengan tingkat
keakurasian alat dinilai dari tegangan kerja alat sebesar 96,58%.

Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran


Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
Hasil pengukuran 1, yaitu pengukuran tegangan input pada Input Power
Supply/Baterai:

Gambar 4.3 Titik Pengukuran 1

2
Setelah penulis melakukan pengujian kelistrikan (TP1) didapatlah
tegangan sebesar 11,16 VDC dibandingkan dengan tegangan sebenarnya 11,1
VDC adanya perbedaan hasil dikarenakan alat pengukuran tidak selalu akurat
tetapi hasil pengukuran masih dalam batas toleransi.

Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran


Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
11,1 − 11,16
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
11,1
0,06
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
11,1
Persentase Kesalahan = 0,005 𝑥 100%
Persentase Kesalahan = 0,5%

Hasil pengukuran 2, yaitu pengukuran tegangan Output pada rangkaian


Power Suplay :

Gambar 4.4 Titik Pengukuran 2


Setelah penulis melakukan pengujian kelistrikan (TP2) didapatlah
tegangan sebesar 4,97 VDC dibandingkan dengan tegangan sebenarnya 5 VDC
adanya perbedaan hasil dikarenakan perbedaan hasil dikarenakan alat pengukuran
tidak selalu akurat tetapi hasil pengukuran masih dalam batas toleransi.

Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran


Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
5 − 4,97
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5

2
0,03
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
Persentase Kesalahan = 0,006 𝑥 100%
Persentase Kesalahan = 0,6%

Hasil pengukuran 3, yaitu pengukuran tegangan input LCD:

Gambar 4.5 Titik Pengukuran 3


Setelah penulis melakukan pengujian kelistrikan (TP3) didapatlah
tegangan sebesar 4,94 VDC dibandingkan dengan tegangan sebenarnya 5 VDC
adanya perbedaan hasil dikarenakan alat pengukuran tidak selalu akurat tetapi
hasil pengukuran masih dalam batas toleransi.

Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran


Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
5 − 4,94
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
0,06
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
11,1
Persentase Kesalahan = 0,012 𝑥 100%
Persentase Kesalahan = 1,2%

2
Hasil pengukuran 4, yaitu pengukuran tegangan input modul laser
receiver:

Gambar 4.6 Titik Pengukuran 4


Setelah penulis melakukan pengujian kelistrikan (TP4) didapatlah
tegangan sebesar 4,90 VDC dibandingkan dengan tegangan sebenarnya 5 VDC
adanya perbedaan hasil di karenakan alat pengukuran tidak selalu akurat tetapi
hasil pengukuran masih dalam batas toleransi.
Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran
Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
5 − 4,90
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
0,1
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
Persentase Kesalahan = 0,02 𝑥 100%
Persentase Kesalahan = 2%

Hasil pengukuran 5, yaitu pengukuran tegangan input pada dioda laser:

Gambar 4.7 Titik Pengukuran 5

2
Setelah penulis melakukan pengujian kelistrikan (TP5) didapatlah
tegangan sebesar 4,36 VDC dibandingkan dengan tegangan sebenarnya 5 VDC
adanya perbedaan hasil dikarenakan alat pengukuran tidak selalu akurat tetapi
hasil pengukuran masih dalam batas toleransi.

Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran


Persentase Kesalahan = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
5 − 4,36
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
0,64
Persentase Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
5
Persentase Kesalahan = 0,128 𝑥 100%
Persentase Kesalahan = 12,8%

4.3.2 Pengujian Akurasi Nilai Perhitungan RPM pada alat tachometer


Pada pengukuran akurasi nilai perhitungan RPM ini penulis mengukur
perbandingan pengukuran tachometer DT-2234C+ dengan tachometer yang di
buat oleh penulis pada tiga kondisi yang berbeda di peroleh data sebagai berikut:
 Percobaan 1

Gambar 4.8 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+

2
Gambar 4.9 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis
Dari hasil percobaa diatas dapat penulis cari koreksi antara hasil
pengukuran Tachometer DT-2234C+ dengan Tachometer yang penulis buat
dengan menggunakan satu persamaan, pada persamaan ini nilai ketetapan di ganti
dengan nilai pengukuran tachometer DT-2234C+ dan Hasil pengukuran
digunakan untuk hasil pengukuran tachometer yang di buat oleh penulis, berikut
adalah rumus persamaan koreksi :
Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran
Koreksi = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
1270 − 1274
Koreksi = [ ] 𝑥 100%
1270
4
Koreksi = [
1270] 𝑥 100%
Koreksi = 0,003 𝑥 100%
Koreksi = 0,3%

2
 Percobaan 2

Gambar 4.10 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+

Gambar 4.11 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis


Dari hasil percobaan diatas dapat penulis cari koreksi antara hasil
pengukuran Tachometer DT-2234C+ dengan Tachometer yang penulis buat
dengan menggunakan satu persamaan, pada persamaan ini nilai ketetapan di ganti
dengan nilai pengukuran tachometer DT-2234C+ dan Hasil pengukuran
digunakan untuk hasil pengukuran tachometer yang di buat oleh penulis, berikut
adalah rumus persamaan koreksi :
Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran
Koreksi = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
2032 − 2030
Koreksi = [ ] 𝑥 100%
2032
2
Koreksi = [
2032] 𝑥 100%

2
Koreksi = 0,00009 𝑥 100%
Koreksi = 0,09%

 Percobaan 3

Gambar 4.12 Hasil Pengukuran Tachometer DT-2234C+

Gambar 4.13 Hasil Pengukuran Tachometer Penulis


Dari hasil percobaa diatas dapat penulis cari koreksi antara hasil
pengukuran Tachometer DT-2234C+ dengan Tachometer yang penulis buat
dengan menggunakan satu persamaan, pada persamaan ini nilai ketetapan di ganti

3
dengan nilai pengukuran tachometer DT-2234C+ dan Hasil pengukuran
digunakan untuk hasil pengukuran tachometer yang di buat oleh penulis, berikut
adalah rumus persamaan koreksi :
Nilai Ketetapan − Hasil Pengukuran
Koreksi = [ Nilai Ketetapan ] 𝑥 100%
3260 − 3269
Koreksi = [ ] 𝑥 100%
3260
9
Koreksi = [
3260] 𝑥 100%
Koreksi = 0,002 𝑥 100%
Koreksi = 0,2%
Tabel 4.5 Data Hasil Perbandingan Tachometer
N0 Percobaan Tachometer Tachometer (KTI) Koreksi %
Pengujian DT-2234C+
1 1 1270 1274 0,3 %
2 2 2032 2030 0,09 %
3 3 3260 3269 0,2 %
Jadi keakurasian rata rata dihitung dari rumus sebagai berikut :
 koreksi percobaan 1+2+3
Jumlah koreksi
 0,3% + 0,09 % + 0,2 %
3

 0,59
3
= 0,19%

 Akurasi = 100% − 0,19% = 99,81%

Dari pengukuran tingkat Akurasi Perhitungan RPM pada alat tachometer


penulis dibandingkan dengan Tachometer DT-2234C+ yang dilakukan sebanyak 3
kali percobaan dengan kecepatan yang berbeda, penulis mendapatkan nilai
koreksi sebesar 0,19% dengan tingkat keakurasian alat sebesar 99,81%

3
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan proses perancangan, pembuatan dan pengujian


alat maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Alat kalibrasi centrifuge berbasis arduino uno menggunakan sudah
selesai dibuat dan berfungsi sesuai rancangan dengan tegangan
kerja sebesar 11,1 VDC, Arus sebesar 0,08 Ampere, dan Daya
sebesar 0,9 Watt.
2. Keakurasian berdasarkan uji kelistrikan mempunyai rata – rata
tingkat akurasi sebesar 96,58% dan uji fungsi kinerja operasional
alat mempunyai rata rata tingkat akurasi sebesar 99,81%. Hasil uji
kelistrikan dan uji fungsi kinerja operasional alat menunjukkan
alat berfungsi dengan baik dan layak digunakan.
5.2 SARAN
Setelah dilakukannya penelitian dan uji fungsi alat ini dapat
dikembangkan dengan pengembangan sebagai berikut:
1. Pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan modul charger.
2. Pada penelitian berikutnya sebaiknya bisa menyimpan hasil
pengukuran RPM.

3
DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan mentri kesehatan republik indonesia. (2015). Peraturan menteri


kesehatan republik indonesia nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan
kalibrasi alat kesehatan.
[2] Ismail, R. 2015. Centrifuge: Alat Separasi Pada Sampel Fase Suspensi Dalam
Kegiatan Praktikum Dan Penelitian. Bogor.
[3] Maulana Tegar Sujiwo , Ir. Agus Ganda Permana, M.T , Denny Darlis, S.Si.,
M.T. 2020. Perancangan Tempat Sampah Pintar Berbasis Visible Light
Communication. Prodi D3 Teknologi Telekomunikasi. Fakultas Ilmu
Terapan, Universitas Telkom. 6(2) : 3949.
[4] Ahmad Antares Adam. 2011. Perbandingan Konsumsi Daya Oleh Alat
Pengataur Kecepatan Motor Universal Yang Menggunakan Metode Modulasi
Lebar Pulsa (Pwm) Dan Metode Tahanan Depan. Jurnal SMARTek. 9(6):
231-232
[5] Setiyo Budiyanto. 2012. Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan
Komunikasi Gelombang Radio. Jurnal Teknologi Elektro. 3(1): 22-23.
[6] Addul Kadir. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino, Andi, Yogyakarta: 2013.

[7] M. Natsir , Dwi Bayu Rendra , Acep Derby Yudha Anggara. 2019.
Implementasi Iot Untuk Sistem Kendali Ac Otomatis Pada Ruang Kelas Di
Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO 6(1):72
[8] Pratama Triyandi. 2018. Perancangan Alat Deteksi Air Terkontaminasi
Tembaga (Cu) Berbasis Laser Dioda Merah dan Sensor LDR (Light
Dependent Resistor). Universitas Sumatra Utara.
[9] Muhammad Khalil , Kurnia Dwi Artika , Adhhani. 2020. Penambahan Fitur
Saklar On Off Standar Samping Pada Honda Supra X 125 R. Jurnal Teknik
Mesin. 7(2): 101
[10] Riskha Mirandha Hamid , Rizky , Mohamad Amin , Ida Bagus D. Rancang
Bangun Charger Baterai Untuk Kebutuhanan Umkm. Jurnal Teknologi
Terpadu. 4(2):131
[11] Nurhayati , Novriyenni, Irwansyah Ilham. 2017. Automatic Water Tank
Pump Switcher Using Microkontroller Atmega16. Jurnal Teknik Informatika
Kaputama. 1(1):17-18
[12] Irfan Maulidin , Dyah Titisari, Abd Kholiq. 2019. Tachometer Berbasis
Mikrokontroler Dilengkapi Fitur Time. Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya. Hal 216
[13] Drs. Imam Muda N, S.T, M.T. 2013. ELEKTRONIKA DASAR. Gunung
Samudera. Malang. Hal 41-42
LAMPIRAN 1
LIST PEMOGRAMAN
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

float
value=0;
float rev=0;
int rpm;
int oldtime=0;
int time;
int btn = 0;
int butt= 2;
int LED= 7;

void isr()
{
rev++;
}

void setup()
{
pinMode(butt,INPUT);
pinMode(LED,OUTPUT);

lcd.begin();
lcd.begin();
lcd.backlight();
attachInterrupt(1 ,isr,RISING);

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("TACHOMETER");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("CENTRIFUGE");
delay(2000);
lcd.clear();

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Alfi Alqodri");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("NIM: 1802002");
delay(2000);
lcd.clear();

void loop()
{
delay(1000);
digitalWrite (LED,
HIGH); detachInterrupt(0);
time=millis()-oldtime;
rpm=(rev/time)*60000;
oldtime=millis();
rev=0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Tachometer ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("RPM");
lcd.setCursor(5,1);
btn=digitalRead(butt);
if(btn==HIGH){
lcd.print(rpm);
lcd.print(" ");
attachInterrupt(1,isr,RISING);}

}
LAMPIRAN 2
DATA SHEET ARDUINO UNO

Data Sheet:Arduino 101 (USA ONLY) & Genuino 101 (OUTSIDE USA)

Arduino 101 & Genuino 101 adalah penerus ideal UNO, diperbarui dengan

teknologi terbaru. Ini mengenali gerakan, dan memiliki akselerometer enam

sumbu dan giroskop. Kontrol proyek Anda dengan ponsel Anda melalui

konektivitas Bluetooth!

Gambaran
Papan pembelajaran dan pengembangan yang menghadirkan kinerja dan konsumsi

daya yang rendah dari Modul Intel® Curie™ dengan kesederhanaan Arduino

dengan harga entry-level.

Ini mempertahankan faktor bentuk dan daftar periferal UNO yang sama kuatnya

dengan tambahan kemampuan Bluetooth LE onboard dan akselerometer/gyro 6-

sumbu untuk membantu Anda dengan mudah mengembangkan kreativitas Anda

ke dunia yang terhubung.

Modul ini berisi dua inti kecil, x86 (Quark) dan inti arsitektur ARC 32-bit,

keduanya memiliki clock 32MHz. Rantai alat Intel mengkompilasi sketsa Arduino
Anda secara optimal di kedua inti untuk menyelesaikan tugas yang paling

menuntut.

Sistem Operasi Real-Time (RTOS) dan kerangka kerja yang dikembangkan oleh

Intel adalah

dijadwalkan untuk open source pada Maret 2016. Sampai saat itu, tidak mungkin

untuk berinteraksi dengannya secara langsung; hanya inti Arduino yang dapat

melakukannya melalui kotak surat statis, sehingga hanya dapat menyelesaikan

daftar tugas yang telah ditentukan (antarmuka dengan PC menggunakan USB,

memprogram sketsa ke dalam flash, mengekspos fungsionalitas Bluetooth LE

untuk membuat sketsa, melakukan

PWM). RTOS untuk Intel Curie masih dalam pengembangan dan fungsi serta fitur

baru akan dirilis dalam waktu dekat.

101 dilengkapi dengan 14 pin input/output digital (4 di antaranya dapat digunakan

sebagai output PWM), 6 input analog, konektor USB untuk komunikasi serial dan

upload sketsa, colokan listrik, header ICSP dengan sinyal SPI, dan pin khusus I2C

Tegangan operasi papan dan I/O adalah 3.3V tetapi semua pin dilindungi dari

tegangan lebih 5V.

Arduino 101 (khusus AS) dan Genuino 101 (di luar AS) telah dirancang bekerja

sama dengan Intel®.


Technical specs
Microcontroller Intel Curie
Operating Voltage 3.3V (5V tolerant I/O)

Input Voltage (recommended) 7-12V


Input Voltage (limit) 7-20V

Digital I/O Pins 14 (of which 4 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins 4

Analog Input Pins 6


DC Current per I/O Pin 4 mA

Flash Memory 196 kB


SRAM 24 kB

Clock Speed 32MHz


Features Bluetooth LE, 6-axis accelerometer/gyro

Length 68.6 mm

Width 53.4 mm

Programming
101 dapat diprogram dengan Arduino Software (IDE). Pilih "Arduino/Genuino

101" dari menu Alat > Papan. Untuk detailnya, lihat referensi dan tutorial.

Papan ini sudah diprogram dengan RTOS yang menangani koneksi USB dan

memungkinkan Anda mengunggah kode baru tanpa menggunakan pemrogram

perangkat keras eksternal. Ini berkomunikasi menggunakan protokol DFU

(referensi).
Differences with other boards
101 memiliki beberapa fitur yang sama dengan UNO (konektor, periferal yang

tersedia) dan Zero (mikrokontroler 32bit, 3.3V IO) tetapi mikrokontroler Intel

berdaya rendah, BLE on-board, dan sensor gerak membuatnya unik.

Power
Papan 101 dapat diberi daya melalui koneksi USB atau dengan catu daya

eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.Daya eksternal (non-USB) dapat

berasal dari adaptor AC-ke-DC (kutil dinding) atau baterai. Adaptor dapat

dihubungkan dengan mencolokkan steker positif tengah 2,1 mm ke colokan listrik


board. Lead dari baterai dapat dimasukkan ke dalam header pin GND dan Vin dari

konektor POWER.

Pin daya adalah sebagai berikut:

• VIN. Tegangan input ke papan Arduino saat menggunakan sumber daya

eksternal (berlawanan dengan 5 volt dari koneksi USB atau daya teregulasi

lainnya sumber). Anda dapat mensuplai tegangan melalui pin ini, atau jika

mensuplai tegangan melalui colokan listrik, akses melalui pin ini.

• 5V. Pin ini mengeluarkan 5V yang diatur dari regulator di papan. Papan dapat

disuplai dengan daya baik dari colokan listrik DC (7 - 12V), konektor USB (5V),

atau pin VIN papan (7-12V). Mensuplai tegangan melalui pin 5V atau 3.3V

melewati regulator, dan dapat merusak papan Anda jika tidak cukup diatur. Kami

tidak menyarankannya.

• 3.3V. Suplai 3,3 volt yang dihasilkan oleh regulator terpasang. Penarikan arus

maksimum adalah 1500 mA. Regulator ini juga memberikan daya ke

mikrokontroler Curie.

• GND. Pin tanah.

• IOREF. Pin pada papan Arduino ini memberikan referensi tegangan yang

digunakan mikrokontroler untuk beroperasi. Pelindung yang dikonfigurasi dengan

benar dapat membaca tegangan pin IOREF dan memilih sumber daya yang sesuai

atau mengaktifkan penerjemah tegangan pada output untuk bekerja dengan 5V

atau 3.3V.

Memory
Memori modul Intel Curie dibagi antara dua mikrokontroler, sehingga sketsa
Anda dapat menggunakan 196 kB dari 384 kB (memori flash) dan 24 kB dari 80
kB (SRAM)
Input and Output

Masing-masing dari 20 pin I/O tujuan umum pada 101 dapat digunakan untuk

input digital atau output digital menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),

dan digitalRead(). Pin yang dapat digunakan untuk output PWM adalah: 3, 5, 6, 9

menggunakan fungsi analogWrite(). Semua pin beroperasi pada 3,3 volt. Setiap

pin dapat source atau sink maksimal 4 mA.

Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

• Seri: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan

(TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke kelas Serial1.

• Interupsi Eksternal pada semua pin. Dapat memicu interupsi pada nilai rendah,

nilai tinggi, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai (perubahan hanya didukung

oleh pin 2, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13). Lihat fungsi attachInterrupt() untuk detailnya.

• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, 11, dan 13. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi

analogWrite().

• SPI: SS, MOSI, MISO, SCK. Terletak di header SPI mendukung komunikasi

SPI menggunakan perpustakaan SPI.

• LED: 13. Terdapat LED built-in yang digerakkan oleh pin digital 13. Saat pin

bernilai HIGH maka LED menyala, saat pin LOW mati.

• Input Analog. Enam dari 20 pin I/O tujuan umum pada Zero menyediakan input

analog. Ini diberi label A0 hingga A5, dan masing-masing memberikan resolusi

10 bit (yaitu 1024 nilai berbeda). Mereka mengukur dari ground hingga 3,3 volt

• TWI: pin SDA dan pin SCL. Mendukung komunikasi TWI menggunakan
LAMPIRAN 3
DATA SHEET LCD 16 x 2

LCD Hitachi HD44780


1. Spesifikasi Umum

No Item Dimensi Satuan

1 Jumlah Karakter 16 Karakter x 2 jalur -

2 Dimensi Modul 80.0 x 36.0 x 13.2(MAX) mm

3 Area terlihat 66.0 x 16.0 mm

4 Area Aktif 56.2 x 11.5 mm

5 Ukuran titik layar 0.55 x 0.65 mm

6 Dot Pitch 0.60 x 0.70 mm

6 Ukuran Karakter 2.95 x 5.55 mm

7 Caracter Pitch 3.55 x 5.95 mm

8 Tipe LCD STN (super-twisted nematic display), positif

9 Duty 1/6

10 Sudut Penglihatan Max 45 derajat

11 Tipe Lampu Latar LED


2. Nilai-nilai Maksimum yang Diijinkan

. Simbol
No Item Min Tipe Maks Satuan
.

1 Suhu Operasi TOP 0 - +50 °C

2 Suhu Penyimpanan TST -10 - +60 °C

3 Tegangan Masukan VI VSS - VDD V

Tegangan Masukan utk Sistem


4 VDD-VSS -0,3 - 7 V
Logika

5 Tegangan Masukan untuk LCD VDD-V0 -0,3 - 13 V

3. Karakteristik Elektris

No Item Simbol Kondisi Min Tipe Maks Satuan

Tegangan Logika VDD-


1 - 2,7 - 5,5 V
IC VSS

4,2 V
Ta=0°C - - V
2 Tegangan LCD VDD-V0 Ta=25°C - 3,8 -
Ta=+50°C 3,4 - V
-
Tegangan Masukan
3 VIH - 2,2 - VDD V
Tinggi
Tegangan Masukan
4 VIL - - - 0,6 V
Rendah
Tegangan Keluaran
5 VOH - 2,4 - - V
Tinggi
Tegangan Keluaran
6 VOL - - - 0,4 V
Rendah
7 Arus Catu daya IDD VDD=5V - 1,2 - mA

4. Karakteristik Optik
No Item Simbol Kondisi Min Tipe Maks Satuan

(V)θ
1 Sudut Penglihatan CR≥2 10 - 40 derajat
(H)φ

2 Rasio Kontras CR - - 3 - -

T naik - - 200 300 ms


3 Waktu Respons
T turun - - 200 300 ms

Definisi Tegangan Operasi (VOP): Definisi Waktu


Respons(Tr,Tf)

Kondisi :
Operating Voltage : Vop Viewing Angle(θ) : 0°
Frame Frequency : 64 HZ Driving Waveform : 1/N duty , 1/a bias
Definisi Sudut Penglihatan (CR≥2)

5. Tabel Keterangan Sambungan Tiap Pena

No Tingkat/
Simbol Keterangan
Pena Jenis

1 VSS 0V Ground

2 VVDD 5,0 V Tegangan untuk Logika IC

3 VO Bervariasi Tegangan Operasi untuk LCD

4 RS H/L H:Data, L:Kode Instruksi

5 R/W H/L H:Baca(MPU<–Modul); L:Tulis(MPU–>Modul)

6 E H,H->L Sinyal Enable Chip


LAMPIRAN 4
DATA SHEET LASER RECEIVER

1. Features
Boost converter chip PT1301
Operating voltage 2.5V-5.0V
Dimensions 53.0mm*18.0mm
Fixing hole size 2.0mm
Effective distance 0.8m(typ), 1.5m(max)
Operating principle:
A laser sensor contains a transmitter and a receiver.
In the transmitter, there is an oscillating tube can generate a shockwave in
a frequency of 180KHz. After amplified by a transistor, the shockwave is
applied to the laser tube for exciting.
In the receiver, there is a receiving tube, matching to the oscillating tube,
can receive the reflected light. Since the laser sensor adopts modulation
processing technology, the receiving tube can only receive the reflected
light in a same frequency, efficiently preventing from the visible light.
2. Applications
This module can be applied to obstacle detection, counter device in the
pipeline intellectual robot, obstacle avoidance car, etc.
3. Interface
Pin No. Symbol Descriptions
1 DOUT Digital output
2 GND Power ground
Positive power
3 VCC
supply (2.5V-5.0V)

4. How to use
We will illustrate the usage of the module with an example of obstacle detection by
connecting a development board.
① Download the relative codes to the development board.
② Connect the development board to a PC via a serial wire and the
module to the development board. Then, power up the development board and start the
serial debugging software.
Here is the configuration of the connection between the module and the development
board.
Port STM32 MUC pin
DOUT GPIOA.4
GND GND
VCC 3.3V
LAMPIRAN 5
LASER DIODA

■ Specifications
(1) Device: Laser Diode
(2) Structure: TO-18(ψ5.6mm),With no glass cap, PD

■ External dimensions(Unit : mm)

■ Absolute Maximum Ratings(Tc=25℃)


Parameter Symbol Value Unit
Optical Output Po 5 mW
Reverse Laser Vr 2 V
Voltage PIN PD Vr(PIN) 30 V
Operating Temperature Top -10~+40 ℃
Storage Temperature Tstg -15~+85 ℃
No.156, Gaoshih Rd., Yangmei Township, Taoyuan County
326, Taiwan (R.O.C. TEL : 886-3-485-2687 FAX :
886-3-475-4378
E-mail : sales@uocnet.com Ver.92008/12
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

■ Electrical and Optical Characteristics(Tc=25℃)


Parameter Symbol Condition Min. Typ. Max. Unit
Threshold Current Ith Po=5mW - 12 25 mA
Operating Current Iop Po=5mW - 18 25 mA
Operating Voltage Vop - - 2.1 2.5 Volt
η 4mW-1mW
Slope Efficiency 0.4 0.8 - mW/mA
I4mW-I1mW
Monitor Current Im Po=5mW 0.05 0.3 0.5 mA
Beam Parallel θ// Po=5mW 5 9 12 deg.
Divergence
(FWHM) Perpendicular θ⊥ Po=5mW 30 36 42 deg.
◎θ// and θ⊥ are defined as the angle within which the intensity is 50% of the peak value.

■ Typical characteristic curves

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

■ Precautions

QUALITY ASSURANCE
After any processing of laser chip or laser diode TO-CAN (LD) by the customer, the
performance, yield and reliability of the product, in which the chip or LD is applied, are
subject to change due to customer’s handling, assembly, testing, and processing. Because
laser chip and LD are strongly affected by environmental conditions, physical stress, and
chemical stresses imposed by customer that are not in Union Optronics Corp. (UOC)
control and hence no guarantee on the characteristics and the reliability at all after the
shipment. Also, UOC does not have any responsibility for field failures in a customer
product. When attaching a heat sink to laser chip or LD, be careful not to apply excessive
force to the device in the process.
SAFETY PRECAUTIONS
Although Union Optronics Corp. (UOC) keeps improving quality and reliability of its
laser chip and laser diode TO-CAN (LD), semiconductor devices in general can
malfunction or fail due to their intrinsic characteristics. Hence, it is required that the
customer’s products are designed with full regard to safety by incorporating the
redundancy, fire prevention, error prevention so that any problems or error with UOC
laser chip or LD does not cause any accidents resulting in injury, death, fire, property
damage, economic damage, or environmental damage. In case customer wants to use
UOC laser chip or LD in
the systems requiring high safety, customer is requested to confirm safety of
entire systems with customer’s own testing.

SPECIFICATIONS ARE SUBJECT TO CHANGE WITHOUT NOTICE.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.
The information provided by Union Optronics Corp. (UOC), including but not limited to
technical specifications, recommendations, and application notes relating to laser chip or
laser diode TO-CAN (LD) is believed to be reliable and accurate and is subject to change
without notice. UOC reserves the right to change its assembly, test, design, form,
specification, control, or function without notice.

UNION OPTRONICS CORP.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.
N5
DA6T5A0nSmHEREeTdDLI
OaDseArLDAiSoEdRe

■ Specifications
(3) Device: Laser Diode
(4) Structure: TO-18(ψ5.6mm),With no glass cap, PD

■ External dimensions(Unit : mm)

■ Absolute Maximum Ratings(Tc=25℃)


Parameter Symbol Value Unit
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

■ Electrical and Optical Characteristics(Tc=25℃)


Parameter Symbol Condition Min. Typ. Max. Unit
Threshold Current Ith Po=5mW - 12 25 mA
Operating Current Iop Po=5mW - 18 25 mA
Operating Voltage Vop - - 2.1 2.5 Volt
η 4mW-1mW
Slope Efficiency 0.4 0.8 - mW/mA
I4mW-I1mW
Monitor Current Im Po=5mW 0.05 0.3 0.5 mA
Beam Parallel θ// Po=5mW 5 9 12 deg.
Divergence
Perpendicular θ⊥ Po=5mW 30
(FWHM)
θ// and θ⊥ are defined as the angle withi n w he ntensity is 50% of th e peak value 36 42 deg.
◎ .
i t
hich

■ Typical characteristic curves

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

UNION OPTRONICS
U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

U-LD-650543A
650nm Laser Diode UNION OPTRONICS CORP.

■ Precautions

QUALITY ASSURANCE
After any processing of laser chip or laser diode TO-CAN (LD) by the customer, the performance, yield
and reliability of the product, in which the chip or LD is applied, are subject to change due to customer’s
handling, assembly, testing, and processing. Because laser chip and LD are strongly affected by
environmental conditions, physical stress, and chemical stresses imposed by customer that are not in
Union Optronics Corp. (UOC) control and hence no guarantee on the characteristics and the reliability at
all after the shipment. Also, UOC does not have any responsibility for field failures in a customer
product. When attaching a heat sink to laser chip or LD, be careful not to apply excessive force to the
device in the process.

SAFETY PRECAUTIONS
Although Union Optronics Corp. (UOC) keeps improving quality and reliability of its laser chip and laser
diode TO-CAN (LD), semiconductor devices in general can malfunction or fail due to their intrinsic
characteristics. Hence, it is required that the customer’s products are designed with full regard to safety
by incorporating the redundancy, fire prevention, error prevention so that any problems or error with
UOC laser chip or LD does not cause any accidents resulting in injury, death, fire, property damage,
economic damage, or environmental damage. In case customer wants to use UOC laser chip or LD in
the systems requiring high safety, customer is requested to confirm safety of entire systems with
customer’s own testing.

SPECIFICATIONS ARE SUBJECT TO CHANGE WITHOUT NOTICE.

Anda mungkin juga menyukai