LAPORAN PKL 1
Oleh :
Leli Anggraini
NIM. 2106012
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Leli Anggraini
NIM. 2106012
Oleh :
Leli Anggraini
NIM. 2106012
Laporan PKL 1 ini telah diseminarkan didepan Tim Penguji Seminar PKL 1
Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan
pada tanggal,
Menyetujui
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan Laporan Praktek Lapangan 1 ini yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Universitas Andalas Padang.Dengan laporan ini setiap mahasiswa yang mengikuti
praktek kerja lapangan dapat mampu menerapkan dan melaksanakan praktik kerja
lapangan dengan baik.Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah untuk
menambah pengalaman dasar agar mahasiswa mempunyai bekal dan ilmu yang
cukup untuk diterapkan di tempat bekerja nantinya.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan banyak dukungan, yakni :
Penulis
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripura yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,rawat darurat ( PERMENKES,
2018 ). Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan
dalam rangka penyelenggarakan rekam medis (permenkes, 2008). Selain itu,
rumah sakit wajib atas keamanan dan kerahasiaan rekam medis pasien
( PERMENKES, 2014 ). Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam medis
pasien maka diperlukan pengelolaan rekam medis yang baik salah satunya yaitu
penyimpanan berkas rekam medis di ruang filling ( Darmawan,2020 ).
Menurut PERMENKESNo. 269 MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
medis Bab III, pasal 7 bahwa Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan
fasilitas yang diperlukan dalam rangka menyelenggarakan rekam medis. Rekam
Medis diselenggarakan oleh Unit Rekam Medis salah satunya yaitu filling yang
merupakan media untuk penyimpanan dokumen rekam medis yang berfungsi
sebagai penyimpanan, penyedia dan pelindung dokumen rekam medis. Bagian
filling memiliki peran dalam hal penyimpanan sampai perlindungan dokumen
rekam medis.penyimpanan Dokumen Rekam Medis akan berjalan dengan baik
apabila terdapat fasilitas yang menunjang yaitu rak penyimpanan sehingga
selaindokumen tertata dengan baik hal ini juga dapat mempermudah dalam
pengambilandan penyimpanan dokumen rekam medis (Anis, 2017).
Aspek tata ruang kantor dalam lingkungan kerja sangat mempengaruhi
kualitas dan kinerja bagi organisasi yang bersangkutan. Tata kerja di ruang
Perekam Medis dapat disesuaikan dengan alur kerja. Salah satu pendukungnya
adalah sarana dan prasarana yang memadai yang akan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang cocok, aman,
nyaman dan tidak menimbulkan keluhan-keluhan petugas, serta dapat
mengurangikelelahan (Asri, 2020).
Filing merupakan bagian dalam unit rekam medis yang memiliki peran
sertafungsi sebagai menyimpan dokumen rekam medis, menyediakan dokumen
rekam medis untuk berbagai keperluan, melindungi setiap kerahasiaan isi
dokumen rekammedis dari pihak yang tidak berkepentingan, dan melindungi arsip
dokumen rekammedis dari bahaya kerusakan fisik, kimiawi, ataupun biologi
(Darmawan, 2020).
Penataan ruang kerja di unit rekam medis khususnya bagian filing dapat
mempengaruhi kegiatan pelayanan yang diberikan, sehingga tata ruang kerja di
bagian ruang filing perlu diperhatikan agar pelayanan yang diberikan dalam unit
rekam medis dapat berjalan dengan lancar (Darmawan, 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui masalah yg terjadi akibat” Keterbatasan sarana
prasarana ruangan penyimpanan di Rumah Sakit Universitas Andalas
Padang”.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
D. Ruang Lingkup
Praktek Kerja Lapangan 1 dilaksanakan di Rumah Sakit universitas andalas
Padang pada unit rekam medis di bagian filling ditempat penyimpanan rekam
medis. Praktek kerja lapangan 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2022 – 03
September 2022. Adapun lingkup materi manajemen rekam medis dan informasi
kesehatan meliputi mampu memahami media dokumen rekam medis(paper,
computer,dan website), Memahami isi dan struktur ruangan bagian filling rawat
inap, memahami tempat penyimpanan dokumen pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam medis
Sesuai dengan penjelasan pasal 46 ayat (1) UU No,29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran disebutkan bahwa, yang dimaksud “ Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien” dan
yang dimaksud dengan “petugas” adalah dokter atau dokter gigi atau tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada pasien.
Tujuan primer rekam medis adalah ditujukan kepada hal yang paling
berhubungan langsung dengan pelayanan pasien.Tujuan primer terbagi
dalam lima kepentingan, yaitu:
Setiap pasien yang datang berobat baik rawat jalan maupun rawat
inap, harus mempunyai rekam medis yang lengkap dan akurat.
Pada tiap unit pelayanan harus tersedia buku register yang diisi
setiap saat kunjungan diterimanya seorang pasien.
Setiap petugas puskesmas yang melayani/ melakukan tindakan yang
diberikan kepada pasien ke dalam lembaran-lembaran rekam medis,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.
Setiap rekam medis jika diperlukan harus dapat ditemukan dengan
cepat dan tepat.
C. Sistem Penyimpanan
a. Sentralisasi
Kelebihannya
Kekurangannya
Kelebihannya
Efisiensi waktu
Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kekurangannya
lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang disusun secara lateral
(menyamping). Arsip-arsip yang akan disimpan di rak terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam ordner atau kotak arsip. Ordner atau kotak arsip
ditempatkan di rak arsip sehingga tampak punggung dari ordner atau kotak
arsip, yang berguna untuk menepatkan label atau judul dari arsip yang ada
di dalamnya. Rak arsip dapat dibuat dari kayu atau besi.
d. Komputer
e. Pencahayaan
Peningkatan pelayanan.
Peningkatan kecermatan.
Kesehatan yang lebih baik.
Suasana kerja yang lebih nyaman.
Keselamatan kerja yang lebih baik.
E. KKPMT Berkaitan Kardiovaskular, Respirasi, Muskuloskeletal
1. Sistem kardiosvaskuler
Sherwood, L. (2001) Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem
yang secara umum berperan mengedarkan darah ke seluruh tubuh,
sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh serta
mengangkut semua zat buangan. Sistem ini melibatkan jantung, pembuluh
darah dan darah. Jantung adalah organ berongga dan berotot yang
memompa semua darah; sebanyak lebih kurang lima liter; ke seluruh tubuh
sekitar satu putaran per menit atau lebih cepat di saat berolahraga. Darah
mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh.
Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluhpembuluh yang lebih
kecil, lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan
vena, yang membawa darah kembali ke jantung.
2. Sistem Respirasi
Majumder, N. (2015) Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu
proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun
menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika
oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang
banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
3. Sistem Muskuluskeletal
Fikriyah, S. and Febrijanto, Y. (2012) muskuloskeletal adalah istilah
umum yang berhubungan dengan otot dan kerangka tubuh. Lebih detilnya,
sistem muskuloskeletal meliputi tulang, otot, sendi, tulang rawan, ligamen,
tendon, dan bursae. Sistem muskuloskeletal dapat memberikan stabilitas
dan membuat tubuh bergerak. Dengan adanya sistem muskuloskeletal,
tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan,
berlari, berenang, hingga sesederhana mengambil suatu benda.Sistem
muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh
serta melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru,
ginjal, dan hati.
HASIL PENGAMATAN
Perencanaan rumah sakit ini telah dimulai sejak tahun 2006 yang berkaitan
dengan adanya kebijakan untuk pendirian rumah sakit perguruan tinggi dan
terbatasnya fasilitas pendidikan di rumah sakit pendidikan utama di RS. M.
Djamil, Padang. Melalui berbagai proses dan tahapan, peletakan batu pertama
rumah sakit dilakukan 29 Maret 2014 oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional,
Prof. Dr.Ir. Musliar Kasim, MS yang juga mantan Rektor Universitas Andalas.
Rumah sakit ini dibangun dengan 200 tempat tidur serta difasilitasi dengan
sarana dan prasana yang cukup lengkap yang telah disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Fasilitas yang ada di rumah sakit ini sangat
lengkap, dengan program unggulan pada penyakit keganasan dan gastrointestinal.
Pelayanan meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan kamar
operasi, pelayanan UGD, instalasi farmasi, pelayanan pasien rujukan, pelayanan
ICU, ambulance, pelayanan penunjang (radiologi, laboratorium dan gizi) serta
dilengkapi fasilitas radioterapi yang sangat modern.
Letak : Strategis
Type :B
1) Pendaftaran :
Petugas pendaftaran mendaftarkan pasien yang mau
berobat di unit kamar bersalin
2) Penyimpanan dan distribusi rekam medis :
Petugas menyiapkan dan mendistribusi berkas rekam
medis pasien kamar bersalin
3) Pengelolaan data dan pelaporan :
Petugas membutuhkan data pelayanan dan penyakit di unit
kamar bersalin
e. Unit kamar operasi
1) Pendaftaran :
Petugas pendaftaran mendaftarkan pasien yang mau
berobat di unit kamar operasi
2) Penyimpanan dan distribusi rekam medis :
Petugas menyiapkan dan mendistribusi berkas rekam
medis pasien kamar operasi
3) Pengelolaan data dan pelaporan :
Petugas membutuhkan data pelayanan dan penyakit di unit
kamar operasi
f. Unit Radiologi
Unit rekam medis memiliki hubungan kerja dengan unit
radiologi dalam koordinasi untuk pelayanan :
1) Pendaftaran :
Petugas pendaftaran membuatkan kartu berobat pasien
yang ada didalamnya nomor rekam medis pasien
2) Pengelolaan data dan pelaporan :
Petugas membutuhkan data kunjungan dan pelayanan di
nit radiologi
g. Unit farmasi
1) Pendaftaran :
Petugas pendaftaran membuatkan kartu berobat pasien
yang ada didalamnya nomor rekam medis pasien
2) Pengelolaan data dan pelaporan :
Petugas membutuhkan data pelayanan obat di unit farmasi
h. Unit gizi
No ICD 10 Diagnosa
1 M00-M25 Arthropati
2 M40-M54 Dorsopati
3 M60-M63 Kelainan otot
4 M86-M90 Osteopati lain
Table 3.1 data diagnosa ICD 10 sistem musculoskeletal
2. Sistem kardiovaskular
3. Sistem Respirasi
Didalam ICD -10 sistem respirasi terdapat pada chapter X “Disease off the
Respiratory System J00-J99”
No ICD 10 Diagnosa
1 J00-J06 Infeksi Saluran Pernapasan Akut
2 J10-J18 Influenza Dan Pneumonia
3 J20-J22 Infeksi Saluran Pernapasan Bawh Akut
Lainnya
4 J30-J39 Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan Atas
5 J40-J47 Penyakit Saluran Pernapasan Bawah Kronik
Tabel 3.3 Diagnosa ICD 10 Sistem Rspirasi
No ICD 10 Diagnosa
4 K40-K46 Hernia
2. Sistem Endokrin
No ICD 10 Diagnosa
1 E00-E07 Kelenjar Tiroid
2 E10-E16 Pankreas
3 E20-E21 Kelenjar Paratiroid
4 E22-E23 Kelenjar Hipofisis
5 E24-E27 Kelenjar Adrenal
Tabel 3.5 Diagnosa ICD 10 Sistem Endokrin
3. Sistem Perkemihan
Didalam ICD -10 sistem perkemihan terdapat pada chapter XIV “Disease
off the Genitourinary System N00-N99”
No ICD 10 Diagnosa
1 N34.1 Uretritis Nonspesifik
2 N34.2 Uretritis Lainnya
3 N34.3 Sindrom Uretra
4 N39.0 Infeksi Saluran Kemih
5 N39.9 Gangguan Sistem Perkemihan
Tabel 3.6 Diagnoa ICD 10 Sistem Perkemihan
BAB IV
PEMBAHASAN
penelitian (Ningsih & Hikmawan, 2016) dengan judul Kebutuhan Rak Dan
Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Universitas Andalas Padang. Pelitian ini
menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Saat dilakukannya observasi diruang
penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit tersebut diperoleh rak
penyimpanan berkas rekam medis yang penuh, hal tersebut mengakibatkan
petugas mengalami kesulitan dalam pengambilan dan pengembalian berkas rekam
medis, serta beberapa berkas rekam yang tidak tertata rapi bahkan terdapat berkas
rekam medis yang disimpan di luar rak penyimpanan berkas rekam medis seperti
di dalam kardus yang nantinya dapat menyebakan rusaknya berkas rekam medis
pasien. Hal itu mendorong perlunya penambahan rak berkas rekam medis dengan
Sampel yang digunakan Kepala Bagian Rekam Medis, tiga orang petugas rekam
medis bagian penyimpanan, Rak penyimpanan, Berkas Rekam Medis. Hasil
penelitian menunjukan terdapatnya rak penyimpanan 2 macam rak yaitu rak kayu
dan rak roll’o pack.
Di Rumah Sakit Universitas Andalas Padang terdapat 2 bagian ruangan
penyimpanan yang terpisah yaitu satu penyimpanan rawat inap dan yang satu lagi
penyimpanan rawat jalan. Di dalam ruangan penyimpanan rawat inap juga ada
rekam medis pasien COVID-19 dan rekam medis pasien HIV, sedangkan diruang
penyimpanan rawat jalan hanya rekam medis pasien rawat jalan tidak ada selain
rekem medis pasien seperti dipenyimpanan rawat inap tersebut.
Alur prosedur di TPPRJ dibagi menjadi dua yaitu pasien baru dan pasien
lama. Pasien lama juga dibedakan menjadi dua yaitu pasien lama bawa KIB
dan pasien lama tidak bawa KIB.
B. Saran
1. Sebaiknya ruangan penyimpanan rekam medis lebih luas supaya tenaga rekam
medis tidak kesulitan dalam mencari rekam medis pasien.
2. Menurut saya sebaiknya rumah sakit menambah tenaga rekam medis dibagian
penyimpanan.
3. Sebaiknyan rumah sakit menambah fasilitas penyimpanan dokumen agar data-
data pasien tersimpan dengan rapih.
Daftar pustaka
Permenkes RI No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008. Rekam Medis. Jakarta : DepkesRI.
LAMPIRAN
PERENCANAN JADWAL KEGIATAN