Anda di halaman 1dari 63

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed

Lubuk Pakam Tahun 2020

SKRIPSI

OLEH :

Alex Satria
NIM: 16.11.002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA

LUBUK PAKAM TAHUN 2020


LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini Dengan Judul :

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020

Dipersiapkan dan Diseminarkan Oleh :

Alex Satria
NIM: 16.11.002

Telah Disetujui untuk Diseminarkan Dihadapan Peserta Seminar Komisi Penguji

Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan Fisioterafi

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Lubuk Pakam, Juni 2020

Pembimbing

Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns, M.Kep


NIK. 01.11.11.10.1985
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020

Oleh :

Alex Satria
NIM: 16.11.002

Lubuk Pakam, Juni 2020

Komisi Penguji Tanda Tangan

1. Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns, M.Kep _______________


NIK. 01.11.11.10.1985

Disahkan Oleh :

Dekan Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Kuat Sitepu, S.Kep,Ns,M.Kes Tati Murni Karokaro, S.Kep, Ns,M.Kep


NIK.01.95.26.02.1972 NIK. 01.02.28.02.1980

.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ini panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa,

atas kasih dan Karunian-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian

dan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Beban Kerja Terhadap

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed

Lubuk Pakam Tahun 2020”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk

menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar serjana di Program Ilmu

Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra

Lubuk Pakam. Dalam penyusunan dan penulisan skripisi ini, peneliti menyadari

bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun tulisan

dan pembahasannya, namun demikian peneliti mengharapkan adanya masukan

dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kiranya tulisan ini dapat

menambah bahan kepustakaan dan menjadi bahan bagi kita semua.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak menghadapi

kesulitan tetapi berkat bimbingan dan bantuan semua pihak yang terkait, akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes, selaku ketua yayasan Medistra

LubukPakam.

2. Drs. David Ginting, M.Pd, M.kes, Selaku Rektor Institut Kesehatan

Medistra LubukPakam.

3. Kuat Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kes, Selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan

Fisioterafi Institut Kesehatan Medistra LubukPakam.


i
4. Tati Murni Karokaro S.kep, Ns, M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

5. Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing dalam

penulisan skripsi ini, yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan

dan bantuan dengan kesabaran untuk semua kesalahan dalam perbaikan

selama penulisan skripsi ini.

6. Dian Anggri Yanti, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Institut Kesehatan Medistra LubukPakam.

7. Kardina Hayati S.Kep, Ns, M.Kep selaku wali tingkat. Yang telah banyak

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dengan kesabaran selama

menulis skripsi ini.

8. Bapak ibu Dosen dan staf pengajar yang mengajar di Institut Kesehatan

Medistra Lubuk Pakam yang memberikan ilmu kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan

9. Hormat dan sayang saya kepada kedua orang tua tercinta yang telah

memberikan doa dan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada seluruh keluarga dimana pun berada terima kasih untuk semangat dan

doanya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada seluruh teman teman Program Studi Ilmu Keperawatan Institut

Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang selalu memberikan semangat dan

dukungan dalam proses penyusunan penelitian ini, khususnya Wondo, Dyasti,

Alkindi, Dani, Ossi, Sandro, Winardi, dan Fitri.

Serta keseluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

ii
yang telah membantu dan mendukung penulis. Penulis menyadari bahwa

dalam proposal penelitian ini masih ditemukan kekurangan dan jauh dari kata

sempurna, oleh karenam itu kritik dan saran yang bersiafat membangun

sanagat diharapkan. Untuk kesempurnaan penelitian ini . akhir kata penulis

mengucapkan semoga peneliti ini berguna untuk kitasemua

Lubuk Pakam, Juni 2020

Alex Satria
Nim : 16.11.002

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................vi

BAB IPENDAHULUAN..........................................................................................
1.1Latar Belakang...................................................................................
1.2Rumusan Masalah..............................................................................
1.3Tujuan penelitian................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................
1.4 Manfaat penelitian.............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
2.1 Konsep BebanKerja...........................................................................
2.1.1 Pengertian BebanKerja..............................................................
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja
2.1.3 Pengukuran Beban Kerja
2.2KonsepDokumentasiKeperawatan
2.2.1Pengertian DokumentasiKeperawatan
2.2.2Tujuan dan Manfaat DokumentasiKeperawatan
2.2.3Komponen DokumentasiKeperawatan
2.2.4Alat Ukur Kelengkapan DokumentasiKeperawatan
2.2.5Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan
Dokumentasi Keperawatan
2.3Kerangka Teori
2.4 KerangkaKonsep
2.5 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

iv
3.2 Lokasi dan waktu penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
3.2.2 Waktu Penelitian
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
3.4 Metode PengumpulanData
3.4.1 DataPrimer
3.4.2 DataSekunder
3.5 Variabel dan DefenisiOperasional
3.5.1 Variabel
3.5.2 DefenisiOperasional
3.6Metode Pengukuran
3.7Pengolahan dan Analisa Data
3.7.1Pengolahan Data
3.7.2 Analisa Data
BAB IVHASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.3Analisa Univariat
4.4Analisa Bivariat..................................................................................
4.4.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed
Lubuk Pakam Tahun 2020
BAB VPEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020
BAB VIKESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
6.2Saran
6.2.1Bagi institusi pendidikan
6.2.2Bagi institusi pelayanan keperawatan
v
6.2.3Bagi Peneliti selanjutnya
6.2.4Bagi Pasien
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian .....................................................................26

Tabel 3.2 Varibel dan Definisi Oprasional................................................................28

Tabel 3.3 Blue print SAK (Standar Asuhan Keperawatan).......................................30

Tabel 4.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020................................................................................................56
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit
Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020.......................................................57
Tabel 4.3Tabulasi Silang Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD
RumahSakitGrandmedLubukPakamTahun2020.......................................58

vii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN................... 66

LAMPIRAN 2 KUESIONER PENELITIAN............................................................67

LAMPIRAN 3 Kuesioner Beban Kerja PerawatIGD................................................68

LAMPIRAN 4 LEMBAR OBSERVASI PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................69

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................................23

Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian...............................................................4

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu jenis layanan kesehatan di rumah sakit

yangterus berkembang, saat ini para perawat memegang peranan dan tanggung

jawab secara profesional yaitu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien

dengan menggunakan metode pemecahan masalah secara ilmiah dengan

pendekatan proses keperawatan. Untuk dapat memberi asuhan keperawatan yang

professional. perawat dibekali berbagai ilmu keperawatan medikal bedah

(Suratun, 2008).Perawat merupakan profesi yang beresiko tinggi terhadap stress.

Faktor-faktor yang menjadi sumber terjadinya stres pada perawat salah satunya

adalah beban kerja. Beban kerja terdiri dari beban kerja fisik dan mental.

Keperawatan adalah salah satu pekerjaan penuh ketegangan,sebagai anggota

utama dari tim perawat,perawat memainkan peran penting dalam meningkatkan

kesehatan. Perawat adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengontrol

pasien setiap hari dan terus dihadapkan dengan banyak faktor penuh ketegangan.

Triagemerupakan proses memilah pasien menurut tingkat keparahannya.

Pelayanan pasien gawat darurat merupakan pelayanan yang memerlukan

pelayanan segera,yaitu cepat,tepat,dan cermat untuk mencegah kematian atau

kecacatan. Salah satu indikator mutu pelayanan berupa response time (waktu

tanggap),dimana merupakan proses untuk mencapai kelangsungan hidup (Depkes

2004).

IGD merupakan salah satu unit pelayanan rumah sakit yang sangat

strategis dan menentukan hasil asuhan klinis pada pasien yang masuk ke rumah

sakit serta unit pelayanan dengan tingkat resiko klinis yang tinggi. Perencanaan

1
ketenagakerjaan harus benar - benar diperhitungkan agar tidak menimbulkan

2
3

dampak yang tidak di inginkan. Sistem kerja yang tidak di rencanakan

dengan baik dapat menyebabkan keluhan subyektif, seperti beban kerja yang

berat, dapat menimbulkan pelayanan tidak maksimal, sehingga kualitas kerja/

kinerja menurun (Robot dkk,2015).

Hasil penelitian yang dilakukan International Council of Nurses (ICN)

menunjukkan, peningkatan beban kerja perawat, telah mengakibatkan 14%

peningkatkan kematian pasien yang dirawat dalam 30 hari pertama sejak dirawat

di rumah sakit. Ini menunjukkan adanya hubungan antara jumlah kematian

dengan jumlah perawat per pasien dalam sehari (Rachmawati,2012).

Sedangkan pada tahun 2007 data kunjungan pasien ke instalasi gawat darurat

diseluruh Indonesia mencapai 4.402.205 (13,3% dari total seluruh kunjungan

rumah sakit diselurh Indonesia) dengan jumlah kunjungan 12% dari kunjungan

IGD. Jumlah yang signifikan ini kemudian memerlukan perhatian yang cukup besar

dengan pelayanan pasien gawat darurat sehingga mentri kesehatan pada tahun 2009

menetapkan acuanbagi rumah sakit dalam mengembangkan pelayanan gawat

darurat khususnya di instalasi gawat darurat dimana salah satu prinsip umumnya

tentang penanganan pasien gawat darurat yang harus ditangani kurang lebih 5 menit

setelah pasien sampai di IGD yang disebut response time.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 40 responden sebanyak 87,5%

responden berpengetahuan tinggi tentang empati,95,5% responden memiliki sikap

yang positif dalam berempati,67,5% pasien menilai tindakan empati responden

kurang baik,92,5% pasien tidak puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan

oleh perawat (Amelia,2010).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Endang, Dkk (2018) dengan jumlah

sampel 119 responden. Analisa data menggunakan uji chi square dengan tingkat

kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian ini didapatkan beban kerja dalam

kategori sedang 68 (57,1%) dan dokumentasi asuhan keperawatan dalam kategori


4

baik 68 (57,1%). Ada hubungan beban kerja dengan dokumentasi asuhan

keperawatan di IRNA kelas III RSUD Ulin Banjarmasin ( p

value=0,001<0,05).

Dokumentasi merupakan tanggung jawab dan tugas perawat setelah melakukan

intervensi keperawatan. Pendokumentasian yang tidak lengkap dapat menurukan

mutu pelayanan keperawatan. Sejak zaman Florence Nightingale, perawat telah

menganggap dokumentasi sebagai bagian yang vital dari praktik professional. Pada

tulisan awalnya Nightingale menggambarkan tentang perlunya perawat untuk

mencatat “penggunaan cahaya yang tepat dari udara segar, cahaya, kehangatan,

kebersihan, serta pemeliharaan dan pemberian diet yang tepat,” dengan tujuan

mengumpulkan, menyimpan dan mendapatkan kemballi data untuk

menatalaksanakan pasien secara cerdas (camp,2004).

Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaina kegiatan pada praktik

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien paasien diberbagai

tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan

sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat

humanistik, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi

masalah yang dihadapi klien. Salah satu bagian yang terpenting dari asuhan

keperawatan ialah dokumentasi.

Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang

dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawat yang berguna untuk

kepentingan klien,perawat,dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan

tanggung jawab perawat (Camp, 2004).

Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan diberikan pada klien

membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab

dan tanggung gugat dari berbagia kemungkinan masalah yang dialamai klien baik
5

masalah kepuasan maupun ketidak puasan terhadap klien yang diberikan

(Nursalam,2008).

Kondisi beban kerja yang berat atau kelelahan membuat faktor pemicu

kesalahan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Keadaan tersebut akan

menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas pelayanan keperawatan. Dengan

demikian, beban kerja akan mempengaruhi perawat dalam melaksanakan

pekerjaannya termasuk dalam Pendokumentasian asuhan. Dari masalah tersebut

maka peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Beban Kerja Terhadap

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2020.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada pengaruh beban kerja terhadap pendokumentasian

asuhan keperawatan di IGD RS Grandmad Lubuk Pakam tahun 2020.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasiPengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengidentifikasi perubahan beban kerja terhadap pendokumentasian

asusahan keperawatan.

b. Untuk mengidentifikasi perubahan sebelum dilakukan pendokumentasian asusahan

keperawatan.

c. Untuk mengidentifikasi perubahan sesudah dilakukan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

d. Untuk mengidentifikasi perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan

pendokumentasian asuhan keperawatan.


6

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi perawat

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan, sehinggah ada

perkembangan baru asuhan keperawatan dalam beban kerja terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi data dasar atau studi banding bagi peneliti

lainnya yang mempunyai perhatian dan minat terhadap pengembangan asuhan

keperawatan.hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi inspirasi untuk

menggali ide-ide kritis.

3. Bagi Instansi Pendidikan.

Untuk menambah bahan informasi atau data–data bagi Mahasiswa/i dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi perpustakaan institut

kesehatan lubuk pakam.

4. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber informasi dalam mengetahui

tingkat beban kerja perawat terhadapat tindakan pendokumentasianyang dilakukan

oleh perawat.
7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep BebanKerja

2.1.1 Pengertian BebanKerja

Beban kerja merupakan keadaan dimana seseorang melakukan suatu usaha

yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi permintaan dan untuk

menyelesaikan banyaknya pekerjaan yang diberikan yang harus diselesaikan dalam

batas waktu tertentu (Supardi,2010).

Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban

kerja adalah jumlah total waktu keperawatan baik secara langsung atau tidak

langsung dalam memberikan pelayanan keperawatan yang diperlukan oleh pasien

dan jumlah perawat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan tersebut

(Kurniadi, 2012).

Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental, beban kerja yang

terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan

seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja (Efendi, 2009).

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain:

Tarwaka, dkk (2010) menyatakan bahwa secara umum hubungan antara

beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagi faktor yang sangat

kompleks, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

8
33

a. Beban kerja karena faktor eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh

pekerja atau yang disebut dengan stressor, yaitu:

Meliputi tugas yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata ruang tempat

kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, sikap kerja, cara

angkatangkut, beban yang di angkat-angkut, alat bantu kerja, sarana informasi

termasuk display dan kontrol, alur kerja dan lain-lain.

Organisai kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja seperti, lamanya

waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem pengupahan,

sistem kerja, musik kerja, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan

weenang dan lain-lain.

Lingkungan yang dapat memberikan beban tambahan kepada tenaga kerja

adalah:

a) lingkungan kerja fisik seperti : mikroklimat (suhu udara ambien, kelembaban

udara, kecepatan aliran udara, suhu radiasi), intensitas penerangan, intensitas

kebisingan, vibrasi mekanik dan tekanan udara

b) Lingkungan kerja kimiawi seperti : debu, gas-gas pemcemar udara, uap logam,

fume dalam udara dan lain-lain

c) Lingkungan kerja biologis seperti : bakteri, vitus dan parasit, jamur serangga dan

lain-lain
34

d) Lingkungan kerja psikologis seperti : pemilihan dan penempatan tenaga kerja,

hubungan antara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan atasan, pekerja dengan

keluarga dan pekerja dengan lingkungan sosial yang berdampak kepada

performasi kerja di tempat kerja.

b. Beban kerja karena faktor internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu

sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh

tersebut dikenal sebagai strain. Berat ringannya strain dapat dinilai baik secara

objektif maupun subjektif. Penilaian secara objektif yaitu melalui perubahan

reaksi fisiologis. Sedangkan penilaian subjektif dapat dilakukan melalui

perubahan reaksi psikologis dan perubahan perilaku. Karena itu strain secara

subjektif berkaitan dengan harapan, keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif

lainnya. Secara lebih ringkas faktor internal meliputi:

1) Faktor somatis (jenis kelamin, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, staus gizi)

2) Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan dan lain-lain).

Menurut Tarwaka (2010), standart penilaian beban kerja objektif

berdasarkan waktu efektif.

1. Bila waktu kerja produktif > 90% maka tergolong beban kerja tinggi

2. Bila waktu kerja produktif ≥ 85-90% maka tergolong beban kerja ideal.

3. Bila waktu kerja produktif < 85% maka tergolong beban kerja rendah.
35

Menurut Thomas dalam Kurniadi (2012) faktor-faktor yang

mempengaruhi beban kerja perawat adalah sebagai berikut:

1. Pengelompokan perawat dan alokasi pasien khusus.

2. Alokasi pekerjaan perawat.

3. Pengorganisasian tugas.

4. Tanggung jawab kepada pasien.

5. Tanggung dalam pencatatan.

6. Penghubung/mediator dengan staf perawat dan dokter.

Secara umum faktor-faktor internal yang mempengaruhi beban kerja

perawat antara lain:

1. Jumlah pasien yang dirawat tiap hari, tiap bulan, tiap tahun.

2. Kondisi atau tingkat ketergantungan pasien.

3. Rata-rata hari perawatan tiap pasien.

4. Pengukuran tindakan keperawatan langsung dan tidak langsung.

5. Frekuensi tindakan keperawatan yang dibutuhkan.

6. Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung.

Adapun faktor-faktor yang eksternal yang bisa mempengaruhi beban kerja

perawat antara lain:


36

1. Masalah komunitas yaitu situasi yang ada di masyarakat saat ini seperti jumlah

penduduk yang padat atau berlebihan, lingkungan kurang bersih, kebiasaan

kurang sehat dan sebagainya.

2. Disaster yaitu kondisi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami wabah

penyakit dan sebagainya. Hal ini akan mempengarhi kebijakan rumah sakit karena

rumah sakit harus menyediakan tenaga keperawatan cadangan.

3. Hukum/undang-undang dan kebijakan yaitu situasi hukum perundangundangan

yang bisa mempengaruhi kinerja rumah sakit/ketenagaan keperawatan seperti

Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Undang-undang

nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen serta undang-undang

keperawatan sebagai pedoman utama praktik keperawatan.

4. Politik yaitu kebijakan pemerintahan yang berkuasa atau oposisi yang bisa

mempengaruhi kondisi kinerja rumah sakit seperti banyaknya pasien karena

kecelakaan akibat demonstrasi, kekerasan politik lainnya. Kecenderungan partai

politik dalam memandang tenaga keperawatan dan sebagainya.

5. Pengaruh cuaca yaitu akibat perubahan cuaca bisa mempengaruhi jenis penyakit

sehingga mempengaruhi jumlah tenaga keperawatan.

6. Ekonomi yaitu situasi ekonomi yang ada saat ini seperti adanya krisis ekonomi

mengakibatkan pendapatan menurun sehingga pendapatan rumah sakit menurun.

7. Pendidikan konsumen yaitu tingkat pendidikan masyarakat sudah semakin tinggi

sehingga tenaga perawat harus profesional atau dengan kata lain semakin banyak

tenaga perawat yang dibutuhkan satu tingkat lebih tinggi dari pendidikan

masyarakat dibanding tingkatan lebih rendah dari masyarakat.


37

8. Kemajuan ilmu dan teknologi yaitu kemajuan ilmu dan teknologi termasuk bahasa

harus diikuti oleh semua perawat, karena kalau tidak bisa mengikuti maka

otomatis tidak akan bisa masuk bursa kerja. (Kurniadi, 2012).

2.1.3 Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan

informasi tentang efisiensi dan efektifitas kerja suatu unit organisasi, atau

pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan analisis

beban jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik analisis beban kerja atau

teknik menajemen lainnya. Jabatan adalah identifikasi pekerjaan tertentu didalam

organisasi. Jabatan merupakan sebuah deskripsi pekerjaan, kedudukan

profesionalnya dan spesifik pada pemangku jabatan tertentu yang berkaitan

dengan aktivitas khusus pekerjaannya. (Simamora, 2010).

Pengukuran atau perhitungan beban kerja personal ada tiga cara yang

dapat digunakan antara lain Time and monitoring study, Work sampling, dan

Daily log

1. Time and monitoring study merupakan teknik yang digunakan untuk

mengamati dan mengikuti kegiatan yang dilakukan personal yang sedang kita

amati untuk mendapatkan beban kerja dari personal, dan yang lebih penting

adalah mengamati dengan baik kompetensi atau kualitas kerja personal.

2. Work sampling merupakan teknik yang digunakan pada dunia industry untuk

melihat beban kerja yang dipangku oleh personal pada satu unit bidang ataupun

jenis tenaga tertentu. Pada work sampling, kita dapat mengamati hal-hal yang

spesifik tentang penjelasan sebagai berikut :


38

a. Aktivitas apa yang sedang dilakukan personal pada waktu jam kerja.
b. Apakah aktivitas personal berkaitan dengan fungsi dan tugasnya pada waktu jam
kerja.
c. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak
produktif
d. Pola beban kerja dikaitkan waktu dan schedule jam kerja.
e. Pada work sampling yang diamati adalah apa yang dilakukan oleh perawat,
informasi yang dibutuhkan oleh penelitian ini adalah waktu dan kegiatannya,
bukan siapanya.
2. Daily log merupakan bentuk sederhana dari work sampling dimana orang yang

diteliti menuliskan kegiatan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Penggunaan teknik ini sanagat tergantung pada kerjasama dan kejujuran dari

personal itu sendiri (Ilyas, 2010).

2.2 Konsep DokumentasiKeperawatan

2.2.1 Pengertian DokumentasiKeperawatan

Potter dan Perry (2005) mendefinisikan dokumentasi sebagai segala

sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang

bukti bagi individu yang berwenang. Dokumentasi keperawatan juga merupakan

salah satu bentuk upaya membina dan mempertahankan akuntabilitas perawat dan

keperawatan. Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah

satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan

asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit.

Menurut Kozier (2004), dokumentasi keperawatan adalah laporan baik

komunikasi secara lisan, tertulis maupun melalui komputer untuk menyampaikan

informasi kepada orang lain.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat DokumentasiKeperawatan

Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari


39

kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada

pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status

kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons

pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Dokumentasi keperawatan mempunyai

porsi yangbesardari catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu

atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping itu catatan juga

dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi (Interdisipliner)

yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta aktual untuk

dipertanggung jawabkan (Yeni,2010).

Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat

sakit pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang

menggambarkan asuhan keperawatan/ kebidanan yang diberikan. Umumnya

catatan pasien berisi imformasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa

keperawatan dan medik, respons pasien terhadap asuhan kerawatan/kebidanan

yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi beberapa rencana

untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan

maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama perawat/ bidan

maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan (Yeni, 2010).

Manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan mempunyai makna

yang penting bila dilihat dari berbagai aspek :

1. Hukum.

Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan,

dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien

sebagaipenggunajasa,makadokumentasidiperlukansewaktu-waktu. Dokumentasi
40

tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.

2. Jaminan mutu (kualitaspelayanan).

Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan memberikan

kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Dan

untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh

masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang akurat. Hal

ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

3. Komunikasi.

Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah yang

berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat

catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam

memberikan asuhan keperawatan.

4. Keuangan.

Semua tindakan keperawatann yang belum, sedang, dan telah diberikan

dicatat dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan

dalam biayakeperawatan.

5. Pendidikan.

Isi pendokumentasian menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan

keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran

bagi siswa atau profesi keperawatan.

6. Penelitian.

Data yang terdapat di dalam dokumentasi keperawatan mengandung

informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan

profesi keperawatan.
41

7. Akreditasi.

Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan

fungsi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian asuhan

keperawatan yang diberikan, guna pembinaan lebih lanjut (Yeni,2010).

2.2.3 Komponen DokumentasiKeperawatan

Nursalam (2007), menyebutkan instrumen dokumentasi penerapan standar

asuhan keperawatan di RS menggunakan instrumen A dari Depkes

(1995)meliputi:

Standar I : Pengkajian keperawatan

Standar II : Diagnosa keperawatan

Standar III : Perencanaan keperawatan

Standar IV : Implementasi keperawatan

Standar V : Evaluasi keperawatan

Standar VI : Catatan asuhan keperawatan

Penjelasan masing-masing standar meliputi :

Standar I : Pengkajian keperawatan

a. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedomanpengkajian.

b. Data di kelompokkan(bio-psiko-sosial-spiritual)

c. Data dikaji sejak pasien datang sampaipulang

d. Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status

kesehatan dengan norma dan pola fungsikehidupan.

Standar II : Diagnosa keperawatan


42

a. Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telahdirumuskan

b. Diagnosa keperawatan mencerminkan PE /PES.

c. Merumuskan diagnosa keperawatan aktual ataupotensial.

Standar III : Perencanaan keperawatan

a. Berdasar diagnosakeperawatan.

b. Disusun menurut urutanprioritas.

c. Rumusan tujuan mengandung komponen pasien / subyek perubahan perilaku,

kondisi pasien dan kriteriawaktu.

d. Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci danjelas.

e. Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien /keluarga.

Standar IV : Tindakan keperawatan

a. Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencanakeperawatan

b. Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

c. Revisi tindakan berdasar evaluasi.

d. Semua tindakan yang sudah dilakukan dicatat dengan ringkas dan jelas.

Standar IV : Evaluasi

a. Evaluasi mengacu padatujuan.

b. Hasil evaluasidicatat

Standar VI : Catatan asuhan keperawatan

a. Menulis pada format yang baku

b. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yangdilakukan.

c. Perencanaan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan benar.

d. Setiap melaksanakan tindakan perawat mencantumkan paraf / nama jelas, tanggal

dilakukantindakan.
43

e. Dokumentasi keperawatan tersimpan sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

2.2.4 Alat Ukur Kelengkapan DokumentasiKeperawatan

Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan merupakan alat

untuk mengukur mutu asuhan keperawatan di rumah sakit. Asuhan keperawatan

dikatakan bermutu bila telah memenuhi kriteria standar profesi. Standar profesi

adalah standar asuhan keperawatan yang diterbitkan oleh departemen Kesehatan

republik Indonesia dan diberlakukan melalui surat keputusan Direktur Jenderal

Pelayanan Medik No YM.00.03.2.7637 tahun 1993. standar asuhan keperawatan

merupakan bagian integral dan penjabaran dari standar pelayanan rumah sakit

yang diberlakukan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan No 436 tahun

1993. Instrumen evaluasi terdiri dariinstrument A yang memuat studi dokumentasi

penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit, instrument B penilaian

persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan, instrument C instrumen

observasi pelaksanaan tindakan keperawatan (Maltis, 2000).

Pendokumentasian asuhan keperawatan diukur menggunakan instrumen

yaitu lembar observasi yang diisi oleh peneliti, tentang Instrumen Studi

Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah sakit (Instrumen

A) meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi

(Depkes, 2005). Instrument A merupakan standar proses keperawatan yang terdiri

dari pengkajian, diagnosis, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. Instrumen A

digunakan sebagai alat untuk memperoleh data tentang penerapan standar proses

keperawatan yang selanjutnya dianalisis dengan rumus Tendency Central.


44

2.2.5 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Dokumentasi

Keperawatan

Pelaksanaan dokumentasi keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang erat hubungannya

dengan perilaku individu dan masyarakat di bidang kesehatan menurut Green

(1980) dalam Notoatmodjo (2007), yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factor), merupakan faktor yang mempermudah

dan mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu.

Faktorinibersifatinternal,yangterdiridari:pengetahuan,sikap,nilai-nilai budaya,

kepercayaan dari orang tersebut terhadap perilaku tertentu, karakteristik individu

Faktor pemungkin (enabling factor), merupakan faktor yang memungkinkan

untuk terjadinya perilaku tertentu. Faktor ini biasanya berada di luar individu,

yang terdiri dari ketersediaan pelayanan (petugas, sumberdaya/fasilitas), biaya,

adanya aturan- aturan dan komitmen (prosedur tetap pelaksanaan asuhan

keperawatankeluarga).

2. Faktor penguat (reinforcing factor) adalah faktor yang memperkuat untuk

terjadinya perilaku tertentu. Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah dukungan,

kritik baik dari rekan sekerja, teman-teman sekerja atau lingkungan, reward,

punishment dan petugas kesehatan.


45

2.3 Kerangka Teori

Pelayanan Keperawatan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Lengkap


1. Pengkajian
2. Diagnosa
Pendokumentasian
3. Rencana keperawatan Asuhan Keperawatan
4. Pelaksanaan tindakan
keperawatan
5. Evaluasi
Tidak Lengkap
6. Tanda tangan dan nama perawat
7. Catatan keperawatan
8. Resume

Beban kerja karena faktor eksternal

1. Masalahkomunitas
2. Disaster
3. Hukum/undang-undang dankebijakan
4. Politik Ringan
5. Pengaruh cuaca
6. Ekonomi
7. Pendidikanklien Berat
Beban Kerja
8. Kemajuan ilmu danteknologi
Beban kerja karena faktor internal
Sedang
1. Jumlah pasien
2. Kondisiatau tingkat
ketergantunganpasien.
3. Rata-rata hari perawatan tiap pasien
4. Pengukuran tindakan keperawatan
langsung dan tidak langsung
5. Frekuensi tindakan keperawatan yang
dibutuhkan
6. Rata-rata waktu keperawatan langsung
dan tidaklangsung
46

Gambar 2.1 Kerangka Teori

2.4 KerangkaKonsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep

satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti, atau

menunjukan jenis serta hubungan antar variable yang diteliti dan variable lainnya

yang terkait (Sastroasmoro, 2017).

Untuk kerangka konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini akan

dijelaskan pada gambar 2.3 berikut ini

VariabelIndependen(Bebas) Variabel Dependen(Terikat)

Beban Kerja Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan

Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan:

: Area yang diteliti

: Hubungan

2.5 Hipotesis

Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori dan belum menggunakan fakta (Notoatmodjo, 2010).


47

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh antara beban kerja

terhadappendokumentasian asuhan keperawatan di IGD Rumah Sakit Grandmed

Lubuk Pakam Tahun 2020.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

korelasi dan regresi sederhana. Korelasi sederhana dimaksudkan untuk

mengetahui hubungan variabel beban kerja dan variabel Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan, sedangkan regresi sederhana dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh beban kerja terhadap Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan. Variabel dalam penelitian ini ialah beban kerja (sebagai variabel X)

dan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan (sebagai variabel Y). Data dianalisis

menggunakan analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini

3.2 Lokasi dan waktu penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di IGD RS Grandmed Lubuk Pakam. Alasan peneliti

memilih lokasi penelitian ini adalah :

a. IGD RS Grandmed Lubuk Pakam merupakan ruangan yang memiliki kerentanan

kesalahan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan

b. IGD RS Grandmed Lubuk Pakam merupakan rumah sakit tipe B

c. IGD RS Grandmed Lubuk Pakam berlokasi didaerah yang bisa dijangkau oleh

peneliti
49

d. IGD RS Grandmed Lubuk Pakam merupakan salah satu tempat lahan praktek

mahasiswa/mahasiswa

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari - Juli 2020. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel.

No Uraian Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Bimbingan Proposal

BAB (I,II, dan III)

3 Persentase dan Seminar

Proposal

4 Perbaikan Proposal

5 Pengumpulan Data

6 Analisa Data

7 Penulisan Hasil

penelitian BAB (IV,V

dan VI)

8 SidangSkripsi
50

9 Pengumpulan Skripsi

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang sedang bekerja di

ruangan IGD RS Grandmed Lubuk Pakam yang berjumlah 30 responden perawat.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel responden

dengan cara mengambil semua anggota populasi yang masuk dalam kriteria.

Sehingga, berdasarkan dari jumlah semua anggota populasi penelitian serta

kriteria, diperoleh sampel untuk variabel beban kerja perawat dan variabel

pendokumentasian asuhan keperawatan sebanyak 30 perawat yang bekerja di

ruangan IGD RS Grandmed Lubuk.

3.4 Metode PengumpulanData

3.4.1 DataPrimer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari

individu atau perseorangan seperti hasil pengisian lembar keusioner. Penelitian ini

menggunakan data primer yang berasal dari lembar kuesioner dan lembar

observasi yang berisikan pernyataan tentang pengaruh beban kerja terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan. Selanjutnya lembar kuesioner dan lembar

observasi dibagikan pada seluruh perawat di ruangan IGD RS Grandmed


51

LubukPakam.

3.4.2 DataSekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber yang kedua, dari tempat

penelitian. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari biografi seluruh

perawat yang sedang bekerja di ruangan IGD RS Grandmed Lubuk Pakam.

3.5 Variabel dan DefenisiOperasional

3.5.1 Variabel

Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu

subjek penelitian ke subjek lain misalnya tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,

tekanan darah, atau hemoglobin (Sastroasmonro, 2014 dalam Melisa, 2018).

Variabel penelitian terdiri dari dua yaitu:

a. Variabelindependent(variabelbebas)padapenelitianiniadalah

Beban kerja

b. Variabeldependent(variabelterikat)padapenelitianiniadalahk
epuasan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

3.5.2 DefenisiOperasional

Suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara

memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatau

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Notoatmojho,

2012 dalam Melisa, 2018). Defenisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 3.2.


52

Tabel 3.2 Varibel dan Definisi Oprasional

N Variabel Defenisi Oprasional Alat Skala Kategori dan Skor

O Ukur

Independent
1. Beban Kerja Beban kerja merupakan Lembar Ordinal Skor :
sesuatu yang muncul 1 = Berat
dari interaksi antara Kuesioner 2 = Sedang
tuntutan tugas-tugas, 3 = Ringan
lingkungan kerja dimana 4 = Tidak menjadi beban
digunakan sebagai Kriteria :
tempat kerja, Ringan = 1-17
keterampilan, perilaku Sedang = 18-35
dan persepsi dari pekerja Berat = 36-52
Kinerja perawat dalam
2. Dependent melakukan Lembar Ordinal Kategori
Pendokumentasian pendokumentasian
Asuhan Observasi Baik : > mean (28,80)
asuhan keperawatan
Keperawatan yang meliputi Kurang : < mean (28,80)
pengkajian, diagnosa,
perencanaan,
implementasi, dan
evaluasi

3.6 Metode Pengukuran

Data Kuesioner beban kerja perawat, menggunakan kuesioner terdiri dari

13 butir pertanyaan dengan pertanyaan Skor :

1 = Berat

2 = Sedang
53

3 = Ringan

4 = Tidak menjadi beban

Pengkategorian dilakukan dengan menentukan nilai mean, sehingga

menemukan hasil sebagai berikut:

Ringan = 1-17

Sedang = 18-35

Berat = 36-52.

Instrumen variabel pendokumentasian asuhan keperawatan ini

menggunakan lembar observasi instrument Standar Asuhan Keperawatan (SAK)

dari RSUD Dr Soetomo Surabaya (2018) dengan 32 uraian yang terbagi dalam 6

sub variabel meliputi: pengkajian terdiri dari 6 item, diagnosa keperawatan 3 item,

rencana tindakan 4 item, intervensi/tindakan 8 item, evaluasi 3 item, dan

dokumentasi keperawatan 8 item.

Tabel 3.3Blue print SAK (Standar Asuhan


Keperawatan)

No Jenis Pernyataan No Item Jumlah


1 Pengkajian 1,2,3,4 4 item
2 Diangnosa Keperawatan 1,2,3 3 item
3 Intervensi/Perencanaan 1,2,3,4 4 item
4 Implementasi 1,2,3,4,5,6,7,8 8 item
5 Evaluasi 1,2,3 3 item
6 Dokumentasi 1,2,3,4,5,6,7,8 8 item
Keperawatan

3.7 Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Menurut (Notoatmodjo, 2012 dalam Melisa, 2018) pengolahan data

merupakan salah satu langkah penting. Hal ini disebabkan karena data yang
54

diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi

yang benar, pengolahan data dilakukan melalui empat tahap,yaitu:

a. Editing
Editing merupakan ketepatan untuk pengecekan keusioner apakah jawaban
yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah huruf menjadi data bentuk
angka/bilangan. Kegunaan coding ini adalah untuk mempermudah pada saat
analisa data.
c. Prosesing

Prosesing dilakukan dengan cara mengentry data dari kuesioner ke program

komputerisasi. Tahapan ini dilakukan setelah melakukan pengkodean data.

d. Cleaning
Cleaning merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry untuk
mengetahui apakah ada kesalahan atau tidak.

3.7.2 Analisa Data


a. Univariat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari

suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian

(Polit & Hungler, 1999). Pada penelitian ini analisa data dengan metode

statistik univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik dari responden

penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja, menjelaskan

beban kerja perawat, dan proses pendokumentasian asuhan keperawatan.

b. Bivariat
55

Analisis bivariat adalah untuk melihat hubungan atau perbedaan data

distribusi atau data proposi antara variabel indevendent dan variabel dependent,

analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif atau hubungan

(korelasi) bila datanya berbentuk ordinal digunakan tehnik Uji chi-

square diterapkan pada kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan di

amati (data observasi) untuk membuktikan atau ada perbedaan secara nyata atau

tidak dengan frekuensi yang diharapkan. Chi-square  adalah teknik analisis yang

digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan

frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu yang

dihasilkan. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi
BAB IV

HASIL PENELITIAN

1.

2.

3.

4.

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah sakit Grand Medistra secara resmi berganti nama menjadi rumah

sakit Grandmed mulai 19 April 2017. Rumah sakit Grandmed adalah rumah sakit

swasta yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan bagi dokter dan masyarakat

yang membutuhkan. Rumah sakit Grandmed merupakan salah satu rumah sakit

dengan akreditas tipe B. Rumah sakit Grandmed merupakam rumah sakit swasta

di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki keunggulan termasuk di dalamnya

komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan

spesialistik dan alat penunjang medis.

Rumah sakit Grandmed beroperasi dengan ijin dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Deli Serdang nomor 3890/440/DS/SIRS/2009 pada tanggal 09

Desember 2009. Rumah sakit Grandmed berada dibawah naungan Yayasan

Medistra yang juga memiliki Institusi Pendidikan Kesehatan yaitu Institut

Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Rumah sakit Grandmed beralamat di Jalan.

Medan No. 66, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Bangunan

rumah sakit Grandmed didirikan di atas tanah seluas 38.000 m2 .

Awal beroperasi, kapasitas tempat tidur yang disediakan oleh rumah sakit

Grandmed adalah 200 tempat tidur dengan fasilitas peralatan diagnostik

56
57

penunjang yang cukup lengkap dan memadai sesuai dengan teknologi kedokteran

yang berkembang pada saat itu. Dalam sejarahnya, rumah sakit Grandmed

mengadakan
58

beberapa perubahan dan pengumbangan fasilitas kesehatan diantaranya

pengembangan gedung klinik spesialis terpadu, unit hemodialisis, dan pelayanan

jantung (Cathlab dan CVCU).

Motto yang digunakan dari rumah sakit Grandmed ini adalah: “Berupaya

memberikan yang terbaik”. Adapun visi dari rumah sakit Grandmed yaitu:

“Menjadi rumah sakit dengan pelayanan kesehatan paripurna dan terpercaya”

dan misi rumah sakit Grandmed yaitu:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas serta terjangkau

2. Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan dengan pelatihan dan

pendidikan yang berkelanjutan

3. Memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien melalui kerjasama

pelayanan kesehatan didukung fasilitas yang canggih.

Tabel 4.1
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD
Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

No Variabel Frekuensi (n=86) Persentase (%)


PendidikanTerakhir
1 Diploma 21 70,00
Sarjana 9 30,00
Jumlah 30 100
Lama Bekerja
1 tahun 83,3
2 25
2 Tahun 16,7
5
Jumlah 30 100

Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah

bebankerjaterhadappendokumentasnasuhankeperawatan di IGDRS Grandmed Lubuk

Pakam dengan jenis kelamin pendidikanTerakhir Diploma sebanyak 21 orang (70,0%).

Lama Bekerjapasien terendah pada 1 tahun sebanyak 25 orang (83,3%).


59

4.3 Analisa Univariat

Tujuan analisa univariat adalah untuk menerangkan distribusi frekuensi:Pengaruh

Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

No Variabel Frekuensi (n=86) Persentase (%)


Lama bekerja
1 1 tahun 25 83,3
2 2 tahun 5 16,7
Jumlah 30 100
Beban kerja perawat
1 Ringan 8 26,7
. 2 Sedang 6 20,0
3 Berat 16 53,3
Jumlah 30 100
Pendokumentasian asuhan
keperawatan
1 14 46,7
Baik
2 16 53,3
Kurang baik
Jumlah 30 100

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah perawat yang lama bekerjaselama 1

tahunsebanyak 25 orang (83,3%), Beban Kerja Perawat yang Ringansebanyak 8

orang (26,7%), pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik sebanyak 14

orang (46,7%).

4.4 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variable bebas dengan variable terikat secara independen.

Untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan variable terikat secara
60

independen dalam penelitian ini dilakukan dengan uji chi-squre (X2) test tabel 2

x 2 pada taraf nyata α=0,05.

4.4.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

menggunakan analisa Baik dan Kurang Baik

dianalisisdenganmenggunakantarafnyata α=0,05. Pengaruh Beban Kerja

Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020dilihatsepertitableberikut.

Tabel 4.3
Tabulasi Silang Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020

Pendokumentasian asuhan
keperawatan Total
No. Beban kerja p value
Baik Kurang baik

F % F % %

. Ringan 7 87,5 1 12,5 100


0,017
Sedang 2 33,3 4 66,7 100
(P<0,05)
. Berat 5 31,2 11 68,8 100

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas beban kerja yang ringan

sebanyak 7 orang (87,5%), dimana pendokumentasian yang kurang baik yang

ringan sebanyak 1 orang (12,5%) dan kurang baik yang berat sebanyak 11

orang(68,8%).
61
BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian yang telahdilakukan di RS Grandmed Lubuk Pakam.Telah


memberikan gambaranPengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun
2020
Dari hasil penelitian ditemukan variabel peran dan dukungan Keluarga,
komunikasi Perawat dan Pasien, Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
discharge planning bermakna secara statistik dalam analisa bivariat maupun
multivariat.

5.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan Pengaruh

Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di IGD Rumah

Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020di Rumah Sakit Grandmed Lubuk

Pakam dengan hasil analisa uji Chi Square didapatkan P-value (p=0,017).

Dapatdilihatdapat dilihat bahwa mayoritas beban kerja yang ringan sebanyak 7

orang (87,5%), dimana pendokumentasian yang kurang baik yang ringan

sebanyak 1 orang (12,5%) dan kurang baik yang berat sebanyak 11

orang(68,8%).

Beban kerja perawat adalah semua aktivitas ataupun aksi yang dikerjakan

bagi seorang perawat selama bekerja dalam satu unit pelayanan kesehatan (3).

Jika beban kerja yang mesti di emban oleh seorang perawat melebihi dari

kapasitas dirinya, lalu tentunya dapat berakhir tidak baik buat fertilitas kerja dan

mutu pelayanan yang diberikan perawat tersebut (4). Data awal yang calon

peneliti dapatkan dari bagian Rekam Medik RSUD Ulin Banjarmasin tentang

kelengkapan dokumentasi keperawatan tahun 2016 didapatkan dari 24.979

62
dokumentasi keperawatan yang dianalisis, hanya 6.911 (27,67%) yang dilakukan

dengan lengkap, dan 18.068 (72,33%) tidak lengkap. Dari wawancara dengan

beberapa

63
64

supervisor ruangan di IRNA kelas III RSUD Ulin Banjarmasin

menyatakan mereka terus memotivasi kawan-kawan perawat untuk melakukan

pecatatan terhadap semua tindakan yang dilakukan agar mutu pelayanan terus

lebih baik. Dari hasil wawancara dengan perawat pelaksana didapatkan beberapa

hal yang menjadi alasan para perawat antara lain banyaknya dokumentasi yang

harus ditulis dan diisi sehingga terkadang perawat menjadi kewalahan, selain itu

perbandingan antara perawat – klien tidak seimbang, di ruang – ruang tertentu

klien selalu penuh sementara jumlah perawat shift kurang. Penelitian ini

bertujuan mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan dokumentasi

asuhan keperawatan di ruang IRNA kelas III RSUD Ulin Banjarmasin.

Peneliti mengobservasi 15 rekam medis pasien, terdapat 10 rekam medis

yang tidak lengkap dalam pengisian dokumentasi asuhan keperawatan yang

berhubungan dengan pengisian evaluasi SOAP yang masih terdapat

ketidaklengkapan jam dan tanda tangan perawat, kemudian wawancara terhadap

5 perawat pertanyaannya mengenai pengetahuan dokumentasi asuhan

keperawatan 3 perawat diantaranya masih menjawab dengan kurang lengkap,

dan berdasarkan wawancara terhadap kepala ruangan dan 5 orang perawat

mengenai beban kerja perawat yang dirasakan hasilnya mengatakan beban kerja

tinggi, dikarenakan selain melakukan tugas pokok perawat dalam melakukan

asuhan keperawatan seperti melakukan pelayanan keperawatan, perawat juga

melakukan tugas lain seperti pendelegasian dokter yaitu memberikan obat,

injeksi, perawat juga melakukan peranan sebagai tenaga administrasi dan tenaga

farmasi, selain itu karena bangsal penyakit dalam dan bedah harus

membutuhkan observasi yang ketat, 8 sehingga waktu untuk beristirahat juga

tergolong sedikit dan dapat mempengaruhi beban kerja di rumah sakit.


BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mencari

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di

IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020di Rs Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2020 . Maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Ada Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Di IGD Rumah Sakit planning dengan P value ( 0,017)

6.2 Saran

6.2.1 Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap

pembelajaran di dalam pendidikan ilmu keperawatan.

6.2.2 Bagi institusi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tentang pelaksaan

discharge planning pada pasien stroke di Rs Grandmed Lubuk Pakam

6.2.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi / sumber kepustakaan serta

sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian yang berkaitan dengan discharge Planning pada pasien stroke

6.2.4 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini berguna untuk ,mencegah terjadinya stroke

berulang, mencegah komplikasi, membantu pemulihan, mencegah

kematian, mengupayakan kecacatan seminimal mungkin

65
66
DAFTAR PUSTAKA

Desi, T.C., Ratna, P.P., Anis, S.S., (2017). Hubungan Beban


Kerja Dengan Perilaku Caring Perawat Menurut
Persepsi Klien Di IGD RSUD Jombang. Jurnal Ilmiah
Keperawatan, Vol 3 No 2 September 2017.

Faisal,R.R., Rani, F.A., (2018). Hubungan Beban Kerja dan


Motivasi Kerja Perawat Dengan Kelengkapan
Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang
Bedah dan Interna RSUD dr. H. Andi Abdurrahman
Noor Kabupaten Tanah Bumbu. Dinamika Kesehatan,
Vol 9 No. 2 Desember 2018.

Kimalaha, N., Mahfud., Anggraini, A.N., (2018).


Pengetahuan dan Beban Kerja Perawat Berhubungan
Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Bangsal Penyakit Dalam dan Bedah.
Indonesian Journal of Hospital Administration, Vol 1
No. 28 Oktober 2018.

Aswadi, S., Endang, P., Herry, S., (2018). Hubungan Beban


Kerja Dengan Dokumentasi Asuhan Keperawatan.
Nerspedia, Vol 1 No. 18 Oktober 2018.

Endang, S., (2019). Faktor Yang Berhungan Dengan Mutu


Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di RSUD
DR. Soetomo Surabaya. 10 Januari 2019.

Choirul, A., (2017). Hubungan Beban Kerja Dengan


Kepuasan Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat
(IGD). 13 Juli 2017.

Departemen Kesehatan Ri. (2006). Pedoman Manajemen


Sumber Daya Manusia (Sdm) Kesehatan Dalam
Penanggulangan Bencana ; Jakarta 36 Al-Assaf, A.F.
(2009). Mutu Pelayanan Kesehatan : Perspektif
Internasional. Jakarta : Egc.

67
Keputusan Menteri Kesehatan Ri, (2005). Pedoman
Pengembangan Manajemen Kusnanto
(2003).Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan
Professional. Jakarta ; Egc.

Putri, M., Suryadhi, N.T., Alit, S., (2015). Hubungan


Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat
Dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan
Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar.
Public Health and Preventive Medicine Archive, Vol
3. No. 1. 12 Juli 2015.

68
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :..............................................................................

Alamat: ..............................................................................

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, Hubungan Beban Kerja
Dengan Perilaku Caring Perawat Menurut Persepsi klien. tidak ada paksaan dari pihak
manapun. Saya secara sukarela akan menjawab seluruh pernyataan yang diberikan oleh
peneliti secara sadar, jujur dan apa adanya.

Lubuk Pakam, Juni 2020

................................................
Nama & tanda tangan

69
KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Di IGD Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020

Identitas Nama :

Agama :

A. Karakteristik Umum Perawat

Berilah tanda silang (X) pada kotak yang telah tersedia sesuai dengan identitas diri
bapak/ibu/saudara/saudari.

1. Umur : tahun

2. Jenis Kelamin : Laki –Laki

Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : Diploma

Sarjana

4. Lama Bekerja : 1 Tahun

2 Tahun

3 Tahun

> 5-9 Tahun

> 10-20 Tahun

70
Kuesioner Beban Kerja PerawatIGD

Petunjuk
:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan
memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah
disediakan.

2. Tiap pernyataan diisi dengan satujawaban

No Pernyataa 1 2 3 4 Skor
n
1 Melakukan observasi klien secara ketat selama
jam kerja
2 Banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan
demi keselamatan kerja
3 Beragamnya jenis pekerjaan yang harus
dilakukan demi keselamatan kerja
4 Kontak langsung perawat dengan klien di ruang
IGD secara terus menerus selama jam kerja
5 Kurangnya tenaga perawat IGD dibanding
dengan klien kritis
6 Pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki
tidak mampu mengimbangi sulitnya pekerjaan di
IGD
7 Harapan pimpinan rumah sakit terhadap
pelayanan yang berkualitas
8 Tuntutan keluarga untuk keselamatan klien
9 Setiap saat dihadapkan pada keputusanyang
tepat
10 Tanggung jawab dalam melaksanakan
perawatan klien IGD
11 Setiapsaatmenghadapikliendengan
karakteristik tidak berdaya, koma dan kondisi
terminal
12 Tugas pemberian obat-obatan yang diberikan
secara intensif
13 Tindakan penyelamatan klien

71
72
LEMBAR OBSERVASI PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEPERAWATAN

INSTRUMEN SAK (STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN)


DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA 2018

Petunjuk: Beri tanda () bila aspek yang dinilai ditemukan dan beri tanda (x) bila
aspek yang dinilai tidak ditemukan.
No. Rekam Medis:

No Aspek Yang Keberadaan


Dinilai Ada Tida
k ada
A Pengkajian
1 Harus dilengkapi dalam waktu 1x24 jam setelah pasien
masuk rumah sakit.
2 Jika pengkajian belum dapat
dilengkapi harus diserahterimakan dan
dilanjutkan oleh perawat shift
berikutnya.
3 Perawat kedua yang melanjutkan pengkajian
membubuhkan
paraf pada pagian yang sudah dikaji dan
menandatangani pada akhir pengkajian.
4 Pengkajian dilakukan secara terus-menerus selama
pasien
dirawat.
5 Pengkajian keperawatan menggunakan formulir baku
pengkajian perawatan yang sudah ditetapkan rumah
sakit.
6 Data yang ada harus aktual dan valid.
B Diagnosis Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan dirumuskan sesuai masalah yang
ada pada pasien.
2 Diagnosa keperawatan meliputi: Proplem, Etiologi, dan
Syntom.
3 Merumuskan diagnosa keperawatan diutamakan yang
aktual
C Intervensi/Perencanaan
1 Ditetapkan berdasarkan masalah keperawatan yang ada.
2 Menggunakan formulir rencana keperawatan/Nursing
Care
Plan.
3 Menetapkan tujuan asuhan keperawatan secara
SMART, yaitu: specific, measurable (dapat diukur),
achievable(dapat
dicapai), realistic, dan timelineliness (ada batasan
waktu).
4 Rencana tindakan ditetapkan berdasarkan tujuan asuhan
keperawatan.

73
No Aspek Yang Keberadaan
Dinilai Ada Tida
k ada

D Implementasi
1 Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan,
menyangkut
keadaan bio-psikososial-spiritual pasien.
2 Mengutamakan keselamatan pasien.
3 Menjelaskan kepada pasien/keluarga setiap tindakan
yang akan dilakukan, menggunakan
Bahasa yang dapat
dimengerti.
4 Sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
5 Melaksanakan perbaikan tindakan keperawatan sesuai
respon
dan kondisi pasien
6 Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada
ketentuan dan prosedur yang baku.
7 Kolaborasi dengan tim kesehatan dengan segera bila ada
masalah yang mengancam keselamatan pasien
8 Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada
formulir
catatan terintegrasi.
E Evaluasi
1 Dilakukan secara periodik dan sistematis dalam menilai
perkembangan pasien.
2 Didokumentasikan dalam catatan terintegrasi setiap kali
selesai melakukan satu intervensi untuk menilai respon
terhadap intervensi yang sudah diberikan dan catatan
perkembangan setiap shift dinas dengan metode SOAP
sebagai evaluasi umum dalam satu shift dinas.
3 Menjadi acuhan kerja pada perawat yang melanjutkan
asuhan
keperawatan dan dapat diperbaharui sesuai respon
perubahan kebutuhan dan kondisi pasien.
F Dokumentasi Keperawatan
1 Dilakukan segera setelah melakukan prosedur atau
tindakan
keperawatan.
2 Penulisannya menggunakan tinta, ringkas, jelas, dengan
menggunakan istilah dan formulir yang baku.
3 Dapat digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi
antar

74
tim kesehatan, dan pelaporan.
4 Setiap pencatatan harus mencantumkan paraf/tanda
tangan dan nama jelas perawat yangmelaksanakan,
serta waktu (tanggal dan jam) pelaksanaan tindakan.
5 Disimpan sesuai peraturan yang berlaku dan tidak boleh
dihilangkan, dihapus, atau rusak.
6 Bila memperbaiki suatu kesalahan, coret dengan
membubuhkan satu garis pada kata atau kalimat yang
salah dan bubuhi paraf, tanggal dan waktu pembetulan.
7 Asuhan keperawatan yang harus
didokumentasikanadalah:
hasil observasi atau pengkajian, semua tindakan
yang
No Aspek Yang Keberadaan
Dinilai Ada Tida
k ada
direncanakan atau yang telah dilakukan, manifestasi
klinik,
dan evaluasi.
8 Bila ada pelaporan kepada tim kesehatan lain tentang
perubahan kondisi pasien, maka dokumentasi harus
mencakup:
1) Tanggal dan waktu pelaporan
2) Cara mengkomunikasikan
menggunakan telpon/handphone menggunakan
metodeSBAR/TBAK
3) Semua perubahan terapi yang diterima daridokter
Semua tindakan yang telah dilakukan, respon, dan hasil
dari tindakan tersebut

75

Anda mungkin juga menyukai