OLEH :
Mengesahkan,
Rusmini, S.Kep.,Ns.,MM
NIP.197010161989032001
Tim Penguji:
Tanggal Ujian :
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Dan Pangkal
Ibu Jari Tangan Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Oleh:
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Proposal Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Dan Pangkal Ibu
Jari Tangan Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Tahun 2021” Penyusunan Proposal Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Penulisan Proposal Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
Mataram.
3. Ibu Desty Emilyani, M.Kep selaku Ketua Program Studi D.IV Keperawatan
Mataram.
Skripsi ini.
Skripsi ini.
iv
6. Ibu
7. Kedua orang tua, kakak, adik saya yang telah senantiasa memberikan cinta,
kasih sayang, bantuan secara langsung maupun tidak lansgung dan selalu
8. Sahabat dan semua teman – teman saya terimakasi atas segala bantuan dan
Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih banyak kekurangan baik
dari isi maupun sistematika penulisan, oleh karena itu saran kritik yang bersifat
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................7
A. Kerangka Teori................................................................................................9
3. Pijat Refleksi..............................................................................................41
B. Kerangka Konsep..........................................................................................73
C. Hipotesis........................................................................................................74
1. Tempat Penelitian......................................................................................75
vi
2. Waktu Penelitian........................................................................................75
B. Desain Penelitian...........................................................................................76
1. Populasi.....................................................................................................76
2. Sampel.......................................................................................................77
D. Variabel Penelitian.........................................................................................80
1. Variabel independen..................................................................................80
2. Variabel dependen.....................................................................................80
1. Data primer................................................................................................80
2. Data sekunder............................................................................................81
1. Data primer................................................................................................81
2. Data sekunder............................................................................................82
1. Data primer................................................................................................82
2. Data sekunder............................................................................................84
H. Analisis Data.................................................................................................84
I. Prosedur Penelitian.......................................................................................85
J. Kerangka Kerja..............................................................................................89
K. Definisi Operasional......................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................92
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3 : Definisi Operasional Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 12 : Glucometer……………………………………………………….............. 84
Gambar 13 : Stik…………………………………………………………………………. 85
Gambar 14 : Outoklik……………………………………………………………………. 85
Gambar 15 : Lancet……………………………………………………………………… 85
Gambar 17 : Waskom…………………………………………………………………… 86
Gambar 18 : Waslap…………………………………………………………………….. 86
Gambar 19 : Handuk…………………………………………………………………….. 87
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kencing manis atau penyakit gula darah merupakan suatu golongan penyakit
kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai
dilepaskan oleh pankreas dan merupakan satu satunya hormon yang dapat
menurunkan kadar gula darah (Bilous, R., & Donelly, 2014). Secara garis
Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes.
Berarti ada 1 orang per 6 detik atau 10 orang per menit yang meninggal
penderita diabetes mellitus diperkirakan akan naik dari 415 juta orang di
tahun 2015 menjadi 642 juta orang di tahun 2040 (Tandra, 2017). Indonesia
1
2
di tahun 2013, dan melonjak pesat ke angka 8,5% di tahun 2018 sehingga
tertinggi terdapat di daerah DKI Jakarta sebesar 3,4% dan terendah di NTT
provinsi NTB pada tahun 2018 sebanyak 36.486 jiwa mengalami peningkatan
pada tahun 2019 sebanyak 396.222 jiwa. Kota Mataram menduduki urutan
Menurut data profil kesehatan Kota Mataram tahun 2015, prevalensi pasien
2018 sebanyak 259 orang pada tahun 2019 sebanyak 272 orang sedangkan
dari bulan januari – agustus tahun 2020 sebanyak 199 orang. Berdasarkan
2019 dan pada tahun 2020 diperikirakan akan terus bertambah. Wilayah
farmakologi digunakan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang
lama maka terapi farmakologi memiliki efek yang dapat merugikan seperti
farmakologi dinilai memiliki efek samping lebih sedikit dan lebih ekonomis
(Kamaluddin, 2010).
4
mellitus salah satu diantaranya ialah pijat refleksi. Pijat refleksi merupakan
suatu cara pengobatan penyakit dengan cara memijat melalui titik pusat saraf
darah diantaranya ialah titik otak, hypofisis, pankreas, hati (Mahendra, 2009).
dilakukan pada telapak tangan dan kaki terutama di area organ yang
(Nilla, 2007).
gula darah. Relaksasi dapat bekerja untuk menekan hormon stres dan
hormon kortisol yang menjadi salah satu faktor pencetus kenaikan gula darah
Bare, B., Hinkle, J., Cheever, 2008) Hormon-hormon tersebut memacu hati
dikendalikan maka akan menaikan kadar gula darah (Wiastuti et al., 2017).
Pijat refleksi berperan dalam menstimulasi pankreas dan hati, selain itu pijat
mengurangi stres, sehingga kadar gula darah tetap dalam batas normal
(Chaundary, 2008).
aktifitas fisik dan pengaturan makan dalam pelaksanaan kasus faktor resiko
kader dalam deteksi dini faktor resiko dan screening DM (Depkes RI, 2008).
berupa senam dan juga jalan kaki. Namun belum ada tindakan terapi
Puskesmas Cakranegara.
penelitian tentang “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan
terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
2021”.
6
B. Rumusan Masalah
Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan terhadap Penurunan Kadar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan
terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe
2021.
2. Tujuan Khusus
kaki dan pangkal ibu jari tangan pada pasien diabetes mellitus tipe 2
2021.
kaki dan pangkal ibu jari tangan pada pasien diabetes mellitus tipe 2
2021.
7
c. Menganalisis pengaruh pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan
2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dan pangkal ibu jari tangan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dapat
diketahui manfaat dari pelaksaan terapi pijat refleksi kaki dan pangkal ibu
tindakan terapi pijat refleksi kaki dan tangan pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
keseluruhan.
d. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
a. Definisi
yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl,
dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl
(Waspadji, 2011).
berasa manis dalam jumlah yang sangat besar (Bilous, R., &
Donelly, 2014).
9
10
darah (gula darah) melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah
sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah
puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl yang disertai dengan
munculnya gejala utama yang khas, yakni urin yang berasa manis
kerusakan sel beta itu ini tidak jelas. Ketidakmampuan sel beta
makanan tidak dapat disimpan dalam hati dan tetap berada dalam
badan.
12
4) Diabetes sekunder
DM.
c. Etiologi
cukup, maka gula darah akan terproses dengan baik, sehingga sel
d. Patofisiologi
anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya gula kedalam sel,
akan di tangkap oleh reseptor insulin yang ada pada permukaan sel
sebagai lubang untuk kunci, agar dapat masuk kedalam sel. Pada
dan kadar gula dalam darah menjadi meningkat. Selain itu, apabila
ini, badan akan menjadi lemah karena tidak ada sumber energi di
dalam sel.
15
e. Manifestasi Klinis
ialah :
(poliuria).
otot.
pada lensa.
6) Kulit gatal, infeksi kulit, gatal –gatal disekitar area penis dan
vagina.
menyerang kulit .
7) Ketonuria
melalui ginjal.
8) Kelemahan / keletihan
letih.
beberapa faktor yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
hari atau yang biasa disebut dengan gaya hidup. Menurut (Marewa,
diantaranya ialah :
1) Keturunan (genetik)
2) Usia
umur 40-59 tahun, dan umur lebih dari 60 tahun. Umur antara 35-
(Prihaningtyas, 2013).
c) Kebiasaan Merokok
d) Kegemukan (obesitas)
g. Pemeriksaan Diagnostik
ditegakan melalui :
1) Tes urine
terdapat kandungan gula dalam kadar yang tinggi atau tidak pada
pekat.
2014). Hasil tes urin yang negatif tidak dapat membedakan antar
gula urine :
clinitest, clinistix
delapan jam sebelum tes. Hal ini dilakukan untuk membuat agar
gula dalam darah setelah puasa adalah 126 mg/dl atau lebih,
mellitus.
diabetes.
normal.
ujung jari untuk mengambil tidak lebih dari setetes darah kapiler.
Tes ini disebut juga dengan finger prick blood suger screening
atau yang lazim disingkat dengan gula darah stick. Tes gula
(Tandra, 2017).
minimal 8 jam dan kadar gula darah 2 jam sesudah makan (2 jam
h. Penatalaksanaan
1) Non farmakologis
a) Rencana diet
berlebihan.
b) Latihan jasmani
c) Edukasi
lingkungan.
d) Manajemen Stress
2) Farmakologi
(a) Sulfonilurea
rangsangan gula.
(b) Glinid
melalui hati.
(a) Metformin
(b) Tiazalidindion
30
b) Insulin
ialah :
dalam sehari.
malam.
i. Komplikasi
1) Hipoglikemia
2) Ketoasidosis diabetik
kadar natrium (Na) tinggi dan tidak ada ketonemia (Sari, 2012).
berbagai organ tubuh. Hal ini berkaitan dengan kadar gula yang tinggi
ialah :
yang bocor ini akan masuk ke dalam mata dan dapat menghalangi
dan elektrolit (natrium dan kalium). Namun, kadar gula yang tinggi
dari gagal ginjal. Pengendalian kadar gula yang baik dapat melalui
pola diet, aktivitas fisik, dan pengobatan (Darryl, E., & Barnes,
yang berada di otot, kulit, serta organ lain serta susunan syaraf
(Ndraha, 2014), Masalah ini meliputi mati rasa atau kebas, mudah
usus besar.
2012).
Gabungan kadar gula yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri,
2016).
a. Definisi
Kadar gula darah adalah tingkat gula dalam darah yang diatur
Kondisi kadar gula darah harus selalu seimbang, yaitu harus berada
antara 60-120 mg/dL pada waktu puasa dan kadar gula darah di
bawah 200 mg/dL dua jam setelah makan (Susilo & Wulandari, 2011).
bahwa kadar gula darah adalah jumlah glukosa yang ada di dalam
hormon insulin yang harus berada antara 60 – 120 mg/dL pada waktu
bagi tubuh, gula berasal dari dua sumber utama, yaitu makanan dan
karbohidrat).
Penelitian dari (Satria, 2019), Cara untuk mengukur kadar gula darah
Pastikan bahwa jarum yang anda pakai streil dan masih baru.
4) Letakkan ujung jari anda yang akan ditusuk. Kami sarankan anda
5) Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kasa atau kapas
darah terbentuk di ujung jari. Tekan dengan pelan jari anda untuk
kedua.
akurat.
pada kerusakan alat. Hasil yang tidak akurat bisa disebabkan oleh
(Tandra, 2017):
1) Makanan
Makanan akan menaikan kadar gula darah, satu hingga dua jam
2) Hati
stabil.
4) Pijat Refleksi
5) Alkohol
3. Pijat Refleksi
memijat tangan, kaki, dan anggota tubuh lain dengan mengarah pada
titik pusat urat – urat saraf. Pemijatan ditempat – tempat tertentu itu
titik syaraf yang terdapat di kaki maupun tangan dengan tujuan untuk
hormon terkait dan aliran darah menjadi lancar (Trionggo & Ghofar,
2013).
dan memegang untuk merangsang titik akupuntur dan bagian lain dari
tubuh lain dengan mengarah pada titik pusat urat – urat saraf dengan
hormon terkait dan aliran dara menjadi lancar yang dilakukan dengan
pengobatan.
khusus titk refleksi yang agak tersembunyi atau telapak kaki yang
untuk memijat.
500 cc), agar kotoran di dalam tubuh mudah terbuang dan bagi
11) Jika pasien merasa kurang enak badan, pemijatan harus ditunda
diantaranya ialah :
2) Meningkatkan energi
3) Relaksasi
penyembuhan luka.
5) Menyembuhkan penyakit
Manfaat dari pijat refleksi selain membuat tubuh tetap bugar, pijat
a) Zona longitudinal
tubuh. Zona longitudinal dimulai dari ujung jari kaki yang ditarik
46
garis sejajar dengan ujung jari tangan yang sama, setiap satu
(1) Zona 1, dimulai dari ujung ibu jari kaki melewati tungkai
(2) Zona 2, dimulai dari ujung jari kaki kedua melewati tungkai
usus kecil.
(3) Zona 3, dimulai dari kaki ketiga melewati tungkai dan tubuh
besar dan usus kecil. Organ yang terkait pada kaki sebelah
47
(5) Zona 5, dimulai dari ujung jari kelima kaki melewati sisi luar
b) Zona transversal
48
transversal bahu.
siku.
dengan teknik pijat refleksi kaki ini dapat merangsang fungsi saraf
diabetes mellitus :
a) Otak
2009).
51
Gambar 3. letak titik otak pada telapak kaki kanan dan kiri
b) Hyphophysis
Titik pijat berada di ibu jari kaki zona longitudinal 1 dan zona
dan kiri
c) Pankreas
Gambar 5. letak titik pankreas pada telapak kaki kanan dan kiri
d) Hati
Area pijat berada di telapak kaki sebelah kanan dan kiri, zona
(Pearce, 2009).
Gambar 6. letak titik hati pada telapak kaki kanan dan kiri
kaki
a) Jalur jantung
darah dalam tubuh. Selain itu, titk ini juga dapat digunakan
Jalur ini juga biasa disebut Chong Zhong. Titik meridian ini
Jalur paru – paru ini juga biasa disebut dengan titikSau Sang.
pada jalur paru – paru ditekan dan pasien merasa sakit, bisa
Jalur ini biasa disebut Sau Zhe. Titik jalur ini terdapat di jari
Jalur ini biasa disebut dengan titik Sang Yang. Jalur ini
tersebut, titik ini bila ditekan dengan benar juga akan mampu
jalur San Chiau terdapat dibawah kuku jari manis. Jalur ini
57
a) Sakit kepala
b) Pundak pegal
d) Anemia
58
Daerah refleksi yang tepat untuk anemia terletak pada titik jari
e) Mengompol
dan kiri.
kelingking.
g) Diabetes
1) Teknik genggaman
60
2) Teknik cengkraman
memberi tekanan kuat dari suatu titik tertentu ke titik lain. Dalam
bawah. Letakkan ibu jari dengan cara menekuk ibu jari pada
maju.
berjalan.
4) Teknik rotasi
rotasi.
5) Teknik menekan
umumnya setelah teknik rotasi, tekan dan tahan pada bagian titik
6) Teknik kepal
7) Effleurage
2016).
tidak. Ini karena minyak membantu mencegah luka atau lecet pada
lancar dan mudah. Orang yang dipijat pun akan merasa tenang dan
2015).
h. Urutan Pemijatan
mulailah dari sebelah kanan. Hal ini akan berpengaruh positif bagi
menjadi dua yaitu pemijatan untuk kondisi tubuh normal dan kondisi
jatuh sakit secara tiba – tiba. Untuk mengetahui lebih rinci, simak
tersebut.
sama pada masing – masing orang. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh
pun berbeda pula. Jika daya tahan tubuhnya tidak kuat, maka proses
pemijatan pun akan memakan waktu lama. Sebaiknya jika daya tahan
sebentar.
hati, sistem otot. Pijat refleksi sebaiknya dimulai pada titik refleks
kenaikan gula darah dan organ yang berisiko tinggi terpengaruh oleh
titik-titik refleks lambung, usus halus, hati, pankreas, dan sel otot
pergelangan kaki.
tempat pijat.
Qi akan lancar.
selama 20 menit.
handuk.
(4) Pijat pangkal ibu jari menuju tepi luar tangan dengan
pangkreas.
(6) Proses pemijatan pangkal ibu jari tangan kanan dan kiri
khususnya pada titik titik yang terkait dengan kadar gula darah
kanan dan kiri pada bagian dalam pinggir, maka saraf reseptor akan
(Ganong, 2008).
(Pearce, 2009).
(Sherwood, 2009).
berupa pijat refleksi terjadi karena apabila titik refleksi ditekan dan
dipijat serta diberi aliran energi maka sistem serebral akan menekan
besarnya sinyal nyeri yang masuk kedalam sistem saraf yaitu dengan
(Saputra, 2017).
insulin sehingga membuat gula darah lebih sulit untuk memasuki sel
saat pijat refleksi. Effleurage menurut (Heri & Trianda, 2008), adalah
B. Kerangka Konsep
Klasifikasi DM :
1. Diabetes
Penatalaksanaan DM:
mellitus tipe 1
2. Diabetes 1. Diit
2. Diabetes
mellitus tipe 2 2. Latihan Jasmani
Melitus tipe 2 Kriteria Hasil
3. Edukasi Kadar Gula Darah :
3. Diabetes 4. Manajemen Stres
mellitus tipe lain a. Senam/olahraga 1. Hipoglikemia,
b. Positive thinking apabila, 35 – 55
c. Pijat Refleksi mg/dl
( Kaki dan Tangan) 2. Normal apabila,
60 – 199 mg/dl
3. Hiperglikemia,
apabila > 200
mg/dl
76
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 10: Kerangka Konsep Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Dan Pangkal
Ibu Jari Tangan Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (modifikasi teori Tarwoto, dkk
(2012), Price & Wilson (2013), Nastiti & Fransisca (2012))
C. Hipotesis
Ada pengaruh pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan terhadap
2021.
Tidak ada pengaruh pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan
terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe
2021.
77
BAB III
METODE PENELITIAN
kaki dan pangkal ibu jari tangan terhadap penurunan kadar gula darah pada
1. Tempat Penelitian
jumlah 64 orang.
Puskesmas Cakranegara.
2. Waktu Penelitian
Januari 2021.
75
76
B. Desain Penelitian
rancangan ini suatu kelompok sebelum dikenai perilaku diberi pre test,
O1 X O2
X : Perlakuan atau experimen berupa pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari
tangan
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Puskesmas Cakranegara.
a. Besar sampel
2001) :
NZ ² x P (1−P)
n=
N . d ²+ Z ² (1−P)
Keterangan :
n = sampel
N = jumlah populasi
kepercayaan 95%
NZ ² x P (1−P)
n=
N . d ²+ Z ² (1−P)
64 ( 1,96 )2 x 0,5(1−0,5)
n=
64 x ( 0,05 )2 + ( 1,96 )2 (1−0,5)
61,4656
n=
0,16+1,9208
61,4656
n=
2,0808
b. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
Cakranegara.
d) Tidak terdapat luka pada kaki / tangan atau luka gangren atau
2) Kriteria eksklusi
D. Variabel Penelitian
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain) (Nursalam, 2017).
1. Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat refleksi kaki dan
2. Variabel dependen
ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini akan muncul sebagai akibat dari
1. Data primer
2. Data sekunder
kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data sekunder dalam penelitian
1. Data primer
kuesioner.
82
b. Data mengenai gula darah sebelum dilakukan pijat refleksi kaki dan
c. Data mengenai gula darah setelah dilakukan pijat refleksi kaki dan
2. Data sekunder
untuk pasien diabetes melitus data diperoleh dari buku kunjungan pasien
1. Data primer
1) Umur
tahun.
2) Pendidikan
3) Pekerjaan
(15 tahun dan lebih) yang masih sekolah atau mengurus rumah
dan lain – lain. Tidak bekerja terdiri dari ibu rumah tangga,
tahun.
refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan diperoleh dengan cara
dengan kriteria :
1) Hipoglikemia : 35 – 55 mg/dl
2. Data sekunder
H. Analisis Data
diberikan pijat refleksi dan pangkal ibu jari tangan setelah dilakukan uji
menggunakan uji statistik ‘Uji T- berpasangan’ atau one sampel T-test. Uji T
test digunakan untuk menguji tingkat signifikan perbedaan nilai kadar gula
intervensi pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan dengan penentuan
nilai ρ (value) lebih kecil dari <0,05 maka Ha diterima dan H 0 ditolak (terdapat
85
pengaruh antara variabel yang diuji). Sedangkan jika nilai ρ (Value) lebih
besar dari >0,05 maka Ha ditolak dan H 0 diterima (tidak terdapat pengaruh
I. Prosedur Penelitian
a. Glucometer
b. Stick
c. Outoklik
d. Lancet
e. Alkohol swab
g. Waslap
87
h. Handuk
2. Prosedur Pelaksanaan
penelitian
pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan menggunakan alat
glucometer
6) Pasien diberikan pijat refleksi kaki dan pangkal ibu jari tangan
alat glucometer
89
J. Kerangka Kerja
B. Popula
si
A. Teknik pengambilan
sampel (Purposive
Sampling)
Sampel
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa Data
90
Gambar 21. Kerangka Kerja Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari
Tangan Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Di Kelurahan Selagalas Wilayah Kerja Puskesmas
Cakranegara
K. Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu
Jari Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Kelurahan Selagalas Wilayah Kerja Puskesmas
Cakranegara Tahun 2021.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statika Kota Mataram. (2019). Kota Mataram Dalam Data 2019. Kota
Bilous, R., & Donelly, R. (2014). Buku Pegangan Diabetes Edisi Ke 4. Jakarta: Bumi
Medika.
Chanif, & Khoiriyah. (2016). Efektivitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan
Darryl, E., & Barnes, M. (2012). Program Olahraga Diabetes. Klaten : PT Intan
Sejati.
Metabolik. Jakarta.
Dinkes Kota Mataram. (2015). Profil Kesehatan Kota Mataram Tahun 2015. Kota
Dinkes NTB. (2018). Profil Kesehatan NTB 2018. Journal of Chemical Information
Sehat.
Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologis Kedokteran Ed. 22. Jakarta : EGC.
Gupitasari, V., Widodo, S., & Mustofa, A. (2018). Pengaruh Pijat Refleksi Kaki
terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD
Ungaran. Skripsi.
Heri, & Trianda. (2008). Perbedaan Pengaruh Penambahan Teknik Efflurage Pada
https://www.diabetesatlas.org/upload/resources/2019/IDF_Atlas_9th_Edition_20
94
100. http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-
Kuswandi, A., Sitorus, R., & Gayatri, D. (2008). Pengaruh Relaksasi Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Sebuah
dan Kaki Sebelum dan Sesudah dilakukan Terapi Pijat Refleksi pada Penderita
Mahendra, R. (2009). Perbedaan sentisivitas tangan dan kaki sebelum dan sesudah
dilakukan terapi pijat refleksi pada penderita diabetes mellitus tipe II. JOM, Vol.
2, No.
Maliya, A., & Wibawati, R. (2011). Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah
Ndraha, S. (2014). Diabetes Mellitus Tipe II dan Tata Laksana Terkini. Jakarta :
Pustaka Utama.
Pratiwi, P., Amatiria, G., & Yamin, M. (2009). Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula
Pressindo.
96
Puskesmas Cakranegara.
terapi pijat refleksi pada telapak kaki dan pangkal ibu jari tangan terhadap
penurunan kadar glukosa darah penderita diabetes millitus tipe II di Ruang IGD
September 2020.
Saputra, E. V. (2017). Respons akut shiatsu dan refleksi terhadap kadar glukosa
journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ikora/article/download/8808/8467.
Sherwood, L. (2009). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi ke 6. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S., Bare, B., Hinkle, J., Cheever, K. (2008). Brunner and Suddarths
Penerbit FKUI.
ALFABETA.
Susilo, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Kencing Manis. Yogyakarta :
Andi.
Penerbit FKUI.
Tandra, H. (2017). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang Diabetes.
Trionggo, I., & Ghofar, A. (2013). Panduan Sehat Sembuhkan Penyakit dengan Pijat
Jakarta : FKUI.
98
Wiastuti, S. M., Rondhianto, R., & Widayati, N. (2017). Pengaruh Diabetes Self
28 Oktober 2020.
Pressindo.
Wulandari, R. (2015). Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah
Yokozawa. (2014). The Lymphatic System: A New Focus on its Role Disorders.
Yuwono, P., Khoiriyati, A., & Sari, N. K. (2013). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Ankle Brachial Index (Abi) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.
Judul Penelitian : “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan
pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan Terhadap Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kelurahan Selagalas
dengan pengisian kuisoner penelitian dan lembar observasi. Penelitian ini dilakukan
dua kali seminggu selama tiga minggu jadi enam kali diberikan pijat refleksi untuk
pasien diabetes melitus tipe 2. Tiap kali terapi 30 menit, 20 menit pijat refleksi pada
cara menjamin kerahasiaan identitas dan data yang diberikan, baik dalam
Anda dalam berperan serta dalam penelitian ini. Atas kesediaan dan partisipasinya
Mataram,…………………..2020
Peneliti,
Lampiran 2
jawaban terhadap pertanyan yang saya ajukan mengenai penelitian ini, saya
mengerti bahwa penelitian dapat menghargai dan menjunjung tinggi hak – hak saya
sebagai responden dan saya memahami bahwa penelitian ini akan sangat berguna
Saya menyadari bahwa keikutsertaan dan kejujuran saya dalam penelitian ini
penelitian ini.
Mataram, ………………………2021
Peneliti Responden,
(____________________) (____________________)
Lampiran 3
KUISONER PENELITIAN
“Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan Terhadap Kada
Kode Responden :
Petunjuk :
1. Isilah identifikasi Anda pada kolom yang tersedia dengan cara memberi
tanda centang (√) pada kotak yang tersedia sesuai dengan data dan
pendapat Anda.
untuk dijawab.
menjawab pertanyaan.
A. Karakteristik Responden :
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
Laki – Laki
Perempuan
4. Pendidikan :
SD Diploma/Sarjana
SMP/Sederajat Magister
5. Pekerjaan :
Pensiunan Swasta
Buruh PNS/TNI/Polri
Ya Tidak
Ya Tidak
melitus ?
Ya Tidak
Pernah Tidak
5. Apakah ada garis keturunan DM di keluarga anda ?
Ada Tidak
6. Lama riwayat DM
“Pengaruh Pijat Refleksi Kaki dan Pangkal Ibu Jari Tangan Terhadap Kada
Nilai
0 1 2
Aspek Yang Dinilai
Definisi : Pijat refleksi atau disebut juga refleksiologi merupakan
cara memijat tangan, kaki, dan anggota tubuh lain
dengan mengarah pada titik pusat urat – urat saraf.
Pemijatan ditempat – tempat tertentu itu mewakili
seluruh organ internal, sistem tubuh, anggota badan dan
kelenjar.
b. Titik hyphophysis
c. Titik pankreas
d. Titik hati
12. Dengan kedua tangan, gerakan kaki ke depan dan ke
belakang. Tekan jari jari kaki perlahan kearah telapak kaki,
lalu ke punggung kaki selama beberapa kali. Gerakan ini
akan mengendurkan semua sendi dan ligament di kaki
sehingga sirkulasi darah dan energi atau Qi akan lancar.
13. Ulangi teknik pemijatan beberapa kali, mulailah dengan
tekanan yang ringan lalu berangsur-angsur tingkatkan
tekanan tersebut, apabila pasien merasakan kesakitan
maka kurangi tekanannya.
14. Proses pemijatan dilakukan selama 20 menit untuk kaki kiri
dan kaki kanan
15. Membereskan alat jika sudah selesai pelaksanaan terapi.
16. Melepaskan sarung tangan (jika tadi menggunakan sarung
tangan)
17. Mencuci tangan
Tahap Terminasi :
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.
Nilai
0 1 2
Aspek Yang Dinilai
Definisi : Pijat refleksi atau disebut juga refleksiologi merupakan
cara memijat tangan, kaki, dan anggota tubuh lain
dengan mengarah pada titik pusat urat – urat saraf.
Pemijatan ditempat – tempat tertentu itu mewakili
seluruh organ internal, sistem tubuh, anggota badan dan
kelenjar.
Tujuan dan Manfaat :
1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Meningkatkan energi
3. Relaksasi
4. Mempercepat penyembuhan luka
5. Menyembuhkan penyakit
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Handuk
2. Baby oil/ minyak untuk memijat
Tahap Pre Interaksi :
1. Kesiapan diri perawat
2. Kesiapan alat dan bahan
3. Kesiapan lingkungan
Tahap Orientasi :
1. Berikan salam
2. Memperkenalkan nama
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pijat refleksi pada
klien atau keluarga
4. Kontrak waktu untuk tindakan pijat refleksi
5. Beri kesempatan klien untuk bertanya
6. Menjelaskan tentang kerahasiaan
7. Persiapkan alat di dekat klien
Tahap Kerja :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan bila perlu
3. Setelah pemijatan kaki selesai, pijat di lanjutkan pada area
tangan, selama pijat tangan, pemijat dan pasien duduk
berhadapan dan meletakkan tangan pasien di atas handuk.
4. Mulailah setiap sesi pijat refleksi tangan dengan tangan
kanan kemudian tangan kiri
5. Tuangkan sedikit minyak atau baby oil pada telapak tangan
lalu gosok perlahan disekitar pergelangan tangan kanan.
Gunakan gerakan menekan ke luar dengan ibu jari,
bergerak lembut perlahan
6. Pijat pangkal ibu jari menuju tepi luar tangan dengan
gerakan dan pola pijatan dengan tekanan lembut, mulai
dari bagian bawah jemari bergerak ke bawah, ke atas lalu
ke samping. Ini adalah daerah yang sangat penting dan
berkaitan dengan banyak hal, termaksud organ pangkreas.
7. Tekan lembut tangan, keringkan minyak dengan handuk.
Ulangi urutan pemijatan pada tangan kiri.
8. Proses pemijatan pada pangkal ibu jari tangan kiri dan
kanan selama 10 menit.
9. Membereskan alat jika sudah selesai pelaksanaan terapi.
10. Melepaskan sarung tangan (jika tadi menggunakan sarung
tangan)
11. Mencuci tangan
Tahap Terminasi :
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.