SKRIPSI
FITRIANI
NIM: 1611026
FITRIANI
NIM: 16.11.026
Pembimbing,
Damayanti S,Tr.Keb.M.Keb
NIK. 02.15.24.02.1990
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
FITRIANI
NIM: 16.11.026
Proposal Ini Telah Diseminarkan dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Melanjut ke Tahap Penelitian
Tim Penguji :
2. Pitriani, S.Kep,Ns.M.Kep
NIK : 01.12.05.06.1986
3. Damayanti, S.Tr.Keb,M.Keb
NIK : 02.15.24.02.1990
Kuat
Sitepu,S.Kep,Ns.M.Kes Tati Murni Karo-karo,S.Kep,Ns.M.Kep
NIK.01.96.26.02.1972 NIK.01.02.28.02.1980
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP REFLEK MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI
DESA KELURAHAN PETAPAHAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2020
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatau perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis di acuh dalam naskah ini
dan di sebut dalam daftar pustaka.
Fitriani
1611026
ABSTRAK
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP REFLEK MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI
DESA KELURAHAN
PETAPAHAN KECAMATAN LUBUK PAKAM
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2020
FITRIANI
HALAMAN PENGESAHAN
1611026
Masa bayi yaitu sejak kelahiran sampai 12 bulan. Periode penting dalam tumbung kembang anak adalah
masa balita. karena pada masa ini mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak seperti kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia yang merpakan landasan perkembangan
berikutnya. pada tahun 2003 depkes RI melakukan skrening perkembangan di 30 provinsi di indonesia dan di
laporkan 45,12% mengalami gangguan perkembangan. disbabkan oleh kurangnya pemberian stimulasi sehingga
diperlukan stimulasi untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel syaraf motoriknya. stimulasi
yang dapat membantu adalah dengan pijat bayi. pijat bayi memberikan banyak manfaat dan dampak positif seperti
meningkatkan daya tahan tubuh, memberikan efek nyata pada perkembangan psikologis dan tumbuh kembangnya.
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap reflek motorik halus pada
bayi usia 6-12 bulan di desa kelurahan petapahan tahun 2020.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan pendekatan
desain quasi eksperimen dengan rancangan one group pre and post test desain yaitu observasi dilakukan sebelum
dan setelah diberikan perlakuan pijat bayi. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6-12 bulan yang
melakukan pijat bayi berjumlah 20 bayi. desain tehnik pengambilan sampel purposiv sempling.
Hasil penelitian didapatkan perkembangan reflek motorik halus sebelum dipijat sebamyak 8 bayi (40%) dari
20 bayi yang reflek motorik halusnya tidak normal. dan setelah di pijat terjadi peningkatan yaitu 17 bayi (85%)
reflek motorik halusnya normal. hasil penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test diketahui asymp.sig. (2-
tailed) bernilai 0.001 <0,005
Maka dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada perbedaan antara reflek motorik halus bayi sebelum
dan setelah dilakukan pijat bayi. oleh karena itu diharapkan kepada ibu untuk melakukan pijat bayi pada anaknya.
Kata Kunci : Pijat Bayi, Reflek Motorik Halus, Bayi Usia 6-12 Bulan
ABSTRACT
FITRIANI
1611026
The baby is from birth to 12 months. important period in child development is the toddler age. because at
this time influence and determine the development of children such as language skills, creativity, social awareness,
emotional, and intelligence which is the basis of subsequent development. In 2003 the Indonesian Ministry of
Health screened developments in 30 provinces in Indonesia and reported that 45.12% experienced developmental
disorders. caused by the lack of stimulation so that stimulation is needed to maximize the growth and development
of the motor nerve cells. stimulation that can help is with baby massage. baby massage provides many benefits and
positive effects such as increasing endurance, giving a real effect on psychological development and growth and
development. the purpose of this study was to determine whether there is an effect of infant massage on fine motor
reflexes in infants aged 6-12 months in the village of petapahan in 2020.
The research design used in this study was an experiment using a quasi-experimental design approach with a
one group pre and post test design design that was observations made before and after the baby massage treatment
was given. the population in this study were all infants aged 6-12 months who did infant massage totaling 20
HALAMAN PENGESAHAN
infants. Purposive Sempling sampling technique design.
The results showed the development of fine motor reflexes before a massage of 8 infants (40%) of the 20
infants whose fine motor reflexes were abnormal. and after massage there was an increase in 17 infants (85%) of
normal fine motor reflexes. the results of this study used paired sample t-test known asymp.sig. (2-tailed) is worth
0.001 <0.005
Then from the results of this study concluded that there is a difference between the baby's fine motor
reflexes before and after an infant massage. therefore it is expected for mothers to do baby massage on their
children.
Keywords: Baby Massage, Fine Motor Reflexes, Infants Aged 6-12 Months
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapakan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih karunia yang telah
dilimpahkan-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal ini, yang diajukan guna
melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan di INSTITUT
KESEHATAN MEDISTRA Lubuk Pakam, dengan judul “ Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Refleks Motorik Halus
Pada Bayi Usia 6-12 Bulan.
“Dalam menyusun dan penulisan proposal ini penulis banyak menghadapi kesulitan tetapi berkat bimbingan
dan bantuan semua pihak yang terkait, akhirnya proposal ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes, selaku ketua Yayasan Medistra Lubuk Pakam
2. Drs. Dvid Ginting, M.Pd, M.kes, selaku Rektor Institut Medistra Lubuk Pakam
3. Kuat Sitepu, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Dan Fisiotetapi Institut Medistra Lubuk
Pakam
4. Tati Murni Karokaro S.Kep, Ns,M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
5. Dian Anggiyanti S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Seketaris Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Fisioterapi Institut Medistra Lubuk Pakam
6. Kardina Hayati S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wali Tingkat Prodi Ilmu Keperawatan ( Tingkat IV ) Fakultas
Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
7. Damayanti S.Tr,Keb, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Dalam Penulisan Proposal ini, yang telah banyak
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dengan kesabaran untuk semua kesalahan dalam perbaikan
selama menulis proposal ini
8. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Pengajar yang mengajar di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang
memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan
9. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada yang tercinta Ayahanda Rabumin
Sinaga dan Ibunda Dra. Anarianta Br.Ginting serta adikku Mariana Br Sinaga, Abdul Muis Sinaga dan kekasih
ku tersayang Chairil Bahar yang telah memberikan dukungan do’a kepada penulis selama menjalani pendidikan
sampai saat ini
10. Kepada seluruh teman program studi ilmu keperawatan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang tidak
dapat disebut satu persatu namanya, terimakasih atas kebersamaan kita selama ini.
HALAMAN PENGESAHAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dalam kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini. Akhir kata penilis
mengucapkan terimakasih dan salam sejahtera buat kita semua.
Fitriani
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... i
...................................................................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................. ii
ABSTRACT.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
...................................................................................................................................
DAFTAR SKEMA............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
...................................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... x
...................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................... 1
..................................................................................................................
..................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah.................................................................................. 3
.................................................................................................................
1.3 Tujuan penelitian................................................................................... 4
..................................................................................................................
1.4 Manfaat penelitian................................................................................ 4
v
2.3.7 Keistimewaan Pijat Bayi........................................................... 32
2.4 Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi........................................... 35
....................................................................................................................................
2.4.1 Dimensi Motorik Halus Pada Bayi............................................ 40
....................................................................................................................................
2.4.2 Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Pada Bayi............... 42
2.5 Gerak Reflek....................................................................................... 42
....................................................................................................................................
2.6 Kerangka Teori.................................................................................... 44
2.7 Kerangka Konsep................................................................................ 45
....................................................................................................................................
2.8 Hipotesis Penelitian............................................................................ 45
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi
Usia 6-12 Bulan.................................................................................. 59
5.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Perbedaan Perkembangan
Motorik Halus Bayi Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pijat Bayi.......... 60
5.3 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada
Bayi Usia 6-12 Bulan ............................................................................... 61
vi
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan......................................................................................... 63
6.2 Saran.................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 65
LAMPIRAN
DAFTAR SKEMA
Tabel
2.1 skema kerangka teori.................................................................................... 44
2.2 skema kerangka konsep................................................................................ 45
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 variabel dan definisi operasional................................................................ 53
4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi berdasarkan karakteristik
Responden........................................................................................................... 56
4.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tindakan
Perbedaan perkembangan motoric halus sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan pijat bayi...................................................................................... 57
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel
Lampiran 1 lembar permohonan menjadi responden.................................... 71
Lampiran 2 lembar persetujuan menjadi responden..................................... 72
ix
x
BAB 1
PENDAHULUAN
perkembangan berikutnya.
1
daya tahan tubuh, mengatasi berbagai penyakit,
situasi dan
2
2
pemberian
3
bayi.
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui reflek motoric halus bayi sehat sebelum dilakukan proses
Tahun 2020
reflek motoric halus pada bayi dan dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya
untuk menjadikan bahn masukan untuk proses penerapan berfikir alamiah dalam
memahami dan menganalisis suatu masalah yang terjadi dilapangan serta untuk
1. Bagi responden
( Mahayu, 2016 )
6
7
menjadi 2 periode :
a. Masa Neonatal (0-28 hari). Pada masa ini merupakan masa terjadinya
suatu kehidupan yang baru yaitu dengan adanya proses adaptasi pada
badan pada usia ini, bila gizi pada bayi tersebut baik, maka dapat
Pada umur ini apabila mendapatkan gizi yang baik pertambahan berat
badan berubah menjadi 2 kali lebih berat dari pada waktu lahir dan
adalah sudah muli mengamati benda, mengunakan ibu jari dan jari
Pada usia ini pertambahan berat badan mencapai 3 kali dari berat
pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gr pada usia 10-12 bulan apabila
pertumbuhan sekitar 2 kali tinggi badan pada saat bayi lahir, pada
dipisahkan.
ibu.
mendapatkan stimulasi.
memandikan bayi.
9. Mempererat ikatan kasih sayang antara bayi dan orang tua. Melalui
sentuhan dan pijatan serta adanya kontak mata antara bayi dan orang tua
Berikut.
biasanya.
2. Meningkatkan pertumbuhan
bayi.
14
1. Waktu pemijatan yang cukup baik adalah pada pagi hari sebelum aktivitas
2. Siapkan ruangan yang hangat dan tidak terkena angin langsung. Jika angin
yang masuk melalui jendela rumah anda cukup besar, sebaiknya tutup jendela.
7. Bayi dibaringkan di tempat yang nyaman dan rata dengan alas kain yang
lembut. Posisi ibu saat memijat juga harus nyaman sehingga tidak
8. Pastikan selalu kontak mata dengan bayi anda dengan pandangan penuh dengan
kasih sayang selama pemijatan berlangsung. Ajak bayi bicara, tersenyum atau
bersenda gurau. Hal ini baik untuk memberikan stimulasi yang maksimal.
9. Anda dapat bernyayi atau memutarkan lagu-lagu slow dan lembut untuk
10. Mulai dengan sentuhan ringan dan perlahan, lihat dan perhatikan respon bayi
perlahan sesuai dengan perkembangan usia dan khususnya apabila anda sudah
merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang
dilakukan.
11. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Jika bayi menangis,
12. Sebelum melakukan pemijatan, lumuri dengan babyi oil atau lation ke tangan
13. Sebaiknya, pemijatan dilakukan dari kaki bayi karena pada umumnya bayi
lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan
lain dari badannya disentuh. Oleh karena itu, urutan pemijatan yang
dianjurkan mulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan di akhiri
14. Mandikan segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih
setelah dilumuri minyak bayi. namun, jika pemijatan dilakukan pada malam
hari, sebaiknya cukup seka badan bayi dengan menggunakan air hangat.
1. Pada pagi hari sebelum mandi, saat orang tua dan anak siap untuk melalui
17
2. Pada malam hari sebelum tidur. Jika pijat dilakukan pada saat ini, akan
1. Kaki
Gambar Tehknik
c. Telapak kaki
e. Peregangan
f. Titik tekanan
tumit ke jari-jari.
rah jari-jari.
20
j. Gerakan menggulung
k. Gerakan akhir
2. Perut
Pada bagian ini, anda sebaiknya menghindari
Gambar Tehknik
a. Mengayuh Sepeda
kejari-jari kaki.
22
beberapa kali.
huruf “ I “.
bawah.
24
f. Jari-jari berjalan
gelembung udara.
3. Dada
Gambar Tehnik
a. Jantung besar
ulu hati.
b. Gerakan kupu-kupu
4. Tangan
Gambar Tehnik
a. Memijat ketiak
dilkukan.
tangan.
27
d. Membuka tangan
e. Putar jari-jari
f. Punggung tangan
dengan lembut
i. Gerakan menggulung.
5. Wajah
Gambar Tehnik
a. Dahi
b. Alis
samping.
31
c. Hidung
bayi tersenyum.
32
g. Belakang telinga
6. Bagian Punggung
Gambar Tehnik
b. Gerakan menyetrika
c. Gerakan kombinasi
d. Gerakan melingkar
pantat.
e. Gerakan menggaruk
bayi.
merasa nyaman.
Salah satu manfaat dari pijat bayi adalah untuk mengatasi keluhan perut
sangat mudah dikenali, sedangkan kolik ditandai dengan lengkingan tangis bayi
yang terjadi terus-menerus. Berikut ini akan dijelaskan beberapa gerakan pijat
yang bisa anda praktikan untuk mengatasi kembung dan kolik pada buah hati.
37
Letakkan kedua tangan di atas perut sejajar secara vertical. Tangan kanan
dibagian atas perut dan tanga kiri pada bagian bawah perut. Gerakkan tangan
kanan ke bawah menggantikan posisi tangan kiri dan tangan kiri bergerak ke
ini tampak seperti mengayuh sepeda. Gerakan ini dapat anda ulang 6-12 kali.
Tekankan kedua lutut kea rah perut dengan lembut, pertahankan selama 15-20
Buat gerakan yang membentuk gerakan matahari dan bulan sabit. Buat
lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah
kanan bawah daerah usus buntu ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan
kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan
bawah perut bayi sampai bagian perut bayi (seolah membentuk gambar bulan).
Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan. Tangan kiri membentuk bulatan
lingkaran (bulan). Gerakan ini dapat diulang 6-12 kali. Ulangi gerakan
peregangan dengan lembut. Tekankan kedua lutut kearah perut dengan lembut,
gerakan pijat untuk mengatasi kembung dan kolik ini dapat anda lakukan
sebanyak 2 kali dala, sehariselama 1-2 minggu. Dengan pemijatan yang tepat
38
1. Gerakan relaksasi
Tehnik relaksasi sebetulnya sangat mudah dan sederhana. Gerakan ini bisa
dilakukan bersamaan dengan pijat bayi atau dilakukan terpisah. Misalnya, saat ibu
memijat bagian kaki bayi,tapi kakinya terasa kaku dan tegang, maka ibu bisa
melakukan gerakan- gerakan relaksasi agar kaki bayi menjadi rileks dan lemas
kaki bayi, memijat perut dan pinggul serta meluruskan tulang belakang bayi.
Peregangan ini dilakukan pada akhir pemijatan atau di antara pemijatan. Setiap
gerakan peregangan dapat diulang sebanyak 4-5 kali. Berikut ini bentuk-bentuk
A. Menyilangkan tangan
depan dada. Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping. Ulangi gerakan ini
Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh
tangan kiri bayi ke posisi semula. Pertemukan ujung kaki kiri dan ujung tangan
kanan bayi di atas tubuh. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke
posisi semula. Gerakan membetuk diagonal kaki dan tangan ini dapat diulang 4-5
kali.
C. Menyilang kaki
Peganglah pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, kemudian silangkan ke atas.
Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu dengan mata kaki kiri
dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada posisi semula. Peganglah kedua
pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki
kanan dalam bertemu dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan kaki dan
tangan ke dalam posisi semula. Gerakan ini dapat di ulang sebanyak 4-5 kali.
D. Menekuk Kaki
Peganglah pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus,
kemudian tekuk lutut kaki perlahan menuju kea rah perut. Gerakan menekuk kaki
Gerakannya sama dengan menekuk kaki ke atas, namun dilakukan pada kedua
c. Tidak ada tehnik atau cara pijat yang baku, setiap individu dapat
Pijat bayi merupakan tindakan mengurut atau sentuhan alamiah sesuai dengan
turut.
4. Terhindar dari radang telinga tengah, campak, gangguan usus, dan lain
sebagainya
c. Persiapan
2. Bisa menggunakan minyak zaitun atau minyak bunga matahari yang tidak
d. Prosedur
Ada banyak cara untuk memijat bayi dari cara yang paling umum sampai cara
paling khusus. Berikut langkah-langkah pemijatan bayi secara umum yang bisa
e. Langkah-langkah
1. Lepaskan pakaian atas (baju) bayi. Usahakan melakukan hal ini sambil
senang.
2. Letakkan sedikit minyak pada telapak tangan lalu gosokkan kedua telapak
tangan ibu ( buat kedua telapak tangan ini terlumuri minyak dengan baik ).
4. Mulai pemijatan pada dahi, alis, kantung mata, pipi, hidung dan kedua telinga.
5. Lalu pemijatan ke bagian leher, punggung, bahu, dada, dan perut. Lakukan
luar.
6. Pada bagian tangan dilakukan pemijatan dari bahu ke arah jari-jari. Begitu
pula untuk bagian kaki, lakukan mulai dari paha hingga ke jari-jari kaki.
7. Balik badan anak ke posisi tengkurap, lakukan pemijatan pada punggung dari
bagian tengah ke arah luar. Biasanya saat masuk ke bagian ini, bayi akan
8. Kembalikan bayi ke posisi telentang, dan pakaikan kembali bajunya. Jika bayi
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil. Maka dari itu pergerakan ini tidak
terlalu membutuhkan tenaga yang besar hanya yang dibutuhkan adalah kecermtan
dan koorganisasi mata dengan tangan (Sujiono,2015). Lebih lanjut bila kestabilan
dan koordinasi mata dengan tangan semakin baik, maka akan berdampak pada
Selain itu, semakin baik kemampuan motoric halus anak, maka anak menjadi
lebih kreatif dan inovatif. Hal tersebut disebabkan karena dengan semakin
baiknya koordinasi mata dan tangan pada anak, anak akan lebih mudah
meronce membuat mozaik dan lainnya yang bernuansa estetika dan kreasi pada
anak.
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
seperti kordinasi mata, tangan, dan telinga. Keterampilan motoric halus yang lain
Perkembangan motoric terjadi pada saat usia 3 tahun. Pada tahap ini anak
sudah dapat berjalan dengan baik, 4 tahun semakin baik dan mengikuti gaya
44
orang dewasa dan pada usai 5 tahun telah terampil menggunakan kakinya seperti
bahwa perkembangan tersebut tidak hanya berupa bagian dari tahapan yang baku
namun juga berkaitan dengan lingkungan yang berinteraksi kepada anak. Sebab,
Perkembangan dengan baik pada motoric halus anak bermula pada usia
sekitar 3 tahun. Pada usia 3 tahun tersebut anak melihat dan memperhatikan orang
melihat ibunya memegang sapu dan lainnya. Hal ini merupakan jalan masuk bagi
anak untuk menjadi terampil dalam mengoptimalkan kempuan motoric halus pada
anak. Bayangkan jika anak tidak dapat mengembangkan motoric halusnya, maka
motoric yang dapat diramalkan terbukti dari adanya perubahan kegiatan masa ke
motoric dapat di lihat dari pola yang secara umum terjadi. Pola tersebut terbentuk
dilihat dari kesiapan dan kematangan daro syaraf-syaraf motoric sehingga sampai
dengan urutan yang tetap dam menurut kisaran waktu tertentu. Sehingga Gasell
bahwa perkembangan motoric seseorang mengikuti arah baku yang telah ada
yang mengatakan bahwa urutan perkembangan yang terlukis pada cetak biru
genetis tidak selamanya tepat tidak sesua dengan yang disampaikan oleh Gesell.
motoric, bayi baru lahir dapat menunjukkan bebrapa variasi reflex motoric yang
akan mengikuti cahaya yang bergerak dengan mata merka, menghisap puting susu
yang dimasukkan kedalam mulut, menengok pada sentuhan di ujung mulut dan
manusia, yang dibawa sejak lahir ini merupakan motoric yang dikenal dengan
Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai perkembangan reflek motoric
Saat usia 6 bulan, gigi buah hati mulai tumbuh. Bunda dapat menyiapkan
mainan bayi yang lembut atau teether yang dapat di pegang bayi dan
dimasukkan kedalam mulut untuk latihan mengigit. Bunda tidak perlu panic
jika bayi memasukkan sesuatu kedalam mulut. Hal itu merupakan bentuk
stimulus baayi asalkan teether selalu dibersihkan agar jauh dari bakteri.
Biasanya bayi usia 7-8 bulan sudah dapat duduk stabil di kursi. Berikan porsi
makan yang secukupnya agar buah hati mulai belajar makan sendiri. Buah
hati akan melakukan finger feeding, mengambil mkanan dengan jemari dan
memasukkannya ke mulut. Semakin sering melakukan hal ni, buah hati bunda
akan terampil.
Pada usia ini, buah hati sudah dapat minum sendiri dari gelas. Buah hati juga
semakin terampil makan sendiri. Hindari membersihkan mulut buah hati saat
makannya.
a. Bebaskan bayi bermain dilantai sambil tengkurap atau menendang. Hal ini
47
b. Dudukkan bayi di lantai, diantar kaki atau pangkuan bunda. Bisa juga
menggunakan bantal berbentuk huruf U atau L sebagai alat bantu. Hal ini
merangkak.
d. Bermain bola dengan manaruh bola diatas cermin yang aman dan tidak mudah
pecah. Latih buah hati untuk meraihnya gerakan dan bayangan dalam cermin
e. Bermain air dengan mendudukkan buah hati dalam bak mandi terisi sedikit
air. Main air bisa menjadi stimulasi penyenangkan untuk buah hati melatih
keseimbangan duduk.
tahapan yng sama untuk semua anak, meskipun kecepatan tiap anak untuk
Umum ke khusus, yaitu di mulai dari gerak yang bersifat umu ke gerak
yang bersifat khusus. Di lihat dari gerak reflex bawaan kea rah gerak yang
terkoordinasi.
tubuh, gerakaan halus dan gerakan kasar serta menerima rangsangan dari
pancainra (Mansur,2011).
perkembangan yang sebagian terjadi pada umumnya pada anak. Pola ini
merupakan bagian tuga dan bentuk perkembangan dari satu tahapan ke tahapan
pola dan beberapa tahapan yang cukup memakan waktu sehingga perkembangan
dilalui oleh anak mulai usia 0 sampai 1,5 tahun (beaty,2013). Gerakan reflek
adalah gerakan yang terjadi tanpa disadari oleh anak. System syaraf belum
menyesuaikan gerakan tersebut sehingga masuk pada ranah kesadaran bagi anak
49
untuk bertindak. Gerakan refleks tersebut banyak terjadi didaerah tangan melalui
diberdirikan (Eliot, 1999 dalam Beaty, 2013), ini semua merupkan tindakan
sampai kisaran usia 1,5 tahun. Hal ini merupakan gejala umum yang akan
dilewati oleh setiap anak. Kembali lagi kita pada pendapat Thelen di atas, bahwa
keterampilan motoric terjadi bukan serta merta dari pola yang telah disusun rapi
seperti cetak biru genetis yang kita hanya tinggal menunggu hingga keterampilan
atau persepsi lingkungan yang memotivasi anak untuk bergerak. Maka, berkaitan
dengan kapan waktu yang tepat untuk mengembangkan motoric halus sebenarnya
tidak terletak dari kapan waktu yang pas, namun terlebih dari kesiapan kita
halus mereka. Pad hakikatnya anak selalu siap ( Beaty, 2013 ) untuk belajar
anaknya.
tepat yang dilakukan oleh anak. Ini semua tergantung dari proses neorologi anak,
sehingga keangkasan dan dominasi tangan ini sangat erat kaitannya dengan proses
50
otak, asupan gizi, pola asuh yang diterima anak serta lingkungan tempat berada.
baik dilakukan pada masa kanak-kanak karena pertama, tubuh anak lebih lentur
dibandingkan tubuh remaja atau orang dewasa sehingga anak lebih mudah
menerima pelajaran. Kedua, anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan
Ketiga, cara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil ketimbang
setelah besar sehingga mereka lebih berani mencoba sesuatu yang baru. Keempat,
apabila pada remaja dan orang dewasa rasa bosan melakukan pengulangan
mengulangi tindakan tersebut hingga mahir. Dan kelima, karena anak memiliki
tangung jawab an kewajiban yang kecil sehingga mereka memiliki banyak waktu
Perkembangan gerak pada anak diawali dengan gerak reflek, yaitu gerakan-
51
gerakan yang terjadi secara tidak disadari. Gerak reflek terjadi pada waktu
prenatal sampai anak usia kurang lebih 3 bulan, gerak yang paling didominat saat
1. Reflek menghisap
Reflek ini terjaadi saat ibu menyentuh pipi si bayi maka anak tersebut akan
2. Reflek genggam
Bila disodorkan jari telunjuk pada bayi, maka akan menggengam jari tersebut
dengan sangat kuat, bila ditarik bayi tidak akan melepaskan genggamannya.
Pada posisi telentang, bila kala bayi menoleh ke satu sisi maka terjadi ekstensi
atau peningkatan tonus ( kekuatan otot ) pada lengan dan tungkai sisi tersebut
4. Rooting reflek
Apabila pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh kea rah stimulus dan mulut
terbuka.
Ada satu reflek lain yang diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama
kehidupannya, yaitu reflek moro. Reflek ini berbeda dengan reflek yang lain yang
termasuk kategori gerakan motor, reflek moro ini menurut para ahli sebetulnya
reaksi emosional yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi. Reflek moro
timbul kalau bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau mendengar suara keras, bayi
1. Kerangka Teori
Pijat Bayi
Tahapan perkembangan
motorik halus pada bayi
1. Usia 6 bulan
Saat usia 6 bulan, gigi buah
hati mulai tumbuh.
2. Usia 7-8 bulan Biasanya
bayi usia 7-8 bulan
sudah dapat duduk stabil
di kursi.berikan porsi
makan secukupnya agar
buah hati mulai belajar
makan sendiri. Buah
hati akan melakukan
finger feeding,
mengambil makanan
dengan jemari dan
memasukkannya ke
mulut.
3. Usia 9-12 bulan
Pada usia ini, buah hati sudah
dapat minum sendiri
dari gelas. Buah hati
53
2. Kerangka konsep
: Pengaruh
Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini adalah sutu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
pada suatu penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (arikunto
2013) maka berdasarkan pernyataan diatas hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha : Ada pengaruh pijat bayi terhadap reflek motorik halus pada usia 6-12 bulan
Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperiment yang dimana pada penelitian ini
Posttest Design. Dalam desain ini sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu
sampel diberi pretest (tes awal) dan setelah diberikan perlakuan sampel diberi
posttest (tes akhir). Dalam penelitian ini, sampel terlebih dahulu diberika pretest
untuk mengetahui motorik halus pada bayi. Setelah dilakukan pretest, selanjutnya
bayi akan diberikan perlakuan yaitu pijat bayi. Setelah diberikan perlakuan pijat
kemudian dilakukan posttest pada bayi untuk mengetahui motorik halus bayi
XA1 XA 0A2
Keterangan:
0A1 = Pengamatan pertama sebelum diberikan intervensi
XA = Diberi intervensi
0A2 = Pengamatan kedua setelah diberikan intervensi
46
47
b. Di lokasi ini terdapat bayi berusia 6-12 bulan yang belum pernah
c. Lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh pijat bayi
Bulan
Uraian
No Kegiatan APRIL MEI JUNI JULI AGUS SEPT
FEB MARET
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
2 Bimbingan
proposal
3 Siding
proposal
4 Penelitian
5 Bimbingan
Skripsi
6 Sidang
Hasil
7 Penelitian
49
3.3.1 Populasi
sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda ataupun peristiwa.
Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan yang terdapat di Desa
Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam untuk di lakukan pijat bayi yang
berjumlah 20 bayi.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi umur 6-12 bulan yang terdapat
sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu sampling tidak
acak (non random) dengan teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel
untu suatu tujuan dengan cara menetapkan karakteristik tertentu yang dianggap
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
1. Data primer
Data primer adalah tehnik pengumpulan data secara langsung oleh peneliti
melalui kuesioner penelitian kepada ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan yang
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medic. Rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien, dan
lain-lain
3. Data tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen
2. Defenisi operasional
variabel pengetahuan. Defenisi operasional dalam penelitian ini dapat kita liat
sebagai berikut :
tertentu saja dan dilakukan oleh oto-otot kecil. Maka dari itu pergerakan
ini tidak terlalu membutuhkan tenaga yang besar hanya yang dibutuhkan
adalah kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan. Berikut ini adalah
umurnya:
Saat usia 6 bulan, gigi buah hati mulai tumbuh. Bunda dapat
mulut. Hal itu merupakan bentuk stimulus baayi asalkan teether selalu
Biasanya bayi usia 7-8 bulan sudah dapat duduk stabil di kursi.
Berikan porsi makan yang secukupnya agar buah hati mulai belajar
Pada usia ini, buah hati sudah dapat minum sendiri dari gelas. Buah
kemampuan makannya.
53
Tabel 3.2
Definisi Operasional
f. Pengelolahan Data
oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan benar. Data yang terkumpul di
1. Editing
keraguan.
54
2. Coding
3. Entry data
Pada tahap ini memasukkan data yang berasal dari kuesioner yang telah di
4. Cleaning
Analisi Univariat
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel pengaruh
Analisis Bivariat
penelitian ini maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariate. Analisis ini
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara tahun 2020.
Berdasarkan data yang diambil dari kelurahan petapahan desa ini terdiri dari 3
lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 2500 orang yang terdiri dari
sebanyak 222 KK. Adapun data bayi yang diperoleh dari bidan desa atas nama
Ibu Dora br. Tambun terdapat sebanyak 34 bayi yang berusia 0-12 bulan.
diberikan perlakuan pijat bayi. Pijat bayi dilakukan di sebuah ruangan kosong
Pre test ( test awal ) perkembangan motoric halus dilakukan pada awal
pertemuan yaitu sebelum diberikan perlakuan pijat bayi. Sedangkan Post Test
55
56
10-12 bulan berjumlah 13 bayi (65%) dan yang berusia 6-9 bulan berjumlah 7
bayi (35%). Dari katagori jenis kelamin mayoritas responden laki-laki yang
berjumlah 11 bayi (55%) dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 9 bayi
(45%). Dan dari katagori parites, mayoritas responden adalah anak pertama yang
berjumlah 9 bayi (45%), anak kedua berjumlah 8 bayi (40%) dan anak keempat
motoric halus sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di desa kelurahan
petapahan kecamatan lubuk pakam tahun 2020 dapat diketahui bahwa mayoritas
bayi memiliki perkembangan motoric halus tidak normal yaitu sebanyak 12 bayi
(60%) dan bayi yang memiliki perkembangan motoric halus normal sebnyak 8
bayi (40%)
motoric halus sebelum dan sesudah di lakukan pijat bayi di desa kelurahan
petapahan kecamatan lubuk pakam tahun 2020 dapat diketahui bahwa mayoritas
bayi memiliki perkembangan matorik halus normal yaitu sebanyak 17 bayi (85%)
dan bayi yang memiliki perkembangan motoric halus tidak normal menjadi
58
Analisi bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik
pengaruh atau perbedaan data distribusi atau data proporsi anatara variabel
variabel pada penelitian ini maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariate.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji paired sample T-test dengan
tingkat kepercayaan 95% (α≤0.05) jika p-value ≤0.05 maka hipotesa diterima.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 prePMH – postPMH -,45000 ,51042 ,11413 -,68888 -,21112 -3,943 19 ,001
dilakukan analisa uji statistik paired sample T-test dengan tingkat kepercayaan
95% (α≤0.05) diketahui nilai Sig. (2-tailed) bernilai 0.001. Karena nilai 0.001
lebih kecil dari < 0.005 maka dapat disimpulkan Ha diterima sehingga ada
Tahun 2020.
BAB 5
PEMBAHASAN
Berdasarkan data peneliti yang telah dilakukan oleh peneliti tentang perbedaan
perkembangan motorik halus sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di Desa
Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam tahun 2020 maka didapat hasil
sebagai berikut :
5.1 Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa
fungsi tingkat sel organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram,
yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing bagian
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
untuk dipisahkan.
perkembangan sel-sel saraf yaitu dengan pijat bayi. Pijat bayi disebut juga dengan
stimulus touch atau terapi sentuh. Dan tehnik pijat bayi pun sangat mudah dan
dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja, namun memberikan
59
60
banyak manfaat dan dampak positif seperti meningkatkan daya tahan tubuh,
orang tua dan bayi. Terapi pijat pada bayi usia 1-3 bulan dalam waktu 15 menit
Di Negara Afrika, Asia, Amerika Selatan dan Tengah para wanita telah
memijat bayinya sejak beberapa abad. Praktik pijat ini telah diketahui dengan baik
di Barat dan Inggris saat ini, dan bahkan telah ditawarkan oleh klinik-klinik
Di Indonesia, jumlah balita 10% dari jumlah penduduk, di mana prevalensi ( rata-
anjurkan melakukan observasi atau skrinning tumbuh kembang pada setiap anak
bayi sebelum dilakukan pijat bayi dapat diketahui bahwa dari 20 bayi (100%)
terdapat 12 bayi (60%) yang perkembangan motorik halus nya tidak normal dan
sebanyak 8 bayi (40%) yang perkembangan motorik halusnya normal. Dan dapat
sesudah dilakukan pijat bayi terdapat 17 bayi (85%) yang perkembangan motorik
61
halusnya tidak normal. Ini dapat disebabkan karena pijat bayi dapat membantu
motoriknya.
bayi prematur ( berat badan 1.280 dan 1.176 gram ) yang di pijat 3x15 menit
selama 10 hari, mengalami kenaikkan berat badan per hari 20%-47% lebih banyak
dari yang tidak di pijat dan perkembangan motorik maju dengan sangat pesat
begitu pun juga pada bayi yang cukup bulan. Berdasarkan penelitian Halimah
dalam Rahayu, 2015 pemberian terapi (pijat) bisa memberikan efek positif secara
motorik, antara lain kemampuan mengontrol koordinasi jari tangan, lengan, badan
dan tungkai.
5.3 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi
Berdasarkan tes statistik diatas diketahui nilai Sig. (2-tailed) bernilai 0.001.
Karena nilai 0.001 lebih kecil dari < 0.005 maka dapat disimpulkan Ha diterima
sehingga ada perbedaan antara nilai perkembangan motorik halus sebelum dan
halus bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada bayi dapat diartikan
sebagai adanya pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan motorik halus pada
bayi usia 6-12 bulan Di Desa Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam
tahun 2020.
62
Memijat tubuh bayi merupakan salah satu bentuk perawatan yang amat
serta dapat menjauhkan bayi dari berbagai macam penyakit. Banyak ibu yang
mempercayakan ini kepada orang lain (bidan, perawat, bahkan dukun pijat bayi)
tanpa mengetahui kaidah yang benar. Salah-salah memijat bayi justru dapat
mentalnya.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
terhadap perkembangan reflek motorik halus bayi usia 6-12 bulan di Desa
(Pre-test) pada bayi usia 6-12 bulan terhadap 20 bayi yaitu mayoritas bayi
12 bayi (60%).
(Post-test) pada bayi usia 6-12 bulan terhadap 20 bayi yaitu mayoritas bayi
bayi (85%).
3. Ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan reflek motorik halus bayi
tahun 2020 dengan nilai tes statistik Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0.001
6.2 Saran
halus pada bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi usia 6-12
bulan.
63
64
anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Riksani Ria. Cara mudah & Aman Pijat Bayi. Jakarta : Dunia Sehat; 2018
Dewi Siska. Pijat Bayi & Asupan Gizi Tepat Untuk Melejitkan Tumbuh Kembang
Arak. Yogyakarta : Pustaka Baru Press; 2019
Ulina Sri. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi usia 6-9 bulan di
klinik Roni Ida Jalan Perintis Baru Desa Purwodadi Sunggal Kabupaten Deli
Serdang.2018
Dewi Indra. Hubungan Pijat Bayi dengan Perkembangan Motorik pada Bayi Uisia
4-12 Bulan di Puskesmas Paccerakkang Makassar.2018
Arpandjam’an, dkk. Pengaruh Pijat Bayi Usia 3-24 Bulan di Klinik Fisioterapi
Sudiang Makassar.
https://www.nutriclub.co.id/article-bayi/stimulasi/tumbuh-kembang- anak/kenali-
tumbuh-kembang-si-kecil-usia-3-bulan.
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Reflek Motorik Halus Pada Bayi Usia 6-12 Bulan
Di Desa Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2020
Keterangan :
Umur pre PMH : pre Perubahan Motorik Halus
6-9 bulan : 1 post PMH : post Perubahan Motorik Halus
10-12 bulan : 2
Paritas
Pertama : 1
Kedua : 2
67
Ketiga : 3
Keempat : 4
67
Statistics
N Valid 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1,6500 1,4500 1,8500 1,4000 1,8500
Median 2,0000 1,0000 2,0000 1,0000 2,0000
Std. Deviation ,48936 ,51042 1,03999 ,50262 ,36635
Range 1,00 1,00 3,00 1,00 1,00
Minimum 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Maximum 2,00 2,00 4,00 2,00 2,00
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
prePMH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
postPMH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,34412360
Most Extreme Differences Absolute ,350
Positive ,234
Negative -,350
Kolmogorov-Smirnov Z 1,565
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015
N Correlation Sig.
KUESIONER PENELITIAN
71
Nama : Fitriani
NIM : 16.11.026
dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang akan melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Refleks Motorik Halus
Pada Bayi Usia 6-12 bulan di Desa Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk
Fitriani
Lampiran 2
72
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap
refleks motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Kelurahan Petapahan
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
Yang di lakukan oleh:
Nama : Fitriani
Umur : 22 Tahun
Nim : 1611026
Alamat: Desa Kelurahan Petapahan, kec.Lubuk Pakam, Kab.Deli Serdang
Pendidikan :Program Studi Ilmu Keperawatan Tingkat IV Institut Kesehatan
Medistra Lubuk Pakam
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan suka rela tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun untuk digunakan seperlunya.
Responden Peneliti
( ) ( Fitriani )