Anda di halaman 1dari 77

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR

KEBERHASILAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA


PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP RS GRANDMED LUBUK
PAKAM
TAHUN 2020

SKRIPSI PENELITIAN

DISUSUN OLEH:
THRESY CHINTIA SIMANJUNTAK
16.11.104

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA

LUBUK PAKAM

2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian ini dengan judul:

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

Yang Dipersiapkan dan Diseminarkan Oleh:

THRESY CHINTIA SIMANJUNTAK


NIM: 16. 11. 104

Skripsi Ini Telah Disetujui Untuk Diujikan dan Dipertahankan di Hadapan Komisi

Penguji Proposal Pada Ujian Sidang Proposal Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Lubuk Pakam, 22 Juli 2020

Pembimbing,

Tati Murni Karokaro S.Kep,Ns M.Kep


NIK: NIK: 01. 03. 26. 05. 1975
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Penelitian dengan judul:

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

Oleh:

THRESY CHINTIA SIMANJUNTAK


NIM: 16.11.104

Proposal ini telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh izin ke tahap penelitian pada program studi ilmu keperawatan institut

kesehatan medistra lubuk pakam.

Lubuk Pakam, 14 Juni 2020

Tim Penguji :

1. Irmayani SKM, M.PH


NIK: 03. 12. 25. 03. 1987

2. Saadah Siregar, S.Si,M.Kes


NIK: 06. 18. 20. 05. 1989

3. Tati Murni Karokaro, S.Kep,Ns. M.Kep


NIK: 01. 03. 26. 05. 1975
Disahkan Oleh:

Dekan, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan,

Kuat Sitepu, S.Kep,Ns. M.Kes Tati Murni Karokaro,S.Kep,Ns,M.Kep

NIK: 01. 96. 26. 02. 1972 NIK: 01. 03. 26. 05. 1975
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Penelitian dengan judul:

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

Oleh:

THRESY CHINTIA SIMANJUNTAK


NIM: 16.11.104

Skripsi ini telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh izin ke tahap penelitian pada program studi ilmu keperawatan institut

kesehatan medistra lubuk pakam.

Lubuk Pakam, 22 Juli 2020

Tim Penguji :

1. Irmayani SKM, M.PH


NIK: 03. 12. 25. 03. 1987

2. Pratwi Simarmata, S.Kep,Ns, M.Kep


NIK: 01. 20. 06. 06. 1992

3. Tati Murni Karokaro, S.Kep,Ns. M.Kep


NIK: 01. 03. 26. 05. 1975
Disahkan Oleh:

Dekan, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan,

Kuat Sitepu, S.Kep,Ns. M.Kes Tati Murni Karokaro,S.Kep,Ns,M.Kep

NIK: 01. 96. 26. 02. 1972 NIK: 01. 03. 26. 05. 1975
LEMBAR PERNYATAAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan disuatu perguruan tinggi,

dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacuh

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Lubuk Pakam, 22 Juli 2020


Penulis

Thresy Chintia Simanjuntak


NIM. 16.11.023

1
2

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi


Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

ABSTRAK

Discharge planning atau disebut juga dengan perencanaan pulang

merupakan suatu proses keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi lama

perawatan klien di rumah sakit dan untuk dapat memenuhi kebutuhan

perawatannya sendiri di rumah. Pelaksanaan discharge planning meliputi

intervensi yang diberikan oleh tim multidisiplin, perawat spesialis maupun

perawat praktik, serta melibatkan pasien untuk diberikan pendidikan kesehatan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor- faktor yang

mempengrauhi pelaksanaan discharge planning oleh perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam. Desain penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif dengan teknik sampling total sampling, yang melibatkan 30

perawat sebagai responden penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan

kuesioner karakteristik perawat, dan faktor- faktor pelaksanaan discharge

planning. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil

yang didapatkan dalam penelitian ini untuk faktor- faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan discharge planning dari pengetahuan (66%), komunikasi yang baik

sebanyak (61,9%), waktu baik sebanyak (66,7%), Peran Perawat (40%) serta

Dukungan Perawat (40%) . Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini

yaitu sebagian besar faktor pelaksanaan discharge planning telah dipahami oleh

perawat dengan baik, namun dari hasil tersebut ada beberapa kekurangan dalam
3

setiap indikatornya yang mungkin belum dilaksanakan dan belum tentu dalam

pelaksanaannya juga baik, menelaah kembali standar prosedur operasional dari

discharge planning dan cara lain yang mungkin adalah dengan mengikuti

pelatihan maupun workshop tentang discharge planning guna lebih meningkatkan

kemampuan perawat dalam pemahaman maupun melaksanakan discharge

planning.

Kata Kunci: faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan discharge planning,

Stroke
4

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KEBERHASILAN


PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PASIEN
STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi


Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

ABSTRACT
Discharge planning or also called discharge planning is a nursing process that

aims to reduce the length of client care in the hospital and to be able to meet their

own care needs at home. Discharge planning includes interventions given by

multidisciplinary teams, specialist nurses and practical nurses, and involves

patients to be given health education. The purpose of this study was to determine

the description of the factors affecting the implementation of discharge planning

by nurses in the inpatient room of Grandmed Lubuk Pakam Hospital. The design

of this study was a quantitative study with a total sampling technique, which

involved 30 nurses as research respondents. Data were collected using a nurse

characteristics questionnaire, and the factors implementing discharge planning.

Data analysis in this study used univariate analysis. The results obtained in this

study for factors that influence the implementation of discharge planning from

knowledge (66%), good communication as much (61.9%), good time as much as

(66.7%), the role of nurses (40%) and Nurse Support (40%). The conclusion

obtained from the results of this study is that most of the discharge planning

implementation factors have been well understood by nurses, but from these

results there are some shortcomings in each indicator that may not have been

implemented and not necessarily in the implementation is also good, reviewing


5

the operational procedures standards of discharge planning and other possible

ways is to attend training and workshops on discharge planning in order to further

enhance the nurse's ability to understand and carry out discharge planning.

Keywords: factors that influence the implementation of discharge planning, stroke


6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas dan Rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan proposal yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Stroke Di Ruang

Rawat Inap RS Grandmed Lubuk Pakam Tahu 2020 ”.

Dalam penyusunan dan penelitian proposal ini peneliti banyak kesulitan

tetapi berkat bimbingan dan bantuan semua pihak yang terkait , akhirnya proposal

ini dapat diselesaikan. Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd,M.Kes , Selaku Ketua Yayasan MEDISTRA

Lubuk Pakam

2. Drs. David Ginting, M.Pd,M.Kes, Selaku Rektor Institut Kesehatan

MEDISTRA Lubuk Pakam

3. Kuat Sitepu, S.kep,Ns M.Kes, Selaku Dekan Program Studi Fakultas

Keperawatan Dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam.

4. Dr. Arif Sudjatmiko, M.Kes, Selaku Direktur Rs Grandmed Lubuk Pakam.

5. Tati Murni Karokaro, S.Kep,Ns M.Kep Selaku Ketua Program Studi Program

Studi Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA

Lubuk Pakam.

6. Kardina Hayati, S.Kep,Ns,M.Kep Selaku Ketua Program Studi Ners Dan

Sekaligus Wali Tingkat.


7

7. Tati Murni Karokaro, S.Kep,Ns M.Kep selaku pembimbing yag telah banyak

memberikan masukan dan bimbingan kepada peneliti sehingga proposal ini

dapat terselesaikan.

8. Seluruh Staff Dosen pada Institut Program Studi Fakultas Keperawatan Dan

Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam.

9. Kepada orang tua peneliti Alm. Marudut Simanjuntak dan Ibunda Arta

Delima Siregar serta adik adik tersayang Vikky Simanjuntak, Berry

Simanjuntak, Fourty Simanjuntak yang telah memberikan motivasi dan

dukungan baik dari segi materi maupun lainnya serta mendoakan peneliti

selama proses pendidikan sehingga peneliti semangat dalam menyelesaikan

pendidikan.

10. Kepada Sahabat-sahabat Saya Fika Ayumi Br Girsang S.Kep, Wondo

Prayetno S.Kep, Wina Novita Br Purba S.Kep, Della Febriana Barus SKM,

Monika Julintia SKM.

11. Kepada seluruh teman teman saya di Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

12. Penelitian menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari

sempurna. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih.

Lubuk Pakam, 22 Juli 2020

Thresy Chintia Simanjuntak


NIM 16.11.10
8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Thresy Chintia Simanjuntak
Tempat/ Tanggal Lahir : Bahkora , 17 Juni 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Anak Ke : 1 dari 4 bersaudara
Nama Ayah : Alm. Marudut Simanjuntak
Nama Ibu : Arta Delina Siregar
Alamat : Desa Bahkora 1

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2005 - 2010 : SD Negeri 091302 Simpang Panei

2. Tahun 2011 - 2013 : SMP Negeri 3 Pematang Siantar

3. Tahun 2014 - 2016 : SMK Sw Kesehatan Sahata Pematang Siantar


4. Tahun 2016 - 2020 : Mengikuti Pendidikan di Program Studi Ilmu
Keperawatan MEDISTRA Lubuk
9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vi

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.5 Hipotesis Penelitian.........................................................................................7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA..........................................................................8


2.2.1 Stroke ...........................................................................................................8
2.1.1 Defenisi Stroke .....................................................................................8
2.1.2 PenyebabStroke.....................................................................................9
2.1.3 Faktor Resiko Stroke.............................................................................11
2.1.4 Patofisiologi Stroke...............................................................................
2.1.5 Tanda Dan Gejala Stroke......................................................................
2.1.6 Penatalaksanaan Stroke.........................................................................
2.2 Discharge Planning..........................................................................................13
2.2.1 Defenisi Discharge Planning.................................................................13
2.2.2 Tujuan Discharge Planning...................................................................14
2.2.3 Manfaat Discharge Planning.................................................................15
2.2.4 Prinsip Discharge Planning...................................................................15
2.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan discharge planning. .15
2.2.6 Unsur Discharge Planning.....................................................................16
2.2.7 Pemberi Layananan Discharge Planning...............................................16
2.2.8 Penerima Discharge Planning...............................................................16
2.3 Kerangka Teori Penelitian...............................................................................17
2.4 Kerangka Konsep Penelitian...........................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................19


3.1 Jenis Penelitian................................................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................23
3.2.1 Lokasi Penelitian...................................................................................24
3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................................26
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................27
3.3.1 Populasi.................................................................................................28
3.3.2 Sampel...................................................................................................29
3.4 Teknik Pengambilan Sampel...........................................................................30
3.5 Metode Pengumpulan Data.............................................................................31
10

3.5.1 Data Primer............................................................................................32


3.5.2 Data Sekunder.......................................................................................33
3.6 Defenisi Variabel Operasional........................................................................
3.6.1 variabel...................................................................................................33
3.6.2 Defenisi Operasional..............................................................................33
3.7 Metode Pengukuran Data................................................................................34
3.8 Pengolahan dan Analisa Data..........................................................................
3.8.1 Pengolahan data.......................................................................................34
3.8.2 Analisa Data.................................................................................................34
Bab IV Hasil Penelitian ........................................................................................35
Bab V Pembahasan................................................................................................39
Bab VI Kesimpulan dan saran...............................................................................40
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................41
11

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Derajat Plebitis.....................................................................................18


Tabel 3.1 Waktu Penelitian..................................................................................34
Tabel 3.2 Variabel Definisi Operasional.............................................................39
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi.............................................................................43
Tabel 4.2 Analisis Univariat................................................................................44
Tabel 4.3 Analisis Bivariat..................................................................................45
12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1...........................................................................................................68
Lampiran 2...........................................................................................................69
13

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack

ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba,

sehingga dapat mengakibatkan terganggunya fungsi neurologis.

Menurut WHO Stroke merupakan sebagai manisfestasi klinis dari

gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh ( Global ), yang

berlangsung secara cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir

dengan maut, tanpa ditemukan penyabab selain gangguan vaskuler.

Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2017 Stroke merupakan

penyebab kematian nomor dua dan penyebab kecacatan dengan angka

sekitar 5,54 juta kematian. Jumlah ini merupakan 9,5 % dari seluruh

kematian di dunia. Berdasarkan data dinegara maju pada tahun 2017,

Stroke menduduki peringkat ke tiga sebabgai penyebab kematian setelah

penyakit jantung dan kanker. Tahun 2017 didapatkan setiap tahunnya

700.000 orang menderita stroke dengan 550.000 diantaranya merupakan

kasusu stroke baru.

Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 700.000 orang menderita

stroke dan 20% diantarnya meninggal pada tahun pertama setelah stroke

dan jika ini berlanjut maka tahun 2050 akan ada 1 juta orang lebih orang

yang menderita stroke setiap tahunnya. Biaya perawatan untuk penderita

stroke mencapai18,8 miliar selama tahun 2016 di Amerika Serikat,

Prevelensi di Amerika Serikat meningkat sesuai dengan kelompok usia

yaiyu 0,8% pada usia 18-44 tahun, 2,7% pada usia 45-64 tahun dan 8,1%
14

pada usia 65 tahun atau lebih tua. Pria dan wanita memiliki prevelensi

yang tidak jauh berbeda yaitu pria 2,7% dan wanita 2,5%.

Dari data South East Asian Medical Information Centre ( SEAMIC

) diketahui bahwa nagka kematian stroke terbesar terjadi di Indonesia yang

kemudian diikuti secara berurutan oleh Filipina, Singapura, Brunei,

Malaysia, dan Thailand.

Menurut data Depkes RI tahun 2017 Srtroke merupakan penyebab

kematian yang utama pada usia > 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian).

Penelitian yang dilakukan Misbach dan Wendra 2016 di 28 Rumah Sakit

di Indonesia terhadap 2.065 pasien stroke, sebagian besar pasien stroke

yang dirawat di Rumah Sakit dalam penelitian ini pada kelompok usia 45-

65 tahun. Stroke pada dewasa muda dan usia tua masing-masing 12,9%

dan 35,8%.

Di Indonesia, Data nasional dari Riset Dasar ( Riskedas )

tahun2017 menunjukkan stroke sebagai penyebab tertinggi kemtaian yaitu

sekitar 15,4% dan diperkirakan insidennya akan semakin meningkat. Dua

diantarnya karakteristik demografik dan yang berperan adalah usia dan

gendre. Usia rata-rata penderita stroke dari 28 Rumah Sakit di Indonesia

adalah 58,8 dengan kisaran 18-95 tahun .

Hasil Riskasdes Kemenkes RI, 2017 terjadi peningkatan prevelensi

stroke dari tahun 2017 hingga 2019 yaitu 8,3 juta per mil menjadi 12,1

permil. Prevelensi tertinggi terjadi didaerah Sulawesi Utara ( 10,8 per mil),

Yogyakarta (10,3 permil), Bangka Belitung (9,7 permil) dan DKI Jakarta (

9,7 permil). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mendapatkan data


15

bahwa kasusu tertinggi stroke terdapat dikota Semarang sebesar 17,36%

yaitu sekitar 4.516.

Stroke diklasifikasikan menjadi dua, yaitu stroke Iskemik dan

stroke Hemoragik. Sekitar 80-85% merupakan stroke iskemik dan sisanya

adalah stroke hemoragic, Penelitian lain yang dilakukan di Itali

menyatakan bahwa 67,3- 82,6% mengalami stroke iskemik , 9,9-19,6%

mengalami intraselebral hemoragic.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2016, prevelensi penyakit stroke

non hemoragic sebesar 0,09%, Insiden stroke Iskemik lebih tinggi antara

70-85% dari stroke hemoragik 15-30%. Di Asia kejadian stroke iskemik

terjadi sekitar 70% dan stroke perdarahan 30%. Dari seluruh penderita

stroke di Indonesia, stroke iskemik merupakan jenis yang paling banyak

diderita yaitu sekitar 52,9%, diikuti perdarahan intrasereblar (38,5),

emboli( 7,2%0 dan perdarahan subraknoid (1,4%) .

Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam

pelayanan keperawatan. Discharge planning adalah proses mempersiapkan

pasien yang dirawat di Rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri

pasca rawatan. (Carpenito, 2016; Kozier, 2016). Sedangkan menurut

Nursalam&Efendi 2016 Discharge planning merupakan proses mulainya

pasien mendapatkan pelayanan kesehatan samapi pasien merasa siap

kembali kelingkungannya. Dengan demikian discharge planning

merupakan tindakan yang bertujuan untuk dapat memndirikan pasien

setelah pemulangan.
16

Menurut Discharge Planning Assosiation ( 2016) Tujuan dari

discharge planning adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik

pasien unguk dapat mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal

setelah pulang. Discharge planning juga bertujuan memberikan pelayanan

terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan yang berkualitas

( Nursalam, 2016). Namun saat ini masih ditemukan berbagai masalah

terkait pelaksanaan discharge planning.

Pelaksanaan discharge planning merupakan bagian dari tugas

perawat. Perewat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara

langsung terlibat dalam pelaksanaan discharge planningyang juga dapat

menentukan tingkat keberhasilan program discharge planning tersebut.

(Tomura et al, 2016). Menurut Owyoung 2016, peran perawat dalam

melaksanakan discharge planning yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasien

secara spesifik, serta mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi

pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan

kepetawatan. Pelaksanaan discharge planning yang baik akan berpengaruh

terhadap peningkatan kualitas kesehatan pasien.

Discharge planning dibutuhkan untuk memberikan motivasi dalam

mencapai kesembuhan pasien, Discharge planning diperlukan dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada klien di Rumahsakit, sehingga

perlu dipersiapkan oleh perawat dan dilakukan sedini mungkin. Discharge

planning yang diberikan sedini mungkin akan memberikan dampak

terhadap pemendekan lamanya perawatan pasien di Rumahsakit, dapat

menurunkan angka kekambuhan setelah mereka pulang dari rumahsakit,


17

dan dapat memungkinkan intervensi rencana pulang dilakukan dengan

tepat waktu.

Perawat perlu mengetahui apa yang akan disampaikan dan cara

yang baik dalam melaksankan discharge planning. Teknik pendekatan

yang digunakan dalam discharge planning difokuskan pada 6 area penting

yang dikenal dengan istilah “ METHOD” ( Medications, Environtmen,

Treatment, Health Teaching, Outpatient Referal, Diet). Tujuan dari

komponen ininagar pasien dan keluarga mengetahui tentang obat yang

diberikan, lingkungan yang baik untuk pasien, terapi dan latihan yang

perlu untuk kesehatan pasien, informasi waktu kontrol ulang dan

pelayanan di komunitas serta diet ( Timby, 2016)

Menurut Potter & Perry 2016 discharge planning yang berhasil

merupakan suatu proses yang terfokus dan terkoordinasi serta memberikan

kepastian bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh

perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan Rumahsakit.

Keberhasilan pelaksanaan discharge planning tidak hanya dipengaruhi

oleh satu faktor. Menurut Poglitsch et al 2016 menyatakan terdapat toga

faktor yang berkontribusi, yaitu 1) peran dan dukungan tenaga kesehatan

lain, pasien dan keluarga 2) Komunikasi antara perawat dan pasien 3)

Waktu yang dimiliki oleh perawat untuk melaksankana discharge

planning.

Menurut Poglitscg 2016 faktor peran dan dukungan tenaga

kesehatan lain, keluarga dan pasien dalam pelaksanaan discharge planning

sangat penting dalam pelaksanaan discharge planningyang efektif.


18

Keberhasilan standarisasi proses discharge planning merupakan kerjasama

tim multidisiplin dan pasien serta pemberi layanan ( wali, keluarga ) yang

penting harus aktif terlibat dan dikonsultaso dalam pelaksanaan discharge

planning. Faktor komunikasi antara perawat dan pasien dalam pelaksanaan

discharge planning termasuk pemberian informasi tentang kebutuhan

kesehatan berkelanjutan setelah pasien pulang.

Di Indonesia semua pelayanan keperawatan rumah sakit, telah

merancang berbagai bentuk format disharge planning akan tetapi,

discharge planning kebanyakan dipakai hanya dalam bentuk

pendokumentasian pasien pulang . hal ini sesuai engan penelitian Febrianti

2016 yang menyatakan bahwa ada rumah sakit yang sudah memiliki

standart operasional discharge planning pasien, namun masih ada juga

rumah sakit yang hanya menggunakan dan membuat discharge planning

dalam catatan ringkas pasien pulang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Stroke Di

Ruang Rawat Inap Rs Grandmed Lubuk Pakam”


19

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah diuraikan

tersebut, maka dapat dirumuskan permaslahan mengenai Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Stroke

di Ruang rawat inap Rs Grandmed Lubuk Pakam.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Stroke

Di Ruang Rawat Inap Rs Grandmed Lubuk Pakam

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk :

a. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pelaksanaan discharge planning pada pasien stroke

b. Untuk mengetahui peran dan dukungan tenaga kesehatan lain, pasien dan

keluarga melaksanakan discharge planning

c. Untuk mengetahui komunikasi antara perawat dan pasien dalam untuk

melaksanakan discharge planning

d. Untuk mengetahui waktu yang di miliki oleh perawat untuk melaksanakan

discharge planning
20

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap

pembelajaran di dalam pendidikan ilmu keperawatan.

1.4.2 Bagi institusi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tentang pelaksaan

discharge planning pada pasien stroke di Rs Grandmed Lubuk Pakam

1.4.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi / sumber kepustakaan serta

sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian yang berkaitan dengan discharge Planning pada pasien stroke

1.4.4 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini berguna untuk ,mencegah terjadinya stroke berulang,

mencegah komplikasi, membantu pemulihan, mencegah kematian,

mengupayakan kecacatan seminimal mungkin


Bab II
Tinjauan Pustaka
2. Landasan Teori

2.1 Stroke

2.1.1 Defenisi Stroke

Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi

otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian ( world health

organization). Stroke adalah suatu keadaan yang mengakibatkan seseorang

mengalami kelumpuhan atau kematian karena terjadinya gangguan

perdarahan di otak yang menyebabkan kematian jaringan otak

( Batticca,2016). Stroke terjadi akibat pembuluh darah yang membawa darah

dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan atau ruptur, kekurangan

oksigen menyebabkan fungsi kontrol gerakan tubuh yang dikendalikan oleh

otak tidak berfungsi. (American Hearth Assosiation [ AHA ], 2015)

Stroke dibagi menjadi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya, yaitu :

1) Stroke hemoragi

Merupakan stroke yang disebabkan oleh perdarahan intra serebral atau

perdarahan subarakhnoid karena pecahnya pembuluh datah otak pada area

tertentu sehingga darah memenuhi jaringan otak ( AHA,2015). Perdarahan

yang terjadi dapat menimbulkan gejala neurologik dengan cepat karena

tekanan pada saraf didalam tengkorak yang ditandai dengan penurunan

kesadaran, nadi cepat, pernafasan cepat, pupil mengecil, kaku kuduk, dan

hemiplegia ( yeyen 2015)

9
10

2) Stroke Iskemik

Merupakan stroke yang disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah

otak berupa obstruksi atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak

dan tidak terjadi perdarahan ( AHA,2015). Sumbatan tersebut dapat

disebabkan oleh trombus yang terbentuk disalam pembuluh otak atau

pembuluh organ lainselain otak. Stroke ini ditandai dengan kelemahan atau

hemiparesis, nyeri kepala, mual muntah, pandangan kaburn dan disfia

( Yeyen, 2015 )

2.2 Penyebab Stroke

Menurut Smeltzer dan Bare (2015) stroke biasanya diakibatkan oleh salah

satu dari empat kejadian dibawah ini, yaitu :

1) Trombosis yaitu bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher,

Arteriosklerosis serebral adalah penyebab utama trombisis, yang adalah

penyebab paling umum dari stroke. Secara umum, trombosis tidak terjadi

secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parasthesia

pada setengah tubuh dan dapat mendahului paralisis berat pada beberapa jam

atau hari.

2) Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang dibawa ke

otak dari bagian tubuh yang lain. Embolus biasanya menyumbat arteri

serebral tengan atau cabangnya yang merusak sirkulasi serebral.(Valente et

al, 2015)
11

3) Iskemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak. Iskemia terutama

karena kontriksi atheroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak .

(Valente et al, 2015)

4) Hemoragi serebral yaitu pecahnya aliran darah serebral dengan perdarahan

kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak. Pasien dengan perdarahan

dan hemoragi mengalami penurunan nyata pada tingkat kesadaran dan dapat

menjasi stupor atau koma.

Akibat dari keempat kejadian diatas maka terjadi penghentian suplai sarah

ke otak, yang menyebabkan kehilangan sementara atau permanen fungsi

otak dalam gerakan, berfikir, memori, bicara, atau sensasi.

2.2.1 Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya stroke secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi 2 yaitu, faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat

dimodifikasi ( AHA, 2015).

1) Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi

Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor genetik dan ras, usia, jenis

kelamin, dan riwayat stroke sebelumnya ( AHA, 2015). Faktor genetik

seseorang berpengaruh karena individu yang memiliki riwayat keluarga

dengan stroke akan memeiliki resiko tinggi mengalami stroke, ras kulit

hitam lebih sering mengalami hipertensi daripada ras kulit putih sehingga

ras kulit hitam lebih beresiko terkena stroke ( AHA, 2015). Stroke dapat

terjadi pada semua rentang usia namun semakin bertambahnya usia

semakin tinggi pula resiko terkena stroke. Jenis kelamin merupakan salah
12

satu faktor resiko stroke, menurut Wardana ( 2015) laki laki memiliki

resiko lebih tinggi terkena stroke daripada perempuan, hal ini terkait

kebiasaan merokok, resiko terhadap hipertensi, hiperurisemia, dan

hipertrigliserida lebih tinggi pada laki-laki.

2) Faktor resiko yang dapat diubah

Faktor resiko yang dapat diubah adalah obesitas, hipertensi,

hiperlipidemia, kebiasaan merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat,

pola hidup tidak sehat ( AHA, 2015). Secara tidak langsung obesitas

pemivu terjadinya stroke yang diperantarai oleh sekelompok penyakit

yang ditimbulkan. Hipertensi merupakan penyabab utama terjadinya

stroke. Hiperlipidemua atau kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar

lemak di dalam darah dapat memicu terjadinya subatan pada aliran darah

( AHA, 2015).

2.2.2 Patofisiologi

Oksigen sangat penting untuk otak, jika terjadi hipoksia seperti

yang terjadi pada stroke, diotak akan mengalami perubahan metabolik,

kematian sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan

10 menit ( AHA,2015). Pembuluh darah yang paling sering terkena adalah

arteri serebral dan arteri karotis interna yang ada di leher.

Adanya gangguan pada peredaran darah otak dapat mengakibatkan cedera

pada otak melalui beberapa mekanisme, yaitu

1) Penebalan dinding pembuluh darah yang menimbulkan

penyempitan sehingga aloran darah tidak adekuat yang selanjutnya akan


13

terjadi iskemik. 2) pecahnya dinding pembuluh darah yang menyebabkan

hemoragik. 3) Pembesaran satu atau sekelompok pembuluh darah yang

menekan jaringan otak. 4) Edema serebral yang merupakan pengumpulan

cairan pada ruang interstitial jaringan otak ( Smeltzer, 2016 )

Penyempitan pembuluh darah otak mula-mula menyebabkan

perubahan pada aliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan

malampaui batas krisis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat.

Obstruksi suatu pembuluh darah arteri diotak akan menimbulkan reduksi

suatu daerahdimana jaringan otak normal sekitarnya masih mempunyai

peredaran darah yang baik berusaha membantu suplai darah melalui jalur-

jalur anastomosis yang ada. Perubahan yang terjadi pada korteks akibat

oklusi pembuluh darah awalnya adalah gelapnya warna pada vena,

penurunan kecepatan aliran darah dan dilatasi arteri dan arteriola.

2.2.3 Tanda dan Gejala

Menurut Smeltzer dan Bare ( 2016) Tanda dan gejala stroke adalah

hipertensi, gangguan motorik yang berupa hemiparesis dan hemiplegia

( Kelumpuhan salah satu sisi tubuh ), gangguan sensorik, gangguan visual,

gangguan keseimbangan, nyeri kepala, mual muntah, kesulitan bicara,

perubahan mendadak status mental, dan hilangnya pengendalian terhadap

kandung kemih.
14

2.2.4 Penatalaksanaan Stroke

1) Fase akut

Fase ini berkisar antara 48-72 jam. Pasien yang koma pada saat

masuk dipertimbangkan memiliki prognosis buruk. Sebaliknya pasien

sadar penuh mempunyai prognosis yang lebih dapat diharapkan. Prioritas

dalam fase akut ini adalah mempertahankan jalan nafas dan ventilasi yang

baik.

2) Fase Rehabilitasi

Fase ini adalah fase pemulihan pada kondisi sebelum stroke.

Program pada fase ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas

fungsional pasien stroke, sehingga mampu mandiri dalam melakukan

aktivitas sehari-hari secara adekuat.

2.3 Discharge planning

2.2.1 Defenisi Discharge Planning

Discharge planning merupakan proses berkrsinambungan guna

menyiapkan perawatan mandiri pasien pasca rawat inap. Proses

identifikasi dan perencanaan kebutuhan berkelanjutan pasien ditulis guna

memfasilitasi pelayanan kesehatan dari satu lingkungan ke lingkungan

lainnya agar tim kesehatan memiliki kesempatan yang cukup untuk

melakukan Discharge planning.

Menurut Carpenito 2016, Discharge planning merupakan proses

perencanaan sistematis yang dipersiapkan bagi pasien untuk menilai,

meyiapkan dan melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan yang ada


15

atau yang telah ditentukan serta bekerjasama dengan keluarga atau

komunitas sebelum dan sesudah pasien pulang, Discharge planning

dilakukan sejak pasien diterima pada suatu pelayanan kesehatan di

rumahsakit dimana rentang waktu pasien untuk menginap semakin

pendek.

2.2.2 Tujuan Discharge Planning

Discharge planning merupakan kolaborasi antara keperawatan,

pasien dan keluarga pasca rawat inap, yang bertujuan untuk menyiapkan

kemandirian pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, sosial,

pengetahuan, keterampilan perawatan dan sistem rujukan

berkesinambungan. ( Nursalam 2016 ).

Menurut The Royal Marsden Hospital ( 2015) tujuan discharge planning

adalah untuk mempersiapkan pasien atau keluarga secara fisik dan

psikologis untuk ditransfer ke lingkungan yang disetujui, memberikan

informasi baik tertulis maupun lisan, kebutuhan pasien dan pelayanan

kesehtan, mempersiapkan fasilitas yang digunakan dan proses perpindahan

yg nyaman, serta mempromosikan tahap kemandirian pasien.


16

2.2.3 Manfaat Discharge Planning

Discharge Planning bermanfaat dalam menurunkan jumlah kekambuhan,

menurunkan perawatan kembali di rumah sakit dan ke ruang kedaruratan

yang tidak perlu kecuali untuk bebrapa diagnosa, membantu pasien untuk

memahami kebutuhan setalah perawatan di rumah sakit, serta dapat

digunakan sebagai bahan dokumentasi keperawatan ( Doengoes,

Moorhouse & Murr,2016).

Menurut Nursalam 2016, manfaat Discharge planning adalah

memberikan tindak lanjut secara sistematis guna memberikan perawatan

lanjutan pada pasien, mengevaluasi pengaruh dari rencana yang telah

disusun dan mengidentifikasi adanya kekambuhan atau perawatan baru

yang dibutuhkan serta membantu pasien supaya mandiri dan siap untuk

melakukan perawatan di rumah.

2.2.4 Prinsip Discharge Planning

Prinsip yang diterapkan dalam Discharge Planning menurut Nursalam

2016 yaitu pasien merupakan sasaran dalam Discharge planning sehingga

perlu pengkajian nilai keinginan den kebutuhan pasien berdasarkan

pengetahuan dari tenaga atau sumber daya maupun fasilitas yang tersedia

dimasyarakat.

Depertemen Kesehatan RI 2016 menjabarkan bahwa prinsip Discharge

Planning diawali dengan melakukan pengkajian pada saat pasien masuk ke

Rumah sakit guna mempermudah proses identifikasi kebutuhan pasien.


17

Merencanakan pulang pasien sejak awal dapat menurunkan lama masa

rawatan sehingga doharapkan menurunkan biaya rawatan.

2.2.5 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Discharge Planning

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan discharge planning menurut

Potter & Perry 2016 discharge planning yang berhasil merupakan suatu

proses yang terfokus dan terkoordinasi serta memberikan kepastian bahwa

pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang

berkelanjutan setelah meninggalkan Rumahsakit. Keberhasilan

pelaksanaan discharge planning tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor.

Menurut Poglitsch et al 2016 menyatakan terdapat toga faktor yang

berkontribusi, yaitu 1) peran dan dukungan tenaga kesehatan lain, pasien

dan keluarga 2) Komunikasi antara perawat dan pasien 3) Waktu yang

dimiliki oleh perawat untuk melaksankana discharge planning.

2.2.6 Unsur Discharge Planning

Menurut Discharge planning Assosiation 2016 mengemukakan bahwa

unsur perencanaan pemulangan meliputi informasi pemberi layanan, wktu,

tanggal, dan lokasi untuk kontrol, pengobatan di rumah yang mencakup

resep obat baru, daftar obat yang harus tersedia saat di rumah dan yang

harus dihentikan. Form informasi obat pada Discharge Planning berisi

daftar nama obat, dosis, frekuensi dan efek samping yang dapat terjadi

pada pasien. Selain itu, pada form Discharge Planning juga berisi tentang
18

kebutuhan pemeriksaan penunjang medis yang dianjurkan beserta

persiapannya.

2.2.7 Pemberi layanan Discharge Planning

Proses discharge Planning dilakukan secara kompherensif yang

melibatkan seluruh pemberi layanan kesehatan dalam memberikan layanan

kesehtan kepada pasien, juga melibatkan pasien beserta keluarga bisa juga

antara pelayan kesehatan dan sosial. Koordinator asuhan berkelanjutan

adalah staff rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses

Discharge Planning yang menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan

kesehatan, dan memotivasi karyawan supaya dapat merencanakan dan

mengimplementasikan Discharge planning.

2.2.8 Penerima Discharge Planning

Pasien rawat inap memerlukan discharge planning untuk perawatan

lanjutan saat berada di rumah., tetapi bebrapa pasien beresiko tidak dapat

memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan lanjutan, contohnya pasien

penderita penyakit terminal atau pasien dengan kecacatan permanen.

Menurut Standart Nasional Akreditasi Rumah Sakit ( 2018) Rumah sakit

menetapkan kriteria pasien yang menerima Discharge Planning antara

lain : umur, todak adanya mobilitas, perlu bantuan medik dan perawatan

terus menerus, serta bantuan melakukan kegiatan sehari hari.


19

2.9 Kerangka Teori

Factor- factor yang mempengaruhi


keberhasilan pelaksanaan discharge Planning

Pengetahuan Perawat Komunikasi Tim Peran dan dukungan


Kesehatan Keluarga

Stroke

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian


20

2.10 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi


Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Discharge Planning
Planning:

1. Pengetahuan Perawat
2. Komunikasi Tim Kesehatan
3. Peran dan Dukungan Keluarga

2.2 Kerangka Konsep Penelitian

: Variabel yang Diteliti

: Berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat survey analitik. Rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan

rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang

Mempengaruhi Keberhasilan Discharge Planning Terhadap Pasien Stroke Di

Ruang Rawat Inap Rs Granmed Lubuk Pakam tahun 2020.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Alasan penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah sebagai

berikut : berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan penulis melalui

wawancara pada beberapa keluarga pasien yang mengalami stroke didapatkan

hasil wawancara yang berbeda. Sebagian keluarga ada yang sudah mengerti

tentang perawatan pasien setelah meninggalkan Rumah Sakit tapi ada beberapa

keluarga pasien yang masih kurang mengerti tentang perawatan pasien setalah

meninggalkan Rumah sakit.

22
23

Alasan lain mengapa penulis berminat untuk melakukan penelitian di

lokasi tersebut, karena lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian

mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Discharge Planning

Terhadap Pasien Stroke Di Rs Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020 serta wilayah

ini mudah dijangkau oleh penulis

.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2020 - Juli 2020, waktu

pelaksanaan dapat dilihat pada table dibawah ini :

No. Uraian Bulan


Kegiatan Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Juni 2020 Juli 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
judul
2. Kosul (Bab I,
Bab II)
3. Perbaikan
(Bab I & II)
4. Konsul (Bab
III)
5. Sidang
Proposal
6. Perbaikan
Proposal
7. Penelitian
8. Pengolahan
Data
9. Konsul Hasil
Penelitian
10. Sidang Skripsi
24

3.3 Populasi dan Sample

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah total dari keseluruhan subjek penelitian dimana peneliti

tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok, masyarakat,

organisasi, benda, objek, peristiwa atau laporanyang semuanya memiliki ciri dan

harus di defenisikan secara spesifik ( Arikunto, 2015 )

Populasi adalah seluruh pasien Stroke yang datang berobat Ke Rs

Grandmed Lubuk Pakam sebanyak 93 populasi.

3.3.2 Sample Penelitian

Sample adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ( Sastroasmoro, 2013). Untuk

menenukan besarnya sample ditentukan dengan menggunakan rumus total

sampling sebanyak 30 sampel

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sample yang digunakan

dalam penilaian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Sasroasmoro,2011 ). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan yaitu teknik Non Probability sampling dengan

pendekatan pengambilan sampel yaitu pendekatan purposive sampling. Yaitu

dengan kriteria :
25

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer

dan data sekunder yaitu :

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari

individu atau perseorangan ( Lubis,2015). Data primer pada penelitian ini adalah

berasal dari kuesioner yang berisikan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Keberhasilan Discharge Planning terhadap Pasien Stroke di Rumah Sakit

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder sering disebut juga metode penggunaan bahan dokumen,

karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi

memanfaatkan data atau dokumen yang telah dihasilkan oleh pihak pihak

lain( Lubis,2015). Data sekunder pada penelitian ini yaitu jumlah pasien stroke

yang dating berobat diperoleh dari data Rekam Medis yang ada di Rs Grandmed

Lubuk Pakam .
26

3.6 Varibel dan Defenisi Operasional

3.6.1 Variabel

Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu

variable dependen atau variable terikat dan menjadi variable bebas atau

indepeneden

(Sasroasmoro, 2011 ).

a. Variabel independen ( Variabel bebas ) yaitu factor yang diteliti meliputi :

) peran dan dukungan tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga , komunikasi

antar perawat dan pasien, waktu yang dimiliki oleh perawat untuk

melaksanakan discharge planning.

b. Variabel dependen ( Variabel terikat ) yaitu Discharge Planning.


27

3.6.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud, atau

tentang apa yang di ukur oleh variable yang bersangkutan (Sasroasmoro, 2011 ).

Tabel 3.2 Variabel Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Alat ukur Skala Skore


operasional
1. Independen Suatu Tindakan Kuesioner Rasio 6-9
Faktor faktor yang dilakukan dengan 0-6: Mengerti
yang kepada pasien yang menggunakan 6-9 :
mempengaruhi akan dilakukan 9 Pertanyaan Tidak Mengerti
discharge tindakan discharge
planning planning
a. Pengetahuan
perawat
b. Komunikasi
antar Tim
Kesehatan
c. Peran Serta
Dukungan
Keluarga
2. Dependen : proses Kuesioner Rasio 9-12
Discharge berkrsinambungan dengan 12
Planning guna menyiapkan pertanyaan 0-9: Diberikan
perawatan mandiri
pasien pasca rawat 9-12:Tidak
inap
Diberikan
28

3.7 Pengolahan Dan Analisa Data

Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian kegiatan penelotoan setelah

pengumpulan data yang masih mentah ( rawdata ) , perlu diolah sehingga

onformasi yang akhirnya digunakan untuk menjawab tujuan penelitian.

Agar analisis penelitian memerlukan informasi yang benar, pengolahan

data dilakukan melalui empat tahapan yaitu :

a. Editing

Merupakan kegiatan untuk pengecekan isi kuesioner apakah jawaban yang

ada dikuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.

b. Coding

Pada langkah ini data yang terkumpul melalui data, pengumpulan data

dengan menggunakan kode-kode. Kegiatan merubah huruf menjadi data bentuk

angka/bilangan. Kegunaan dari coding ini adalah untuk mempermudah pada

saat analisa data.

c. Processing

Pemprosesan dilakukan dengan cara mengentry data dari kuesioner ke

program komputerisasi. Tahapan ini dilakukan setelah melakukan pengkodean

data

d. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry untuk

mengetahui ada tidaknya kesalahan. Dengan melihat frekuensi data. Peneliti

memeriksa kembali pengolahan hasil penelitian dan tidak ditemukan data

yang hilang atau semua data sudah lengkap.


29

3.8 Analisa Data

a. Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis tiap

variable dari hasil penelotian yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

yang dinarasikan yang terdiri factor factor yang mempengaruhi keberhasilan

discharge planning..

b. Bivariat

Analisa Bivariat, untuk melihat hubungan atau perbedaan data distribusi

atau data proporsi antar variabel independent dan variabel dependent. Analisa

ini dilakukan dengan menggunakan chi square (X2) dengan α-0.05, bila ρ <

0,05 berarti hasil perhitungan statistic bermakna ( Signifikan

3.9 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

pada suatu penelitian, samapai terbukti melalui data yang terkumpul

( Arikunto, 2015). Maka berdasarkan pernyataan diatas hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

a. Ada Pengaruh Pengetahuan Perawat, Komunikasi Antar Tim Kesehatan,

Peran dan Dukungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Discharge

Planning Pada Pasien Stroke Di RS GrandMed Lubuk Pakam Tahun 2020.


BAB IV
HASIL PENELITIAN
13.

14.

15.

16.

a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah sakit Grand Medistra secara resmi berganti nama menjadi

rumah sakit Grandmed mulai 19 April 2017. Rumah sakit Grandmed

adalah rumah sakit swasta yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan bagi

dokter dan masyarakat yang membutuhkan. Rumah sakit Grandmed

merupakan salah satu rumah sakit dengan akreditas tipe B. Rumah sakit

Grandmed merupakam rumah sakit swasta di Kabupaten Deli Serdang

yang memiliki keunggulan termasuk di dalamnya komitmen terhadap

mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan spesialistik dan

alat penunjang medis.

Rumah sakit Grandmed beroperasi dengan ijin dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Deli Serdang nomor 3890/440/DS/SIRS/2009 pada

tanggal 09 Desember 2009. Rumah sakit Grandmed berada dibawah

naungan Yayasan Medistra yang juga memiliki Institusi Pendidikan

Kesehatan yaitu Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Rumah sakit

Grandmed beralamat di Jalan. Medan No. 66, Kecamatan Lubuk Pakam,

Kabupaten Deli Serdang. Bangunan rumah sakit Grandmed didirikan di

atas tanah seluas 38.000 m2 .

30
Awal beroperasi, kapasitas tempat tidur yang disediakan oleh

rumah sakit Grandmed adalah 200 tempat tidur dengan fasilitas peralatan

diagnostik penunjang yang cukup lengkap dan memadai sesuai dengan

teknologi kedokteran yang berkembang pada saat itu. Dalam sejarahnya,

rumah sakit Grandmed mengadakan beberapa perubahan dan

pengumbangan fasilitas kesehatan diantaranya pengembangan gedung

klinik spesialis terpadu, unit hemodialisis, dan pelayanan jantung

(Cathlab dan CVCU).

Motto yang digunakan dari rumah sakit Grandmed ini adalah:

“Berupaya memberikan yang terbaik”. Adapun visi dari rumah sakit

Grandmed yaitu: “Menjadi rumah sakit dengan pelayanan kesehatan

paripurna dan terpercaya” dan misi rumah sakit Grandmed yaitu:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas serta

terjangkau

2. Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan dengan pelatihan dan

pendidikan yang berkelanjutan

3. Memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien melalui kerjasama

pelayanan kesehatan didukung fasilitas yang canggih.

31
Tabel 4.1
Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan
Discharge Planning Pada Pasien Stroke Di RS Grandmed Lubuk
Pakam tahun 2020

N Frekuensi Persentase
Variabel
o (n=86) (%)
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 20 66,7
Perempuan 10 33,3
Jumlah 30 100
Umur
8 26,7
35-47 tahun
2 15 50,0
48-59 Tahun
7 23,3
60-70 Tahun
Jumlah 30 100
Pengalaman
20
masuk RS 70,00
3 1
Belum pernah 30,00
0
Sudah pernah
Jumlah 30 100

Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah pasienstroke yang datang

berobat ke RS Grandmed Lubuk Pakam dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 20 orang (66,7%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 10

orang (33,3%). Umur pasien tertinggi pada umur 60-70 tahun sebanyak 7

orang (23,3 %) dan terendah pada umur 35-47 tahun sebanyak 8 orang

(26,7 %). Sedangkan Pengalaman Masuk RS dengan karakteristik belum

pernah sebanyak 20 orang (70,00%) dan sudah pernah sebanyak 10 orang

(30,00%).

32
4.3 Analisa Univariat

Tujuan analisa univariat adalah untuk menerangkan distribusi frekuensi

atau jumlah bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan

kepuasan pasien. Kemudian diolah dan dianalisa oleh peneliti yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik faktor- Faktor yang


mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning
Terhadap Pasien Stroke di Rs Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020

N Frekuensi Persentase
Variabel
o (n=86) (%)
Peran dan
dukungan
1 keluarga 12 40,0
2 Mengerti 18 60,0
Tidak mengerti
Jumlah 30 100
Komunikasi
perawat dan
1. pasien 11 36.7
2 Baik 19 63.3
Buruk
Jumlah 30 100
Waktu yang
1 Dibutuhkan 12 40,00
2 Lama 18 60,00

33
Sebentar
Jumlah 30 100

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah pasien yang menjawab

pengalaman masuk RS yang sebanyak 21 orang (70,0%), peran dan

dukungan keluarga yang mengerti sebanyak 12 orang (36,7%),

komunikasi perawat dan pasien yang baik sebanyak 11 orang (36,7 %),

waktu yang baik sebanyak 18 orang (60,0%).

4.4 Analisa Bivariat


Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara variable bebas dengan variable terikat secara independen.

Untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan variable terikat

secara independen dalam penelitian ini dilakukan dengan uji chi-squre (X2)

test tabel 2 x 2 pada taraf nyata α=0,05

4.4.1 Hubungan Peran Dan Dukungan Keluarga Dengan discharge

planning pada pasien stroke

Hubungan Peran dan Dukungan Keluarga dalam analisis ini

dikategorikan menjadi pernah dan belum pernah dalam Rumah Sakit

Grandmed Lubuk Pakam dianalisis dengan menggunakan taraf nyata

α=0,05. Gambaran hubungan pengalaman masuk Rumah Sakit dengan

discharge planning pada pasien stroke di Rs Grandmed Lubuk Pakam

dapat dilihat seperti tabel berikut.

34
Tabel 4.3
Tabulasi Silang Hubungan peran dan dukungan keluarga Dengan
Discharge Planning Pasien Stroke DiRumah Grandmed Lubuk
Pakam
Tahun 2020

Discharge planning

Dukungan Tidak Total


No. diberikan p value
keluarga diberikan

F % F % F %

1. Mengerti 9 75,00 3 25,00 12 100


0,011
2. Tidak 5 27,8 13 72,2 18 100
(P<0,05)
mengerti

X2= 4,693 RP = 2,700(95%CI:1,476 – 41,214)

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan keluarga tidak

mengerti sebanyak 18 orang, dimana pada discharge planning tidak

diberikan sebanyak 13 orang (72,2%) dan diberikan sebanyak 5

orang(27,8%)

Tabel 4.4
Tabulasi Silang Hubungan Komunikasi antara perawat dan Pasien Dengan
Discharge Planning Pasien Stroke DiRumah Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2020

Discharge planning
Komunikasi
antar Tidak Total
Diberikan p value
perawat- diberikan
pasien
F % F % F %

Baik 9 81,8 2 18,2 11 100 0,03

35
Buruk 5 26,3 14 73,7 19 100 (P<0,05)

X2= 6,537 RP = 3,109 (95%CI:1999 – 79.436)

Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas komunikasi antar perawat

buruk sebnayak 19 orang. Dimana discharge planning yang tidak diberikan

sebanyak 14(73,7) orang dan discharge planning yang diberikan sebanyak

5 orang (26,3).

Tabel 4.5

Tabulasi Silang Hubungan Waktu Yang Dibutuhkan Perawat Dengan

Discharge Planning Pasien Stroke DiRumah Grandmed Lubuk

Pakam

Tahun 2020

Discharge planning

Waktu yang Tidak Total


Diberikan p value
dibutuhkan diberikan

F % F % F %

Sebentar 10 83,3 2 16,7 12 100 0,01

Lama 4 22,2 14 77,8 18 100 (P<0,05)

X2= 8.488 RP = 3,750(95%CI:2667 – 11.4846)

Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas waktu yang dibutuhkan

lama sebanyak 18 pasien. Dimana discharge planning yang tidak diberikan

sebanyak 14(77,8) orang dan discharge planning yang diberikan sebanyak

4(22,2) orang

36
BAB V
PEMBAHASAN

Penelitian yang telah dilakukan di RS Grandmed Lubuk Pakam.

Telah memberikan gambaran factor factor yang mempengaruhi

keberhasilan pelaksanaan discharge planning pada pasien stroke. Dari

hasil penelitian ditemukan variabel peran dan dukungan Keluarga,

komunikasi Perawat dan Pasien, Waktu yang dibutuhkan dalam

melakukan discharge planning bermakna secara statistik dalam analisa

bivariat maupun multivariat.

5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Stroke

a. Peran Dan Dukungan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

hubungan peran dan dukungan keluarga terhadap pelaksanaan discharge

planning dengan pasien stroke di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

dengan hasil analisa uji Chi Square didapatkan P-value (p=0,011). Dari

hasil penelitian tersebut juga mendap

atkan bahwa pelaksanaan Discharge Planning bahwa mayoritas dukungan

keluarga tidak mengerti sebanyak 18 orang, dimana pada discharge

planning tidak diberikan sebanyak 13 orang (72,2%) dan diberikan

sebanyak 5 orang (27,8%)

37
38
b. Komunikasi Perawat Dan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hubungan

komunikasi perawat dan pasien terhadap pelaksanaan discharge planning dengan

pasien stroke di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam dengan hasil analisa uji

Chi Square didapatkan P-value (p=0,03). Dari hasil penelitian tersebut juga

mendapatkan bahwa pelaksanaan Discharge Planning mayoritas komunikasi antar

perawat buruk sebnayak 19 orang. Dimana discharge planning yang tidak

diberikan sebanyak 14(73,7) orang dan discharge planning yang diberikan

sebanyak 5 orang (26,3)

c. Waktu Yang Dibutuhkan Perawat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hubungan

waktu Yang Dibutuhkan Perawat terhadap pelaksanaan discharge planning

dengan pasien stroke di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam dengan hasil

analisa uji Chi Square didapatkan P-value (p=0,01). Dari hasil penelitian tersebut

juga mendapatkan bahwa pelaksanaan Discharge Planning mayoritas waktu yang

dibutuhkan lama sebanyak 18 pasien. Dimana discharge planning yang tidak

diberikan sebanyak 14(77,8) orang dan discharge planning yang diberikan

sebanyak 4(22,2) orang

33
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djeinne

(2018) yang dilakukan di poliklinik penyakit dalam RSU GMIM Pancaran Kasih

Manado, dimana dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara pelaksaan discharge planning (P-value 0,001) dengan

pasien stroke. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Cyntia (2018) yang

dilakukan di RSUD Dr. Abdul Moeloek. Dimana dalam penelitiannya didapatkan

ada hubungan tangible (p-value 0,013), reliability (p-value 0,027), responsiveness

(p-value 0,002), assurance (p-value 0,000) dan empathy (p-value 0,003) terhadap

pasien stroke di Ruang Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung

Prinsip yang diterapkan dalam Discharge Planning menurut Nursalam,

2016 yaitu pasien merupakan sasaran dalam Discharge Planning sehingga perlu

pengkajian nilai keinginan dan kebutuhan pasien berdasarkan pengetahuan dari

tenaga atau sumber daya maupun fasilitas yang tersedia di masyarakat. Kemudian

kebutuhan tersebut akan dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul pada

saat pasien keluar dari rumah sakit. Melalui pengkajian tersebut diharapkan dapat

menurunkan resiko masalah yang timbul pasca rawat inap. Perencanaan pulang

dilakukan secara kolaboratif pada setiap tatanan pelayanan kesehatan dan

dibutuhkan kerja sama yang baik antar petugas.

Departemen Kesehatan R.I (2008) menjabarkan bahwa prinsip discharge

planning diawali dengan melakukan pengkajian pada saat pasien masuk rumah

sakit guna mempermudah proses identifikasi kebutuhan pasien. Merencanakan

pulang pasien 11 sejak awal dapat menurunkan lama masa perawatan sehingga

diharapkan akan menurunkan biaya perawatan. Discharge planning disusun oleh

34
berbagai pihak yang terkait antara lain pasien, keluarga, dan care giver

berdasarkan kebutuhan pasien dan keluarga secara komprehensif. Hal ini

memungkinkan optimalnya sumber-sumber pelayanan kesehatan yang sesuai

untuk pasien setelah rawat inap. Prinsip discharge planning juga meliputi

dokumentasi pelaksanaan yang dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga

dalam kurun waktu 24 jam sebelum pasien keluar dari rumah sakit.

The Royal Marsden Hospital (2014), mengemukakan Discharge planning

merupakan proses multidisiplin terlatih yang mempertemukan kebutuhan pasien

dengan pelayanan kesehatan. Prosedur discharge planning dilakukan secara

berkesinambungan pada semua pasien kemudian selanjutnya akan dirujuk pada

suatu komunitas atau layanan kesehatan yang aman dan adekuat untuk

menentukan keberlanjutan perawatan antar lingkungan. Selain itu diperlukan

informasi mengenai penyusunan pemulangan antara tim kesehatan dengan pasien

yang disediakan dalam bentuk perawatan berkelanjutan tertulis dengan

mempertimbangkan kepercayaan dan budaya pasien.

35
Bab VI
Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mencari Factor-

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning

Terhadap Pasien Stroke Di Rs Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020. Maka dapat

diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Tidak Terdapat hubungan peran dan dukunagn keluarga dengan discharge

planning dengan P value ( 0,011 )

2. Terdapat hubungan komunikasi antar perawat dan pasien dengan discharge

plnaning dengan P Value ( 0,03 )

3. Terdapat hubungan waktu yang dibutuhkan perawat dengan discharge

planning dengan P Value ( 0,01)

36
6.2 Saran

6.2.1 Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap

pembelajaran di dalam pendidikan ilmu keperawatan.

6.2.2 Bagi institusi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tentang pelaksaan

discharge planning pada pasien stroke di Rs Grandmed Lubuk Pakam

6.2.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi / sumber kepustakaan serta

sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian yang berkaitan dengan discharge Planning pada pasien stroke

6.2.4 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini berguna untuk ,mencegah terjadinya stroke berulang,

mencegah komplikasi, membantu pemulihan, mencegah kematian,

mengupayakan kecacatan seminimal mungkin

37
Daftar Pustaka

Afiyanti & Rachmawati, 2015. Metodologi penelitian kualitatif dalam riset


keperawatan, Jakarta: PT Rajagravindo Persada.
Data rekam medis RSGM,2019
Enny, A., 2016 Stroke “ Petunjuk Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah ,”
Jakarta: FK UI.
Gonçalves-bradley et al., 2016. Discharge planning from hospital
Hartono, 2015 Stres dan stroke, Kanisius. Yogyakarta.
Kozier, B. (2015). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses & praktik.
Ed.7 Volume 1. Jakarta: EGC.
KARS. (2012). Instrument Akreditasi Rumah Sakit: Standar Akreditasi Versi
2012. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Lanny Lingga, 2015. All about stroke: Hidup sebelum dan pasca stroke, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Nursalam 2003, Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Sagung seto.
Jakarta.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan:
pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Edisi pertama.
Jakarta : salemba Medika.
Rachmawaty, 2017. Penerapan Pendokumentasian Discharge Planning Terhadap
Length of Stay di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hsanuddin
Makassar . Pascasarjana UNHAS
Sulistyawati, W. (2016). Hubungan Implementasi Asesmen Kompetensi Dengan
Pelaksanaan Discharge Planning. . Jurnal Care Vol. 4, 124-129.
The Royal Marsden. Org. Discharge Planning. http: www.royalmarsden.org.2004.
diperoleh pada tanggal 12 Desember 2015
Ulfah, A. (2015). Gambaran pelaksanaan discharge planning pada pasien stroke di
ruang rawat inap geulima 1 rumah sakit umum daerah dr. zainoel abidin
Banda Aceh

38
Lampiran I

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Responden Yang Terhormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Thresy Simanjuntak

Nim : 16.11.104

Mahasiswa : Program Studi Ilmu Keperawatan

Dalam kesempatan ini saya mohon bapak/ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING
TERHADAP PASIEN STROKE DI RS GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2020 ”.
Penelitian ini ditujukan untuk skripsi program S1 ilmu keperawatan dan

juga mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh pemberian Discharge

Planning Pada Pasien Stroke.

Saya mohon kepada bapak/ibu selaku responden untuk dapat bekerjasama

dalam penelitian ini, karena atas kerjasama bapak/ibu menentukan keberhasilan

penelitian ini, hasil observasi yang saya dapatkan akan saya jaga kerahasiaannya

dan digunakan sebaik-baiknya untuk laporan penelitian ini. Atas perhatian dan

kerjasama bapak/ibu, saya ucapkan terimakasih.

Lubuk Pakam, Juli 2020

Peneliti

THRESY CHINTIA SIMANUNTAK


34

Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan untuk berpartisipasi sebagai
responden penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELAKSANAAN DISCHARGE
PLANNING TERHADAP PASIEN STROKE DI RS GRANDMED LUBUK
PAKAM TAHUN 2020 ”.

Nama :
Umur : Tahun
Alamat :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Faktor-faktor Yang


Mempengaruhi Keberhasilan Pelaksanaan Discharge Planning Terhadap Pasien
Stroke Di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020”

Yang dilakukan oleh :


Nama : Thresy Chintia Simanjuntak
Npm : 16.11.104
Program Studi : Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun untuk digunakan seperlunya.

Lubuk Pakam, Juli 2020

Responden

( )
35

Lampiran III

LEMBAR KUESIONER UNTUK PERAN DAN DUKUNGAN


KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN
PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda cheklist (√ ) pada jawaban yang menurut anda paling tepat.

No Pertanyaan Baik Tidak Baik

1 Peran Keluarga dalam memantau makanan yang


boleh di konsumsi dan harus dihindari pasien
2 Peran Keluarga dalam memantau latihan
pergerakan (mobilisasi) pasien dirumah

3 Peran Keluarga dalam menyikapi setiap tanda dan


gejala yang timbul saat kekambuhan
36

Lampiran IV

LEMBAR KUESIONER UNTUK KOMUNIKASI ANTAR


PERAWAT DAN PASIEN TERHADAP KEBERHASILAN
PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda cheklist (√ ) pada jawaban yang menurut anda paling tepat.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang sumber
pelayanan kesehatan terdekat yang bisa dijangkau saat
mengalami kekambuhan
2 Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga makanan yang
boleh di konsumsi dan yang harus di hindari

3 Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga terkait aktivitas


yang boleh dilakukan dan aktivitas yang harus di hindari
4 Perawat Leaflet/Brosur atau Buku Saku

Lampiran V
37

LEMBAR KUESIONER UNTUK WAKTU YANG


DIBUTUHKAN DALAM PELAKSANAAN DISCHARGE
PLANNING

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda cheklist (√ ) pada jawaban yang menurut anda paling tepat.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Perawat memberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk


bertanya terkait hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi
kekambuhan dirumah
2 Perawat memberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk
menanyakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kekambuhan
3 Perawat memberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk
menjelaskan kondisi lingkungan tempat tinggal pasien

Master
38

OUTPUT HASIL PENELITIAN


39

Frequencies

Statistics

Umur Jenis_Kelamin Pengalaman_Ma Peran_Dukunga Komunikasi_Per


suk_RS n_KL awat_Pasien

Valid 30 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0 0

Statistics

Waktu_Yan_dibutuhkan Discharge_Planning

Valid 30 30
N
Missing 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

35-47 Tahun 8 26.7 26.7 26.7

48-59 Tahun 15 50.0 50.0 76.7


Valid
60-77 Tahun 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Jenis_Kelamin
40

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Laki-Laki 20 66.7 66.7 66.7

Valid Perempuan 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pengalaman_Masuk_RS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Belum Pernah 21 70.0 70.0 70.0

Valid Sudah Pernah 9 30.0 30.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Peran_Dukungan_KL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Mengerti 12 40.0 40.0 40.0

Valid Tidak Mengerti 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0


41

Komunikasi_Perawat_Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Baik 11 36.7 36.7 36.7

Valid Buruk 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Waktu_Yang_dibutuhkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sebentar 12 40.0 40.0 40.0

Valid Lama 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Discharge_Planning

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

diberikan 14 46.7 46.7 46.7

Valid Tidak diberikan 16 53.3 53.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
42

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Peran_Dukungan_KL *
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Discharge_Planning

Komunikasi_Perawat_Pasien
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
* Discharge_Planning

Waktu_Yan_dibutuhkan *
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Discharge_Planning

Peran_Dukungan_KL * Discharge_Planning

Crosstab

Discharge_Planning

diberikan Tidak diberikan

Count 9 3

% within
75.0% 25.0%
Peran_Dukungan_KL

Mengerti
% within Discharge_Planning 64.3% 18.8%

% of Total 30.0% 10.0%

Residual 3.4 -3.4


Peran_Dukungan_KL
Count 5 13

% within
27.8% 72.2%
Peran_Dukungan_KL

Tidak Mengerti
% within Discharge_Planning 35.7% 81.2%

% of Total 16.7% 43.3%

Residual -3.4 3.4


43

Count 14 16

% within
46.7% 53.3%
Peran_Dukungan_KL
Total

% within Discharge_Planning 100.0% 100.0%

% of Total 46.7% 53.3%

Crosstab

Total

Count 12

% within Peran_Dukungan_KL 100.0%

Mengerti % within Discharge_Planning 40.0%

% of Total 40.0%

Residual
Peran_Dukungan_KL
Count 18

% within Peran_Dukungan_KL 100.0%

Tidak Mengerti % within Discharge_Planning 60.0%

% of Total 60.0%

Residual

Total Count 30

% within Peran_Dukungan_KL 100.0%


44

% within Discharge_Planning 100.0%

% of Total 100.0%

Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 6.451a 1 .011 .024 .014

Continuity Correctionb 4.693 1 .030

Likelihood Ratio 6.689 1 .010 .024 .014

Fisher's Exact Test .024 .014

Linear-by-Linear Association 6.236d 1 .013 .024 .014

N of Valid Cases 30

Chi-Square Testsc

Point Probability

Pearson Chi-Square

Continuity Correctionb

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association .013d

N of Valid Cases

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.60.

b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
45

d. The standardized statistic is 2.497.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for


Peran_Dukungan_KL 7.800 1.476 41.214
(Mengerti / Tidak Mengerti)

For cohort
Discharge_Planning = 2.700 1.197 6.090
diberikan

For cohort
Discharge_Planning = Tidak .346 .125 .961
diberikan

N of Valid Cases 30

Komunikasi_Perawat_Pasien * Discharge_Planning
Crosstab

Discharge_Planning Total

diberikan Tidak diberikan

Komunikasi_Perawat_Pasien Count 9 2 11

% within
81.8% 18.2% 100.0%
Komunikasi_Perawat_Pasien

Baik % within Discharge_Planning 64.3% 12.5% 36.7%

% of Total 30.0% 6.7% 36.7%

Residual 3.9 -3.9

Buruk Count 5 14 19
46

% within
26.3% 73.7% 100.0%
Komunikasi_Perawat_Pasien

% within Discharge_Planning 35.7% 87.5% 63.3%

% of Total 16.7% 46.7% 63.3%

Residual -3.9 3.9

Count 14 16 30

% within
46.7% 53.3% 100.0%
Komunikasi_Perawat_Pasien
Total
% within Discharge_Planning 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 46.7% 53.3% 100.0%

Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 8.623a 1 .003 .007 .005

Continuity Correctionb 6.537 1 .011

Likelihood Ratio 9.124 1 .003 .007 .005

Fisher's Exact Test .007 .005

Linear-by-Linear Association 8.335d 1 .004 .007 .005

N of Valid Cases 30

Chi-Square Testsc

Point Probability

Pearson Chi-Square

Continuity Correctionb

Likelihood Ratio
47

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association .004d

N of Valid Cases

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.13.

b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

d. The standardized statistic is 2.887.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for


Komunikasi_Perawat_Pasien 12.600 1.999 79.436
(Baik / Buruk)

For cohort
Discharge_Planning = 3.109 1.394 6.935
diberikan

For cohort
Discharge_Planning = Tidak .247 .068 .889
diberikan

N of Valid Cases 30

Waktu_Yan_dibutuhkan * Discharge_Planning

Crosstab
48

Discharge_Planning Total

diberikan Tidak diberikan

Count 10 2 12

% within
83.3% 16.7% 100.0%
Waktu_Yan_dibutuhkan

Sebentar
% within Discharge_Planning 71.4% 12.5% 40.0%

% of Total 33.3% 6.7% 40.0%

Residual 4.4 -4.4


Waktu_Yan_dibutuhkan
Count 4 14 18

% within
22.2% 77.8% 100.0%
Waktu_Yan_dibutuhkan

lama
% within Discharge_Planning 28.6% 87.5% 60.0%

% of Total 13.3% 46.7% 60.0%

Residual -4.4 4.4

Count 14 16 30

% within
46.7% 53.3% 100.0%
Waktu_Yan_dibutuhkan
Total

% within Discharge_Planning 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 46.7% 53.3% 100.0%

Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
49

Pearson Chi-Square 10.804a 1 .001 .002 .001

Continuity Correctionb 8.488 1 .004

Likelihood Ratio 11.573 1 .001 .002 .001

Fisher's Exact Test .002 .001

Linear-by-Linear Association 10.443d 1 .001 .002 .001

N of Valid Cases 30

Chi-Square Testsc

Point Probability

Pearson Chi-Square

Continuity Correctionb

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association .001d

N of Valid Cases

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.60.

b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

d. The standardized statistic is 3.232.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper
50

Odds Ratio for


Waktu_Yan_dibutuhkan 17.500 2.667 114.846
(Sebentar / lama)

For cohort
Discharge_Planning = 3.750 1.524 9.229
diberikan

For cohort
Discharge_Planning = Tidak .214 .059 .778
diberikan

N of Valid Cases 30

Anda mungkin juga menyukai