Anda di halaman 1dari 78

HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP

PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI


DI RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM

SKRIPSI

OLEH :

AGUNG PRAYOGI
NPM.19.21.003

PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Penelitian Dengan Judul :

HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP


PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI
DI RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2023

Yang dipersiapkan dan di seminarkan oleh:

Skripsi ini Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dihadapan

Peserta Seminar dan Komisi Penguji Skripsi Pada Program Studi


Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Lubuk Pakam, Maret 2023

Dosen Pembimbing

Delita Hayanti Panjaitan .,SKM .,MKM


NPP.03.20.23.08.1993
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP


PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI
DI RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM

Oleh :

AGUNG PRAYOGI
NIM : 19.21.003

Proposal ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke tahap
penelitian

Lubuk pakam, Maret 2023

Tim Penguji :
1. Bd. Desika Wali Pardede, SST., MKM
NPP : 02.12.21.09.1990

2. Apt. Candra Pranata, S.Farm., M.Farm


NPP : 06.19.12.08.1997

3. Delita Hayanti Panjaitan., SKM., MKM


NPP : 03.20.23.08.1993

di sahkan oleh :
Di ketahui oleh : Lubuk Pakam
Dekan Ketua Program Studi,

Dr. dr. felix Kasim, M. Kes Irmayani, SKM.,M.PH


NPP. 03.19.06.04.1968 NPP : 03.12.25.03.1987
ABSTRAK
HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP
PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI
DI RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM
Pendahuluan Permasalahan keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3) merupakan
salah satu hal penting untuk diperhatikan dalam dunia kerja perusahaan, menjaga
keselamatan dan Kesehatan kerja di lingkungan kerja merupakan tanggung jawab
moral yang harus di penuhi sebagai pihak yang memperkerjakan, Oleh karena itu,
sesuai dengan peraturan yang berlaku maka setiap perusahaan yang didalamnya
terdapat pekerja dan risiko terjadinya bahaya wajib untuk memberikan
perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).Tujuan Penelitian Untuk
mengetahui Bagaimana Hubungan penerapan kebijakan program K3 dengan
target kinerja pekerja pada bagian konstruksi di Rumah sakit Grandmed lubuk
pakam tahun 2023,Metode Penelitian pada penelitian ini adalah penelitian survey
analisis dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu penelitian dimana
variabel dependent dan independent di teliti secara bersamaan dalam waktu yang
sama dengan variabel dependen yaitu perilaku tidak aman pada pekerja konstruksi
di Rumah Sakit Grand med lubuk pakam, Hasil Penelitian Diketahui mayoritas
reponden dengan pengetahuan tetang rambu rambu K3 kategori baik terhadap
pencapaian target kinerja tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana
diketahui dari tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value 0,000 <
0,05 dan Penggunaan APD mayoritas reponden dengan Penggunaan APD dengan
kategori Baik terhadap pencapaian target kinerja tercapai yakni berjumlah 20
orang (50,0%) dimana diketahui dari tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai
signifikan p-Value 0,024 < 0,05 serta Pelatihan K3 diketahui mayoritas reponden
Pelatihan K3 dengan kategori Baik terhadap pencapaian target kinerja tercapai
yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana diketahui dari tingkat kerpecayaan
95% didapat nilai signifikan p-Value 0,000 < 0,05 Kesimpulan Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Adanya
hubungan antara pengetahuan rambu-rambu K3, Penggunaan APD serta Pelatihan
K3 dengan pancapaian target kinerja pekerja konstruksi di rumah sakit Grandmed
Lubuk Pakam tahun 2023.

Kata Kunci: Kesehatan Kelesamatan Kerja (K3), Pelatihan K3, Penggunaan APD
Daftar Pustaka: 3 hal 47 dari 3 buku dan 5 jurnal kesehatan masyarakat.
ABSTRACT

HE RELATIONSHIP OF THE IMPLEMENTATION OF OHS PROGRAM


POLICIES TO THE ACHIEVEMENT OF PERFORMANCE TARGETS IN
THE CONSTRUCTION SECTION IN GRANDMED LUBUK PAKAM

Introduction Occupational safety and health (K3) issues are one of the important
things to pay attention to in the corporate world of work, maintaining
occupational safety and health in the work environment is a moral responsibility
that must be fulfilled as an employer, therefore, in accordance with regulations
that applies, every company in which there are workers and the risk of hazard
occurrence is obliged to provide occupational safety and health (K3) protection.
Research Objectives To find out the relationship between the implementation of
the K3 program policy and the performance targets of workers in the construction
section at Grandmed Lubuk Pakam Hospital in 2023, Research method in this
study was an analytical survey study with a cross-sectional study design, namely a
study in which the dependent and independent variables were examined
simultaneously at the same time as the dependent variable, namely unsafe
behavior in construction workers at Grand med Lubuk Pakam Hospital, Research
Results It is known that the majority of respondents with knowledge of K3 signs
are in a good category towards achieving performance targets, namely 20 people
(50.0%) where it is known from the 95% level of trust that a significant p-Value is
obtained ¬0.000 <0.05 and the use of PPE is the majority of respondents with the
use of PPE in the Good category, the achievement of the performance target was
achieved, namely 20 people (50.0%) where it was known from the 95% level of
trust that a significant value of p-Value ¬0.024 <0.05 was obtained and the K3
training was known to be the majority of K3 training respondents in the category
Both the achievement of the performance target was achieved, namely 20 people
(50.0%) where it was known from the 95% level of trust that a significant value
was obtained p-Value ¬0.000 <0.05 Conclusion Based on the results of research
and data analysis, the following conclusions were obtained: the relationship
between knowledge of K3 signs, use of PPE and OHS training with the
achievement of performance targets for construction workers at Grandmed Lubuk
Pakam Hospital in 2023.

Keywords: Occupational Safety (K3), K3 Training, Use of PPE


Bibliography: 3 pages 47 of 3 books and 5 public health journals.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada allah swt.Tuhan yang maha esa atas

segala limpahan rahmat dan karunia nya sehingga saya dapat menyelasaikan

Skripsi ini yang berjudul:” Hubungan penerapan kebijakan program K3 terhadap

pencapaian target kinerja pekerja pada bagian konstruksi di Rumah sakit

Grandmed lubuk pakam tahun 2023 .”

Dalam penyususan dan penulisan Skripsi ini penulis banyak menghadapi

kesulitan , tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak terkait ahkirnya

proposal ini dapat terselesaikan peneliti menyampaikan ucapan terimah kasih

yang sebesar- besarnya kepada :

1. Drs .Johannes Sembiring,M.pd,M.Kes Selaku Ketua Yayasan Medistra

Lubuk Pakam .

2. Ns .Rahmad Gurusinga, S.Kep.,M.Kep Selaku Rektor Institut Kesehatan

Medistra Lubuk Pakam

3. Dr. dr. Felix Kasim Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut

Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

4. Raisha Octavariny , SKM .,M.kes Selaku Wakil Dekan Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

5. Irmayani ,SKM,M.PH, Selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

6. Anggi Isnani Parinduri ,SKM ., MKM Selaku Sekertaris Program Studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

Medistra Lubuk Pakam

i
7. Delita Hayati Br. Panjaitan ,SKM ., MKM., Selaku Dosen Pembimbing dan

wali Tingkat PSIKM IV dalam penyusunan Skripsi ini, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat dan

bantuan dengan kesabaran untuk semua kesalahan dalam perbaikan selama

menulis proposal ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

8. Seluruh Staff Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

Medistra Lubuk Pakam .

9. Kepada Orang Tua Peneliti Ayah, Ibu dan Adik- adik Saya Yang Telah

Memberikan Motivasi dan Dukungan Baik dari Segi Materi Maupun

Lainnya Serta Mendoakan Peneliti Selama Proses Pendidikan Sehingga

Peneliti Dalam Menyelesaikan Pendidikan.

10. Kepada rekan – rekan mahasiswa /khususnya Fakultas Kesehatan

Masyarakat yang merupakan teman seperjuangan

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari

sempurna. Ahkir kata peneliti mengucapkan terimah kasih.

Lubuk pakam , Maret 2023

AGUNG PRAYOGI
NPM : 1921003

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR SKEMA.......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.4.1 Bagi Tenaga Kerja...........................................................................4
1.4.2 Bagi Institut Pendidikan..................................................................4
1.4.3 Bagi Peneliti....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................5
2.1 Program Keselamatan dan Kinerja Kerja (K3)..........................................5
2.1.1 Defenisi Program Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3)..............5
2.1.2 Kebijakan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja................................................................................................6
2.1.3 Tujuan Penerapan Kebijakan Program K3......................................9
2.1.4 Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).........................10
2.1.5 Progran Keselamatan dan KesehatanKerja (K3)............................11
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...................................................12
2.2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)......................12
2.2.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).........12
2.3 Proyek Konstruksi....................................................................................13
2.3.1 Standar Operasional Prosedur K3 Konstruksi................................15
2.4 Pengertian Kinerja....................................................................................17
2.4.1 Pengukuran Kinerja........................................................................18
2.4.2 Tujuan Penilaian Kinerja................................................................18
2.4.3 Evaluasi Kinerja.............................................................................19
2.5 Kerangka Teori.........................................................................................19
2.6 Kerangka Konsep......................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................22
3.1 Jenis dan Desain Penelitian......................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................22
3.2.1 Lokasi Penelitian............................................................................22

iii
3.2.2 Waktu Penelitian............................................................................22
3.3 Populasi dan Sampel.................................................................................23
3.3.1 Populasi..........................................................................................23
3.3.2 Sampel ...........................................................................................23
3.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................................23
3.4.1 Data Primer....................................................................................23
3.4.2 Data Sekunder................................................................................24
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional...........................................................24
3.5.1 Variabel Penelitian.........................................................................24
3.5.2 Defenisi Operasional......................................................................24
3.6 Pengolahan Data dan Analisa Data...........................................................25
3.6.1 Pengolahan Data.............................................................................25
3.6.2 Analisa Data...................................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN...................................................................27
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................................................27
4.1.1 Letak Lokasi Penelitian..................................................................27
4.2 Analisis Univariat.....................................................................................28
4.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................28
4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pekerja
Konstruksi di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023...............29
4.2.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Pekerja
Konstruksi di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023...............29
4.3 Analisis Bivariat.......................................................................................29
4.3.1 Distribusi Frekuensi Pengetahun Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................30
4.3.2 Distribusi Frekuensi Pelatihan K3 Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................30
4.3.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan APD Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................31
4.3.4 Distribusi Frekuensi Pencapaian Target Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................31
4.3.5 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan tentang
Rambu Rambu Keselamatan (sefety sign dengan Pencapaian
Target Kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2023.....................................................................................32
4.3.6 Distribusi Frekuensi Hubungan antara Penggunaan APD
dengan pencapaian Target kinerja di lokasi Rumah sakit
Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023...........................................33
4.3.7 Distribusi Frekuensi Hubungan antara Pelatihan K3 dengan
pencapaian Target kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed
Lubuk Pakam Tahun 2023.............................................................34

iv
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................35
5.1 Analisis UNivariat......................................................................................
5.1.1 Distribusi Karakteristik Responden Pekerja Konstruksi
di RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.................................35
5.2 Analisis Bivariat.......................................................................................36
5.2.1 Hubungan Pengetahuan tentang Rambu Rambu Keselamatan
(sefety sign dengan PencapaianTarget Kinerja di lokasi Rumah
sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023...................................36
5.2.2 Hubungan antara Penggunaan APD dengan pencapaian
Target kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam
Tahun 2023.....................................................................................38
5.2.3 Distribusi Frekuensi Hubungan antara Pelatihan K3
dengan pencapaian Target kinerja di lokasi Rumah sakit
Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023...........................................41
5.3 Pelaksaanan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja........................42
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................44
6.1 Kesinpulan ...............................................................................................44
6.2 Saran.........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

Tabel 2.1 Standart Operasional Prosedur............................................................15


Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Penelitian...........................................................23
Table 3.5.2 Defenisi Operasional........................................................................24
Tabel 4.2.1 Distribusi Berdasarkan Umur Responden........................................28
Tabel 4.2.2 Distribusi Berdasarkan Pendidikan Responden ..............................29
Tabel 4.2.3 Distribusi Berdasarkan Masa Kerja Responden ..............................29
Tabel 4.3.1 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Rambu-Rambu
(Safety Sign) Responden....................................................................30
Tabel 4.3.2 Distribusi Berdasarkan Pelatihan K3 Responden.............................30
Tabel 4.3.3 Distribusi Berdasarkan Penggunaan APD Responden ....................31
Tabel 4.3.4 Distribusi Berdasarkan Pencapain target kinerja Responden...........31
Tabel 4.3.5 Hubungan Pengetahuan tentang Rambu Rambu Keselamatan
(sefety sign) dengan Pencapain Target Kinerja................................32
Tabel 4.3.6 Hubungan Penggunaan APD dengan Pencapain Target
Kinerja..............................................................................................33
Tabel 4.3.7 Hubungan Pelatihan K3 dengan Pencapain Target Kinerja.............34

vi
DAFTAR SEKEMA
SKEMA Halaman

Skema 2.5 Kerangka Teori..................................................................................19


Skema 2.6 Kerangka Konsep..............................................................................20

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJANDI RESPONDEN


Lampiran 2 PERYATAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 4 MASTER TABEL
Lampiran 5 Hasil Output SPSS
Lampiran 5 Surat Pendahulua Penelitian
Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 7 Dokumentasi

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Permasalahan keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3) merupakan

salah satu hal penting untuk diperhatikan dalam dunia kerja perusahaan,

menjaga keselamatan dan Kesehatan kerja di lingkungan kerja merupakan

tanggung jawab moral yang harus di penuhi sebagai pihak yang

memperkerjakan (Sastrohadiwiryo& Syuhada, 2021 ).

Berdasarkan Undang- Undang RI No.1 Tahun 1970 tentang

keselamatan kerja, bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan

perlindungan atas keselamatanya dalam melakukan pekerjaan untuk

kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas

nasional. Dan juga berdasarkan peraturan Menteri No. PER-05/MEN/1996

tentang sistem Manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja yang

selanjutnya disebut sistem manajemen K3, adalah bagian dari sistem

manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian,

pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja

dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja

guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif,

Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan yang berlaku maka setiap

perusahaan yang didalamnya terdapat pekerja dan risiko terjadinya bahaya

wajib untuk memberikan perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja

(K3).

1
2

Menurut catatan terbaru yang di keluarkan oleh international labour

organization (ILO), 2,78 juta pekerja di seluruh dunia meninggal setiap

tahun. Penyebab meningkatnya angka kecelakaan kerja ini adalah karena

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. ILO menyebutkan sekitar 2,4

juta (86,3%) dari kematian ini di karenakan penyakit akibat kerja,

sementara lebih dari 380.000 (13,7%) di karenakan kecelakaan kerja (ILO,

2018 ).

Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman sehat bebas

dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas

dari kecelakaaan kerja (Putera&Harini, 2017)

Penerapan program keselamatan dan Kesehatan kerja memiliki

korelasi dalam tingkat kedisiplinan pekerja dalam bekerja, kedisiplinan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program K3

(Hadiyanti 2017),

Target kinerja merupakan suatu yang dicapai oleh seseorang atau

suatu kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing- masing dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi secara ilegal dan tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

moral dan etika ( Alfandi , 2018 )

Pada suatu proyek konstruksi untuk mengurangi suatu dampak risiko

kebijakan dalam pengendalian risiko proyek konstruksi sangat di perlukan

penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Oleh karena itu

penelitian ini di lakukan guna mengukur seberapa jauh manfaat kebijakan


3

K3 terhadap kinerja karyawan. Upaya pencegahan kecelakaan akibat kerja

dapat di lakukan dan di pantau dengan cara melakukan studi karakteristik

tentang kecelakaan agar upaya pencegahan dan penanggulanganya dapat

dipilih melalui pendekatan yang paling tepat. Sumber daya manusia

memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola

dan menjalankan suatu proyek konstruksi.

Berdasarkan survei awal di lokasi Rumah Sakit Grandmed lubuk

pakam tahun 2023 peneliti melihat lingkungan kerja yang ada di lokasi

Rumah sakit Grandmed lubuk pakam kurang mencakup komitmen untuk

mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan

berkelanjutan keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3 ) , maka penulis

ingin mengadakan penelitian ilmia ini berupa proposal dengan judul :

Hubungan penerapan kebijakan program K3 terhadap pencapaian target

kinerja pekerja pada bagian konstruksi Rumah Sakit Grandmed lubuk

pakam tahun 2023.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas , maka rumusan masalah yang

dalam penelitian ini adalah “ Hubungan penerapan kebijakan program K3

terhadap pencapaian target kinerja pekerja pada bagian konstruksi di Rumah sakit

Grandmed lubuk pakam tahun 2023”,

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


4

Untuk mengetahui Bagaiaman Hubungan penerapan kebijakan program K3

dengan target kinerja pekerja pada bagian konstruksi di Rumah sakit Grandmed

lubuk pakam tahun 2023,

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui hubungan pelatihan K3 dengan pencapaian target

kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed lubuk pakam tahun 2023

b. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan APD dengan pencapaian

Target kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed lubuk pakam tahun 2023

c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang rambu rambu

keselamatn (sefety sign) dengan pencapaian target kinerja di lokasi

Rumah sakit Grandmed lubuk pakam tahun 2023

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Tenaga Kerja

Hasil dari peneliti ini di harapkan para pekerja agar lebih memperhatikan

tentang keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di dalam suatu melakukan

pekerjaanya

1.4.2 Bagi Institut Pendidikan

1. Sebagai bahan tambahan keperpustakaan dan bahan informasi bagi

mahasiswa Kesehatan masyarakat dalam melakukan penelitian selanjutnya ,

2. Sebagai bahan refrensi untuk peneliti selanjutnya

3. Sebagai sarana penerapan, pengaplikasian dan pengembangan keilmuan

tentang K3

1.4.3 Bagi Peneliti


5

Hasil peneliti ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi yang dapat

menambah pengetahuan dan wawasan di bidang keilmuan K3 terhadap target

kinerja serta menjadi bahan bahan pembelajaran dan mengaplikasikan ilmu di

tempat kerja dan di suatu kalangan masyarakat .


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.1.1 Defenisi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Secara umum program keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3 )

menjadi salah satu kewajiban perusahaan untuk melindungi karyawan

dalam segala bentuk kegiatan pekerjaan program K3 adalah bentuk upaya

perusahaan untuk menjaga karyawan agar terhindar dari cedera atau

kecelakaan saat bekerja serta menghindari penyakit jangka pendek

maupun jangka Panjang sebagai akibat dari pekerjaan yang di lakukan

karyawan di perusahaan tersebut.

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dapat di tinjau dari dua aspek

yakni aspek filosofis dan teknis menurut Ardana Et Al Dalam Ulhaq

Asshidiq (2018) secara filosofis K3 adalah konsep berfikir dan upaya

nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja pada khususnya dan setiap

insan pada umumnya, beserta hasil – hasil karya dan budaya dalam upaya

membayar masyarakat adil, Makmur dan sejahtera . Secara teknis ( K3 )

adalah upaya perlindungan yang di tunjukan agar tenaga kerja dan orang

lain di tempat kerja atau perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan

sehat sehingga setiap sumber produksi dapat di gunakan secara aman dan

efesian dengan terjaminya keamanan dan Kesehatan kerja , maka di

harapkan produktivitas kerja semangkin meningkat, keselamatan dan

Kesehatan Kerja K3.

Peneliti melakukan penelitian pada sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja salah satu yang di ambil pada sistem manajemen

5
7

kesehatan dan keselamatan kerja ini yaitu pemeliharaan kebijakan

kesehatan dan keselamatan kerja nya.

2.1.2 Kebijakan Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Langkah awal untuk mengimplementasikan sistem manajemen

kesehatan dan kesehatan kerja adalah dengan menunjukan komitmen serta

kebijkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), yaitu suatu pertanyaan

tertulis yang di tanda tanganin oleh pengusaha dana tau pengurus yang

memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad

melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja, kerangka dan program

kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang

bersifat umum dan operasional.

Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dibuat melalui proses

konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang kemudian harus

dijelaskan dan disebarluaskan kepada semua tenaga kerja, pemasok dan

pelanggan. Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja bersifat dinamik

dan selalu ditinjau ulang dalam rangka peningkatan kinerja kesehatan dan

keselamatan kerja (Ramli,2019).

Menetapkan Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dan

menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja (SMK3) pengusaha/pengurus tempat kerja harus

menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja serta menunjukan

komitmennya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan:

1. Mewujudkan organisasi kesehatan dan keselamatan kerja

2. Menyediakan anggaran
8

3. Menyediakan tenaga kerja di bidang kesehatan dan keselamatan kerja

4. Melakukan koordinasi terhadap perencanaan kesehatan dan keselamatan

kerja

5. Melakukan penilaian kerja

6. Melakukan tindak lanjut pelaksaan kesehatan dan keselamatan kerja

7. Menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja secara efektif

Dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung

yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran kesehatan

dan keselamatan kerja.

1. Penerapan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja harus dapat

mengintegrasikan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

(SMK3) dalam sistem manajemen perusahaan yang sudah ada.

2. Kebijakan ini dimaksud untuk menjelaskan kepada karyawan, pemasok,

pelanggan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari seluruh operasi.

3. Komitmen tertulis, ditanda tanganin oleh pengurus tertinggi dari tempat

kerja, memuat visi dan tujuan yang bersifat dinamis, kerangka kerja dan

program kerja, dibuat melalui proses konsultasi dengan pekerja/wakil

pekerja, disebarluaskan kepada seluruh pekerja.

Dalam klausul 4.2 standar OHSAS 18001 : 2007 terdapat beberapa

persyaratan mengenai kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja antara

lain:

1. Sesuai dengan lingkungan dan besar resiko kesehatan dan keselamatan kerja

(K3) organisasi (perusahaan).


9

2. Terdapat komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja (PAK) juga berkomitmen dalam peningkatan bekelanjutan terhadap

sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan kinerja

kesehatan dan keselamatan kerja (K3) organisasi (perusahaan).

3. Terhadap komitmen untuk memenuhi peraturan perundang – undangan dan

persyaratan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

(K3).

4. Terdapat kerangka kerja untuk menyusun dan meninjau

sasaran/target/tujuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) organisasi

(perusahaan).

5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara.

6. Dikomunikasikan kepada seluruh personil yang terdapat dibawah kendali

organisasi (perusahaan) dengan maksud supaya seluruh personil mengetahui

kewajiban kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masing – masing.

7. Tersedia untuk pihak ketiga yang berhubungan dengan aktivitas operasional

organisasi (perusahaan).

8. Ditinjau secara berkala untuk menjamin pemenuhan dan kesesuaian

terhadap aktivitas (operasional) organisasi (perusahaan).

Salah satu contoh kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja

(K3) secara sederhana sebagai berikut:

1. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja dan orang lain

misalnya (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

2. Menjamin pengendalian dampak lingkungan dari operasional perusahaan.

3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku


10

berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta lingkungan.

4. Melakukan perbaikan berkelanjutan demi tercipta nya kesehatan dan

keselamatan kerja dan lingkungan yang sehat di wilayah perusahaan.

Untuk mewujudkan komitmen perusahaan, maka perusahaan akan:

1. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek –

aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas

operasional perusahaan

2. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksana -kan

penerapan kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan secara sistematis,

efektif dan berkelanjutan.

3. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan dan keselamatan kerja yang

memadai.

4. Memberikan pelatihan dan pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja

kepada tenaga kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tenaga

kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan

persyaratan lain yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

(K3).

2.1.3 Tujuan Penerapan Kebijakan Program K3

Berbagai sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Sebagai Alat Ukur Kinerja Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Dalam Organisasi Sistem Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja penerapan kesehatan dan


11

keselamatan kerja dalam organisasi. Dengan membandingkan pencapaian

kesehatan dan keselamtan kerja organisasi dengan persyaratan tersebut,

organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian kesehatan dan keselamatan

kerja. Pengukuran ini dilakukan melalui audit sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja.

2. Sebagai Pedoman Implementasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dapat digunakan

sebagai pedoman atau acuan dalam mengembangkan sistem manajemen

kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Sebagai Dasar Penghargaan

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerjanjuga digunakan

sebagai dasar untuk pemberian penghargaan K3 atau pencapaian kinerja K3,

penghargaan K3 diberikan oleh instansi pemerintah maupun lembaga

lainnya.

4. Sebagai Sertifikasi

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja juga dapat digunakan

untuk sertifikasi penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

dalam organisasi. Sertifikasi diberikan oleh lembaga sertifikasi yang telah

diakreditasi oleh suatu badan akreditasi. Mengingat banyaknya sistem

manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dikembangkan oleh

berbagai institusi tersebut, timbul kebutuhan untuk menstandarisasikan

sekaligus memberikan sertifikasi atas pencapaiannya (Ramli, 2019)

2.1.4 Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )


12

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2009), indikator keselamatan dan

Kesehatan kerja ( k3 ) yaitu :

a. Keadaan lingkungan kerja

Keadaan lingkungan kerja yang tidak kondusif sering bahkan selalu

menghambat atau mempengaruhi kinerja atau pelaksanaan tugas karyawan.

b. Beban kerja

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus di

selesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka

waktu tertentu.

c. Ketersedian alat – alat pelindung diri

Alat – alat pelindung diri bagi karyawan yang bekerja di tempat kerja yang

menggunakan peralatan mesin atau yang beresiko menimbulkan debu,

bising, pencahayaan yang tinggi , seharusnya menggunakan alat pelindung

diri

d. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan adalah sub system pelayanan Kesehatan yang tujuan

utamanya adalah pelayanan preventif ( pencegahan ) dan promotif

( peningkatan Kesehatan ) dengan sasaran masyarakat

e. Kemampuan kerja

Kemampuan kerja dalam menjalankan pekerjaan atau tugasnya berbeda

dengan yang lainya

2.1.5 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedangkan menurut Thomas (1989) dalam skripsi Zaim (2002)

mengungkapkan beberapa hal tentang program K3 , sebagai berikut :


13

a. Kebijakan K3 dan partisipasi manajemen

b. K3 profesional antara lain adanya fungsi khusus pada professional K3

admintrasi program – program K3 , hubungan kerja yang baik dan

pertanggung jawaban

c. Industri – industri kecil

d. Pendekatan perilaku selamat

e. Promosi K3 ditunjukan oleh adanya konsultan dan pengawasan K3

f. Pelatihan K3 bagi karyawan baru maupun setiap jenis pekerjaan

g. Pengendalian lingkungan fisik

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut ILO/WHO ( 1980 ) keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3 ) adalah

promosi dan pemeliharaan terhadap faktor fisik , mental dan sosial pada semua

pekerja yang terdapat di semua tempat kerja, mencegah gangguan kesehatan yang

di sebabkan kondisi kerja , melindungi pekerja dan semua orang dari hasil resiko

dan dari faktor yang dapat menganggu Kesehatan, menempatkan dan menjaga

pekerja pada lingkungan kerja yang adaptif terhadap filosologis dan psikologis

dan dapat menyesuaikan antara pekerjaan dengan manusia dan manusia lain

sesuai jenis pekerjaanya maka untuk itu ILO ( 1980 ) dalam resolusinya

menyatakan ada tiga prinsip dasar tentang keselamatan dan Kesehatan kerja ( k3 )

a. Pekerjaan harus terdapat pada lingkungan kerja yang aman, sehat dan

selamat

b. Kondisi pekerja harus sesuai dengan pekerjaan nya masing- masing


14

c. Pekerjaan haruslah sesuatu yang nyata sebagai prestasi indivindu,

pemenuhan kebutuhan secara pribadi dan untuk pelayanan masyarakat .

2.2.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

Tujuan dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum yaitu

untuk mempercepat proses gerakan nasional K3 dalam upaya memberdayakan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) guna mencapai kecelakaan nihil. Sedangkan

sasaran dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu antara lain:

1. Meningkatkan pengertian, kesadaran, pemahaman, serta penghayatan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semua unsur pimpinan dan pekerja

pada sutau perusahaan.

2. Meningkatkan fungsi manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

atau Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

3. Mendorong terbentuknya manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) pada setiap perusahaan.

4. Mendorong pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

sektor informal dan masyrakat umum.

2.3 Proyek Kontruksi

Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara

yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasrannya

telah digariskan dengan jelas (Iman Soeharto, 2019).

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah

sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.
15

Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan

pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam sutu proyek dibedakan

atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak

yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik

sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi

mengandung konflik yang cukup tinggi (Ervianto, 2019).

Proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya

pembangunan suatu bangunan infrastruktur, yang umumnya mencakup

pekerjaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik sipil dan arsitektur.

Meskipun tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti industri, mesin,

elektro, geoteknik dan lain sebagainya. Bangunan-bangunan tersebut

meliputi aspek kepentingan masyarakat yang sangat luas sejak berupa

perumahan untuk tempat tinggal, apartment dan gedung perkantoran

berlantai banyak, pabrik dan bangunan industri, jembatan, jalan raya

termasuk jalan layang, jalan kereta api, pembangkit listrik tenaga nuklir,

bendungan dan terowongan PLTA, saluran pengairan, sistem sanitasi dan

drainase, bandar udara dan hanggar pesawat terbang, pelabuhan laut dan

bangunan lepas pantai, jaringan kelistrikan dan telekomunikasi, kilang

minyak dan jaringan plambing, dan lain sebagainya (Dipohusodo, 2021).

Menurut Asiyanto (2019:171) dalam proyek konstruksi ada sifat-

sifat khusus yang tidak terdapat pada industri lain.

1. Kegiatan proyek konstruksi terdiri dari bermacam-macam kegiatan dengan

jumlah banyak dan rawan kecelakaan.


16

2. Jenis-jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh

banyak faktor luar, seperti: kondisi lingkungan bangunan, cuaca, bentuk,

desain, metode pelaksanaan dan lain-lain.

3. Perkembangan teknologi yang selalu diterapkan dalam kegiatan

memberikan risiko tersendiri.

4. Tingginya turn-over tenaga kerja juga menjadi masalah sendiri, karena

selalu menghadapi orang-orang baru yang terkadang belum terlatih.

5. Banyaknya pihak yang terkait dalam proses konstruksi, yang memerlukan

pengaturan serta koordinasi yang kuat.

2.3.1 Standar Operasional Prosedur K3 Kontruksi

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini merupakan pedoman

untuk pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) konstruksi

yang dapat menjadi acuan oleh siapapun yang terlibat dalam pekerjaan

konstruksi baik sebagai pekerja, pengawas dan penanggungjawab kegiatan

proyek konstruksi.Standar Operasional Prosedur (SOP) berisi petunjuk-

petunjuk yang harus dilakukan seperti persiapan pribadi, pekerjaan, bahan,

peralatan dan metode kerja yang aman dan selamat.

Tabel 2. 1 STANDARD OPERASIONAL K3 KONTRUKSI

PEDOMAN
1. Kesiapan pribadi, apakah saya
Persiapan  Bersyukur atas nikmat yang saya terima ?
Sebelum  Sehat, kondisi badan saya saat ini ?
 Senang, tidak emosi saat ini ?
Bekerja  Tenang, tidak ada keraguan saya saat ini ?
 Sadar, adanya potensi bahaya disekitar saya
?
 Alat Pelindung Diri yang saya gunakan
sesuai untuk mengatasi potensi bahaya ?
 Prosedur dan Cara Kerja yang aman,
17

telah saya pahami


 Jika semua pertanyaan diatas saya jawab
“ya” maka saya boleh memulai pekerjaan
hari ini
 Jika ada yang saya jawab “tidak”, maka
saya berusaha untuk cari tahu, berusaha
berubah hingga saya menjawab “ya”
untuk siap memulai pekerjaan hari ini
2. Kesiapan izin kerja khusus (jika diperlukan)
3. Kesiapan peralatan dan perkakas kerja
dengan mengecek kondisinya, apakah
kondisi baik/normal atau rusak
4. Brifing keselamatan dan kesehatan kerja
 Kondisi kesehatan tenaga kerja yang akan
bekerja ?
 Jenis pekerjaan apa saja yang akan
dilakukan ?
 Potensi kecelakaan apa saja yang
mungkin dapat terjadi ?
 Alat pelindung diri apa saja yang
akan digunakan ?

STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR


ALAT PELINDUNG DIRI
Kepala 1.Helm pengaman (safety helmet). Melindungi kepala dari
2. Topi atau tudung kepala. benturan, terantuk,
3.Penutup atau pengaman rambut. kejatuhan atau terpukul
benda tajam atau benda
keras yang melayang/
meluncur di udara, terpapar
oleh radiasi panas, api,
percikan bahan-bahan kimia,
jasad renik
(mikro organisme)
dan suhu yang ekstrim
Mata dan 1. Kacamata Melindungi mata dan muka
Muka pengaman dari paparan bahan kimia
18

(spectacles/ berbahaya, paparan partikel-


goggles). partikel yang melayang di
2. Tameng muka (face shield). udara dan di badan air,
3. Tameng muka dan percikan benda-benda kecil,
kacamata pengaman panas, atau uap panas, radiasi
dalam kesatuan (full face gelombang elektromagnetik
masker). yang mengion maupun yang
4. Masker selam. tidak mengion, pancaran
cahaya,
benturan atau pukulan
benda keras atau benda
tajam.
Telinga 1. Sumbat telinga (ear plug) Melindungi alat
2. Penutup telinga (ear muff). pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan
Pernapasan 1. Masker Melindungi organ
2. Respirato pernapasan dengan cara
3. Airline respirator menyalurkan udara bersih
4. Air hose mask respirator, dan sehat dan/atau
5. Emergency menyaring cemaran bahan
breathing
apparatus kimia, mikro-organisme,
partikel yang berupa debu,
kabut (aerosol), uap, asap,
gas/ fume, dan sebagainya.
Tangan 1. Sarung tangan yang Melindungi tangan dan jari-
terbuat dari logam, kulit, jari tangan dari pajanan api,
kain kanvas, kain atau suhu panas, suhu dingin,
kain berpelapis karet. radiasi elektromagnetik,
2. Sarung tangan yang radiasi mengion, arus listrik,
tahan bahan kimia. bahan kimia, benturan,
pukulan dan tergores,
terinfeksi zat
patogen (virus, bakteri) dan
jasad renik.
Kaki 1. Sepatu keselamatan Melindungi kaki dari
(safety shoes). tertimpa atau berbenturan
2. Sepatu karet (rubber shoes). dengan benda-benda berat,
tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau
dingin, uap panas, terpajan
suhu yang ekstrim, terkena
bahan kimia berbahaya dan
jasad renik, tergelincir.

2.4 Pengertian kinerja


19

Sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi dalam mengelola ,

mengatur , memanfaatkan karyawan sehingga dapat berfungsi secara produktif

untuk terciptanya tujuan . Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

karyawan meskipun alat – alat yang di miliki organisasi begitu canggihnya , alat –

alat canggih yang dimiliki tidak akan bermanfaat jika peran aktif karyawan tidak

intrusikan . Optimalisasis umber daya manusia menjadi titik sentral perhatian

organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan ( Nur Safitri Mardalena 2017 ).

2.4.1 Pengukuran Kinerja

Menurut (Wibowo, 2017) pengukuran kinerja yang dapat dilakukan dengan

cara :

1. Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi

2. Mengusahakan standart kinerja untuk menciptakan perbandingan

3. Mengusahakan jarak bagi untuk memonitor tingkat kinerja

4. Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu

prioritas perhatian

5. Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas

6. Mempertimbangkan penggunaan sumber daya

2.4.2 Tujuan Penilaian Kinerja

Selain itu menurut Noe ,Hollenbeck ,Gerhat , dan Wright ( 2012 ) tujuan

utama penilaian kinerja terdiri dari :

1. Strategic purpose

Sistem penilaian kinerja harus mampu menghubungkan langsung aktivitas

karyawan dengan tujuan organisasi . Manajemen kinerja harus mampu


20

mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan serta menghubungkan

dengan pelatihan dan pengembangan yang sesuai , dan memberikan reward

untuk kinerja yang baik,

2. Administrative Purpose

Organisasi menggunakan informasi penilaian kinerja dalam menentukan

keputusan admistratif seperti kenaikan gaji , promosi , mutasi dan

pengakuan ,

3. Developmental Purpose

Penilaian kinerja bertujuan untuk mengembangkan karyawan yang bekerja ,

dengan efektif serta meningkatkan kinerja karyawan yang belum bekerja

dengan secara maksimal mungkin ,

2.4.3 Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja di lakukan untuk memberikan peneliaian terhadap

hasil kinerja atau prestasi kerja yang di ingin di peroleh organisasi , tim

atau indivindu evaluasi kinerja akan memberikan umpan balik terhadap

tujuan dan sasaran kinerja, perencanaan dan proses pelaksanaan kinerja

( Wibowo 2017 )

2.5 Kerangka Teori

1. Lingkungan kerja
2. Alat dan bahan
kerja
3. Pendidikan dan
Pelatihan
21

1. Upah
2. Insentif
3. Tunjangan Kinerja Pekerja
4. Gaji
5. Pensiun

1. Kemampuan
2. Berusaha
meningkatkan hasil
yang di capai
3. Semangat kerja

Sumber : Lawrence Green

2.6 Kerangka Konsep

Peneliti ini meneliti tentang” Hubungan penerapan kebijakan

program K3

terhadap pencapaian target kinerja pada bagian konstruksi di rumah sakit

grandmed lubuk pakam tahun 2023” Berdasarkan tinjauan Pustaka yang telah

dikemukakan dapat dinyatakan bahwa Hubungan penerapan kebijakan program

K3 terhadap pencapaian.

Variabel Independen dalam penelitian ini penerapan kebijakan program K3

sedangkan Variabel Dependennya adalah Hubungan penerapan.

Variabel Dependent
Penerapan Kebijakan Program
K3 Variabel Independet Variabel Independet
1. Pengetahuan Rambu Pencapaian Target
Rambu (Safety sign) Kinerja
2. Pelatihan K3
3. Penggunaan APD
22

Keterangan :

: Variabel yang di teliti

: Hubungan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis dan rancangan pada penelitian ini adalah penelitian survey analisis

dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu penelitian dimana variabel

dependent dan independent di teliti secara bersamaan dalam waktu yang sama

untuk bertujuan mengenai waktu menjelaskan hubungan antara variabel

independent yaitu pengetahuan sikap , pengawasan , dan kepatuhan kebijakan

program K3 dengan variabel dependen yaitu perilaku tidak aman pada pekerja

konstruksi di Rumah Sakit Grand med lubuk pakam .

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di RS Grandmed Lubuk Pakam , Kabupaten

Deli Serdang , Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini di rencanakan pada bulan November 2022 sampai

dengan bulan April tahun 2023 , Adapun rencana kegiatan penelitian di

sajikan pada Table 3.1 sebagai berikut.

22
23

Table 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian

Bulan
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Bimbingan Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Pengumpulan Data
Analisis Data
6
Penulisan Laporan
7 Sidang Skripsi
Perbaikan dan
8
Pengumpulan Data

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja konstruksi di lokasi

Rumah sakit Grandmed lubuk pakam tahun 2023 sebanyak 40 pekerja pada

tahun 2023

3.3.2 Sampel

Sampel adalah Sebagian kecil dari populasi atau objek dengan karakteristik

yang sama . Sampel penelitian adalah pekerja yang bekerja di lokasi

konstruksi Rumah Sakit Grandmed lubuk pakam . Tahun 2023 sebanyak 40

orang

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan dan Pengambilan data yang di lakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3.4.1 Data Primer

Data yang di kumpulkan dengan cara pengisian kuesioner , lembar observasi

dan wawancara langsung pada pekerja konstruksi di Rumah sakit Grandmed


24

lubuk pakam , dengan melakukan wawancara yang di lakukan dengan pedoman

pada kuesioner yang sudah di persiapkan peneliti .

3.4.2 Data Sukender

Pengumpulan data sekunder pada penelitian ini di peroleh dari hasil

penelitian yang telah di lakukan dan data pekerja konstruksi di RS Grandmed

lubuk pakam tahun 2023.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel

Dalam penelitian terdapat dua variabel independent yaitu ( variabel bebas)

dan variabel dependen ( variabel terkait ), variabel independen dalam penelitian

ini adalah.kebijakan program K3 dan variabel dependen adalah hubungan

penerapan

3.5.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang

akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga ahkirnya

mempermudah serta mengartikan makna dalam penelitian. Berikut ini adalah

penjelasan tentang variabel yang di teliti dalam penelitian ini.

Variabel Defenisi Operasioanl Alat ukur Skala Hasil ukur


ukur
Pengetahu Pengetahuan rambu Kuesione Ordinal 1=baik
an Rambu rambu adalah hal-hal r Bila memenuhi
Rambu yang di ketahui oleh syarat >70
(Safety tenaga kerja tentang jumlah skor
sign) rambu rambu kelamatan tertinggi
meliputi pengertian dan 2=buruk
kegunaan maupun Jika skor yang di
pedoman rambu rambu capai tidak
keselamatan melalui memenuhi
gambar visual syarat atau
<70% dari
25

jumlah Skor
Pelatihan Di lakukan untuk Kuisione Ordinal 1=Baik
K3 memberikan penelitian r Jika pekerja
terhadap kinerja atau mengikuti
prestasi kinerja pelatihan K3
(Wibowo 2017) 2=Tidak Baik
Jikatidak
memenuhi
pernah
mengikuti
pelatiah K3
Pengguna Alat pelindung diri yang Lembar Ordinal 1.=Baik
an APD digunakan oleh tenaga observasi dikarenakan
kerja untuk meminimal memenuhi
potensi baha dalam syarat atau patuh
bekerja seperti contoh dalam
pemakaian safety penggunan APD
helmet, 2. Tidak Baik
Respirator,safety shoes Dikarenakan
dan Kacamata tenaga kerja
tidak
menggunakan
salah satu APD
Pencapaai Keberhasilan yang di Lembar Nominal 1. Tercapai
n target capai oleh tenaga kerja observasi Jika target yang
kinerja dalam target yang di di tentukan
tentukan oleh pimpinan dapat terlaksana
2. Tidak
Tercapai
Jika target yang
di tentukan tidak
terlaksana
3.6 Pengolahan Data dan Analisi Data

3.6.1 Pengolahan Data

A. Editing

Sebelum data di olah, peneliti mengecek data yang sudah terkumpul. Hal ini

dilakukan untuk untuk mengetahui kesalahan, kekurangan, dan kelengkapan

pengisian kuesioner. Editing dilakukan agar data lebih berkualitas dan

menghilangkan keraguan.
26

B. Coding

Peneliti memberikan skor pada tiap jawaban yang bertujuan untuk

memudahkan dalam entry data.

C. Entry Data

Pada tahap ini memasukan data yang berasal dari kuesioner yang telah

koding kedalam komputer untuk melakukan pengolahan data. Program yang

digunakan adalah software statistik.

D. Cleaning

Pada tahap ini dilakukan pengecekan ulang data apakah terdapat kesalahan

atau tidak dalam memasukkan data.

3.6.2 Analisis Data

Proses Analisa data untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun maka

akan dilakukan analisis data secara bertahap yaitu

1. Analisa Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan menampilkan tabel- tabel sebagai

gambaran distribusi frekuensi responden (usia Pendidikan, perilaku dan

Pendidikan) pada variable bebas dan variable terikat yang di teliti.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat di sajikan kedalam bentuk table yang dianalisa dengan

uji statistik. Uji statistik atau Analisa bivariat menggunakan uji chi-Square dengan

derajat kepercayaan 95%. Jika P-value < 0,05, maka perhitungan secara statistik

menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel bebas dengan terikat. Jika
27

P- value > 0,05, maka perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa tidak

adanya hubungan bermakna antara variabel bebas dengan terikat.


BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Lokasi Penelitian

Rumah sakit Grandmed beroperasi pada tanggla 02 Desember 2009 dengan

ijin dari dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang nomor

2890/440/DS/SIRS/2009. Rumah Sakit ini berada dibawah naungan yayasan

medistra, yang juga mengelola Institute Pendidikan berupa akademi Kebidanan,

Akademi Keperawatan dan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Rumah Sakit Grandmed telah menjalani pergantian nama Rumah Sakit dari

yang sebelumnya bernama “RS Grand Medistra” menjadi “RS Grandmed” sejak

tanggal 17 April 2017 sesuai dengan keputusan rapat yayasan medistra yang

menjadi badan pengelolah rumah sakit. Keputusan pergantian nama tersebut juga

telah dikuatkan dengan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi

Sumatera Utara Nomor 4419589/Dinkes/IV/2017.

Data umum rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam :

1. Nama Rs : Rumah Sakit Grandmed

2. Kode Kelas : 1212158

3. Kelas Rs : Kelas B sesuai standart Kementrian Kesehatan

4. Alamat : Jln. Medan KM.25 No. 66 Lubuk Pakam

5. Jumlah Tempat Tidur : 360 Bed

6. Pemilik/pengelola : Yayasan Medistra Lubuk Pakam

7. Visi Rs Grandmed : Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan kesehatan

paripurna dan terpercaya.

8. Misi Rs Grandmed adalah :

27
29

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman berkualitas serta terjangkau.

b. Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan dengan pelatihan dan

pendidikan yang berkelanjutan.

c. Memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien melalui kerjasama

pelayanan kesehatan didukung fasilitas kesehatan canggih.

9. Motto Rs Grandmed adalah : “Berupaya memberikan yang terbaik”.

10. Nilai : Peduli – Melayani – Integritas – Kerjasama – Kualitas.

11. Rs Grandmed menyelenggarakan pelayanan rawat jalan spesialis.

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan menampilkan tabel- tabel sebagai

gambaran distribusi frekuensi responden (Umur, Pendidikan dan Masa Kerja)

pada variable bebas dan variable terikat yang di teliti.

4.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Pekerja Konstruksi di RS

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.2.1 Distribusi Berdasarkan Umur Responden


Umur Frekuensi (F) Persentase (%)
21-30 Tahun 31 77,5%
31-40 Tahun 5 12,5%
41-50 Tahun 4 10,0%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa umur responden yang

21-30 Tahun berjumlah 31 orang (77,5%) dan responden dengan umur 31-40

Tahun berjumlah 5 orang (12,5%) sedangkan umur responden 41-50 Tahun

berjumlah 4 orang (10,0%) dapat diketahui mayoritas responden dengan umur 21-

30 Tahun berjumlah 31 orang (77,5%).


30

4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pekerja Konstruksi di

RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.2.2 Distribusi Berdasarkan Pendidikan Responden


Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%)
SMA 31 77,5%
SMP 7 17,5%
SD 2 5,0%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel ditas menunjukkan bahwa pendidikan responden

yang pendidikan SMA berjumlah 31 Orang (77,%) dan yang pendidikan SMP

berjumlah 7 orang (17,5%) sedangkan yang berpendidikan SD berjumlah 2 orang

(5,0%) dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan pendidikan SMA

yakni berjumlah 31 orang (77,5%).

4.2.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Pekerja Konstruksi di

RS Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.2.3 Distribusi Berdasarkan Masa Kerja Responden


Masa Kerja Frekuensi (F) Persentase (%)
<5 Tahun 26 65,0%
>5 Tahun 14 35,0%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa masa kerja responden <

5 tahun berjumlah 26 orang (65,0%) dan masa karja >5 tahun berjumlah 14 orang

(35,0% ) dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan masa kerja <5 tahun

berjumlah 26 orang (65,0%).

4.3 Analisis Bivariat

Analisa bivariat ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat di sajikan kedalam bentuk table yang dianalisa dengan

uji statistik.
31

4.3.1 Distribusi Frekuensi Pengetahun Pekerja Konstruksi di RS Grandmed

Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.3.1 Distribusi Berdasarkan Pengetahuan Rambu-Rambu (Safety


Sign) Responden
Pengetahuan Rambu Frekuensi (F) Persentase (%)
Rambu (Sefety Sign)
Baik > 70 21 52,5%
Buruk <70 19 47,5%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 responden

dimana tingkat pengetahuan tentang rambu rambu (safety sign) K3 responden

dengan pengetahuan Baik berjumlah 21 orang (52,5%) dan yang berpengetahuan

buruk berjumlah 19 orang (47,5%) maka dapat di ketahui mayoritas responden

yang tingkat pengetahuan tentang rambu rambu K3 yakni berpengetahuan baik

berjumlah 21 orang (52,5%).

4.3.2 Distribusi Frekuensi Pelatihan K3 Pekerja Konstruksi di RS

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.3.2 Distribusi Berdasarkan Pelatihan K3 Responden


Pelatihan K3 Frekuensi (F) Persentase (%)
Baik 29 72,5%
Tidak baik 11 27,5%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 responden

dimana responden yang mengikuti pelatihan K3 dengan kategori baik berjumlah

29 orang (72,5%) dan responden yang mengikuti pelatihan K3 dengan kategori

tidak baik berjumlah 11 orang (27,5%) maka dapat diketahui mayoritas responden
32

yang mengikuti pelatihan K3 dengan kategori baik yakni berjumlah 29 orang

(72,5%).

4.3.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan APD Pekerja Konstruksi di RS

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.3.3 Distribusi Berdasarkan Penggunaan APD Responden


Penggunaan APD Frekuensi (F) Persentase (%)
Baik 35 87,5%
Tidak baik 5 12,5%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 responden

dimana responden dengan penggunaan APD dikategori baik berjumlah 35 orang

(87,5%) dan responden dengan penggunaan APD dikategori tidak baik berjumlah

5 orang (12,5%) maka dapat diketahui mayoritas responden dengan penggunaan

APD dengan kategori baik yakni berjumlah 35 orang (87,5%).

4.3.4 Distribusi Frekuensi Pencapaian Target Pekerja Konstruksi di RS

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Tabel 4.3.4 Distribusi Berdasarkan Pencapain target kinerja Responden


Pewncapaian Target Frekuensi (F) Persentase (%)
Kinerja
Tercapai 20 50,0%
Tidak Tercapai 20 50.0%
Total 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas menunjukan bahwa dari 40 responden yang

diketahui memiliki keseimbangan dalam pencapaian target kinerja yang dilakukan

para pekerja konstruksi di RS Grandmed Lubuk pakam yakni berjumlah (50,0%).


33

4.3.5 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan tentang Rambu Rambu

Keselamatan (sefety sign dengan Pencapaian Target Kinerja di lokasi

Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023

Tabel 4.3.5 Hubungan Pengetahuan tentang Rambu Rambu Keselamatan


(sefety sign) dengan Pencapain Target Kinerja
Pengetahua Pencapaian Target Kinerja p-Value
n Tentang Tercapai Tidak Tercapai TOTAL
Rambu
Rambu K3
F % F % F %
(Safety
Sign)
Baik >70 20 50,0 1 2,5 21 100,0
Buruk <70 0 0,0 19 47,5 19 100,0 0,000
Total 20 50,0 20 50,0 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan reponden

tentang rambu rambu K3 baik terhadap pencapaian target kinerja tercapai

berjumlah 20 orang (50,0%) dan pengetahuan reponden tentang rambu rambu K3

baik terhadap pencapain target kinerja tidak tercapai berjumlah 1 orang (2,5)

sedangkan pengetahuan reponden tentang rambu rambu K3 buruk terhadap

pencapaian target kinerja tidak tercapai berjumlah 19 orang (47,5%) maka

mayoritas reponden dengan pengetahuan tetang rambu rambu K3 kategori baik

terhadap pencapaian target kinerja tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%)

dimana diketahui dari tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value -

0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara

pengetahuan pekerja tetang rambu rambu K3 terhadap pencapaian target kinerja

pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.


34

4.3.6 Distribusi Frekuensi Hubungan antara Penggunaan APD dengan

pencapaian Target kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2023

Tabel 4.3.6 Hubungan Penggunaan APD dengan Pencapain Target Kinerja


Pencapaian Target Kinerja p-Value
Penggunaan
Tercapai Tidak Tercapai TOTAL
APD
F % F % F %
Baik 20 50,0 15 37,5 35 100,0
Tidak baik 0 0,0 5 12,5 5 100,0 0,024
Total 20 50,0 20 50,0 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa Penggunaan APD Responden

dengan kategori Baik terhadap pencapaian target kinerja tercapai berjumlah 20

orang (50,0%) dan Penggunaan APD Responden dengan kategori Baik terhadap

pencapain target kinerja tidak tercapai berjumlah 15 orang (37,5) sedangkan

Penggunaan APD Responden dengan kategori tidak baik terhadap pencapaian

target kinerja tidak tercapai berjumlah 5 orang (12,5%) maka mayoritas reponden

dengan Penggunaan APD dengan kategori Baik terhadap pencapaian target kinerja

tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana diketahui dari tingkat

kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value 0,024 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa adanya hubungan antara Penggunaan APD pekerja terhadap

pencapaian target kinerja pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam

Tahun 2023.
35

4.3.7 Distribusi Frekuensi Hubungan antara Pelatihan K3 dengan

pencapaian Target kinerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2023

Tabel 4.3.7 Hubungan Pelatihan K3 dengan Pencapain Target Kinerja


Pencapaian Target Kinerja p-Value
Pelatihan
Tercapai Tidak Tercapai TOTAL
K3
F % F % F %
Baik 20 50,0 9 22,5 29 100,0
Tidak baik 0 0,0 11 27,5 11 100,0 0,000
Total 20 50,0 20 50,0 40 100,0

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa dengan kategori Baik

terhadap pencapaian target kinerja tercapai berjumlah 20 orang (50,0%) dan

Pelatihan K3 dengan kategori Baik terhadap pencapain target kinerja tidak

tercapai berjumlah 9 orang (22,5) sedangkan Pelatihan K3 dengan kategori tidak

baik terhadap pencapaian target kinerja tidak tercapai berjumlah 11 orang (27,5%)

maka mayoritas reponden Pelatihan K3 dengan kategori Baik terhadap pencapaian

target kinerja tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana diketahui dari

tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara Pelatihan K3 pekerja terhadap

pencapaian target kinerja pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam

Tahun 2023.
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisis Univariat

5.1.1 Distribusi Karakteristik Responden Pekerja Konstruksi di RS

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023

1. Berdasarkan Umur Pekerja Konstruksi di RS Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2023

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa umur responden yang

21-30 Tahun berjumlah 31 orang (77,5%) dan responden dengan umur 31-

40 Tahun berjumlah 5 orang (12,5%) sedangkan umur responden 41-50

Tahun berjumlah 4 orang (10,0%) dapat diketahui mayoritas responden

dengan umur 21-30 Tahun berjumlah 31 orang (77,5%).

2. Berdasarkan Pendidikan Pekerja Konstruksi di RS Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2023

Berdasarkan data tabel ditas menunjukkan bahwa pendidikan responden

yang pendidikan SMA berjumlah 31 Orang (77,%) dan yang pendidikan

SMP berjumlah 7 orang (17,5%) sedangkan yang berpendidikan SD

berjumlah 2 orang (5,0%) dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dengan pendidikan SMA yakni berjumlah 31 orang (77,5%).

3. Berdasarkan Masa Kerja Pekerja Konstruksi di RS Grandmed Lubuk

Pakam Tahun 2023

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa masa kerja responden <

5 tahun berjumlah 26 orang (65,0%) dan masa karja >5 tahun berjumlah 14

35
37

orang (35,0% ) dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan masa

kerja <5 tahun berjumlah 26 orang (65,0%).

5.2 Analisis Bivariat

5.2.1 Hubungan Pengetahuan tentang Rambu Rambu Keselamatan (sefety

sign dengan Pencapaian Target Kinerja di lokasi Rumah sakit

Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023

Aspek pengetahuan merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam

rangkan perubahan pola pikir dan perilaku suatu kelompok masyarakat,

pengetahuan yang baik merupakan suatu pesan atau informasi yang disampaikan.

Pengetahuan tentang manfaat suatu benda atau informasi mendorong seseorang

untuk dapat menggunakan atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan sangat penting dalam memberikan wawasan terhadap sikap dan

tindakan (perbuatan) seseorang

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan reponden

tentang rambu rambu K3 baik terhadap pencapaian target kinerja tercapai

berjumlah 20 orang (50,0%) dan pengetahuan reponden tentang rambu rambu K3

baik terhadap pencapain target kinerja tidak tercapai berjumlah 1 orang (2,5)

sedangkan pengetahuan reponden tentang rambu rambu K3 buruk terhadap

pencapaian target kinerja tidak tercapai berjumlah 19 orang (47,5%) maka

mayoritas reponden dengan pengetahuan tetang rambu rambu K3 kategori baik

terhadap pencapaian target kinerja tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%)

dimana diketahui dari tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value -

0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara
38

pengetahuan pekerja tetang rambu rambu K3 terhadap pencapaian target kinerja

pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023.

Menurut Rogers dalam Wardani 2009:71 (dalam Amalia, dkk: 9) perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan, namun jika hanya sekedar “Tau” maka belum

cukup bagi seorang karyawan sebagai dasar untuk mencapai kesadaran yang

berlangsung lama.

Menurut Notoatmodjo 2007 (dalam Dahlawy, 2008: 49) Pengetahuan

merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Rambu-rambu keselamatan

adalah sebuah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan

dan keselamatan karyawan dan pengunjung yang sedang berada ditempat kerja.

Salah satu bentuk keseriusan pihak Pihak Rumah Sakit Grandmed Lubuk

Pakam, mereka telah memasang rambu-rambu atau tanda-tanda yang berhubungan

dengan kesehatan dan keselamatan kerja, agar para pekerja ketika membacanya

bisa lebih berhati-hati dalam bekerja dan mengutamakan kesehatan dan

keselamatan kerja tapi tidak mengesampingkan kualitas atau kuantitas pekerjaan.

Pemasangan rambu-rambu keselamatan di Rumah Sakit Grandmed Lubuk

Pakam telah dilaksanakan. Rambu-rambu keselamatan ini telah di pasang mulai

dari halaman depan hingga pada setiap ruang kerja khususnya dibagian packer

dengan harapan mudah dilihat dengan tujuan sebagai peringatan dan sebagai
39

motivasi bagi karyawan maupun kepada visitor untuk mempertimbangkan dan

mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja ketika bekerja.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang 1 tahun 1970 Pasal 14b bahwa

“Memasang dalam tempat kerja yang dipimpingnya, semua gambar keselamatan

kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat

yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawasan atau ahli

keselamatan kerja”.

Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil wawancara, pekerja dibagain

Konstruksi hanya sekedar tau tentang rambu-rambu keselamatan, namun mereka

tidak bersikap bahkan tidak bertindak sehingga tidak mencapai perilaku mencapai

target Kinerja Para Pekerja.

5.2.2 Hubungan antara Penggunaan APD dengan pencapaian Target kinerja

di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap akhir dari metode

pengendalian kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Meskipun demikian,

penggunaan APD akan menjadi sangat penting apabila pengendalian secara teknis

dan administratif telah dilakukan secara maksimal namun potensi risiko masih

tergolong tinggi.

Berdasarkan data tabel Penggunaan APD Responden dengan kategori Baik

terhadap pencapaian target kinerja tercapai berjumlah 20 orang (50,0%) dan

Penggunaan APD Responden dengan kategori Baik terhadap pencapain target

kinerja tidak tercapai berjumlah 15 orang (37,5) sedangkan Penggunaan APD

Responden dengan kategori tidak baik terhadap pencapaian target kinerja tidak

tercapai berjumlah 5 orang (12,5%) maka mayoritas reponden dengan


40

Penggunaan APD dengan kategori Baik terhadap pencapaian target kinerja

tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana diketahui dari tingkat

kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value 0,024 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa adanya hubungan antara Penggunaan APD pekerja terhadap

pencapaian target kinerja pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam

Tahun 2023.

Menurut Tarwaka, 2008 (dalam Setiyowati, 2010:29) mengungkapkan

bahwa alat pelindung diri merupakan seperangkat alat keselamatan yang

digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari

kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap

kecelakan dan penyakit akibat kerja.

Hal yang sesuai yang dilakukan oleh Grahanintyas dkk (2012) bahwa

Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan produktivitas kerja.

Terdapat pula dalam penelitian ini responden yang memenuhi syarat

menggunakan semua alat pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya tetapi tidak

mencapai target pengisian semen sebanyak 14 dengan persentase (29,17)

Dari hasil observasi mengenai APD Pekerja di bagian Konstruksi dilokasi

Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam diketahui telah memenuhi syarat-syarat

keselamatan kerja sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja bahwa “Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-

syarat keselamatan kerja untuk memberi alat-alat perlindungan diri pada para

tenaga kerja”. Hal ini terbukti dari persediaan APD di lokasi konstruksi sudah

lengkap, karena perusahaan sangat menyadari tentang pentingnya menyediakan

alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan pekerja, yang berfungsi
41

disamping untuk keselamatan pekerja juga dapat meningkatkan produktivitas

kerja.

Kelengkapan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) merupakan salah

satu elemen yang patut diperhatikan oleh perusahaan manufaktur agar dapat

memperkecil risiko terkena kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Dan RS

Granmed Lubuk Pakam telah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan

kelengkapan alat pelindung diri. Sesuai dengan jawaban respoden menjawab

perusahaan menyediakan alat pelindung diri dibagian Konstruksi sebanyak 40

responden dengan persentase (100,0 %).

Menurut asumsi peneliti dari hasil wawancara dengan para pekerja, bahwa

besarnya manfaat dari penggunaan alat pelindung diri (APD) ini pada saat

bekerja tidak menjamin semua pekerja akan memakainya karena ternyata masih

banyak juga pekerja yang tidak menggunakannya. Keefektifan penggunaan alat

pelindung diri adalah terbentur dari para tenaga kerja sendiri. Banyak faktor yang

mempengaruhi perilaku pekerja sehingga tidak menggunakan alat pelindung diri

yang telah disediakan oleh perusahaan antara lain APD dapat menyebabkan

ketidaknyamanan dan kurang enak yang berakibat penurunan performa kerja

selain itu juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yang

baru.

Walaupun perusahaan mempunyai kebijakan dan menerapkan program

tersebut untuk mewajibkan mengggunakan alat pelindung diri sebelum berada di

area kerja tetapi bagi karyawan ini menggunakan hanya sebuah formalitas untuk

menggunakan agar mereka tidak ditegur dan dikenakan sanksi. Namun,

perusahaan belum dapat menindak tegas para karyawan yang kedapatan tidak
42

memakai alat pelindung diri di tempat-tempat tertentu, seperti dibagian

Konstruksi.

5.2.3 Hubungan antara Pelatihan K3 dengan pencapaian Target kinerja di

lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2023

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa dengan kategori Baik

terhadap pencapaian target kinerja tercapai berjumlah 20 orang (50,0%) dan

Pelatihan K3 dengan kategori Baik terhadap pencapain target kinerja tidak

tercapai berjumlah 9 orang (22,5) sedangkan Pelatihan K3 dengan kategori tidak

baik terhadap pencapaian target kinerja tidak tercapai berjumlah 11 orang (27,5%)

maka mayoritas reponden Pelatihan K3 dengan kategori Baik terhadap pencapaian

target kinerja tercapai yakni berjumlah 20 orang (50,0%) dimana diketahui dari

tingkat kerpecayaan 95% didapat nilai signifikan p-Value 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara Pelatihan K3 pekerja terhadap

pencapaian target kinerja pekerja di lokasi Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam

Tahun 2023.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan langkah penting

dalam meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja karyawan. Untuk

meningkatkan sumber daya manusia diperlukan sebuah pelatihan. Program

pelatihan merupakan suatu keharusan bagi sebuah industri/perusahaan bila

menghendaki hasil yang lebih maksimal dari kinerja para pekerjanya.

Menurut Ramli, 2010 (dalam Silalahi, 2011: 6) mengungkapkan bahwa

“Pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan pelatihan yang di

selenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja.


43

Hal ini menunjukkan bahwa program keselamatan kerja yaitu frekuensi

pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja kurang terlaksana. Penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mallapiang dan Fadhillah dengan

judul “Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita

di PT. Maruki Internasional Indonesia”, bahwa pelaksaan program pelatihan

kesehatan dan keselamatan kerja terlaksana dengan persentase 96,2%.

Menurut asumsi peneliti sesuai dengan wawancara dengan Ketua pelaksana

konstruksi telah memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja kepada

para karyawan. Sesuai dengan hasil penelitian dibagian pekerja konstruksi,

perusahaan telah memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja kepada

karyawan bagian packer tetapi hanya sebelum karyawan tersebut pertama kali

masuk kerja di perusahaan yaitu induksi k3 (safety induction) untuk

memperkenalkan jenis bahaya yang ada dan memberikan pemahaman tentang

jenis APD apa saja yang diperlukan oleh karyawan. Pelatihan ini dilakukan oleh

pihak safety RS Grandmed Lubuk Pakam. Tetapi untuk karyawan yang memiliki

jabatan yang lebih tinggi tetap mendapatkan pelatihan k3 yang lainnya.

5.3 Pelaksaana Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Konradus dalam Wardhani 2008:13 (dalam Amalia, dkk:10),

kesadaran terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja seharusnya dimiliki

oleh semua individu, mengingat betapa pentingnya kesadaran bagi diri

sendiri,keluarga dan perusahaan. Wujud dari kesadaran ini adalah sikap dan

perilaku yang positif (possitive safety attitude) baik di keseharian maupun di

lingkungan tempat kerja, yaitu dengan adanya pemahaman mengenai lost time
44

injury dimana kecelakaan sekecil apapun yang terjadi pada dirinya akan berakibat

buruk bagi diri pribadi, keluarga dan perusahaan.

Secara keseluruhan tingkat kesadaran karyawan terhadap peraturan K3

diperusahaan berada dalam tahap Conscious Competence, karena karyawan dapat

melakukan prosedur keselamatan dengan benar sesuai peraturan yang berlaku.

Namun mereka dapat melakukannya karena “Tahu” tentang peraturannya namun

belum “Sadar” tentang perlunya mentaati program tersebut.

Dalam hal kesadaran Pekerja terhadap peraturan K3 di bagian Konstruksi

RS grandmed Lubuk Pakam secara keseluruhan tingkat kesadaran karyawannya

terbilang masih kurang karena masih didapati karyawan yang belum

melaksanakan peraturan keamanan di perusahaan, mulai dari tidak menggunakan

APD secara lengkap pada saat bekerja.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, bahwa pelaksanaan program

kesehatan dan keselamatan kerja dibagian Konstruksi kurang terlaksana karena

hanya satu program kesehatan dan keselamatan kerja Yang memenuhi syarat

terlaksanan yaitu pengetahuan Rambbu-rambu keselamatan kerja (safety sign).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ummi

Kalsum “ Gambaran Pelaksanaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di PT

Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Makassar Tahun 2010. Dengan hasil

penelitian bahwa pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di PT. IKI

terlaksana dengan cukup karena pemeriksaan kesehataan, penggunaan APD dan

diklat K3 diterapkan oleh perusahaan.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Adanya hubungan antara pengetahuan rambu-rambu K3 dengan

pancapaian target kinerja pekerja di bagian konstruksi dapat dilihat dari

nilai signifikan p-Value sebesar 0,000<0,05.

2. Adanya hubungan antara Penggunaan APD dengan pancapaian target

kinerja pekerja di bagian konstruksi dapat dilihat dari nilai signifikan p-

Value sebesar 0,024<0,05.

3. Adanya hubungan antara Pelatihan K3 dengan pancapaian target kinerja

pekerja di bagian konstruksi dapat dilihat dari nilai signifikan p-Value -

sebesar 0,000<0,05.

6.2 SARAN

1. Bagi Tenaga Kerja

Hasil dari peneliti ini di harapkan para pekerja agar lebih memperhatikan

tentang keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di dalam suatu melakukan

pekerjaanya

2. Bagi Institut Pendidikan

a. Sebagai bahan tambahan keperpustakaan dan bahan informasi bagi

mahasiswa Kesehatan masyarakat dalam melakukan penelitian

selanjutnya ,

44
46

b. Sebagai bahan refrensi untuk peneliti selanjutnya

c. Sebagai sarana penerapan, pengaplikasian dan pengembangan keilmuan

tentang K3

3. Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi yang dapat

menambah pengetahuan dan wawasan di bidang keilmuan K3 terhadap

target kinerja serta menjadi bahan bahan pembelajaran dan mengaplikasikan

ilmu di tempat kerja dan di suatu kalangan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Anizar. 2012. Teknik keselamatan dan kesehatan kerja di industry.


Yogyakarta: Ghara ilmu
Dani, Cecep. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta :
Gosyen Publishing
Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk ilmu – ilmu
Sosial.Depok: DIA Fisip UI
OHSAS 18001: 2007. Occupational Health and Safety Management
System – Requirements.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER-01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per.05/Men/1996 mengenai sistem
manajemen K3.
Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Prins David Saut.2018. Angka Kecelakaan Kerja RI Meningkat ke 123
Ribu Kasus di 2017 di https://finance.detik.com (diakses 20 Januari 2019).
Ramli. 2019. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja OHSAS
18001.Jakarta: PT Dian Rakyat
Rivai, Veithzal. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Santoso, Yogi. 2015. Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus pada Proyek
Pembangunan Gedung Marvell City Surabaya) [Skripsi]. Jember:
Universitas Jember.
Siagian. 2017. Kiat meningkatkan produktivitas kerja. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya
Sinungan, Muchdarsyah. 2020. Produktivitas apa dan bagaimana? Edisi kedua
cetakan keenam. Jakarta: Bumi aksara
Soehatman Ramli, 2019. Pedoman Praktis MANAJEMEN RISIKO dalam.

47
48

Suma’mur . 2021. Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta: PT gunung


agung
Suma’mur. 2019. Higiene perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta: Sagung Seto
Sutanto. 2016. Analisis data pada bidang kesehatan. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada
Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia
group
49

Lampiran 1
PERMOHONAN MENJANDI RESPONDEN
HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP
PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI DI
RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2023

Responden yang terhormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Agung Prayogi

NPM : 19.21.003

Mahasiswa : Program Studi Kesehatan Masyarakat

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Alamat : Rumah Sakit Grandmed, Jl Raya Medan Lubuk Pakam KM.

25 No. 66 Kel. Petapahan, Kec. Lubuk Pakam.

Dalam hal ini penelitian akan melakukan penelitian untuk mengetahui:


Hubungan penerapan kebijakan program K3 terhadap pencapaian target kinerja
pada bagian konstruksi di rumah sakit grandmed lubuk pakam tahun 2023.
Peneliti ini di tunjukan untuk menyelesaikan program Pendidikan S1 ( strata )
sarjana Kesehatan masyarakat pada program studi ilmu Kesehatan masyarakat
institut Kesehatan medistra Lubuk Pakam. Saya mohon kesediaan bapak
berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara menjawab pertayaan yang di
berikan melalui kuesioner yang sesuai dengan pendapat sendiri tanpa di pengaruhi
orang lain.

Hasil yang saya dapatkan akan saya jaga kerahasiaanya dan hanya
dipergunakan untuk laporan penelitian. Atas perhatian dan kerja samanya, saya
ucapkan terimakasih

Lubuk pakam, maret 2023


Peneliti
Agung Prayogi
50

Lampiran 2
PERYATAAN MENJADI RESPONDEN
HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP
PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI DI
RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2023

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan turut berpartisifasi


sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa/i program studi ilmu
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan medistra lubuk pakam yang Bernama
Agung prayogi dengan judul: Hubungan penerapan kebijakan program K3
terhadap pencapaian target kinerja pada bagian konstruksi di Rumah sakit
Grandmed Lubuk pakam Tahun 2023. Dengan ini saya menyatakan bersedia
menjadi responden penelitian ini atas kesadaran saya sendiri.

Lubuk pakam, Maret 2023

Responden Peneliti

( …………….) ( Agung Prayogi )


51

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP


PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI DI
RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2023

A. Identitas Responden
Nama :

Usia : tahun

Jenis kelamin : Pria Wanita

Pendidikan terahir : SD SMP SMA

Status kerja : Tetap dan tidak tetap

Masa kerja : Tahun bulan

Lembar kuesioner pengetahuan Rambu rambu (safety sign)


Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda (√ ) pada kolom yang
sesuai .IYA/ TIDAK

NO PERTANYAAN IYA TIDAK


1. Apakah anda tahu yang dimaksud dengan bahaya?
2. Apakah anda tahu tujuan SOP dalam suatu
pekerjaan?
3. Pekerja merasa adanya komitmen pimpinan dalam
menerapkan sistem manajemen K3 ?
4. Perusahaan menyediakan anggaran khusus untuk
menerapkan sistem Manajemen K3?
5. Perusahaan selalu melakukan sosialisasi program-
program K3?
6. Perusahaan memasang rambu- rambu K3 di
lingkungan kerja ?
7. Setiap terjadi kecelakaan kerja selalu dilaporkan
kepada petugas K3 ?
8. Penyedian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas
ahli ?
52

9. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap


penerapan SMK3 ?
10. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan K3 ?
11. Apakah anda mengetahui potensi bahaya ditempat
kerja ?

Lembar Kuesioner Pelatihan K3


Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai .
IYA/ TIDAK
NO PERTAYAAN IYA TIDAK
1. Apakah anda pernah mengikuti kesehatan dan
keselamat kerja
2. Jika Ya, berapa kali anda mengikuti
pelatihanK3 dalam setahun
3. Jenis Pelatihan K3 apakah yang pernah
andaikuti dalam kurun waktu setahun
d. Penangan bahan banahn perbahaya
e. Induksi K3
f. Pencegahan Kecealakan
g. Pencegahan Kebakaran jika ada yang lain
sebutkan
Lembar Kuesioner Penggunaan APD
Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai .
IYA/ TIDAK
NO PERTAYAAN IYA TIDAK
1. Apakah perusahaan menyediakan alat
pelindung diri pada saat bekerja
berdasarkan potensi bahaya di unit kerja
anda?
2. Jika ya, alat pelindung diri apa yang
disediakan oleh perusahaan berdasarkan
potensi bahaya di unit kerja anda? (jawaban
boleh lebih dari satu).
3. Apakah anda menggunakan alat pelindung
diri yang disediakan oleh
perusahaan berdasarkan potensi bahaya di
unit kerja pada saat anda bekerja?
4 Jika ya, alat pelindung diri apa saja yang
digunakan pada saat anda bekerja?
Lembar Observasi Program K3
No Nama Karyawan Menggunakan APD
Responden Masker Topi Sarung Sepatu Kacamata
Pelindung tangan Pelindung
1
2
3
53

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst

Lembar Observasi Capaian Target


Hasil Pencatatan Produktivitas Kerja (Pencapaian Target Dalam Pengisian
Semen)
Shift 1/2/3
Lantai 1/2/3
Pencapaain kerja dalam 8 jam Kerja Pencapaian Target dalam 8Jam Kerja

165 Ton dalam tauan mesin pershit


54

Lampiran 4
MASTER TABEL
HUBUNGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PROGRAM K3 TERHADAP
PENCAPAIAN TARGET KINERJA PADA BAGIAN KONSTRUKSI DI
RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2023
Pengetahuan
Masa rambu Pelatiha Penggunaan Pencapaain
Usia Pendidikan
Kerja rambu safety n K3 APD Target
sign
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 2
1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 1 1 2
1 1 2 2 1 1 2
1 1 2 2 1 1 2
1 1 2 2 1 1 2
1 1 2 2 2 1 2
1 1 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2
55

3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2

Keterangan
Pengetahuan
Pendidika Masa Pelatihan Penggunaa Pencapaia
Umur Rambu
n Kerja K3 n APD n Target
Rambu
1.21-
1.< 5
30
1.SMA Tahu 1.Baik >70 1.Baik 1.Baik 1.Tercapai
Tahu
n
n
2.31- 2.>5
2.Tidak 2.Tidak
40 2.SMP Tahu 2.Buruk < 70 2.Tidak baik
Babik Tercapai
tahun n
3. 41-
50 3.SD
tahun
56

Lampiran 5
Hasil Output SPSS
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-30 Tahun 31 77,5 77,5 77,5
31-40 Tahun 5 12,5 12,5 90,0
41-50 Tahun 4 10,0 10,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 31 77,5 77,5 77,5

SMP 7 17,5 17,5 95,0

SD 2 5,0 5,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <5 Tahun 26 65,0 65,0 65,0

>5 Tahun 14 35,0 35,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Pengetahuan Rambu-Rambu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik >70 21 52,5 52,5 52,5

Buruk <70 19 47,5 47,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Pelatihan K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 29 72,5 72,5 72,5

Tidak Baik 11 27,5 27,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Penggunaan APD
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
57

Valid Baik 35 87,5 87,5 87,5

Tidak Baik 5 12,5 12,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Pencapaian Target
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tercapai 20 50,0 50,0 50,0
Tidak Tercapai 20 50,0 50,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
58

Crosstab

Pencapaian Target

Tercapai Tidak Tercapai


Pengetahuan Rambu- Baik >70 Count 20a 1b
Rambu
% within Pengetahuan 95,2% 4,8%
Rambu-Rambu
% within Pencapaian Target 100,0% 5,0%

% of Total 50,0% 2,5%

Buruk <70 Count 0a 19b

% within Pengetahuan 0,0% 100,0%


Rambu-Rambu
% within Pencapaian Target 0,0% 95,0%

% of Total 0,0% 47,5%

Total Count 20 20

% within Pengetahuan 50,0% 50,0%


Rambu-Rambu
% within Pencapaian Target 100,0% 100,0%

% of Total 50,0% 50,0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 36,190a 1 ,000
Continuity Correctionb 32,481 1 ,000
Likelihood Ratio 47,411 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 35,286 1 ,000
N of Valid Cases 40

Crosstab

Pencapaian Target

Tercapai Tidak Tercapai Total


Pelatihan K3 Baik Count 20a 9b 29

% within Pelatihan K3 69,0% 31,0% 100,0%

% within Pencapaian Target 100,0% 45,0% 72,5%

% of Total 50,0% 22,5% 72,5%


59

Tidak Baik Count 0a 11b 11

% within Pelatihan K3 0,0% 100,0% 100,0%

% within Pencapaian Target 0,0% 55,0% 27,5%

% of Total 0,0% 27,5% 27,5%

Total Count 20 20 40

% within Pelatihan K3 50,0% 50,0% 100,0%

% within Pencapaian Target 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 15,172a 1 ,000
Continuity Correctionb 12,539 1 ,000
Likelihood Ratio 19,528 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 14,793 1 ,000
N of Valid Cases 40

Crosstab
Pencapaian Target
Tercapai Tidak Tercapai Total
Penggunaan APD Baik Count 20a 15b 35
% within Penggunaan APD 57,1% 42,9% 100,0%
% within Pencapaian Target 100,0% 75,0% 87,5%
% of Total 50,0% 37,5% 87,5%
Tidak Baik Count 0a 5b 5
% within Penggunaan APD 0,0% 100,0% 100,0%
% within Pencapaian Target 0,0% 25,0% 12,5%
% of Total 0,0% 12,5% 12,5%
Total Count 20 20 40
% within Penggunaan APD 50,0% 50,0% 100,0%
% within Pencapaian Target 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5,714a 1 ,017

Continuity Correctionb 3,657 1 ,056

Likelihood Ratio 7,648 1 ,006

Fisher's Exact Test ,047 ,024


60

Linear-by-Linear Association 5,571 1 ,018

N of Valid Cases 40
61

Lampiran 6
Surat Pendahulua Penelitian
62

Lampiran 7
Surat Pendahulua Penelitian
63

Lampiran 8 surat balasan penelitian


64

Lampiran 8 Dokumentasi

Penelitian Melakukan Wawancara Selesai Wawancara

Foto Bersama Kepala K3

Penelitian Pemberian Pengarhaan

Anda mungkin juga menyukai