Anda di halaman 1dari 77

SKRIPSI

HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT


NYATA PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
TAHUN 2023

OLEH
MUHAMMAD FARRAS ARRASYIDU
22.19.90.20

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELI TUA 2023
HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT
NYATA PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
TAHUN 2023

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan


Pada Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan
Institut Kesehatan Deli Husada Deli tua

OLEH
MUHAMMAD FARRAS ARRASYIDU
NPM: 22.19.90.20

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Judul Skripsi : Hubungan Isi dan Conten Data dengan Manfaat Nyata
Pengguna SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023

Nama Mahasiswa : Muhammad Farras Arrasyidu


NPM : 22.19.90.20
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Manajemen Informasi Kesehatan Program Sarjana Terapan

Menyetujui,
Pembimbing

Ripai Siregar, S.K.M., M.K.M.

Mengetahui
Ketua Program Studi

Bd. Nurul Airni Siagian, SST., M.Keb


NPP : 19221401.201308 2 001

i
LEMBARAN PENGESAHAN
SKRIPSI

HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT NYATA


PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
TAHUN 2023

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Muhammad Farras Arrasyidu


22.19.90.20

Telah diuji dan dipertahankan di depan TIM penguji Skripsi Kebidanan Program
Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Tim Penguji I

Ripai Siregar, S.K.M., M.K.M.

Tim Penguji II Tim Penguji III

Diketahui
Ketua Jurusan Program Sarjana
Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Bd. Nurul Airni Siagian, SST., M.Keb


NPP : 19221401.201308 2 001

ii
LEMBAR PERNYATAAN

HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT NYATA


PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
TAHUN 2023

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proposal saya ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Banda Aceh, Agustus 2023

Muhammad Farras

iii
ABSTRAK

Muhammad Farras Arrasyidu, 22.19.90.20, Hubungan Isi Conten Data Dengan


Manfaat Nyata Pengguna SIMRS Di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023 Skripsi
Program studi manajemen informasi kesehatan, fakultas kesehatan masyarakat,
institut kesehatan Deli Husada Deli Tua (dibimbing oleh Ripai Siregar, S.K.M.,
M.K.M)
Dalam era digital saat ini, penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) menjadi krusial dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Studi
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara isi konten data dan manfaat
nyata penggunaan SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh tahun 2023. Dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data cross-
sectional, data dikumpulkan melalui kuesioner berisi 20 pertanyaan yang diajukan
kepada petugas rumah sakit. Variabel dalam penelitian ini adalah isi konten data
(variabel independen) dan penggunaan SIMRS (variabel dependen). Analisis data
dilakukan menggunakan analisis crosstab dan uji Chi Square dengan bantuan
software IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan
antara isi konten data dan manfaat nyata penggunaan SIMRS di Rumah Sakit Jiwa
Aceh (p=0,036 < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas dan
jenis data yang dikelola oleh SIMRS berdampak signifikan pada efektivitas dan
manfaatnya.

Kata Kunci :Conten, Data, RSJ Aceh, SIMRS.

iv
ABSTRACT

Muhammad Farras Arrasyidu, 22.19.90.20, The Relationship between Content and


Data Content with the Real Benefits of SIMRS Users at the Aceh Mental Hospital
in 2023 Thesis Health information management study program, faculty of public
health, health institute Deli Husada Deli Tua (supervised by Ripai Siregar, S.K.M.,
M.K.M)
In the contemporary digital epoch, the deployment of Hospital Information
Management Systems (SIMRS) has become paramount for the enhancement of
healthcare service delivery. This investigation is predicated on discerning the
correlation between the content of data, serving as the independent variable, and
the tangible benefits procured from the utilization of SIMRS, the dependent
variable, at the Aceh Mental Hospital during the year 2023. This study, adopting a
quantitative research methodology and cross-sectional data accumulation method,
garnered data via a meticulously structured questionnaire encompassing 20 items
administered to the hospital personnel. The analysis of the accumulated data was
performed by employing crosstab analysis and the Chi Square test, facilitated by
the utilization of IBM SPSS statistical software. The findings from this research
have illuminated a statistically significant correlation between the content of data
and the tangible benefits derived from the utilization of SIMRS at the Aceh Mental
Hospital, as indicated by a p-value of 0.036, which is less than the standard p-value
of 0.05. Consequently, it can be extrapolated that the quality and categorization of
data administered by SIMRS have a considerable influence on its effectiveness and
benefits within the milieu of mental healthcare. Despite the significant findings, it
is imperative to conduct further research employing diverse methodologies to attain
a more profound comprehension of this correlation.

Keywords : Content, Data, RSJ Aceh, SIMRS.

v
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah serta Karunia-Nya kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan penulisan karya tulis ini dengan judul “Hubungan Isi dan Conten

Data Dengan Manfaat Nyata Pengguna SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun

2023”. Shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta

para sahabatnya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan dukungan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd., M.Kes selaku Rektor Institut Kesehatan

DELI HUSADA Deli Tua.

2. Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua.

3. Akhmad Fatikhus Sholikh, S.ST., M.K.M. selaku ketua Program Studi

Manajemen Informasi Kesehatan Program Sarjana Terapan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua,

4. Ripai Siregar, S.K.M., M.K.M. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Supriyanti, S.Kep. Ners. M.Kes ibu tercinta yang telah memberikan

dorongan dan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Semua staf rekam medik, staf IT dan semua staf Rumah Sakit Jiwa Aceh

yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya

vi
penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan

dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis

harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dengan harapan semoga karya

tulis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan.

Banda Aceh, Agustus 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................................... i


LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 14
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 14
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 17
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 18
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 18
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 18
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 18
1.4.1 Manfaat Penelitian Umum .............................................................. 18
1.4.2 Manfaat Teoritis .............................................................................. 18
1.4.3 Manfaat Praktis ............................................................................... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 21
2.1 Rumah Sakit ............................................................................................ 21
2.1.1 Definisi Rumah Sakit ...................................................................... 21
2.1.2 Kewajiban Rumah Sakit..................................................................... 21
2.1.3 Kewajiban Rumah Sakit Dalam Memberikan Informasi ..................... 23
2.1.4 Jenis Rumah Sakit ................................................................................ 24
2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit....................................................................... 24
2.2 Tenaga Kesehatan ....................................................................................... 26
2.2.1 Definsi Tenaga Kesehatan.................................................................... 26
2.2.2 Pengelompokan Tenaga Kesehatan...................................................... 27

viii
2.3 Hak Dan Kewajiban Tenaga Kesehatan ...................................................... 27
2.3.1 Hak Tenaga Kesehatan......................................................................... 27
2.3.2 Kewajiban Tenaga Kesehatan .............................................................. 28
2.4. Sistem informasi Rumah Sakit ................................................................... 29
2.4.1 Definisi Sistem informasi Rumah Sakit ............................................... 29
2.4.2 Tujuan Penyelenggaraan SIRS............................................................. 29
2.4.3 Sifat Pelaporan SIRS ............................................................................ 29
2.5 Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit ................................................ 30
2.5.1 Definisi Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit ........................... 30
2.5.2 Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ........................... 30
2.5.3 Variabel Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Saki . 31
2.6 Pemanfaatan SIMRS .................................................................................. 32
2.6.1. Definisi Pemanfaatan SIMRS ............................................................. 32
2.6.2 Manfaat Nyata SIMRS .................................................................... 33
2.7 Conten Data.............................................................................................. 37
2.8 Kerangka Teoritis ..................................................................................... 38
2.9 Kerangka Konsep ..................................................................................... 39
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 40
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................... 40
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 40
3.2.1 Lokasi .............................................................................................. 40
3.2.2 Waktu .............................................................................................. 40
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................... 40
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 40
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 41
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 42
3.4.1 Data Primer ..................................................................................... 43
3.4.2 Data Sekunder ................................................................................. 43
3.5 Metode Pengukuran .................................................................................. 43
3.6 Variabel dan Definisi Operasional ............................................................ 43
3.6.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 43
3.7 Metode Analisis Data ............................................................................. 44

ix
3.8 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 45
3.8.1 Wawancara ...................................................................................... 45
3.8.2 Observasi ........................................................................................ 45
3.8.3 Lembar Kuesioner ......................................................................... 46
3.9 Instrumen Penelitian.................................................................................. 46
3.10. Kerangka Kerja Penelitian .................................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 48
Lokasi penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Jiwa Aceh yang terletak di .... 48
4.2.1. Karakteristik Jenis Kelamin ............................................................ 49
4.2.2. Karakteristik Usia............................................................................ 49
4.2.3. Karakteristik Pendidikan Terakhir .................................................. 50
4.2.4. Karakteristik Masa Kerja ................................................................ 50
4.3 Hasil Jawaban Kuesioner ....................................................................... 51
4.4. Kategorisasi Variabel Penelitian......................................................... 53
4.4.1. Isi Data Sistem Informasi Rumah Sakit ............................................ 53
4.5. Analisis Data ....................................................................................... 56
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 58
5.1 Pembahasan ............................................................................................ 58
5.1.1 Isi dan Conten Data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .. 58
5.1.2 Manfaat Isi dan Conten Data Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit ............................................................................................................ 59
5.1.3 Hubungan Isi dan Conten Data dengan Manfaat Nyata penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ...................................................... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 62
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 62
6.2 Saran ....................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 75

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ...............................................................................12


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...............................................................................13
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ....................................................................... 47
Gambar 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin ...............................................................49

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..............................................................................18


Tabel 4.1 Karakteristi Usia ....................................................................................18
Tabel 4.2 Karakteristik Pendidikan Akhir .............................................................18
Tabel 4.3 Karakteristik Masa Kerja .......................................................................18
Tabel 4.4 Definisi Operasional ..............................................................................18
Tabel 4.5 Manfaat SIMRS .....................................................................................18
Tabel 4.6 Kategori Variabel Isi Konten .................................................................18
Tabel 4.7 Kategori Variabel Manfaat SIMRS.......................................................18
Tabel 4.8 Hasil Tabulasi Analisis Data ..................................................................18
Tabel 4.9 Hasil Chi-Square Test ............................................................................18

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian .........................................................................66


Lampiran 2 : Hasil Kuesioner Penelitian ..............................................................69
Lampiran 3 : Hasil Chi-Square Test SPSS .............................................................70
Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian ....................................................................71
Lampiran 5 : Surat Izin Survei Awal Penelitian Dari Kampus ..............................72
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Rumah Sakit Jiwa Aceh ...73

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada era globalisasi seperti ini teknologi sudah semakin maju. Hal ini dapat

kita lihat begitu mudahnya masyarakat mendapatkan suatu informasi secara cepat,

tepat, dan akurat. Kemajuan teknologi ini juga memicu suatu organisasi atau

lembaga kesehatan untuk menggunakan teknologi berbasis komputer atau jaringan,

untuk mempermudah suatu pekerjaan agar lebih cepat, tepat, dan akurat

(Adikoesomoso, 2012). Menurut WHO (2012) ini merupakan suatu keadaan ideal,

dari sisi biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan

aktifitas secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung

3 karakteristik yaitu : Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia,

Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal, Sehat diartikan

sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

Menurut Menteri Kesehatan melalui Kepmenkes RI No.

340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit

adalah institusi kesehtan professional yang pelayanannya diselenggarakan oleh

dokter, perawat, dan tenaga ahli lainya. Di dalam Rumah Sakit terdapat banyak

aktivitas dan kegiatan yang berlangsung secara berkaitan (Alif & Wulandari, 2012).

Rekam medis menurut Menkes No.55 Tahun 2013, adalah berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

14
tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada fasilitas pelayanan

kesehatan. Rekam medis diartikan sebagai keterangan tertulis maupun yang

terekam tentang identitas, anamnesa fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan

serta tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat

inap, rawat jalan maupun pada pelayanan gawat darurat.

Menurut Kusnanto (2014) sistem informasi rumah sakit sangat memegang

peranan dalam memadukan berbagai kepentingan dari pelanggan rumah sakit dan

merupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internal maupun

eksternal. Pengembangan SIMRS memerlukan perencanaan yang matang. Proses

pengembangan SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh dilakukan oleh Instalasi

Teknologi Informasi (TI) yang bernaung dibawah kepala bidang rekam medis dan

informasi. permasalahan yang terjadi masih kurangnya dukungan dan kepedulian

dari bidang- bidang terkait masalah pengimputan data di aplikasi yang sudah di

sediakan. Permasalahan yang terjadi adalah belum adanya rencana srategi terkait

pengembangannya. Selain itu pengembangan rekam medis elektronik juga masih

menjadi wacana meskipun sudah terdapat aplikasi yang mendukung.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013

Pasal 3 menyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Menurut Yusof et al. (2006), SIMRS

yaitu kumpulan proses yang diimplementasikan untuk membantu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas organisasi kesehatan dalam menjalankan fungsinya dan

mencapai tujuannya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan di rumah sakit.

Perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi suatu proses

15
pengolahan data pasien pada suatu lembaga kesehatan. Proses pengolahan data

pasien menjadi cerminan kualitas dari suatu rumah sakit serta pelayanan yang baik

akan memberikan kenyamanan pada pasien yang berobat (Adikoesomoso, 2012).

Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan perlu melakukan

pengembangan-pengembangan yang berkaitan dengan pengolahan data dan SIMRS

secara nyata agar lebih efektif sehingga dapat menghemat waktu, mengurangi

redudansi data dan menghasilkan laporan yang akurat. Dengan adanya sistem

informasi kesehatan diharapkan akan mampu mengatasi semua masalah diatas dan

dapat mempermudah petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas dengan lancar

dan diharapkan akan membantu kinerja petugas sehingga dapat meningkatkan

pelayanan kesehatan kepada pasien.

Jurnal pendukung penelitian mengacu pada studi pendahulu yang dilakukan

peneliti, Pada hasil penelitian sebelumnya menurut Larinse (2015) menunjukan

bahwa keberhasilan SIMRS didukung oleh faktor utama seperti, pengguna sistem

(Human), dukungan organisasi (Organization), dan kemampuan teknologi

(Technology) SIMRS itu sendiri. Oleh karena itu, SIMRS ini dapat dievaluasi

dengan model Human, Organization, Technology (HOT) Fit. Dengan model ini,

sistem dapat dievaluasi dari ketiga faktor utama diatas dan menurut Bayu &

Muhimmah (2013) Bahwa model HOT Fit dapat menjawab variabel-variabel apa

saja yang berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SIMRS dan menjadikan

sebagai kriteria penilaian yang dilakukan di rumah sakit sehingga dapat ditemukan

masalah yang dihadapi pengguna SIMRS untuk dijadikan acuan dalam

memperbaiki atau menyempurnakan SIMRS untuk berjalan optimal sesuai dengan

visi dan misi rumah sakit.

16
Hasil identifikasi di Rumah Sakit Jiwa Aceh sebagai rumah sakit milik

pemerintah telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

SIMRS Rumah Sakit Jiwa Aceh sudah memiliki aplikasi terkait pengembangan

SIMRS tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Kasus yang sering terjadi

adalah terkait proses entry conten data sebagai cikal bakal pengembangan SIMRS

tahap awal. Dari observasi pengambilan data awal, terlihat bahwa sistem yang ada

masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Proses entry conten data pada saat

ini hanya dilakukan oleh petugas yang bersangkutan .

Meskipun begitu membangun sistem yang baru bukanlah hal yang mudah,

begitu juga dengan pemilihan teknologi yang dipakai saat bekerja haruslah diberi

evaluasi efektivitasnya dan disesuaikan dengan pengembangan yang dilakukan

secara berkala. Dampak atau pengaruh dari perubahan teknologi SIMRS berfungsi

sebagai sistem yang menyimpan dan menginformasikan data secara akurat serta

efisien dan dengan adanya SIMRS tentu saja dapat memudahkan interaksi antar

pengguna maupun pasien dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan latar belakang

diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Isi Dan Conten

Data Dengan Manfaat Nyata Pengguna SIMRS Di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan keterangan dari latar belakang diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian berfokus “Bagaimanakah Hubungan Isi dan Conten Data

dengan Manfaat Nyata Pengguna SIMRS Di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023”.

17
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan isi dan conten data dengan manfaat nyata

pengguna SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui isi conten data terhadap sistem informasi

manajemen di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

b. Untuk mengetahui manfaat sistem informasi manajemen di Rumah

Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

c. Untuk mengetahui manfaat conten data terhadap sistem informasi

manajemen di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat secara umum, manfaat teoritis

dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Penelitian Umum

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit dalam mengambil kebijakan untuk mengembangkan

sistem rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Aceh.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya dan

diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajemen

Rumah Sakit terkait kususnya tentang teknologi sistem informasi.

18
1.4.3 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbaikan serta peningkatan di

instansi Rumah Sakit Jiwa Aceh.

19
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Definisi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

2.1.2 Kewajiban Rumah Sakit


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

rumah sakit, setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban yang meliputi:

1. Dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan;

memberikan informasi yang benar tentangpelayanan Rumah Sakit kepada

masyarakat.

2. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasI dan

efektif denganmengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar

pelayanan Rumah Sakit.

3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan

kemampuan pelayanannya.

4. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana,

sesuai dengan kemampuan pelayanannya.

5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau

miskin.

6. Melaksanakan fungsi sosial.

21
7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.

8. Menyelenggarakan rekam medis

9. Menyediakan sarana dan prasarana umum yanglayak meliputi sarana

ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanitamenyusui,

anak-anak, lanjut usia

10. Melaksanakan sistem rujukan

11. Menolak keinginan pasien yang bertentangan

12. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan

kewajiban pasien menghormati dan melindungi hak pasien

13. Melaksanakan etika Rumah Sakit

14. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan danpenanggulangan bencana;

melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional

maupun nasional

15. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau

kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;

16. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by

laws);

17. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah

Sakit dalammelaksanakan tugas, dan

18. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa

rokok.

22
2.1.3 Kewajiban Rumah Sakit Dalam Memberikan Informasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009 tentang rumah sakit dalam memberikan informasi yang benar tentang

pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat, meliputi:

1. Informasi umum tentang Rumah Sakit yang meliputi:

a. status perizinan

b. klasifikasi dan akreditasi Rumah Sakit

c. jumlah, kualifikasi, dan jadwal praktik Tenaga Kesehatan

d. tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

e. hak dan kewajiban Pasien

f. mekanisme pengaduan

g.pembiayaan

2. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan medis kepada pasien, meliputi:

a.pemberi pelayanan

b.diagnosis dan tata cara tindakan medis

c.tujuan tindakan medis

d.alternatif tindakan

e.risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

f.rehabilitatif

g.prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, dan

h.perkiraan pembiayaan.

23
2.1.4 Jenis Rumah Sakit
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009 tentang rumah sakit, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan

dan pengelolaanya, yang meiputi:

1. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, meliputi:

a. Rumah Sakit Umum merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

b. Rumah Sakit Khusus merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan

utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin

ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

2. Berdasarkan jenis pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah

Sakit publik dan Rumah Sakit privat, yang meliputi:

a. Rumah Sakit publik merupakan rumah sakit yang dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba.

b. Rumah sakit privat merupakan rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum

dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau persero.

2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit


1. Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah

Menurut Undang-Undang No. 44 tahun 2009, klasifikasi rumah sakit umum

sebagaimana terdiri atas :

a. Rumah Sakit Umum Kelas A

B. Rumah Sakit Umum Kelas B

C. Rumah Sakit Umum Kelas C

D. Rumah Sakit Umum Kelas D

24
Menurut Permenkes no 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah

Sakit.Tipe rumah sakit terdiri dari:

A. Rumah Sakit kelas A adalah Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh pemerintah di tetapkan sebagai
tempat pelayanan rujukan tertinggi atau disebut rumah sakit pusat. Pelayanan medik
dasar meliputi: pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak. Pelayanan medik
spesialis lain meliputi, pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung
dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi,
bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik. Pelayanan subspesialis,
meliputi pelayanan subspesialis di bidang spesialisasi bedah, penyakit dalam,
kesehatan anak, obstetri dan ginekologi, mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf,
jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru,
orthopedi,urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan gigi mulut.
B. Rumah Sakit kelas B adalah Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan

kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Pelayanan medik spesialis dasar

meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, atau obstetri dan

ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan

anestesiologi,radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik.

Pelayanan medik spesialis lain, paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan dari

13 (tiga belas) pelayanan yang meliputi pelayanan mata, telinga hidung

tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran

jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik.

Pelayanan medik subspesialis paling sedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan

subspesialis dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi pelayanan subspesialis

di bidang spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, obstetri dan

ginekologi. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah 3

25
(tiga) pelayanan yang meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, dan

orthodonti.

C. Rumah Sakit kelas Cadalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan

kedokteran spesialisterbatas. Pelayanan medik umum, meliputi pelayanan medik

dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.

Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan

anak, bedah, obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang,

meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik. Pelayanan medik

spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah 1 (satu) pelayanan.

D. Rumah Sakit kelas Dadalah Rumah sakit yang bersifat transisi karena pada

suatu saat akan di tingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Pelayanan medik umum,

meliputipelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan

keluarga berencana. Pelayanan medik spesialis dasar, paling sedikit 2 (dua) dari 4

(empat) pelayanan medik spesialis dasar yang meliputipelayanan penyakit dalam,

kesehatan anak, bedah, atau obstetri danginekologi. Pelayanan medik spesialis

penunjang, meliputi pelayanan radiologi dan laboratorium.

2.2 Tenaga Kesehatan


2.2.1 Definsi Tenaga Kesehatan
Menurut undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang

tenaga kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan

untuk melakukan upaya kesehatan.

26
2.2.2 Pengelompokan Tenaga Kesehatan
Pengelompokan tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan terdiri atas:

1. tenaga medis.

2. tenaga psikologi klinis

3. tenaga keperawatan

4. tenaga kebidanan

5. tenaga kefarmasian

6. tenaga kesehatan masyarakat

7. tenaga kesehatan lingkungan;h.tenaga gizi

8. tenaga keterapian fisik

9. tenaga keteknisian medis

10. tenaga teknik biomedik

11. tenaga kesehatan tradisional dan

12. tenaga kesehatan lain

2.3 Hak Dan Kewajiban Tenaga Kesehatan


2.3.1 Hak Tenaga Kesehatan
Hak tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor

36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, yaitu:

1. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan

Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional

2. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima Pelayanan

Kesehatan atau keluarganya

3. menerima imbalan jasa

27
4. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang

sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai

agama

5. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya

6. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang

bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar

Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

dang.memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan.s

2.3.2 Kewajiban Tenaga Kesehatan


Kewajiban tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia

nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan terdiri atas:

1. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar

Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta

kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan

2. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya

atas tindakan yang akan diberikan.

3. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan

4. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan,

asuhan, dan tindakan yang dilakukan dan

5. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke tenaga Kesehatan lain yang

mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

28
2.4. Sistem informasi Rumah Sakit
2.4.1 Definisi Sistem informasi Rumah Sakit
Menurut Permenkes RI nomor. 1171 Tahun 2011 tentang SIRS, SIRS

merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan

yang meliputi :

1. data identitas rumah sakit

2. data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit

3. data rekapitulasi kegiatan pelayanan

4. data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap

5. data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan.

2.4.2 Tujuan Penyelenggaraan SIRS


Menurut Permenkes RI nomor. 1171 tahun 2011 tentang SIRS, SIRS

bertujuan untuk:

1. merumuskan kebijakan di bidang perumah sakitan

2. menyajikan informasi rumah sakit secara nasional

3. melakukan pemantauan pengendalian

4. evaluasi penyelenggaraan rumah

5. sakit secara nasional.

2.4.3 Sifat Pelaporan SIRS


Menurut Permenkes RI nomor. 1171 tahun 2011tentang SIRS, pelaporan

SIRS terdiri dari:

1. pelaporan yang bersifat terbarukan setiap saat (updated), dan;

29
2. pelaporan yang bersifat periodik yang dilakukan dilakukan 1 (satu) kali dalam 1

(satu) bulan dan 1 (satu) kali dalam 1 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Bina Upaya Kesehatan.

2.5 Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit


2.5.1 Definisi Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit
Sesuai ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan

semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi

manajemen rumah sakit. SIMRS menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor82 Tahun 2013 adalah suatu sistem teknologi informasi

komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses

pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan

prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan

merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan(SIK).

2.5.2 Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


SIMRS menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor: 82 tahun 2013 peran Sistem Informasi Manajemen RumahSakit dalam

proses pengolahan data menjadi informasi berlangsung terus menerus untuk

mendukung seluruh kegiatan rumah sakit. Peran SIM di rumah sakit yaitu

proses mengolah data menjadi sebuah informasi yang akan membantu manajer

dalam mengambil keputusan. Selain itu, SIM rumah sakit berperan dalam

mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, pengendalian mutu dan

penilaian produktivitas, analisis pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan

perencanaan dan evaluasi program, (Sarbaguna, 2010). Berikut ini adalah

30
contoh gambar dari SIMRS pada modul pelayanan rawat jalan

2.5.3 Variabel Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit

Mengingat kompleksnya proses bisnis pada rumah sakit, berikut ini

adalah jangkauan dari SIMRS untuk mengakomodir kebutuhan informasi

khususnya di rumah sakityang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 82Tahun 2013 tentang Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit yaitu:

1. Daftar kunjungan pasien yaitu pasien keluarmasuk

2. Diagnosa danterapi

3. Anamnesa dengan pola

4. Orderradiologi

5. Orderlaboratorium

6. Order kamar operasi

7. NICU

8. ICU

9. Kamar bersalin

10. Status pembayaran

11. Riwayat pasien

12. Laporan terdiri dari sensus harian, jasa pelayanan, pencarian data asuransi

13. Farmasi dan logistic terdiri dari pengeluaran, daftar

pengeluaran,permintaan, daftar permintaan, pengambilan, daftar

pengambilan, daftar perencanaan pengadaan, laporan bulanan, laporan

harian, laporan stok.

SIMRS yang baik belum tentu mencapai tujuan yang diinginkan apabila

31
tidak didukung oleh SDM. SDM sebagai pilar utama untuk mencapai tujuan

organisasi. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan menerima

sistem informasi manajemen yang diterapkan serta selaku berperilaku

menggunakan sistem informasi manajemen, maka akan mempermudah suatu

organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Zainiyah, 2016). Berikut ini

adalah contoh tampilan SIMRS:

Sumber: Direktorat Jendral Pelayanan Medik

Gambar 2.1 Contoh Tampilan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

2.6 Pemanfaatan SIMRS


2.6.1. Definisi Pemanfaatan SIMRS
Pemanfaatan merupakan turunan dari kata “manfaat”, yakni suatu

penghadapan yang semata-mata menunjukkan kegiatan menerima. Penghadapan

tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau pemakaian yang hal-hal

berguna baik dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung agar dapat

bermanfaat. Sedangkan pemanfaatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah suatu proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dengan demikian,

maka dapat diartikan dalam penelitian ini pemanfaatan SIMRS adalah bahwa

32
adalah cara menggunakan SIMRS yang sistematis agar mendapatkan sesuatu yang

dapat bermanfaat dalam pekerjaan yang dilakukan.

2.6.2 Manfaat Nyata SIMRS


Manfaat SIMRS adalah dapat membantu meningkatkan kinerja rumah sakit,

dari kegiatan pelayanan sampai kegiatan administratif. Adapun manfaat Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) menurut Aditama (2003) adalah :

a. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit dimana terjadi

peningkatan pemahaman terhadap sistem.

b. Merubah budaya kerja menjadi lebih disiplin, dimana setiap unit akan 17

bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya.

c. Meningkatkan koordinasi antar unit (Team working), yakni mendukung

kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit dalam rumah

sakit.

d. Lebih akurat dan transparan, karena mencegah terjadinya duplikasi data

untuk transaksi-transaksi tertentu yang pasti akan berakibat pada

peningkatan pelayanan.

e. Lebih terintegrasi, bila dengan sistem manual, data pasien harus

dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali

dimasukkan di pendaftaran saja.

f. Peningkatan efisiensi dan efektifitas, yakni waktu yang menit dibutuhkan

untuk melakukan pelayanan-pelayanan administrasi akan berkurang serta

mengurangi biaya administrasi.

g. Kemudahan pelaporan, yakni hanya memakan waktu dalam hitungan

menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan

33
tersebut dan juga kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi

yang membuat efektivitas kerja meningkat (Aditama, 2003).

2.7 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Teknologi Dan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Untuk menjelaskan interaksi individual-individual dengan sistem

informasi diperlukan teori. Teori yang digunakan adalahUnified Theory of

Acceptance and Use of Technology (UTAUT) (Vankatesh, 2003). UTAUT

merupakan salah satu teori perilaku dan model penerimaan pemakai.terhadap

suatu teknologi dan sistem informasi dari individu.Teori UTAUT terdiri dari

empat penentu utama terhadap minat dan pemakaian, yaitu: ekspektasi kinerja

(performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), pengaruh

sosial (social influence), kondisi pemfasilitas (facilitating conditions).Berikut

ini adalah penjelasan dari masing-masing konstruk yang ada dalam teori

UTAUT.

1. Ekspektasi Kerja

Ekspektasi kerja didefinisikan sebagai seberapa tinggi seorang percaya

bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk mendapatkan

keuntungan-keuntungan kinerja di pekerjaannya. Lima konstruk yang termasuk

dalamekspektasikinerjayangdiperolehdaribeberapamodelsebelumnyaadalah:

kegunaanpersepsian(perceivedusefulness)yaituseberapajauhseseorangpercaya

bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja

pekerjaannya, motivasi ekstrinsik (extrinsik motivation) yaitu persepsi yang

diinginkanpemakaiuntukmelakukansuatuaktivitaskarenadianggapsebagaialat

34
dalam mencapai hasil-hasil bernilai yang berbeda dari aktivitas itu sendiri,

kesesuaian pekerjaan (job-fit) yaitu bagaimana kemampuan-kemampuandari

suatu sistem meningkatkan kinerja pekerjaan individual, dan keuntungan relatif

(relative advantage) yaitu seberapa jauh menggunakan suatu inovasi

dipersepsikan sebagai lebih baik daripada menggunakan pendahulunya,

ekspektasi-ekspektasi (outcome expectations) yaitu ekspektasi-ekspektasi hasil

berhubungan dengan konsekuensi-konsekuensi dari perilaku, berbasis

padabukti empiris dan dipisahkan ke dalam ekspektasi-ekspektasikinerja.hasil

penelitian yang dilkukan oleh Fatimatus Zainiyah menunjukanada hubungan

positif antara ekspektasi kerja dengan minat perilaku pengguna untuk

menggunakan SIM di Rumah Sakit Paru Jember. Nilai positif menunjukkan

bahwa apabila ekspektasi kerja tinggi, maka minat perilaku pengguna untuk

menggunakan SIM juga tinggi

2. Ekspektasi Usaha

Ekspektsi usaha (effort expectancy) didefinisikan sebagai tingkat

kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem. Kalau sistem

mudah digunakan, maka usaha yang dilakukan tidak akan terlalu tinggi dan

sebaliknya jika suatu sistem sulit digunakan maka diperlukan usaha yang tinggi

untuk menggunakannya. Tiga kontruk dari ekspektasi usaha adalah:

kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) yaitu seberapa jauh

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan bebas dari usaha,

kerumitan (complexity) yaitu seberapa jauh suatu sistem dipersepsikan sebagai

sesuatu yang secara relatif susah untuk dipahami dan digunakan serta

kemudahan penggunaan (ease of use) yaitu seberapa jauh menggunakan suatu

35
inovasi di persepsikan sebagai yang sulit untuk digunakan. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Fatimatus zainiyah menunjukan ada hubungan negatif

antara ekspektasi usaha dengan minat perilaku pengguna untuk menggunakan

SIM di Rumah Sakit Paru Jember. Nilai negatif menunjukkan bahwa responden

tidak membutuhkan usaha yang besar saat menggunakan SIM karena sistem

yang digunakan mudah sehingga meningkatkan minat pengguna untuk

menggunakan SIMRS.

3. Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individual

mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan

mempengaruh inya menggunakan sistem yang baru. Tiga kontruk yang

berhubungan dengan pengaruh sosial ini, yaitu: norma subyektif (subjective

norm) yaitu persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang yang penting bagian

berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku

bersangkutan, faktor sosial (social factors) yaitu internalisasi seseorang tentang

kultur subyektif grup acuan dan kesepakatan interpersonal spesifik yang

dilakukan seseorang dengan orang-orang lain di situasi-situasi sosial spesifik,

image yaitu sejauh mana penggunaan suatu inovasi dipersepsikan

meningkatkan image atau status seseorang di sistem sosialnya. Pengaruh sosial

mempunyai dampak pada perilaku individual melalui tiga mekanisme menurut

Van katesh (2003) yaitu ketaatan (compliance), internalisasi (internalization)

dan identifikasi (identification). Mekanisme ketaatan-ketaatan menyebabkan

seseorang merubah minatnya untuk merespon tekanan soial. Pandangan

ketaatan konsisten dengan hasil-hasil di literatur penerimaan teknologi bahwa

36
ketaatan terhadap opini orang lain adalah signifikan pada setting mandatori.

Proses internalisasi dan identifikasi adalah proses merubah struktur

kepercayaan individual yang menyebabkan individual merespon keuntungan-

keuntungan status sosial yangpotensial.Hasil penelitian yang dilakukan oleh

lestari pada tahun 2014 tentang evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit

di rumah sakit rajawali citra bantul yogyakarta menunjukan ada hubungan positif

antara pengaruh sosial dengan pemanfaatan SIMRS.

4. Facilitating conditions

Facilitating conditions didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk

mendukung sistem. Kontruk-kontruk dari facilitating conditions, seperti:

perilaku pengendalian yang dirasakan (perceived bahavioral control)

yaitumerefleksi persepsi-persepsi dari batasan-batasan internal dan eksternal

pada perilaku yang meliputi keyakinan sendiri, kodisi pemfasilitasi sumberdaya

dan teknologi. Hasil penelitian yang dilakukan Fatimatus Zainiyah menunjukan

ada hubungan positif antara facilitating conditions dan minat perilaku dengan

perilaku penggunaan pada pengguna SIM di Rumah Sakit Paru Jember. Nilai

positif menunjukkan bahwa apabila facilitating conditions mendukung dan

minat perilaku tinggi, maka perilaku pengguna untuk menggunakan SIM di

Rumah Sakit Paru Jember semakin sering.

2.8 Conten Data


Menurut McPheat (2011) adalah “conten”, konten atau isi adalah sesuatu

yang dianggap esensial di era digital ini. Konten diasumsikan sebagai “manusia”

yang berbicara kepada target konsumen mengenai sebuah produk yang dipasarkan.

37
Sementara itu platform media seperti blog, social-media, online video, dan lainnya

berperan sebagai alat distribusi konten itu sendiri. Conten data yang menarik dan

sukses bisa diartikan sebagai conten yang memuat informasi atau hiburan yang

relevan, dibutuhkan, atau dicari oleh target pengguna dan mendorong mereka untuk

bereaksi, berinteraksi, dengan tujuan untuk membangun keterikatan, kesetiaan, dan

rasa percaya. yang pada akhirnya akan menjadi sumber yang berharga.

Data secara umum dapat didefinisikan sebagai fakta atau gambar yang

berupa angka atau sejenisnya dan memberikan suatu informasi yang dapat

menggambarkan kesimpulan yang akan dihasilkan. Istilah data kadang

didefinisikan berbeda sesuai dengan bidangnya. Misalnya, dalam bidang komputer

didefinisikan sebagai simbol atau sinyal yang inputan, penyimpanan dan

pemrosesan data dilakukan oleh tools dalam komputer yang output-nya dapat

menjadi suatu informasi yang berguna (Arhami dan Nasir, 2020).

2.9 Kerangka Teoritis


Berdasarkan landasan teori di atas maka kerangka teori yang dapat

digunakan seperti gambar berikut :

Input Processing Output

Conten Data : Gambaran Sistem


Hubungan Isi 1. Pengolahan Data Informasi
Conten data 2. Manfaat SIMRS
Manajemen
3. Penggunaan SIMRS
Rumah Sakit

Gambar 2.2 Kerangka Teoritis

38
2.10 Kerangka Konsep
Berdasarkan teori-teori dan kerangka teori yang telah di uraikan diatas,

maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Isi Conten Data Terhadap Sistem


Informasi Manajemen Rumah
Sakit
Gambaran Sistem Informasi
Manfaat Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Manajemen Rumah Sakit

Manfaat Conten Data Sistem


Informasi Manajemen Rumah
Sakit

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

39
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, digunakan untuk meneliti

pada petugas SIMRS, pengumpulan data menggunakan intrumen penelitian

berupa kuesioner, dan selanjutnya dilakukan proses analisis data menggunakan

analisis bivariat (Sugiyono, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Bagaimanakah Hubungan Isi Dan Conten Data Dengan Manfaat Nyata Pengguna

SIMRS Di Rumah Sakit Jiwa Aceh Tahun 2023.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Aceh Jl. Dr. T. Syarief Thayeb

No. 25, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, 23126.

3.2.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada 3 Juli sampai dengan 8 Juli tahun 2023.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh tenaga

kesehatan pengguna SIMRS yang berjumlah 78 orang.

40
3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi dalam pemilihan sampel terdapat teknik sampling untuk menentukan

sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2017). Dalam

penelitian ini yang akan menjadi sampel berjumlah 12 orang petugas dengan

menggunakan teknik purposive sampling, Teknik ini digunakan karena sesuai

untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak

melakukan generalisasi selain itu lebih efektif dengan ukuran sampel yang lebih

kecil dan populasi yang lebih homogen.

Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan

sampel, jumlahnya dirasa lebih representative untuk menghasilkan penelitian yang

dapat perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat

dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana (Patarianto, 2015). Penentuan

jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung menggunakan rumus Slovin sebagai

berikut:

𝑁
𝑛=
(1 + 𝑁 𝑥 𝑎 )

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

a = Nilai kritis yang diinginkan , yaitu 7%

berdasarkan rumus tersebut maka didapatkan hasil 12 sampel yang akan

diteliti dari total 78 populasi yang ada di Rumah Sakit Jiwa Aceh, degan

perhitungan sebagai berikut :

41
78
𝑛=
(1 + 78 𝑥 0,07 )

= 12,03 = 12 sampel

Menggunakan Teknik pengambilan sampel ini peneliti menentukan

pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri kriteria khusus yang sesuai

dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan

penelitian., dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi

- Bersedia menjadi subjek penelitian

- Mengetahui fungsi dan manfaat SIMRS

2. Kriteria ekslusi

- Tidak dalam masa cuti

- Tidak sedang dalam hukuman/sanksi

- Masa kerja minimal 1 tahun

Adapun klasifikasi jumlah sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Petugas rawat jalan

- Petugas rawat inap

- Petugas pelaporan

- Petugas farmasi

- Perawat

- Dokter

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan menjadi sumber data primer dan

data sekunder (Sugiyono,2007).

42
3.4.1 Data Primer

Sumber primer merupakan data yang diberikan langsung oleh pengumpul

data dan merupakan sumber data yang dilakukan langsung oleh peneliti kepada

objek penelitian di lapangan, baik melalui pengamatan langsung maupun

penyebaran kuesioner, sedangkan sumber data sekunder diperoleh peneliti secara

tidak langsung ke objek peneliti, data tersebut didapatkan melalui penelitian

dokumen-dokumen serta kajian literatur terkait dengan objek penelitian

(Singarimbun, 2009).

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari isi conten data dengan manfaat nyata

pengguna sistem informasi manajemen Rumah Sakit Jiwa Aceh.

3.5 Metode Pengukuran


1. Isi conten data terhadap sistem informasi manajemen rumah sakit

menggunakan skala ordinal terdiri dari Setuju dan Tidak Setuju.

2. Manfaat sistem informasi manajemen rumah sakit menggunakan skala

ordinal terdiri dari Setuju dan Tidak Setuju.

3. Manfaat conten data terhadap sistem informasi manajemen rumah sakit

menggunakan skala ordinal terdiri dari Setuju dan Tidak Setuju.

3.6 Variabel dan Definisi Operasional


3.6.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai

atau nilai yang bervariasi pada suatu sifat, karateristik atau fenomena yang dapat

diamati serta nilai ukur yang berbeda-beda (Sofar, 2018). Variabel Independen

(variabel bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel

43
yang lain. Variabel Dependen (variabel terikat) adalah suatu variabel yang nilainya

dipengaruhi atau tergantung pada nilai dari variabel lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (variabel bebas) adalah

Isi conten data Sedangkan variabel dependen (variabel terikat) adalah manfaat

nyata pengguna sistem informasi manajemen rumah sakit SIMRS.

Tabel 3.1. Variabel Penelitian


Hasil Skala
No Variabel Definisi operasional Alat ukur
ukur ukur
1. Isi Conten Data Komponen isi conten Kuesioner Setuju Ordinal
Terhadap Sistem data terhadap tujuan Tidak
Informasi sistem informasi Setuju
Manejemen manajemen rumah
Rumah Sakit sakit jiwa aceh
2. Manfaat Nyata Isi dari conten data Kuesioner Setuju Ordinal
Pengguna serta pemanfaatan Tidak
SIMRS pengguna sistem Setuju
informasi manajemen
rumah sakit jiwa aceh

3.7 Metode Analisis Data


Metode analisis data merupakan tahapan proses penelitian dimana data yang

sudah dikumpulkan untuk diolah dalam rangka menjawab rumusan masalah. Untuk

menjawab hal tersebut maka menggunaka analisis Crosstab yang merupakan teknik

analisis berbentuk tabel yang menampilkan tabulasi silang dari data yang diamati.

Analisis crosstab merupakan salah satu bagian dari analisis statistik deskriptif

sehingga masing-masing variabel punya kekuatan ketika variabel tersebut

dihubungkan satu sama lain (Notoatmodjo, 2010). Adapun fungsi dari analisis

crosstab ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada

hubungan atau tidak antara satu variabel dengan variabel pembandingnya

44
(Arikunto, 2006) dalam penelitian ini ingin melihan hubungan variabel isi konten

data dengan variabel manfaat nyata penggunaan SIMRS.

Terdapat dua jenis untuk pengujian menggunakan analisis CrossTab. Ada

analisis crosstab - Chi Square dan analisis crosstab – Correlations. Dalam

penelitian ini menggunakan analissi Chi-Square, analisis ini merupakan salah satu

uji statistik yang dapat dipergunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis

jika data yang akan digunakan dalam analisis adalah data kategorik yaitu data

nominal dan ordinal, berdasarkan tabel 3.1. maka penelitian ini menggunakan

kategori ordinal.

3.8 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan salah satu metode yang ada di dalam

pengumpulan data dengan menggunakan teknik atau cara yang digunakan oleh

para peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2010).

3.8.1 Wawancara

Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk

bertukar informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga

dapatdibenarkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik

tertentu. (Sugiyono, 2015).

3.8.2 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya. Dengan kata lain,

45
observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya

melalui hasil kerja pancaindra (Morissan, 2017).

3.8.3 Lembar Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan suatu daftar pernyataan atau

penyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara

individual atau kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu (Nasution,

2006).

3.9 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik

(cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Putri, Sinta Febriani,

2016).

Dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahui, dalam pengisian kuesioner terdapat beberapa instrumen yang

dibutuhkan. Adapun yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Kuesioner atau angket, yaitu yang digunakan sebagai alat ukur atau

instrumen pengumpulan data oleh peneliti.

2. Buku catatan, yang digunakan untuk menuliskan hal-hal penting yang dapat

dijadikan sebagai point dalam penelitian.

3. Bolpoin, yang digunakan untuk mengisi kuesioner.

46
4. Alat dokumentasi, berupa handpone yang digunakan untuk mengambil

rekaman foto dan video dokumentasi yang akan mempermudah peneliti

melakukan pengumpulan data dengan persetujuan responden.

5. Peneliti, merupakan instrument penelitian yang sangat penting bagi

berjalannya sebuah penelitian.

3.10. Kerangka Kerja Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini kerangka kerja penelitiannya sebagai berikut


Identifikasi Masalah dan
Tinjauan Pustaka

Penyusunan Instrumen
Penelitian

Pengumpulan Data
(cross sectional)

Data Sekunder
Data Primer (Kuesioner)
(Dokumen SIMRS)

Pengolahan Data
(Analisis Deksriptif)

Analisis Statistik : bivariat


-chi square

Pembahasan dan Hasil


Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.3. Tahapan Penelitian

47
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Rumah Sakit Jiwa Aceh

Lokasi penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Jiwa Aceh yang terletak di

Kawasan Lampriet Kota Banda Aceh yang bertepatan dengan BLUD RSU Dr.

Zainoel Abidin. Secara lengkap alamatnya Jl. T Syarief Thayeb No.25 Banda

Aceh. Rumah Sakit ini dibangun pada tahun 1976 didirikan Rumah Sakit yang

ada sekarang, pada awal berdirinya Rumah Sakit Jiwa berada dibawah

pengelolaan pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia

dengan nama Rumah Sakit Jiwa Pusat Banda Aceh. BLUD Rumah Sakit Jiwa

Aceh merupakan tipe rumah Sakit Khusus Tipe A dengan menampung pasien

sebanyak 373 Tempat Tidur.

Penelitian ini dilakukan pada seluruh tenaga kesehatan pengguna SIMRS

yang berjumlah 78 orang, menggukana rumus slovin selanjutnya didapatkan 12

orang yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Selanjutnya dara kuesioner

dari sample diolah menggunakan analisis bivariat yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan variabel independent dan variabel dependen.

4.2 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 12 sampel petugas

SIMRS, maka diketahui karakteristik sebagai berikut.

48
4.2.1. Karakteristik Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden terdiri dari 3 orang pria atau 25% dan responden

wanita 9 orang atau 75% dari total responden. Secara visual dapat dilihat pada

grafik berikut.

Laki-Laki Wanita

25%

75%

Gambar 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin


4.2.2. Karakteristik Usia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 12 sampel didapatkan

karakteristik usia dengan rentang 20-30 tahun berjumlah 4 orang, 31-40 tahun 6

orang, 41-50 tahun 2 orang. Untuk selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut

Tabel 4.1. Karakteristik Usia

Rentang Usia Frekuensi Persentase


(orang) (%)

20-30 tahun 4 33,33

31-40 tahun 6 50,00

41-50 tahun 2 16,67

TOTAL 12 100

49
4.2.3. Karakteristik Pendidikan Terakhir
Pendidikan merupakan salah satu karakteristik yang mempengaruhi

jawaban responden, berdasarkan hasil penelitian ditemukan Pendidikan terakhir

responden D3/D4 berjumlah 7 orang, sarjana 3 orang, pasca sarjana 2 orang.

Tabel 4.2. Karakteristik Pendidikan Terakhir


Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase
(orang) (%)

Diploma/sederajat 7 58,33

Sarjana/sederajat 3 25,00

Pasca Sarjana 2 16,67

TOTAL 12 100,00

4.2.4. Karakteristik Masa Kerja


Selain pendidikan, masa kerja dari petugas Rumah Sakit Jiwa Aceh juga

penting, didapatkan Masa kerja responden 1-5 tahun berjumlah 6 orang, 6-10 tahun

4 orang, 11-15 tahun 2 orang. Dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut.

Tabel 4.3. Karakteristik Masa Kerja


Masa Kerja Frekuensi Persentase
(orang) (%)

1-5 tahun 6 50,00

6-10 tahun 4 33,33

11-15 tahun 2 16,67

TOTAL 12 100

50
4.3 Hasil Jawaban Kuesioner
Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dengan 12 orang petugas di

Rumah Sakit Jiwa Aceh tahun 2023 maka hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel

4.4. dibawah ini.

Tabel 4.4. Isi Conten Data


No Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju
1 Apakah informasi yang dihasilkan bebas dari 10 2
kesalahan, dan dapat digunakan sebagai
83,33 16,66
pengambilan keputusan?
2 Apakah isi informasi yang dihasilkan sangat 9 3
komprensif sebagai sistem informasi manajemen
75,00 25,00
rumah sakit?
3 Apakah pengambilan informasi memenuhi aspek 8 4
kemudahan dan kelancaran sehingga dengan cepat 66,67 33,33
dapat dipergunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan bagi manajemen?
4 Apakah bentuk dan isi sistem informasi 9 3
manajemen rumah sakit sudah sesuai dengan 75,00 25,00
standar yang sudah ditentukan?
5 Apakah sistem informasi manajemen rumah sakit 10 2
yang telah disediakan jelas dan mudah dipahami 83,33 16,67
untuk dioperasikan?
6 Apakah isi dari conten data yang digunakan sudah 10 2
sesuai standar operasional? 83,33 16,67
7 Apakah perlu adanya penambahan data pada isi 8 4
conten data sistem informasi manajemen rumah 66,67 33,33
sakit?
8 Apakah kualitas jaringan bisa mempengaruhi hasil 12 0
pada saat mengisi conten data sistem informasi 100,00 0,00
manajemen rumah sakit?

51
No Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju
9 Apakah masih terdapat beberapa kendala dalam 12 0
pengisian conten sistem manajemen rumah sakit? 100,00 0,00
10 Setujukah isi conten data pasien diketahui oleh 5 7
siapapun yang termasuk bukan tenaga kesehatan?
41,67 58,33
Jumlah 91 29
Berdasarkan Tabel 4.4 Isi Conten Data Terhadap Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit dapat diketahui petugas Rumah Sakit Jiwa Aceh

menyatakan Setuju berjumlah 91 dan Tidak Setuju berjumlah 29. Sedangkan pada

variabel Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat dilihat

pada Tabel 4.5. berikut.

Tabel 4.5. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju


1 Apakah pemanfaatan sistem informasi 12 0
manajemen rumah sakit sangat berguna bagi
100,00 0,00
petugas kesehatan di rumah sakit?
2 Apakah perlu pemanfaatan pengembangan 10 2
sistem informasi manajemen rumah sakit setiap
83,33 16,66
tahun?
3 Apakah pemanfaatan sistem informasi 12 0
manajemen rumah sakit mempermudah dalam
100,00 0,00
menganalis data?
4 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 7 5
manajemen rumah sakit dapat menjadi lebih
58,33 41.67
efisien?
5 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 12 0
manajemen rumah sakit dapat memudahkan
100,00 0,00
akses data?

52
No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju
6 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 7 5
manajemen rumah sakit berguna untuk
58,33 41,67
pengumpulan conten data?
7 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 8 4
manajemen rumah sakit berguna untuk
66,67 33,33
pengolahan conten data?

8 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 8 4


manajemen rumah sakit berguna untuk
66,67 33,33
penyajian conten data?
9 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 10 2
manajemen rumah sakit dapat menjadi analisis
serta penyimpulan conten data? 82,33 16,67

10 Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi 9 3


manajemen rumah sakit dapat meningkatkan
75,00 25,00
keamanan dari conten data?
Jumlah 95 25
79,17 20,83
Berdasarkan Tabel 4.5. Manfaat Conten Data Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit dapat diketahui petugas Rumah Sakit Jiwa Aceh menyatakan Setuju

berjumlah 95 (79,17%) dan Tidak Setuju berjumlah 25 (20,83%).

4.4. Kategorisasi Variabel Penelitian


4.4.1. Isi Data Sistem Informasi Rumah Sakit
Dalam menentukan kategori isi konten data menggunakan rumus sebagai

berikut :

𝑅
𝐼=
𝐾

53
Keterangan :

I = interval Kelas

R = Selisih Skor tertinggi dan skor terendah

K = Jumlah Kelas

Secara keleruhan variabel isi konten terhadap sistem informasi manajemen

rumah sakit yang terdiri dari lima pernyataan dengan perhitungan interval kelas

untuk variabel ini adalah sebagai berikut :

Jumlah pertanyaan : 10

Skor maksimal : 100

Skor minimal :0

Jumlah kelas dapat dihitung dengan hasil 25 interval kelas:

100 − 0
𝐼=
4
= 25 (interval kelas)
Dengan hasil perhitungan diatas, maka masing-masing dibatasi nilai sebagai

berikut:

76 - 100 = Sangat Baik


51-75 = Baik
26-50 = Cukup
0 – 35 = Kurang
Setelah diketahui interval kelas dari variable isi konten maka tabel distribusi

nilai kategorisasi dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 4.6. Kategori Variabel Isi Konten


Kategori Skala Jumlah Persentase
Sangat Baik 76-100 7 58,33
Baik 51-75 4 33,33
Cukup 26-50 1 8,33
Kurang 0-25 0 0,00
Total 12 100,00

54
4.4.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Secara keleruhan variabel isi konten terhadap sistem informasi manajemen

rumah sakit yang terdiri dari lima pernyataan dengan perhitungan interval kelas

untuk variabel ini adalah sebagai berikut :

Jumlah pertanyaan : 10

Skor maksimal : 100

Skor minimal :0

Jumlah kelas :

100 − 0
𝐼=
3

= 33,33 = 33

Dengan hasil perhitungan diatas, maka masing-masing dibatasi nilai sebagai

berikut:

67 - 100 = Bermanfaat

34 – 66 = Cukup Bermanfaat

0 – 33 = Kurang Bermanfaat

Setelah diketahui interval kelas dari variable manfaat Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit, maka tabel distribusi nilai kategorisasi dapat disusun

sebagai berikut, hasil dari kuesioner penentuan skala dapat dilihat pada Lampiran :

Tabel 4.7. Kategoris Variabel Manfaat SIMRS


Kategori Skala Jumlah Persentase
Bermanfaat 67-100 9 75,00
Cukup Bermanfaat 34 – 66 3 25,00
Kurang Bermanfaat 0 - 33 0 0,00

Total 12 100,00

55
4.5. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis crosstab ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada

hubungan atau tidak antara satu variabel dengan variabel pembandingnya

(Arikunto, 2006) dalam penelitian ini ingin melihan hubungan variabel isi konten

data dengan variabel manfaat nyata penggunaan SIMRS. Hasil dari analisa dapat

dilihat pada Tabel 4.8. berikut

Tabel 4.8. Hasil Tabulasi Analisis Data


Manfaat SIMRS P
Total value
Bermanfaat Cukup Kurang
Bermanfaat Bermanfaat

f % f % f % f %
Baik 7 77,78 1 8,33 0 0,00 7 58,33 0,036
Isi
Cukup 2 22,22 1 8,33 0 0,00 4 33,33
Konten
Kurang 0 0,00 1 8,33 0 0,00 1 8,34

Total 9 75,00 3 25,00 0 0,00 12 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 12 petugas SIMRS

didapatkan hasil 7 orang (77,78%) menyatakan bahwa isi konten yang baik memilki

manfaat yang nyata pada penggunan SIMRS, dan 1 orang (8,33%) beranggapan

bahwa konten yang baik juga cukup bermanfaat yang baik. Sedangkan bagi isi

konten yang dianggap cukup namun tetap bermanfaat dipilih oleh 2 orang (22,22%)

dan isi konten kurang 1 orang (8,33) merasa bahwa meskipun isi konten kurang tapi

dianggap cukup bermanfaat. Dengan total yang menaggan baik 58,33%, cukup

33,33% dan kurang 8,34 %. Untuk meilhat hubungan kedua variabel ini

menggunakan data dengan menggunakan uji ChiSquare Test didapatkan nilai P

56
Values 0,036 lihat pada Tabel 4.9. bagian Asymp. Sig. (2-sided), maka dari itu

dapat diambil kesimpulan bahwa antara isi konten data berhubungan dengan manfat

nyata penggunaan SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Aceh dikarenakan P values <0,05.

Untuk lebih detail dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut

Tabel 4.9. Hasil Chi-Square Test


Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 6.667 2 0.036
Likelihood Ratio 7.951 2 0.019
Linear-by-Linear Association 6.111 1 0.013
N of Valid Cases 12
.

57
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dipaparkan

pada BAB IV. Pembahasan dimulai dari membahas hasil yang didapatkan tentang

tanggapan dari kueioner tentang variabel isi konten data dan selanjutnya membahas

manfaat isi dan konten data terhadap SIMRS, dan yang terakhir membahas hasil

dari analisis hubungan isi konten data dengan manfaat nyata penggunaan SIMRS

yang diolah menggunakan IBM SPSS Statistic.

5.1.1 Isi dan Conten Data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan wajib untuk memberikan

pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat untuk pasien, dalam proses pencapaian

hal ini maka manajemen rumah sakit harus dilaksanakan secara profesional. Salah

satu upaya untuk meningkatkan pelayanan bermutu adalah dengan memanfaatkan

teknologi informasi (Drury, 2005). Sistem Informasi Manajamen Rumah Sakit

(SIMRS) merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses

dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk

jaringan koordinasi secara tepat dan akurat dan merupakan bagian dari sistem

informasi kesehatan. Sedangkan tujuan diadakannya SIMRS ini adalah untuk

meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, kinerja serta akses dan

pelayanan rumah sakit (PERMENKES 82, 2013).

Dari Hasil kuesioner yang didapatkan ternyata isi konten atau informasi

yang didapatkan dapaat digunakan sebagai pengambilan keputusan, Responden

berpendapat bahwa kualitas sistem yang ada di tempat kerja memiliki fasilitas dan

perintah – perintah yang mudah untuk digunakan. Kepuasan pengguna sistem ini

58
disebabkan karena sistem ini memiliki fasilitas dan perintah yang mudah untuk

dijalankan, meskipun sebagian responden berpendapat bahwa salah satu kelemahan

SIMRS adalah sering eror dan lama untuk diperbaiki. Rumah Sakit Jiwa Aceh saat

ini telah memiliki isi dari conten data yang sesuai dengan Standar Operasional.

Suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, ketepatan waktu dan relevan,

apabila syarat – syarat kualitas informasi tersebut sudah dipenuhi maka kualitas

informasi pada suatu sistem dikatakan baik (Delone, 2003). Berdasarkan hasil

kuesioner kualitas informasi yang ada sekarang di Rumah Sakit Jiwa Aceh sudah

memenuhi kriteria kualitas informasi tersebut, informasi yang dihasilkan masih

meskipun terdapat perbedaan antara data manual dengan yang ada pada sistem.

Pihak manajemen mengambil data sebagai dasar pengambilan kebijakan karena

merasa kurang yakin terhadap data yang dihasilkan oleh sistem informasi.

5.1.2 Manfaat Isi dan Conten Data Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit

Hasil penelitian tentng manfaat isi dan conten data didapatkan bahwa

apabila manajemen memiliki informasi yang lengkap, akurat, inovasi yang kreatif

dan berintuisi tajam maka diharapkan keputusan yang diambil akan dapat mencapai

sasaran yang dikehendaki dan menghasilkan nilai tambah bagi organisasi

(Nugroho, 2008). Sebuah kesuksesan sistem akan berdampak pada individu dan

organisasi yang menggunakan dan pada akhirnya dampak individu akan berdampak

pada organisasi Artinya bahwa bila terjadi peningkatan kepuasan pengguna maka

semakin tinggi pula dampak organisasi. Secara umum 75 % responden merasakan

dampak organisasi secara langsung hal ini mungkin dikarenakan bahwa respoden

59
dapat merasakan secara langsung peningkatan – peningkatan di dalam organisasi

seperti produktifitas, keuntungan maupun pendapatan rumah sakit. Responden

terutama responden yang pekerjaannya berkaitan langsung dengan manajemen

akan bisa merasakan dampak secara organisasi.

Pengguna merasakan bahwa SIMRS berguna dan memudahkan dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Responden berpendapat bahwa salah satu kelebihan

dari SIMRS adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan, selain itu sistem informasi

ini dapat mempermudah mereka melihat data – data yang dibutuhkan. Dengan

adanya SIMRS pengguna merasakan manfaat individu. Dampak individu akan

meningkat seiring bertambahnya kepuasaan dari pengguna. Implementasi sistem

informasi di Rumah Sakit Jiwa Aceh dengan penyediaan komputer yang sesuai

dengan standar minimal spesifikasi dan juga jaringan untuk memenuhi tuntutan

pekerjaan.

5.1.3 Hubungan Isi dan Conten Data dengan Manfaat Nyata penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) telah menjadi alat

penting dalam pengelolaan data dan informasi di rumah sakit. Dalam konteks

Rumah Sakit Jiwa Aceh, penggunaan SIMRS memiliki berbagai manfaat, terutama

dalam mendukung pengambilan keputusan berdasarkan bukti. Dalam konteks ini,

kita telah melakukan analisis statistik menggunakan uji Chi Square dan

mendapatkan nilai p sebesar 0,036. Sebagai latar belakang, SIMRS membantu

mengorganisir, mengelola, dan mengintegrasikan data pasien, data klinis, dan data

administrasi menjadi satu sistem yang terpadu. Manfaat dari penggunaan SIMRS

60
mencakup peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan, pengurangan kesalahan

medis, dan peningkatan kualitas perawatan pasien (Chaudhry et al., 2006).

Dalam konteks Rumah Sakit Jiwa Aceh, penggunaan SIMRS berhubungan

erat dengan manajemen data pasien dan layanan kesehatan mental yang lebih baik.

Hasil analisis Chi Square dengan nilai P values 0,036 menunjukkan bahwa ada

hubungan signifikan antara isi dari konten data yang dikelola oleh SIMRS dan

manfaat penggunaannya dalam konteks ini. Dengan kata lain, kualitas dan jenis data

yang dikumpulkan dan dikelola oleh SIMRS dapat mempengaruhi sejauh mana

sistem ini bermanfaat dalam meningkatkan layanan dan perawatan kesehatan

mental di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Data yang tepat dan lengkap dapat mendukung

penilaian yang lebih baik terhadap pasien, pengambilan keputusan yang lebih baik,

dan peningkatan perencanaan dan evaluasi layanan (Jha et al., 2009).

61
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang “Hubungan Isi

Dan Conten Data Dengan Manfaat Nyata Pengguna SIMRS Di Rumah Sakit Jiwa

Aceh Tahun 2023” dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara kualitas dan klasifikasi data dengan manfaat penggunaan SIMRS, yang

ditandai dengan nilai p sebesar 0,036 yang lebih rendah dari batas signifikansi

statistik sebesar 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa data yang relevan dan

berkualitas, ketika dikelola dan digunakan secara efisien melalui SIMRS, dapat

berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kualitas dan efektivitas layanan

kesehatan yang disediakan.

Penelitian ini menunjukkan pentingnya manajemen data yang baik dan

penggunaan sistem teknologi informasi yang tepat, seperti SIMRS, dalam

pengelolaan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan. Hal ini menegaskan

bahwa institusi kesehatan perlu memberikan perhatian dan investasi yang memadai

dalam pengembangan dan penerapan sistem teknologi informasi yang efisien dan

efektif serta manajemen data yang baik untuk dapat memberikan layanan kesehatan

yang lebih baik dan lebih efektif bagi pasien mereka.

6.2 Saran
1. hasil ini memberikan bukti kuat tentang hubungan antara kedua variabel

ini, hubungan tersebut bersifat kompleks dan mungkin dipengaruhi oleh

sejumlah faktor lain yang belum sepenuhnya dipahami atau dijelaskan

dalam penelitian ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih

62
lanjut untuk memahami bagaimana faktor-faktor lain mungkin

mempengaruhi hubungan antara kualitas dan klasifikasi data dengan

manfaat penggunaan SIMRS.

2. Perlu adanya pengembangan sarana dan prasarana pada ruangan

SIMRS.

3. Diperlukan pengawasan lebih dari atasan untuk memberikan pelatihan

khusus bagi petugas SIMRS untuk tahu seberapa pentingnya

kerahasiaan data pasien.

4. Dapat melakukan beberapa evaluasi dan penambahan conten data.

5. Lebih meningkatkan pengawasan akses prosedur keamanan dokumen

rekam medis sehingga dapat menunjang mutu keamanan.

63
DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo, S. 2012. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Adisasmito. 2012. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Grafindo Persada.

Aditama. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI Press.

Aedi, Nur. 2010. Instrumen Penelitian Pengumpulan Data. Bahan Belajar Mandiri

Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: FIP-UPI.

Alif & Wulandari. 2012. Cerdas Memilih Rumah Sakit. Ed.I.-Yogy.ed. Benedicta

Rini W. Yogyakarta: Rapha.

Arhami, Muhammad dan Muhammad Nasir. 2020. Data Mining Algoritma dan

Implementasi. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit ANDI).

Bayu, A., & Muhimmah, I. 2013. Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan

Implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit di PKU

Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-Fit.

Bramantoro Taufan. 2017. Pengantar Klasifikasi dan Akreditasi Pelayanan

Kesehatan, Surabaya: UNAIR (AUP).

Chaudhry, B., Wang, J., Wu, S., Maglione, M., Mojica, W., Roth, E., ... & Shekelle,
P. G. (2006). Systematic review: impact of health information technology
on quality, efficiency, and costs of medical care. Annals of internal
medicine, 144(10), 742-752.
Delone WH, McLean ER. The DeLone and McLean Model of Information Systems
Success : A Ten-Year Update. J Manag Inf Syst. 2003;19(4):9–30.
Drury P. The e-health Agenda for Developing Countries. World Hospitals and
Health Services. 2005;4:38–40.
Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

64
Jha, A. K., DesRoches, C. M., Campbell, E. G., Donelan, K., Rao, S. R., Ferris, T.
G., ... & Blumenthal, D. (2009). Use of electronic health records in US
hospitals. New England Journal of Medicine, 360(16), 1628-1638.
Gitman, Lawrence J. 2015. Principles of Management Finance 12th Edition.

Boston: Pearson Education, Inc.

Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis.

Menteri Kesehatan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit [Internet].

Republlik Indonesia, Nomor 82 Tahun 2013 Menteri Kesehatan; 2013.

Available from: http://www.buk.kemkes.go.id/

Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho E. Sistem Informasi Manajemen, Konsep, Aplikasi dan

Perkembangannya. CV. Andi Offset; 2008.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit.

Permenkes No 340/Menkes/Per/III/2010, Tentang Klasifikasi Rumah Sakit,

2010.

Rikomah SE. 2017. Farmasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Deepublish.

Sabarguna BS. 2009. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto.

Sofar Silaen. 2018. Metodologi Penelitian Sosial untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Bogor: IN MEDIA.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta, CV.

65
Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta.

Yusof, M. M, et al. 2006. “Towards a Framework for Health Information Systems

Evaluation”. Proceedings of the 39th Hawaii International Conference on

System Science.

66
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)


UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)

Saya telah membaca atau memperoleh penjelasan, sepenuhnya menyadari,


mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat, dan risiko yang mungkin timbul
dalam penelitian, serta telah diberi kesempatan untuk bertanya dan telah dijawab
dengan memuaskan, juga sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut
sertaannya, maka saya setuju/tidak setuju *) ikut dalam penelitian ini, yang
berjudul:
HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT NYATA
PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH TAHUN 2023

Saya dengan sukarela memilih untuk ikut serta dalam penelitian ini tanpa
tekanan/paksaan siapapun. Saya akan diberikan salinan lembar penjelasan dan
formulir persetujuan yang telah saya tandatangani untuk arsip saya.
Saya setuju: Ya / Tidak *)
Hari/Tanggal Tanda Tangan (bila tidak
bisa, dapat menggunakan
cap jempol)
Nomor Responden

Nama Peneliti

67
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ISI DAN CONTEN DATA DENGAN MANFAAT NYATA
PENGGUNA SIMRS DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
TAHUN 2023

Nama peneliti : Muhammad Farras Arrasyidu

A. Data Umum
Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Masa Kerja :

B. Kuesioner Responden
Petunjuk Pengisian : Jawablah pernyataan ini sesuai dengan pengetahuan anda

Pertanyaan Setuju Tidak


Setuju
Hubungan Isi Dan Conten Data Dengan Manfaat Nyata Pengguna SIMRS
1. Apakah informasi yang dihasilkan bebas dari
kesalahan, dan dapat digunakan sebagai
pengambilan keputusan ?
2. Apakah isi informasi yang dihasilkan sangat
komprensif sebagai sistem informasi
manajemen rumah sakit ?
3. Apakah pengambilan informasi memenuhi
aspek kemudahan dan kelancaran sehingga
dengan cepat dapat dipergunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan bagi
manajemen?
4. Apakah bentuk dan isi sistem informasi
manajemen rumah sakit sudah sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan ?
5. Apakah sistem informasi manajemen rumah
sakit yang telah disediakan jelas dan mudah
dipahami untuk dioperasikan ?
6. Apakah isi dari conten data yang digunakan
sudah sesuai standar operasional ?

68
7. Apakah perlu adanya penambahan data pada isi
conten data sistem informasi manajemen rumah
sakit ?
8. Apakah kualitas jaringan bisa mempengaruhi
hasil pada saat mengisi conten data sistem
informasi manajemen rumah sakit ?
9. Apakah masih terdapat beberapa kendala dalam
pengisian conten sistem manajemen rumah
sakit ?
10. Setujukah isi conten data pasien diketahui oleh
siapapun yang termasuk bukan tenaga
kesehatan ?

Pertanyaan Setuju Tidak


Setuju
Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
1. Apakah pemanfaatan sistem informasi
manajemen rumah sakit sangat berguna bagi
petugas kesehatan di rumah sakit ?
2. Apakah perlu pemanfaatan pengembangan
sistem informasi manajemen rumah sakit setiap
tahun ?
3. Apakah pemanfaatan sistem informasi
manajemen rumah sakit mempermudah dalam
menganalis data ?
4. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit dapat menjadi lebih
efisien ?
5. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit dapat memudahkan
akses data ?
6. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit berguna untuk
pengumpulan conten data ?
7. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit berguna untuk
pengolahan conten data ?
8. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit berguna untuk
penyajian conten data ?
9. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit dapat menjadi analisis
serta penyimpulan conten data ?
10. Apakah dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen rumah sakit dapat meningkatkan
keamanan dari conten data ?

69
Lampiran 2 : Hasil Kuesioner
Hasil Kuesioner pada Isi konten
No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 total
R1 10 10 10 0 10 10 0 10 10 10 80
R2 10 0 10 10 10 10 10 10 10 0 80
R3 10 10 0 0 10 10 10 10 10 0 70
R4 10 0 10 10 0 10 0 10 10 10 70
R5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
R6 10 0 10 10 10 10 0 10 10 0 70
R7 10 10 10 10 0 10 10 10 10 0 80
R8 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90
R9 0 10 0 0 10 0 10 10 10 10 60
R10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 90
R11 0 10 10 10 10 10 10 10 10 0 80
R12 10 10 0 10 0 0 0 10 10 0 50
Total
Nilai 100 90 80 80 90 100 80 120 120 50

Hasil Kuesioner pada Manfaat Nyata Penggunaan SIMRS


No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 TOTAL
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
R2 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 90
R3 10 10 10 0 10 0 10 0 10 0 60
R4 10 10 10 10 10 0 10 0 10 10 80
R5 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90
R6 10 10 10 10 10 0 0 10 10 10 80
R7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
R8 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 80
R9 10 10 10 0 10 10 0 0 10 0 60
R10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 10 80
R11 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 80
R12 10 10 10 0 10 0 0 10 0 10 60
Total
Nilai 120 100 120 70 120 70 80 80 100 90

70
Lampiran 3. Hasil Analisis Chi-Square dengan IBM SPSS

Hasil pengolahan Crosstab dengan perangkat lunak IBM SPSS Statistic.

71
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

72
Lampiran 5 : Surat Izin Survei Awal Penelitian Dari Kampus

73
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Rumah Sakit Jiwa
Aceh

74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : M. Farras Arrasyidu


Tempat/ Tanggal Lahir : BandaAceh, 22 Dessember 2001
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Lampriet Jln. Mujair, Banda Aceh

B. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Mhd Gazali


Pekerjaan : Pensiunan Telkom
Nama Ibu : Supriyanti
Pekerjaan : PNS
Alamat : Lampriet Jln. Mujair, Banda Aceh

C. Pendidikan

SD Negeri 1 BTN Seuriget Kota Langsa : Tamatan Tahun 2013


SMP Negeri 1 Kota Langsa : Tamatan Tahun 2016
SMA Negeri 1 Kota Langsa : Tamatan Tahun 2019
APIKES Sihat Beurata Banda Aceh : Tamatan Tahun 2022

75

Anda mungkin juga menyukai