LAPORAN PKL 1
Di Rumah Sakit Hermina Padang
Oleh :
NOLA SAPIRA
NIM. 2106016
Oleh :
NOLA SAPIRA
NIM. 2106016
Padang, 2022
i
PENGESAHAN PENGUJI
Oleh :
NOLA SAPIRA
NIM. 2106016
Padang, 2022
Menyetujui
Penguji 1 Penguji 2
Mengertahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya
sehingga dapat menyelesaikan laporan PKL 1 dengan judul “Analisis Penyebab
Kejadian MissFile Pada Bagian Filling Di Rumah Sakit Hermina Padang
Tahun 2022”. Shalawat serta salam untuk junjungan umat yakni Nabi
Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syamsul Amar, B.MS Ketua Yayasan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (YPSDM) Sumatera Barat.
2. Bapak Drs. H. Hasrinal, A.Md. Kep, MM Ketua Stikes Syedza Saintika
Padang.
3. Ibu Chamy Rahmatiqa, MPH Ketua Prodi STr Manajemen Infomasi
Kesehatan Stikes Syedza Saintika Padang.
4. Ibu dr. Nanik Supriani, MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Hermina
Padang.
5. Ibu Vivin Jesmi, Amd.RM Pembimbing Lapangan PKL 1 yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk selama pelaksanaan
kegiatan PKL 1 di Rumah Sakit Hermina Padang.
6. Ibu Chamy Rahmatiqa, MPH Pembimbing Akademik PKL 1 yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam menyelesaikan
Laporan PKL 1.
7. Ibu Alfita Dewi, M.Kes sebagai penguji 1 dan Bapak Muhamad Ikhsan,
M.Kom sebagai penguji 2 yang sudah memberikan masukan dan saran dalam
laporan PKL 1 ini.
8. Staf Pegawai Rumah Sakit Hermina yang telah banyak memberikan ilmu yang
bermanfaat selama kegiatan PKL 1 berlangsung.
9. Seluruh pihak-pihak yang sudah membantu selama pelaksanaan PKL 1 hingga
penyusungan Laporan PKL 1.
iii
Dalam penyelesaian laporan PKL 1 ini penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan, baik dalam tulisan maupun dalam penyajiannya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan
ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang.
Padang, 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
C. Pelaksanaan Rekam Medis Dasar dalam Manajemen di Rumah Sakit
Hermina Padang......................................................................................................... 23
D. Alur Rekam Medis Rawat Inap dan Rawat Jalan ............................................... 25
1. Alur Rekam Medis Rawat Inap ...................................................................... 25
2. Alur Rekam Medis Rawat Jalan ..................................................................... 25
E. Sistem Pengarsipan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang ............... 26
F. Sistem Penomoran Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang ................ 26
G. Sistem Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang............. 26
H. Sistem Pelaporan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang .................. 27
I. Kegiatan Pada Rekam Medis.............................................................................. 27
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 29
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 29
B. Saran ................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 RS Hermina Padang ............................................................................... 11
Gambar 3. 2 Strukur Organisasi Rumah Sakit Hermina Padang ................................ 18
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tantangan berat bagi petugas penyedia pelayanan asuhan kesehatan terutama
petugas profesional rekam medis agar tetap menjaga keaslian dan kerahasiaan
dari catatan medis.
PT Medikaloka Hermina Tbk (“Hermina”, “Perseroan”) kembali
menambah rumah sakit baru, Hermina Padang, yang berada di salah satu
koridor utama kota Padang, Sumatera Barat. Pembukaan Hermina Padang
menandakan tercapainya target Perseroan untuk menambah 4 rumah sakit
selama 2018, setelah sebelumnya berhasil membuka rumah sakit Hermina
Samarinda, Hermina Jakabaring, dan Provita di Jayapura, yang dibangun
melalui kolaborasi dengan organisasi Papua setempat dan dikelola oleh
Hermina. Selain itu, Hermina juga telah menandatangani perjanjian untuk
mengakuisisi sebuah rumah sakit di Lampung, Sumatera, yang akan dirinci
pada siaran pers berikutnya.
Sebagai sebuah rumah sakit bertipe C, Hermina Padang memiliki 50
tempat tidur operasional mulai dari kelas 3 hingga VVIP. Layanan yang
tersedia berupa poliklinik umum dan spesialis, Instalasi Gawat Darurat (IGD)
yang beroperasi 24 jam, farmasi, kamar operasi, kamar bersalin, intensive care
unit (ICU), Neonatal ICU / Pediatric ICU, kamar Perina, instalasi radiologi,
instalasi laboratorium, dan instalasi gigi serta fasilitas umum penunjang
lainnya. Dibangun dengan 5 lantai dan berkapasitas 50 tempat tidur.
Dengan demikian, mahasiswa yang Praktek Lapangan di Rumah Sakit
Hermina Padang menyusun laporan ini untuk memaparkan bagaimana
Analisis Penyebab Kejadian Misfile Pada Bagian Filling Di Rumah Sakit
Hermina Padang Tahun 2022.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan ini bertujauan agar terwujudnya kesempurnaan yang
mampu meningkatkan kemampuan penulis yang didapatkan dalam
2
pembelajaran teori di Stikes Syedza Saintika Padang dengan pengalaman
praktek lapangan yang dilakukan di Rumah Sakit Hermina Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui misfile yang terjadi di RS
b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya misfile pada bagian filling di
RS.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Adanya praktek lapangan ini telah menambah ilmu pengetahuan
penulis akan pentingnya ilmu rekam medis serta menambah wawasan
penulis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan.
2. Bagi Rumah Sakit
Penulisan laporan ini berguna sebagai informasi bagi pihak rumah
sakit mengenai pentingnya transparantasi dalam rekam medis dengan tetap
menjaga kerahasiaan dari data pasien.
3. Bagi Akademik
Laporan ini dapat dijadikan sebagai studi literatur bagi akademik
terhadap pelaksanaan praktek lapangan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa dan dapat diajukan sebagai bahan acuan dan rujukan
identifikasi bagi mahasiswa yang akan melaksanakan praktek lapangan.
D. Ruang Lingkup
3
selama 24 jam pada hari Senin sampai dengan hari Minggu. Program PKL ini
dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus sampai Tanggal 3 September 2022.
Laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis lebih lanjut
tentang Analisis Penyebab Kejadian MissFile Pada Bagian Filling Di Rumah
Sakit Hermina Padang Tahun 2022.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
B. Filling
5
1. Bagian filing berfungsi sebagai penjaga keamanan dan kerahasiaan
dokumen rekam medis.
2. Menyimpan dokumen rekam medis yang sudah lengkap dengan metode
penyimpanan angka akhir dan diurutkan sesuai nomor urutnya.
3. Mencarikan dokumen atau menyediakan dokumen rekam medis untuk
keperluan lainnya .
4. Melakukan retensi dokumen rekam medis menjadi dokumen aktif dan non
aktif
5. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis
6. Menyimpan dokumen rekam medis yang diabadikan
7. Mengusulkan pemusnahan okumen rekam medis
8. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis
9. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya kerusakan fisik, kimiawi,
biologi
10. Melakukan penyisiran dokumen rekam medis yang salah letak dengan
melihat kode warna
11. Melakukan retensi dokumen rekam medis
12. Bersama tim pemusnah melaksanakan pemusnahan
13. Menghitung tingkat penggunaan dokumen rekam medis perbulan atau
pertriwulan
14. Menghitung tingkat ketidak lengkapan
15. Menghitung tingkat kehilangan dokumen rekam
a. Straight Numeric Filling ( Pengarsipan Nomor Urut) Adalah pengarsipan
catatan medis secara kronologis sesuai dengan nomor catatan. Kelebihan
dari straight yaitu :
a) Sangat mudah mengambil dokumen rekam medis dalam jumlah
banyak dengan nomor berurutan.
b) Mempermudah melakukan penelitian
c) Mempermudah penyimpanan aktif
Kekurangan dari straight yaitu :
6
a. Pengawasan kerapian tidak teratur
b. Banyak petugas yang keliru dalam pengarsipan ini
b. Middle Digit Filling Adalah angka tengah, angka tengah merupakan digit
primer angka dikiri dan angka dikanan merupakan tersier. Terminal Digit
FillingSistem ini menggunakan nomor 6 angka yang dikelompokan
menjadi 3 bagian, masingmasing terdiri dari 2 angka. Angka pertama
kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka ke 2 adalah
kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah
kelompok 2 angka yang terletak paling kiri.
C. Rekam Medis
7
D. Missfile
Misfile merupakan berkas rekam medis yang hilang dan salah letak
pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang filing. Berkas rekam
medis dikatakan salah letak atau hilang (misfile) apabila berkas tersebut
dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut tidak tersedia
atau tidak ada. Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008
Pelayanan kesehatan dinilai memiliki mutu yang baik tidak hanya berdasarkan
indikator mutu pada pelayanan medis melainkan juga pada pelayanan rekam
medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
Menurut Wati (2019) misfile merupakan berkas rekam medis yang
hilang dan salah letak pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang
filing. Berkas rekam medis dikatakan salah letak atau hilang (misfile) apabila
berkas tersebut dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut
tidak tersedia atau tidak ada. Hal ini mungkin dapat terjadi karena tidak
tercatatnya berkas yang keluar pada buku ekspedisi dan tidak adanya alat
berupa tracer sehingga berkas tersebut hilang atau salah letak.
Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia,
maka dari itu setiap lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi
dengan baik dengan cara memasukkan kedalam sebuah map yang berisi data
dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu.Salah
satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rekam medis pengelolaan sistem
penyimpanan berkas. Pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis sangat
penting untuk dilakukan dalam suatu institusi pelayanan kesehatan karena
dapat mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam
medis yang disimpan dalam rak penyimpanan, mudah dalam pengambilan
dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam
medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi.
8
Dengan demikian maka diperlukan sistem 8 penyimpanan dengan
mempertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang digunakan, tersedianya
tenaga ahli dan kondisi organisasi (Budi, 2011).
Sedangkan yang di temukan saat PKL di rumah sakit hernina yaitu ada
salahsatu kejadian saat perawat meminta status pasien kepada rekam medik
dan ada kendala di mana seorang petugas rekam medis kesulit menemukan
berkas pasien tersebut di karenakan kurang rapinya susunan atau tercecer oleh
petugas rekam medis karena kecerobohan saat menyimpan berkas yang
diberikan kepada rekam medis di rumah sakit hernina.
9
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Sejarah Rumah Sakit
10
c. Kedudukan Rumah Sakit Hermina Padang berlokasi di Jl. Teuku Umar
RT. 34 Kel Karang Asam Ilir Kec. Su gai Kunjung Padang.
d. Klasifikasi :
a) Sesuai dengan Keputusan Kepala Walikota Padang No. 363/
DPMPTSP-KS / IMB / C / IV / 2017 tanggal 6 April 2017 tentang
Izin Mendirikan Bangunan Rumah Sakit Hermina Padang.
b) Penetapan Kelas Rumah Sakit yaitu : Kelas C sesuai dengan Izin
Operasional RS Hermina Padang.
11
2) Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan bagi para karyawan
agar mampu memberikan pelayanan yang profesional.
3) Menjalankan pengelolaan rumah sakit secara profesional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
c. Tujuan Rumah Sakit Hermina Padang
Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
semua lapisan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara
preventif, promosi, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
menyeluruh.
4. Kedudukan dan Fasilitas Rumah Sakit
a. Kedudukan RS Hermina Padang berada di Kelurahan Lolong Belanti,
Kecamatan Nanggalo dan Kecamatan Koto Tangan. Sebelah timur
berbatasan langsung dengan Kecamatan Kuranji. Sebelah Selatan
berbatasan langsung dengan Kecamatan Padang Barat dan Padang
Timur. Sebelah barat berbatasan langsung dengan Pantai Padang.
b. Luas total bangunan 6.336 m2 diatas tanah 5.667 m2 , memiliki 1
bangunan yang terdiri dari 5 lantai.
5. Fasilitas dan Pelayanan Rumah Sakit
a. Pelayanan Gadar dan Rawat Jalan di Rumah Sakit :
a) Pelayanan Gawat Darurat di IGD : Buka setiap hari selama 24 jam
dan dilayani oleh para Dokter Jaga Umum RS untuk kasus-kasus
umum dan darurat yang membutuhkan pertolongan pertama
segera.
b) Fasilitas rawat jalan atau yang lebih dikenal dengan pelayanan poli
klinik terdiri dari Poliklinik Spesialis dan Subspesialis. Lokasi
poliklinik berada di :
1. Lantai 1 : Poliklinik Spesialis Pasien Eksekutif
2. Lantai 5 : Poliklinik Spesialis Pasien JKN, Fisioterapis, dan
tumbuh kembang.
c) Poliklinik Spesialis dan Subspesialis di RS Hermina Padang :
12
1. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
1) Subspesialis Fetomaternal
2) Sub spesialis Obstetri Sosial
3) Sub spesialis Uroginekologi
2. Poliklinik Anak
1) Sub spesialis Perinatologi
2) Sub spesialis Infeksi Tropis
3) Sub spesialis PICU
4) Sub spesialis Pediatric Sosial
3. Poliklinik Gigi
1) Poliklinik Gigi Umum
2) Poliklinik Gigi Spesialistik
3) Spesialis Penyakit Mulut
4) Spesialis Pedodonti
5) Spesialis Periodonti
6) Spesialis Konservasi
7) Spesialis Kedokteran Gigi Anak
4. Poliklinik Penyakit Dalam
1) Sub Spesialis Gastroentero-Hepatologi
2) Sub Spesialis Ginjal Hipertensi
3) Sub Spesialis Geriatri
4) Sub Spesialis Hematologi Onkologi Medic
5. Poliklinik Kulit dan Kelamin
6. Poliklinik Jantung
1) Sub Spesialis Aritmia
7. Poliklinik Mata
8. Poliklinik THT
1) Endoskopi Bronko-Esofagologi
9. Poliklinik Penyakit Saraf
10. Poliklinik Jiwa
13
11. Poliklinik Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi
12. Poliklinik Psikologi Anak dan Dewasa
13. Poliklinik Laktasi
14. Poliklinik Konsultasi Anestesi
15. Poliklinik Bedah
1) Bedah Umum
2) Bedah Urologi
3) Bedah Orthopedi
4) Bedah Syaraf
16. Poliklinik Paru / DOTS TB
1) Sub Spesialis Onkologi Paru
b. Fasilitas Rawat Inap / Ruang Perawatan
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki rawat inap dengan
kapasitas 50 tempat tidur. Fasilitas rawat inap ini terbagi atas 3
pelayanan rawat inap yaitu bagi perawatan Obgyn, perawatan Bayi
dan Anak, serta perawatan umum dengan 7 klasifikasi ruangan.
Berikut ini adalah penjabaran dari fasilitas di ruang rawat inap per tiap
jenis kamar :
1. Deluxe
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki fasilitas kamar
Deluxe diperuntukan untuk satu orang pasien. Fasilitas yang
terdapat didalamnya, antara lain : AC, kamar mandi dilengkapi
dengan air panas dan shower, TV, telepon, lemari es, dan extra bed
serta makanan untuk keluarga / pihak penunggu pasien sesuai
dengan ketentuan rumah sakit.
2. Kelas I
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki fasilitas kamar
kelas I yang diperuntukan untuk dua sampai tiga orang pasien.
Fasilitas yang terdapat di dalamnya adalah AC, kamar mandi
dilengkapi dengan air panas dan shower, TV, telepon, lemari es,
14
dan extra bed serta makanan untuk keluarga / pihak penunggu
pasien sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
3. Kelas II
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki fasilitas kamar
kelas II yang diperuntukan untuk dua sampai tiga - empat orang
pasien. Fasilitas yang terdapat di dalamnya adalah AC, kamar
mandi dilengkapi dengan air panas dan shower, TV, telepon, serta
makanan untuk keluarga / pihak penunggu pasien sesuai dengan
ketentuan rumah sakit.
4. Kelas III
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki fasilitas kamar
kelas III yang diperuntukan untuk lima - enam orang pasien.
Fasilitas yang terdapat di dalamnya adalah AC, kamar mandi
dilengkapi dengan air panas dan shower, TV, telepon, serta
makanan untuk keluarga / pihak penunggu pasien sesuai dengan
ketentuan rumah sakit.
5. Isolasi
Rumah Sakit Hermina Padang memiliki kamar isolasi yang
diperuntukan untuk dua orang pasien. Kamar ini disediakan untuk
merawat pasien yang terdiagnosa penyakit yang mengharuskan
pasien untuk membataasi kontrak dengan dunia luar. Fasilitas yang
terdapat di dalamya adalah AC, kamar mandi dilengkapi dengan
air panas dan shower, TV, telepon, serta makanan untuk keluarga /
pihak penunggu pasien sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
6. Perinatologi
Kamar ini diperuntukan bagi bayi yang memiliki masalah,
misalnya bayi dengan gawat nafas, bayi prematur, dan bayi dengan
berat lahir rendah, penyakit bawaan, dan risiko infeksi. Kamar ini
dapat diisi hingga 3 pasien tiap kamarnya.
15
7. NICU/PICU
Diperuntukan bagi pasien yang membutuhkan perhatian
intensif dengan total kapasitas 4 TT, yaitu 2 pasien pada NICU, 1
pasien pada PICU, 1 pasien pada ICU.
8. KBBL / Perina Level 1
Diperuntukan bagi pasien bayi baru lahir dengan total
kapasitas 10 TT.
c. Pelayanan Tindakan Medis
1. Kamar Operasi
RS Hermina Padang juga menyediakan fasilitas 2 kamar
operasi untuk pasien yang memerlukan tindakan pembedahan.
Kamar operasi dilengkapi dengan peralatan meja operasi dan alat-
alat kesehatan pendukung tindakan operasi.
2. Kamar bersalin
RS Hermina Padang memiliki kamar bersalin patologis dan
fisilogis yang digunakan untuk melahirkan secara normal ataupun
spontan. Proses melahirkan didampingi oleh seorang bidan
ataupun dokter rumah sakit.
3. Fasilitas Penunjang Medis
a. Fasilitas Laboratorium
a) Pelayanan laboratorium memberikan layanan dalam 24
jam. Dalam memberikan pelayanan laboratorium, Rumah
Sakit mempunyai prosedur untuk menjamin keselamatan
bagi pasien dan petugas, terutama dalam specimen
handling dan dalam memberikan layanan transfusi darah.
b) Secara khusus bagian dari laboratorium melayani gawat
darurat dan rawat jalan serta bank darah hendaknya
berlokasi tidak jauh dari unit gawat darurat dan
laboratorium induk.
16
c) Jenis pelayanan yang diberikan ruang laboratorium
melayani pelayanan patologi klinik dengan pemeriksaan
rutin atas indikasi, seperti : sediaan urin, cairan otak,
transudat eksudatif, feses rutin, hematologi klinik, dll. Dan
fasilitas laboratorium ini menyediakan pelayanan
diagnostik untuk melakukan pemeriksaan histopatologi,
sitologi, dll.
b. Instalasi Radiologi dan Imaging
Rumah Sakit Hermina Padang juga menyediakan
layanan instalasi radiologi dan imagin sebagai penunjang
medis seperti pemeriksaan X-ray, USG, dan pemeriksaan
kontras yang buka selama 24 jam sehari dalam 1 minggu.
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik
Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi
medik yang terorganisasi di dalam suatu unit dan dilayani oleh
dokter spesialis rehabilitasi medis serta tim rehabilitasi medik
lainnya. Pada instalasi ini, mampu memberikan pelayanan
rehabilitasi medik sesuai dengan ruang lingkup pelayanan RS
Kelas C yang meliputi : pelayanan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif.
d. Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi di rumah sakit bertanggung jawab
kepada semua peredaran obat dan bagian farmakologi di rumah
sakit. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi
semua pembekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, serta
membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan yang
berhubungan dengan penggunaan obat.
e. Pelayanan Gizi
17
Pada Rumah Sakit Hermina Padang, juga memberikan
pelayanan gizi pada pasien dengan memberikan fasilitas dan
pelayanan pada bidang gizi kepada pasien.
6. Struktur Rumah Sakit
18
RS Hermina Padang adalah sistem sentralisasi, yaitu sistem penyimpanan
data rekam medis secara sentral dengan cara menyatukan formular-formulir
rekam medis milik seorang pasien kedalam satu berkas baik itu rawat jalan
maupun rawat inap.
Dengan sistem ini, terjadinya duplikasi data rekam medis dapat
dihindari dan biaya yang diperlukan lebih sedikit. Data-data pasien juga
dapat berkesinabungan kerena menyatu dalam satu berkas, sehingga
Riwayat penyakitnya dapat terbaca secara keseluruhan.
Dalam hal kegiatan penyimpanan berkas rekam medis, RS Hermina
Padang Menggunakan tracer (outguide) sebagai sarana yang digunakan
untuk melacak keberadaan berkas rekam medis pasien tersebut.
Adapun fungsi tracer dalam rekam medis sbb :
a) Petunjuk keberadaan DRM yang diambil dari rak filing.
b) Penghitung tingkat penggunaan DRM
c) Memudahkan petugas untuk menegetahui pasien tersebut rawat
jalan maupun rawat inap.
1. Sistem Muskuloskeletal
Tabel 3. 1 Sistem Muskuloskeletal
19
2. Sistem Respirasi
Tabel 3. 2 Sistem Respirasi
20
6. Hemorroid K 64.9
5. Sistem Urinaria Tract
Tabel 3. 5 Sistem Urinaria Tract
21
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Misfile merupakan berkas rekam medis yang hilang dan salah letak
pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang filing. Berkas rekam
medis dikatakan salah letak atau hilang (misfile) apabila berkas tersebut
dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut tidak tersedia
atau tidak ada. Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008
Pelayanan kesehatan dinilai memiliki mutu yang baik tidak hanya berdasarkan
indikator mutu pada pelayanan medis melainkan juga pada pelayanan rekam
medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien. Kualitas rekam medis
menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh dokter. Kualitas
rekam medis dapat dilihat pada kelengkapan, kesesuaian, serta kevalidan
selain itu juga dapat dilihat dengan terlindunginya atau tidaknya kerahasiaan
informasi yang terkandung di dalamnya. Dokumen berkas rekam medis
disimpan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia,
maka dari itu setiap lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi
dengan baik dengan cara memasukkan kedalam sebuah map yang berisi data
dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu.Salah
22
satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rekam medis pengelolaan sistem
penyimpanan berkas. Pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis sangat
penting untuk dilakukan dalam suatu institusi pelayanan kesehatan karena
dapat mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam
medis yang disimpan dalam rak penyimpanan, mudah dalam pengambilan
dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam
medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi.
Dengan demikian maka diperlukan sistem penyimpanan dengan
mempertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang digunakan, tersedianya
tenaga ahli dan kondisi organisasi (Budi, 2011).
Menurut Wati (2019) misfile merupakan berkas rekam medis yang
hilang dan salah letak pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang
filing. Berkas rekam medis dikatakan salah letak atau hilang (misfile) apabila
berkas tersebut dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut
tidak tersedia atau tidak ada. Hal ini mungkin dapat terjadi karena tidak
tercatatnya berkas yang keluar pada buku ekspedisi dan tidak adanya alat
berupa tracer sehingga berkas tersebut hilang atau salah letak.
Rekam medis akan terlaksana dengan baik apabila bagian pengolahan
data dan pencatatan melakukan tugasnya dengan baik. Salah satunya
pengolahan data dibagian penyimpanan (filing). Filing adalah unit kerja
rekam medis yang diakreditasi oleh Kementerian Kesehatan yang berfungsi
sebagai tempat pengaturan dan penyimpanan dokumen atas dasar sistem
penataan tertentu melalui prosedur yang sistematis sehingga sewaktu-waktu
dibutuhkan dapat menyajikan secara cepat dan tepat setatus pasien tersebut.
C. Pelaksanaan Rekam Medis Dasar dalam Manajemen di Rumah Sakit
Hermina Padang
23
rekam medis digunakan dalam pengelolaan dan perencanaan fasilitas dan
pelayanaan kesehatan, juga digunakan untuk penelitian medis dan untuk
kegiatan statistik pelayanan kesehatan. Unit rekam medis, disuatu sarana
pelayanan kesehatan merupakan salah satu unit yang terpenting dalam
pengelolaan manajemen rumah sakit. Meskipun petugas rekam medis tidak
secara langsung terlibat dalam klinis pasien, tapi informasi yang tercatat pada
rekam medis merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu, sebenarnya petugas unit rekam medis mempunyai peranan penting
dalam proses pelayanan di Rumah Sakit.
Manajemen Rumah Sakit adalah sistem koordinasi atau penggabungan
beberapa sumber daya yang didapat dari hasil perencanaan, organisasi, dan
pengendalian kinerja untuk sama – sama meraih tujuan yang telah ditetapkan.
Unit rekam medis dan informasi kesehatan merupakan unit yang bertanggung
jawab untuk melakasanakan pekerjaan dan pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan di rumah sakit. Tugas dan tanggung jawab unit tersebut
adalah untuk pendaftaran, distribusi, penataan, analisis, klasifikasi dan
kodefikasi penyakit, statisika dan pelaporan, penyimpanan, pengambilan
kembali dokumen, serta penyusutan, dan pemusnahan rekam medis.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan petugas rekam medis di
Rumah Sakit Hermina Padang, ditemukan bahwa rumah sakit tersebut masih
memiliki masalah dalam pengaturan dan penyimpanan unit dokumen rekam
medis di rumah sakit. Seperti : sarana dan prasarana di bagian rekam medis
masih cukup minim seperti rak penyimpanan, namun jumlah dokumen rekam
medis yang banyak sehingga dapat menyebabkan mudah rusaknya dokumen
rekam medis. Selain itu, ada beberapa masalah lain terkait dengan
pelaksanaan sistem manajemen rekam medis yang kurang antara lain : petugas
yang jarang ikut pelatihan, belom adanya sosialisasi terkait SOP pemeliharaan
berkas rekam medis, dan kurangnya evaluasi dalam pemeliharaan berkas
rekam medis.
24
D. Alur Rekam Medis Rawat Inap dan Rawat Jalan
25
b. FO menginputkan data pasien kemana pasien akan berobat dan dengan
dokter siapa pasien akan berobat, lalu me-linkan inputan pasien
tersebut ke bagian instalasi rekam medis.
c. Di instalasi rekam medis, petugas rekam medis mencari BRM pasien
dari kertas HD yang terdiri dari warna putih, pink,dan kuning (penanda
BRM keluar) dan barcode yang tercetak otomatis dari link FO.
d. Petugas rekam medis mengantarkan BRM (Berkas Rekam Medis) ke
Nurse Station
e. BRM diambil pada bagian Nurse Station setelah pasien pulang untuk
dilakukannya Penjajaran, Coding, Assembling, Pemberian stiker
tahunan dan Filling.
E. Sistem Pengarsipan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang
26
rawat inap disatukan dengan pasien yang mendapatkan asuhan rawat inap
dalam satu ruangan.
H. Sistem Pelaporan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang
27
3. Coding : kegiatan menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat
sesuai klasifikasi yang diberlakukan ( ICD-10) secara komputerisasi
menggunakan sistem VB (Visual Basic) .
4. Assembling : kegiatan memilah dan memeriksa kelengkapan berkas rekam
medis. Dengan memberikan nomor cheklist pada berkas rekam medis dan
mengurutkan berkas sesuai dengan nomor cheklist, mengecek
kelengkapan setiap berkas rekam medis.
5. Pemberian stiker tahunan pada berkas rekam medis.
6. Pelaporan (sensus, analisis kuantitatif) pasien rawat inap dan rawat jalan.
7. Filling : kegiatan filling bertanggung jawab terhadap penyimpanan dan
pengambilan seluruh data informasi yang telah berhasil diperoleh untuk
keperluan dimasa yang akan datang. Di bagian filling hambatan yang
dihadapi dalam proses pelaksanaannya masih sering terjadi miss file
artinya salah penempatan berkas rekam medis. Sebelum dimasukan
kedalam rak penyimpanan rekam medis, petugas rekam medis harus bisa
lebih teleti dalam pengarsipan berkas rekam medis pasien.
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
29
4. Sebisa mungkin untuk cepat mengembalikan berkas rekam medis tepat
pada waktu yang ditentukan agar petugas tidak kebingungan mencari
berkas rekam medis pasien.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
Hairani, N. 2012. Upaya Pencegahan Bahaya Kerusakan dan Pemeliharaan Rekam
Medis Rumas Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta. Jakarta : UI-Press.
Hatta, Gemala R. 2014. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Edisi Revisi 2. Jakarta: UI-Press.
Kepmenkes. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan
Informasi Kesehatan.
Mubarok. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar
Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sahfitri, Y. 2017. Tinjauan Aspek Keamanan Berkas Rekam Medis Di Ruang
Penyimpanan RST. DR. Soetarjo. Yogyakarta : Jurnal Perekam Dan
Informasi Kesehatan.
Sari, R. Y, D. 2014. Pengaruh Sosialisasi SPO Apd Dengan Perilaku Perawat Dalam
Penggunaan APD (Handscoon, Masker, Gown) Di Rsud Dr. H.
Soewondo. Jakarta : Graha Ilmu.
Satrio, D. 2018. Pelaksanaan Kegiatan Penyusutan Arsip Rekam Medis : Studi Kasus
Pada Rumah Sakit Dr. Sutoyo. Jakarta : Graha Ilmu.
Susanto G, Sukadi. 2011. Sistem Informasi Rekam Medis pada Rumah Sakit Umum
Daerah Pacitan berbasis Web Base. Jakarta : Jurnal Speed.
Syah, M. Z. S. 2015. Manajemen Citra Kampung Jetis sebagai Sentra Batik di
Sidoarjo. Jakarta : Graha Ilmu.
Wardhina.Dkk. 2022. Sosialisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di
RSU Mawar Banjarbaru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(3),
231-235.
Widya Sandika, T., & Ernianita. 2019. Tinjauan pelaksanaan pemeliharaan dokumen
rekam medis di ruang filing Rumah Sakit Jiwa Prof.dr,Muhammad Ildrem
Medan tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan
Imelda, 4(1), 560-566.
32
Lampiran 1 POA Jadwal Kegiatan PKL 1 Sistem Pengelolaan Rekam Medis Di Rumah Sakit Hermina Padang Tahun 2022
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembekalan PKL 1
3 Pengumpulan data
4 Pengelolahan data
9 Pengumpulan laporan
33
Lampiran 2 Daftar Hadir PKL 1
34
35
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan PKL 1
36
Gambar 1.3 Pemberian Kenang-Kenangan
37