Mengekspor Aset Desa Dari Segi Wisata Pantai Nanggelan
Aku Alfan Kurniawan mahasiswa dari UIN KH. Achmad Siddiq Jember. Pada tanggal 28 Juni 2022, aku dan ke empat belas temanku datang kedesa Curah Nongko untuk memenuhi tugas kampus. Disana aku memulai kegiatan KKN diawali dengan survei tempat dan berbincang dengan warga sekitar. Hal menarik yang kami bahas kepada masyarakat sekitar bahwa ada wisata yang tidak terkelola dengan baik atau juga bisa disebut wisata itu terbengkalai. Hingga pada akhirnya warga sekitar menunjukkan wisata terbengkalai tersebut, yang menunjukkan keindahan layaknya surga yang tersembunyi yaitu “Pantai Nanggelan”. Setelah mengetahui wisata itu aku dan teman-teman mencoba membuat petunjuk jalan dengan mengenalkan wisata tersebut kepada masyarakat luar melalui website dan share kebeberapa grup whatsapp dan akun sosial media yang lainnya. Hingga saat ini tidak hanya masyarakat setempat saja yang mengetahui namun beberapa masyarakat luar juga mengetahui walaupun hanya beberapa saja. Pada tanggal 28 juli aku kembali lagi datang ke pantai nanggelan dengan ketujuh temanku didampingi tiga orang warga yang bernama Pak Candra, Pak Karyadi, dan Pak Rosi. Aku, teman-teman dan warga sedang memberikan arah jalan yang mudah kepada wisatawan asing yang akan datang nantinya, karena jalan pantai nanggelan sangat sulit ditemukan dan tidak ada jalan alternatif yang mudah. Hingga aku dan teman-teman mencoba untuk mengekspor pantai nanggelan dari ujung ke ujung agar menemukan bahan daya tarik untuk di ekspos ke sosial media dan website.