Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEMATIK

TARIAN-TARIAN DAERAH

Nama : Bethalia Primasetyasari


No. Absen : 07
Kelas :V

SDN KEPANJEN 1 JOMBANG


2018
1. Tari Remo (Jawa Timur)

Tarian ini diciptakan oleh pengamen saat


tempo dulu. Pada masa itu, memang hampir
kebanyakan orang diharuskan untuk bisa menari.
Bahkan pengamen pun bisa menari.

Biasanya tarian ini ditarikan oleh laki-laki,


namun seiring dengan zaman tarian ini boleh dibawa
oleh perempuan hingga dimunculkan nama tarian
Tari Remo Putri. Dulunya, tarian ini sebagai pembuka pertunjukan ludruk. Seiring dengan
zaman tarian ini dipentaskan setiap ada pertunjukan kesenian.

 Dalam tari Remo ini memiliki beberapa jenis busana gaya seperti : 
 Malangan
 Surabayanan
 Sawunggaling
 Jombangan
 Musik pengiring :
Gamelan
 Properti yang digunakan :
 Selendang
 Sabuk
 Krincingan Kaki
 Ikat Kepala
 Keris

2. Tari Serimpi (Jawa Tengah)


Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon
katanya tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya
tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di
beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita
masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para
penonton menuju ke alam lain.
Tarian ini biasanya ditarikan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini menandakan unsur
api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5
anggota.
 Busana yang digunakan :
Busana Pengantin Keraton
 Properti yang digunakan :
Selendang
 Musik yang digunakan :
Gamelan

3. Tari Topeng (Jawa Barat)


Tari Topeng atau tari topeng Cirebon,
dari namanya saja sudah bisa diperkirakan
bahwa tarian ini berasal dari Cirebon.

Tarian ini diambil dari cerita rakyat


tentang Sunan Gunung Jati yang saat itu
sedang menguasai kota Cirebon, hingga
suatu saat diserang oleh Pangeran Welang.
Pada saat itu Sunan Gunung Jati tidak bisa
menandingi kekuatan Pangeran Welang dan terancam kalah.

 Busana yang digunakan :

Kain batik Cirebon bergaya Losari

 Properti yang digunakan :

Topeng

 Musik pengiring

Tetaluan, barlen, ombak banyu, rumyang, pamindo, bendrong, dan gonjing pangebat
4. Tari Barong (Bali)

Tarian ini menceritakan tentang


perseteruan antara kebajikan yang
disimbolkan dengan barong, dan kejahatan
yang digambarkan dengan sosok rangda.

Menurut beberapa literatur, kata Barong


berasal dari asal kata “Bahruang” yang
memiliki arti beruang. Walaupung begitu,
wujud dari binatang yang digambarkan bisa
beragam tergantung dari jenis tari Barong yang dibawa, ada Barong Bangkal, Barong Macan,
Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Landung dan yang paling terkenal,
yaitu Barong Keket atau Barong Ket yang menggambarkan perpaduan antara macan, singa
dan sapi.

 Properti yang digunakan :

Topeng

 Musik pengiring :

Gamelan Gong Kebyar, gamelan Batel dan gamelan Babarongan

5. Tari Saman
Tari Saman, tarian tradisional ini
dulunya adalah tarian etnis Suku Gayo,
dimana ras tersebut sebagai ras tertua di
pesisir Aceh saat masa itu.

Saat itu tarian ini bertujuan sebagai


media untuk menyebarkan agama Islam.
Sekarang, tarian ini bersifat hiburan dan
sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian dimancanegara. Dalam tarian ini, semua
penari bergerak dengan sangat kompak, gerakan yang dianggap klimaks dari semua gerakan
adalah ketika penari-penari itu mengangkat tangannya ke langit, dan memegang tangan
temannya. Saya fikir gerakan itu seperti ombak. Dimana sebagian penari menunduk, sebagian
lagi seolah menegadah kebelakang, sebagian lagi mengangkat tangan.
 Busana yang digunakan :
Kostum suku Gayo

6. Tari Kancet Papatai / Tari Perang (Kalimantan)


Tarian ini menceritakan
tentang seorang pahlawan dari suku
Dayak Kenyah yang akan berperang
melawan semua musuhnya. Karena
ceritanya mengenai perang, maka
gerakan penari harus sangat lincah,
gesit, dan harus penuh semangat
yang terkadang diselingi oleh
pekikan dari penari tersebut. 
 Pakian yang digunakan :
Pakaian tradisional suku Dayak Kenyah 
 Properti yang digunakan :
Perisai dan Mandau
 Musik pengiring :
Lagu Sak Paku yang menggunakan alat musik bernama Sampe

7. Tari Piring

Tarian tradisional pertama adalah tari


piring, dimana jumlah penari biasanya
bersifat ganjil antara 3-7 orang, penari pun
bisa laki-laki atau perempuan, bahkan bisa
berpasang-pasangan.

Awalnya tarian ini dibuat untuk ucapan


terima kasih dari masyarakat setempat
karena hasil panennya melimpah. Ritual pun akan dilakukan dengan membawa sesajen.
Namun ketika agama Islam masuk, ritual itu dijadikan sebuah tarian yang bersifat menghibur
saja.
Gerakan tarian ini bersifat dinamis, ciri khasnya para penari membawa 1 piring di setiap
telapak tangannya dan diayun-ayunkan seperti pada gambar, dimulai dari gerakan lambat
hingga gerakan cepat. Diiringi musik sarunai, talempong, bansi dan saluang.

 Pakaian yang digunakan :

Kostum adat Bundo Kanduang, tengkuluk, dan minsia untuk pernak pernik dalam
baju penari

 Properti :

Piring

 Musik pengiring :

musik sarunai, talempong, bansi dan saluang.

Anda mungkin juga menyukai