Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimental. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tipe air conditioner
yang ideal untuk pengeringan pakaian, laju pengeringan dengan variasi
pembebanan terhadap parameter performa mesin pengering pakaian menggunakan
air conditioner.
Adapun diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

20
3.2 Variabel Penelitian
Berikut variabel penelitian yang digunakan dalam pengujian mesin
pengering pakaian menggunakan air conditioner ini.
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Tipe Air Conditioner
Tipe air conditioner yang digunakan ada tiga tipe, yaitu ac tipe split, ac
tipe window dan ac tipe portable.
2. Pembebanan
Variasi pembebanan pakaian (kondisi kering) yang akan digunakan pada
pengujian masing masing tipe air conditioner adalah 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5
kg.

3.2.2 Variabel Terikat


Variabel terikat pada pengujian ini adalah air yang diserap, waktu
pengeringan, daya kompresor, kecepatan aliran udara, laju aliran massa udara, laju
pengeringan (drying rate), konsumsi listrik, nilai laju ekstrasi uap spesifik
(SMER), konsumsi energi spesifik (SEC).

3.2.3 Variabel Terkontrol


1. Temperatur Pendinginan Evaporator
Agar memastikan unit kompresor terus bekerja, temperatur pendinginan
evaporator diatur pada posisi terendah yaitu 18°C. Dikarenakan ruangan uji coba
sulit mencapai tempratur kerja saat exhaust mesin pengering berada didalam
ruangan.

2. Kecepatan Kipas Kondenser


Kecepatan kipas kondenser dibiarkan berputar sesuai dengan kerja mesin
kompresor.

21
3.3 Alat dan Bahan
Berikut alat ukur, bahan, beserta alat uji yang digunakan dalam pengujian
adalah.
3.3.1 Alat Ukur
Berikut alat ukur yang digunakan dalam pengujian.
1. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk mengukur perbedaan massa dari kain
saat basah hingga kering.

Gambar 3.2 Timbangan Digital


2. Thermo-Anemometer
Alat ini digunakan sebagai pengukur kecepatan udara panas yang keluar
pada exhaust blower.

Gambar 3.3 Thermo-Anemometer


3. Air Flow Anemometer
Alat ini digunakan sebagai pengukur kecepatan udara panas yang keluar
dari kondenser.

22
Gambar 3.4 Air Flow Anemometer
4. Mesin Cuci
Mesin cuci digunakan untuk mencuci dan mengeringkan kain yang
digunakan untuk alat uji.

Gambar 3.5 Mesin Cuci


5. Power Meter
Power meter digunakan untuk mengukur daya listrik dari kompresor air
conditioner.

Gambar 3.6 Power Meter

23
6. Termokopel
Termokopel digunakan sebagai pengukur temperatur inlet dan outlet dari
evaporator dan kondenser.

Gambar 3.7 Termokopel


7. Termokopel Sanfix
Termokopel sanfix memiliki 2 outlet temperatur yang nantinya digunakan
untuk mengukur temperatur dalam ruangan pengering dan luar ruangan pengering.

Gambar 3.8 Termokopel Sanfix


3.3.2 Bahan Uji
Bahan yang digunakan sebagai sampel pengeringan adalah handuk.

Gambar 3.9 Handuk

24
3.3.3 Alat Uji
Alat uji yang digunakan berupa lemari pengering sebagai tempat behan uji
yang yang akan dikeringkan dan tiga tipe ac sebagai mesin pengering, yaitu.
1. Lemari Pengering
Lemari pengering yang digunakan menggunakan sistem terbuka yang
memiliki dimensi panjang 1,5 m, lebar 0,75 m, dan tinggi 1,8 m.

Gambar 3.10 Lemari Pengering

Gambar 3.11 Tampak Isometri Lemari

25
2. AC Split
Tipe air conditioner pertama yang akan digunakan sebagai mesin
pengering, adapun ac tersebut sebagai berikut.

Gambar 3.12 Unit AC Split


3. Unit AC Window
Tipe air conditioner kedua yang akan digunakan sebagai mesin pengering,
adapun tampak ac tersebut sebagai berikut.

Gambar 3.13 Unit AC Window

26
4. Unit AC Portable
Tipe air conditioner terakhir yang akan digunakan sebagai mesin
pengering, adapun tampak tersebut ac sebagai berikut.

Gambar 3.14 Unit AC Portable


Adapun skema pengujian alat dapat dilihat pada gambar dibawah berikut.

4
5

1
3

Gambar 3.15 Skematik Alat Uji AC Split

27
2

1
3
5

Gambar 3.16 Skematik Alat Uji AC Window

3
5

Gambar 3.17 Skematik Alat Uji AC Portable


Gambar 3.15, Gambar 3.16, Gambar 3.17 merupakan sketsa pengujian,
dimana handuk basah (1) digantung pada load cell (2), lalu kondenser (3)
menyerap udara sekitar dan menghasilkan panas buang. Panas buang yang
dikeluarkan oleh kondenser (3) akan dimanfaatkan untuk menguapkan kandungan
air pada handuk basah (1). Lalu uap air dari handuk basah (1) akan diserap oleh
blower (4) dari ruang pengering menuju luar ruang pengering. Uap air yang

28
berada diluar ruang pengering akan dikondisikan menjadi udara kering oleh
evaporator (5).

3.4 Prosedur Pengujian


Langkah awal sebelum pengambilan data adalah mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan beserta alat ukur yang digunakan.
3.4.1 Persiapan Lemari Pengering
Lemari pengering disiapkan dengan meletak alat ukur pada posisi yang
ditentukan pada poin berikut.
1. Timbangan digital, sebagai pengukur massa handuk.
2. Thermometer hygrometer digital, sebagai pengukur temperatur udara
dalam ruang pengering.
3. Thermometer hygrometer digital, sebagai pengukur temperatur udara luar
ruang pengering.
4. Anemometer, sebagai pengukur kecepatan aliran udara blower.

Gambar 3.18 Skematik Posisi Alat Ukur Pada Lemari


3.4.2 Persiapan Mesin Pengering
Siapkan tiga tipe air conditioner yang akan digunakan sebagai mesin
pengering, dengan meletakkan alat ukur yang sudah disiapkan ke posisi yang
ditentukan pada poin berikut.

29
1. Termokopel, sebagai pengukur temperatur masuk kondenser.
2. Termokopel, sebagai pengukur temperatur keluar kondenser.
3. Anemometer, sebagai pengukur kecepatan aliran udara kondenser.
4. Power meter, sebagai pengukur daya kompresor.
5. Termokopel, sebagai pengukur temperatur masuk evaporator.
6. Termokopel, sebagai pengukur temperatur keluar evaporator.

6 5
4

4 1

2
3 2
2
3
5 1 5
4 6
3
3

1
(a). AC Split (b). AC Window (c). AC Portable
Gambar 3.19 Skematik Posisi Alat Ukur Pada AC
3.4.3 Persiapan Bahan Uji
Siapkan bahan uji, yaitu handuk kering dan timbang massa nya. Kemudian
kelompokkan berdasarkan variasi beban yang akan digunakan, yaitu 1 kg, 2 kg, 3
kg, 4 kg dan 5 kg.
Lalu cuci handuk kering terlebih dahulu menggunakan mesin cuci
kemudian keringkan dengan mesin cuci untuk menghilangkan kandungan air
berlebih, dan timbang masing masing variasi beban untuk mendapatkan massa
handuk basah.

3.4.4 Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pengambil data
menggunakan AC Split, pengambilan data menggunakan AC Window dan
Menggunakan AC Portable dimana akan dijelaskan pada diagram alir pada
Gambar 3.20.

30
Gambar 3.20 Diagram Alir Pengambilan Data
Dimana diagram alir pada Gambar 3.20 akan dijelaskan pada poin
dibawah ini.
1. Pengambilan Data Lemari Pengering dengan AC Split
Pengambilan data dimulai dengan melakukan pemasangan dinding AC
split pada lemari pengering. Langkah selanjutnya akan dijelaskan pada poin poin
berikut.
1. Hidupkan komponen AC split dan blower.
2. Atur temperatur evaporator menjadi 18°C.
3. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit.
4. Siapkan beban 1 kg yang sudah basah, lalu susun didalam lemari
pengering.
5. Hidupkan stopwatch, lalu lakukan pengembilan data dalam selang waktu 5
menit.

31
6. Data yang diambil berupa temperatur ruang pengering, temperatur luar
ruang pengering, temperatur inlet dan outlet evaporator, temperatur inlet
dan outlet kondensor, kecepatan udara outlet kondensor dan blower, dan
daya kompresor.
7. Hentikan pengambilan data setelah massa handuk kembali menjadi semula
saat kering.
8. Ulangi pengambilan data dari awal menggunakan beban 2 kg, 3 kg, 4 kg
dan 5 kg.

Gambar 3.21 Skematik Pengujian AC Split


2. Pengambilan Data Lemari Pengering dengan AC Window
Pengambilan data dimulai dengan melakukan pelepasan dinding AC split
pada lemari pengering, lalu pasang dinding AC window pada lemari pengering.
Langkah selanjutnya akan dijelaskan pada poin poin berikut.
1. Hidupkan komponen AC window dan blower.
2. Atur temperatur evaporator menjadi 18°C.
3. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit.
4. Siapkan beban 1 kg yang sudah basah, lalu susun didalam lemari
pengering.
5. Hidupkan stopwatch, lalu lakukan pengembilan data dalam selang waktu 5
menit.

32
6. Data yang diambil berupa temperatur ruang pengering, temperatur luar
ruang pengering, temperatur inlet dan outlet evaporator, temperatur inlet
dan outlet kondensor, kecepatan udara outlet kondensor dan blower, dan
daya kompresor.
7. Hentikan pengambilan data setelah massa handuk kembali menjadi semula
saat kering.
8. Ulangi pengambilan data dari awal menggunakan beban 2 kg, 3 kg, 4 kg
dan 5 kg.

Gambar 3.22 Skematik Pengujian AC Window


2. Pengambilan Data Lemari Pengering dengan AC Portable
Pengambilan data dimulai dengan melakukan pelepasan dinding AC
Window pada lemari pengering, lalu pasang dinding AC portable pada lemari
pengering. Langkah selanjutnya akan dijelaskan pada poin poin berikut.
1. Hidupkan komponen AC portable dan Blower.
2. Atur temperatur evaporator menjadi 18°C.
3. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit.
4. Siapkan beban 1 kg yang sudah basah, lalu susun didalam lemari
pengering.
5. Hidupkan stopwatch, lalu lakukan pengembilan data dalam selang waktu 5
menit.

33
6. Data yang diambil berupa temperatur ruang pengering, temperatur luar
ruang pengering, temperatur inlet dan outlet evaporator, temperatur inlet
dan outlet kondensor, kecepatan udara outlet kondensor dan blower, dan
daya kompresor.
7. Hentikan pengambilan data setelah massa handuk kembali menjadi semula
saat kering.
8. Ulangi pengambilan data dari awal menggunakan beban 2 kg, 3 kg, 4 kg
dan 5 kg.

Gambar 3.23 Skematik Pengujian AC Portable

34

Anda mungkin juga menyukai