Anda di halaman 1dari 17

PERANCANGAN SALURAN UDARA PADA MESIN

PENGERING KRUPUK RAJUNGAN DAN EMPING

Oleh : Khalid Ahsanul Khuluqi


2016110084
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi,
masih banyak industri pengolahan pangan yang belum
menyempurnakan produk hasil produksinya. Proses
pengeringan merupakan salah satu proses pengolahan
bahan pangan
 Proses pengeringan umumnya menggunakan cara
tradisional berupa penjemuran dengan panas matahari.
Karena pengaruh cuaca, produktivitas proses pengeringan
susah dikendalikan. Dengan adanya pokok permasalahan
tadi, maka dibuatlah suatu mesin pengering
 Pengering bahan pangan yang dibuat
adalah tipe batch (kabinet). Produk
yang akan dikeringkan disusun di atas
rak dan proses pengeringannya
memanfaatkan aliran udara panas dari
heat exchanger. Panas pada heat
exchanger didapat dari api kompor,
kemudian heat exchanger tadi dialiri
udara menggunakan blower. Setelah
udara melewati heat exchanger
temperaturnya akan naik. Udara
panas inilah yang akan digunakan
untuk mengeringkan produk.
 Dengan cara pengeringan ini
diharapkan kualitas dari produk akan
lebih baik daripada menggunakan
metode konvensional.
 Adapun keuntungan dari penggunaan alat pengering ini
antara lain :
1. Desain sederhana, tidak perlu perawatan yang mahal.
2. Sumber panas didapat dari kompor LPG yang mudah
didapat dimana saja serta harganya terjangkau.
3. Kualitas produk pengeringan yang lebih baik serta waktu
mesin pengeringan lebih singkat dan tidak terganggu cuaca.
1.2 Tujuan Penelitian
 Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan
sistem saluran udara dari alat pengering tipe batch
 Dengan memperhitungkan debit dan laju aliran massa
udara yang hendak dicapai serta memperhatikan kondisi
pengeringan dan memanfaatkan energi dari suatu blower.
Aliran udara secara parallel, sehingga dapat digunakan
sebagai teknologi tepat guna yang dapat membantu
industri pengolahan bahan pangan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini beberapa batasan masalah yang akan
diteliti, antara lain cara merancang sistem saluran udara dari
alat pengering tipe batch dengan memperhitungkan debit
dan laju aliran massa yang diinginkan, cara menentukan
pemilahan bahan dan perkiraan biaya dalam merancang
sistem saluran udara pengering emping dan kerupuk
rajungan.
2. Metode Penelitian
2. 1 Data Perancangan
Adapun data yang diperlukan untuk perancangan sistem saluran
udara pengering ini adalah :
 Jenis Pengering : Kabinet
 Produk : Emping dan Krupuk
 Masa yang dikeringkan : 2 kg basah
 Temperatur Pengeringan : 60℃
 Temperatur lingkungan : 30℃
 Kecepatan Udara: 5 m/s
 Aliran Udara : Sejajar dengan Rak
 Lama Waktu Pengeringan : 1 Jam
 Jumlah Rak: 8 Rak
2.2 Perhitungan hasil perancangan
Perhitungan - perhitungan yang dilakukan pada perancangan
sistem saluran udara pengering ini, digunakan sebagai
pedoman/acuan pada proses pembuatan saluran udara
pengering. Luas penampang yang dilewati oleh aliran udara
dapat dilihat pada gambar dibawah
Untuk memperoleh besarnya luas penampang yang
dilewati oleh aliran udara, maka berdasarkan gambar 14
akan didapatkan ukuran untuk mendapatkan luas
penampang :
Luas penampang pemanas satu buah pipa:
𝜋𝑑 2
𝐴 =
4
3.14 𝑥 0,0252
= = 0,0005 𝑚2
4

Total Luas penampang pemanas :


𝐴tot = 16 × 0,0005 𝑚2
= 0,0079 𝑚2
 Debit Udara :
𝑄 = 𝐴tot × 𝑉total . V
= 0,0079 𝑚2 × 5 𝑚⁄𝑠
= 0,04 𝑚3/𝑠
= 144 𝑚3/ℎ
Keterangan :
𝐴tot = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )
𝑑 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎 (𝑚)
𝑉 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎(𝑚⁄𝑠)
m3 Q = debit udara ( s )
 Setelah perhitungan debit didapatkan, selanjutnya
membandingkan spesifikasi blower yang ada. Berikut
di bawah ini tabel spesifikasi blower yang kita pilih
2.3 Laju Aliran Massa
Untuk mengetahui berapa laju aliran massa udara pada alat pengering
ini karena semakin tinggi laju aliran massa udara, maka makin cepat
pula jumlah massa uap air yang dipindahkan dari bahan ke lingkungan.
Laju aliran massa udara dari alat pengering jenis batch ini didapatkan
dari perkalian massa udara dengan luas penampang dan kecepatan dari
udara yag dihasilkan oleh blower dimana :
ṁ𝑢 = ρ𝑢 x A x V
𝑘𝑔
= 1.2 3 × 0,0079 𝑚2 × 5 m⁄ s
𝑚
= 0,0474 kg⁄s
Keterangan :
𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )
𝑘𝑔
ρ𝑢 = Rapat massa udara ( 3)
𝑚
𝑉 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎(𝑚⁄𝑠)
Q = debit udara ( s )
ṁ𝑢 = laju aliran massa udara (kg/s)
2.4 Pemilihan Bahan dan Alat serta Perkiraan Biaya
Setelah melakukan perancangan, selanjutnya adalah memilih
bahan dan alat untuk pembuatan sistem saluran udara.
Adapun pemilihan bahan ini nantinya akan menentukan
jumlah biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan
sistem pengering. Berikut adalah rincian dari pemilihan
pembuatan sistem saluran udara:
a. Pipa Tembaga
Pipa yang digunakan mempunyai diameter 25,4 mm dan tebal 1,1 mm.
Pipa tembaga ini sebagai media penukar kalor, panas dari api kompor
gas elpiji di serap oleh pipa tembaga yang di bagian dalam dari pipa ini
terdapat udara yang mengalir dari blower sehingga udara yang
melewati pipa tembaga tersebut menjadi udara panas. Udara panas
tersebut dialirkan ke ruang pengering untuk mengeringkan bahan
makanan atau produk yang akan dikeringkan. Tembaga termasuk logam
yang memiliki daya hantar listrik dan termal yang tinggi. Tembaga
termasuk metal yang paling tua, karena banyak artefak dari tembaga
telah ditemukan pada tahun 8700 BC. Pipa tembaga dipilih karena
sangat cocok untuk pembuatan saluran udara. Pemilihan bahan ini
untuk pembuatan saluran karena memiliki sifat sebagai berikut:
a. Konduktivitas thermal yang tinggi.
b.Tahan karat, tembaga merupakan bahan anti korosi sehingga
mengilangkan karat pada sistem saluran
b. Blower
Blower yang digunakan bertipe sentrifugal blower berbahan
Aluminium berukuran 3 inch, dengan putaran maksimal
3000 rpm, Debit 510 m3/h, Daya sebesar 370 Watt,
Tegangan 220 Volt dan Arus sebesar 2 Ampere dengan
adjustable flow

Gambar 15. Blower Listrik 3 inch


Setelah menentukan material yang akan digunakan untuk
pembuatan saluran pengering, selanjutnya akan dihitung
jumlah perkiraan biaya yang harus di keluarkan untuk
mendapatkan material seperti di atas.
Penutup
Dari hasil perancangan sistem saluran udara alat pengering
emping dan kerupuk ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem saluran udara merupakan salah satu bagian dari mesin
pengering, tempat terjadinya aliran udara yang memanfaatkan
aliran udara keluaran blower yang masuk ke dalam ruang
pengering.
2. Kecepatan udara yang dipilih sebesar 5 m/s
3. Blower yang digunakan harus memiliki spesifikasi debit udara
minimal sebesar144 m3/hdengan laju aliran massa
4. Blower yang dipilih bertipe sentrifugal blower dengan variable
flow.

Anda mungkin juga menyukai