Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
2022
Standar Kompetensi Memelihara kompresor peralatan refrijerasi
Kompetensi Dasar Melaksanakan pemeriksaan dalam rangka pemeliharaan kompresor peralatan
refrijerasi
Indikator 1. Siswa mengetahui komponen-komponen refrigerasi pada Outdoor dan Indoor
Unit AC
2. Siswa dapat melakukan standar proses cleaning Outdoor dan Indoor Unit AC
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Teori Singkat :
AC Split merupakan salah satu mesin pendingin untuk penggunaan skala menengah,
sedangkan untuk skala besar biasanya menggunakan Split Duct atau AC Central/Chiller. Fungsi
AC adalah untuk mengkondisikan udara sesuai dengan apa yang kita inginkan. Biasanya
pengkondisian udara meliputi temperatur dan kelembapan udara (RH). Pada praktiknya, AC
hanya digunakan untuk mengatur temperatur. Untuk AC yang dapat mengatur kelembapan
udara, biasanya dilengkapi dehumidifier.
Outdoor unit berisi komponen condensing unit yang diantaranya kompresor, accumulator,
discharge line, fan, condenser, receiver tank dan komponen kelistrikan kompresor.
Indoor unit berisi evaporator, thermostat, XV, blower, filter, komponen sensor serta
komponen kelistrikan.
Langkah Kerja :
A. Outdoor unit
1. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
2. Sebelum unit dimatikan, ukur dan catat terlebih dahulu :
Arus starting dan running kompresor
Tekanan suction
Temperatur udara yang masuk ke kondenser
Temperatur udara yang keluar dari kondenser
Temperatur liquid line
Temperatur suction line
Temperatur evaporator
Temperatur suction
Temperatur udara masuk evaporator (setting temp. 16°C)
Temperatur udara keluar evaporator (setting temp. 16°C)
3. Matikan unit dan lepaskan source plug dari sumber tegangan.
4. Lepaskan casing outdoor unit dan insulasi kelistrikannya.
5. Bersihkan sirip-sirip condenser dengan air.
6. Keringkan condenser sebelum memasang unit.
7. Pasang kembali casing
8. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
9. Matikan unit dan lepaskan source plug dari sumber tegangan.
10. Lepaskan casing indoor unit dan insulasi kelistrikannya.
11. Bersihkan sirip-sirip evaporator dengan air.
12. Lepas filter dan bersihkan dengan air.
13. Keringkan unit sebelum dipasang.
14. Instalasi unit setelah semua terpasang, jalankan AC dan ukur dan catat kembali :
Arus starting dan running kompresor
Tekanan suction
Temperatur udara yang masuk ke kondenser
Temperatur udara yang keluar dari kondenser
Temperatur liquid line
Temperatur suction line
Temperatur evaporator
Temperatur udara masuk evaporator (setting temp. 16°C)
Temperatur udara keluar evaporator (setting temp. 16°C)
15. Bereskan semua peralatan dan kembalikan pada tempat semula.
16. Buatlah laporan kegiatan praktikum.
Tabel hasil Praktikum :
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa udara yang masuk dan keluar dari evaporator bisa berbeda?
2. Mengapa udara yang masuk dan keluar dari kondenser bisa berbeda?
3. Mengapa temperatur evaporator berbeda dengan temperatur suction?
4. Mengapa temperatur kondenser berbeda dengan temperatur liquid line?
5. Berapakah standar tekanan suction yang menggunakan R-22!
Jawaban
Mengetahui / Menyetujui, Blora, ..................................
Instruktur Praktikan
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
2022
Standar Kompetensi Memelihara kompresor peralatan refrijerasi
Kompetensi Dasar Melaksanakan pemeriksaan dalam rangka pemeliharaan kompresor peralatan
refrijerasi
Indikator 1. Siswa dapat mengetahui fungsi dan peralatan vacuum
2. Siswa dapat melaksanakan proses pemvakuman pada unit pendingin
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Teori Singkat :
Pompa Vacuum
Fungsi pemvakuman adalah untuk menurunkan tekanan suatu sitem di bawah tekanan
atmosfer. Pada kondisi ini gas-gas yang tak terkondensasi dalam sistem akan dibuang,
demikian pula uap air yang terkandung. Semua gas tersebut harus dibuang, karena dapat
mengganggu kinerja sistem, selain itu juga menyita tempat dalam sistem. Selain itu, gas-gas
selain refrigeran di dalam sistem akan menyebabkan kerja kompresor lebih besar dari yang
diperlukan.
Prinsip kerja pompa vakum adalah menyedot semua gas yang ada di dalam sistem,
dengan demikian semua partikel yang ada pun ikut tertarik. Proses ini terus dilakukan hingga
tekanan sistem mencapai tekanan di bawah tekanan atmosfer mendekati vakum (-1 atm atau
30 in.Hg vac).
Berikut ini dampak adanya udara dan uap air di dalam sistem:
1. Uap air dapat mengakibatkan terjadinya penyumbatan disaluran pipa kapiler atau dryer bila
membeku menjadi es.
2. Udara yang terjebak di saluran bertekanan tinggi di condenser dapat menyebabkan
kenaikan tekanan kondensing yang membahayakan kompresor.
3. Uap air dapat bereaksi dengan refrigerant bila memdapat pemanasan. Hasilnya adalah
senyawa asam hidrofluorik dan hidroklorik yang mengakibatkan kontaminasi pada
sistemnya.
4. Uap air dapat bereaksi dengan lubricant sehingga megubah karakteristik lubricant karena
oksidasi dan acidic.
5. Uap air menyebabkan terjadinya oksidasi.
6. Uap air dapat mempertebal lapisan pipa bagian dalam, sehingga menyebabkan efek
penyempitan pipa.
7. Uap air akan menyebabkan hidrolisis bila bereaksi dengan bahan isolasi sistetis.
Gambar Kerja :
Langkah Kerja :
Kesimpulan
Pertanyaan
Jawaban
Mengetahui / Menyetujui, Blora, ..................................
Instruktur Praktikan
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
2022
Standar Kompetensi Memelihara kompresor peralatan refrijerasi
Kompetensi Dasar Melacak gangguan pada kompresor peralatan refrijerasi
Indikator 1. Siswa dapat mengetahui fungsi dan peralatan untuk cek kebocoran
2. Siswa dapat melaksanakan proses untuk cek kebocoran
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Teori Singkat :
Bocor pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan bisa menjadikan gangguan yang
dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/AC.
Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah
pasti, adalah efek yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/AC, yaitu :
a. Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigeran charge.
b. Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan refrigerasi.
Ada dua metoda yang dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran, yaitu
a. Pressure Test Method
Metode melacak kebocoran menggunakan Pressure Test Method adalah mengisikan inert gas
ke dalam sistem refrigerasi hingga mencapai tekanan tertentu dan kemudian melacak lokasi
kebocoran dengan alat pendeteksi kebocoran. Gas yang digunakan untuk Pressure Test adalah
refrigerant yang sesuai dengan sistemnya tetapi untuk ekonomisnya maka dapat dilakukan
dengan menggunakan gas nitrogen kering atau campuran antara refrigeran dan gas nitrogen
kering. Alat pendeteksi kebocoran diantaranya :
Menggunakan busa sabun (Bubble test).
Halide Leak Detector adalah alat pelacak kebocoran dengan menggunakan halide torch.
Biasanya halide torch ini menggunakan gas buatan yang berwarna biru. Bila ia mencium
adanya gas bocor maka warnanya berubah menjadi kehijau-hijauan.
Electronic leak detector adalah pelacak kebocoran secara elektronik. Bila ia mendeteksi
adanya kebocoran gas maka ada indikator yang akan menunjukkan dapat berupa suara atau
secara visual. Zat pewarna atau Colored tracing agen.
b. Vacuum Method
sistem maka pada vacuum test sistemnya dibuat menjadi bertekanan negatif ( vacuum ). Untuk
membuat vacuum, digunakan alat khusus yang disebut : pompa vacuum atau vacuum pump.
Pompa vakum ini akan menghisap gas yang ada didalam sistem sampai mencapai tingkat
kevakuman tinggi. Kemudian sistemnya dibiarkan dalam keadaan tersebut selama lebih kurang
12 jam. Adanya kebocoran dalam salah satu lokasi akan menyebabkan tingkat kevakumannya
turun. Bila menjumpai keadaan seperti itu maka sistemnya harus diperiksa dengan metoda
pressure test lagi untuk memastikan lokasi bocornya.
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Periksa level oli pada pompa vacuum sebelum menjalankannya.
Langkah Kerja :
a. Vacuum method
1. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
2. Matikan unit lemari es dan lepaskan source plug dari sumber tegangan.
3. Pasang selang tekanan rendah (biru) manifold gage pada katup service suction.
1. Mas Pasang ukan selang tekanan tinggi (merah) manifold gage pada katup service discharge
(jika tidak ada, maka ditutup saja).
4. Pasang selang kuning (selang service) pada manifold gage pada pompa vacum.
5. Buka semua keran pada manifold gage semaksimal mungkin.
6. Jalankan pompa vacuum dan perhatikan tekanan pada manifold gage.
7. Standar waktu pemvakuman bergantung ukuran sistem, untuk lemari es di bawah ¼ HP
biasanya berkisar 15 - 30 menit. Sedangkan tekanan sistem yang divakum mendekati 30
in.Hg.
8. Setelah pemvakuman selesai, tutup semua keran setelah itu matikan pompa vacuum.
9. Tunggu 15-30 menit dan perhatikan tekanan pada manifold gage.
b. Pressure test method
2. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
3. Patikan unit dalam keadaan vakum.
4. Pasang selang tekanan rendah (biru) manifold gage pada katup service suction.
5. Pasang selang tekanan tinggi (merah) manifold gage pada katup service discharge (jika tidak
ada, maka ditutup saja).
6. Pasang selang kuning (selang service) pada manifold gage pada tabung refrigeran.
7. Buka keran pada tabung refrigeran sedikit saja.
8. Jalankan unit, dan buka keran tekanan rendah sedikit saja dan tutup. Lakukan berulang-
ulang sampai sistem bertekanan 5 psi.
9. Tutup refrigeran dan keran tekanan rendah dan kemudian lepaskan selang tekanan rendah
dari katup service suction.
10.Tempelkan busa sabun pada daerah pemipaan yang kritis, seperti sambungan pipa dan
katup service.
a. Vacuum method
Data Unit Hasil Pengukuran
Sebelum Pemvakuman Setelah Pemvakuman
Tekanan Unit
b. Pressure test method
Lokasi yang diamati Hasil Pengamatan Kebocoran
Ada Tidak
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa ketika terjadi kebocoran, maka tekanan unit yang sudah divakum akan naik!
2. Mengapa alat deteksi kebocoran yang paling sering digunakan adalah air sabun?
Jawaban
JOBSHEET - 4
CHARGING UNIT REFRIGERASI
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
Teori Singkat :
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Selalu didampingi instruktur ketika mengisi refrigeran.
Gambar Kerja :
Langkah Kerja :
Ampere unit
Temperatur input evaporator
Temperatur output evaporator
Temperatur output condenser
Tekanan Suction
Temperatur Condenser
Temperatur Kompresor
Kesimpulan
Pertanyaan
JOBSHEET - 5
PUMP DOWN UNIT AC
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
Teori Singkat :
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Selalu didampingi instruktur ketika melakukan proses pump down.
Gambar Kerja :
Langkah Kerja :
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa keran yang pertama kali ditutup adalah service valve liquid line?
2. Mengapa unit harus dimatikan ketika tekanan suction mendekati 5 psi?
Jawaban
Mengetahui / Menyetujui, Blora, ..................................
Instruktur Praktikan
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
Teori Singkat :
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Periksa rangkaian kerja kepada instruktur sebelum menjalankan unit.
Rangkaian Kerja :
a. Terminal CSR dari kompresor
Langkah Kerja :
A. Menentukan terminal C, S, R
1. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
2. Asumsikan terminal X, Y dan Z adalah terminal yang akan dicari C, S dan R nya.
3. Ukur hambatan pada titik Y – Z menggunakan AVO meter untuk mencari hambatan,
gunakan skala ohm terkecil. Catat hasil pengukurannya!
4. Ukur hambatan pada titik X – Z menggunakan AVO meter untuk mencari hambatan,
gunakan skala ohm terkecil. Catat hasil pengukurannya!
5. Ukur hambatan pada titik X – Y menggunakan AVO meter untuk mencari hambatan,
gunakan skala ohm terkecil. Catat hasil pengukurannya!
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa hambatan pada terminal C – S lebih besar daripada hambatan pada terminal C -
R?
2. Mengapa kelistrikan lemari es menggunakan PTC Relay, apakah ada komponen lain yang
bisa menggantikan PTC Relay? Jelaskan!
3. Jelaskan mekanisme kerja overload protector!
Jawaban
Mengetahui / Menyetujui, Blora, ..................................
Instruktur Praktikan
Oleh
Thobari, S.Pd
NIP. 1976 08 27 200801 1 003
2022
Standar Kompetensi Memelihara kompresor peralatan refrijerasi
Kompetensi Dasar Melacak gangguan pada kompresor peralatan refrijerasi
Indikator 1. Siswa mengetahui standar pemasangan unit AC
2. Siswa dapat melaksanakan proses pemasangan unit AC
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Teori Singkat :
AC atau Air Conditioning termasuk sistem refrigerasi yang berfungsi untuk menjaga
temperatur dan kelembapan udara sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada job sheet ini,
kita akan melaksanakan proses :
1. Instalasi unit indoor.
2. Instalasi out door.
3. Instalasi pemipaan.
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Pakaian yang diizinkan untuk praktek adalah pakaian kerja.
3. Selalu konsultasikan kepada instruktur untuk hal yang kurang dimengerti
Langkah Kerja :
a. Memasang indoor AC
1. Siapkan semua peralatan yang akan dibutuhkan dalam praktik.
2. Lepas mounting/holder dari unit, kemudian ukur dan tandai pada tembok dimana unit akan
dipasang. Hal ini untuk memudahkan teknisi untuk mengebor dinding secara tepat pada
saat pemasangan hanger.
Gambar di bawah adalah contoh hanger dari AC Daikin!
3. Pasang plug pada lubang dinding kemudian hanger dipasang dan dibaut.
Baut
Plug
4. Siapkan indoor unit, ukur lubang baut untuk holder dan lubang pemipaan. Kondisikan pipa
dengan menggabungkan pipa refrigeran, drainase, dan kabel kelistrikan dalam satu saluran
yang diinsulasi. Pastikan saluran drainase sudah diinsulasi tersendiri agar tidak terjadi short
pada kabel kelistrikan.
5. Bor dinding sesuai dengan perhitungan sebelumnya dengan sudut 45-60°. Gambar di
tengah merupakan contoh hasil dari pemasangan hanger dan lubang untuk pemipaan.
Pasang unit indoor dan masukan pipa ke dalam lubang pada dinding.
6. Siapkan peralatan untuk indoor unit. Pasang angle iron dengan terlebih dahulu mengukur
dudukan outdoor unit pada dinding. Pasang plug dan baut penguat untuk dudukan angle
iron.
7. Siapkan pipa yang telah diinsulasi untuk menyambung unit indoor dan outdoor. Pasang
protection pipe pada lubang dinding dan koneksikan sambungan flaring pada pipa liquid
line dan suction.
8. Pasang baut chasing indoor pada iron angle dan kencangkan. Sekarang kita koneksikan
sambungan flaring liquid line dan suction pada service valve suvtion dan liquid line pada
indoor unit.
9. Buka penutup service valve suction dan liquid line. Jika condensing unit telah terisi
refrigeran maka buka sisi liquid line dan buang sedikit refrigeran melalui service valve di
suction. Lalu buka sisi service valve pada suction (membuka dan menutup service valve
menggunakan kunci L). Jika belum terisi refrigeran, buka semua valve dan setelah itu vakum
unit. Pengisian refrigeran dilakukan setelah kelistrikan selesai dilaksanakan.
10.Koneksikan kabel kelistrikan, masing-masing kabel indoor dan outdoor yang berwarna sama
pada terminal. Tutup celah yang ada pada sambungan indoor dan outdoor dengan semen
untuk menghindari tetesan air. Cek kebocoran dengan air sabun pada tiap-tiap sambungan
pipa.
11.Nyalakan unit kemudian cek ampere, tekanan, temperatur out dan in condenser serta
temperatur out dan in evaporator.
Kesimpulan
Pertanyaan
1. Mengapa sudut pengeboran lubang dinding untuk pipa harus miring dan tidak boleh datar!
2. Bagaimanakah gambar instalasi pipa drainase yang baik?
Jawaban