Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTATION OF AGREEMENT (IOA)

PELAKSANAAN KERJASAMA

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI


STIKES HARAPAN IBU JAMBI
Nomor: ....../STIKES/JBI/..../HK-2020
Dengan
RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH JAMBI
Nomor: .................................................
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRAKTIK LAPANGAN

Pada Tanggal 13 Agustus s/d 2 September 2019, yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : apt. Rasmala Dewi, M., Farm
NIK : 20130230 19871005 038
Jabatan : Kepala Program Studi Farmasi
Alamat : Jln. Tarmizi Kadir No.71 Pakuan Baru Jambi
Telp. (0741) 7552270 Fax. (0741) 7552710

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu
Jambi yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Islam Arafah Jambi yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama didalam pelaksanaan


kerjasama disebut PARA PIHAK.
Bersama-sama menerangkan, bahwa kedua belah pihak sebagaimana tersebut diatas telah
bersepakat untuk saling mengikatkan diri satu dengan lainnya dalam perjanjian kerjasama
mengenai pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi
sebagai tempat penyelenggaraan Praktik Lapangan oleh Mahasiswa Program Studi Farmasi
Pihak I
Pihak II
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam pasal-pasal berikut:

Pasal 1
KetentuanUmum

Dalam perjanjian kerjasama ini, yang dimaksud dengan :


1. STIKES adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi.
2. Program Studi adalah Program Studi Farmasi
3. Ketua adalah Ketua Program Studi Farmasi
4. Dosen adalah tenaga pengajar di Program Studi Farmasi.
5. Rumah sakit adalah Rumah Sakit Islam Arafah Jambi
6. Clinik Intruktur adalah Pembimbing Farmasi di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi

Pasal 2
Maksud dan tujuan

1. Kerjasama yang dijalin antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini
bermaksud untuk menyelenggarakan Visi dan Misi masing-masing demi mencapai
tujuan nasional yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan
umum dalam bidang kesehatan, terutama pada bidang pendidikan kesehatan.
2. Maksud dan tujuan dari perjanjian adalah sebagai dasar pelaksanaan kerjasama dalam
menyelengarakan praktik klinik, di bidang kesehatan.

Pasal 3
Ruang Lingkup

Ruang lingkup kerjasama ini meliputi kegiatan pendidikan yaitu Praktik Lapangan,
berdasarkan tujuan yang telah disepakati.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

1. Mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku dari PIHAK KEDUA berhubungan
dengan penyelenggaraan Praktik lapangan.
2. Penyelenggaraan Praktik lapangan.
3. Mendapatkan bimbingan, binaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan Praktik
lapangan.
4. Mendapatkan hasil evaluasi dari pembimbing klinik (CI Lahan Praktik).
5. Dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada Pada PIHAK KEDUA.

Pihak I
Pihak II
Pasal 5
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

1. Menyediakan tempat praktik lapangan bagi PIHAK PERTAMA


2. Menyediakan tenaga pengajar dan tenaga pembimbing, sesuai kebutuhan dengan
kesepakatan PARA PIHAK.
3. Mengatur dan menyesuaikan jadwal penyelenggaraan Praktik lapangan yang diajukan
oleh PIHAK PERTAMA.
4. Dosen pembimbing praktek lapangan mendapat penghargaan jasa sesuai dengan
ketentuan dan kesepakatan dari PARA PIHAK.
5. Memperoleh biaya penyelenggaraan Praktik lapangan dari PIHAK PERTAMA,
Sesuai dengan Peraturan PIHAK KEDUA.

Pasal 6
Masa Berlaku dan Perubahan

1. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak tanggal ditanda tangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk jangka waktu 3 (Tiga) tahun.
2. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang kembali atau diperbaharui atau diakhiri
atas persetujuan PARA PIHAK.

Pasal 7
Pembiayaan

1. Biaya pelaksaan kegiatan pendidikan ditangguang oleh PIHAK PERTAMA.


2. Biaya kegiatan sebagaimana dimaksud ayat pertama yang didasarkana atas peraturan
yang berlaku sesuai dengan Perda setempat.
3. Biaya kegiatan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) disetor oleh PIHAK PERTAMA
ke Rumah Sakit Islam Jambi melalui rekening.
Pasal 8
Keadaan Memaksa (force Majeure)

1. Yang di maksud dengan keadaan memaksa dalam perjanjian kerjasama ini adalah
seluruh peristiwa yang terjadi di luar kemampuan masing-masing pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung, meskipun pihak yang mengalaminya tersebut telah
melakukan tindakan pencegahan dan kejadian itu secara nyata bukan disebabkan
karena kelalaian atau kesalah pihak tersebut misalnya, kejadian yang disebabkan oleh
gempa bumi, banjir, angin topan, halilintar, pemogokan demonstrasi, huru-hara, dsb.
2. Sehubungan dengan adanya keadaan memaksa tersebut, maka PARA PIHAK
dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam

Pihak I
Pihak II
melaksanakan perjanjian kerjasama ini sebagai akibat dari suatu peristiwa yang berada
diluar kekuasaan PARA PIHAK, sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) tersebut diatas.
3. Dalam hal terjadi memaksa sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) tersebut diatas
sehingga mempengaruhi kewajiban salah satu pihak, maka pihak yang mengalami
keadaan memaksa tersebut harus memberitahukan secara tertulis, kalau perlu disertai
dengan keterangan dari instansi yang berwenang atas kejadian keadaan memaksa
tersebut, kepada pihak lainnya dalam perjanjian kerjasama ini, yaitu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja, terhitung sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut.
4. Apabila pihak yang mengalami keadaan memaksa tersebut lalai untuk
memberitahukan kepada pihak lain dalam kurun waktu sebagaimana yang dimaksud
ayat 3 (tiga) tersebut diatas, maka seluruh kerugian, resiko dan konsekuensi yang
mungkin timbul adalah menjadi beban dan tanggung jawab pihak yang mengalami
keadaan memaksa tersebut.
5. Apabila pihak yang tidak terkena keadaan memaksa tersebut dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari kerja setelah menerima pemberitahuan secara tertulis seperti dimaksud
ayat 3 (tiga) tersebut di atas tidak memberitahukan jawabannya kepada pihak yang
terkena keadaan memaksa tersebut, maka penundaan/penghentian sementara
pekerjaan atau pembebasan sementara tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, dianggap telah memperoleh
persetujuan.

Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan

Apabila didalam melaksanakan perjanjian kerjasama ini timbul/terjadi perselisihan, maka


PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.

Pasal 10
Lain-lain

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengatur kapasitas pengiriman mahasiswa


maksimal 10 orang peserta didik per periode
2. Demi kelancaran pelaksanaan kerjasama ini kedua belah pihak mengadakan rapat
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun.
3. Hal-hal yang sifatnya teknis atau belum tertuang dalam keputusan ini akan ditindak
lanjuti dengan petunjuk pelaksanaan.
4. Bila ternyata kekeliruan di kemudian hari, maka perjanjian kerjasama ini dapat
ditinjau kembali.

Pihak I
Pihak II
DIKELUARKAN DI : JAMBI
PADA TANGGAL : 14 Agustus

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Clinic Intruktur Ka.Prodi Farmasi
Rumah Sakit Islam Arafah Jambi STIKES Harapan Ibu Jambi

Ns. Ana, S.Kep apt. Rasmala Dewi, M,. Farm


NIP. 197206112000122001 NIK. 20130230 1987 1005 038

Pihak I
Pihak II

Anda mungkin juga menyukai