Anda di halaman 1dari 8

ECONOMICS JOURNEY

MILTON FRIEDMAN: SANG EKONOM DAN BAPAK


MONETARISME

Nama : Sevanya Fildzah Setiawan

Kelompok : 4 (Milton Friedman)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap pemerintah negara di seluruh dunia termasuk pemerintah Indonesia dan


negara lain memiliki strategi yang berbeda-beda untuk mencapai tujuannya, walaupun
pada dasarnya tujuan tiap negara sama yakni untuk meningkatkan taraf hidup bangsa
tersebut dengan cara meningkatkan perekonomian semaksimal mungkin.
Perkembangan perekonomian global saat ini mengalami pergeseran pandangan
terhadap transaksi perdagangan antarnegara. Hal ini dimanfaatkan oleh negara-negara
di dunia, baik negara berkembang maupun negara maju. Peningkatan perekonomian
domestik suatu negara dapat dicerminkan dari meningkatnya
pertumbuhan ekonominya.

Milton Friedman disebut sebagai bapak monetarisme karena upayanya


menemukan teori kuantitas uang. Aliran pemikiran ini memandang jumlah uang
beredar sebagai penentu utama tingkat output nominal. Monetarisme adalah
pendukung teori kuantitas uang kontemporer dan Friedman dikaitkan sebagai orang
yang mempopulerkannya. Friedman adalah pendukung utama pemikiran ekonomi
monetaris. Dia secara legendaris mengatakan bahwa deflasi harga dapat diatasi
dengan “mengeluarkan uang dan helicopter”. Dia mengatakan pada tahun 1970 dalam
salah satu ceramahnya. “inflasi selalu dan di manapun merupakan
fenomena moneter”.
PEMBAHASAN

A. Biografi Milton Friedman

Milton Friedman adalah seorang ekonom, ahli statistik, sarjana, dan penulis
Amerika yang dikenang sebagai bapak monetarisme dan pendukung pasar bebas.
Milton Friedman adalah seorang ekonom terkenal yang lahir pada tanggal 31 Juli
1912 dari pasangan imigran Yahudi yaitu Saul Friedman dan Sarah Ethel di Brooklyn,
New York City (Cole, 115).

Pada usia dua puluh tahun, ia memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Rutgers
University dan melanjutkan studi Master di University of Chicago pada tahun 1933.
Ia kemudian memperoleh gelar PHD pada tahun 1946 dari Columbia University.
Setelah itu, dia mengajar di Universitas Chicago selama lebih dari tiga dekade. Pada
tahun 1952, ia dianugerahi Medali John Bates Clark yang memberikan penghargaan
kepada para ekonom di bawah usia empat puluh tahun atas pencapaian luar biasa
(Bandyk, 46).

Milton Friedman menerima pemenang Hadiah Nobel Memorial “dalam Ilmu


Ekonomi pada tahun 1976 atas prestasinya di bidang analisis konsumsi, sejarah
moneter, dan teori, dan atas demonstrasinya mengenai kompleksitas kebijakan
stabilisasi” (Bandyk, 46). Dia sebelumnya menjabat sebagai penasihat Presiden
Richard Nixon dan menjadi presiden American Economic Association pada tahun
1967.

Pada awal karirnya pada tahun 1950an dan 1960an, dukungan kuat Friedman
terhadap kebijakan moneter dibandingkan kebijakan fiskal dan pasar bebas atas
intervensi pemerintah dianggap radikal oleh komunitas makro ekonomi yang sudah
mapan, yang didominasi oleh posisi Keynesian bahwa kebijakan fiskal belanja
pemerintah dan kebijakan perpajakan untuk mempengaruhi perekonomian lebih
penting daripada kebijakan moneter pengendalian keseluruhan pasokan uang yang
tersedia bagi bank, konsumen, dan dunia usaha dan bahwa pemerintah yang
intervensionis dapat memoderasi resesi dengan menggunakan kebijakan fiskal untuk
menopang permintaan agregat, memacu konsumsi, dan mengurangi pengangguran.

Pada tahun 1977, Friedman pensiun dari Universitas Chicago dan menjadi
peneliti senior di Hoover Institution di Universitas Stanford. Ia juga menjadi penasihat
ekonomi Barry Goldwater yang merupakan calon presiden dari Partai Republik pada
tahun 1964 (Bandyk, 46). Pada tahun 1981, ia duduk di dewan penasihat kebijakan
ekonomi yang dipimpin oleh Presiden Reagan dan dianugerahi Presidential Medal Of
Freedom serta National Medal of Science, pada tahun 1988. Friedman meninggal
karena serangan jantung di San Francisco pada usia 94 tahun, di 16 November 2006
(Cole, 116).

B. Teori Milton Friedman

Profesor Milton Friedman dalam Studies in The Quantity of Money (1955)


mengembangkan teori kuantitas (klasik) sesudah Keynes. Teori moneter Keynes
merupakan pengembangan lebih lanjut dari aspek uncertainly (ketidakpastian) dan
expectations (harapan) dari teori Cambridge, sehingga muncul teori permintaan uang
untuk spekulasi. Teori kuantitas modern dari Friedman bisa ditafsirkan sebagai
pengembangan lebih lanjut dari aspek lain teori Cambridge, yaitu konsepsi bahwa
teori permintaan uang hanyalah satu penerapan dari teori umum mengenai
permintaan, sedang prinsip dasarnya sama yaitu pemelihan antara berbagai alternatif
oleh konsumen dalam hal permintaan uang (pemilik kekayaan).

Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan “Restatememt of Quantity


Theory” (penegasan kembali teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada
prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang tergantung pada
tiga hal yaitu : (a) total kekayaan yang dimiliki, dalam segala bentuk kekayaan ini
merupakan kendala anggaran (Budget Constraint), (b) harga dan keuntungan
(Return), dari masing-masing bentuk kekayaan, dan (c) selera dan preferensi pemilik
kekayaan. Analisis Friedman bertitik tolak pada keuntungan marginal dari proses
substitusi antar bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan
bentuk kekayaan lainnya. Dalam defenisinya yang paling luas kekayaan seseorang
adalah seluruh sumber pendapatan atau jasa yang dapat dikonsumsi.Dari sudut
pandang ini maka tingkat bunga menunjukkan suatu hubungan antara jumlah
kekayaan dengan pendapatan. Dimana seseorang yang mempunyai kekayaan akan
selalu berusaha untuk memilih bentuk-bentuk kekayaan sehingga mencapai kepuasan
maksimum. Hal ini dapat dicapai apabila tingkat substitusi antara satu bentuk
kekayaan dengan kekayaan lain sama.

Friedman melakukan beberapa penyederhanaan dalam perumusan fungsi


permintaan uang. Dia menganggap bahwa pemilik kekayaan bisa memilih lima
bentuk kekayaan untuk dipegang :

a. Uang tunai (M)

Hasil / imbalan (return) untuk aktiva yang dipegang dalam bentuk uang
tunai dapat berupa uang pula, misalnya bila uang disimpan dalam bentuk
tabungan atau rekening giro. Uang tunai merupakan alat untuk menyimpan
daya beli (store of Value) yang paling luwes dan alat untuk mempermudah
tukar menukar (means of exchange) yang paling efektif.

b. Obligasi (B)

Hasil yang diperoleh dari aktiva dalam bentuk obligasi adalah pendapatan
bunga (interest income) dan keuntungan kapital (capital gain). Interest
income adalah hasil/imbalan yang diperoleh oleh pemegang obligasi setiap
periode tertentu (setiap bulan atau tahun), yang jumlahnya tetap dan
dicantumkan dalam obligasi. Besarnya hasil ini ditentukan oleh tingkat
bunga yang berlaku (R). Sedangkan Capital Gain adalah keuntungan (atau
kerugian) yang bersumber dari naik turunnya harga pasar obligasi. Besar
kecilnya Capital Gain ditentukan oleh perubahan tingkat bunga dari waktu
ke waktu.Jika tingkat bunga (R) naik, maka harga obligasi turun dan jika
tingkat bunga turun, maka harga obligasi naik.

c. Saham – Saham atau equitas (E)

Hasil yang diperoleh dari saham atau equitas, dianggap oleh Friedman
serupa dengan hasil dari obligasi, hanya saja diasumsikan bahwa hasil
(dalalm satuan uang) untuk saham dipengaruhi oleh perubahan tingkat
harga.

d. Barang – barang fisik bukan manusia (G)

Hasil yang diperoleh dari aktiva fisik (G) ternyata merupakan kebalikan
dari hasil uang tunai. Apabila harga – harga naik, maka hasil yang
diperoleh dari uang tunai turun, tetapi hasil dari aktiva fisik (G) naik.
Sebaliknya bila harga – harga turun, hasil yang diperoleh dari aktiva uang
tunai (M) naik, sedangkan hasil dari aktiva fisik (G) turun. Jadi hasil yang
diperoleh dari uang tunai (M) maupun hasil dari aktiva fisik (G)
dipengaruhi oleh presentase perubahan harga.

e. Kekayaan Manusiawi / Human Capital (H)

Semakin besar aktiva manusiawi (H) yang dipegang relatif terhadap aktiva
– aktiva lain, maka akan semakin besar permintaan uang tunai orang
tersebut. Karena aktiva manusiawi tidak bisa diperjualbelikan seluwes
aktiva – aktiva lain. Untuk mengimbangi kekurangan fleksibilitas dari
struktur aktiva yang dipegangnya, ia akan cenderung memilih memegang
lebih banyak uang tunai (M) daripada aktiva – aktiva lain.

C. Implementasi Teori Permintaan Uang (Kuantitas Modern)

Teori permintaan uang ini diimplementasikan pada kebijakan moneter. Hal


tersebut disebabkan adanya relevansi antara variabel pendapatan (uang tunai, obligasi,
saham, barang fisik bukan manusia, kekayaan manusia, selera) dengan kebijakan
moneter. Pada teori ini mengharapkan penghasilan atau return dari kekayaan ( tidak
hanya uang) yang dipegang.
KESIMPULAN

Milton Friedman tentunya merupakan sosok yang patut diperhitungkan dalam kajian
ilmu ekonomi. Dia berhasil membuat nama legendaris untuk dirinya sendiri tidak seperti
kebanyakan ekonom di bidangnya. Terlepas dari pemikirannya yang berani dan pemikirannya
yang tak tergoyahkan mengenai pasar bebas, Friedman telah berkontribusi dalam pembuatan
kebijakan di beberapa negara.

Ia juga pernah duduk di dewan pembuat kebijakan penting di AS serta berkontribusi


pada berbagai forum penelitian ekonomi. Setiap teori atau pendukungnya menghadapi kritik,
sama seperti Friedman. Namun secara keseluruhan beliau telah memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam kajian ilmu ekonomi saat ini, hingga menjadi bapak monetarisme.
DAFTAR PUSTAKA

Bandyk, Matthew. “Milton Friedman.” Berita AS & Laporan Dunia. 2009, Jil. 146 Edisi 2,
hal46-46.
Cole, Julio. “Milton Friedman 1912-2006.” Tinjauan Independen .2007, Jil. 12 Edisi 1, hal
115-128.
Schwartz, Anna. “Kebijakan Moneter dan Warisan Milton Friedman.” Jurnal CATO 28.2
(2008): 255-262.

Anda mungkin juga menyukai