Anda di halaman 1dari 17

Volume 2 Nomor 1 Tahun 2019 P-ISSN : 2598-3083

e-ISSN : 2614-1469

PROSIDING
Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu

“ Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat


& Tantangan Era Revolusi 4.0 Industri “

LPPM Universitas Serambi Mekkah

Support by :
Seminar Nasional

SEMINAR NASIONAL
INOVASI PRODUK PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT
& TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pembicara:
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si
Prof. Dr. Abrar Muslim ST, M.Eng
Prof. Dr. Bansu Irianto Ansori, M.Pd

Editor :
Dr. Muhammad Usman, M.Pd
Said Ali Akbar, S.Pd, M.Si
T.M. Rafsanjani, SKM, M. Kes
Munawir, ST, MT
Vera Viena, ST., MT
Marisa Yoestara, S.Pd., M.A.(TESL)
Zulfan, ST., MT
Zaiyana Putri, S.Pd., M.Pd

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Banda Aceh, 14 Desember 2019
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat
& Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

SEMINAR NASIONAL
INOVASI PRODUK PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT
& TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pembicara:
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si
Prof. Dr. Abrar Muslim ST, M.Eng
Prof. Dr. Bansu Irianto Ansori, M.Pd

Editor :
Dr. Muhammad Usman, M.Pd
Said Ali Akbar, S.Pd, M.Si
T.M. Rafsanjani, SKM, M. Kes
Munawir, ST, MT
Vera Viena, ST., MT
Marisa Yoestara, S.Pd., M.A.(TESL)
Zulfan, ST., MT
Zaiyana Putri, S.Pd., M.Pd

Head Of Organizing Committee : Dr. Muhamad Saleh, M.Pd


Secretary of Organizing Committee : Dr. Evi Apriana, M.Pd
Cover Design Layout : T.M. Rafsanjani, SKM, M. Kes
Munawir, ST, MT
Publisher : LPPM Universitas Serambi Mekkah
Address : Jln T. Imum Lueng Bata Batoh – Banda Aceh
Email : semnaslppm@serambimekkah.ac.id
KATA PENGANTAR

Seminar nasional yang dilaksanakan di Universitas Serambi Mekkah dengan tema “


Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0“
merupakan seminar yang dianggap sangat penting, karena dewasa ini produk produk penelitian
yang di dapat belum memenuhi target tujuan penelitian nasional kita.
Tema tersebut dipilih dengan maksud untuk memberikan perhatian dunia akademik tentang
pentingnya pengembangan dan penguatan inovasi produk penelitian dalam menghadapi tantangan
perkembangan Era Revolusi Industri 4.0.
Para akademisi nasional telah banyak menghasilkan penelitian untuk menghadapi
globalisasi, namun masih banyak yang belum didiseminasikan dan dipublikasikan secara luas,
sehingga belum dapat di akses oleh masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, Sminar
nasional ini menjadi salah satu ajang bagi para akademisi nasional untuk mempresentsikan
penelitiannya sekaligus bertukar informasi dan memperdalam masalah penelitian, serta
mengembangkan kerjasama yang berkelanjutan.
Seminar ini diikuti oleh para peneliti dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan
memiliki berbagai multidisiplin ilmu yang telah membahas berbagai bidang kajian inovasi produk
penelitian pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk
memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Banda Aceh Bapak
Aminullah Usman yang telah berkenan membuka acara seminar nasional tersebut, begitu juga
penghargaan kami kepada para pembicara dan peneliti yang datang dari berbagai daerah di
Indonesia serta para panitia yang telah berupaya mensukseskan acara seminar ini. Smoga Allah
Swt meridhoi semua usaha baik kita, Amin!

Banda Aceh, 15 Desember 2019


Rektor Universitas Serambi Mekkah

Dr. H. Said Usman, S.Pd, M.Pd


Semnas Multidisiplin Ilmu
Universitas Serambi Mekkah
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

DAFTAR ISI PROSIDING SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
DESEMBER 2019

NO PENULIS JUDUL ARTIKEL HAL

1 Achmad Muhammad MODEL INSENTIF TAMBAHAN 1 - 8


BAGI DOSEN DARI LEBIHAN BKD

2 Anna Stasya Prima PELATIHAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM 9 - 13


Sari BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PRESENTATION, PRACTICE, AND
PRODUCTION (PPP) BAGI SISWA SD DI KELURAHAN
TUNGGURONO KOTA BINJAI
3 Arif Sardi KONSTRUKSI PRIMER UNTUK MENGISOLASIGEN 14 - 21
EKSOGLUKANASE BACILLUS SP. RP1
4 Badaruddin TRANSFORMASI INOVASI PRODUK PENELITIAN 22 - 31
DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

5 Bansu Irianto Ansari MENGGUNAKAN SOAL HIGHER-ORDER-THINKING 32 - 44


(HOT) UNTUK
MENGEMBANGKAN IDE DAN PROSES BERPIKIR
MATEMATIK SISWA BERDASARKAN STATUS DAN
TIPE SEKOLAH DAN ETNIS

6 Dody Firman PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN 45 - 60


PERPUTARAN KAS TERHADAP RETURN ON ASSET
PADA BANK DEVISA SWASTA NASIONAL YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2013-2017
7 Fadhil Surur KELEMBAGAAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN 61 - 74
HUTAN
DI DESA TANAH TOA KABUPATEN BULUKUMBA
8 Faisal Anwar PERAN DAN ANDIL KEPALA SEKOLAH DAN DINAS 75 - 91
PENDIDIKAN KOTA BANDA ACEH DALAM
PENYUSUNAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN MUTU GURU
9 Firmawati, S.Psi, M.Pd AKTUALISASI DIRI WANITA KARIR YANG 92 - 103
MENGURUS RUMAH TANGGA
DI GAMPONG KEURAMAT BANDA ACEH
10 Hade Chandra PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON 104 - 116
Batubara EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2013-
2017
11 Hade Chandra KKN UMSU GELOMBANG II FAKULTAS EKONOMI 117 - 123
Batubara DAN BISNIS
DESA BAGAN SERDANG KECAMATAN PANTAI
LABU
KABUPATEN DELI SERDANG
12 Irhamni PENGARUH KONSENTRASI LEACHATE TERHADAP 124 - 133
PERTUMBUHAN TUMBUHAN UJI
EFFECT OF LEACHATE CONCENTRATION ON
GROWTH TEST PLANTS
Semnas Multidisiplin Ilmu
Universitas Serambi Mekkah
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
13 Jasman Saripuddin PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI 134 - 147
Hasibuan TERHADAP KINERJA KARYAWAN

14 Junaidi MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN 148 - 163


PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN
STRATEGI THINK-TALK-WRITE
15 Lia hamimi DIAGNOSIS KESALAHAN SISWA DALAM 164 - 171
MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
TIGA VARIABEL
16 Masyudi ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 172 - 182
KESEMBUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS
PARU DI RUMAH SAKIT TINGKAT II ISKANDAR
MUDA
BANDA ACEH TAHUN 2018
17 Munawir ANALISA DAN EVALUASI PROTOTYPE 183 - 195
PENGINTEGRASIAN DATA P4GN MENGGUNAKAN
ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI ACEH
18 Musnizar Safari ANALISIS PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL 196 - 201
SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
19 Muyassir PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM 202 - 213
PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN DAN
MASYARAKAT SEJAHTERA DI KECAMATAN
INDRA JAYA KABUPATEN ACEH JAYA
20 J. Nurhawani, MA EKSISTENSI BAHASA ARAB DAN PROBLEMATIKA 214 - 221
PEMBELAJARANNYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI
4.0

21 Orin Asdarina ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS 222 - 231


SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SETARA
PISA KONTEN GEOMETRI
22 Rahmat Hidayat PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON 232 - 244
EQUTY TERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
23 Sri Ngayomi Yuda KKN UMSU GELOMBANG I FAKULTAS KEGURUAN 245 - 251
Wastuti DAN ILMU PENDIDIKAN DESA BAGAN SERDANG
KECAMATAN
PANTAILABU KABUPATEN DELI SERDANG
24 Syifaul Huzni STUDI PENGARUH ELEMENT SIZE PADA ANALISIS 252 - 257
ELEMEN HINGGA TERHADAP DISTRIBUSI
TEGANGAN PADA KASUS FRAKTUR TULANG TIBIA
25 T. Alamsyah ANALISIS PELAYANAN RUMAH SAKIT TERHADAP 258 - 273
KEPUASAN PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN
ACEH (JKA)
26 Umi Fathanah MODIFIKASI MEMBRAN POLYETHERSULFONE (PES) 274 - 285
MENGGUNAKAN PELARUT NORMAL METHYL
PYROLYDONE (NMP) SECARA NON-SOLVENT
INDUCE PHASE SEPARATION (NIPS)
27 Wahyuni HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA 286 - 293
DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR
28 Yadi Jufri GULMA TITHONIA DIVERSIFOLIA INSITU 294 - 302
PENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK SECARA
BERKELANJUTAN
Semnas Multidisiplin Ilmu
Universitas Serambi Mekkah
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
29 Yuhefizar PENERAPAN SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS 303 - 309
ELEKTRONIK (E-GOVERNMENT) DENGAN
PENDEKATAN BOTTOM-UP BERBASIS WEB DI
SUMATERA BARAT

30 Yulsafli PERBEDAAN DIALEK TAPAKTUAN DAN DIALEK 310 - 331


SAMADUA DALAM BAHASA JAMEE KABUPATEN
ACEH SELATAN
31 Zainal Putra INVESTIGASI KEPUASAN MAHASISWA PADA 332 - 341
LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI: BUKTI EMPERIS
DARI UNIVERSITAS TEUKU UMAR
32 Zulia Hanum ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN 342 - 357
PENERIMAAN PAJAK REKLAME
33 Azwir IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS 358 - 365
SERANGGA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
DI GAMPONG SUKAMULIA KECAMATAN LEMBAH
SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR

34 T.M. Rafsanjani FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN 366 - 375


KEJADIAN TUBERCULOSIS DI KABUPATEN NAGAN
RAYA
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA TANAMAN


JAGUNG (Zea mays L.) DI GAMPONG SUKAMULIA KECAMATAN LEMBAH
SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR

Azwir* Jalaluddin *Rubiah *Listiana

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiak
Universitas Serambi Mekkah
Email : azwir@serambimekkah.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Jenis-jenis serangga yang terdapat pada tanaman
jagung (Zea mays L.) di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar. 2) Tingkat keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) di
Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini
telah dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28 Februari 2018. Jenis penelitian yang dilaksanakan
adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode survei. Untuk mendapatkan data
dalam penelitian ini, penulis melakukan dengan cara capture re cpture yaitu tangkap, tandai,
lepaskan dan tangkap kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis
serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) ditemukan jenis kupu-kupu (Graphium
agamemnon, Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus) sebanyak 27 individu (8%),
populasi belalang (Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata) sebanyak 74
individu (22%), capung (Pantala flavescens, Orthetrum sabina dan Crocothemis servilia)
sebanyak 42 individu (12%), walang sangit (Leptocorisa acuta) sebanyak 43 individu (13%),
kepik hijau (Nezara viridula) sebanyak 70 individu (21%), semut hitam (Dolichoderus
thoracicus) sebanyak 68 individu (20%) dan ulat bulu (Macrothylacia rubi) sebanyak 13
individu (4%). Keanekargaaman serangga yang berhasil diperoleh meliputi 5 ordo, 10 famili,
13 spesies dan 253 individu. Kelimpahan serangga paling banyak ditemukan dari ordo
Hemiptera, famili Pentatomidae dengan jumlah 70 individu sedangkan yang paling sedikit
ditemukan adalah dari ordo Lepidoptera famili Lasiocampidae dengan jumlah 5 individu.

Kata Kunci : Keanekaragaman Jenis Serangga, Tanaman Jagung (Zea mays L.)

PENDAHULUAN
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat penting untuk dijadikan
sumber karbohidrat, selain gandum dan padi. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung memiliki
manfaat lainnya yaitu sebagai bahan pakan ternak dan bahan kosmetik. Dari seluruh kebutuhan jagung,
50% diantaranya digunakan untuk pakan, baik manusia maupun ternak (Zubachtirodin et al., 2007:75).
Beberapa penduduk daerah di Indonesia menggunakan jagung sebagai makanan pokok sehari-hari.
Dengan melihat peningkatan produksi jagung di Indonesia, maka pemanfaatan tanaman
jagung memiliki peluang untuk dikembangkan lagi. Penggunaan tanaman jagung di Indonesia semakin
meningkat, karena perannya untuk bahan pangan sebagai sumber karbohidrat dan protein, disamping
itu juga berperan sebagai bahan pakan ternak, bahan baku industri dan rumah tangga. Selain itu juga,
hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti
pembuatan pupuk kompos, kayu bakar, dan bahan kertas.

Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah


358
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara
lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung
adalah ulat Penggerek batang jagung, Kutu daun, ulat Penggerek tongkol, dan Thrips. Hama jagung
diketahui menyerang pada seluruh fase pertumbuhan tanaman, baik vegetatif maupun generatif.
Hama yang biasa ditemukan pada tanaman jagung adalah lalat bibit (Atherigona sp.),
penggerek batang (Ostrinia furnacalis), penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), pemakan daun
(Spodoptera litura), kutu daun (Aphis sp.) dan belalang (Locusta sp.). Hama - hama ini memberikan
kontribusi dalam kehilangan hasil tanaman jagung. Ketersediaan tehnologi penanganan hama ini telah
banyak dilakukan baik oleh Balai Penelitian Tanaman Seralia maupun lembaga-lembaga lain.
Tehnologi penanganannya dapat berupa pemanfaatan agen hayati, pola tanam, kultur tehnis, varietas
resisten, mekanis, dan kimiawi (Adnan, 2009:129).
Menurut Ross dkk, (2011:42) Peningkatan produksi pertanian seringkali dihadapkan pada
permasalahan gangguan serangan hama tanaman. Penyebab hama tanaman dapat berupa serangga dan
hewan vertebrata (seperti tikus, burung, babi hutan), tungau, dan moluska. Kerugian yang
ditimbulkannya beragam, tergantung beberapa faktor, seperti faktor makanan, iklim, musuh alami dan
manusia sendiri. Sehubungan Indonesia terletak di daerah tropis, maka masalah gangguan serangan
hama tanaman hampir selalu ada sepanjang tahun, hal ini disebabkan faktor lingkungan yang sesuai
bagi perkembangan populasi hama. Selain itu juga karena tanaman inangnya hampir selalu ada
sepanjang waktu. Gangguan serangan hama pada tanaman sangat merugikan, sehingga upaya
pengendaliannya harus senantiasa diupayakan.
Penyebab hama sebagian besar adalah berasal dari golongan serangga, namun demikian
serangga yang berperan sebagai hama ternyata hanya 1-2 persen saja, sedangkan sisanya yang 98-99
persen adalah merupakan serangga berguna yang dapat berperan sebagai parasitoid, predator,
penyerbuk (pollinator), pengurai (decomposer), dan serangga industri. Menurut ahli entomologi,
serangga terdiri 30 ordo, namun hanya 13 ordo yang merupakan ordo penting dalam perlindungan
tanaman. Pengenalan gejala serangan hama sangat penting untuk diketahui karena untuk menentukan
binatang penyebabnya umumnya lebih mudah diketahui dari gejala serangannya (Ross dkk, 2011:43).
Menurut Gullan dan Cranston (2005:92) Mengingat jumlahnya yang sangat banyak serangga
amat berperan bagi ekosistem dan bagi keberadaan manusia di bumi. Sebagai kelompok organisme
yang amat penting bagi ekosistem, para ahli menyatakan bahwa keberadaan suatu spesies beberapa
serangga dinyatakan sebagai‚ keystone spesies, misalnya peran rayap sebagai dekomposer, atau pun
serangga yang hidup dalam ekosistem akuatik, yang berperan dalam siklus nutrisi untuk kehidupan
organisme di dalam air. Untuk dapat memahami penyebaran dan kelimpahan suatu spesies kita perlu
mengetahui banyak hal, diantaranya: sejarah spesies tersebut; sumber daya alam yang dibutuhkan;
kecepatan kelahiran, kematian dan migrasi; interaksi sesama spesies dan spesies lain dan
pengaruh kondisi lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian
dengan judul “Identifikasi Keanekaragaman Jenis Serangga pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di
Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar”.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis-jenis serangga apa saja yang terdapat pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong
Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar?
2. Bagaimanakah tingkat keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) di
Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar?

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Jenis-jenis serangga yang terdapat pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong Sukamulia
Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.
2. Tingkat keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong
Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.
.
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
359
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

LANDASAN TEORI
Deskripsi Serangga
Serangga hidup didalam tanah, darat, udara maupun di air tawar, atau sebagai parasit pada
tubuh mahluk hidup lain, akan tetapi mereka jarang yang hidup di air laut. Serangga sering juga disebut
Heksapoda yang berarti mempunyai 6 kaki atau 3 pasang (Aziz, 2008:102). Sebagian besar spesies
serangga memiliki manfaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan
dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru ditemukan hampir setiap tahun. Tingginya jumlah serangga
dikarenakan serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang
bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi dan kemampuan menyelamatkan diri dari musuhnya
(Borror dkk, 1992). Ciri-ciri umum serangga adalah mempunyai appendage atau alat tambahan yang
beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas, tubuh terbungkus oleh zat khitin
sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya ruas-ruas tersebut ada bagian yang tidak berkhitin,
sehingga mudah untuk digerakkan. System syaraf tangga tali, coelom pada serangga dewasa bentuknya
kecil dan merupakan suatu rongga yang berisi darah (Hadi, 2009:75).

Klasifikasi Serangga
Serangga termasuk dalam filum Arthropoda. Arthropoda berasal dari bahasa yunani Arthro
yang artinya ruas dan Poda berarti kaki, jadi Arthropoda adalah kelompok hewan yang mempunyai
ciri utama kaki beruas-ruas (Borror dkk.,1996). Hadi (2009:81) menyatakan bahwa Arthropoda terbagi
menjadi 3 sub filum yaitu Trilobita, Mandibulata dan Chelicerata. Sub filum Mandibulata terbagi
menjadi 6 kelas, salah satu diantaranya adalah kelas Insekta (Hexapoda). Sub filum Trilobita telah
punah. Kelas Hexapoda atau Insekta terbagi menjadi sub kelas Apterygota dan Pterygota. Sub kelas
Apterygota terbagi menjadi 4 ordo, dan sub kelas Pterygota masih terbagi menjadi 2 golongan yaitu
golongan Exopterygota (golongan Pterygota yang memetaforsisnya sederhana) yang terdiri dari 15
ordo, dan golongan Endopterygota (golongan Pterygota yang metamorfosisnya sempurna) terdiri dari
3 ordo. Meyer (2003), membagi filum Arthropoda menjadi tiga sub filum, yaitu :
a) Subfilum Trilobita
Trilobita merupakan Arthropoda yang hidup di laut, yang ada sekitar 245 juta tahun yang lalu.
Anggota Subfilum Trilobita sangat sedikit yang diketahui, karena pada umumnya ditemukan
dalam bentuk fosil.
b) Subfilum Chelicerata
Kelompok Subfilum Chelicerata merupakan hewan predator yang mempunyai selicerae dengan
kelenjar racun. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah laba-laba, tungau, kalajengking dan
kepiting.
c) Subfilum Mandibulata
Kelompok ini mempunyai mandible dan maksila di bagian mulutnya. Yang termasuk kelompok
Mandibulata adalah Crustacea, Myriapoda, dan Insekta (serangga). Salah satu kelompok
Mandibulata, yaitu kelas Crustacea telah beradaptasi dengan kehidupan laut dan populasinya
tersebar di seluruh lautan. Anggota kelas Myriapoda adalah Millipedes dan Centipedes yang
beradaptasi dengan kehidupan manusia.

Menurut Jumar (2000:144) Pada klasifikasi biologi yang resmi, kelompok – kelompok
demikian disebut taksa (tunggal, takson). Taksa ini disusun oleh pola hirarki, kategori dan
tingkatan yang paling umum dipakai dalam sistem klasifikasi zoologi adalah sebagai berikut:

1. Kingdom
2. Filum
3. Sub filum
4. Super Kelas
5. Kelas
6. Sub Kelas
7. Cohort
8. Ordo
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
360
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

9. Sub Ordo
10. Super Famili
11. Famili
12. Sub Famili
13. Suku (Tribe)
14. Genus
15. Sub Genus
16. Spesies
17. Sub Spesies

Sedang kategori – kategori yang lazim digunakan adalah Filum, Kelas, Ordo, Famili,
Genus dan Spesies, dan kadang – kadang cukup dengan Ordo, Famili, Genus dan Spesies. Untuk
lebih jelas kita bisa perhatikan bagan klasifikasi serangga pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Bagan Klasifikasi serangga (Siwi, 2006)

Metamorfosis Serangga
Setelah telur menetas, serangga pradewasa mengalami serangkaian perubahan sampai
mencapai bentuk serangga dewasa (imago). Keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan ukuran
dinamakan metamorfosis. metamorfosis serangga dapat di bedakan menjadi empat tipe yaitu: tanpa
metamorfosis (Ametabola), metamorfosis bertahap (paurometabola), metamorfosis tidak sempurna
(hemimetabola), dan metamorfosis sempurna (holometabola) (Jumar, 2000).

Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah


361
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

Gambar 2. Daur Hidup Serangga Hemimetabola (Hadi, 2009).

Gambar 3. Daur Hidup Serangga Holometabola (Hadi, 2009)

Menurut Hadi (2009:48) Perubahan struktur tubuh pada serangga ini sangat besar dari berbagai
stadium. Serangga ini dianggap orang sebagai serangga yang maju perkembangannya dalam sejarah
evolusi serangga. Kelompok serangga ini disebut juga Holometabola. Contohnya adalah lalat, nyamuk
(Nematocera), pinjal (Siphonaptera), kumbang (Coleoptera), kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera),
semut, lebah dan tawon (Hymenoptera).

Tanaman Jagung (Zea mays L)


Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika dan
melalui Eropa menyebar ke benua Asia dan Afrika. Tanaman jagung ini merupakan jenis famili dari
Graminae (Zakaria, 2012). Tanaman jagung dapat digunakan sebagai hijauan pengganti rumput untuk
menjaga kontinyuitas ketersediaan pakan hijauan.

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman C4, sehingga mudah tumbuh dan beradaptasi
dengan lingkungan serta cuaca sekitar, walaupun ada faktor yang menghambat pertumbuhan dan
produksinya yaitu temperatur dan kelembaban lingkungan. Produksi fodder jagung yang dihasilkan
dari biji jagung sebanyak 713 gram menghasilkan sekitar 2 kali lipat hijauan segar dengan umur panen
13 hari (Prihartini, 2014). Sneath dan Mclntosh (2003) menyatakan bahwa fodder yang berasal dari 1
kg biji yang ditanam dengan sistem hidroponik dapat menghasilkan 6 sampai 10 kg hijauan segar
selama ± 2 minggu.
Budiman (2012:110) menjelaskan bahwa, jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu
siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua merupakan tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman
jagung sangat bervariasi yaitu mencapai 1 m – 3 m, adapun yang mencapai 6 m. Tinggi tanaman bisa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan, meskipun beberapa varietas
bisa menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Jagung termasuk tanaman biji berkeping tunggal (monokotil), jagung tergolong berakar serabut. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
362
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana
sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi dan gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh
pesat sehingga tanaman berbentuk roset.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif. Pada penelitian
ini menggunakan metode survei dengan teknik eksplorasi yaitu segala cara untuk menetapkan
lebih teliti atau seksama dalam suatu penelitian, dan dokumentasi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian deskripsi ini adalah mengumpulkan spesimen, mendeskripsikan,
mengidentifikasi, mengklasifikasi dan selanjutnya menginventarisasi.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaring serangga, berfungsi untuk menangkap
serangga, kamera, tempat penampungan serangga. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penanda, dalam hal ini digunakan stipo atau spidol, tali plastik.
Untuk mendapatkan data yang akurat, maka perlu dilakukan pembagian wilayah secara
acak/random yang terdiri dari block-block pengamatan yaitu wilayah A seluas 10 meter persegi,
wilayah B seluas 10 meter persegi, wilayah C seluas 10 meter persegi, dan wilayah D seluas 10 meter
persegi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode jelajah, dimana sampel dikumpulkan dengan
cara sweeping dan menangkap sampel dengan menggunakan jaring serangga (insect net). Cara
menangkap serangga yaitu dengan mengayunkan jaring serangga (insect net) tersebut pada tanaman
atau pada wilayah sampel yang telah ditentukan. Data dikumpulkan dengan metode Capture Recapture
(tangkap, tandai, lepas, kemudian tangkap kembali. Tujuan dari capture recapture adalah untuk
mengetahui kepadatan atau jumlah individu yang diambil atau bergerak dalam suatu wilayah. Metode
ini hanya membutuhkan waktu dua periode sensus. Periode pertama adalah periode penangkapan
kemudian menghitung lalu ditandai. Setelah ditandai serangga tersebut dilepaskan kembali. Periode
kedua yaitu setelah satu jam dari penangkapan pertama.

HASIL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan di areal perkebunan jagung masyarakat di Gampong Sukamulia
Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar sejak tanggal 26 sampai 28 Februari 2018.
Penelitian ini hanya dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis serangga pada tanaman
jagung (Zea mays L). Berdasarkan hasil penelitian yang telah diidentifikasi maka telah ditemukan
beberapa jenis serangga sebagaimana terlihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jumlah Spesimen Serangga yang ditemukan pada Areal Perkebunan Jagung Masyarakat di
Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Tangkapan
No Ordo Famili Spesies Bertanda Jumlah
I II
Papilionidae Graphium agamemnon 2 3 2 7
Mycalesis horsfieldii 3 2 1 6
Nymphalidae
1 Lepidoptera Hypolimnas misippus 3 3 3 9
Noctuidae Plusia chalcites 3 1 1 5
Lasiocampidae Macrothylacia rubi 5 3 3 11
Caelifera Melanoplus differentialis 11 9 4 24
2 Orthoptera
Pyrgomorphidae Atractomorpha crenulata 5 7 2 14
Pantala flavescens 5 4 2 11
3 Odonata Libellulidae Orthetrum sabina 8 7 3 18
Crocothemis servilia 2 3 1 6

Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah


363
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

Coreidae Leptocorisa acuta 10 14 5 29


4 Hemiptera
Pentatomidae Nezara viridula 18 20 8 46
5 Hymenoptera Formicidae Dolichoderus bituberculatus 26 29 12 67
Jumlah Total 101 105 47 253

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di areal perkebunan jagung masyarakat di


Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, serangga yang diperoleh
pada perkebunan jagung masyarakat di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah
Kabupaten Aceh Besar terdapat 5 ordo, 10 famili, 13 spesies dan 253 individu. Adapun ordo yang
dimaksud yaitu Ordo Lepidoptera, famili Papilionidae (Graphium agamemnon), famili Nymphalidae
(Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus), famili Noctuidae (Plusia chalcites) dan famili
Lasiocampidae (Macrothylacia rubi), Ordo Orthoptera famili Caelifera (Melanoplus differentialis),
famili Pyrgomorphidae (Atractomorpha crenulata), Ordo Odonata famili Libellulidae (Pantala
flavescens, Orthetrum sabina, dan Crocothemis servilia), Ordo Hemiptera famili Coreidae
(Leptocorisa acuta) famili Pentatomidae (Nezara viridula), Ordo Hymenoptera famili Formicidae
(Dolichoderus bituberculatus). Adapun tingkat kepadatan populasi serangga pada tanaman jagung di
Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, seperti pada tabel 2
berikut ini:

Tabel 2. Populasi Serangga pada Tanaman Jagung di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah
Seulawah Kabupaten Aceh Besar.
Kupu- Walang Kepik Semut
Wilayah Belalang Capung Ulat Bulu
Kupu Sangit Hijau Hitam
A 4 35 14 15 15 15 3

B 3 15 12 7 20 12 0

C 12 12 8 6 14 26 4

D 8 12 8 15 21 15 6

Jumlah 27 74 42 43 70 68 13

Persentase 8% 22% 12% 13% 21% 20% 4%

Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jenis serangga yang paling banyak
ditemukan pada Tanaman Jagung di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten
Aceh Besar adalah belalang (Ordo Orthoptera) dengan jumlah 74 individu dan tingkat persentase
mencapai 22%. Berdasarkan data tabel tersebut maka dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Kupu-Kupu
4% 8%
20% Belalang
22%
Capung
21% 12% Walang Sangit
13% Kepik Hijau
Semut Hitam
Ulat Bulu

Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah


364
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.23 dan grafik 4.1. maka dapat diketahui bawah jenis serangga pada
perkebunan tanaman jagung di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar yang paling banyak ditemukan adalah populasi Belalang .dengan jumlah 74 individu (22%),
kepik hijau 70 individu (21%), semut hitam 68 individu (20%), Walang Sangit 43 individu (13%),
Capaung 42 individu (12%), Kupu-kupu 27 individu (8%) dan Ulat bulu 13 individu (4%).
Berdasarkan hasil data tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan serangga yang terdapat di
perkebunan jagung terdiri dari 5 ordo yaitu Ordo Lepidoptera, Ordo Orthoptera, Ordo Odonata, Ordo
Hemiptera, Ordo Hymenoptera. Menurut Fahzur (2012:39) Serangga hama atau serangga pemakan
tumbuhan umumnya termasuk ke dalam ordo Lepidoptera, Hymenoptera, serta Hemiptera, adapula
beberapa jenis dari ordo serangga tersebut yang bersifat entomofaga, seperti beberapa ordo
Hymenoptera yang berperan sebagai penekan atau pengendali serangga secara alami (pengendalian
hayati).
Setelah dilakukan penelitian jumlah individu dari populasi pada perkebunan tanaman jagung
di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar ditemukan kupu-kupu
(Graphium agamemnon, Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus) sebanyak 27 individu,
populasi belalang (Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata) sebanyak 74 individu,
capung (Pantala flavescens, Orthetrum sabina dan Crocothemis servilia) sebanyak 42 individu,
walang sangit (Leptocorisa acuta) sebanyak 43 individu, kepik hijau (Nezara viridula) sebanyak 70
individu, semut hitam (Dolichoderus thoracicus) sebanyak 68 individu dan ulat bulu (Macrothylacia
rubi) sebanyak 13 individu.
Tanaman Jagung (Zea mays L.) tidak selamanya hidup tanpa gangguan, kadang tanaman
mengalami gangguan oleh binatang lain atau organisme kecil. Hewan dapat disebut hama karena
mereka mengganggu tanaman dengan memakannya. Menurut Surtikanti (2011:497) Di pertanaman
jagung ada beberapa jenis hama yang diantaranya berstatus penting yaitu lalat bibit (Atherigona sp.),
ulat tanah (Agrothis sp.), lundi/uret (Phylophaga hellen), penggerek batang jagung (Ostrinia
furnacalis), ulat grayak (Spodoptera litura, Mythimna sp.), penggerek tongkol (Helicoverpa
armigera), dan wereng jagung (Peregrinus maydis).
Serangga mempunyai jumlah terbesar dari seluruh spesies yang ada di bumi ini, serangga
tersebut mempunyai berbagai macam peranan dan keberadaannya ada di mana- mana (Suheriyanto,
2008). Keberadaan serangga di alam dengan jumlah yang berlipat dari jumlah manusia dan hewan.
Hal ini dikarenakan serangga mampu berkembang biak dengan sangat banyak dan cepat. Sehingga
serangga dijadikan suatu hewan yang sangat penting di ekosistem dan kehidupan manusia.
Keanekaragaman Serangga pada perkebunan jagung di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah
Seulawah Kabupaten Aceh Besar memiliki tingkat keragaman spesies yang rendah, hal tersebut
memiliki urgensi hanya sejenis varietas tanaman, sebagaimana hasil penelitian Akhmad Rizali bahwa
semakin banyak varietas tanaman pada areal perkebunan maka tingkat keanekaragaman jenis serangga
akan semakin tinggi.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong
Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar ditemukan jenis kupu-kupu
(Graphium agamemnon, Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus) sebanyak 27 individu (8%),
populasi belalang (Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata) sebanyak 74 individu
(22%), capung (Pantala flavescens, Orthetrum sabina dan Crocothemis servilia) sebanyak 42 individu
(12%), walang sangit (Leptocorisa acuta) sebanyak 43 individu (13%), kepik hijau (Nezara viridula)
sebanyak 70 individu (21%), semut hitam (Dolichoderus thoracicus) sebanyak 68 individu (20%) dan
ulat bulu (Macrothylacia rubi) sebanyak 13 individu (4%) dalam empat wilayah yaitu wilayah A, B,
C dan D.
Keanekargaaman serangga yang berhasil diperoleh meliputi 5 ordo, 10 famili, 13 spesies dan
253 individu. Adapun ordo dan famili yang dimaksud yaitu 1) Ordo Lepidoptera, famili Papilionidae
(Graphium agamemnon), famili Nymphalidae (Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus), famili
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
365
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMU
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Vol. 2 No. 1 Tahun 2019

Noctuidae (Plusia chalcites) dan famili Lasiocampidae (Macrothylacia rubi), 2) Ordo Orthoptera
famili Caelifera (Melanoplus differentialis), famili Pyrgomorphidae (Atractomorpha crenulata), 3)
Ordo Odonata famili Libellulidae (Pantala flavescens, Orthetrum sabina, dan Crocothemis servilia),
4) Ordo Hemiptera famili Coreidae (Leptocorisa acuta) famili Pentatomidae (Nezara viridula), 5)
Ordo Hymenoptera famili Formicidae (Dolichoderus bituberculatus).
Kelimpahan serangga paling banyak di temukan dalam empat wilayah A, B, C, dan D pada
tanaman jagung (Zea mays L.) adalah dari ordo Hemiptera, famili Pentatomidae dengan jumlah 70
individu sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah dari ordo Lepidoptera famili Lasiocampidae
dengan jumlah 5 individu.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2009. Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Aziz, Abdul, dkk. 2008. Alam pun Bertasbih. Jakarta : Balai Pustaka.
Borror, dkk. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Budiman, H. 2012. Budidaya Jagung Organik. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Fahzur. 2012. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Taman Nasional Way Kambas Lampung. Skripsi
Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Gullan dan Cranston. 2005. The Insects An Outline of Entomology. Blacwellsci. California.
Hadi, Mochammad, 2009. Biologi Insecta Entomologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta
Meyer, J.R. 2003. Departemen of Entomology. NC State Universty. http:www.cals.nsc.edu/courselent
425.
Prihartini, S. 2014. Pengaruh Saat Tanam dan Populasi Jagung terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman dalam Sistem Tumpang Gilir Kedelai Jagung. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah
Mada. Tesis.
Ross, dkk. 2011. Physiology and Biochemistry of Tobacco Plants. Inc: Stroudsburg.
Siwi, S., 2006. Peran Ilmu Biotaksonomi Serangga Dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di
Era Globalisasi. Berita Biologi Vol. 8, No.1.April 2005.
Surtikanti. 2011. Hama dan Penyakit Penting Tanaman Jagung dan Pengendaliannya. Seminar
Nasional Serealia 2011. Balai Penelitian Tanaman Serealia
Zakaria, dkk. 2012. Assessing the Performance of Information Technology Strategic Planning for
Organization Using Performance
Measurement Framework. In International Conference on Computer & Information Science (ICCIS).
IEEE, pp. 164–169.
Zubachtiroddin, et al. 2007. Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung. Dalam Jagung
Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Litbang Pertanian, Puslitbangtan, Hal 462−473.

Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah


366
Diterbitkan Oleh :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Serambi Mekkah

Anda mungkin juga menyukai