“… perlu adanya hukum agraria nasional, yang berdasarkan atas hukum adat tentang
tanah …”
“ Hukum araria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat…”
Kata “berdasarkan dan “ialah” tersebut menunjukkan adanya hubungan fungsional antara Hukum
Adat dan Hukum Tanah Nasional.
Yang dipakai sebagai sumber utama bagi pembangunan HTN adalah KONSEPSINYA,
ASAS-ASASNYA, LEMBAGA-LEMBAGANYA DAN SISTEMNYA.
Yang dipakain sebagai suber plenegkap adalah Norma-norma hukum adat, yaitu norma yang
masih berlaku pada saat dibutuhkan diotempat dimana terjadi permasalahan, sementara
hukum tanah kita belum mengatur hal tersebut, sepanjang tidak bertentanagn dengan UUPA,
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kepentingan bangsa dan nergara. .
3. ASAS-ASAS.
Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan bahwa bumi, air dan ruang angkasa Indonesia, termasuk
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, merupakan Karuniah Tuhan Yang maha Esa
kepada Bangsa Indonesia.
Asas Kebangsaan dalam Hukum Tanah nasional berarti hukum tanah nasional memperhatikan
semangat kebangsaan atau kenasionalan.
Hal tersebut terlihat dalam ketentuan Pasal 1 ayat 1 UUPA yang menentukan bahwa “
Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat Indonesia, yang
bersatu sebagai Bangsa Indonesia.”
Pasal 9 ayat 1 UUPA, yang menetukan hanya WNI yang dapat mempunyai hubungan yg
terkuat dengan tanah di Indobesia, jadi hanya WNI dapat mempunyai hak milik.
Jadi tidak ada perbedaan di dalam pemilikan tanah yang didasarkan pada penggolongan
penduduk maupun perbedaan gender.
4. LEMBAGA-LEMBAGA.