DISUSUN OLEH:
TEGAR HERMAWAN TAHIR
(22/504673/TK/55211)
Rombongan C1 (Jumat 07.30 – 09.00)
ASISTEN ACARA :
ALFU AFKAR ANNIFFARI
BETHARI AMELIA NUR RACHMADIANTI
KURNIA HANIF I.
NUR DWI ASTUTI
YOGYAKARTA
2023
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi Sayatan
Warna : Putih Krem (//)
: Putih abu-abu kecoklatan (X)
Ukuran Kristal :
Sangat Halus (< 0.05mm) Sedang (1 – 5 mm) Sangat Kasar ( > 30 mm)
Komposisi Mineral
No Mineral MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 Rata-rata
1. Kuarsa 40 20 10 23,33
2. Sericite 35 20 30 28,33
3. Vuggy 13 30 40 27,66
5. Muscovite 2 15 5 7,33
6. M. Oksida
7.
8.
Total
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi Mineral
Nama Mineral Primer
Sifat Optis
Kuarsa
Warna Colorless
Ukuran <0,1 – 1 mm
Bentuk kristal Anhedral
Belahan Tidak ada
Pecahan Konkoidal
Relief Tinggi
Pleokroisme -
Warna Interferensi Abu-abu
Gelapan 21 derajat
Kembaran -
Nama Mineral Sekunder
Sifat Optis
Muscovite Sericite
Warna Coklat Krem
Ukuran 0,5 – 0,1 mm <0,1 mm
Bentuk kristal Anhedral Anhedral
Belahan 1 arah -
Pecahan - -
Relief Sedang Sedang
Pleokroisme Lemah -
Warna Interferensi Kuning emas Krem
Gelapan 18 -
Kembaran - -
// X
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Berikut adalah langkah-langkah umum yang terjadi dalam proses alterasi hidrotermal serisitik:
2. Reaksi dengan batuan: Air hidrotermal yang kaya akan zat-zat terlarut akan berinteraksi
dengan batuan yang terpapar. Reaksi ini dipengaruhi oleh suhu, tekanan, pH, dan
komposisi kimia air dan batuan. Salah satu mineral yang umum terbentuk dalam proses
alterasi hidrotermal serisitik adalah serisit, yang terbentuk dari reaksi feldspar dengan air
panas dan asam.
3. Alterasi mineral: Batuan yang terpapar oleh air hidrotermal akan mengalami perubahan
mineralogis. Mineral-mineral tertentu akan mengalami alterasi atau penggantian dengan
mineral baru yang terbentuk dari reaksi dengan air hidrotermal. Dalam proses alterasi
hidrotermal serisitik, serisit yang terbentuk akan menggantikan mineral feldspar dalam
batuan.
5. Pembentukan mineral tambahan: Selain serisit, proses alterasi hidrotermal serisitik juga
dapat menghasilkan mineral-mineral tambahan seperti kuarsa, pirofilit, dan klorit.
Pembentukan mineral tambahan ini dipengaruhi oleh kondisi kimia dan fisika lingkungan
hidrotermal.
Proses alterasi hidrotermal serisitik merupakan salah satu mekanisme penting dalam
pembentukan deposit mineral seperti emas, perak, tembaga, dan seng
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Interpretasi :
Daftar Pustaka :
Lowell, J. D. (Ed.). (2004). Hydrothermal processes at seafloor spreading centers. Springer
Science & Business Media.
Sillitoe, R. H. (2005). Supergene oxidation of copper deposits: Zoning and distribution of copper
oxide minerals. Economic Geology
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi Sayatan
Warna : Putih Krem (//)
: Krem Kehitaman (X)
Ukuran Kristal :
Sangat Halus (< 0.05mm) Sedang (1 – 5 mm) Sangat Kasar ( > 30 mm)
Komposisi Mineral
No Mineral MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 Rata-rata
1. Kuarsa 30 30
2. Kalsit 30 30
3. Klorit 20 20
4. Epidot 20 20
5.
6.
7.
8.
Total
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi Mineral
// X
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Proses alterasi hidrotermal silisik adalah suatu proses di mana mineral-mineral silikat dalam
batuan mengalami perubahan atau transformasi akibat aksi larutan hidrotermal yang kaya
silika. Proses ini terjadi ketika air panas dan larutan hidrotermal yang mengandung silika
berinteraksi dengan batuan di lingkungan hidrotermal. Berikut adalah tahapan umum yang
terjadi dalam proses alterasi hidrotermal silisik:
1. Pengarangan: Pengarangan adalah tahap awal dari alterasi hidrotermal silisik, di mana
batuan terpapar oleh larutan hidrotermal yang mengandung silika. Silika terlarut
dalam air akan bereaksi dengan mineral-mineral di batuan, seperti feldspar, mika, atau
batuan volkanik, membentuk silika baru yang lebih stabil, seperti kuarsa.
3. Penggantian mineral: Selain kuarsa, mineral-mineral silikat asli dalam batuan juga
dapat mengalami penggantian dengan mineral-mineral baru yang terbentuk selama
alterasi hidrotermal silisik. Misalnya, feldspar dapat mengalami penggantian dengan
mineral seperti serisit atau kuarsa.
5. Perubahan tekstur: Proses alterasi hidrotermal silisik dapat mengubah tekstur batuan.
Batuan yang semula padat dapat menjadi porfirik, di mana kristal-kristal kuarsa atau
mineral-mineral silikat lainnya mengisi ruang kosong dalam batuan yang terpapar
larutan hidrotermal.
Proses alterasi hidrotermal silisik dapat memiliki berbagai dampak pada batuan, termasuk
perubahan mineralogi, tekstur, dan sifat fisik. Pemahaman tentang proses ini penting dalam
eksplorasi dan penilaian potensi deposit mineral, terutama untuk deposit yang terkait dengan
sistem hidrotermal silisik, seperti emas epitermal dan deposit mineral lainnya.
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Interpretasi :
Daftar Pustaka :
Lowell, J. D. (Ed.). (2004). Hydrothermal processes at seafloor spreading centers. Springer
Science & Business Media.
Sillitoe, R. H. (2005). Supergene oxidation of copper deposits: Zoning and distribution of copper
oxide minerals. Economic Geology