KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI

ACARA 6: BATUAN ALTERASI

DISUSUN OLEH:
MICHEL THOURIQAC CAYOTE FANDA
(20/460305/TK/50894)

ASISTEN ACARA:
ALFU AFKAR ANNIFFARI
LISMADHANA IMAWAN
SARAH RANIA JASMINE

ASISTEN KELOMPOK:
VERONIKA DIAN PUSPITASARI

YOGYAKARTA
NOVEMBER
2021
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM PETROGRAFI

PETROGRAFI BATUAN ALTERASI

Nama : Michel Thouriqac Cayote Fanda

NIM : 20/460305/TK/50894
Kode Sayatan : FKM-105

Asisten :

Deskripsi Sayatan
Warna : colorless, bercak coklat kekuningan (//)
abu-abu keputihan, bercak warna terang (X)
Ukuran Kristal :
Sangat Halus (< 0.05mm) Sedang (1 – 5 mm) Sangat Kasar ( > 30 mm)

Halus (0.05 mm – 1 mm) Kasar ( 5 - 30cm)

Komposisi Mineral (%)

No Mineral MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 Rata-rata
1. kuarsa 24

2. mineral mika 5

3. klorit 5

4. azurite 10

5. albit 56

6.
7.
8.
Total 100
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Deskripsi Mineral
Nama Mineral Primer
Sifat Optis
kuarsa mineral mika azurite
Warna colorless, coklat- colorless
colorless kekuningan
Ukuran
Bentuk kristal anhedral-subhedral subhedral euhedral-subhedral
Belahan - 1 arah perfect-fair, 1-2 arah
Pecahan uneven
micaceous
uneven
Relief rendah tinggi tinggi
Pleokroisme -
kuat ada
Warna Interferensi warna cerah orde
abu-abu, orde 1 variatif, orde I-II tinggi
Gelapan bergelombang lurus-miring tidak teramati
Kembaran - lamellar -
Nama Mineral Sekunder
Sifat Optis
klorit albit
Warna colorless-hijau pucat colorless
Ukuran
Bentuk kristal subhedral euhedral-subhedral
Belahan perfect, 1 arah perfect, 1 arah
Pecahan uneven uneven
Relief rendah-sedang rendah
Pleokroisme sedang -
Warna Interferensi kebiruan, orde I-II abu-abu - kuning,
orde I
Gelapan lurus, paralel paralel
Kembaran - polysynthetic

Gambar Sayatan (MP : mm)

// X

Sc: https://www.rockptx.com/fkm-101-to-fkm-125/
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Proses Alterasi Hidrotermal : Penggantian mineral

Intensitas alterasi : sedang

Nama batuan asal (bila teramati) : gneiss mika

Pengaruh Alterasi Hidrotermal

terhadap batuan : Alterasi selektif

Mineral kunci/ penciri alterasi : Klorit, albit

Tipe alterasi : Propilitik

Ditandai dengan kehadiran mineral klorit dan albit (pada sampel), berlangsung pada tingkat suhu 250° (Corbett & Leach,

1998). Komposisi fluida hidrotermal memiliki nilai pH netral, dengan kandungan relatif tinggi

Interpretasi :
batuan menunjukkan alterasi parsial pada mineral mika menjadi klorit, yang di mana sedari awal mineral mika telah menunjukkan
skistositas, yang artinya kemungkinan batuan asal merupakan gneiss yang mengandung mika. Pada zona plagioklas, terdapat admixture
mineral albit dengan kuarsa, dengan perbandinga kurang-lebih 3/7, dan terdapat partikel kecil azurite, yang menandakan batuan
merupakan dengan deposit Cu.

Daftar Pustaka :
Browne, P. R. L. (1995). "Hydrothermal Alteration". Auckland: University of Auckland.

Prajno, F. (2009). "Hydrothermal Processes and Mineral Systems". Springer

Thomson, A. J. B; Thomson, J. F. H. (1998). "Atlas of Alteration: A field and Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals". Mineral
Deposit Division, Geological Association of Canada
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM PETROGRAFI

PETROGRAFI BATUAN ALTERASI

Nama : Michel Thouriqac Cayote Fanda

NIM : 20/460305/TK/50894
Kode Sayatan : FKM-167

Asisten :

Deskripsi Sayatan
Warna : colorless keruh, bercak kekuningan & merah (//)
abu-abu, bercak warna terang (X)
Ukuran Kristal :
Sangat Halus (< 0.05mm) Sedang (1 – 5 mm) Sangat Kasar ( > 30 mm)

Halus (0.05 mm – 1 mm) Kasar ( 5 - 30cm)

Komposisi Mineral (%)

No Mineral MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 Rata-rata
1. kuarsa 1

2. mineral oksida 7

3. kyanite 40

4. alunite 15

5. pyropilit 20

6. diaspor 17

7.
8.
Total 100
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Deskripsi Mineral
Nama Mineral Primer
Sifat Optis
kuarsa kyanite (termasuk mineral sekunder)
colorless
Warna colorless
Ukuran
Bentuk kristal anhedral-subhedral subhedral
Belahan - 1-2 arah
Pecahan uneven uneven
Relief rendah tinggi
Pleokroisme -
-
Warna Interferensi abu-abu, orde 1 putih-kuning-
merah, orde I
Gelapan bergelombang miring
Kembaran - lamellar
Nama Mineral Sekunder
Sifat Optis
alunit pyropilit diaspor mineral oksida
Warna colorless colorless abu-abu keruh kemerah-merahan
Ukuran
Bentuk kristal subhedral euhedral-subhedral anhedral
Belahan perfect, 1 arah perfect, 1 arah perfect, 1 arah tidak teramati
Pecahan uneven uneven uneven uneven
Relief sedang sedang tinggi tinggi
Pleokroisme - - kuat kuat
hijau pucat, orde kuning pucat, orde warna gelap-hampir
Warna Interferensi kuning-biru, orde I-II III opak
tinggi
Gelapan paralel paralel paralel -
Kembaran - polysynthetic - -

Gambar Sayatan (MP : mm)

// X

Sc:https://www.rockptx.com/fkm-151-to-fkm-175/
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Proses Alterasi Hidrotermal : Penggantian mineral

Intensitas alterasi : sangat kuat

Nama batuan asal (bila teramati) :

Pengaruh Alterasi Hidrotermal

terhadap batuan : Alterasi keseluruhan (pervasive)

Mineral kunci/ penciri alterasi : Alunit Pyropilit, diaspor

Tipe alterasi : Argilik Lanjut temperatur rendah temperatur tinggi

Argilik lanjut suhu bawah ditandai dengan kehadiran mineral alunit (pada sampel), berlangsung pada tingkat suhu 180°

(Corbett & Leach, 1998). Komposisi fluida hidrotermal memiliki nilai pH asam.

Kemudian Argilik lanjut suhu atas ditandai dengan kehadiran mineral pyropilit dan diaspor (pada sampel), berlangsung pada

tingkat suhu >=250° (Corbett & Leach, 1998). Komposisi fluida hidrotermal memiliki nilai pH asam.

Interpretasi :
Pada batuan sampel terdapat mineral pyropilit besar yang terisi assemblage mineral lain memungkinkan bahwa perjalanan alterasi tidak ke tingkat
yang lebih atas (suhu lebih tinggi), tetapi justru sebaliknya, yang di mana mineral yang berada di daerah alterasi tingkat lebih rendah terbentuk
sebelum pyropilut terbentuk dengan sempurna, yang artinya terjadi shifting zona alterasi dari argili lanjut suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah,
yang membuka jalan pembentukan mineral seperti alunit.
Batuan asal sulit dikenali dengan kurangnya mineral primer yang tersisa, kuarsa yang ditemukan bukan merupakan mineral alterasi karena seperti
yang disebutkan sebelumnya, sebelum terbentuk banyak mineral-mineral alterasi argilik lanjut suhu atas, terjadi pergeseran dan tidak ada tanda
bahwa kuarsa terbentuk bersama pyropilut atau diaspor, sehingga disimpulkan sebagai mineral bawaan batuan asal yang belum dapat
diidentifikasi.

Daftar Pustaka :
Browne, P. R. L. (1995). "Hydrothermal Alteration". Auckland: University of Auckland.

Prajno, F. (2009). "Hydrothermal Processes and Mineral Systems". Springer

Thomson, A. J. B; Thomson, J. F. H. (1998). "Atlas of Alteration: A field and Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals". Mineral
Deposit Division, Geological Association of Canada
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM PETROGRAFI

PETROGRAFI BATUAN ALTERASI

Nama : Michel Thouriqac Cayote Fanda

NIM : 20/460305/TK/50894
Kode Sayatan : FKM-172

Asisten :

Deskripsi Sayatan
Warna
Ukuran Kristal
Sangat Halus (< 0.05mm)
: abu-abu keputih-coklatan (//)
hitam kecoklatan (X)
:
Sedang (1 – 5 mm) Sangat Kasar ( > 30 mm)

Halus (0.05 mm – 1 mm) Kasar ( 5 - 30cm)

Komposisi Mineral *mineral yang diamati dan dideskripsikan hanya yang berada dan brhubungan dengan
(%)
xenolith

No Mineral MP 1 MP 2 MP 3 MP 4 MP 5 Rata-rata
1. garnet 31

2. biotit 44

3. sillimanite 6

4. K-feldspar 19

5.
6.
7.
8.
Total 100
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Deskripsi Mineral
Nama Mineral Primer
Sifat Optis
garnet silimanite
colorless
Warna colorless
Ukuran
Bentuk kristal anhedral-subhedral subhedral
Belahan - perfect, 1 arah
Pecahan uneven uneven
Relief tinggi sedang-tinggi
Pleokroisme -
-
merah-hijau terang
Warna Interferensi - orde I-II
Gelapan - lurus-paralel
Kembaran - -
Nama Mineral Sekunder
Sifat Optis
biotit K-feldspar
Warna coklat (kekuningan) colorless, keruh
Ukuran
Bentuk kristal subhedral subhedral-anhedral
Belahan perfect, 1 arah perfect, 1 arah
Pecahan micaceous uneven
Relief sedang rendah
Pleokroisme kuat -
Warna Interferensi warna terang, orde
II-III abu-abu, orde I
Gelapan lurus, paralel paralel
Kembaran lamellar carlsbad

Gambar Sayatan (MP : mm)

// X

Sc:https://www.rockptx.com/fkm-151-to-fkm-175/
 LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Proses Alterasi Hidrotermal : Penggantian mineral

Intensitas alterasi : sedang

Nama batuan asal (bila teramati) : granulite felsik

Pengaruh Alterasi Hidrotermal

terhadap batuan : Alterasi selektif

Mineral kunci/ penciri alterasi : Biotit, K-feldspar

Tipe alterasi : Potasik

Ditandai dengan kehadiran mineral biotit dan K-feldspar (pada sampel), berlangsung pada tingkat suhu 320° (Corbett & Leach,

1998). Komposisi fluida hidrotermal memiliki nilai pH netral, dengan kandungan relatif tinggi

Interpretasi :
Batuan terbentuk ketika hadir sebgai xenolith granulite felsik yang masuk ke dalam magma potasik dan kemudian berinteraksi dengan fluida
dan batuan teralterasi, menyisakan bebrapa mineral detrital seperti sillimanite, dan juga garnet yang merekam dinamika metamorfisme.

Daftar Pustaka :
Browne, P. R. L. (1995). "Hydrothermal Alteration". Auckland: University of Auckland.

Prajno, F. (2009). "Hydrothermal Processes and Mineral Systems". Springer

Thomson, A. J. B; Thomson, J. F. H. (1998). "Atlas of Alteration: A field and Petrographic Guide to Hydrothermal Alteration Minerals". Mineral
Deposit Division, Geological Association of Canada