Anda di halaman 1dari 8

I.

GEOLISTRIK METODE SCHLUMBERGER


A. Alat dan Bahan

- aki - alat operator

- meteran rol - elektroda

- kabel konektor - 2 pasang (dibedakan dnegan warna) kabel rol

kecil dan panjang

B. Langkah Kerja
1. Menentukan pusat atau titik tengah elektroda menggunakan GPS, lalu menarik meteran
dari pusat elektroda ke arah yang berlawanan
2. Menancapkan elektroda potensial dan elektroda arus berjararak masing-masing 0,5 m
dan 1 m dari elektroda pusat
3. Pada sisi yang berlawanan, ditancapkan 2 elektroda dengan masing-masing jarak yang
sama dengan sisi lawannya
4. Meletakkan operator beserta aki di antara kabel rol di tengah, lalu menyiapkan kabel
konektor
5. Menghubungkan setiap elektroda potensial dan arus dengan kabel rol, kemudian kabel
rol terjauh (besar) dan kabel rol terdekat (kecil) dengan operator masing-masing sebagai
elektroda arus B dan elektroda Potensial N, dan di sisi lainnya masing-masing sebagai
elektroda arus A dan elektroda potensial M
6. Menghubungkan kabel konektor pada aki ke operator, lalu menghidupkan alat operator
7. Menyeleksi VERTICAL SURVEY, lalu memilih format file yang sesuai, kemudian klik
Table> Single measure, dan sistem akan berjalan secara otomatis. Dilakukan prosedur
yang sama untuk pengukuran dijarak yang berbeda (sejumlah banyaknya elektroda)
8. Data hasil pengukuran dapa disimpan dengan klik SAVE>OK, lalu mengatur letak
penyimpanan data
9. Dilakukan pemindahan penempatan elektroda arus untuk kedua sisi dengan jarak 2 m
dari elektroda pusat, lalu dilakukan prosedur yang sama untuk susunan elektroda
sebelumnya
II. INDUCED POLARIZATION
A. Alat dan Bahan

- 2 kabel rol - alat operator (resistivity meter)

- aki - elektroda

- metera rol - kabel konektor

- panel kontrol khusus Laboratorium Geofisika Eksplorasi

B. Langkah Kerja
1. Menentukan pusat atau titik tengah elektroda menggunakan GPS, lalu menarik meteran
dari pusat elektroda ke arah yang berlawanan
2. Menancapkan 2 elektroda berjararak masing-masing 5 m dan 10 m dari elektroda pusat
3. Pada sisi yang berlawanan, ditancapkan 2 elektroda dengan masing-masing jarak yang
sama dengan sisi lawannya
4. Menghubungkan panel kontrol dengan kabel roll yang sudah terhubung dengan setiap
elektroda
5. Mempersiapkan 4 kabel masing-masing arus C1, arus C2, potensial P1, dan potensial
P2 untuk dihubungkan ke operator yang kemudian dihubungkan dengan aki, lalu
operator dihidupkan
6. Menghubungkan kabel dari operator ke slot panel kontrol mmasing-masing C1 ke 1, C2
ke 2, P1 ke 3, dan P2 ke 4, lalu dilakukan pengukuran dengan klik “MEASURE”
7. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel P2 ke slot 5, P1 ke 4, C2 ke 3, dan
C1 ke 2. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
8. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel P2 ke slot 6, P1 ke 5, C2 ke 4, dan
C1 ke 3. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
9. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel P2 ke slot 7, P1 ke 6, C2 ke 5, dan
C1 ke 4. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
10. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel P2 ke slot 8, P1 ke 7, C2 ke 6, dan
C1 ke 5. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
11. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 2, C2 ke 3, P1 ke 5, dan
P2 ke 6. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
12. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 3, C2 ke 4, P1 ke 6, dan
P2 ke 7. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
13. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 4, C2 ke 5, P1 ke 7, dan
P2 ke 8. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
14. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 1, C2 ke 2, P1 ke 5, dan
P2 ke 6. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
15. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 2, C2 ke 3, P1 ke 6, dan
P2 ke 7. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
16. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 3, C2 ke 4, P1 ke 7, dan
P2 ke 8. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
17. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 1, C2 ke 2, P1 ke 6, dan
P2 ke 7. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
18. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 2, C2 ke 3, P1 ke 7, dan
P2 ke 8. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
19. Susunan kabel diubah dengan masing-masing kabel C1 ke slot 1, C2 ke 2, P1 ke 7, dan
P2 ke 8. lalu dilakukan pengukuran kembali dengan klik “MEASURE”
20. Pengukuran telah selesai dan dapat dilakukan pembongkaran rangkaian dan
pengembalian alat seperti semula

III. GEOMAGNET
A. Alat dan Bahan

- main unit dan wadah - 2 sensor dengan stik

- charger transfer data - main unit untuk base

B. Langkah Kerja
1. Merakit 2 unit sensor pada stik, kemudian masing-masingnya dihubungkan dengan
main unit magnetometer terpisah. Salah satu unit magnetometer digunakan sebagai base
2. Memulai operasi alat dengan mnekan 2>READ, lalu 1 (otomatis) atau 2 (manual),
kemudian memasukkan angka referensi IGRF
3. Unit magnetometer lain dibawa untuk melakukan pengukuran di STA yang sudah
ditentukan
4. Memulai pembacaan dengan menekan 1>READ, laku menekan STORE jika proses
pembacaan sudah selesai
5. Pembacaan dilakukan di seluruh STA yang telah ditentukan hingga kembali pada base
6. Data pembacaan dapat ditransfer dari unit magnetometer ke komputer dengan menekan
5>READ, lalu memilih 1 (GEOSOFT) atau 2 (MagPac)

IV. GEORADAR
A. Alat dan Bahan

- roda - laptop

- GPS - baterai

- klip quick-snap & penahan komputer - sabuk pengikat dan plug pengunci

- kabel & sekrup - unit kontrol AKULA 9000-C

- antena GEKKO-60 - badan kereta dorong

B. Langkah Kerja
1. Memasang roda dengan ring pada socket yang sesuai, dan 3 roda pada socket lain
2. Memasang kontrol unit dengan sekrup pada kereta
3. Memasang kilp quick-snap pada hitch board kereta, lalu memasang holder komputer
pada klip dan menaruh laptop
4. Memasang antena pada unit kontrol di bawah kereta dorong menghadap arah yang sama
dengan kereta, lalu dikencangkan dengan baut pengnci dan 4 sabung pengikat, 2 sabuk
pengikat tambahan yang terhubung dengan pengunci di depan, dan 1 sabuk yang
mengikat bagian bawah antena yang ditahan dengan 4 baut pada pipa penopang antena
lalu digunakan untuk mengencangkan sabuk tambahan di bagian depan
5. Menghubungkan unit kontrol dengan antena mennggunakan kabel kontrol, lalu unit
kontrol dengan laptop menggunakan kabel USB komunikasi, kemudian memasang
kabel koneksi odometer ke unit kontrol. Serluruh rangkaian alat dihubungkan dengan
baterai yang dikemas dengan tas dan dikencangkan pada kereta menggunakan sabuk
pengikat
6. GPS dihubungkan dengan laptop, dan alat sudah selesai dirangkai
7. Membuka program GAS pada laprop, lalu mengubah trace setting sebagai berikut

8. Mengubah general settings sebagai berikut


9. Memulai pengambilan data dengan mendorong kereta secara perlahan dan menghindari
objek penghalang selama pengambilan data
V. SEISMIK REFRAKSI
A. Alat dan Bahan

- palu - lempengan pukul

- kabel rol - alat operator MAE X820S

B. Langkah Kerja
1. Mengulurkan kabel berwarna kuning untuk konfigurasi jarak antar geophone sebesar 2
m hingga total jarak 48 m yang di mana titik {0, 4,8, 14, 16, 20} dilakukan pemukulan,
maka dilakukan pemasangan geophone sepanjang lintasan kabel
2. Mengulurkan kabel berwarna biru yang bersebelahan dnegan titik pukul
3. Geophone dihubungkan dengan operator
4. Membuka program ST Net dan memastikan kesesuaikan pemasangan rangkaian dengan
klik test>go to geophone test>start
5. Menyesuaikan setting menjadi activate seismic>refraction dan pengguna dapat
mengatur frekuensi gelombang dan waktu akuisisi
6. Memulai pengambilan data dengan klik activate seismic>go to acquisition>start
acquisition, lalu memulai pemukulan dengan palu
7. Setiap pemukulan, data akan muncul lalu diberi pelabelan dan disimpan dalam
penyimpanan lokal untuk dilihat dan dipakai kembali ketika dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

Asisten Praktikum Geofisika Eksplorasi (2022). Praktikum Geofisika Eksplorasi: Acara 3:


“Geomagnet”. Presentasi Power Point. Yogyakarta: Laboratorium Geofisika
Eksplorasi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Asisten Praktikum Geofisika Eksplorasi (2022). Praktikum Geofisika Eksplorasi: Acara 4:


“Pengukuran 1-Dimensional, Pemrosesan, dan Interpretasi”. Presentasi Power Point.
Yogyakarta: Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Asisten Praktikum Geofisika Eksplorasi (2022). Praktikum Geofisika Eksplorasi: Acara V:

“Geolistrik 2 - Pengukuran dan Pemodelan 2D”. Presentasi Power Point. Yogyakarta:


Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada

Asisten Praktikum Geofisika Eksplorasi (2022). Praktikum Geofisika Eksplorasi: Acara 7:

“Applied Geophysics – Section: Georadar”. Presentasi Power Point. Yogyakarta:


Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada

Koesoemaadinata, R. F. (1996). Perencanaan Eksplorasi. Bandung: Institut Teknologi

Bandung

Wintolo, Djoko, dkk. (2011). Panduan Praktikum Geofisika Eksplorasi ver.IV – tahun 2011.

Yogyakarta: Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Departemen Teknik Geologi,


Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai