Anda di halaman 1dari 6

KONSEPSI PENflMPIN DAN KEPEMIMPINAN

Oleh : Haryono Sudriamuna*ar*)

ABSTRA-K

Konsepsi pemimpin dan kepemimpinan selalu menarik untuk dibicarakan. Hal ini
dapat dinengerti karena pemimpin dan kepemimpinan sangat penting dan dibutuhkan oleh
manusia. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan wnat manusia di
dunia ini pada dasarn-va hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yaitu mereka yang
berperan sebagai pentimpin

Pemirnpin dan Kepemimpinan para anggota helompoh. Dengan demihian


jelas bahwa pemimpin perlu memiliki ber-
Bahasan mengenai pemimpin dan ke- bagai kelebihan dibandingkan dengan ang-
pemimpinan pada umumnya menjelashan gota lainnya. I(elebihan yang dimilihi ber-
bagaimana untuh menjadi pemimpiu yang aneka ragam di antaranya adalah: kele-
baik, gaya dan silht J,ang sesuai dengan bihan moral atau akhlak, semangat herja,
I<epemimpinan serta syarat-syarat apa yang hecerdasan, keterampilan dan keuletan.
perlu dimiliki oleh seorang pernimpin yalrg Dalam menielaskan mengenai honsepsi
baik. Meshipun demihian masih tetap sulit pemimpin dan kepemimpinan ada beberapa
untuh menerapkan seluruhnya, sehingga hal yang perlu diperhatihan di antalanya
dalam praktek hanya beberapa pemimpin adalah :

saja Sznpg dapat melahsanal(an hepemim- 1, I(ehuasaan, yaitu kewenangan uutuh


pinannya dengan baih dan dapat membawa bertindah bagi seorang pemimpin untuk
para pengihutnya hepada keadaan yang menggerakan para bawahannya agar
diinginkan. mau dengan senang hati mengikuti
Pemimpin dan kepemimpinan dapat kehendaknya dalam mencapai tujuan
didehati dari berbagai sudut (Thoha, 1986 : , yang telah ditentukan sebelumnya.
3). Setiap pendekatan . ahan melahirkan 2. Kewibawaan, yaitu berbagai keunggul-
pengertian yang berbeda dengan pendehat- an yang dinrilihi oleh seorang pemimpin
an lainnya. Pemimpin dan hepemimpinan sehingga membedakau dengan yang
dibutuhhan oleh manusia diharenahan dipimpinnya. Dengan keunggulan ter-
adanya kelebihan dan kekurangan yang sebut membuat orang lain patuh dan
dimilihi oleh masing-masing manusia. Pe- bersedia melakukan kegiatan-kegiatan
mimpin adalah seorang yang memiliki yang dikehendakinya.
kecakapan tertentu yang dapat mempenga- 3. Kemampuan, yaitu keseluruhan daya,
ruhi para pengihutnya untulc melakuhan baik berupa keterampilan sosial mau-
kerjasama ke arah pencapaian tujuan yang pun keterampilan teknis, yang melebihi
telah ditetapkan sebelumnya. Bernard orang lain.
(dalam Mar'at, 1985 : 9) mengemukakan
bahwa pemimpin dipengaruhi oleh kebutuh- Berbicara lebih jauh mengenai kele-
an-kebutuhan dan harapan-harapan dari bihan yang perlu dimiliki seorang pemipin

-)
Haryono Sudriamunawar adalah Guru Besar dan Dekan Fakultas IImu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Nurtanio, Bandung.
Stogdill (dalam Wahjosumidjo, 1974 : 47) 14. Sumantrti - sebagai abdi negara yang
menyebutkan bahwa kelebihan-kelebihan baik,
tersebut adalah: 15. Anayahan Musuh - mampu membina-
1. Kapasitas: hecerdasan, hemampuan ber- sahan lawan.
bicara, kemampuan menganalisis, dan
kewaspadaan yang menyeluruh. Untuh memisahkan secara tegas mana
2. Prestasi (achievemenf): memiliki gelar pemimpin dengan sebutan formal dan
hesarjanaan, ilmu pengetahuan, ber- informal sangatlah sulit. Meshipun demihian
prestasi dalam bidang olah raga/seni untuk sedihit mengatasi kekaburan ter-
dan lain-lain. minologi ini, sebutan pemimpin formal
3. Tanggung jawab: berinisiatil mandiri, hanya diperlukan bagi pemimpin yang
percaya diri dan bermotivasi untuk secara langsung diangkat dan dipilih oleh
maju. pemimpin yang lebih tinggi posisinya.
4. Partisipasi: bersosiabilitas yang tinggi, Sedangkan sebutan pemimpin informal
mampu berhomunihasi./bergaul, suka diperuntukan bagi pemimpin yang tidak
beherjasama dan mudah menyesuaihan diangkat dan dipilih langsung oleh seseo-
diri serta humoris. rang yang memegang posisi lebih tinggi,
5. Status: meliputi kedudukan sosial eko- tetapi yang bersangkutan mempunyai
nomi yang baik dan dikenal masyarakat pengaruh yang sangat besar terhadap para
luas. pengikutnya dan warga masyarakat.
6. Situasi: meliputi mental, status, kete-
rampilan, hebutuhan, interest, objehtif
dan sebagainya. Perkembangan Teori Kepemimpinan

Empu Prapanca (dalam Wahjosumedjo, Kepemimpinan dapat dikategorihan se-


1985 : 51-53) mengemukakan sifat-sifat bagai ilmu sosial terap an (applied social
yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang sciences). Hal ini didasarkan kepada pemi-
berhasil adalah : kiran bahwa kepemimpinan dengan prinsip-
1. Wijnana - bersilcap bijahsana, prinsipnya mempunyai manfaat langsung
2. Mantri Wira - sebagai pembela negara dan tidak langsung terhadap upaya mewu-
sejati, judkan hesejahteraan umat manusia.
3. Wicaksanang Naya - bijaksana, ke- Kepemimpinan seperti halnya ilmu-ilmu
mampuan menganalisis dan mengambil yang lain, mempunyai berbagai fungsi
heputusan, antara lain; menyajikan berbagai hal yang
4. Matanggwan - mendapat kepercayaan berkaitan dengan perrnasalahan dalam
bawahan, kepemimpinan dan memberikan pengaruh
5. Satya Bahti Haprabhu - loyal pada dalam menggunakan berbagai pendekatan
atasan, dalam hubungannya dengan pemecahan
6. Wahjnana pandai berpidato dan aneka macam persoalan yang munghin
diplomatis, timbul dalam ehologi hepemimpinan.
7. Sajjawopasama - tidak sombong, ren- Kepemimpinau sebagai salah satu ca-
dah diri, manusiawi, bang ilmu pengetahuan, mempunyai peran
8. Dhirottsaha - bersifat rajin dan hreatif, yang penting dalam rangka proses ad-
9. Tan Lanana - bersifat gembira, periang, ministrasi. Hal ini didasarkan kepada pemi-
10. Disyacitta - jujur dan terbuha, hiran bahwa peran seorang pemimpin
11. Tan Satrisna - tidak egois, merupahan implementasi atau penjabaran
12. Masihi Samastha Bhuwana - bersifat, dari fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemim-
cinta alam, pinan merupahan salah satu di antara
13. Ginong Pratidina - tehun menegakkan peran administrator dalam rangha mempe-
kebenaran, ngaruhi orang lain atau para bawahan agar

I4 MANAJERIAL,VOL.2, NO. 3, Oktober 2003 : 13 - 18


mau dengan senang hati untuk mencapai judan diri maupun pada tinghat fisio-
tujuan organisasi yang telah ditetaphan logis keamanan.
sebelumnya. 5. -Orang dapat mengatur diri sendiri dan
Berbagai teori hepemimpinan pada da- hreatif bekerja jiha diberikan motivasi.
sarnya berusaha menjelaskan sifat-sifat
dasar kepemimpinan dan aspek proses
terjadinya pemimpin, yang dapat dijelaskan Teori Z
sebagai berikut:
Menurut Wiliam Quchi (1973 : 12),
teoriZ berintikan bahwa produktivitas akan
Teori X dan Teori Y meningkat apabila melibatkan para pekerja.
Lebih jauh ditegaskan bahwa ciri-ciri
Teori ini dikembangkan oleh Douglas organisasi tipe Z antara lain ; pola umum
McGregor (1906-1964) yang menjelaskan masa jabatan yang panjang, berulang kali
bahwa ada dua gaya kepemimpinan utama dan tegas melakukan pemerihsaan, berhe-
yang disebut dengan teori X dan teori Y. sinambungan antara pemakaian sistem
Pendekatan teori X terlihat lebih otoriter informasi manajemen, perencanaan formal,
dan teori ini didasarkan kepada asumsi manajemen berdasarkan sasaran, serta
bahwa para bawahan perlu diawasi dan teknik kuantitatif dan penilaian pokok
diarahkan secara tegas. Secara rinci teori persoalan didasarhan pengalaman serta
Douglas McGregor (dalam Sutarto, 1991 : pembuatan keputusan dilahukan dengan
99 - 1001) ini dapat diuraihan sebagai pertimbangan organisasi sebagai keselu-
berihut : ruhan memahai data yang relevan.
Teori X mengasumsikarr : Dengan demikian teori Z dalam
1. Peherjaan pada hakekatn5za 1i6nL 4ir.- pelaksanaannya dapat membantu terjadinya
nangi oleh kebanyakan orang. pertukaran persahabatan antara lingkungan
2. I(ebanynftxp orang tidahlah ambisius, herja dengan kehidupan sosial serta menya-
mempunyai sedikit keinginan untuk tahan secara tidah langsung hepercayaan
bertanggung jawab dan menyetujui yang sangat tinggi di antara para anggota.
untuk diarahkan. Teori ini menekankan materi pelajaran lain
3. Kebanyahan orang sedikit sekali mem- yang penting tentang kepemimpinan, yaitu
punyai kreativitas dalam memecahkan pengertian dan keluwesan.
masalah organisasi.
4. Motivasi itu terjadi hanya pada tingkat
fisiologis dan keamanan. Fungsi dan Ciri-ciri Kepernimpinan
5. Kebanyakan orang harus diawasi seca-
ra hetat dan sering harus dipaksa untuk Gaya kepemimpinan seseorang tidaklah
mencapai tujuan organisasi. statis artinya memiliki keluwesan sesuai
dengan keadaan lingkungan yang mempe-
Sedangkan teori Y mengasumsikan : ngaruhinya. Perilaku seorang pemimpin
1. Peherjaan pada umumnya sama seperti dalam keadaan darurat, umpamanya ba-
bermain, jika tersedia kondisi yang nyak berbeda sekali dengaq perilahu pada
menyenangkan. waktu yang normal.
2. Pengendalian diri sendiri sering harus Selanjutnya para pemimpin kadang
ada untuk mencapai tujuan organisasi. menggunakan teknil<-teknih kepemimpinan
3. Kapasitas berkreatif dalam memecah- positif dan pada saat-saat lain munghin
han persoalan organisasi dapat diin- menggunahan teknik-teknik kepemimpinan
struhsikan secara luas pada populasi. yang negatif. Para pemimpin yang efehtif
4. Motivasi terjadi baik pada tingkat afi- mungkin berpendapat bahwa dalam bebe-
liasi sosial, peughargaan dan perwu- rapa situasi suatu bentuk kepemimpinan

Konsepsi Pemimpin dan Kepemimptnan (Hatyono Sudriamunawar) 15


yang efeldif adalah otokratis dan dalam dinasian, pimpinan dan pengawasan ah-
keadaan yang lain mungkin yang efektif tivitas orang-orang lain.
adalah gaya partisipatif. Tidak ada satu
gaya kepemimpinan yang terbaik. Dalam
beberapa hal anggota didorong untuk turut Pemimpin dan Pengambilan Keputusan
serta dalam membuat heputusan yang
mempengaruhi terwujudnya cita-cita or- Salah satu fungsi pemimpin dalam
ganisasi. Dalam hal lain pendekatan yang manajemen adalah mengambil keputusan
menentukan dan langsung lebih disukai secara efektif. Keberadaan sumber-sumber,
harena tekanan-tekanan waktu atau sifat biaya, bahan, keahlian, tenaga, penge-
helompok herja. Dengan demihian gaya tahuan, wahtu dan ruang sangat terbatas,
hepemimpinan terbaik bagi situasi tertentu oleh harena itu timbulah pengambilan
dipengaruhi atau tergantung pada faktor- keputusan. Dengan kata lain pengambilan
fahtor ; situasi, tipe para pengikut dan tipe keputusan timbul antara lain oleh helang-
pemimpin. Untuh menjadi seorang pemim- kaan berbagai sumber tersebut. Selain itu
pin yang efektif, maka harus menyesuaikan pilihan timbul karena adanya momentum
gaya yang dianut dengan variabel-variabel menguntunghan yang sifatnya terbatas dan
tersebut. Gaya kepemimpinan ini lazim saat pertumbuhan yang berhepanjangan.
dihenal dengan istilah "manajemen ke- Pengetahuan tentang pengambilan kepu-
mungkinan" atau "situasional". tusan secara efehtif itu jarang sehali, kalau
Konsep kepemimpinan yang berlahu tidah boleh dikatakan tidak ada. Untuk
umrun adalah hesanggupan mempengaruhi menggantikan kesenjangan ini, dalam ilmu
perilahu orang lain dalam suatu arah manajemen mulai dikenal demohrasi/ peran
tertentu. Batasan ini memberi kesan mani- serta, dan pengambilan heputusan. Tapi
pulatif, meskipun demikian keadaan kita inipun tidak selalu baih untuk segala situasi,
sendiri dalam berperilaku dengan rekan- oleh karena itu selalu dibubuhi hataJrata
rekan atau orang tua sendiri menunjukkan penghalus misalnya, seyogyanya diputuskan
berlahunya konsep tersebut. Untuk mewu- demihian.
judkan cita-cita, kita mencoba mempe- Langkah pengambilan heputusan ber-
ngaruhi perilaku orang-orang selcitar kita variasi, meskipun demihian secara umum
dalam suatu arah tertentu. Pada dasarnya, meliputi:
usaha untuk mempengaruhi perilaku meru-
pakan unsur pokok kepemimpinan. Untuk 1. Merumushan masalah
mewujudkan tujuan pohok tersebut sebe- 2. Merumuskan hasil yang diharapkan
narnya tidahlah harus mengandung mani- 3. Mengembangkan pilihan peuyelesaian
pulasi atau tipu muslihat apabila teknil<- 4. Mengetahui apa yang harus dilahsana-
tekuik kepemimpinan digunakan. kan setelah keputusan diambil.
Istilah hepemimpinan sering dipergu'
nakan secara silih berganti dengan istilah Dalam langkah merumuskan masalah,
manajemen. Meshipun demihian kedua is- berarti mengkaji tingkat hedalaman per
tilah ini sebenarnya dapat dibedakan dalam soalan, tidak semata-mata dilihat dari kulit-
berbagai segi. I(epemimpinan merupahan nya yang tampak. Permasalahan yang diru-
satu aspeh manajemen. Manajemen meru- muskan secara sempurna berarti pe[nasa-
pakan konsep J,ang lebih luas mencakup lahan tersebut separohnya telah tersele-
hegiatan kepemimpinan, dan juga meliputi saikan.
fungsi-fungsi non perilaku yang tidak lang- Dalam hal perumusan masalah, bebe-
sung atau langsung mempengaruhi orang rapa pertanyaan akan timbul seperti; Jenis
lain. Manajemen merupakan suatu proses permasalahan apa yang sebenarnya diha-
perencanaan, pengorganisasian, penghoor- dapi? Masalah keuangan, kebendaan atau
masalah kemanusiaan? Apahah fahtor-

l6 MANAIERIAL,VOL.2, NO. 3, Oktober 2003 : 13 - 18


fahtor yang dianggap kritis? Kapan harus Penutup
diambil keputusan? Pernahkah hal itu
dahulunya diputuskan? Kapan harus dipu- Seorang pemimpin atau manajer mem-
tushan? Berapa biaya penyelesaian kepu- punyai keahlian dan pengetahuan yang
tusan tersebut? Yang menyelesaikan diperoleh melalui pengembangan diri.
masalah itu dimasa lalu siapa? Sumber- Pengembangan diri menghasilkan kete-
sumber tambahan apakah yang perlu digali? rampilanJ<eterampilan seperti: keterampilan
Fasilitas apa yang harus dimilihi agar dapat tehnis, keterampilan hubungan manusia
membantu penyelesaian tersebut ? manusia, dan heterampilan konseptual.
Masalah perlu dianalisis, bukan sekedar Keterampilan hepemimpinan dapat di-
harus diatasi untuk diselamatkan saja. kembangkan deugan praktek biasa dan
Misalnya sebuah perusahaan, memutushan dengan mencoba-coba pada kerja. Walau-
untuh mengadakan penghematan biaya pun banyak manajer yang berketerampilan
secara ketat, padalah bila dianalisis dan tinggi mencapai kedudukannya dan me-
dirumuskan secara tepat, masalahnya ngembangkan kebolehannya dengan cara
adalah meningkatkan pendapatan dengan acah, dewasa ini digunakan pendehatan-
cara meninghathan penjualan dan harga pendehatan yang lebih sistematis. Ada
yang pantas dan menguntunghan, buhan beberapa cara yang lebih cepat dapat
peningkatan penjualan dengan banting mengembangkan heterampilan manajer,
harga yang ahan merugikan sektor-sektor yang jauh terhindar dari kebetulan yaitu :
Iainnya. pendidihan formal, pengalaman langsung di
Dari langhah-langkah tersebut di atas, terhpat kerja, dan bacaan tambahan.
perlu diperhatikan pula berbagai kernung- Apapun tehnik yang digunakan untuk
kinan kegagalan dalam mengambil hepu- mengembanghan keterampilan manajemen
tusan di antaranya adalah : termasuk kepemimpinan, manajer yang
potensial berkembang paling baik dalam
1. Menemuhan jawaban yang tepat/benar suasana pertumbuhan yang memunghinhan
bagi permasalahan yang salah. Usaha kebebasan untuk membuat kesalahan.
ini berarti sia-sia dan buang waktu saja. Pendidikan dapat menjadikan pekerjaan
dan pengalaman pribadi lebih mempunyai
2. Membuat keputusan pada waktu yang arti, dan memperkecil kesalahan. Kursus-
tidah tepat. Mengambil heputusan ter- hursus dalam hubungan manusiawi, prilaku
lalu dini adalah tidah baik, atau meng- organisasi, manajemen, manajemen kepega-
ambil keputusan terlambat juga dapat waian, bisnis, dan pengetahuan budaya
menimbulkan herugian. sering memunghinkan orang maju lebih
cepat dalam organisasi.
3. Membuat keputusan yang tidak dapat Pengalaman langsung di tempat kerja,
dilaksanakan. Kesalahan peugambilan yaitu memperhatikan tentang manajemen
keputusan ini, mungkin disebabkan dan mengamati manajer pasti diberi wa-
pengambilan keputusan tanpa peren- wasan-wawasan tentang bagaimana men-
canaan yang matang. Ada pengambilan jadi pemimpin yang efehtif. Organisasi yang
heputusan secara intuitif emosional terorganisir dengan baih biasanya mem-
yang sebenarnya harus diambil secara punyai program-program pengembangan
rasional berdasarkan fakta. Tetapi kepemimpinan dan manajemen berbentuk
sebaliknya ada pula keputusan yang forrnal, yang dibuat untuk membantu dan
dipertimbangkan secara jlimet (terlalu mempercepat pengembangan hepemimpinan
teliti), rasional berdasarhan fakta, pa- seorang karyawan.
dahal seharusnya cukup dipertimbang- Walau demikian, hebanyakan organi-
kan secara global dengan intuitif. sasi menemukan kesulitan berat serta
kegagalan dalam menentukan manajer atau

Konsepsi Pemimpin dan Kepemimpinan (Haqvono Sudriamunawar) 17


pemimpin untuk mengisi hedudukan mana- Ouchi, Wiliam., 7985, Teori Z; Bagaimana
jemen yang lowong tak terduga. Organisasi Amerilra menghadapi Jepang, Dalam
serta perusahaan lain yang berpandangan Dunia Bisnis, Aksara Persada, Jaharta.
jauh telah memprakarsai program-program Pamudji, S., 1986, Kepemimpinan peme-
pelatihan serta pendidihan formal untuk rintahan di Indonesia, Bina Ahsara,
menghasilkan manajer, menghasilkan calon ]akarta.
pemimpin dan kepemimpinan yang baik. Reddin, J. William., L97O, Managerial Elfec-
tiveness, Mc. Graw-Hill Book Company,
New York.
Daftar Pustaka Siagian, S.P., 1988, Teori dan praktek
Kepemimpinan, Bina Aksara, Jaharta.
Abdulrachman, Arifin, H., 1979, Kerangka Stogdill, R.M., 1974, Handbook of Leader-
Pokok-Pokok Management tlmum, PT. ship,The Free Press, New York.
Ihtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta. Stoner, A.F., dan Wankel, Charles., 1986,
Bennis, Warren dan Nanus, Burt., 1985, Management, 3d Edition, Englewood
Kepemimpinan, Strategi dalam Meng- Cliffs, New |ersey.
emban Tanggung Jawab, Alih bahasa Sutarno., 1991, Dasar-dasar Kepemimpin-
Victor Purba, Erlangga, |aharta. an Administrasi, Gadjah Mada Univ_er-
Hersey, Paul, Kenneth, Blanchard., 1981, sity Press, Yogyakarta.
Management of Organization Behavion Sudriamunawar, Haryono., 2002, pengan-
Terjemahan Nurtai, STKS, Bandung. tar Administrasi Pembangunan, CV
Kartono, Kartini., 7986, Pemimpin dan Ke- Ramadhan, Bandung.
pentimpinan, Apakah Pemimpin Abnor- Syamsi, Ibnu., 1989, Pengambilan Keputus-
mal itu, CV Rajawali, Jakarta. ar, Bina Aksara, Jakarta
Mar'at, 1985, Pentimpin dan Kepemim- Thoha, Miftah., 1986, Kepemimpinan da-
pinan, Ghalia Indonesia, fakarta. lam Manajemen, Suatu pendekatan
Perilaku, CV Rajawali, lakarta.

r8 MANAIERIAL,VOL.2, NO. 3, Oktober 2003 : 13 - 18

Anda mungkin juga menyukai