Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN OBAT HIGH ALERT

SOP / UKP / BP /
No.Dokumen ABSIII / 350
SOP No.Revisi 02
Tanggal 28 Februari 2022
Halaman 1/2
UPTD PUSKESMAS dr.Made Ratnadewi
ABIANSEMAL III NIP. 197703162003122013

Obat high alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan obat
yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan
1. Pengertian (ROTD). Obat yang tergolong high alert adalah obat-obat yang terlihat mirip
dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM,
atau Look Alike Sound Alike/LASA), elektrolit konsentrasi tinggi, serta obat
yang digunakan di UGD.
Untuk meminimalkan atau meniadakan kesalahan pengambilan dan
2. Tujuan
pemberian obat kepada pasien.
SK Kepala Puskesmas Nomor 21 / SK / ABSIII / II / 2022 Tentang
3. Kebijakan
Pelayanan Farmasi Pada UPTD Puskesmas Abiansemal III
1. Bahan Ajar Farmasi Klinis Edisi Tahun 2018, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
4. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Alat dan
Alat tulis dan stiker
Bahan

1. Obat high alert disimpan pada tempat khusus dan terpisah dengan obat
lainnya.
2. Berikan penandaan “HIGH ALERT” pada tempat penyimpanan obat.

HIGH
ALERT
6. Langkah DOUBLE
CHECK

Kerja

3. Elektrolit konsentrasi tinggi (pekat) diencerkan terlebih dahulu sebelum


digunakan serta ditambahkan label khusus “Elektrolit Konsentrat”.
4. Lakukan pemeriksaan oleh petugas yang berbeda (double check)
sebelum obat diserahkan kepada perawat atau pasien.
Disimpan pada tempat khusus dan terpisah
Obat High Alert dengan obat lainnya.

Berikan penandaan “HIGH ALERT” pada


tempat penyimpanan obat, elektrolit
konsentrasi tinggi (pekat) diencerkan
terlebih dahulu sebelum digunakan serta
ditambahkan label khusus “Elektrolit
7. Bagan Alir Konsentrat”.

Lakukan pemeriksaan oleh petugas yang


berbeda (double check) sebelum obat
diserahkan kepada perawat atau pasien.

Selesai

8. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan

9. Unit terkait Dinas Kesehatan

10. Dokumen
-
terkait

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan
1 Format 1. Tanggal terbit diganti 28 Februari 2022
header
2 Kebijakan 1. SK Kepala 28 Februari 2022
Puskesmas Nomor
101 / ABS.III / II /
2020 diganti menjadi
11. Rekaman SK Kepala
historis Puskesmas Nomor
perubahan 21 / SK / ABSIII / II /
2022
3 Referensi 1. Peraturan Menteri 28 Februari 2022
Kesehatan Nomor 74
Tahun 2016 diganti
menjadi Peraturan
Menteri Kesehatan
Nomor 26 Tahun
2020

2/2

Anda mungkin juga menyukai