Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN ASFIKSIA

No. Dokumen: PK/SOP/RPR.022/414.102.22/2022


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari 2022
Halaman : 1/4
UOBF PUSKESMAS dr. FATATUL ANAFAH
TEMANDANG NIP. 19840308 201101 2 008

1. Pengertian Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat
bernapas secara spontan dan adekuat
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani asfiksia pada BBL
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Temandang No
188.4/003/KPTS/414.102.22/2022 Tentang Pelayanan Klinis di Ruang
Persalinan UOBF Puskesmas Temandang
4. Referensi Erwin Sarwono et al, Asfiksia Neonatorum, Pedoman Diagnosa dan
Terapi Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo, Surabaya,
1994
Fatimah Indarso, Resusitasi Pada Kegawatan Nafas Bayi Baru Lahir,
Kumpulan Makalah Pelatihan PPGD Bagi Dokter, JICA, RSUD Dr.
Soetomo, Dinkesda Tk.I Jatim, 1999
5. Alat dan Alat yang akan digunakan, antara lain :
Bahan  Alat penghisap lendir ( jangan elektrik ), sungkup
 Tabung O2 terisi
 Handuk, gunting tali pusat, penjepit tali pusat, Natrium bicarbonat
6. Prosedur 1. Persiapan sebelum bayi lahir ( bayi dengan resiko tinggi terjadinya
asfiksia )
a. Siapkan obat
b. Periksa alat yang akan digunakan, antara lain :
 Alat penghisap lendir ( jangan elektrik ), sungkup
 Tabung O2 terisi
 Handuk, gunting tali pusat, penjepit tali pusat, Natrium
bicarbonat.
2. Pada waktu bayi lahir :
a. Sejak muka bayi terlihat, bersihkan muka, kemudian hidung dan
mulut, hisap lendir secara hati-hati.
3. Penatalaksanaan untuk Asfiksia :
a. Posisi bayi trendelenburg dengan kepala miring.
b. Bila sudah bernapas spontan letakkan dengan posisi horizontal.
c. Apgar Score 7 – 10 :
 Bersihkan jalan napas dengan kateter dari lubang hidung, sambil
melihat adanya atresia choane, kemudian bersihkan jalan napas
dengan kateter melalui mulut sampai nasopharynx. Kecuali pada
bayi asfiksia yang air ketubannya mengandung meconeum.
 Bayi dibersihkan ( boleh dimandikan ) kemudian dikeringkan,
termasuk rambut kepala.

 Observasi tanda vital sampai stabil,

1
 biasanya sekitar 2 – 4 jam.

a. Apgar Score 4 – 6 :
 Jangan dimandikan, cukup dikeringkan termasuk rambut kepala.
 Beri rangsangan taktil dengan tepukan pada telapak kaki,
maksimum 15 – 30 detik.
 Bila belum berhasil, beri O2 dengan atau tanpa corong ( lebih
baik yang dihangatkan )
b. Apgar Score 4 – 6 dengan detak jantung > 100
 Lakukan bag and mask ventilation dan pijat jantung.
c. Apgar Score 0 – 3 :
 Jaga agar bayi tidak kedinginan, sebab dapat menimbulkan
hipotermia dengan segala akibatnya.
 Jangan diberi rangsangan taktil.
 Jangan diberi obat perangsang napas.
 Segera lakukan resusitasi.
4. RESUSITASI
1) Apgar Score 0 – 3 :
 Jangan diberi rangsangan taktil
 Lakukan segera intubasi dan lakukan ventilasi
 Mouth to tube atau pulmonator to tube
 Bila intubasi tidak dapat, lakukan mouth to mouth respiration
atau mask and pulmonator respiration, kemudian bawa ke ICU.
2) Ventilasi Biokemial :
 Lakukan pemeriksaan blood gas, kalau perlu dikoreksi dengan
Natrium bicarbonat. Bila fasilitas blood gas tidak ada, berikan
Natrium bicarbonat pada asfiksia berat dengan dosis 2 – 4 mEq/
kg BB, maksimum 8 mEq/ kg BB/ 24 jam.
 Ventilasi tetap dilakukan.

2
7. Diagram Alir

a. Siapkan obat
Belum Lahir
Meneran b. Periksa alat yang
akan digunakan

Lahir

a. cukup bulan? Perawatn Rutin


b. air ketuban jernih? a. berikan kehangatan
Ya
c. bernafas atau b. bersihkan jalan nafas
menangis? c. keringkan
d. tonus otot baik? d. nilai warna kulit

Tidak Apgar Score 7 – 10 :


a. berikan kehangatan?
b. posisikan, bersihkan a. Bersihkan jalan napas
jalan napas * (bila dengan kateter dari
perlu) lubang hidung,
c. keringkan, rangsang,
b. Bayi dibersihkan (boleh
reposisi
dimandikan setelah
7jam) kemudian
dikeringkan, termasuk
rambut kepala.
c. Observasi tanda vital
sampai stabil, biasanya
sekitar 2 – 4 jam.
Apgar Score 4 – 6 :
a. Cukup dikeringkan
termasuk rambut kepala.
b. Beri rangsangan taktil
Tidak maksimum 15 – 30 detik.
c. Bila belum berhasil, beri
O2
d. jika detak jantung > 100
Lakukan bag and mask
ventilation dan pijat
jantung.

Apgar Score 0 – 3 :
a. Jaga agar bayi tidak
kedinginan,
b. Jangan diberi rangsangan
taktil dan obat
c. Segera lakukan resusitasi.

3
Resusitasi

Lakukan segera intubasi dan lakukan


ventilasi

Mouth to tube atau pulmonator to


tube

8. Unit Terkait Poli KIA, Ruang Persalinan, Farmasi


9. Dokumen
terkait

10. Rekaman
Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

SK Nomor. SK 27 Januari 2022


440/056/KPTS/41 Nomor.188.4/003
4.103.027/2018 /KPTS/414.102.2
Tentang 2/2022 Tentang
Pelayanan Klinis Pelayanan Klinis
di UPTD di Ruang
Puskesmas Persalinan UOBF
Temandang Puskesmas
Temandang

4
Nomor PK/SOP/RPR.022/414.102.22/2022
Revisi 01
Berlaku Tgl 01 Februari 2022

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TENTANG
PENANGANAN ASFIKSIA
Ditetapkan
Kepala UOBF Puskesmas Temandang

dr. FATATUL ANAFAH


NIP. 19840308 201101 2 008

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA

UOBF PUSKESMAS TEMANDANG


Jl. Raya Merakurak, Desa Sembungrejo, Kec. Merakurak
Email : pkmtemandang@yahoo.com, Telp.: 0852-3444-0404
TUBAN 62355

5
6

Anda mungkin juga menyukai