Anda di halaman 1dari 3

RSUD RAJA PENANGANAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

TOMBOLOTUTU
No.Dok No.Revisi Halaman
:............................... :................................ :................................

TANGGAL DIREKTUR RSUD RAJA


TOMBOLOTUTU
Jl. Tran Sulawesi, Desa
TERBIT
Tinombo Kec.Tinombo

STANDAR
dr. Flora Merlin, M.Kes,AAAM
OPERASIONAL DESEMBER NIP: 19780508 200903 2 001
PROSEDUR
(SOP)
Asfiksia pada bayi baru lahir ( BBL) adalah kegagalan nafassecara
Pengertian :
spontan dan teratur segera setelah lahir
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan
penanganan asfiksia pada bayi baru lahir
Kebijakan :
Prosedur : 1. RESUSITASI
a. Begitu bayi lahir tidak menangis, maka dilakukan langkah
sbb:
 Hangatkan bayi di bawah pemancar panas atau
lampu
 Posisikan kepala bayi sedikit
 isap lendir dari mulut kemudian hidung
 Keringkan bayi sambil merangsang takti
denganmenggosok punggung atau menyentil ujung
jari kaki danmengganti kain yang basah dengan
yang kering
 Reposisi kepala bayi
 nilai bayi, usaha napas, warna kulit dan denyut
jantung
b. Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi positip
(VTP)dengan memakai balon dan sungkup selama 30
detikdenagn kecepatan 40-60 kali per – menit
c. Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantung
d. Bila belum bernapas dan denyut jantung, 60 x /
menutlanjutkan VTP kompresi dada secara terkoordinasi
selama30 detik
e. Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantung
 Bila denyut jantung < 60 x / menit, beri epineprin
danlanjutkan VTP dan kompresi dada
 Bila denyut jantung > 60 x/ menit kompresi
dadadihentikan, VTP dilanjutkan
f. Pemasangan Pipa ET bisa dilakukan pada setiap tahapan
resuitasi
Pemasangan pipa ETT
indikasi:
a. Air ketuban campur mekonium, bayi depresi
danmemerlukan isapan melalui tracheal
b. Telah dilakukan VTP dengan balon dan sungkup
c. Prematuritas dan BBL, bayi tidak bernapas secara
adekuat
d. Hernia defragmatik
e. Perlu VTP jangka lama
Alat dan perlengkapan:
a. Laringsokop dengan baterai cadangan
b. Laringoskop dengan daun lurus: no 1(atern) danno )
(preterm)
c. Pipa ET no: 2,5,3.0 3.5, 4.0
d. Stilet, pipa penghisapan no 10 atau lebih besar
e. Bantalan bahu, gunting, pipa oksigen
f. Balon dan sungkup Resuitasi
Posisi dan waktu intubasi:
Sama dengan posisi waktu pada saat melakukan vtp
a. Sedikit tengadah
b. Luruskan trakea dan optimalkan pandangan

2. TINDAKAN SETELAH RESUSITASI


a. Pemantauan pasca resuitasio
b. Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan alat
c. Membuat catatan tindakan resuitasioKonseling pada
keluarga
Bagian Terkait : Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai