Anda di halaman 1dari 7

2

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM of REFERENCE)

DISKUSI REFLEKSI KASUS

“)”

ICU RS. UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA

JL. Prof. Dr. H. HadariNawawi Pontianak 78124

Telp. (0561) 576242, Fax (0561) 576251


3
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Definisi
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia (Smeltzer & Bare, 2001).
Gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
yang
berada dibawah batas normal selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal kronik
merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat biasanya berlangsung beberapa
tahun. Pada keadaan ini ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
volume
dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal.

1. Etiologi
Menurut Vaidya & Aeddula (2020), penyebab CKD bervariasi dan
paling umum yang dapat menyebabkan CKD adalah sebagai berikut:
a. Diabetes mellitus tipe 1 dan
b. Hipertensi
c. Glomerulonefritis primer
d. Nefritis tubulointerstitial kronis
e. Penyakit keturunan
f. Glomerulonefritis atau vaskulitis sekunder
g. Diskrasia atau neoplasma sel plasma

2. Klasifikasi
Gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif
GFR (Glomerulo Filtration Rate). Stadium-stadium gagal ginjal kronis
didasarkan pada tingkat GFR yang tersisa dan mencakup (Sudoyo
dalam Divanda, 2019):
a. Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun 50%
dari normal.
b. Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun menjadi 20-35%
dari normal. Nefron-nefron yang tersisa sangat rentan mengalami
kerusakan sendiri karena beratnya beban yang mereka terima.
c. Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
Semakinbanyak nefron yang mati.
4
d. Penyakit ginjal stadium-akhir, yang terjadi apabila GFR menjadi
kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional
yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan parut
5
atrofi tubulus. Klasifikasigagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju
Filtrasi Glomerolus) dimana nilai normalnya adalah 125 ml/min/1,73 m2 dengan rumus
kockrof-gault sebagai berikut:

LFG = (140 - umur) x BB

72 x Kreatinin plasma (mg/dl)

Berikut adalah klasifikasinya :


Tabel 1.1. Stadium Kerusakan Ginjal
GFR
Stadium Deskripsi
(ml/Menit/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan
>90
GFR Normal atau meningkat
2 Kerusakan ginjal dengan
60-89
GFR meningkat atau ringan
3 Kerusakan ginjal dengan
30-59
GFR meningkat atau sedang
4 Kerusakan ginjal dengan
15-29
GFR meningkat atau berat
5 Gagal ginjal <15 atau dialysis
Sumber : Sudoyo dalam Divanda (2019)

3. Manifestasi Klinis
Menurut Haryono & Robinson dalam Parwati (2019), CKD
memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:
a. Ginjal dan gastrointestinal biasanya munculhiponatremimaka akan
muncul hipotensi karena ginjal tidak bisa mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit dan gangguan reabsorpsi menyebabkan
sebagian zat ikut terbuang bersama urine sehingga tidak bisa
menyimpan garam dan air dengan baik.Saat terjadi uremia
makaakan merangsang reflekmuntah padaotak.
b. Kardiovaskuler biasanya terjadi aritmia, hipertensi, kardiomiopati,
pittingedema, pembesaran vena leher
c. Respiratori system akan terjadi edema pleura, sesak napas, nyeri
pleura, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental dan liat
d. Integument maka pada kulit akan tampak pucat, kekuning-
kuningan kecoklatan,biasanya juga terdapat purpura, petechie,
timbunan urea pada kulit, warna kulit abu-abu mengilat, pruritus,
kulit kering bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis
dan kasar
e. Neurologis biasanya ada neuropathy perifer,nyeri, gatal pada
lengan dan kaki, daya memori menurun, apatis, rasa kantuk meningkat.
f. Endokrin maka terjadi infertilitas dan penurunan libido, gangguan
siklus menstruasi pada wanita, impoten, kerusakan metabolisme
karbohidrat.
g. Sisyem muskulosekeletal: kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur
tulang.

2. TUJUAN

1. Tujuan Umum
a. Terlaksana nya pelayanan komprehensif dan peningkatan SDM di ruang ICU
RS.Universitas Tanjungpura
2. Tujuan Khusus
a. Perawat ICU mampu memahami konsep dasar dan tatalaksana penyakit jantung
b. Perawat ICU mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien penyakit
jantung khusus nya CHF
B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Dalam meningkatkan pelayanan yang bermutu perlu diadakan kegiatan Refleksi
diskusi (RDK) kasus untuk petugas kesehatan terutama perawat ICU yang berada di
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan,
kualitas dan kuantitas petugas khususnya perawat ICU yang ada di Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura. Maka dari itu fasilitas di rumah sakit harus terpenuhi agar
pelayanan dapat berjalan dengan baik dan maksimal salah satunya dengan adanya
Kegiatan RDK ini harus dilakukan agar tercapai pelayanam yang maksimal khususnya
penggunan ventilator di ICU Rumah Sakit Universitas Tanjungpura agar memberikan
pelayanan maksimal dan serta memiliki kulitas dan kuantitas yang baik.

C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan refleksi diskusi kasus ini diselenggarakan oleh perawat ICU Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura. Peserta yang mengikuti kegiatan adalah seluruh perawat yang
ada di ICU Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT
JL. Prof. Dr. H. HadariNawawi Pontianak 78124
Telp. (0561) 576242, Fax (0561) 576251

D. SASARAN
Sasaran pelayanan kesehatan pasien dengan ventilator di ICU Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura.

E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelatihan ini direncanakan akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 April 2023
pada pukul 11.00 dan bertempat diruangan ICU Rumah sakit Universitas Tanjungpura.

F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan berupa evaluasi langsung pada
teman-teman perawat tentang penggunaan ventilator terhadap pasien-pasien di ICU
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dalam kegiatan RDK ini pencatatan dilakukan dengan cara mendokumentasikan
setelah kegiatan selesai dan pelaporan.

H. MATERI DAN NARASUMBER


Materi yang disampakan adalah tentang “Asuhan Keperawatan Pasien CHF”
Materi diberikan sesuai jadwal dengan metode presenti dan bedside teaching atau
pendampingan ditempat kerja/praktek dengan perawat yang sudah mendapatkan sertifikat
pelatihan ICU. Adapun narasumber yang menyampaikan materi adalah sebagai berikut.

1. Dyah Purnamasari, A.Md.,Kep


2. Eka Wahyuni, A.Md.,Kep

I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat untuk dijadikan bahan pertimbangan dan
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan refleksi diskusi kasus di Rumah Sakit Universitas
Tanjungpura.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT
JL. Prof. Dr. H. HadariNawawi Pontianak 78124
Telp. (0561) 576242, Fax (0561) 576251

Pontianak, 16 April 2023


Kepala Ruangan ICU

Suryanti, S.Kep.,Ners

LAMPIRAN DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai