Anda di halaman 1dari 5

 Apakah judul artikel sudah sesuai (tepat) dan jelas?

(Perhatikan juga
apakah judulnya terlalu panjang, atau justru sangat singkat sehingga
tidak relevan dengan artikel).
 Jika artikel ilmiah/jurnal, apakah abstraknya sudah mewakili isi artikel
termasuk masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan dan
rekomendasi?
 Apakah tujuan dan identifikasi masalah sudah jelas?
 Apakah kamu menemukan kesalahan tentang fakta tertentu atau
interpretasi? (Terkadang penulis sering salah dalam menafsirkan
pekerjaan orang lain. Pastikan untuk melihat sendiri referensi yang
dikutip penulis).
 Apakah sumber yang dikutip penulis relevan? (Jika referensi yang
dikutip tidak relevan dengan topik alias sudah mulai ngawur sarankan
untuk menghapusnya).
 Apakah ada bagian naskah tertentu yang perlu dikembangkan,
dipersingkat atau justru dihilangkan?
 Apakah penjelasan yang diberikan penulis sudah jelas? Jika tidak,
sarankan untuk memberikan contoh.
 Apakah penulis menggunakan referensi yang update? (Studi penelitian
harus memilik daftar yang akurat dari semua buku; artikel jurnal, laporan
dan media lain yang dimaksud dalam pekerjaan (Polit dan Beck, 2006).
Sumber yang direferensikan juga merupakan sumber yang berguna
untuk informasi lebih lanjut tentang subjek yang sedang dipelajari).
 Apakah prosedur telah disajikan dengan detail sehingga memungkinkan
pembaca untuk menirunya? (Kebanyakan penulis akan menulis bagian
ini dengan sangat singkat sehingga membuat pembaca susah
memahaminya).
May 28, 2020 by tedieka
https://www.tedieka.com/panduan-lengkap-mengkritisi-jurnal/

contoh
Artikel yang berjudul “Rekayasa Web : Disiplin Baru, Tantangan Baru dalam Pendidikan” Merupakan Artikel Hasil Studi
Evaluasi terhadap  yang dilakukan selama musim gugur semester 1999-2000. Artikel Tersebut dimuat
dalam www.softlab.ntua.gr. Volume. 20, Issue 2,3, Agustus 2000 : 95-108.
Isi artikel terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, kata kunci,  bagian pendahuluan, tinjauan
pustaka, studi evaluasi, hasil  penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka.
Secara garis besar artikel tersebut membahas tentang studi evaluasi yang dilakukan terhadap
mahasiswa pasca sarjana yang mengikuti kursus Rekayasa Web yang di tawarkan oleh NTUA

Pembahasan dan Kritik terhadap Jurnal

1.      Judul
Judul dari artikel jurnal ini adalah “REKAYASA WEB: DISIPLIN BARU, TANTANGAN BARU PENDIDIKAN” judul tersebut
kurang menjelaskan isi dari keseluruhan jurnal dan terkesan menggantung. Lalu dalam judul ini tidak memuat tahun pada
saat penelitian ini dilakukan.

2.      Penulis
Penulis dari penelitian ini berasal dari Departemen Ilmu Komputer University of Cyprus yaitu : Simeon Retalis. Menurut
penelaah melihat latar belakang lembaga mereka berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang
mereka teliti. Lalu, Gelar akademik sudah benar karena tidak ditulis.

3.      Gaya Penulisan
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan,
gambaran program yang diteliti, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, tanpa catatan kaki, terdapat kata kunci (keyword)
dalam penelitian. Tata bahasa yang dipergunakan cukup mudah dipahami bagi orang yang sudah mengerti mengenai
Rekayasa Web ini.

4.      Abstrak
Penjelasan dalam abstrak telah di paparkan secara jelas, bahwa jurnal ini membahas tentang rekayasa web yang merupakan
disiplin baru dan merupakan ilmu yang belum matang dan baru-baru ini mulai mendapatkan perhatian para peneliti,
pengembang, dan pemain utama lainnya dalam pengembangan aplikasi berbasis web pasar dan pasar pelatihan.

5.      Pendahuluan
Bila kita membaca dan memahami maksud dari pendahuluan yang ada, ia  berisikan penguraian dari abstrak jurnal ini. Di
pendahuluan juga dijelaskan tujuan dari program yang dilakukan oleh NTUA. Di pendahuluan peneliti menyebutkan bahwa
dalam tulisan yang mereka buat mereka menyajikan gambaran pasti tentang disiplin WebE (Web Engineering), metode
pengiriman, serta hasil kuantitatif dan kualitatif yang telah diekstrak setelah studi evaluasi yang terjadi selama musim gugur
semester 1999-2000.
Di bagian pendahuluan peneliti juga menyebutkan bahwa komunitas pendidikan memiliki banyak cara belajar tentang
bagaimana cara teknologi dapat meningkatka proses pembelajaran. Meskipun sebagian besar tulisan yang yang ditujukan
untuk penelitian tentang dampak teknologi dalam pendidikan, ada kesenjangan tertentu dalam upaya penelitian ini, yang
membutuhkan lebih lanjut Penyelidikan [IHEP 1999]. Di antara kesenjangan ini adalah sebagai berikut:
-  Ada kurangnya kerangka teoritis atau konseptual
-  Cara yang berbeda gaya belajar siswa yang berkaitan dengan penggunaan teknologi tertentu, tidak mengambil pertimbangan
-  Perasaan dan sikap para siswa yang terlibat, tidak diselidiki.
Penulis juga menyebutkan bahwa tulisan ini menggambarkan upaya mereka untuk menjembatani kesenjangan ini. Dalam
pendahuluan disebutkan struktur paper sebagai berikut :  Jurnal ini terdiri dari 5 bagian yaitu : 1. Pendahuluan motivasi, 2.
Tinjauan Pustaka, 3. Ringkasan/Gambaran Program, 4. Studi Evaluasi, 5. Kesimpulan.

6.      Tujuan/ hipotesis :
Tujuan penelitian disebutkan dengan jelas, namun tidak mencantumkan hipotesis.

7.      Tinjauan Pustaka
Didalam bagian ini penulis menyebutkan bahwa Rekayasa merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan Ilmu Komputer,
Rekayasa Perangkat Lunak, dan Sistem Informasi. Dan menyebutkan pula bahwa Rekayasa Web dan Rekayasa Perangkat
Lunak adalah disiplin ilmu yang berbeda. Namun penulis tidak menyebutkan dimana letak perbedaannya. Apa yang
membedakan Rekayasa Web dengan Rekayasa Perangkat Lunak.
Selain itu penulis juga menuliskan beberapa kursus di beberapa Perguruan Tinggi di dunia yang berkaitan dengan disiplin
ilmu Rekayasa Web ini beserta tujuan dari masing-masing programnya.

8.      Overview/Gambaran Program  
Didalam bagian ini penulis meriview program kursus yang diberikan kepada mahasiswa pascasarjana semester satu, yang
dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Maret. Dibagian ini juga dijelaskan, secara rinci pencapaian pengajaran yang
harus bisa dicapai oleh siswa setelah selesai melakukan kursus ini.
Bagian overview program ini dibagi menjadi 3 bahasan yaitu,
a.       Kuliah
Siswa menghadiri kuliah kuliah satu kali dalam dua minggu untuk mata kuliah : 1. Pengantar penerbitan web dan Teknik
Pemrograman, 2. Desain hypermedia dan pengembangan metodologi seperti OOHDM.
Slide presentasi perkuliahan diintegrasikan kedalam WebCT sebagai bahan referensi online sehingga tidak dapat direkam,
jadi tidak tersedia untuk mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan.  
b.      Courseware berbasis web
Bagian ini menerangkan secara jelas bahwa kegiatan belajar mengajar menggunakan courseware berbasis web yang terdiri
dari : keterangan program, panduan belajar, dan pengumuman mengenai berita, tenggat waktu, dan acara lainnya.
c.       Kegiatan Belajar
Metode belajar yang digunakan dalam kursus ini adalah metode pedagogis.
Disini cukup jelas digambarkan bagaimana para mahasiswa dan tutor saling bertatap muka.

9.      Studi Evaluasi
Pada bagian ini penulis menyebutkan bahwa studi evaluasi mengikuti metodologi tertentu, yang disebut CADMOS-E.
Bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu,
a.       Subjek
The total number of postgraduate students who responded to the evaluation study reached up to 16 (2 women and 14 men)
out of 40 who successfully completed the course. The drop out rate was 21,6%, i.e. 11 students out of the 51 registered did
not finish the course.The main reason was that the course was very demanding. All the students had previous experience
in using computers (indeed, most of them had significant experience in programming), Internet and the Web and only one
of them had attended a course with similar instructional delivery mode in the past. In terms of the time spent accessing the
web-based

Jumlah mahasiswa pascasarjana yang menanggapi studi evaluasi mencapai hingga 16 (2 wanita dan 14 pria) dari 40 yang
berhasil menyelesaikan kursus. Angka putus sekolah adalah 21,6%, yaitu 11 siswa dari 51 yang terdaftar tidak menyelesaikan
kursus. Alasan utama adalah bahwa kursus ini sangat menuntut. Semua siswa memiliki pengalaman sebelumnya dalam
menggunakan komputer (memang, kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman yang signifikan dalam pemrograman),
Internet dan Web dan hanya salah satu dari mereka telah menghadiri kursus dengan modus pengiriman instruksional
serupa di masa lalu. Dalam hal waktu yang dihabiskan mengakses berbasis web- lingkungan belajar, sebagian besar siswa
menghabiskan sekitar 1-2 jam per minggu. Akhirnya, tidak ada dari mereka memiliki masalah dalam bahan bacaan yang
disarankan dalam daftar pustaka yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Dari uraian diatas kita mengetahui bahwa penelitian dilakukan terhadap 16 mahasiswa pascasarjana yang menanggapi studi
evaluasi ini dari 40 mahasiswa yang berhasil menyelesaikan kursus ini.
b.      Instrumen pengumpulan data
The study was based upon two kinds of questionnaires that were given to the students. The first kind   (“pre-test”) aimed at
identifying the expectations of the learners from the learning effectiveness of course and its delivery mode. This
questionnaire was administered during the first days of the course delivery and not later than the first week and consisted
of 29 questions. The second kind (“post-test”) aimed to deduce overall judgements and criticism on the learning
effectiveness. The questions that appeared on the “pre-test” were also replicated in the “post-test” in a rephrased form.

Penelitian ini didasarkan pada dua jenis kuesioner yang diberikan kepada siswa. Jenis pertama
("Pre-test") bertujuan untuk mengidentifikasi harapan peserta didik dari efektivitas belajar tentu saja dan modus
pengiriman. Kuesioner ini diberikan selama hari-hari pertama pengiriman saja dan tidak lebih dari minggu pertama dan
terdiri dari 29 pertanyaan. Jenis kedua ("post-test") bertujuan untuk menyimpulkan penilaian secara keseluruhan dan kritik
terhadap efektivitas pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di "Pre-test" juga direplikasi dalam "post-test"
dalam bentuk diulang.
Dari uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa penulis mengumpulkan data dengan cara membagikan dua jenis kuisioner,
yaitu : “Pre-Test” dan “Past-Test” yang berisi pertanyaan-pertanyaan. 
c.       Analisis Data
Dibagian ini penulis menyebutkan bahwa ukuran sampel secara statistik tidak sesuai untuk analisis kuantitatif, maka
penulis melakukan analisis statistik komparatif dari data yang dikumpulkan dari "pre-test" dan "post-test" kuesioner.
Analisis statistik dasar, yang dilakukan, menggambarkan tren pendapat peserta didik ' mengenai efektivitas belajar
kursus. Selain itu, analisis isi kualitatif yang kedua bagian dari "post-test" kuesioner dilakukan yang membantu untuk
menyimpulkan sejumlah kesimpulan mengenai preferensi dan tidak suka dari peserta didik tentang kualitas pengiriman
saja, desain materi pembelajaran berbasis web dan modus pengiriman instruksional.
Dan faktor penting yang diukur selama studi evaluasi adalah sebagai berikut :
1.      Penggunaan llingkungan belajar
2.      Pengaruh modus pengiriman instruksional untuk gaya belajar siswa
3.      Kontribusi sumber belajar untuk akuisisi pengetahuan dan keterampilan
4.      Pengaruh modus pengiriman instruksional untuk akuisisi pengetahuan dan keterampilan
5.      Kualitas materi pembelajaran
6.      Perbandingan modus baru mengajar dengan konvensional.

Analisis dilakukan dengan menggunakan kuisioner jenis “Pre-Test” dan “Past-Test”. Dan analisis disajikan dalam bentuk
tabel yang berisi pertanyaan yang hanya dijawab menggunakan kode yang mengartikan setuju tidak setuju, penting tidak
penting, pernah tidak pernah dan lain lain. Sehingga cukup mudah dipahami oleh pembaca. 
Dibagian akhir penulis menuliskan kelebihan  dan kekurangan yang berasal dari analisis data kuantitatif, sebagai berikut :
Kelebihan
·         Akuisisi Mudah informasi yang berkaitan dengan kursus.
·         Kurangnya pembatasan di waktu dan tempat dalam hal komunikasi dengan tutor dan belajar dari materi pembelajaran.
·         Koleksi Selektif bahan pembelajaran untuk men-download atau mencetak.
·         Kegunaan dari materi pembelajaran.
·          Adanya studi kasus.
Kekurangan
·         Studi kasus diuraikan pada metodologi pengembangan hypermedia yang terbatas.
·         Tidak ada banyak pelajaran untuk diskusi.
·         Beberapa jawaban atas pertanyaan siswa diberikan secara pribadi tanpa update untuk daftar diskusi.

10.  Keterangan Penutup
Di bagian ini penulis menyimpulkan bahwa web telah menjadi platform integrasi untuk aplikasi terdistribusi. Desain,
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi tersebut bukanlah tugas yang mudah. Orang-orang yang ingin mengembangkan
aplikasi web berkualitas tinggi membutuhkan pelatihan khusus mengenai disiplin WebE, yang mencakup berbagai
topik. Baru-baru ini kursus disiplin WebE telah muncul. NTUA menawarkan kursus seperti yang kelas modus pengiriman
berbasis tradisional diperkaya dengan sumber daya on-line belajar diintegrasikan ke dalam Lingkungan WebCT.  Studi
evaluasi menunjukkan bahwa staf NTUA berhasil menawarkan kualitas tinggi tentu saja, yang sesuai untuk tubuh siswa
untuk yang dimaksudkan. Fleksibel dan terbuka adalah cara belajar yang paling cocok untuk mahasiswa pascasarjana NTUA
's yang memiliki kewajiban yang luas selain tugas penelitian mereka. Upgrade dari bahan pembelajaran dan modus
pengiriman akan difokuskan pada perkembangan kasus on-line studi yang relevan dengan mata pelajaran tugas serta
pengembangan contoh yang lebih luas pada topik khusus pemrograman internet.  Sangat hati-hati akan dibayarkan kepada
rancangan kegiatan pembelajaran dan pelatihan tutor pada memicu dan mendorong siswa ' partisipasi ke komputer
dimediasi komunikasi dan kolaborasi.

  Kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Kesimpulan disampaikan secara ringkas, jelas dan padat.
Kesimpulan membahas kembali bahwa Word Wide Web kini telah berkembang dan menjadi platform untuk aplikasi
terdistribusi. Juga menyimpulkan bahwa staff NTUA telah berhasil memberikan pengayaan berkualitas tinggi.
Pada dasarnya jurnal ini telah menjabarkan dan menjelaskan secara jelas dan informatif, namun cara penyampaiannya
sedikit membingungkan bagi para pembaca awam yang membaca jurnal ini. Dalam penyampaiannya pun tidak disertai
dengan catatan kaki yang mana dapat membantu pembaca dalam menganalisa ataupun memahami isi dari jurnal
ini. Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian
tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan dibidang ilmu pengetahuan khususnya
pada pengembangan karya ilmiah.

11.  Konsistensi logis :
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu : dimulai dari judul penelitian, nama penulis,
abstrak, pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.

12.  Referensi
Peneliti menggunakan 11 Referensi dalam membuat jurnal tersebut, baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Dalam
tata cara penulisannya, peneliti sudah benar dalam menuliskan referensi-referensi dalam membuat jurnal tersebut.
Referensi dibuat sesuai dengan prosedur seharusnya.

Contoh lain

http://catatantanganiseng.blogspot.com/2014/11/contoh-kritik-jurnal-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai